Professional Documents
Culture Documents
NPM : 151010004
FAKULTAS HUKUM
PEKANBARU
2015
KATA PENGANTAR
Makalah ini kami susun dengan tujuan sebagai informasi serta untuk
menambah wawasan khususnya mengenai perkembangan ekonomi islam
khususnya di bidangan pasar modal syariah dan obligasi syariah. dan adapun
metode yang kami ambil dalam penyusunan makalah ini adalah berdasarkan
pengumpulan sumber informasi dari berbagai karya tulis dari orang-orang yang
berkompeten dengan tema makalah ini.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI...................................................................................................ii
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................1
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
Dengan demikian, produk penghimpunan dana (funding) yang ada dalam
sistem perbankan syariah terdiri dari Giro (Wadiah dan Mudharabah), Deposito
(Mudharabah), dan Tabungan (Wadiah dan Mudharabah).
2
BAB II
PEMBAHASAN
Kata strategi berasal dari bahasa Yunani yaitu strategos yang terbentuk
dari kata stratos yang berarti militer dan ag yang berarti memimpin. Menurut
Lawrence R Jauch dan William F Glueck Strategi adalah rencana yang disatukan,
menyeluruh dan terpadu yang mengaitkan keunggulan strategi perusahaan dengan
tantangan lingkungan dan yang dirancang untuk memastikan bahwa tujuan utama
perusahaan dapat dicapai melalui pelaksanaan yang tepat oleh perusahaan. Dalam
kamus besar bahasa Indonesia, Strategi adalah rencana yang cermat mengenai
kegiatan mencapai sasaran khusus. Konsep dan teori dalam ilmu strategi banyak
yang berasal dari strategi militer. Keputusan strategis, baik dalam bidang militer
maupun dunia usaha, berkaitan dengan tiga karakteristik umum yaitu : Strategi
merupakan hal yang penting, strategi meliputi komitmen yang penting dari
sumber daya, strategi tidak mudah diubah.
Menurut Robert M Grant ada tiga peranan penting strategi dalam manajemen
yaitu: strategi sebagai pendukung untuk pengambilan keputusan, strategi sebagai
sarana koordinasi dan komunikasi, dan strategi sebagai target konsep strategi akan
digabungkan dengan misi dan visi untuk menentukan dimana perusahaan akan
berada dalam masa yang akan datang.
Strategi adalah pola tindak manajemen untuk mencapai tujuan badan usaha.
Tujuan bisa jangka panjang, yaitu yang ingin dicapai dalam kurun waktu lebih
dari 1 tahun ( 1-5 tahun yang akan datang), dan tujuan jangka pendek, yaitu yang
ingin dicapai dalam kurun waktu 1 tahun atau kurang. Ada pula tujuan strategi,
3
yaitu yang ingin dicapai agar posisi dan daya saing bisnis makin kuat. Disamping
itu ada tujuan finansial, yaitu target yang ditentukan manajemen bertalian dengan
kinerja finansial.
Bank sebagai salah satu lembaga keuangan memiliki peranan yaitu sebagai
penghimpun dana masyarakat. Kemudian dana yang telah dihimpun disalurkan
kemabali kepada masyarakat untuk melakukan kegiatan usaha atau yang lainnya.
Kegiatan menghimpun dana disebut juga dengan istilah funding dan penyaluran
dana disebut dengan istilah financing/lending. Bank dikatakan berhasil dalam
menghimpun dan menyalurkan dana ditentukan oleh bagaimana bank tersebut
dapat merebut hati masyarakat, sehingga peranan bank sebagai financial
intermediary bejalan sesuai harapan (Fitriah dan Nur S. Buchori, 2011).
4
2.3.1 Penghimpunan Dana Prinsip Wadi'ah
Wadi'ah dapat diartikan sebagai titipan murni dari satu pihak kepada pihak
lainnya, baik individu ataupun lembaga yang harus dijaga dan dikembalikan
kapan saja pihak yang menitip barang tersebut menghendaki. Dalam transaksi
penitipan barang (wadiah), pemilik barang mendapatkan keuntungan dari akad
wadiah. Sedangkan penerima titipan, yakni pihak yang memberi jasa titipan
barang, tidak pantas diwajibkan menanggung kerusakan.
