You are on page 1of 59

LAPORAN KINERJA DINAS

PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF


KOTA MAKASSAR
TAHUN ANGGARAN 2016

MAKASSAR, Desember 2016


KATA PENGANTAR

Pertanggungjawaban merupakan sebuah komitmen yang harus diwujudkan dalam rangka


menggapai cita, citra dan harapan terciptanya sebuah tata kelola keuangan yang baik.
Sejalan dengan itu, Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kota Makassar telah memenuhi
kewajiban yang diamanatkan dalam Peraturan President Nomor 29 Tahun 2014 tentang
Sistem Akuntabilitas Instansi
Pemerintah (AKIP) serta mengacu
pada pedoman yang ditetapkan
dalam Peraturan Menteri Negara
Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun
2014 tentang Petunjuk Teknis
Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja,
dan Tata Cara Review Atas Laporan
Kinerja Instansi Pemerintah.

Penerbitan LAKIP ini merupakan upaya Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif untuk
menginformasikan pertanggungjawaban kinerja selama tahun 2015, pelaksanaan kebijakan
program dan kegiatan, serta pencapaian sasaran dalam mewujudkan tujuan, misi, dan visi
sesuai yang ditetapkan dalam Perjanjian Kinerja.

Penyusunan laporan ini diharapkan dapat memberikan motivasi terhadap


penyelenggaraan Pemerintahan, Pembangunan dan Kemasyarakatan yang lebih
berdayaguna dan berhasil guna, bersih dan bertanggung jawab dalam rangka mewujudkan
pengelolaan keuangan yang besih dan transparan dan dapat menjadi salah satu bahan
evaluasi terhadap kegiatan yang telah dilaksanakan untuk selanjutnya menjadi
pertimbangan dalam penyusunan dan pelaksanaan program/ kegiatan pada tahap
berikutnya.
Akhir kata, capaian kinerja yang telah diperoleh merupakan hasil dari kerja keras dan
komitmen seluruh aparat Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kota Makassar serta
dukungan pihak terkait lainnya Saya ucapkan terima kasih kepada seluruh aparat dan pihak
lainnya yang telah memberikan sumbangsih karyanya selama ini.

Makassar, Desember 2016

Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif


Kota Makassar

Ir. Hj. Rusmayani Madjid, M.Sp


Pangkat : Pembina Utama Muda
Nip : 19650305 199010 2 001
RINGKASAN EKSEKUTIF

Dalam rangka transparansi atas pencapaian visi dan misi yang telah di tetapkan d
alam RPJMD Kota Makassar dan Renstra Tahun 2014 s/d 2019, Dinas Pariwisata dan
Ekonomi Kreatif membuat laporan sebagai pertanggungjawaban tertulis berupa LAKIP
(Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah). LAKIP mempunyai fungsi ganda, yaitu
sebagai alat kendali, sekaligus alat pemacu peningkatan kinerja dari setiap Bidang yang ada
di lingkungan Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Dilihat dari fungsi kendali, kebijakan
yang dilaporkan secara transparan kepada masyarakat membantu perwujudan good
corporate governance. Sedangkan dari fungsi pemacu peningkatan kinerja, laporan ini
membantu internal Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif melaksanakan self assesment atas
kinerjanya selama ini guna perbaikan di masa mendatang.

Evaluasi diri (self assesment) atas Rencana Kinerja Tahun (RKT) dan Perjanjian
Kinerja tahun 2015 berdasarkan analisis capaian sasaran strategis menunjukkan bahwa dari
7 sasaran strategis, 4 sasaran dicapai dengan predikat Sangat Tinggi, satu sasaran strategis
dicapai dengan predikat Tinggi, dan dua sasaran dicapai dengan predikat Sangat Rendah.
Pencapaian target kinerja sasaran strategis tersebut didukung dengan realisasi anggaran
sebesar 97,82% dari alokasi anggarannya.

Target kinerja Tahun 2016 yang diperjanjikan dalam Perjanjian Kinerja secara umum
telah dilaksanakan dengan Sangat Baik. Pencapaian kinerja 7 (tujuh) sasaran strategis Dinas
Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kota Makassar Tahun 2016 adalah;

1. Meningkatnya jumlah kunjungan wisatawan nusantara memeroleh predikat


Sangat Tinggi (ST) dengan prosentase capaian kinerja rata-rata sebesar
137,42%;
2. Meningkatnya sarana prasarana penunjang kepariwisataan yang berdaya saing
memperoleh predikat Sangat Rendah (SR) dengan prosentase capaian kinerja
sebesar 50%;
3. Meningkatnya sistem pengembangan kualitas dan kuantitas SDM pariwisata
melalui rekruitment berdasarkan standarisasi, sertifikasi dan pendidikan
berkelanjutan memperoleh predikat kinerja Sangat Tinggi (ST) dengan
prosentase capaian kinerja sebesar 520%;
4. Meningkatnya peran serta masyarakat dalam pengembangan wisata kuliner
memperoleh predikat kinerja Sangat Rendah (SR) dengan prosentase capaian
kinerja sebesar 0%;
5. Meningkatnya jumlah pelaku ekonomi kreatif memperoleh predikat kinerja
Sangat Tinggi (ST) dengan prosentase capaian kinerja rata-rata sebesar
193,55%;
6. Meningkatnya profesionalisme SDM aparatur melalui perluasan akses pendidikan
dan pelatihan memperoleh predikat kinerja Sangat Tinggi (ST) dengan
prosentase capaian kinerja sebesar 100%; dan
7. Meningkatnya kualitas perencanaan program, anggaran, dan barang milik daerah
dalam pencapaian kinerja melalui pengevaluasian laporan serta pengembangan
sistem informasi memperoleh predikat kinerja Tinggi (T) dengan prosentase
capaian kinerja rata-rata sebesar 81,13%.

Secara umum, keberhasilan pencapaian kinerja sasaran di atas tidak luput dari
kerjasama dari semua pihak, yakni partisipasi aktif dari masyarakat dan komunitas kreatif
dalam menanggapi program dari pemerintah serta dukungan dari pihak internal pemerintah
kota Makassar dalam keberhasilan pencapaian target kinerja seperti manajemen
pembangunan baik dari tahap perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, dan evaluasi sudah
berjalan sinergis.

