You are on page 1of 12

Laporan Praktikum Kimia Fisika I

VISKOSITAS

Oleh :
Kelompok 10
Azhar Maliki
Atina Khairat
Mardiati
Rahmi Ramadani
Victoria Frisiananda Yunanda

Dosen : 1. HARY SANJAYA, M.Si


2. GUSPATNI, S.Pd

Asdos : 1.Nadia Dilenia


2.Novie Nelza
3.Riky

JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2010

VISKOSITAS
A. TUJUAN
1. Menghitung viskositas beberapa cairan
2. Mampu mengunakan Viskosimeter Hoppler

B. TANGGAL PERCOBAAN
Hari / tanggal : Selasa / 22 Maret 2011
Jam : 07.00 09.40
Tempat : Laboratorium Kimia Fisika FMIPA UNP.

C. DASAR TEORI

Beberapa cairan dapat mengalir lebih mudah dari yang lain. Sifat tersebut merupakan karakteristik bagi
cairan untuk melawan aliran yang dinamakan viskositas ( ). Cairan mempunyai gaya gesek yang lebih besar untuk
mengalir daripada gas. Viskositas gas bertambah dengan naiknya temperatur, sedangkan viskositas cairan turun
dengan naiknya temperatur. Koefisien viskositas gas pada tekanan tidak terlalu besar, tidak tergantung tekanan,
tetapi untuk cairan naik dengan naiknya tekanan.

VISKOSIMETER HOPPLER
Viskositas dapat juga ditentukan dengan cara hoppler, berdasarkan hukum stokes. Hukum stokes
berdasarkan jatuhnya benda melalui medium zat cair. Benda bulat (bola) dengan jari-jari (r) dan massa jenis ( i )
yang jatuh karena gaya grafitasi melalui fluida dengan massa jenis ( ) fluida akan mempunyai gaya grafitasi
sebesar:

f 1 = (4/3) r3 ( - i) g.

benda yang jatuh mempunyai kecepatan yang makin lama makin besar. Tetapi dalam medium ada gaya gesek yang
makin besar bila kecepatan benda bertambah besar. Pada saat kesetimbangan (Vmaks), besarnya kecepatan benda
jatuh tetap.
Menurut George Stokes untuk benda jatuh tersebut besarnya gaya gesekan pada kesetimbangan :

f1 = f2 = 6 r Vmaks = (4/3)r3 ( - i) g
=
dengan t = waktu bola jatuh setinggi h

pada percobaan ini dipakai penentuan harga relative terhadap harganya:

sehingga

Dimana x adalah viskositas zat x, a adalah viskositas air, x adalah rapat jenis zat x, a adalah rapat jenis air, tx
adalah waktu bola jatuh stinggi h pada zat x dan ta adalah waktu bola jatuh setinggi h pada air.
Hukum hess merupakan dasar viskometer bola jatuh. Viskometer ini terdiri dari gelas silinder dengan
cairan yang akan diteliti dan dimasukan dalam termosfat.
Faktor- faktor yang mempengaruhi viskositas antara lain :
1. Ukuran molekul
2. Gaya tarik intra molekul
3. Suhu
4. Tekanan
5. Luas permukaan

VISKOMETER OSTWALD
Penetapan ini dapat dilakukan dengan viskosimeter oswald. Sejumlah zat cair dimasukan dalam
viskometer yang dilakukan dalam termosfat. Cairan ini dihisap dengan pompa kedalam bola B, hingga permukaan
cairan dibawah a. cairan dibiarkan mengalir kebawah dan waktu yang diperlukan untuk mengalir dari a ke b dicatat
dengan stopwatch. Percobaan diulangi dengan cairan pembanding setelah dibersihkan. Dengan ini dapat ditentukan
t1 dan t2.
Metode viskometer oswald metode yang digunakan adalah menentukan viskositas yaitu metoda pipet.
Disini digunakan sebuah pipet yang telah ditentukan ukurannya kemudian viskositas ditentukan dengan rumus :

PENGARUH SUHU TERHADAP VISKOSITAS


Sebagai sifat sitem, pengaruh temperatur terhadap viskositas dapat dinyatakan dengan persamaan berikut :

Ln = ln A + E/RT , dengan A dan R merupakan tetapan.

