Professional Documents
Culture Documents
UUD 1945 merupakan hukum dasar tertulis yang dijadikan landasan dalam
penyelenggaraan Negara maka harus sesuai dengan aspirasi tuntutan kehidupan
masyarakat Indonesia. Mengingat kehidupan masyarakat Indonesia yang selalu
tumbuh dan berkembang sesuai dengan peradaban manusia pada umumnya maka
UUD 1945 diamandemen oleh MPR. Perubahan UUD 1945 memiliki arti yang sangat
penting dalam kehidupan bangsa Indonesia. menghilangkan pandangan adanya
keyakinan bahwa UUD 1945 merupakan hal yang sacral, tidak bisa diubah, diganti,
dikaji mendalam tentang kebenaran seperti doktrin yang diterapkan pada masa orde
baru. perubahan UUD 1945 memberikan peluang kepada bangsa Indonesia
untuk membangun dirinya atau melaksanakan pembangunan yang sesuai dengan
kondisi dan aspirasi masyarakat. perubahan UUD 1945 mendidik jiwa demoktrasi
yang sudah dipelopori oleh MPR pada waktu mengadakan perubahan UUD
itu sendiri, sehingga lembaga Negara, badan badan lainnya serta
dalam kehidupan masyarakat berkembang jiwa demokrasi. perubahan UUD 1945
menghilangkan kesan jiwa UUD 1945 yang sentralistik dan otoriter sebab dengan
adanya amandemen UUD 1945 masa jabatan presiden dibatasi, kekuasaan
presiden dibatasi, system pemerintahan dIsentralisasi dan otonomi. perubahan UUD
1945 menghidupkan perkembangan politik ke arah keterbukaan, perubahan UUD
1945 mendorong para cendekiawan dan berbagai tokoh masyarakat untuk lebih
proaktif dan kreatif mengkritisi pemerintah (demi kebaikan)
sehingga mendorong kehidupan bangsa yang dinamis (berkembang) dalam segala
bidang, baik politik, ekonomi, social budaya sehingga dapat mewujudkan kehidupan
yang maju dan sejahtera sejajar dengan bangsa-bangsa lain yang telah maju.
,UUD1945 Salah satu tuntutan Reformasi 1998 adalah dilakukannya
perubahan (amandemen) terhadap UUD 1945. Latar belakang tuntutan perubahan
UUD 1945 antara lain karena pada masa Orde Baru, kekuasaan tertinggi di tangan
MPR (dan pada kenyataannya bukan di tangan rakyat), kekuasaan yang sangat besar
pada Presiden, adanya pasal- pasal yang terlalu "luwes" (sehingga dapat
menimbulkan mulitafsir), serta kenyataan rumusan UUD 1945 tentang semangat
penyelenggara negara yang belum cukup didukung ketentuan konstitusi. Perubahan
UUD bukan suatu yang ditabukan, tapi merupakan tuntutan sejarah. Perubahan UUD
sudah bisa diprediksi oleh Ir. Soekarno. Pada saat pembahasan penetapan UUD sudah
dikemukakan bahwa UUD kita memang sudah simple namun jika suatu saat
terjadi perkembangan zaman boleh diubah agar bisa menyesuaikan atau beradaptasi.
A. Pengertian Amandemen
Pada amandemen UUD 1945 tidak terdapat penggantian dasar negara, baik itu
Pancasila, bentuk negara kesatuan, maupun bentuk pemerintahan presidensiil.Tetapi
hanya menyempurnakan, memperjelas, memperbaiki kesalahan, dan melakukan
koreksi terhadap pasal-pasal yang ada, tanpa harus melakukan perubahan terhadap
hal-hal yang mendasar dalam UUD 1945 itu sendiri.
Pada kurun waktu tahun 1999-2002, UUD 1945 telah mengalami 4 kali perubahan
(amandemen), yaitu sebagai berikut:
Pada amandemen ini, pasal-pasal UUD 1945 yang diubah ialah 9 pasal yaitu: Pasal 5
ayat (1), 7, 9 ayat (1) dan (2), 13 ayat (2) dan (3),14 ayat (1) dan (2), 15, 17 ayat (2)
dan (3), 20 ayat (1), (2), (3) dan (4), 21 ayat (1).
Pada amandemen II ini, pasal-pasal UUD 1945 yang diubah ialah 24 pasal yaitu:
Pasal 18 ayat (1) s/d (7), 18A ayar (1) dan (2), 18B ayat (1) dan (2), 19 ayat (1) s/d
(3), 20 ayat (5), 20A ayat (1) s/d (4), 22A, SSB, 25A, 26 ayat (2) dan (3), 27 ayat (3),
28A, 28B ayat (1) dan (2), 28D ayat (1) s/d (4), 28E ayat (1) s/d (3), 28F, 28G ayat
(1) dan (2), 28H ayat (1) s/d (4), 28I ayat (1) s/d (5), 28J ayat (1) dan (2), 30 ayat (1)
s/d (5), 36A, 36B, 36C.