Untuk meningkatkan kinerja di tahun berikutnya khusunya yang terkait


dengan pengembangan wisata kuliner, Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kota
Makassar akan mengambil langkah-langkah strategis yakni dengan mendorong
peran serta masyarkat dalam pengembangan kuliner khas Makassar, melakukan
sosialisasi ikon kuliner Kota Makassar, melakukan pemberdayaan masyarakat di
Biringkanal, dan memonitoring serta mengevaluasi pengembangan wisata kuliner di
Biringkanal.
DAFTAR ISI

SAMPUL DEPAN i
KATA PENGANTAR ii
RINGKASAN EKSEKUTIF iv
DAFTAR ISI vii

BAB I PENDAHULUAN 1

BAB II PERENCANAAN KINERJA 11

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 15


CAPAIAN KINERJA ORGANISASI 15
REALISASI ANGGARAN 66

BAB IV PENUTUP 68

LAMPIRAN :
Lampiran 1 Struktur Organisasi
Lampiran 2 Renstra (Perencanaan Strategik)
Lampiran 3 RKT (Rencana Kinerja Tahunan)
Lampiran 4 Tapkin (Perjanjian Kinerja)
Lampiran 5 PPS (Pengukuran Pencapaian Sasaran)
Lampiran 6 PKK (Pengukuran Kinerja Kegiatan)
BAB I

PENDAHULUAN

Dengan terbentuknya Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif menggantikan


nomenklatur Dinas Kebudayaan dan Pariwisata secara resmi berdasarkan Peraturan
Daerah Kota Makassar Nomor 7 Tahun 2013 tentang Perubahan Kedua atas
Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun 2009 tentang Pembentukan dan Susunan
Organisasi Perangkat Daerah Kota Makassar, membawa pengharapan yang besar
kepada kemajuan kepariwisataan dan juga Ekonomi Kreatif di Kota Makassar, Bagan
susunan/ struktur organisasi Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kota Makassar
dapat dilihat pada lampiran 1.

Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kota Makassar mempunyai tugas pokok
membantu walikota dalam merumuskan, membina dan mengendalikan kebijakan di bidang
pariwisata dan ekonomi kreatif serta melakukan pembinaan dan pengawasan usaha industri
pariwisata, melakukan penyiapan bahan promosi dan investasi pariwisata, Pengembangan
sumber daya di bidang pariwisata dan ekonomi kreatif serta peningkatan peran serta
masyarakat.

Sebagai ibukota propinsi, Makassar merupakan tempat akumulasi dari berbagai etnis
yang mempunyai adat dan budaya yang beranekaragam. Keragaman budaya yang dimiliki
harus mampu dikemas ke dalam suatu produk wisata yang dapat dijual atau menjadi daya
tarik bagi kaum pelancong Mancanegara maupun lokal. Sektor pariwisata diyakini mampu
menggerakkan ekonomi rakyat, karena dianggap sektor yang paling siap dari segi fasilitas,
sarana dan prasarana dibandingkan dengan sektor usaha lainnya.

Sejalan dengan potensi dan peran yang dimiliki Kota Makassar tumbuh dan
berkembang sebagai Kota Metropolitan, perkembangan tersebut diharapkan senantiasa
dapat memberi konstribusi terhadap peningkatan kesejahteraan warga masyarakat kota
Makassar secara berkesinambungan. Namun, kenyataan ini tidak terlepas dari berbagai isu
yang berkembang yang dapat mempengaruhi dinamika dan kinerja Dinas Pariwisata dan
Ekonomi Kreatif.

Dari beberapa isu yang saat ini berkembang, ada beberapa isu strategis yang
dianggap prioritas pada penentuan fokus arah kegiatan sektor pariwisata dan ekonomi
kreatif dalam penentuan strategi dan kebijakan untuk mewujudkan peran pembangunan
pariwisata dan ekonomi kreatif di wilayah kota Makassar, yakni;

1. Belum optimalnya dampak promosi dan pemasaran pariwisata


2. Rendahnya kualitas dan daya saing destinasi pariwisata
3. Masih rendahnya pengembangan ekonomi kreatif berbasis seni dan budaya
4. Belum optimalnya kompetensi dan kapabilitas SDM pariwisata
5. Belum optimalnya sinergitas dan kemitraan

Untuk merespon isu strategis di atas maka Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
menetapkan visi, misi, strategi, dan kebijakan sebagai landasan dalam pembangunan
selama tahun 2014 s/d 2019. Adapun visi Disparekraf adalah Terwujudnya Kota
Makassar sebagai Destinasi Pariwisata Dunia.

Pokok-pokok visi Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif adalah Destinasi


Pariwisata yang artinya bahwa pengembangan pariwisata dan ekonomi kreatif kota
Makassar didasarkan pada upaya untuk meningkatkan minat kunjungan wisatawan
mancanegara dan nusantara melalui perencanaan dan pembangunan terpadu dari alam,
budaya, dan sejarah masyarakat sehingga terbentuk ikon pariwisata yang berdaya saing dan
unggul dalam menggerakkan pembangunan ekonomi kota Makassar. Dunia artinya bahwa
pelaksanaan pembangunan pariwisata dan ekonomi kreatif kota Makassar harus memiliki
daya saing yang unggul dan terkemuka sehingga mampu mengembalikan citra kota
Makassar sebagai bandar dunia yang menarik dikunjungi oleh wisatawan mancanegara dan
nusantara melalui penyediaan dan pengembangan aksesibilitas, atraksi wisata, aktivitas
wisata, akomodasi, dan sarana prasarana penunjang kegiatan wisata yang berkualitas,
ramah lingkungan, berkelanjutan dan berkelas dunia.

Untuk mewujudkan visi yang telah ditetapkan selama lima tahun kedepan, Dinas
Pariwisata dan Ekonomi Kreatif telah menetapkan misi sebagai pernyataan dalam upaya
atau cara mencapai visi yang dirumuskan yakni; 1. peningkatan promosi dan pemasaran
pariwisata yang terarah dan terencana; 2. penataan dan pengembangan usaha industri
pariwisata dalam meningkatkan daya saing; 3. Peningkatan kompetensi dan daya saing SDM
pariwisata dan ekonomi kreatif yang berstandar internasional; 4.
Pengembangan potensi ekonomi kreatif berbasis seni dan budaya; dan 5. Peningkatan
kpasitas kelembagaan Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
Berdasarkan visi dan misi yang telah ditetapkan maka diperlukan sasaran strategi
sebagai suatu landasan tindak lanjut untuk merespon isu strategis serta prospektif
pembangunan selama lima tahun kedepan. Adapun sasaran rencana strategis Dinas
Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kota Makassar adalah sebagai berikut;

1. Meningkatnya jumlah kunjungan wisatawan


2. Meningkatnya sarana prasarana penunjang kepariwisataan yang berdaya saing
3. Meningkatnya sistem pengembangan kualitas dan kuantitas SDM pariwisata
melalui rekruitment berdasarkan standarisasi sertifikasi dan pendidikan
berkelanjutan
4. Meningkatnya peran serta masyarakat dalam pengembangan wisata kuliner
5. Meningkatnya jumlah dan nilai produksi pelaku ekonomi kreatif
6. Meningkatnya profesionalisme SDM aparatur melalui perluasan akses pendidikan
dan pelatihan
7. Meningkatnya kualitas perencanaan program, anggaran dan barang milik daerah.

Keterkaitan antara isu-isu strategis, strategi dan kebijakan, sasaran strategis,


indikator kinerja utama, dan program strategis disajikan dalam tabel 1.1.

