You are on page 1of 14

Management Excellence ;

Sebuah Pendekatan Praktis Untuk Membangun Organisasi Yang Excellent

Oleh :

Weni Novandari., SE.MM *)


e-mail : weni_novandari@yahoo.co.id
Program Doktor Ilmu Manajemen Universitas Jenderal Soedirman

Abstract

The concept of management continues to evolve over time. New concepts in


management replace the previous concepts that are not relevant anymore with the
recent condition. One thing to be observed is that the concepts of management
should not merely a collection of principles, procedures, methods and techniques,
but the concept should be operationalized, so it can be implemented by the
organization.
This article discusses about how to become an excellent organization with
the implementation of management excellence. Organizational excellence itself is
a manifestation of the concept of total quality management. By applying
excellence management, organization will be able to understand the changes and
quickly adapt even utilize the changes into the source of their advantage.
Organizations are able to understand and align the needs of all stakeholders ,
able to anticipate the market movements, and capable of interpreting trends will
come and the current condition of the well so that the organization can enhancing
their performance and achieve long-term excellence.

Keywords: management concept, manifestation of the concept, excellent


organization, management excellence, long-term excellence.

PENDAHULUAN jika diterapkan dalam organisasi akan


dapat memberikan kinerja yang
Konsep dan pemikiran manajemen
maksimal.
terus berkembang dari waktu ke waktu,
Secara garis besar perkembangan
mulai dari era revolusi industri hingga
konsep dan pemikiran manajemen
era modern saat ini. Bisa dikatakan
dapat dibedakan menjadi 4 bidang
bahwa sejarah perkembangan konsep
pemikiran yaitu scientific &
dan pemikiran manajemen tersebut
administrative management theory,
merupakan sebuah gambaran alur cerita
behavioural management theory,
untuk menemukan sebuah formula
quantitative management theory dan
yang tepat dalam manajemen yang
modern management theory. Terdapat

*) Penulis adalah dosen pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis UNSOED


perbedaan penekanan perhatian yang harus diopersionalkan agar organisasi
diberikan oleh para ahli manajemen yang menerapkan manajemen kualitas
untuk tiap-tiap konsep tersebut. Dalam tersebut dapat menjadi perusahaan
perkembangannya, kritik dan yang unggul dan organizational
argumentasi untuk konsep-konsep excellence adalah manifestasi
manajemen terdahulu menjadi landasan operasional dari total quality
kuat bagi munculnya konsep-konsep management (Kevin J. Foley,2001)
baru dalam manajemen yang lebih Organisasi yang excellent adalah
modern serta yang lebih relevan organisasi yang berhasil mencapai dan
dengan realitas praktis yang terjadi. mempertahankan kinerja yang luar
Teori Total Quality Management biasa dalam memenuhi bahkan
(TQM) merupakan bagian dari konsep melebihi harapan para stakeholdernya.
modern management. Dalam Total Organisasi yang excellent dapat kita
Quality Management, kebutuhan dan jumpai dalam lingkungan bisnis yang
harapan konsumen adalah yang utama, berbeda, dengan stakeholder yang
dan secara bersamaan memastikan berbeda dan dengan ukuran serta
bahwa kebutuhan dan harapan bentuk organisasi yang berbeda.
stakeholder lain juga terpenuhi. Terdapat satu persamaan dari berbagai
Berbagai riset menunjukkan bahwa organisasi yang excellent tersebut
organisasi yang mengadopsi yaitu, mereka mempunyai satu pola
manajemen kualitas terbukti lebih umum yang sama yang didasarkan
sukses dan lebih berhasil dalam jangka pada sejumlah atribut atau cara kerja
panjang dibanding dengan organisasi yang membedakan mereka dari
yang tidak mengadopsi konsep tersebut organisasi yang biasa-biasa saja, yaitu
(Hausner, 1999). Implikasi praktis dari perusahaan-perusahaan tersebut telah
penerapan manajemen kualitas (quality menerapkan manajemen excellent
management) adalah bahwa (excellence management)
manajemen kualitas (quality PEMBAHASAN
management) bukan hanya sekedar
Karakter organisasi yang unggul
kumpulan prinsip, prosedur, metode
(excellence organization)
dan teknik. Namun manajemen kualitas

*) Penulis adalah dosen pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis UNSOED


