Professional Documents
Culture Documents
Piroksikam
Piroksikam merupakan salah satu ains dengan struktur baru yaitu oksikam, derivat
asam enolat. Waktu paruh dalam plasma lebih dari 45 jam sehingga diberikan hanya
sekali sekali sehari dan mengalami absorbsi yang cepat pada lambung. Dan mengalami
siklus enterohepatik. Kadar taraf mantap dicapai sekitar 7-10 hari. Kadar dalam plasma
Frekuensi efek samping yang terjadi adalah sekitar 11-46%- dan 4-12% terpaksa
Efek samping meliputi: Gangguan saluran cerna, pusing, tinitus, nyeri kepala,
eritema kulit.
Dan kontraindikasi pengobatan dengan piroxicam yaitu: ibu hamil, tukak lambung
Dosis : RA sehari 10-30 mg, OA sehari 40 mg terbagi 4-6 hari diberikan apabila
2. naproksen
merupaan salah satu derivat asam propionat yang efektif dan insiden efek samping
lebih rendah dibanding asam propionat lain absorbsi obat ini berlangsung di lambung
dengan kadar puncak plasma dicapai dalam 2-4 jam. Bila diberikan dalam bentuk garam
natrium naproksen, kadar puncak dicapai lebih cepat . masa paruh obat adalah 14 jam.
Sehingga pemberiannya 2 kali sehari ikatan dengan protein plasma mencapai 98-99%
ekskresi obat ini terutama di dalam urin, baik dalam bentuk utuh maupun dalam bentuk
samping terhadap ssp meliputi sakit kepala, pusing, rasa lelah dan ototoksisitas.
menyebabkan sindrom asma, rinitis dan polip hidung, kehamilan trimester 3, wanita
menyusui
Dosis yaitu pada pasien rematik sendi diberikan 2 kali 250-375 mg sehari bila peru
3. Ibuprofen
Merupakan derivat asam propionat yang pertama kali diperkenalkan. Obat ini
memiliki efek analgetik dengan anti inflamasi yang tidak terlalu kuat. Efek
analgesiknya sama dengan aspirin. Efek anti inflamasinya terlihat dengan dosis 1200-
2400 mg per hari. Absorbsi terjadi di lambung dan kadar makismum dalam plasma
tercapai 1-2 jam waktu paruk dalam plasma adalah 2 jam, 90% terikat dalam plasma
Efek pemberian dengan warfarin harus diperhatikan karena adanya gangguan fungsi
trombosit yang memperpanjang masa perdarahan. Pada obat derivat asam propionat,
akan mengurang efek diureis dan natriuresis dari furosemid dan tiazid dan mengurangi
aspirin
4. Indometasin
Merupakan derivat indol-asam asetat. Obat ini sudah dikenal sejak 1963 untuk
pengobatan artritis reumatoid dan sejenisnya. Walaupun obat ini efektif tetapi karena
toksik maka penggunaan obat ini dibatasi. Indometasin memiliki efek anti inflamasi
dan analgesik-antipiretik yang sama dengan aspirin, telah terbukti bahwa indometasin
plasma, metabolitnya terjadi di hati. Indometasin diekskesi dalam bentuk asal maupun
metabolit melalui urin dan empedu waktu paruhnya adalah sekitar 2-4 jam
Efek samping dari obat ini cukup tinggi, sepertiga pasien mengentikan pengobatan
karena efek samping. Efek samping saluran cerna meliputi nyeri abdomen, diare,
perdarahan lambung, dan pankreatitis. Skit kepala hebat dialami oleh kira-kira 20-25%
dan disertai pusing, depresi dan rasa bingung, halusinasi dan psikosis pernah
biosintesis PG di ginjal, alergi dapat timbul dengan manifestasi urtikaria, gatal dan
serangan asma.
Obat ini mengurangi efek natriuretik dan diuretik tiazid dan furosemid, serta
wanita hamil, pasien dengan gangguan psikiatri dan pasien dengan penyakit lambung
Indikasi obat ini dianjrkan apabila ains yang lebih aman tidak berhasilpada
spondilitis ankilosa, atritis pirai akut, dan osteoaritis tungkai. Indometasin tidak
berkuna pada penyakit pirai kronik karena tidak memiliki efek urikosurik.
Dosis indometasin yang lazim adalah 2-4 kali 25mg sehari untuk mengurangi gejala
5. Asam mefenamat
mefenamat kurang efetif dibanding aspirin. Asam mefenamat terikat sangat kuat
dengan protein plasma. Dengan demikian interaksi terhadap obat antikoagulan harus
diperhatikan.
Efek samping terhadap saluran cerna sering timbul misalnya dispepsia, diare sampai
diare berdarah dan gejala iritasi lain terhadap mukosa lambung. Pada orang usia lanjut
efek samping terjadi lebih hebat dan lebih sering dilaporkan. Efek samping berdasarkan
dilaporkan. Dosis asam mefenamat adalah 2-3 kali 250-500 mg sehari karena efek
Anak dibawah 14 tahun, wanita hamil. Dan pemberiannya tidak melebihi 7 hari.
6. Para aminofenol
para amino fenol yaitu fenastein dan acetaminofen merupakan antipiretik yang
Efek anti inflamasi sangat lemah, iritasi dan perdarahan lambung tidak terjadi pada
obat ini.
dalam plasma dicapai dalam waktu setengah jam masa paruh plasma 1-3 jam obat ini
tersebar ke seluruh cairan tubuh. Dalam plasma 25% berikatan degan plasma .obat ini
Sebagian dikonjugasi dengan asam glukoronat dan sebagian dengan asam sulfat.
Obat ini disekresi melalui ginjal dan sebagian kecil sebagai parasetamol dan
Efek samping berupa reaksi alergi terhadap derivat para aminofenol jarang terjadi,
manifestasinya berupa eritema atau urtikaria dengan gejala berat berupa lesi pada
Paracetamol tersedia sebagai obat tunggal berbentuk tablet 500 mg atau situp 120
mg/5ml
Dosis dewasa: 300-1gr per kali dengan maksimal 4 gram per hari