Isu Indikator
Strategi Sasaran Kinerja Program
Strategis Sasaran
Belum Strategi : Meningkatnya Angka Pengembangan
optimalnya a. Meningkatkan jumlah kunjungan pemasaran
dampak kualitas media kunjungan wisatawan pariwisata
promosi dan dan jangkauan wisatawan nusantara
pemasaran promosi nusantara dan dan
pariwisata b. Meningkatkan mancanegara mancanegara
aksesibilitas
informasi
pariwisata
Kebijakan :
Pemanfaatan
teknologi
informasi dalam
promosi dan
pemasaran
pariwisata
Rendahnya Strategi : Meningkatnya Jumlah DTW Pengembangan
kualitas dan Meningkatkan sarana prasarana yang berdaya Destinasi
daya saing kualitas penunjang saing Pariwisata
destinasi aksesibilitas, kepariwisataan
pariwisata atraksi, aktivitas, yang berdaya
akomodasi pada saing
destinasi
Kebijakan :
Pengembangan
sarana dan
prasarana pada
destinasi wisata
Belum Strategi : a. Meningkatnya Jumlah Program
optimalnya Meningkatnya sistem sumber daya pengembangan
kompetensi kompetensi teknis pengembangan manusia SDM Pariwisata
dan tenaga kerja kualitas dan pariwisata
kapabilitas sektor pariwisata kuantitas SDM yang
SDM dan ekonomi pariwisata berkualitas
pariwisata kreatif melalui
Kebijakan : rekruitment
Penguatan berdasarkan
kapasitas SDM standarisasi,
pariwisata dan sertifikasi dan
ekonomi kreatif pendidikan
berkelanjutan
b. Meningkatnya Jumlah unit Pengembangan
peran serta wisata Wisata Kuliner
masyarakat kuliner yang
dalam dikembangka
pengembangan n di
wisata kuliner Biringkanal
Masih Strategi : Meningkatnya Jumlah dan Pengembangan
Rendahnya a. Mendorong jumlah dan nilai nilai produksi Ekonomi
Pengembang pengembangan produksi pelaku pelaku Kreatif
an Ekonomi kreatifitas pelaku ekonomi kreatif ekonomi
Kreatif industri kreatif kreatif
berbasis secara profesional
Seni dan b. Meningkatkan
Budaya sinergitas dalam
pengembangan
hasil karya seni di
masyarakat
Kebijakan :
Pengembangan
ekonomi kreatif
berbasis seni dan
budaya
Belum Strategi : a. Meningkatnya Persentase Peningkatan
optimalnya a. Meningkatkan profesionalisme pegawai yang Kapasitas
sinergitas Kualitas SDM Aparatur mengikuti Sumber Daya
dan pelayanan melalui pendidikan Aparatur
kemitraan aparatur perluasan akses dan pelatihan
b. Meningkatkan pendidikan dan
dukungan pelatihan
manajemen
sumberdaya
aparatur
c. Meningkatkan b. Meningkatnya 1. Persentase Peningkatan
kualitas kualitas capaian Pengembangan
pengelolaan perencanaan kinerja Sistem
barang milik program, program dan Pelaporan
daerah anggaran, dan keuangan Capaian Kinerja
Kebijakan : barang milik dan Keuangan
Penyelenggaraan daerah dalam 2. Persentase Pelayanan
tata pemerintahan pencapaian ketersediaan Administrasi
yang baik kinerja melalui sarana dan Perkantoran
pengevaluasian prasarana Peningkatan
laporan serta penunjang Sarana dan
pengembangan terlaksanany Prasarana
sistem informasi a operasional Aparatur
kantor Peningkatan
Disiplin
Aparatur

Upaya pencapaian target kinerja pembangunan pariwisata dan ekonomi kreatif lima
tahun kedepan harus didukung oleh peningkatan kapasitas dan profesionalisme sumber
daya manusia (SDM) pariwisata dan ekonomi kreatif, penciptaan inovasi, peningkatan
kualitas kinerja dan kuantitas SDM Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.

Sumber daya manusia merupakan modal utama pengembangan pariwisata dan


ekonomi kreatif, karena sumber daya inilah yang menjadi penghasil ide, kreativitas dan
pengetahuan untuk dikembangkan menjadi produk dan jasa yang bernilai ekonomi.
Berdasarkan data per 31 Desember 2016, secara garis besar susunan kepegawaian Dinas
Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kota Makassar disajikan sebagai berikut :

Tabel 1.2 Jumlah Pegawai Menurut Kepangkatan


Urutan Pangkat Jumlah (orang) Persentase (%)
Pembina / Golongan IV 6 6,59

Penata / Golongan III 36 39,56


Pengatur / Golongan II 19 20,88
Tenaga Kontrak/ Honorer 30 32,97
Jumlah 91 100

Tabel 2.2 Jumlah Pegawai Menurut tingkat Pendidikan


Tingkat Pendidikan Jumlah (orang) Persentase (%)
Master (S2) 13 14,29

Sarjana (S1) 37 40,66


Diploma (D3) 13 14,29
SLTA / SMK 28 30,77
Jumlah 91 100
Tabel 2.3 Jumlah Pegawai Menurut tingkat Pelatihan/ Penjenjangan
Tingkat Pelatihan Jumlah (orang) Persentase (%)
PIM II 1 6,67

PIM III 2 13,33


PIM IV 12 80
Jumlah 15 100

Berdasarkan profil SDM aparatur diatas menurut kepangkatan dan pendidikan, dapat
diketahui bahwa pegawai Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif sebagian besar cukup
memadai, namun mengingat Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif memiliki tupoksi di
bidang Ekonomi Kreatif yang baru, maka masih dibutuhkan peningkatan keterampilan
khusus terkait pengembangan ekonomi kreatif guna meningkatkan sumber daya aparatur
yang semakin handal.

Sementara itu, salah satu faktor yang juga mempengaruhi efektivitas perlengkapan
urusan pariwisata dan ekonomi kreatif adalah ketersediaan perlengkapan kerja. Dalam lima
tahun terakhir telah diupayakan secara terencana peningkatan rasio perlengkapan kerja
dibandingkan dengan jumlah pegawai dan beban kerja melalui penambahan berbagai
kebutuhan prasarana dan sarana kantor seperti gedung kantor, peralatan dan perlengkapan
kantor, jaringan, dan aset tetap lainnya (Sistem Informasi Manajemen).