Pendekatan utama dari excellence sesuatu yang baru. Selain itu
management adalah mengerahkan perusahaan yang unggul
semua sumber daya perusahaan untuk mempunyai fleksibilitas dan
mencapai sesuatu yang luar biasa kecepatan dalam mengambil
(excellent). Pendekatan excellence tindakan untuk menyesuaikan diri
management diperkenalkan oleh Peter dengan perubahan dalam
dan Waterman pada awal tahun 1980an lingkungan bisnis.
melalui karyanya yang berjudul In 2. Close to the customer
Search of Excellence. Menurut Kepuasan konsumen merupakan
mereka sebuah perusahaan tidak cukup hal yang sangat penting dalam
hanya menjadi sebuah organisasi yang menjalankan sebuah bisnis.
efektif namun juga harus bisa mencapai Perusahaan yang unggul dapat
organisasi yang unggul (excellence memahami kebutuhan dan
organization) melalui perbaikan yang keinginan konsumen kemudian
terus menerus pada setiap aspek memberikan kualitas produk dan
kualitas organisasi. layanan yang excellent kepada
konsumennya.
Peters dan Waterman melakukan 3. Autonomy and Entrepreneurship
penelitian terhadap 62 (enam puluh Perusahaan yang unggul mampu
dua) perusahaan sukses di Amerika memotivasi karyawannya untuk
Serikat. Dari hasil penelitian tersebut lebih berani dalam mengambil
Peters dan Waterman berhasil resiko, mengembangkan
mengidentifikasi delapan karakteristik kreativitas dan melakukan inovasi
penting yang menonjol dari 4. Productivity Trough People
perusahaan-perusahaan unggul Perusahaan menyadari bahwa
tersebut, yaitu : sumberdaya manusia adalah asset
1. A bias for action penting bagi perusahaan. Untuk itu
Perusahaan yang unggul akan lebih perusahaan harus dapat
berorientasi pada tindakan mengembangkan kapasitas SDM,
(action), tidak takut untuk menciptakan atmosfer kerja
melakukan inovasi dan mencoba dimana terdapat suasana kerja

*) Penulis adalah dosen pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis UNSOED


yang saling menghargai satu sama sederhana dengan jumlah staf yang
lain, serta antusiasme untuk ramping dinilai penting untuk
bekerja sama antar karyawan. menjaga agar perusahaan tetap
5. Hands-on Value Driven lincah dan cepat dalam mengambil
Perusahaan yang unggul adalah keputusan.
perusahaan yang tidak 8. Simultaneous Loose-Tight
mengabaikan arti penting dari Properties
tujuan-tujuan yang bersifat jangka Perusahaan yang unggul memiliki
panjang, bahkan transedental. kemampuan menjalankan konsep-
Karyawan diyakinkan bahwa konsep manajemen yang sepintas
mereka tidak hanya bekerja untuk terlihat bertentangan. Perusahaan
uang, tetapi juga untuk mencapai yang unggul mampu memegang
cita-cita yang luhur (superordinate erat nilai-nilai dasar dari organisasi
goals). Mereka berusaha memberi mereka, memiliki perencanaan dan
makna transedental yang secara kontrol yang baik terhadap kinerja
rutin dilakukan dalam perusahaan. organisasi namu disisi lain juga
6. Stick to The Knitting memberikan otonomi dan mampu
Perusahaan yang unggul adalah memotivasi karyawan utuk terus
perusahaan selalu fokus untuk mengembangkan kreativitas.
melakukan sesuatu yang terbaik
7. Simple Form, Lean Staff Budaya Organisasi Yang
Perusahaan yang unggul Mendukung Kinerja yang Unggul
menyadari bahwa perusahaan (Excellent Performance)
besar biasanya kurang cepat atau
kurang adaptif menghadapi Peters dan Waterman menyatakan
perubahan di lingkungan sekitar. bahwa untuk membangun organisasi
Dengan kata lain, perusahaan besar yang excellent dibutuhkan budaya
cenderung memiliki hirarki yang organisasi yang kuat. Budaya
panjang, melakukan formalisasi, organisasi akan mendukung kinerja
dan proses prosedural yang unggul suatu organisasi. Tom Peters
berlebihan. Organisasi yang dan Waterman mengidentifikasi 7

*) Penulis adalah dosen pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis UNSOED


faktor kinerja unggul yang dikenal manajemen kepemimpinan (style),
dengan 7-S Mc Kinsey Framework. sistem (system), sumber daya manusia
Ketujuh faktor tersebut adalah strategi (staff), ketrampilan (skill), nilai-nilai
(strategy), struktur (structure), gaya bersama (share values).

