Professional Documents
Culture Documents
81 195 1 SM PDF
81 195 1 SM PDF
ABSTRACT
The development of an irrigated area is strongly influenced by water availability, water demand and
availability of infrastructure. Water balance is the key to whether the water system in the irrigation area
development plan can be realized according to currently existing condition because of an availability of
water surplus, without needing improvement of existing dam efficiency and effectiveness. If there is a deficit
of water, it still may require an amount of water through the construction of a reservoir upstream. In support
of the development plan, a simulation between the extent of proposed irrigated area and water available is
required, so that weir capacity for any alternative to the irrigation area development can be identified to
meet the needs of development. Some simple methods and calculations can be used to simulate the required
capacity of a weir upstream.
ABSTRAK
Pengembangan suatu areal irigasi sangat dipengaruhi oleh ketersediaan air, besarnya kebutuhan air serta
ketersediaan sarana infrastruktur. Keseimbangan tata air merupakan kunci apakah dalam rencana
pengembangan areal irigasi tersebut dapat direalisasikan dengan kondisi yang ada saat ini karena masih
terdapat surplus air, tanpa diperlukannya peningkatan efisiensi dan efektifitas dari bendung yang ada atau
terjadi defisit air sehinga masih diperlukan suatu besaran volume air melalui pembuatan waduk
dihulunya. Dalam mendukung rencana pengembangan tersebut diperlukan suatu simulasi antara
besarnya rencana pengembangan areal irigasi dan air yang tersedia, sehingga untuk setiap alternatif
pengembangan areal irigasi dapat diketahui besarnya volume / kapasitas tampungan yang diperlukan
untuk memenuhi kebutuhan pengembangan tersebut. Beberapa metode dan perhitungan yang sederhana
dapat digunakan untuk dapat mensimulasikan besaran kapasitas tampung suatu waduk dihulu yang
diperlukan.
Gambar 1 Peta Jaringan Sungai Komering dari Hulu (Danau Ranau) sampai Bendung Perjaya
KETERSEDIAAN AIR
DI BENDUNG TOTAL KEBUTUHAN
PERJAYA (S) AIR DI BD PERJAYA (D)
S>D YA
TIDAK
PERENCANAAN PERENCANAAN /
SISTIM GOLONGAN OPTIMALISASI
BENDUNG
YA
S>D
TIDAK
Dengan mengambil nilai 80% persentasi ditentukan sebelumnya bahwa debit air yang
waktu terjadi dan terlampaui dari kurva ada di lokasi bendung Perjaya tersebut harus
durasi di Martapura akan diperoleh besarnya dialokasikan secara kontinu untuk kebutuhan
ketersediaan air / debit andalan di lokasi hilir sebesar 35 m3/s, sehingga debit andalan
Bedung Perjaya. Data pengamatan di yang dapat dialokasikan untuk pemenuhan
Martapura ini digunakan sebagai dasar dalam dan pengembangan irigasi perlu dikurangi
analisis mengingat lokasinya dekat dengan dengan besaran debit yang harus
Bendung Perjaya dan datanya cukup panjang. dialokasikan ke hilir tersebut (Lihat Tabel 1
Sebagaimana ketentuan yang telah dan Gambar 8).
1-15
200.0 16-30
100.0
4.2. Analisis Kebutuhan Air iklim dan jenis tanah yang ada diwilayah
Untuk mengoptimalkan air yang tersedia dan irigasi layanan irigasi Komering dan besarnya
besarnya kebutuhan air hilir dan irigasi, kehilangan air pada saluran tersier dan
maka pemanfaatan air irigasi dilakukan sekunder maka pada setiap tahunnya dapat
dengan pengaturan melalui sistim Golongan. direncanakan besarnya kebutuhan air irigasi
Perencanaan pola tanam padi-padi-palawija, untuk layanan yang direncanakan seperti
dengan awal musim tanam di buat dalam 3 terlihat pada Tabel 2.
golongan. Berdasarkan pada karakteristik
SEP.11 OKT.11 NOP. 11 DES.11 JAN.12 FEB.12 MARET. 12 APRIL.12 MEI.12 JUNI .12 JULI.12 AGUST.12 SEPT 12
Tanggal Pemberian Air 1 - 15 16 - 31 1 - 15 16 - 31 1 - 15 16 - 30 1 - 15 16 - 31 1 - 15 16 - 30 1 - 15 16 - 29 1 - 15 16 - 31 1 - 15 16 - 30 1 - 15 16 - 31 1 - 15 16 - 30 1 - 15 16 - 31 1 - 15 16 - 30 1 - 15 16 - 30
KEBUTUHAN AIR GOL. I - 11,959 11,959 9,740 9,740 9,740 9,740 9,740 9,740 9,740 - 10,935 10,935 8,716 8,716 8,716 8,716 8,716 - 2,208 2,208 2,102 2,102 2,102 - -
DISAWAH ( l/det ) GOL. II - 13,918 13,918 9,304 9,304 9,304 9,304 9,304 9,304 9,304 - 14,100 14,100 9,486 9,486 9,486 9,486 9,486 - 5,226 5,226 5,226 5,226 - -
GOL.III - - 20,042 20,042 16,635 16,635 16,635 16,635 16,635 16,635 16,635 - 20,027 20,027 16,621 16,621 16,621 16,621 16,621 - 5,284 5,284 4,016 - -
JUMLAH 11,959 25,877 43,700 39,086 35,679 35,679 35,679 35,679 35,679 25,939 27,570 25,035 42,843 38,229 34,823 34,823 34,823 26,107 18,829 7,434 12,612 12,612 11,344 - -
Kebutuhan air dipintu tersier
Faktor tersier 1.26 15,069 32,606 55,062 49,248 44,956 44,956 44,956 44,956 44,956 32,683 34,739 31,545 53,983 48,169 43,877 43,877 43,877 32,894 23,724 9,367 15,891 15,891 14,293 - -
Kebutuhan air dipintu skunder
Faktor skunder 1.07 16,124 34,888 58,916 52,695 48,103 48,103 48,103 48,103 48,103 34,971 37,170 33,753 57,761 51,541 46,948 46,948 46,948 35,197 25,385 10,022 17,004 17,004 15,294 - -
Areal irigasi Komering yang perlu dilayani kepentingan dan ditetapkan berdasarkan
dari Bendung Perjaya dan kriteria dalam pada Keputusan Bupati Komering. Untuk
analisis kebutuhan air dengan satuan Kebutuhan air dan daerah yang dilayani dari
pemberian air didiskusikan dan setiap Bendung Perjaya untuk tahun 2011/2012
tahunnya diantara para pemangku dapat dilihat pada Tabel 3.