Walaupun secara keseluruhan, dukungan perlengkapan kerja kantor semakin


memadai, namun untuk mendorong implementasi pelaksanaan tugas pokok dan fungsi
pembangunan kota yang semakin handal tetap dibutuhkan peningkatan kuantitas dan
kualitas perlengkapan kerja. Untuk itu, setiap tahun juga disusun Rencana Kebutuhan
Barang Unit (RKBU) guna memastikan penyediaan yang efisien dan pemanfaatan secara
efektif. Berikut tabel Data Aset berdasarkan fungsi dan kondisi :

Tabel 2.4 Jumlah Kendaraan Dinas


NAMA/JENIS JUMLAH KONDISI BARANG
BARANG BARANG BAIK PERSENTASE RUSAK PERSENTASE
1 2 3 4 5 6
Mobil 9 8 88.89% 1 11.11%
Sepeda Motor 14 13 92.86% 1 7.14%
Total 23 21 1
Tabel 2.5 Jumlah Mebuler
NAMA/JENIS JUMLAH KONDISI BARANG
BARANG BARANG BAIK PERSENTASE RUSAK PERSENTASE
1 2 3 4 5 6
Lemari 58 51 87.93% 7 12.07%
Kursi 258 64 24.81% 194 75.19%
Meja 97 89 91.75% 8 8.25%
Total 413 204 209

Tabel 2.6 Jumlah Peralatan Kantor


NAMA/JENIS JUMLAH KONDISI BARANG
BARANG BARANG BAIK PERSENTASE RUSAK PERSENTASE
1 2 3 4 5 6
Komputer 35 21 60.00% 14 40.00%
Laptop 14 9 64.29% 5 35.71%
Printer+Scanner 22 14 63.64% 8 36.36%
Mesin Ketik 9 3 33.33% 6 66.67%
Televisi 11 10 90.91% 1 9.09%
Dispenser 6 5 83.33% 1 16.67%
Total 97 62 35

Tabel 2.7 Jumlah Peralatan Gedung Kantor


NAMA/JENIS JUMLAH KONDISI BARANG
BARANG BARANG BAIK PERSENTASE RUSAK PERSENTASE
1 2 3 4 5 6
AC 2 PK 10 9 90.00% 1 10.00%
AC 1 PK 15 6 40.00% 9 60.00%
AC 3/4 PK 1 1 100.00% 0 0.00%
Total 26 16 10

Tabel 2.8 Jumlah Peralatan Multimedia


NAMA/JENIS JUMLAH KONDISI BARANG
BARANG BARANG BAIK PERSENTASE RUSAK PERSENTASE
1 2 3 4 5 6
Camera Digital 6 1 16.67% 5 83.33%
Handycam 2 1 50.00% 1 50.00%
Proyektor 3 2 66.67% 1 33.33%
Total 11 4 7
Tabel 2.9 Jumlah Peralatan Musik
NAMA/JENIS JUMLAH KONDISI BARANG
BARANG BARANG BAIK PERSENTASE RUSAK PERSENTASE
1 2 3 4 5 6
Alat Musik/ Band 1 1 100.00% 0 0%
Alat Musik Gendang
Pakkarena 10 10 100.00% 0 0%
Alat Musik Kecapi 6 6 100.00% 0 0%
Alat musik Pui-Pui 10 10 100.00% 0 0%
Alat Musik Tennong 4 4 100.00% 0 0%
Alat Musik Gong
Besar 1 1 100.00% 0 0%
Alat Musik Kannong
(Gong Kecil) 3 3 100.00% 0 0%
Alat Musik Suling 6 6 100.00% 0 0%
Alat Musik Biola 2 2 100.00% 0 0%
Alat Musik Parappasa 10 10 100.00% 0 0%
Alat Musik Katto-
Katto 20 20 100.00% 0 0%
Total 73 73 0
BAB II

PERENCANAAN KINERJA

Sebagai penjabaran lebih lanjut dari Renstra 2014 2019, disusun suatu Rencana
Kinerja (Performance plan) tahun 2016. Rencana kinerja ini merupakan hasil dari proses
penetapan kegiatan tahunan dan indikator kinerja berdasarkan program, kebijakan, dan
sasaran yang telah ditetapkan dalam rencana strategis.

Indikator Kinerja Utama (IKU) telah ditetapkan sebagai indikator kinerja keberhasilan
Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif berdasarkan Peraturan Walikota tentang Indikator
Kinerja Utama Pemerintah Kota Makassar.

Di dalam rencana kinerja ditetapkan target kinerja tahunan untuk seluruh indikator
kinerja yang ada, yaitu pada tingkat sasaran dan kegiatan. Indikator Kinerja Utama (IKU)
yang telah ditetapkan terdapat dalam rencana kinerja dan menjadi tolak ukur utama
keberhasilan Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kota Makassar. Penyusunan rencana
kinerja ini dilakukan seiring dengan agenda penyusunan dan kebijakan anggaran. Setelah
anggaran 2016 ditetapkan, maka disusunlah Penetapan Kinerja (Tapkin) Tahun 2016 yang
merupakan komitmen bagi Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif untuk mencapainya dalam
tahun tersebut.

Sasaran strategis tahun 2016, indikator kinerja dan target kinerja disajikan pada
tabel berikut: (Secara lengkap rencana kerja tahun 2016 dapat dilihat pada lampiran 3 dan
penetapan kinerja Tahun 2016 pada lampiran 4).
Tabel 2.1 Sasaran Strategis, Program/Kegiatan, Indikator Kinerja, dan Target Kinerja
Tahun Anggaran 2016
INDIKATOR
NO SASARAN STRATEGIS TARGET PROGRAM
KINERJA
1 2 3 4
01. Meningkatnya jumlah Angka kunjungan Pengembangan
kunjungan wisatawan wisatawan 9.506.627 Pemasaran
nusantara dan nusantara dan Pariwisata
mancanegara mancanegara
(orang) 129.539
02 Meningkatnya sarana Jumlah destinasi Pengembangan
prasarana penunjang wisata yang Destinasi
2
kepariwisataan yang memiliki daya Pariwisata
berdaya saing saing
03. Meningkatnya sistem Jumlah sumber Pengembangan
pengembangan kualitas daya manusia Sumber Daya
dan kuantitas SDM pariwisata yang Manusia
pariwisata melalui tersertifikasi Pariwisata
rekruitment 250
berdasarkan
standarisasi, sertifikasi
dan pendidikan
berkelanjutan
04. Meningkatnya peran Jumlah unit Pengembangan
serta masyarakat dalam wisata kuliner Wisata Kuliner
pengembangan wisata yang 10
kuliner dikembangkan di
Biringkanal
05. Meningkatnya jumlah Jumlah dan nilai Pengembangan
262
pelaku ekonomi kreatif produksi pelaku Ekonomi
ekonomi kreatif 720.500.000 Kreatif
06. Meningkatnya Persentase 12 Peningkatan
profesionalisme SDM pegawai yang Kapasitas
Aparatur melalui mengikuti Sumber Daya
perluasan akses pendidikan dan Aparatur
pendidikan dan pelatihan
pelatihan
07. Meningkatnya kualitas a. Persentase Peningkatan
perencanaan program, capaian kinerja Pengembangan
anggaran dan barang program dan Sistem
100%
milik daerah dalam keuangan Pelaporan
pencapaian kinerja Capaian Kinerja
melalui pengevaluasian dan Keuangan
laporan serta b. Persentase Pelayanan
pengembangan sistem ketersediaan Administrasi
informasi sarana dan Perkantoran
prasarana 342% Peningkatan
penunjang Sarana dan
terlaksananya Prasarana
operasional Aparatur
kantor Peningkatan
Disiplin
Aparatur