Gambar 1. 7-s McKinsey


Sumber

Ketujuh faktor McKinsey (7-s 1. Shared Values


McKinsey) di atas digolongkan dalam Adalah nilai budaya kerja yang
2 kelompok yaitu The Hard Ss, yaitu hidup ditengah organisasi tersebut.
faktor-faktor yang feasible dan mudah Budaya kerja menjadi guideline atau
diidentifikasikan, terdiri dari : panduan bagi para anggota
Stucture, Strategi & Systems, dan The organisasi untuk tumbuh dan
Soft Ss, yaitu faktor-faktor yang sulit berkembang.
didefinisikan, meliputi : Shared 2. Structure
Values, Skills, Staf, & Style. Lebih Struktur organisasi (organizational
lanjut Tom Peters dan Waterman structure) merupakan cerminan dari
menyatakan shared values merupakan shared values organisasi dalam
inti dari model kinerja unggul tersebut. upaya pencapaian sasaran dan
tujuan organisasi secara optimal.
Uraian masing-masing faktor Konsep Struktur yang sanggup
7-S McKinsey, adalah sebagai berikut : mencerminkan shared values

*) Penulis adalah dosen pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis UNSOED


dengan baik akan memberdayakan efektif dan efisien. Jika ketrampilan
organisasi untuk mencapai sasaran para pelaksana organisasi kurang
dan tujuan tersebut. sesuai dengan kebutuhan organisasi
3. System tersebut untuk mewujudkan visinya,
Sistem yang dikembangkan maka organisasi tersebut akan
organisasi juga bersumber pada cenderung kontraproduktif. Oleh
shared values yang ada. Sistem ini karenanya, skills merupakan
termasuk berbagai hal yang cerminan dari core competence
menyangkut perencanaan, organisasi, karena strategi yang
implementasi, kontrol dan evaluasi, disusun juga merupakan refleksi
anggaran, dan penghargaan. atas skills yang ada.
4. Staff 6. Style
Berdasarkan shared values yang Gaya manajemen (kepemimpinan)
ada, organisasi membentuk personil organisasi merupakan hasil
di dalamnya (pengelola). Organisasi perpaduan antara kelima elemen
akan menentukan prasyarat orang- sebelumnya. Kelima elemen
orang seperti apa yang dianggap tersebut menentukan gaya
sesuai dengan keberadaan dan kepemimpinan seperti apakah yang
tujuan organisasi. Sebagaimana paling tepat agar organisasi dapat
diketahui, jika tujuan organisasi dan mencapai sasaran dan tujuannya
tujuan individu di dalamnya tidak secara efektif dan efisien. Gaya
searah, maka akan sangat sulit bagi kepemimpinan yang kurang tepat
organisasi tersebut untuk dapat dengan kelima elemen tersebut akan
tumbuh dan berkembang dengan menyebabkan organisasi menjadi
baik. gagal atau bahkan menuju
5. Skills kehancuran.
Ketrampilan setiap individu di 7. Strategy
dalam organisasi merupakan unsur Strategi suatu organisasi
yang sangat penting bagi dimaksudkan agar organisasi dapat
keberhasilan organisasi mencapai memiliki arahan yang jelas dan
sasaran dan tujuannya dengan tegas tentang cara-cara yang

*) Penulis adalah dosen pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis UNSOED


