Professional Documents
Culture Documents
LEMBAR PERHITUNGAN
1. Variabel 1 (50oC)
Wasam asetat =xVx%
= 1,1949 gr/ml x 62,095 ml x 0,99
= 73,455 gr
1000
CA0 =
73,455 1000
= 250
60
= 4,897 mol/L
Wmetanol =xVx%
= 0,9032 gr/ml x 186,243 ml x 0,96
= 161,4861 gr
1000
CB0 =
161,4861 1000
= 250
34
= 18,9984 mol/L
(.)( 2 4 )
CA =
(.0,4)(5 0,23 )
= 5
= 0,08V 0,23
XA = 1-
0
Arah Kesetimbangan Teoritis
CH3COOH + C2H5OH CH3COOC2H5 + H2O
Gof reaksi = Gof produk - Gof reaktan
Hof 298 = (Hof 298 CH3COOC2H5 + Hof 298 H2O)-( Hof 298 CH3COOH + Hof 298
C2H5OH)
= (-480000 285830) (-484500 277690)
= -3640 J/mol
B-1
P2
Maka :
Gof 298 = (Gof 298 CH3COOC2H5 + Gof 298 H2O)-( Gof 298 CH3COOH + Gof 298
C2H5OH)
= (-332200 237129) (-389900 1774780)
= -4649 J/mol
Dari persamaan Vant Hoff :
Gof 298 = -RT ln K
298
ln K =
1
(4649 )
ln K = 1
8,314 . 298
K = 6,5302
323
ln 6,5302 = 0,1137
K323 = 5,026
B-2
P2
2
0 0 2
0 = 1 (0 (1 )0 ( ) )
0
2
0 2
0 = 1 . 0 ((1 ) ( ) )
0
0 2
= 1 . 0 ((1 ) ( ) )
0
2
= 1 . 0 ((1 )( )
)
Mencari nilai XA
2
= 1 . 0 ((1 )( )
)
2
= 1 . 4,897((1 )(3,8796 ) )
5,026
= 1 . 4,897( 0,8012 4,8796 + 3,8796)
= 1 . 3,9225( 2 6,0919 + 4,8435)
1
= 1
3,9225 0 ( 2 6,0919 + 4,8435) 0
Rumus ABC
B-3
P2
t (x) XA Y XY X2
0 0,4983 0,1163 0 0
11 0,5368 0,1263 1,3893 121
22 0,678 0,1884 4,1448 484
33 0,7566 0,2643 8,7219 1089
44 0,8015 0,3463 15,2372 1936
X= 110 Y= 1,0416 XY= 29,4932 X2= 3630
xy
= = 5,4364 103 /
2 (x)2
1
=
2
1 5,4364 103
2 = = = 1,0817 103 /
5,026
2. Variabel 2 (55oC)
Wasam asetat =xVx%
= 1,1949 gr/ml x 62,095 ml x 0,99
= 73,455 gr
1000
CA0 =
73,455 1000
= 250
60
= 4,897 mol/L
Wmetanol =xVx%
= 0,9032 gr/ml x 186,243 ml x 0,96
= 161,4861 gr
1000
CB0 =
161,4861 1000
= 250
34
= 18,9984 mol/L
(.)( 2 4 )
CA =
(.0,4)(5 0,23 )
= 5
= 0,08V 0,23
XA = 1-
0
Arah Kesetimbangan Teoritis
CH3COOH + C2H5OH CH3COOC2H5 + H2O
Gof reaksi = Gof produk - Gof reaktan
B-4
P2
K = 6,5302
328
ln 6,5302 = 0,1344
K328 = 4,7921
B-5
P2
2
0 2
0 )
= 1 . 0 ((1 ( ) )
0
0 2
= 1 . 0 ((1 ) ( ) )
0
2
= 1 . 0 ((1 )( ) )
Mencari nilai XA
2
= 1 . 0 ((1 )( ) )
2
= 1 . 4,897((1 )(3,8796 ) )
4,7921
= 1 . 4,897( 0,79132 4,8796 + 3,8796)
= 1 . 3,8749( 2 6,1666 + 4,9028)
1
= 1
3,8749 0 ( 2 6,1666 + 4,9028) 0
B-6
P2
Rumus ABC
( 2 6,1666 + 4,9028) = ( 5,2289)( 0,9376)
0,2581 = +
0 ( 5,2289)( 0,9376) 5,2289 0,9376
+ = 0,2581
5,2289 0,9376
( 0,9376) + ( 5,2289)
+ =
5,2289 0,9376 ( 5,2289)( 0,9376)
0,9376 + 5,2289
=
( 5,2289)( 0,9376)
( + ) 0,9376 5,2289
=
( 5,2289)( 0,9376)
A+B=0
B = -A
0,9376 5,2289 = 1
0,9376 + 5,2289 = 1
4,2913 = 1
A = 0,233
B = - 0,233
t (x) XA Y XY X2
0 0,4983 0,116 0 0
11 0,7004 0,2057 2,2627 121
22 0,7036 0,2084 4,5848 484
33 0,7181 0,2215 7,3095 1089
44 0,7261 0,2294 10,0936 1936
X= 110 Y= 0,981 XY= 24,2506 X2= 3630
xy
= = 2,2055 103 /
2 (x)2
1
=
2
1 5,4364 103
2 = = = 4,6024 104 /
5,026
Pada saat kesetimbangan
(0 )(0 )
= =
(0 (1 ))(0 0 )
Konstanta Kesetimbangan
2 (0,7261)2
= = = 0,6104
(1 )( ) (1 0,7261)(3,8796 0,7261)
B-7
P2
BAB I
PENDAHULUAN
1
P2
2
P2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Ditinjau dari kinetika reaksi, kecepatan reaksi pembentukan ester akan makin
besar dengan kenaikan suhu, adanya pengadukan dan ditambahakan katalis. Hal ini
dapat dijelaskan oleh persamaan Arrhenius yaitu:
=
dengan :
k = kontanta laju reaksi
A = faktor frekuensi tumbukan
T = suhu
EA = energi aktivasi
R = konstanta gas ideal
katalis, adanya katalis akan menurunkan energi aktivasi sehingga nilai k semakin besar.
