You are on page 1of 6

LAPORAN PRAKTIKUM FARMASI FISIK

MIKROMERITIK

Disusun oleh kelompok 3/G-6/2_FA 3

Pupun Saepuloh (21101134 )

Ifan Kusfiana Ramadhan (21101135 )

Rika Andriani (21101133)

Aditya Purwanti (211011 )

Widia Septiani (21101 )

Yoga Hariswanto (21101 )

Hidayati (21101 )

SEKOLAH TINGGI FARMASI BANDUNG


2012
I. JUDUL
MIKROMERITK
II. TUJUAN
a. Menentukan ukuran partikel secara mikroskopis
b. Menentukan kerapatan partikel dengan piknometer
c. Menentukan kerapatan curah dengan kerapatan mampat
III. PRINSIP
Penentuan ukuran partikel berdasarkan teknologi mikromeritik dengan cara
kerapatan nyata, kerapatan curah dan kerapatan mampat.
IV. TEORI
Mikromeritik biasanya diartikan sebagai ilmu dan teknologi tentang partikel
yang kecil. Ukuran partikel dapat dinyatakan dengan berbagai cara. Ukuran diameter
rata-rata, ukuran luas permukaan rata-rata, volume rata-rata dan sebagainya.
Pengertian ukuran partikel adalah ukuran diameter rata-rata.
Untuk memulai setiap analisis ukuran partikel harus diambil dari umunya
jumlah bahan besar (ditandai dengan jumlah dasar) suatu contoh yang representatif.
Karenanya suatu pemisahan bahan awal dihindari oleh karena dari suatu pemisahan,
contoh yang diambil berupa bahan halus atau bahan kasar. Untuk pembagian contoh
pada jumlah awal dari 10-1000 g digunakan apa yang disebut Pembagi Contoh piring
berputar. Pada jumlah dasar yang amat besar harus ditarik beberapa contoh dimana
tempat pengambilan contoh sebaiknya dipilih menurut program acak.
Ilmu dan teknologi partikel kecil diberi nama mikromiretik oleh Dalla Valle.
Dispersi koloid dicirikan oleh partikel yang terlalu kecil untuk dilihat dengan
mikroskop biasa, sedang partikel emulsi dan suspensi farmasi serta serbuk halus
berada dalam jangkauan mikroskop optik. Partikel yang mempunyai ukuran serbuk
lebih kasar, granul tablet, dan garam granular berada dalam kisaran ayakan.
Setiap kumpulan partikel biasanya disebut polidispersi. Karenanya perlu untuk
mengetahui tidak hanya ukuran dari suatu partikel tertentu, tapi juga berapa banyak
partikel-partikel dengan ukuran yang sama ada dalam sampel. Jadi kita perlu sutau
perkiraan kisaran ukuran tertentu yang ada dan banyaknya atau berat fraksi dari tiap-
tiap ukuran partikel, dari sini kita bisa menghitung ukuran partikel rata-rata untuk
sampel tersebut.
Ukuran partikel bahan obat padat mempunyai peranan penting dalam farmasi,
sebab ukuran partikel mempunyai peranan besar dalam pembuatan sediaan obat dan
juga terhadap efek fisiologisnya.
Pentingnya mempelajari mikromiretik, yaitu:
1. Menghitung luas permukaan
2. Sifat kimia dan fisika dalam formulasi obat
3. Secara teknis mempelajari pelepasan obat yang diberikan secara per
oral, suntikan dan topikal
4. Pembuatan obat bentuk emulsi, suspensi dan duspensi
5. Stabilitas obat (tergantung dari ukuran partikel).
Metode paling sederhana dalam penentuan nilai ukuran partikel adalah
menggunakan pengayak standar. Pengayak terbuat dari kawat dengan ukuran lubang
tertentu. Istilah ini (mesh) digunakan untuk menyatakan jumlah lubang tiap inchi
linear.
Ukuran dari suatu bulatan dengan segera dinyatakan dengan garis tengahnya.
Tetapi, begitu derajat ketidaksimestrisan dari partikel naik, bertambah sulit pula
menyatakan ukuran dalam garis tengah yang berarti. Dalam keadaan seperti ini, tidak
ada garis tengah yang unik. Makanya harus dicari jalan untuk menggunakan suatu
garis tengah bulatan yang ekuivalen, yang menghubungkan ukuran partikel dan garis
tengah bulatan yang mempunyai luas permukaan, volume, dan garis tengah yang
sama. Jadi, garis tengah permukaan ds, adalah garis tengah suatu bulatan yang
mempunyai luas permukaan yang sama seperti partikel yang diperiksa
Luas permukaan dari suatu sampel serbuk dapat dihitung dari pengetahuan
distribusi ukuran partikel yang diperoleh dengan menggunakan salah satu metode
yang telah diterangkan secara singkat sebelumnya. Ada dua metode yang biasa
digunakan pertama, jumlah dari suatu zat terlarut gas atau cairan yang adsorbsikan di
atas sampel serbuk tersebut agar membentuk suatu lapisan tunggal (monolayer)
adalah suatu fungsi langsung dari luas permukaan sampel. Metode kedua bergantung
pada kenyataan bahwa laju suatu garis atau cairan mempermeasi (menembus) suatu
bentangan serbuk berhubungan dengan luas permukaan yang mengadakan kontak
dengan permean (zat yang menembus).
V. ALAT DAN BAHAN
ALAT BAHAN
~ Gelas ukur ~ Parafin
~ Corong ~ Tepung
~ Piknometer ~ Starch 1500
~ Gelas piala
~ Pipet volum
~ Neraca analisis
VI. PROSEDUR
A. Menentukan kerapatan partikel dengan piknometer
1. Timbang piknometer 25ml dalam keadaan kosong (W1.g)
2. Masukkan pelarut yang tidak melarutkan (parafin) ke dalam piknometer
tersebut, kemudian timbang (W1)
3. Tuangkan parafin tadi ke dalam tabung reaksi sebanyak 3ml
4. Timbang 2 gram sampel (W3)
5. Masukkan sampel (W3) ke dalam piknometer yang telah berisi pelarut
(parafin)
6. Tambahkan pelarut sampai mencapai volume piknometer, kemudian timbang
(W4)
B. Menentukan kerapatan curah dan kerapatan mampat
1. Timbang sebanyak 100 gram sampel
2. Masukkan ke dalam gelas ukur , catat volume serbuk
3. Kemudian mampatkan gelas ukur dengan cara diketuk-ketukkan di atas meja
dari ketinggian 1 inchi, catat volume serbuk setiap 10 ketukan.
4. Hentikan pengetukan setelah volume serbuk tidak berubah
5. Hitung kerapatan curah atau bulk dengan
Kerapatan curah = Bobot serbuk
Volume serbuk