dipakainya untuk mencapai sasaran Oestreich dan Frank Buytendijk,
dan tujuan organisasi. 2008)
Seluruh faktor dalam model 7-S Mc Tiga pilar dalam Management
Kinsey Framework di atas saling Excellence
terkait dan bergantung satu sama Secara operasional oganisasi yang
lain. Garis yang menghubungkan unggul dibangun di atas 3 pilar, yaitu
atarara satu faktor dengan faktor lain biaya, kualitas dan kecepatan. Dengan
dalam model 7-S Mc Kinsey penerapan Manajemen Exellence,
Framework menunjukkan organisasi akan memiliki keunggulan
bagaimana perubahan salah satu lebih dari yang lain. Kinerja yang
variable akan mempengaruhi unggul sering dimulai dari kemampuan
variable yang lain. organisasi untuk memahami perubahan
Tulisan ini selanjutnya akan dan dengan cepat menyesuaikan
membahas bahwa manajemen bahkan memanfaatkan perubahan yang
excellence dapat diaplikasikan terjadi menjadi sumber keunggulan
secara luas pada berbagai ukuran mereka. Kinerja unggul diperoleh bila
dan jenis organisasi. Penerapan organisasi mampu memahami dan
manajemen excellence akan menyelaraskan kebutuhan seluruh
mempunyai bentuk yang bervariasi stakeholder (alignment), mampu
dalam penekanan prinsip, teori dan mengantisipasi, mengikuti dan
prosedur yang dianggap paling tepat merubah pergerakan di pasar (agility),
dengan kondisi organisasi. Dalam dan mampu mengintepretasi
tulisan ini akan digambarkan kecenderungan yang akan datang dan
kerangka dasar dalam penerapan kondisi saat ini dengan baik (being
management excellence serta smart) (Dan Lovallo dan Lenny, 2007).
panduan strategi untuk sukses dalam Dari pernyataan di atas dapat digaris
menerapkan Management bawahi bahwa terdapat 3 pilar utama
Excellence yang dikenalkan oleh dalam penerapan manajemen
Oracle Corporation (Thomas excellence yaitu cerdas (smart), lincah
(agile) dan selaras (aligned).

*) Penulis adalah dosen pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis UNSOED


Sumber : Thomas Oestreich dan Frank Buytendijk, 2008

Cerdas (Smart) perkembangan teknologi baru


Organisasi yang cerdas adalah seringkali memaksa perusahaan untuk
perusahaan yang dapat memanfaatkan berubah. Organisasi-organisasi yang
data yang terdapat dalam organisasi, berhasil adalah organisasi yang dapat
baik yang berasal dari internal maupun beradaptasi dengan perubahan
eksternal organisasi. Organisasi yang lingkungan dengan cepat. Organisasi
cerdas akan mengkombinasikan yang lincah hanya membutuhkan
teknologi yang tepat dengan proses sedikit waktu untuk memahami
serta metodologi terbaik untuk bagaimana perubahan di pasar dapat
mengubah data menjadi informasi yang mempengaruhi mereka. Organisasi
berarti yang dapat mendukung proses yang lincah mampu mengidentifikasi
pengambilan keputusan di seluruh berbagai tindakan alternatif untuk
organisasi. Dengan wawasan yang menyesuaikan diri dengan perubahan
lebih baik dibanding kompetitor, bahkan mampu mengambil peran aktif
perusahaan-perusahaan tersebut dapat dalam mendorong perubahan di pasar.
bergerak lebih cepat dan mendapatkan
keunggulan kompetitif. Selaras (Aligned)
Lincah (Agile) Agar dapat terus berinovasi dan sukses,
Persaingan global yang semakin seluruh komponen rantai nilai dalam
kompetetif, pasar yang berubah serta organisasi perlu bekerja sama dengan

*) Penulis adalah dosen pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis UNSOED


baik. Organisasi yang selaras (aligned), bagaimana suatu organisasi dapat
menggunakan pendekatan kolaboratif mencapai Excellence Organization.
yang menggabungkan kontribusi dari Konsep ini merupakan perpanjangan
semua pemangku kepentingan dan dari konsep Porter yang
berbagi informasi melalui sistem dan mendefinisikan rantai nilai organisasi
proses yang terintegrasi. di seluruh proses bisnis, kerangka
memperluas ruang lingkup manajemen
Kerangka Kerja Untuk Meraih kinerja untuk menyertakan lingkungan
Manajemen Excellence stakeholder, model pasar dan model
Proses manajemen dapat diterjemahkan bisnis.
dengan cara yang berbeda oleh manajer
yang berbeda. Beberapa manajer akan Kerangka Strategy to Success (S2S)
menjawab bahwa proses manajemen terdiri dari enam langkah; di mana
adalah berbagai aktivitas seperti output dari satu langkah akan menjadi
penganggaran, pelaporan keuangan, menjadi input di langkah selanjutnya.
manajemen sumber daya, dan analisis Keenam langkah tersebut adalah :
varians. Model tradisional 1. Memahami lingkungan pemangku
mendefinisikan proses manajemen kepentingan (Understand the
sebagai siklus aktivitas PDCA (Plan, stakeholder environment)
Do, Check, Adjust) atau bisa disebut 2. Pindai pasar (scan the market)
juga dengan siklus perencanaan dan 3. Strategi tentang model bisnis
pengendalian (planning and control (strategize about the business
cycle). Pendekatan dalam manajemen model)
excellence memberikan gambaran yang 4. Kelola rencana bisnis (manage the
lebih komprehensif dalam proses business plan)
manajemen dibanding dengan 5. Jalankan operasi bisnis (run the
pandangan tradisional. business operations)
Proses manajemen dalam manajemen 6. Memberikan umpan balik pada
excellence dapat digambarkan dalam semua tingkatan dengan mengukur
Kerangka Strategy-to-Success (S2S). hasil bisnis (provide feedback on
Kerangka S2S menggambarkan proses