Tabel 2.2 Alokasi Anggaran Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kota Makassar Tahun
Anggaran 2016

No Program Anggaran (Rp)


01. Pengembangan Pemasaran Pariwisata 12.199.592.600
02. Pengembangan Destinasi Pariwisata 3.679.669.500
03. Pengembangan Sumber Daya Manusia
Pariwisata 2.633.713.400
04. Pengembangan Wisata Kuliner 868.611.000
05. Pengembangan Ekonomi Kreatif 7.832.958.000
06. Peningkatan Kapasitas Sumber Daya
Aparatur 104,000,000
07. Peningkatan Pengembangan Sistem
Pelaporan Capaian Kinerja dan 503.200.000
Keuangan
08. Pelayanan Administrasi Perkantoran 2.695.765.500
09. Peningkatan Sarana dan Prasarana
Aparatur 1.634.755.000
10. Peningkatan Disiplin Aparatur 74,000,000
Total 32.226.265.000

Alokasi anggaran pada tabel 2.2 merupakan alokasi anggaran setelah perubahan
(DPPA Perubahan TA 2016), sementara berdasarkan Perjanjian Kinerja Tahun 2015 alokasi
anggaran untuk setiap program sesuai dengan anggaran sebelum perubahan TA 2015.
Untuk rinciannya dapat dilihat pada tabel 2.3.

Tabel 2.3 Sebelum dan Sesudah Anggaran Perubahan Dina Pariwisata dan
Ekonomi Kreatif Kota Makassar Tahun Anggaran 2016

No Program Sebelum Sesudah Bertambah/


Anggaran Anggaran Berkurang
Perubahan Perubahan (Rp)
(Rp) (Rp)
01. Pengembangan
11.866.192.600 12.199.592.600 333.400.000
Pemasaran Pariwisata
02. Pengembangan Destinasi
3.686.269.500 3.679.669.500 (6.600.000)
Pariwisata
03. Pengembangan Sumber
Daya Manusia Pariwisata 2.783.713.400 2.633.713.400 (150.000.000)
04. Pengembangan Wisata
868.611.000 868.611.000 -
Kuliner
05. Pengembangan Ekonomi
6.832.958.000 7.832.958.000 1.000.000.000
Kreatif
06. Peningkatan Kapasitas
Sumber Daya Aparatur 104.000.000 104,000,000 -
07. Peningkatan
Pengembangan Sistem
503.200.000 503.200.000 -
Pelaporan Capaian
Kinerja dan Keuangan
08. Pelayanan Administrasi
2.695.765.500 2.695.765.500 -
Perkantoran
09. Peningkatan Sarana dan
Prasarana Aparatur 2.019.916.000 1.634.755.000 (385.161.000)
10. Peningkatan Disiplin
74,000,000 74,000,000 -
Aparatur
Total 31.434.626.000 32.226.265.000 791.639.000
BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA

3. 1 CAPAIAN KINERJA ORGANISASI

Berdasarkan Rencana Strategis (Renstra) 2014 s/d 2019, Dinas Pariwisata dan
Ekonomi Kreatif memiliki 7 (tujuh) sasaran yang harus dicapai, dan sesuai dengan
tahapannya, maka LAKIP 2016 merupakan tahun kedua dari pelaksanaan Renstra tersebut.
Selama pencapaian sasaran di tahun 2015, Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif telah
mampu merealisasikan target yang telah ditetapkan pada awal penyusunan Renstra.

Dalam pelaksanaannya, terdapat perubahan target pada pencapaian jumlah destinasi


wisata yang memiliki daya saing dan jumlah unit wisata kuliner yang dikembangkan di
Biringkanal. Hal ini disebabkan karena adanya penyesuaian target Renstra yang mengacu
pada target RPJMD yang ada dalam Renstra sebelumnya.

Berdasarkan hasil pengukuran pencapaian kinerja di Dinas Pariwisata dan Ekonomi


selama tahun 2015 dapat dikatakan bahwa target yang telah ditetapkan pada awal
penetapan dapat terealisasikan dengan baik atau mencapai predikat Sangat Tinggi, kecuali
sasaran keempat dan ketujuh. Lebih detailnya dapat dilihat pada lampiran 5.

Lakip Tahun 2015 ini memuat analisis capaian kinerja yang telah dilaksanakan dan
memberikan gambaran kinerja Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dalam kurun waktu
satu tahun (tahun 2015). Secara umum Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif telah dapat
melaksanakan misi yang menjadi tanggung jawab organisasi. Dari 7 (tujuh) sasaran yang
telah ditetapkan, telah dapat terpenuhi seluruhnya.

Capaian sasaran strategis Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif sangat dipengaruhi
oleh dukungan kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan oleh masing-masing bidang di
lingkungan Dinas Parwisata dan Ekonomi Kreatif yang bekerja secara bersama-sama
mewujudkan pencapaian target dan sasaran tersebut. Rincian analisis capaian masing-
masing sasaran dengan indikator-indikator kinerja dapat diuraikan sebagai berikut;

3.1.1 Meningkatnya Jumlah Kunjungan Wisatawan Nusantara dan Mancanegara


Capaian kinerja sasaran Meningkatnya Jumlah Kunjungan Wisatawan Nusantara dan
Mancanegara yang diukur dengan satu indikator kinerja utama yang disajikan pada tabel 3.1
berikut :
Tabel 3.1 Indikator Keberhasilan Sasaran Meningkatnya Jumlah Kunjungan Wisatawan
Nusantara dan Mancanegara

SASARAN INDIKATOR
NO TARGET REALISASI CAPAIAN
STRATEGIS KINERJA
01. Meningkatnya Angka kunjungan
jumlah kunjungan wisatawan 9.506.627 12.216.374 128,50%
wisatawan nusantara dan
nusantara dan mancanegara 129.539 189.562 146,34%
mancanegara (orang)

Rata-rata Capaian 137,42%

Rata-rata capaian sasaran ini sebesar 137,42% dengan predikat Sangat Tinggi (ST).
Angka kunjungan wisatawan nusantara (wisnus) pada tahun 2016 mencapai 12.216.374
orang atau 128,50% dari target sebesar 9.506.627 orang, sedangkan angka kunjungan
wisatawan mancanegara (Wisman) adalah 189.562 orang atau 146,34% dari target 129.539
orang, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada lampiran 5.

