You are on page 1of 4

ASAL USUL DANAU ATAS DAN DANAU BAWAH VERSI

Oleh

Kasman Arif

17017094

Pada zaman dahulu ada seorang Niniak yang bernama Niniak Gadang.
Bahan yang kerjanya adalah Maarik kayu (membuat papan/tonggak). Badanya
besar dan tinggi, kapak yang digunakan sebesar Nyiru (tempat menempis
beras). Setiap berangkat ke hutan Niniak ini ridak lupa membawa kapaknya.

Suatu hari ketika Niniak itu berangkat ke Hutan, di jalan tempat biasa Dia
lewat tertutup. Niniak itu terkejut, kenapa ada makhluk yang menghambat
jalanya, makhluk itu sangat besar dan menutup pemandangannya. Niniak
berusaha untuk mengusirnya tapi makhluk itu tidak bergerak, dan malah balik
menyerangnya. Ternyata makhluk itu seekor ular naga yang besar. Dan
terjadilah perkelahian antara naga dan Niniak Gadang Bahan. Naga melakukan
penyerangan, Niniak Gadang Bahan tidak tinggal diam. Seluruh kemampuan
yang dimilikinya, dikeluarkan kapak yang berada di tangan Niniak Gadang
Bahan pun beraksi dan mangenai kepala naga.

Akhirnya naga itu kalah dan menyerah, naga kehabisan darah karena
terkena kapak Niniak Gadang Bahan. Kepala naga nyaris hampir putus, darah
mengalir dengan deras. Niniak Gadang Bahan menarik naga itu dan melempar
dengan sekuat tenaga dan sampai pada sebuah lembah.

Setelah beberapa Lama Niniak Gadang Bahan mendatangi lembah tempat


naga itu dilemparkan, alangkah terkejutya Niniak Gadang Bahan, ternyata naga
tersebut belum mati, dia malah melambangkan badanya dengan posisi
membentuk angka delapan, darah dari kepalanya mengalir dan memerahkan
daerah tersebut. Lama- kelamaaan badan naga itu mulai tertimbun, dan
diantaranya dua lingkaran ular itu tergenanglah air yang membentuk dua danau
kecil. Akhirnya danau itu terus semakin besar, sehingga terbentuklah dua buah
danau yang besar dan indah.

Menurut cerita ini terbentuk dua nama daerah. Pertama adalah Lembah
Gumanti, yaitu daerah yang menjadi nama Kecamatan dari tempat kedua.
Danau ini yang berasal dari kata Lembah Nago Nan Mati, ada juga yang
mengartikan Lembah Nago Nan Sakti. Yang kedua adalah sebuah daerah
yang bernama Aia Sirah (Air Merah), didaerah itu terkenal dengan arinya
yang merah.. Mitosnya penyebab dari air dari daerah itu merah adalah karena
darah yang terus keluar dari kepala naga, karena sampai sekarang naga tersebut
masih hidup dan masihmengeluarkan darah.

Konon antara Niniak Gadang Bahan dan naga ada sebuah perjanjian.
Perjanjiannya dalam satu kali setahun harus ada yang menjadi tumbal. Dan ini
menjadi kebenaran oleh penduduk setempat, bila dalam satu waktu tertentu ada
yang tenggelam di danau itu, mereka mempercayai perjanjian itu. Terlepas dari
benar atau salah cerita ini, yang jelas orang-orang tua tinggal di wilayah danau
di ata dan danau di bawah sangat memahami dan mempercayai cerita ini.
Legenda-pasaman kasman Arif, 18 Tahun, laki-laki
mahasiswa Universitas Negeri Padang
Pasaman, Indonesia
Rumah Kediaman Kasman Arif di
Pagaran Tobing Kec. Padang Gelugur

Asal Usul Danau Atas dan Danau Bawah

Pada zaman dahulu ada seorang Niniak yang bernama Niniak Gadang.
Bahan yang kerjanya adalah Maarik kayu (membuat papan/tonggak). Badanya
besar dan tinggi, kapak yang digunakan sebesar Nyiru (tempat menempis
beras). Setiap berangkat ke hutan Niniak ini ridak lupa membawa kapaknya.

Suatu hari ketika Niniak itu berangkat ke Hutan, di jalan tempat biasa Dia
lewat tertutup. Niniak itu terkejut, kenapa ada makhluk yang menghambat
jalanya, makhluk itu sangat besar dan menutup pemandangannya. Niniak
berusaha untuk mengusirnya tapi makhluk itu tidak bergerak, dan malah balik
menyerangnya. Ternyata makhluk itu seekor ular naga yang besar. Dan
terjadilah perkelahian antara naga dan Niniak Gadang Bahan. Naga melakukan
penyerangan, Niniak Gadang Bahan tidak tinggal diam. Seluruh kemampuan
yang dimilikinya, dikeluarkan kapak yang berada di tangan Niniak Gadang
Bahan pun beraksi dan mangenai kepala naga.

Akhirnya naga itu kalah dan menyerah, naga kehabisan darah karena
terkena kapak Niniak Gadang Bahan. Kepala naga nyaris hampir putus, darah
mengalir dengan deras. Niniak Gadang Bahan menarik naga itu dan melempar
dengan sekuat tenaga dan sampai pada sebuah lembah.

Setelah beberapa Lama Niniak Gadang Bahan mendatangi lembah tempat


naga itu dilemparkan, alangkah terkejutya Niniak Gadang Bahan, ternyata naga
tersebut belum mati, dia malah melambangkan badanya dengan posisi
membentuk angka delapan, darah dari kepalanya mengalir dan memerahkan
daerah tersebut. Lama- kelamaaan badan naga itu mulai tertimbun, dan
diantaranya dua lingkaran ular itu tergenanglah air yang membentuk dua danau
kecil. Akhirnya danau itu terus semakin besar, sehingga terbentuklah dua buah
danau yang besar dan indah.

Menurut cerita ini terbentuk dua nama daerah. Pertama adalah Lembah
Gumanti, yaitu daerah yang menjadi nama Kecamatan dari tempat kedua.
Danau ini yang berasal dari kata Lembah Nago Nan Mati, ada juga yang
mengartikan Lembah Nago Nan Sakti. Yang kedua adalah sebuah daerah
yang bernama Aia Sirah (Air Merah), didaerah itu terkenal dengan arinya
yang merah.. Mitosnya penyebab dari air dari daerah itu merah adalah karena
darah yang terus keluar dari kepala naga, karena sampai sekarang naga tersebut
masih hidup dan masihmengeluarkan darah.

Konon antara Niniak Gadang Bahan dan naga ada sebuah perjanjian.
Perjanjiannya dalam satu kali setahun harus ada yang menjadi tumbal. Dan ini
menjadi kebenaran oleh penduduk setempat, bila dalam satu waktu tertentu ada
yang tenggelam di danau itu, mereka mempercayai perjanjian itu. Terlepas dari
benar atau salah cerita ini, yang jelas orang-orang tua tinggal di wilayah danau
di ata dan danau di bawah sangat memahami dan mempercayai cerita ini.

You might also like