Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
berikut:
C. Tujuan
PEMBAHASAN
A. ONTOLOGI
bahasa yunani, yaitu ta onta berarti yang ada, dan logos berarti ilmu
menjelaskan bahwa ontologi itu ilmu yang membicarakan tentang the being.
sesuatu yang ada. Namun secara sederhana kita selalu mengatakan bahwa
ontologi selalu diartikan dengan apa, hal ini memberikan gambaran bahwa
ontology berkaitan dengan makna dari sesuatu hal. Makna dari suatu kata
Dalam permasalahan ini kita akan melihat secara ontologi kekerasan dalam
olahraga.
kekerasan yang dilakukan terhadap orang dan barang karena orang dan
atau menghancurkan orang lain atau harta benda dan segala fasilitas
lingkungan.
Dalam ontology ada 2 objek yaitu objek formal dan objek material.
objek material suatu hal yang dijadikan sasaran pemikiran. Jika dikaitkan
Sedangkan objek material dari kekerasan adalah ide atau pemikiran kenapa
atlet dengan atlet, atlet dengan wasit, tetapi terkadang juga melibatkan
penonton dengan atlet. Hal ini tentu menjadi preseden buruk bagi dunia
olahraga karena bisa membuat orang takut menjadi atlet atau takut
sindiran, atau prilaku yang berjalan secara ajeg, kekeran model ini sulit
untuk diatasi. Dalam dunia olahraga kekerasan langsung sering terjadi saat
atau lebih kepada kata-kata kotor yang dikeluarkan atlet kepada lawannya.
B. EPISTEMOLOGI
logos diartikan pikiran, kata, atau teori. Epistemologi secara etimologi dapat
diartikan teori pengetahuan yang benar dan lazimnya hanya disebut teori
kebenarannya.
merupakan bagian penting dalam epistemologi, sebab hal ini akan mewarnai
memperoleh ilmu pengetahuan yang ilmiah itu yang paling banyak disentuh
epistimologi.
olahraga, kekerasan bisa terjadi dimana saja, kapan saja dan oleh siapa
saja. Tak heran sering kita melihat terjadi kekerasan karena hal kecil
sekelipun.
kompleks, dan oleh karena itu tidak bisa dilihat dari kacamata tunggal
semata. Dengan tetap mengingat hal ini, tentu sangat menarik untuk
terjadinya kekerasan. Namun dalam hal ini akan dibahas secara spesifik
Kekerasan tidak hanya melibatkan aktor dalam dunia olahraga itu sendiri
seperti penonton.
dalam olahraga tidak hanya melibatkan pelaku aktif olahraga (atlet, wasit,
pelatih) tetapi juga pelaku diluar seperti penonton atau supporter olahraga.
a. Kecurangan pemain
b. Kecurangan pelatih
c. Kecurangan pengurus
d. Kecurangan wasit
didukungnya
f. Tidak menjunjung tinggi sportivitas dalam olah raga (siap menang atau
dan sebagainya. Tindakan agresif akan tertuju pada orang yang tidak
dia tidak berani melawan pelatihnya tetapi dia akan bertindak agresif
C. AKSIOLOGI
berasal dari perkataan axios yang berarti nilai dan logos berarti teori (ilmu).
Aksiologi atau etika adalah studi tentang prinsip-prinsip dan konsep yang
pengertian lebih luas dari pada etika atau higher values of life (nilai-nilai
berlandaskan dengan (1) apa yang dipandang baik dan fair (2) apa alasan
untuk berbuat baik dan (3) apa perspektif budaya yang melandasi
sudah mapan.
dalam olahraga adalah sportivitas, kejujuran, fair play, serta siap menang
filosofis yang ada dalam olahraga, seperti fair play, kejujuran, sportif, siap
menang siap kalah bisa diilhami oleh setiap pelaku olahraga. Ketika seluruh
pelaku olahraga tidak bisa menjalankan semua nilai ini maka kekerasan
kalau olahraga tidak aman bagi mereka, sehingga citra olahraga yang
luar.
stakeholder yang terkait dengan olahraga. Bagi atlet, kekerasan yang terjadi
lembaganya.
cabang yang rentan terjadi kekerasan. Tetapi jika itu dilakukan sesuai
Selain itu sikap siap menerima kekalahan harus diilhami oleh setiap atlet,
kekerasan
pertandingn
ataupun karate
6. Etika fair play perlu di ajarkan kepada pemain yang terlinat dalam
olahraga
PENUTUP
A. Kesimpulan
dengan atlet. Hal ini tentu menjadi preseden buruk bagi dunia olahraga
karena bisa membuat orang takut menjadi atlet atau takut menonton
pertandingan olahraga.
bisa terjadi dimana saja, kapan saja dan oleh siapa saja. Tak heran sering
sportivitas dalam olah raga (siap menang atau kalah dalam setiap
pertandingan).
olahraga tidak aman bagi mereka, sehingga citra olahraga yang penuh
B. Saran