Semakin tinggi suhu (T) maka nilai k juga semakin besar. Dari hasil penelitian yang
dilakukan oleh Kirbaskar dkk (2001) untuk reaksi esterifikasi asam asetat dengan etanol
menggunakan katalis asam dengan ion exchange resin diperoleh bahwa untuk reaksi ke
arah pembentukan produk (k1) memiliki nilai EA = 104129 kJ/kmol dan A = 2,6.1014
(m3)2 kmol-2 s-1.
Hof 298 = (Hof 298 CH3COOC2H5 + Hof 298 H2O)-( Hof 298 CH3COOH + Hof 298
C2H5OH)
= (-480000 285830) (-484500 277690)
= -3640 J/mol
4
P2
K = 6,5302
Dari perhitungan energi Gibbs di dapat nilai K pada asumsi suhu 54oC didapat
nilai sebesar 5,732, maka dapat disimpulkan reaksi esterifikasi asam asetat dengan
etanol merupakan reaksi reversible.
5
P2
asam karboksilat ialah suatu senyawa yang mengandung gugus -CO2R dengan R dapat
berbentuk alkil ataupun aril (Pratiwi, 2011).
Katalis yang digunakan dalam esterifikasi dapat berupa katalis asam atau katalis
basa dan berlangsung secara reversible (Supardjan, 2004). Pada percobaan ini,
menggunakan asam karboksilat berupa asam asetat yang direaksikan dengan sebuah
alkohol berupa etanol menggunakan katalis asam. Untuk pembuatan etil asetat, reaksi
esterifikasi yang terjadi dalam percobaan ini dan mekanisme katalis asam pada hidrolisa
ester adalah sebagai berikut:
transfer proton.
6
P2
1. Pada tahap pertama, gugus karbonil akan terprotonasi oleh asam. Transfer proton
dari katalis asam menuju ke atom oksigen karbonil, sehingga terjadi peningkatan
elektrofisilitas pada atom karbon karbonil.
2. Tahap kedua, melibatkan adisi nukleofil yakni gugus OH pada alkohol
menyerang karbon karbonil yang telah terprotonasi. Sehingga ikatan C-O yang
baru (ikatan ester) terbentuk.
3. Tahap ketiga adalah tahap kesetimbangan dimana terjadi penghilangan gugus H+
pada ikatan ester yang baru. Deprotonasi dilakukan untuk membentuk ikatan C-
O yang stabil.
4. Pada tahap ke empat, salah satu gugus hidroksil harus terprotonasi, karena kedua
gugus hidroksilnya identik.
5. Tahap ke lima, melibatkan pemutusan ikatan C-O dan lepasnya air. Agar
peristiwa ini dapat terjadi, gugus hidroksil harus diprotonasi agar kemampuannya
sebagai gugus bebas/lepas lebih baik.
6. Tahap terakhir, ester yang berproton melepaskan protonnya.
7
P2
8
P2
BAB IV
HASIL PRAKTIKUM DAN PEMBAHASAN
0.9000
0.8500
0.8000
0.7500
Konversi (XA)
0.7000
0.6500 Variabel 1
0.6000 Variabel 2
0.5500
0.5000
0.4500
0 10 20 30 40 50
Waktu (menit)
Pada tabel 4.1, tabel 4.2 dan gambar 4.1 menunjukan konversi esterifikasi
mengalami peningkatan searah dengan semakin lamanya reaksi berlangsung pada kedua
variabel. Pada variabel 1, suhu reaksi 50oC, nilai konversi esterfikasi saat menit ke-0
sebesar 0,4983 dan saat menit ke-44 sebesar 0,8015. Pada variabel 2, suhu reaksi 55oC,
14
P2
nilai konversi esterfikasi saat menit ke-0 sebesar 0,4983 dan saat menit ke-44 sebesar
0,7261.
Secara teoritis, Semakin lama waktu reaksi maka kemungkinan kontak antar zat
semakin besar sehingga akan menghasilkan konversi yang besar. Jika kesetimbangan
reaksi sudah tercapai maka dengan bertambahnya waktu reaksi tidak akan
menguntungkan karena tidak memperbesar hasil (Hakim dan Irawan, 2010).
Pada hasil praktikum yang kami dapat, semakin lama waktu reaksinya semakin
besar nilai konversinya. Hal ini sesuai dengan teori dimana semakin lama waktu
reaksinya, maka kemungkinan kontak antar zat semakin besar sehingga menghasilkan
konversi yang besar (Hakim dan Irawan,2010).
15
P2
0.006
0.005
Konstanta Laju Reaksi (k)
0.004
0.003
0.002
0.001
0
Variabel 1 Variabel 2
k1 k2
16
P2
( 5,2289)(0,9376)
0,0601 [ ] = 1 = pada Variabel 2 (55oC)
( 0,9376)(5,2289)
17
P2
Dari persamaan diatas dapat disimpulkan nilai pengali dan konversi per waktu
pada variabel 1 (50oC) lebih besar daripada pada variabel 2 (55oC) sehingga nilai y akan
semakin besar dengan korelasi dengan persamaan :
=
xy
=
2 (x)2
Bahwa semakin besar nilai y maka didapat nilai m ( k = kecepatan reaksi) yang lebih
besar.
18