Tabel 2.1
Perbedaan Wadi'ah Yad Al Amanah dengan Wadi'ah Yad Adh Amanah
5
Dalam tabungan wadi'ah, bank dengan nasabah tidak boleh mensyaratkan
pembagian hasil keuntungan atas pemanfaatan harta tersebut. Namun bank
diperbolehkan memberikan bonus (fee) kepada pemilik harta titipan (nasabah)
selama tidak disyaratkan dimuka. Dengan kata lain, pemberian bonus (fee)
merupakan kebijakan bank yang bersifat sukarela (Izzanizza, 2012). Adapun
besarnya bonus yang diterima bank syariah dapat dihitung dengan rumus
(Ahmadifham, 2010) :
Salah satu tantangan dan rintangan yang dihadapi bisnis syariah Islam
adalah investasi. Konsep dari investasi tersebut belum mampu memberikan
patokan tingkat penghasilan yang pasti. Prinsip yang harus dilakukan dalam
investasi syariah Islam adalah tanpa paksaan, adil, dan melakukan transaksi pada
kegiatan produk dan jasa yang tidak menyalahi aturan dalam Islam, termasuk
manipulasi dan spekulasi. Investasi merupakan bentuk aktif dari ekonomi syariah
Islam, dikarenakan setiap harta ada zakatnya. Salah satu hikmah dari zakat ini
adalah mendorong setiap muslim menginvestasikan hartanya. Harta yang
diinvestasikan tidak akan termakan zakat, melainkan keuntungannya saja
(Veithzal Rivai, 2010: 422).
Prinsip yang sesuai pada investasi ialah akad yang menggunakan prinsip
mudharabah (trust financing, trust invesment). Menurut Veithzal Rivai (2010:
422), menyatakan bahwa mudharabah merupakan skema investasi yang
pengelolaan modalnya berasal penuh dari investor yang diberikan kepada
pengelola usaha. Dalam hal ini, investor memberikan sejumlah modal usaha
kepada pengelola usaha dengan adanya perjanjianpembagian keuntungan. Lebih
lanjut Erni Susana dan Annisa Prasetyani (2011) menjelaskan mudharabah
sebagai suatu kerjasama usaha antara dua orang, dimana pihak pertama (shohibul
maal) menyediakan seluruh modal, sedangkan pihak lainnya sebagai pengelola
(mudharib). Mudharib yang bertindak sebagai pengelola harus bertanggung jawab
6
bila terjadi kerugian yang diakibatkan karena kelalaian dan wakil shohibul maal
harus mengelola modal secara profesional untuk mendapatkan laba yang optimal.
7
mudharabah dan deposito mudharabah dapat diambil beberapa ketentuan umum
sebagai berikut :
8
3. Publisitas (Publicity).
Merupakan promosi yang dilakukan untuk meningkatkan citra bank di
depan para calon nasabah atau nasabahnya melalui kegiatan sponsorship
terhadap suatu kegiatan amal atau sosial atau olahraga.
9
2.5 Prinsip prinsip Penghimpunan Dana
2.5.1 Giro
Giro adalah simpanan yang penarikannya dapat di lakukan setiap saat
dengan menggunakan cek, bilyet giro, sarana perintah bayar lainnya atau dengan
pemindah bukuan.adapun yang di maksud dengan giro syariah adalah giro yang
dijalankan berdasarkan prinsip-prinsip syariah. Dalam hal ini Dewan Syariah
Nasional (DSN) telah mengeluarkan fatwa Nomor 01/DSN-MUI/VI/2000 yang
menyatakan bahwa Giro yang dibenarkan secara syariah adalah Giro yang
dijalankan berdasarkan prinsip wadiah dan mudharabah. Pada umumnya pemilik
rekening giro adalah pengusaha atau pemilik kegiatan yang membutuhkan alat
pembayaran berbentuk cek.