Persamaan ini juga dapat dinyatakan sebagai beruikut :

= A. e A/RT
dengan E adalah tenaga pengaktifan aliran yang harganya dapat ditentukan dengan membuat grafik ln terhadap
1/T
Cara Lain Untuk Menentukan Koefisien Viskositas
Selain dua cara di atas, metoda sederhana yang digunakan untuk menentukan viskositas yaitu dengan metoda
pipet. Disini digunakan sebuah pipet yang telah ditentukan ukurannya, kemudian ditentukan dngan rumus:
=
Viskositas pada zat cair maupun gas, dan pada intinya merupakan gaya gesekan antara lapisan-lapisan yang
berisikan fluida pada waktu lapisan-lapisan tersebut bergerak satu melewati yang lainnya. Pada zat , viskositas
terutama disebabkan oleh gaya kohesi antara molekul. Pada viskositas muncul dari tumbukan oleh molekul.
Persamaan Navier-Stokes (dari Claude-Louis Navier dan George Gabriel Stokes) adalah serangkaian
persamaan yang menjelaskan pergerakan dari suatu fluida seperti cairan dan gas. Persamaan-persamaan ini
menyatakan bahwa perubahan dalam momentum (percepatan) partikel-partikel fluida bergantung hanya kepada gaya
viskos internal (mirip dengan gaya friksi) dan gaya viskos tekanan eksternal yang bekerja pada fluida. Oleh karena
itu, persamaan Navier-Stokes menjelaskan kesetimbangan gaya-gaya yang bekerja pada fluida.

D. ALAT dan BAHAN


Alat :
1. Jangka sorong 2. Piknometer

3. Termometer

5.Labu Semprot 6. Viskometer Hoppler

7.Bola

BAHAN:
1. Minyak Goreng 2. Sunlight
3.Alkohol 4. Air

E. Prosedur Kerja

Dengan Viskosimeter Hoppler


1. Ukur diameter bola
2. Timbang massa bola
3. Ukur panjang tabung viscometer dari batas atas - batas bawah
4. Tentukan massa jenis masing- masing cairan
5. Ukur temperature alat viskositas Hoppler
6. Isi tabung dengan aquades dan dimasukkan bola

7. Pada saat bola diatas, stopwatch dihidupkan


8. Pada saat bola dibawah, stopwatch dimatikan
9. Catat waktu bola jatuh dari batas atas sampai batas bawah
10. Tabung dibalik
11. Ulangi prosedur 3 6 sebanyak 3 kali berturut- turut, pada temperature lain dan cairan yang lain

F. TABEL PENGAMATAN

DENGAN VISKOSIMETER HOOPLER


Suhu 150
BOLA AIR ALKOHOL SUNLIHGT MINYAK
A 0.35 0.26 18.19 0.45
B 0.48 0.38 1.41.80 2.43
C 0.56 0.42 2.28.88 4.35

Suhu 200
BOLA AIR ALKOHOL SUNLIHGT MINYAK
A 0.30 0.25 4.74 0.29
B 0.44 0.35 58.27 1.30
C 0.52 0.40 1.45.34 1.85

Suhu 250
BOLA AIR ALKOHOL SUNLIHGT MINYAK
A 0.28 0.20 1.68 0.25
B 0.37 0.32 14.77 1.11
C 0.45 0.38 26.13 1.81
G. Perhitungan
Diameter bola A : 1,21 mm
Massa bola : 5,4 gram

Diameter bola B :1,52 mm


Massa bola B : 15 gram

Diameter bola C :1,56 mm


Massa bola C :16,2 gram

Temperatur Viskometer : 270C


Panjang untuk mengukur bola : 9 cm

F. PENGOLAHAN DATA
Menghitung massa jenis bahan
1. air
V pikno kosong = 25 ml
Berat pikno + air = 46,7 g
Berat pikno kosong = 23,1445 g
air =
2. alkohol
V pikno kosong = 25 ml
Berat pikno + alkohol = 43,1430 g
Berat pikno kosong = 23,1445 g
alkohol =