Pada amandemen III ini, pasal-pasal UUD 1945 yang diubah ialah 19 pasal yaitu:
Pasal 1 ayat (2) dan (3), 3 ayat (1) s/d (3), 6 ayat (1) s/d (3), 6A ayat (1), (2), (3) dan
(5), 7A, 7B ayat (1) s/d (7), 7C, 8 ayat (1) s/d (3), 11 ayat (2) dan (3), 17 ayat (4),
22C ayat (1) s/d (4), 22D ayat (1) s/d (4), 22E ayat (1) s/d (3), 23F ayat (1) dan (2),
23G ayat (1) dan (2), 24 ayat (1) dan (2), 24A ayat (1) s/d (5), 24B ayat (1) s/d (4),
24C ayat (1) s/d (6).
Pada amandemen IV ini, pasal-pasal UUD 1945 yang diubah ialah 17 pasal yaitu:
pasal-pasal : 2 ayat (1), 6A ayat (4), 8 ayat (3), 11 ayat (1), 16 23B, 23D, 24 ayat (3),
31 ayat (1) s/d (5), 32 ayat (1) dan (2), 33 ayat (4) dan (5), 34 ayat (1) s/d (4), 37 ayat
(1) s/d (5), Aturan Peralihan Pasal I s/d III, aturan Tambahan pasal I dan II.
Pasal 4 Pasal 4
1.Presiden Ripublik Indonesia 1. Presiden Republik Indonesia memegang
memegang kekuasaan kekuasaan pemerintahan menurut Undang-
pemerintahan menurut Undang- undang Dasar.
undang Dasar.
2.Dalam melakukan kewajibannya 2. dalam melakukan kewajibannya
Presiden dibantu oleh satu orang Presiden dibantu oleh satu orang Wakil
Wakil Presiden. Presiden.
Pasal 5 Pasal 5
1.Presiden memegang kekuasaan 1. Presiden berhak mengajukan rancangan
membentuk undang-undang Undang-undang kepada DPR.
dengan persetujuan Dewan 2. Presiden menetapkan peraturan
Perwakilan Rakyat. pemerintah untuk menjalankan Undang-
2.Presiden menetapkan peraturan undang sebagaimana mestinya.
pemerintah untuk menjalankan Pasal 6
Undang-undang sebagaimana 1. Calon Presiden dan Calon Wakil
mestinya. Presiden harus seorang warga Negara
Pasal 6 Indonesia sejak kelahirannya dan tidak
1.Presiden adalah orang Indonesia pernah penerima kewarganegaraan lain
Asli. karena kehendaknya sendiri, tidak pernah
2.Presiden dan Wakil Presiden menghianati negara, serta mampu secara
dipilih oleh Majelis rohani dan jasamani untuk melaksanakan
Permusyawaratan Rakyat dengan tugas dan kewajiban sebagai Presiden dan
suara terbanyak. Waklil Presiden.
Pasal 7 2. Syarat-syarat menjadi Presiden dan
Presiden dan Wakil Presiden Wakil Presiden diatur lebih lanjut dengan
memegang jabatannya selama masa undang-undang
lima tahun dan sesudahnya dapat Pasal 7
dipilih kembali. Presiden dan Wakil Presiden memegang
Pasal 8 jabatan selama masa lima tahun dan
Jika Presiden mangkat, berhenti sesudahnya dapat dipilih kembali dalam
atau tidak dapat melakukan jabatan yang sama, hanya untuk satu kali
kewajiban dalam masa jabatnaya, masa jabatan.
ia diganti oleh Wakil Presiden Pasal 8
sampai habis waktunya. 1. Jika Presiden mangkat, berhenti,
Pasal 9 diberhentikan atau tidak dapat melakukan
Sebelum memangku jabatannya, kewajiban dalam masa jabatnaya, ia diganti
Presiden dan Wakil Presiden oleh Wakil Presiden sampai habis
bersumpah menurut agama, atau waktunya.
berjanji, dengan sungguh-sungguh 2. Dalam hal terjadi kekosongan Wakil
di hadapan Majelis Presiden selambat-lambat nya dalam waktu
Permusyawaratan Rakyat atau enam puluh hari, Majelis Permusyawaratan
Dewan Perwakilan Rakyat. Rakyat menyelenggarakan sidang untuh
Pasal 10 memilih Wakil Presiden dari dua calon
Presiden memegang kekuasaan yang diusulkan Presiden.