Peningkatan angka kunjungan wisatawan nusantara dan mancanegara tahun 2015


dan 2016 dapat dilihat pada tabel berikut :

SASARAN INDIKATOR
NO 2016 2015 CAPAIAN
STRATEGIS KINERJA
01. Meningkatnya Angka kunjungan
jumlah kunjungan wisatawan 62,29%
12.216.374 7.527.693
wisatawan nusantara dan
nusantara dan mancanegara 82,41%
mancanegara (orang) 189.562 103.918

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa tahun 2016 prosentase peningkatan
angka kunjungan wisatawan nusantara dan mancanegara meningkat dibandingkan dengan
tahun 2015 yakni sebesar 62,29% untuk wisnus dan 82,41% untuk wisman. Peningkatan ini
merupakan usaha dan kerja keras dari Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dalam
melaksanakan program dan kegiatan yang mampu menarik jumlah kunjungan wisatawan
untuk hadir mengikuti acara direct sale, pertunjukan seperti festival, pagelaran musik dan
tari traditional dan modern serta berbagai kegiatan lainnya.
Jika dibandingkan dengan target Rencana Strategis 2014 s/d 2019 Dinas Pariwisata
dan Ekonomi Kreatif Kota Makassar, maka capaian indikator kinerja utama dari sasaran
tersebut adalah sebesar 98,69% (Wisnus) dan 103,87% (Wisman) kesemua indikator
tersebut berada dalam kategori Sangat Tinggi (ST).
Penjelasan masing-masing indikator kinerja sasaran di atas dapat diuraikan sebagai
berikut :

a. Angka Kunjungan Wisatawan Nusantara

Berdasarkan data historis, angka kunjungan wisatawan nusantara kecenderungannya


menunjukkan peningkatan dari waktu ke waktu, sebagaimana disajikan dalam tabel dan
grafik di bawah ini :

Tabel 3.2 Angka Kunjungan Wisatawan Nusantara (Wisnus) Kota Makassar Tahun 2011 s/d
2015
Jumlah Wisata
Prosentase
Tahun Nusantara
Peningkatan (%)
(Wisnus)

2012 3.650.684 20,60

2013 3.761.459 3,03

2014 3.636.017 -3,33

2015 3.771.067 3,71

2016 4.688.681 24,33

Sumber : data diolah tahun 2016


Pada tahun 2012, tercatat jumlah kunjungan wisatawan nusantara ke kota Makassar
sebanyak 3.650.684 orang (20,60%) meningkat dibandingkan pada tahun 2011 yang
jumlahnya sebesar 3.027.096 orang. Tahun 2013 juga menunjukkan bahwa angka
kunjungan wisatawan nusantara mengalami peningkatan sebanyak 3.761.459 orang atau
3,03% dari tahun sebelumnya, namun di tahun 2014 mengalami penurunan -3,33% atau
sebesar 3.636.017 orang dari tahun sebelumnya hal ini disebabkan karena adanya pemilihan
umum (pemilu) anggota dewan, presiden, dan kepala daerah sehingga mempengaruhi
jumlah kunjungan wisatawan nusantara. Namun peningkatan angka kunjungan kembali
terjadi di tahun ini yakni tahun 2015, yakni meningkat sebesar 3,71% atau sebesar
3.771.067 orang. Sementara di tahun 2016 juga menunjukkan peningkatan jumlah
kunjungan wisatawan nusantara yang sangat signifikan yakni 24,33% atau sebesar
4.688.681 orang dibandingkan tahun sebelumnya. Trend jumlah wisatawan nusantara di
kota Makassar dapat dilihat pada grafik 3.1 :

Grafik 3.1 Grafik Angka Kunjungan Wisatawan Nusantara (Wisnus) Kota Makassar Tahun
2012 s/d 2016
5000000
4500000
4000000
3500000
3000000
2500000
2000000
1500000
1000000
500000
0
2012 2013 2014 2015 2016

Tahun Jumlah Wisata Nusantara (Wisnus)

Berdasarkan grafik di atas, terlihat jelas bahwa pencapaian kunjungan wisatawan


pada tahun 2016 meningkat dibandingkan dari tahun sebelumnya (2015). Pencapaian ini
juga melebihi dari target moderat yang telah ditentukan yaitu sebesar 9.506.627 wisatawan
nusantara dengan total angka kunjungan selama tahun 2016 sebesar 12.216.374 wisatawan
nusantara.

b. Angka Kunjungan Wisatawan Mancanegara

Angka kunjungan wisatawan mancanegara menunjukkan peningkatan dari tahun


2012 s/d tahun 2016, sebagaimana ditunjukkan dalam tabel 3.3 berikut :
Tabel 3.3 Angka Kunjungan Wisatawan Mancanegara (Wisman) Kota Makassar Tahun 2012
s/d Tahun 2016
Jumlah Wisata Prosentase
Tahun Mancanegara Peningkatan
(Wisman) (%)
2012 42.848 32,31
2013 50.039 16,78

2014 52.488 4,89

2015 53.879 2,65

2016 85.644 58,96


Sumber : data diolah tahun 2016
Tahun 2012 menunjukkan peningkatan yang sangat signifikan yakni sebesar 32,31%
atau 42.848 wisatawan dibandingkan tahun sebelumnya (2011). Untuk tahun 2013 kembali
mengalami peningkatan sebesar 16,78% atau sebanyak 50.039 pengunjung wisatawan
mancanegara yang datang ke kota Makassar, sementara di tahun 2014 juga mengalami
peningkatan namun peningkatannya tidak siknifikan yakni hanya sebesar 52.488 wisatawan
atau 4,89% dibandingkan tahun sebelumnya yakni di tahun 2013. Peningkatan angka
kunjungan juga kembali terjadi di tahun 2015 yakni sebesar 53.879 wisatawan atau
prosentase peningkatannya sebesar 2,65% dibandingkan tahun sebelumnya yakni tahun
2014. Sementara di tahun 2016 angka kunjungan wisatawan mancanegara menunjukkan
peningkatan yang sangat signifikan yakni 58,96% atau sebesar 85.644 orang dibandingkan
tahun sebelumnya (2015). Trend angka kunjungan wisatawan mancanegara di Kota
Makassar dapat dilihat pada grafik 3.2 berikut :

Grafik 3.2 Grafik Angka Kunjungan Wisatawan Mancanegara (Wisman) Kota Makassar Tahun
2012 s/d 2016

90000.0
80000.0
70000.0
60000.0
50000.0
40000.0
30000.0
20000.0
10000.0
-
2012 2013 2014 2015 2016

Berdasarkan informasi data di atas dapat disimpulkan bahwa angka kunjungan


wisatawan nusantara dan mancanegara terus mengalami peningkatan, hal ini berarti bahwa
kota Makassar sudah sangat baik untuk dikunjungi wisatawan, baik wisatawan lokal maupun
mancanegara. Peningkatan yang signifikan ini juga seiring dengan kebijakan dan program
pemerintah yang memberi kemudahan untuk berinvestasi di Kota Makassar. Berbagai
program dan kegiatan dalam mempromosikan pariwisata kota Makassar terus digalakkan
baik dengan mengikuti pasar wisata di dalam dan di luar negeri, juga melakukan event-
event dalam rangka menarik wisatawan datang ke Kota Makassar.