3. minyak goreng
Berat minyak + pikno = 45,7836g
Berat pikno kosong = 23,5031 g
minyak =
4. sunlight
Berat minyak + pikno = 46,6633 g
Berat pikno kosong = 23,1677 g
sunlight=

5. bola A
Diameter bola = 1,21 cm
Massa bola = 5,4 gram
V bola =
= 3,14
bola =
= 5,4gram/0,92cm3
=5,86 g/cm3

6. bola B
Diameter bola = 1,52 cm
Massa bola = 15 gram
V bola =
= 3,14
bola =
= 15gram/1,83cm3
=8.196 g/ml

7. bola C
Diameter bola = 1,56 cm
Massa bola = 16,2 gram
V bola =
= 3,14
bola =
= 16,2gram/1,98cm3
=8.18 g/ml

Rumus viskositas

Viskositas minyak makan


Untuk bola A pada suhu 150C
= 0,1988
ln = -1,61

Untuk bola A pada suhu 200C


= 0,576
ln = -0,55

Untuk bola A pada suhu 250C


= 0,11
ln = -2,2

Untuk bola B pada suhu 150C


= 2,5
ln = 0,91

Untuk bola B pada suhu 200C


= 1,34
ln = 0,29

Untuk bola B pada suhu 250C


= 1,14
ln = 0,13

Untuk bola C pada suhu 150C


= 4,7
ln = 1,55

Untuk bola C pada suhu 200C


= 1,997
ln = 0,69

Untuk bola C pada suhu 250C


= 1,95
ln = 0,66

Viskositas alkohol

Untuk bola A pada suhu 150C


= 0,11
ln = -2,207

Untuk bola A pada suhu 200C


= 0,02
ln = -3,91

Untuk bola A pada suhu 250C


= 0,089
ln = -2,42

Untuk bola B pada suhu 150C


= 0,39
ln = -0,94

Untuk bola B pada suhu 200C


= 0,364
ln = -1,01

Untuk bola B pada suhu 250C


= 0,33
ln = -1,10

Untuk bola C pada suhu 150C


= 0,46
ln = -0,77

Untuk bola C pada suhu 200C


= 0.44
ln = -0,82

Untuk bola C pada suhu 250C


= 0,42
ln = -0,867
Viskositas Air
Untuk bola A pada suhu 150C
= 0,226
ln = -1,487

Untuk bola A pada suhu 200C


= 0,194
ln = -1,64

Untuk bola A pada suhu 250C


= 0,18
ln = -1,71

Untuk bola B pada suhu 150C


= 0,48
ln = -0,73

Untuk bola B pada suhu 200C


= 0,446
ln = -0,807

Untuk bola B pada suhu 250C


= 0,37
ln = -0,99

Untuk bola C pada suhu 150C


= 0,6
ln = -0,5

Untuk bola C pada suhu 200C


= 0,56
ln = -0,58

Untuk bola C pada suhu 250C


= 0,486
ln = -0,72

Viskositas Sunlight
Untuk bola A pada suhu 150C
= 0,72
ln = -0,33

Untuk bola A pada suhu 200C


= 2,04
ln = 0.71

Untuk bola A pada suhu 250C


= 7,82
ln = 0,137

Untuk bola B pada suhu 150C


= 101,8
ln = 4,62

Untuk bola B pada suhu 200C


= 58,27
ln = 4,06

Untuk bola B pada suhu 250C


= 14,77
ln = 2,7

Untuk bola C pada suhu 150C


= 159,3
ln = 5,07

Untuk bola C pada suhu 200C


= 112,7
ln = 4,72

Untuk bola C pada suhu 250C


= 27,96
ln = 3,33

Air.Bola A
T 1/T ln
0
15 C(288K) 0,003472 0,226 -1,487
200C(293K) 0,003412 0,194 -1,64
250C(298K) 0,003355 0,18 -1,71

Air.Bola B
T 1/T ln
0
15 C(288K) 0,003472 0,48 -0,73
200C(293K) 0,003412 0,446 -0,807
250C(298K) 0,003355 0,37 -0,99

Air.Bola C
T 1/T ln
0
15 C(288K) 0,003472 0,6 -0,5
200C(293K) 0,003412 0,56 -0,58
250C(298K) 0,003355 0,486 -0,72