*) Penulis adalah dosen pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis UNSOED


all levels by measuring business results)

Sumber : Thomas Oestreich dan Frank Buytendijk, 2008

Penjelasan mengenai rantai nilai dalam mendorong kinerja bisnis,


proses manajemen sebagai strategi sekaligus memenuhi harapan para
untuk dapat menerapkan manajemen pemangku kepentingan yang
excellence adalah sebagai berikut: diperlukan.

1) Stakeholder Environment: Gain to 2) Market Model: Investigate to


Sustain Invest
Gain to Sustain adalah proses Investigate to Invest adalah proses
manajemen untuk menghubungkan manajemen untuk
strategi perusahaan dengan mengidentifikasi, mengevaluasi
kepentingan para stakeholders dan menciptakan peluang pasar
utama termasuk karyawan, yang paling menarik untuk
pelanggan, pemasok, regulator, investasi. Tujuan dari proses ini
masyarakat dan investor. Tujuan adalah untuk memilih alternatif
dari proses ini adalah untuk strategi yang menghasilkan
memastikan bahwa perusahaan keuntungan tertinggi, keputusan
memperoleh semua kontribusi mengenai pasar mana yang akan
yang diperlukan dari para dimasuki, pasar mana yang akan
pemangku kepentingan untuk ditinggalkan serta pasar mana yang

*) Penulis adalah dosen pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis UNSOED


menjadi fokus perhatian. Dalam tingkat perusahaan, unit usaha,
proses ini, informasi eksternal serta seluruh fungsi bisnis dalam
seperti intelijen pasar dan intelijen rangka mencapai tujuan organisasi.
kompetitif akan dikombinasikan Tujuan dari proses ini adalah untuk
dengan analisis internal kinerja mengoptimalkan modal dan
portofolio produk atau jasa serta alokasi sumber daya di seluruh
informasi dari pelanggan dan organisasi agar dapat secara efektif
kinerja geografis. melaksanakan strateginya. Proses
ini melibatkan penyelarasan target
3) Business Model: Design to Decide dari strategis untuk tingkat
Design to Decide adalah proses operasional, menyelesaikan
manajemen untuk merancang kesenjangan antara rencana
infrastruktur bisnis dan jaringan keuangan dan kendala operasional
mitra untuk memberikan nilai dan terus melakukan peramalan
kepada pelanggan dengan cara untuk menjaga organisasi berada
yang paling menguntungkan. pada jalur yang tepat.
Tujuan dari proses ini adalah untuk
memilih konfigurasi yang optimal 5) Business Operations: Analyze to
dalam menghubungkan rantai nilai Adjust
perusahaan. Proses ini melibatkan Analyze to Adjust (analisis untuk
analisis skenario untuk melakukan penyesuaian) adalah
menentukan portofolio produk proses manajemen untuk
perusahaan, outsourcing strategi, menganalisis penyimpangan dari
mitra bisnis dan saluran, akuisisi tujuan perusahaan untuk
dan strategi divestasi serta strategi mengambil tindakan korektif.
pembiayaan. Tujuan dari proses ini adalah untuk
mendeteksi variasi antara
4) Business Plan: Plan to Act pelaksanaan dan rencana,
Plan to Act atau Rencana Tindak menganalisis penyebab dan
adalah proses manajemen untuk kecenderungan variasi ini, dan
menyelaraskan organisasi baik di menentukan respon terbaik. Proses