yang tertinggi atas angkatan Darat, 3. Jika Presiden dan Wakil Presiden
Angkatan Laut dan Angkatan mangkat, berhenti , diberhentikan atau
Udara. tidak dapat melakukan kewajiban dalam
Pasal 11 masa jabatnaya bersamaan, pelaksana tugas
Presiden dengan persetujuan kepresidenan adalah menti Luar Negri,
Dewan Perwakilan Rakyat Menteri Dalam Negeri, Menteri Pertahanan
menyatakan perang, membuat secara bersama-sama. Selambat-lambatnya
perdamaian dan perjanjian denga tiga puluh hari setelah itu. Majelis
negara lain. Permusyawaratan Rakyat
Pasal 12 menyelenggarakan sidang untuk memilih
Presiden menyatakan keadaan Presiden dan Wakil Presiden dari dua
bahaya Syarat dan akibatnya pasang calon Presiden dan Wakil Presiden
keadaan bahaya ditetapkan dengan yang di usulkan partai politik atau
undang-undang. gabungan partai politik yang peket calon
Presiden dan Wakil Presiden meraih suara
Pasal 13 terbanyak pertama dan kedua dalam
1.Presiden mengangkat Duta dan pemilihan sebelumnya, sampai habis masa
Konsul. jabatanya.
2.Presiden menerima duta negara Pasal 9
lain. 1. Sebelum memangku jabatannya,
Pasal 14 Presiden dan Wakil Presiden bersumpah
Presiden memberi grasi, menurut agama atau berjanji dengan
amnesti,abolisi dan rehabilitasi. sungguh-sungguh dihadapan Majelis
Pasal 15
Presiden memberi gelaran, tanda Pasal 10
jasa dan lain-lain tanda Presiden memegang kekuasaan yang
kehormatan. tertinggi atas angkatan Darat, Angkatan
Laut dan Angkatan Udara
Pasal 11
1. Presiden dengan persetujuan Dewan
Perwakilan Rakyat menyatakan perang,
membuat perdamaian dan perjanjian denga
negara lain.
2. Presiden dalam membuat perjanjian
Internasional lainya yang menimbulkan
akibat yang luas dan mendasar bagi
kehidupan rakyat yang terkait dengan
beban keuangan negara dan mengharuskan
perubahan dan pembentukan undang-
undang harus dengan persetujuan Dewan
Perwakilan Rakyat.
Pasal 22
1.Dalam hal Ikwal kegentingan yang
memaksa, Presiden berhak menetapkan
peraturan pemerintah sebagai pengganti
undang-undang.
2.Peraturan Pemerintah itu harus mendapat
persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat
dalam persidangan yang berikut.
3.Jika tidak mendapat persetujuan, maka
peraturan pemerintah tersebut harus
dicabut.
Pasal 22A
Ketentuan lebih lanjut tentang tata cara
pembentukan undang-undang diatur
dengan undang-undang.
Pasal 22B
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat dapat
dihentikan dari jabatanya, yang syarat-
syarat dan tata cara diatur dalam undang-
undang.
BAB VIIA
DEWAN PERWAKILAN DAERAH
Pasal 22C
1. Anggota Dewan perwakilan daerah
dipilih dari setiap provinsi melalui
pemilihan umum.
Pasal 22D
1. Dewan Perwakilan Daerah dapat
mengajukan kepada Dewan Perwakilan
Rakyat rancangan undang-undang yang
berkaitan dengan otonomi daerah,
sehubungan pusat dan daerah,
pembentukan dan pemekaran serta
penggabungan daerah, pengolahan sumber
daya alam dan sumber daya ekonomi
lainya, serta yang berkaitan dengan
pertimbangan keuangan pusat dan daerah.
3.Macam dan harga mata uang 3. Apabila Dewan Pewakilan Rakyat tidak
ditetapkan dengan undang-undang. menyetui rancangan anggaran pendapatan
dan belanja negara yang diusulkan oleh
4.Hal keuangan negara selanjutnya presiden, permerintah menjalankan
diatur dengan undang-undang. anggaran pendapatan dan belanja negara
5.Untuk memeriksa tanggung tahun lalu.
jawab tentang keuangan Negara
diadakan suatu Badan Pemeriksa Pasal 23A
Keuangan, yang peraturannya Pajak dan pungutan lain yang bersifat
ditetapkan dengan Undang- memaksa untuk keperluan negara diatur
Undang. Hasil pemeriksaan itu dengan undang-undang.
diberitahukan kepada Dewan
Perwakilan rakyat. Pasal 23B
Macam dan harga mata uang ditetapkan
dengan undang-undang.
Pasal 23C
Hal-hal lain mengenai keuangan negara
diatur dengan undang-undang.