Berdasarkan pada lokasi dan luas areal rencana pengembangan irigasi. Gambaran
layanan, serta satuan pemberian air, dapat besarnya kebutuhan air untuk kondisi
dihitung besarnya kebutuhan air untuk lokasi sekarang (eksisting) dapat dilihat pada Tabel
areal irigasi yang perlu dilayani dan besarnya 4 dan Gambar 9.
kebutuhan air untuk berbagai alternatif areal
Kebutuhan Air Jan Jan Feb Feb Mar Mar Apr Apr May May Jun Jun
Area 47044 Ha 1-15 16-31 1-15 16-28 1-15 16-31 1-15 16-30 1-15 16-31 1-15 16-30
Irigasi (l/sec) 48102.56 48102.56 34970.96 37170.41 33752.73 57761.47 51540.88 46948.10 46948.10 46948.10 35197.05 25384.99
Irigasi (m3/sec)- 47044 Ha 48.10 48.10 34.97 37.17 33.75 57.76 51.54 46.95 46.95 46.95 35.20 25.38
Kebutuhan Hilir 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35
Total Kebutuhan (47044 Ha) 83.103 83.103 69.971 72.170 68.753 92.761 86.541 81.948 81.948 81.948 70.197 60.385
Kebutuhan Air Jul Jul Aug Aug Sept Sept Okt Okt Nop Nop Des Des
Area 47044 Ha 1-15 16-31 1-15 16-31 1-15 16-30 1-15 16-31 1-15 16-30 1-15 16-31
Irigasi (l/sec) 10022.25 17003.70 17003.70 15293.64 0.00 16123.66 34887.91 58915.94 52695.34 48102.56 48102.56 48102.56
Irigasi (m3/sec)- 47044 Ha 10.02 17.00 17.00 15.29 0.00 16.12 34.89 58.92 52.70 48.10 48.10 48.10
Kebutuhan Hilir 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35
Total Kebutuhan (47044 Ha) 45.022 52.004 52.004 50.294 35.000 51.124 69.888 93.916 87.695 83.103 83.103 83.103
Dengan prosedur yang sama dapat dihitung 67.648 Ha. Hasil besarnya kebutuhan air
besarnya kebutuhan air untuk rencana untuk berbagai alternatif pengembangan
pengembangan areal seluas 54.148 Ha dan irigasi dapat dilihat pada Gambar 9.
Surplus
Defisit
4.4. Analisis Kapasitas Tampungan yang diperoleh hasil besaran kapasitas tampung
dibutuhkan yang sama. Dengan menggunakan tahapan
Kapasitas tampung yang dibutuhkan untuk dan prosedur yang sama, dapat dilakukan
pemenuhan kebutuhan air pada rencana analisis untuk berbagai kapasitas tampung
pengembangan areal irigasi dapat dilakukan yang dibutuhkan untuk rencana
dengan analisis sederhana yang telah pengembangan areal irigasi. Tabel 5
diuraikan pada metodologi. Tabel 5 dan Tabel menunjukan bahwa Kapasitas Tampung yang
6, adalah contoh perhitungan sederhana dibutuhkan untuk pengembangan areal
untuk perhitungan kapasitas tampung yang irigasi seluas 67648 Ha adalah 175.23
dibutuhkan. Dari kedua pendekatan juta m3.
Dengan Prosedur yang sama, diperoleh 32.98 juta m3, untuk pengembangan 54.148
gambaran tentang kebutuhan tampungan Ha, dibutuhkan tampungan sebesar dan
untuk berbagai alternatif rencana 64.64 juta m3, sedangkan untuk rencana
pengembangan areal irigasi dapat dilihat pengembangan hingga 67.648 Ha,
pada Gambar 9. Bila areal irigasi ditargetkan dibutuhkan tampungan sebesar 175.53
47.044 Ha dibutuhkan tampungan sebesar juta m3.
200
Kapasitas Tampung yang dibutuhkan untuk Kebutuhan
180 Pengembangan Irigasi
160
140
Vol Tampungan (m3)
47044 Ha
120
54148 Ha
100 67648 Ha
80
60
40
20
0
0 10 20 30 40 50 60
Waktu