*) Penulis adalah dosen pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis UNSOED


ini melibatkan tindakan mulai dari mereka saat ini. Jika suatu
tanggapan taktis langsung, seperti organisasi ingin menjadi organisasi
mengubah status kredit pelanggan yang excellent maka mereka harus
', untuk menyesuaikan rencana melakukan transformasi dalam
bisnis atau bahkan mengevaluasi proses bisnis mereka. Dalam skala
ulang strategi, tergantung pada minimal, transformasi bisnis yang
besarnya dampak yang dihasilkan. dilakukan akan memberikan
dampak positif pada peningkatan
6) Business Results: Record to Report efisiensi dalam proses organisasi,
Record to Report adalah proses diantaranya pelayanan yang lebih
manajemen untuk memberikan baik pada pelanggan serta proses
umpan balik strategi, keuangan produksi yang lebih efisien.
dan operasional untuk memahami Sementara transformasi bisnis
bagaimana kinerja bisnis. Proses yang lebih besar yang mungkin
ini melibatkan pengumpulan, melibatkan perubahan arah
mengubah dan memberikan strategis organisasi -seperti
informasi yang relevan, tepat mendefinisikan ulang tujuan usaha,
waktu dan akurat kepada seluruh mengadopsi struktur organisasi
stakeholder di dalam dan di luar baru, dan / atau mengubah sumber
organisasi, dalam rangka daya (misalnya, teknologi baru,
memberikan wawasan tentang outsourcing) jelas akan
bagaimana harapan mereka telah memberikan dampak yang lebih
terpenuhi besar bagi organisasi (William
Stratton, 2011). Upaya
Kerangka Strategy-to-Success
peningkatan nilai dan kinerja
(S2S) memberikan panduan dalam
melalui perbaikan terus-menerus
proses manajemen bagaimana
serta menyelaraskan tujuan
suatu organisasi dapat mencapai
organisasi dengan tujuan
Organizational Excellence.
stakeholder akan berdampak pada
Dengan memahami rantai nilai di
kinerja organisasi yang lebih baik,
atas, organisasi dapat melakukan
yang dapat memberikan profit
evaluasi dan menganalisis kondisi

*) Penulis adalah dosen pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis UNSOED


serta return yang lebih baik bagi membangun budaya organisasi yang
para pemegang saham, posisi yang berorientasi pada pencapaian
lebih baik dalam persaingan dan keunggulan jangka penjang.
pada akhirnya tercapai keunggulan Organisasi harus mampu
kompetitif yang berkelanjutan. membangun budaya organisasi yang
kuat dan, dimana semua anggota
PENUTUP organisasi menyadari pentingnya
pemahaman dan penyelarasan
Penerapan management
kebutuhan seluruh stakeholder, peka
excellence merupakan kunci untuk
terhadap perubahan dan dengan cepat
menjadi organisasi yang unggul
melakukan penyesuaian dengan
(excellent). Untuk itu perusahaan harus
perubahan yang terjadi serta
dapat mengelola dengan baik faktor
mempunyai hasrat untuk terus menerus
kunci untuk meraih keunggulan
melakukan perbaikan dalam proses
tersebut. Konsep, metode dan kerangka
bisnis sehingga keunggulan yang
strategis tidak akan berarti jika
berkelanjutan dapat tercapai.
manajemen tidak mampu untuk

*) Penulis adalah dosen pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis UNSOED


DAFTAR PUSTAKA

Dan P. Lovallo and Lenny T. Mendonca. 2007. Strategy's Strategist: An


Interview with Richard Rumelt, McKinsey Quarterly.

Foley, J. K. 2001. From quality management to organization excellence: Dont


throw the baby out with the bath water;, Proceedings of the fourth
international and seventh national research conference on quality
management, Sydney

Hausner, Alexander and Ardndt, G. (1999), A Selection of Best Management


Practices in Australian Organisations in Dalrymple, John (ed), Proceedings
of the Third International and Sixth National Research Conference on
Quality Management, pp. 217-226, Sydney: Consensus Books.

Peters, T.J. and Waterman, R.H. 1982. In Search of Excellence: Lessons from
Americas Best Run Companies, Harper and Row, New York, NY

Thomas Oestreich and Frank Buytendijk. 2008. Management Excellence. How


Tomorrows Leaders Will Get Ahead. An Oracle Thought Leadership White
Paper . USA

William (Bill) Stratton.2011. Can Value Chain Analysis Lead to Business


Transformation? Journal of Management Excellence: Business
Transformation Updated

*) Penulis adalah dosen pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis UNSOED

You might also like