Pencanangan program promosi pariwisata pada kurun waktu empat tahun yang lalu
(2011 s/d 2014) telah membuahkan hasil yang signifikan, karena didukung dengan program
yang jelas dan terarah. Pada tahun 2011 sampai dengan 2012 telah dilakukan kerjasama
dengan pihak industri (PHRI dan ASITA) untuk mempersiapkan jumlah kamar hotel,
sekaligus peluncuran Makassar sebagai Pintu Gerbang Pariwisata Kawasan Timur Indonesia.
Disusul di tahun 2013 sampai dengan tahun 2014 telah dicanangkan promosi bersama
dengan kabupaten/kota di Sulawesi Selatan dan peluncuran Makassar menjadi Living Room
atau kota keluarga bagi wisatawan nusantara maupun mancanegara dan yang terkini adalah
Makassar sebagai Kota Dunia sebagai visi kepala daerah. Program ini menuju obsesi bahwa
Makassar lebih percaya diri menjadi lokomotif pariwisata di kawasan Timur Indonesia.
Selain program yang dilaksanakan, kegiatan pariwisata juga tidak bisa lepas dari
aktivitas yang mampu menarik massa untuk hadir mengikuti acara pertunjukan seperti
festival, pagelaran musik dan tari traditional dan modern serta berbagai kegiatan lainnya.
Event-event ini dapat mendatangkan wisatawan lokal, nusantara maupun mancanegara,
event yang dilaksanakan oleh Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif juga dapat menstimulasi
orang untuk datang sekaligus terjadinya transaksi ekonomi yang cukup signifikan.
Adapun event-event yang mendukung peningkatan angka kunjungan antara lain
sebagai berikut;
Makassar Interfood, 25-27 Maret 2016, Trans Studio Mall TSM

Dinas Pariwisata dan


Ekonomi Kreatif Kota Makassar
menghadirkan event nasional yaitu
Makassar Interfood 2016 dengan
mengusung tema Food and
Beverage Festive. Kegiatan ini
menghadirkan berbagai kegiatan serta
lomba yang aktraktif dan menarik.
Makassar Interfood 2016 mengharapkan generasi muda kita akan lebih
mengenal dan mencintai keragaman yang ada serta meningkatkan kreatifitas
sumber daya manusia khususnya di bidang pariwisata. Selain itu diharapkan pula
industri kuliner makassar akan lebih terpacu untuk membuat berbagai macam
kuliner terutama kuliner Makassar yang beraneka ragam dengan rasa yang enak
dan berkualitas serta dapat dijangkau oleh kemapuan daya beli masyarakat saat ini.
Kuliner adalah sebuah sisi yang menarik dan cukup penting juga dalam dunia
pariwisata. Sepanjang perjalanan dan perkembangannya di dunia kepariwisataan.
baik di tingkat lokal, nasional maupun
internasional, kuliner memiliki daya tarik
tersendiri. Saat ini, dunia kuliner sudah
memiliki peminat khusus, baik dari sisi pelaku maupun penikmatnya. Melalui
berbagai media, ketertarikan masyarakat dalam dunia olah makanan menjadikan
dunia dikenal baik dari keberagaman maupun cara pengolahannya. kuliner adalah
salah satu daya tarik yang diharapakan dapat menjadi nilai tambah dalam
mempromosikan sebuah obyek pariwisata.

Makassar Culinary Night, 09-10 April 2016, Balaikota Makassar

Dalam kepariwisataan Indonesia, khususnya di Makassar, kuliner menjadi


salah satu daya tarik yang sudah tentu
memberikan nilai tambah dalam
mempromosikan sebuah objek
pariwisata. Makassar Culinary Night,
adalah sebuah event yang memiliki gaung
tersendiri dalam peningkatan
wisatawan dan media untuk UMKM Kreatif
di bidang food untuk lebih berkembang di bidangnya. Disamping itu dari tingkat
ekonomi Makassar Culinary Night berhasil membuat sebuah event dengan omzet
yang cukup tinggi untuk kategori UMKM di bidang makanan.

Makassar Culinary Night diselenggarakan secara langsung dengan maksud


menggairahkan dunia usaha
dengan tujuan, memperkenalkan
produk baru, menjual dan
memperoleh order, mencari agen atau
distributor, mencari mitra dagang dan
investor, mempertemukan seller dan
buyer, menciptakan image produk dan
penjajakan pasar yang pada
gilirannya diharapkan mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Eksebisi Promosi Pariwisata, (Bazaar Solidario), 04-05 Juni 2016, KBRI Madrid,
Spanyol
Kegiatan yang diwujudkan dalam
bentuk Promosi Budaya, Ekonomi dan
Pariwisata Sulawesi Selatan serta Seminar
Promosi Investasi di Sektor Infrastruktur
Maritim dan Pariwisata ini, bertujuan
meningkatkan kunjungan wisatawan
mancanegara ke Indonesia. Selain itu,
kegiatan ini bertujuan meningkatkan minat
penduduk/masyarakat Spanyol untuk melakukan perjalanan wisata ke Indonesia terkhusus
ke Kota Makassar, serta mendorong kalangan media/ pers untuk turut aktif mempromosikan
Pariwisata Indonesia, khususnya Makassar. Selama acara berlangsung pada panggung
terbuka diselenggarakan seni dan budaya dari Kota Makassar.
Kegiatan ini dilaksanakan dengan maksud untuk menciptakan peluang bisnis (dalam
bentuk transaksi) antara penjual dan pembeli, meningkatkan minat wisatawan mancanegara
untuk datang ke Kota Makassar,
memfasilitasi kerjasama antara pemerintah
daerah Kota Makassar dengan pemerintah
dan investor setempat untuk berinvestasi
di Kota Makassar, menyebarluaskan
informasi tentang obyek dan daya tarik
wisata serta potensi kepariwisataan yang
ada di Kota Makassar.

Makassar Travel Fair, 29-31 Juli 2016, Mall Panakukkang Makassar

Kota Makassar sebagai ibukota


Provinsi Sulawesi Selatan memiliki
kedudukan strategis sebagai pusat
pelayanan dan pengembangan di Sulawesi
Selatan ataupun di kawasan Indonesia
Timur. Hal ini memotivasi pemerintah kota
Makassar berusaha keras untuk mengelola
potensi kreatif yang ada, dimana Makassar adalah salah satu kota besar didunia
dengan keterbukaan aksesnya terhadap perdagangan internasional.
Untuk mendukung hal tersebut salah satu upaya pemerintah Kota Makassar
dalam hal ini Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kota Makassar melaksanakan
kegiatan Makassar Travel Fair 2016 yang menghadirkan penawaran dari pengelola
tempat wisata, perhotelan maupun dari
travel agent tentang paket obyek wisata
yang ada di Kota Makassar. Makassar
Travel Fair dilaksanakan dengan tujuan :
Mendorong masyarakat untuk
mengadakan perjalanan wisata ke Kota
Makassar, memperkenalkan dan menjual
langsung paket-paket wisata menarik kota
Makassar, memperkenalkan kepada masyarakat luas tentang obyek dan daya tarik
wisata Kota Makassar, dan mendorong biro perjalanan wisata untuk lebih banyak
menjual paket-paket wisata Makassar.