Alkohol.Bola A
T 1/T ln
0
15 C(288K) 0,003472 0,11 -2,207
200C(293K) 0,003412 0,02 -3,91
250C(298K) 0,003355 0,089 -2,42

Alkohol.Bola B
T 1/T ln
0
15 C(288K) 0,003472 0,39 -0,94
200C(293K) 0,003412 0,364 -1,01
250C(298K) 0,003355 0,33 -1,10

Alkohol.Bola C
T 1/T ln
0
15 C(288K) 0,003472 0,46 -0,77
200C(293K) 0,003412 0,44 -0,82
250C(298K) 0,003355 0,42 -0,867

Sunlight.Bola A
T 1/T ln
0
15 C(288K) 0,003472 0,72 -0,33
200C(293K) 0,003412 2,04 0,71
250C(298K) 0,003355 7,82 0,137

Sunlight.Bola B
T 1/T ln
0
15 C(288K) 0,003472 101,8 4,62
200C(293K) 0,003412 58,27 4,06
250C(298K) 0,003355 14,77 2,7

Sunlight.Bola C
T 1/T ln
0
15 C(288K) 0,003472 159,3 5,07
200C(293K) 0,003412 112,7 4,72
250C(298K) 0,003355 27,96 3,33

Minyak.Bola A
T 1/T ln
0
15 C(288K) 0,003472 0,1988 -1,61
200C(293K) 0,003412 0,576 -0,55
250C(298K) 0,003355 0,11 -2,2

Minyak.Bola B
T 1/T ln
0
15 C(288K) 0,003472 2,5 0,91
200C(293K) 0,003412 1,34 0,29
250C(298K) 0,003355 1,14 0,13

Minyak.Bola C
T 1/T ln
0
15 C(288K) 0,003472 4,7 1,55
200C(293K) 0,003412 1,997 0,69
250C(298K) 0,003355 1,95 0,66

G.PEMBAHASAN

Viskositas merupakan gaya persatuan luas yang bekerja pada suatu benda yang mengalir menyebabkan
perbedaan kecepatan sebesar 1 cm/s dengan jarak 1 cm. Dalam percobaan ini, diukur viskositas dari empat macam
fluida yaitu, air, alkohol, minyak goreng dan sunlight. Yang mempengaruhi viskositas adalah ukuran molekul,
tekanan, suhu, gaya tarik intermolekul.
Pada viscosimeter hoppler, viskositas yang paling besar adalah viskositassunlight karena memiliki gaya
tarik partikel yang kuat. Hal lain yang mempengaruhinya adalah berat bola, semakin berat bola maka viskositas zat
tersebut akan semakin cepat, dan sebaliknya .

H. KESIMPULAN
Dari percobaan yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa,

1. Makin tinggi suhu, maka viskositas zat cair akan semakin rendah
2. Makin besar gaya tarik antar molekul, viskositas akan semakin besar
3. Sunlight mempunyai viskositas terbesar karena gaya tarik antar partikel nya yang kuat

I. JAWABAN PERTANYAAN
1. Viskositas adalah suatu sifat atau karakteristik suatu campuran atau cairan untuk melawan aliran cairan tersebut.
Faktor faktor yang mempengaruhinya:
a. Ukuran molekul
b. Gaya tarik intermolekul
c. Suhu
d. Tekanan
e. Luas permukaan
2. Aliran laminer adalah aliran suatu zat yang mengalir satu arah/searah
Aliran turbulen adalah aliran suatu zat yang mengalir secara berputar/acak
3. Hubungan viskositas zat alir dengan suhu adalah viskositas zat cair dipengaruhi oleh suhu,makin tinggi
suhu,semakin kecil koefisien viskositas.

DAFTAR PUSTAKA
Atkins, P.W.1994.Kimia Fisika jilid I.Jakarta:Erlangga
Sukardjo. 1997. Kimia Fisika I . Jakarta : Rineka Cipta.
Tim Kimia Fisika. 2008. Penuntun Pratikum Kimia Fisika I. Padang : UNP.
Tong Bird. 1993. Kimia Fisik untuk Universitas. Jakarta : Gramedia

You might also like