VII. Data pengamatan


Menentukan kerapatan partikel dengan piknometer
Dik:
Wpiknometer = 29,9893
Wpiknometer + parafin = 50,941
Wpiknometer + par + zat = 51,9628
Wt = 2,08

Kerapatan nyata = 2,08 (50,941- 29,989)


25 ( 50,941- 51,9628+2,08)
= 1,5589

Kerapatan curah = 56,16


84
= 0,6686

Kerapatan mampat = 54,57


84
= 0,6496

Menentukan lajur alir


Laju alir = 100 gram / 57 detik
= 1,8 gram / detik
Sudut istirahat = L
t tan = 2,5
2,5
= tan 1
= 450 C
( > 400C buruk)

VIII. Pembahan
Mikromeritik biasanya di gunakan sebagai ilmu dan teknologi tentang
partikel kecil, pengertian ini sangat penting di ketahui oleh mahasiswa farmasi
khususnya dalam membahas obat sediaan padat. Ukuran dapat ditentukan
dengan berbagai cara pada umumnya pengertian ukuran partikel adalah ukuran
diameter rata-rata.
Karena partikel biasa keras dan lembut serta berpori dalam hal lainnya,
seseorang harus menyatakan kerapatan dengan hati-hati, kerapatan secara umum
di definisikan sebagai berat persatuan volume, kerapatan padatan yang biasanya
terdapat dalam buku pegangan sering kali ditentukan dengan pemindahan cairan,
kerapatan tersebut adalah berat dari benda di bagi dengan berat cairan yang
dipindahkannya, yakni kehilangan berat benda bila disuspensikan dalam suatu
cairan yang sesuai, untuk zat-zat padatan yang tidak larut dalam cairan dan lebih
berat dari cairan tersebut bila digunakan piknometer untuk pengukuran.
Pada percobaan lajur alir, kadang kadang aliran yang jelek bisa
diakibatkan dari adanya kelembaban dalam pengeringan partikel. Partikel dengan
kerapatan tinggi dan korositas dalam rendah cenderung mempunyai sifat-sifat
bebas mengalir, gaya gesekan pada serbuk renggang dapat di ukur dengan sudut
istirahat, sudut istirahat ini adalah sudut maksimum yang mungkin terdapat antara
permukaan dari segunung serbuk dan bidang horizontal, jika di tambahkan bahan
lebih banyak ke tumpukan tersebut, maka serbuk tersebut akan turun ke berbagai
sisi sampai gesekan timbal balik dari partikel partikel tersebut yang
menghasilkan gaya gravitasi. Tangan dari sidut istirahat sama dengan koefisien
gesekan antara partikel partikel tersebut. Jadi semakin kasar dan tidak beraturan
pada permukaan dari partikel akan semakin tinggi sudut istirahatnya. Sudut
istirahat merupakan sudut fungsi dari kekasaran permukaan.
IX. Kesimpulan
a. Semakin kasar dan tidak beraturan permukaan dari partikel sudut istirahatnya
semakin tinggi
b. Semakin tinggi sudut istirahat laju alir semakin kecil
X. Daftar Pustaka
1. Volgh. R. 1995. Buku pelajaran teknologi farmasi, edisi V. 45-47.51 UGM press.
Yogyakarta
2. Martin A. 1993. Farmasi fisik. 1022-1023. 1036-1038. UI, pres. Jakarta

You might also like