Pasal 23D
Negara memiliki bank sentral yang
susunan, kedudukan, kewenangan,
tanggung jawab dan independensinya
diatur dengan undang-undang.
BAB VIIIA
BADAN PEMERIKSA KEUANGAN
Pasal 23E
1. Untuk memeriksa pengelolaan dan
tanggung jawab tentang keuangan negara
diadakan satu badan pemeriksa keuangan.
Pasal 23F
1. Anggota Badan Pemeriksa Keuangan
dipilih oleh anggota Dewa n Perwakilan
Rakyat dengan memperhatikan
pertimbangan dewan perwakilan daerah
dan diresmikan oleh presiden.
2. Pimpinan Badan Pemeriksa Keuangan
dipilih dari dan oleh anggota.
Pasal 23G
1. Badan Pemeriksa Keuangan
berkedudukan di ibu kota negara dan
memiliki perwakilan disetiap provinsi.
Pasal 24A
1. Mahkamah Agung berwenang mengadili
pada tingkat kasasi, menguji peraturan
perundang-undangan di bawah undang-
undang terhadap undang-undang, dan
mempunyai wewenang lainnya yang
diberikan oleh undang-undang.
Pasal 24B
1. Komisi Yudisial bersifat mandiri yang
berwenang mengusulkan pengangkatan
hakim agung dan mempunyai wewenang
lain dalam rangka menjaga dan
menegakkan kehormatan, keluhuran
martabat, serta perilaku hakim.
Pasal 24C
1. Mahkamah Konstitusi berwenang
mengadili pada tingkat pertama dan
terakhir yang putusannya bersifat final
untuk menguji undang-undang terhadap
Undang- Undang Dasar, memutus sengketa
kewenangan lembaga negara yang
kewenangannya diberikan oleh Undang-
Undang Dasar, memutus pembubaran
partai politik, dan memutus perselisihan
tentang hasil pemilihan umum.
Pasal 25
Sjarat-sjarat untuk mendyadi dan untuk
diperhentikan sebagai hakim ditetapkan
dengan undang-undang.
BAB X BAB X
WARGA NEGARA WARGA NEGARA DAN PENDUDUK
Pasal 26
Pasal 26 1.Yang menjadi warga negara ialah orang-
1.yang mendyadi warga Negara orang bangsa ndonesia asli dan orang-
ialah orang-orang bangsa Indonesia orang bangsa lain yang disahkan dengan
asli dan orang-orang bangsa lain undang-undang sebagai warga negara.
yang disyahkan dengan undang- 2.Penduduk ialah waraga negara Indonesia
undang sebagai warga negara. dan orang asing yang bertempat tinggal di
2.Syarat-syarat yang mengenai Indonesia.
kewargaan negara ditetapkan 3.Hal-hal mengenai warga negara dan
dengan undang-undang. penduduk diatur dengan undang-undang.
Pasal 27 Pasal 27
1.Segala warga negara bersamaan 1.Segala warga negara bersamaan
kedudukannya didalam hukum dan kedudukannya didalam hukum dan
pemerintahan dan wadjib pemerintahan dan wadjib mendjundjung
menjunjung hukum dan hukum dan pemerintahan itu dengan tidak
pemerintahan itu dengan tidak ada ada ketjualinya.
kecualinya. 2.Tiap-tiap warga Negara berhak atas
2.Tiap-tiap warga Negara berhak pekerdyaan dan penghidupan yang lajak
atas pekerjaan dan penghidupan bagi kemanusiaan
yang layak bagi kemanusiaan 3.Setiap warga negara berhak dan wajib
Pasal 28( sama ) ikut serta dalam upaya pembelaan negara.
Kemerdekaan berserikat dan Pasal 28 ( sama )
berkumpul, mengeluarkan pikiran Kemerdekaan berserikat dan berkumpul,
dengan lisan dan tulisan dan mengeluarkan pikiran dengan lisan dan
sebagainya ditetapkan dengan tulisan dan sebagainya ditetapkan dengan
undang-undang undang-undang
BAB XA
HAK ASASI MANUSIA
Pasal 28A
Setiap orang berhak untuk hidup serta
berhak mempertahankan hidup dan
kehidupannya.
Pasal 28B
1. Setiap orang berhak membentuk
keluarga dan melanjutkan keturunan
melalui perkawinan yang sah.
Pasal 32
1. Negara memajukan kebudayaan nasional
Indonesia ditengah peradaban dunia
dengan menjamin kebebasan mesyarakat
dalam memelihara dalam
mengembangkan nilai-nilai
budayanya.****)
Pasal 34
1.Fakir miskin dan anak-anak terlantar
dipelihara oleh negara.****)