A. Giro Wadiah
Giro yang dijalankan berdasarkan akad wadiah, yakni titipan murni yang
setiap saat dapat diambil jika pemiliknya menghendaki. Dalam konsep wadiah
yad al-dhamanah, pihak yang menerima titipan boleh menggunakan atau
memanfaatkan uang atau barang yang dititipkan. Hal ini berarti bahwa wadiah
yad dhamanah mempunyai implikasi hukum yang sama dengan qard, yakni
nasabah bertindak sebagai pihak yang meminjamkan uang dan bank bertindak
sebagai pihak yang di pinjami.dengan demikian pemilik dana dan bank tidak
boleh saling menjanjikan untuk memberikan imbalan atas penggunaan atau
pemanfaatan dana atau barang titipan barang tersebut. Jadi ini mirip seperti
yang dilakukan Zubair bin Awwam ketika menerima titipan uang di zaman
Rasulullah Saw.
10
Dari pemaparan diatas, dapat dinyatakan beberapa ketentuan umum giro
wadiah sebagai berikut:
B. Giro Mudharabah
11
Dari hasil pengelolaan dana mudharabah, bank syariah akan membagi
hasilkan kepada pemilik dana sesuai dengan nisbah yang telah disepakati dan
dituangkan dalam akad pembukaan rekening. Dalam mengelola dana tersebut,
bank tidak bertanggung jawab terhadap kerugian yang bukan disebabkan oleh
kelalaiannya. Namun, apabila yang terjadi adalah mismanagement (salah
urus), bank bertanggung jawab penuh terhadap kerugian tersebut.
2.5.2 Tabungan
A. Tabungan Wadiah
12
titipan selama tidak disyaratkan dimuka. Denga kata lain, pemberian bonus
merupakan kebijakan bank syariah semata besifat sukarela.
B. Tabungan Mudharabah
Dalam hal ini, bank syariah bertindak sebagai mudharib (pengelola dana),
sedangkan nasabah bertindak sebagai shahibul mal (pemilik dana). Sebagai
mudharib, bank syariah dapat melakukan berbagai macam usaha yang tidak
bertentangan dengan prinsip syariah serta mengembangkannya, termasuk
melakukan akad mudharabah dengan pihak lain.
Namun disisi lain, bank syariah juga memiliki sifat sebagai seorang wali
amanah (trustee), yakni bank harus berhati-hati atau bijaksana serta beritikad
13
baik dan bertanggung jawab atas segala sesuatu yang timbul akibat kesalahan
atau kelalaiannya.
2.5.3 Deposito
Selain giro dan tabungan, produk perbankan syariah yang lainnya yang
termasuk produk penghimpunan dana (funding) adalah deposito. Berdasarkan
undang-undang tentang perbankan yang dimaksud deposito berjangka adalah
simpanan yang penarikannnya hanya dapat dilakukan pada waktu-waktu tertentu
menurut perjanjian antara penyimpan dengan bank yang bersangkutan.
14
MUI telah mengeluarkan fatwa yang menyatakan bahwa deposito yang
dibenarkan adalah deposito yang yang berasarkan prinsip mudharabah.
Dalam transaksi ini nasabah bertindak sebagai shahibul maal atau pemiliki
dana, dan bank bertindak sebagai mudharib atau pengelola dana.
Modal harus dinyatakan dengan jumlahnya, dalam bentuk tunai dan bukan
piutang.
Dalam hal ini, bank syariah bertindak sebagai mudharib (pengelola dana),
sedangkan nasabah bertindak sebagai shahibul maal (pemilik dana). Dalam
kapasitasnya sebagai mudharib, bank syariah dapat melakukan berbagai macam
usaha yang tidak bertentang dengan prinsip serta mengembangkannya, termasuk
melakukan akad mudharabah dengan pihak ketiga.
15
Dengan demikian bank syariah dalam kapasitasnya sebagai mudharib
memiliki sifat seorang wali amanah (trustee), yakni harus berhati-hati atau
bijaksana serta beriktikad bak dan bertanggung jawab atas segala sesuatu yang
timbul akibat kesalahan atau kelalaiannnya. Disamping itu, bank syariah juga
bertinddak sebagai kuasa dari usaha bisnis pemilik dana yang diharapkan dapat
memperoleh keuntungan seoptimal mungkin tanpa melanggar berbagai macam
aturan syariah.
16
BAB III
PENUTUP
3. 1 Kesimpulan
17
DAFTAR PUSTAKA
18