Festival Layang-Layang, 17-18 Agustus 2015, Pantai Akkarena Makassar


Layang-layang adalah salah satu
keragaman budaya Indonesia yang patut
dilestarikan bersama, baik keberadaan
maupun kebudayaannya. Meskipun s
ejarah budaya berlayang-layang di
Indonesia tidak tercatat dengan jelas, tetapi
cerita rakyat mengenal layangan begitu
banyak dan tersebar dari ujung barat
sampai ujung timur Indonesia.
Festival Layang-layang Makassar (Makassar Kite Festival) Tahun 2016 merup akan
seni dan ragam hias layang-layang tingkat nasional yang dihadiri oleh pelayang nasional
sebanyak 10 orang. Menggelar ragam aksi
dan atraksi pelayangan dari berbagai daerah,
demo membuat layang-layang untuk segala
umur, melukis di media layang-layang.
Kegiatan juga melibatkan pelayang local
sebanyak 120 orang dari berbagai kalangan
baik pelajar, mahasiswa dan masyarakat umum. Layang-layang, kedamaian dan keceriaan
merupakan tiga kata yang saling berhubungan erat. Manusia dengan segala perbedaan latar
belakang budaya, sosial dan ekonomi menjadi satu dalam meriahkan langit Makassar.

Makassar Expo, 02-06 November 2016, Trans Studio Mall

Kota Makassar sebagai ibukota Provinsi Sulawesi Selatan memiliki kedudukan


strategis sebagaipusat pelayanan dan
pengembangan di Sulawesi
Selatan ataupun di kawasan
Indonesia Timur. Hal ini
memotivasi pemerintah kota
Makassar berusaha keras untuk
mengelola potensi kreatif yang ada,
dimana Makassar adalah salah satu kota besar didunia dengan keterbukaan
aksesnya terhadap perdagangan internasional.

Salah satu potensi kreatif yang


sedang dikembangkan di makassar
yakni industri kerajinan,industri ini
sangat bervariasi. Diantaranya kerajinan
sarung, kerajinan peci, kerajinan perak,
kerajinan rotan dan kerajinan batu
mulia. Banyaknya industri kerajinan
yang menjamur di Makassar saat ini menjadikan hal ini sebagai salah satu potensi
yang harus dijaga pertumbuhannya agar tetap stabil, salah satu caranya adalah
dengan berpromosi dalam kegiatan pameran.

Makassar Expo 2016 merupakan suatu pameran berskala nasional yang


menghadirkan berbagai macam kerajinan khas Makassar maupun dari luar
Makassar. Pameran ini mengusung konsep EDUTAINMENT, yakni ;

EXPO kerajinan khas Makassar, berupa fashion, aksesoris, pernak-pernik


rumah tangga, makanan dan lain sebagainya.
EDUKASI kepada masyarakat luas yang berkunjung mengenai pembuatan
kerajinan dan hal-hal yang terkait dengan kerajinan, serta bagaimana
menjadikan kerajinan tersebut sebagai sumber pemasukan

ENTERTAINMENT kepada pengunjung pameran berupa fashion show, live


musik, bazaar, dan awardnes kepada pengrajin yang dapat memotivasi
pengrajin lainnya untuk berkreasi.

Festival Losari, 20 November 2016, Anjungan Pantai Losari


Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
Kota Makassar terus melakukan upaya-upaya
memperbaiki dan meningkatkan antusias
wisatawan domestik maupun luar negeri untuk
mengunjungi Kota Makassar. Hal-hal yang
menjadi keluhan wisatawan menjadi perhatian
serius dan masukan berharga bagi Pemerintah
Kota Makassar. Sehingga pencitraan terhadap
Kota Makassar harus semakin dilakukan secara intensif salah satunya melakukan kegiatan
yang kiranya dapat menjadi trade mark event Kota Makassar. Kegiatan Festival Losari
merupakan salah satu kegiatan inovatif pemerintah Kota Makassar untuk merangsang dan
membangkitkan semangat kepariwisataan di Kota Makassar. Diharapkan dari event nasional
Festival Losari yang telah dilakukan sejak
2008 akan menjadi magnet/daya tarik
tersendiri bagi wisatawan domestik dan
mancanegara untuk datang ke Kota
Makassar.
Festival Losari tahun 2016 ini
mengambil tema Pasar Payung
Nusantara dengan maksud dan
tujuan :
1. Menjadikan event ini sebagai sarana promosi wisata unggulan yang efektif bagi
pemerintah kota guna meningkatkan kunjungan wisatawan baik domestic
maupun mancanegara.
2. Mewujudkan kota Makassar sebagai destinasi unggulan
3. Merupakan momentum memajukan pembangunan kepariwisataan Kota
Makassar yang bukan saja bagi kepebntingan pelaku pariwisata tapi terkhusus
bagi peningkatan ekonomi kemasyarakatan
4. Meningkatkan semangat kreasi kerajinan dan kearifan lokal serta menghidupkan
kembali industri kreatif payung yang kini mengalamai kelesuan.
5. Melestarikan kerajinan payung tradisional Indonesia

Festival Bahari (Perahu Traditional), 29 Oktober 2016, Anjungan Mandar dan


Anjungan Pantai Losari Makassar
Bangsa Indonesia memiliki
warisan leluhur yang tak ternilai
harganya dan kaya akan nilai adat,
budaya, dan sejarah. Salah satunya adalah
Perahu Tradisional yang juga
merupakan bagian dari hasil
peninggalan budaya asli Indonesia juga
sebagai cerminan atau simbol
identitas dan jati diri bangsa yang wajib kita jaga dan pertahankan eksistensinya.
Maksud dan tujuan kegiatan Festival
Perahu Tradisional adalah sebagai upaya nyata
pemberdayaan potensi dan kekayaan budaya,
tradisi dan adat. Selain untuk menambah
perbendaharaan event pariwisata dan menjadi
satu magnet/daya tarik bagi usaha
kepariwisataan di Kota Makassar khususnya
kegiatan ini akan menjadi nilai tambah tersendiri
bagi pengembangan ragam/corak serta kekayaan nila seni budaya yang mutlak dan harus
dijaga dan dilestarikan sehingga tidak seenaknya lagi bangsa-bangsa lain dapat mengkliam
atau mengakui budaya asli bangsa Indonesia.
Keseluruhan upaya untuk meningkatkan kinerja jumlah kunjungan wisatawan baik
dari dalam negeri maupun luar negeri terangkum dalam 1 program dan 19 kegiatan yang
dilaksanakan selama tahun 2016, sebagai berikut :
Program Pengembangan Pemasaran Pariwisata dengan rata-rata capaian kinerja
program (outcome) sebesar 254,14% (Sangat Tinggi/ST), didukung oleh 19 kegiatan yaitu :
1. Analisis Sektor Pariwisata, dengan capaian indikator kinerja kegiatan (output)
sebesar 400% (Sangat Tinggi/ST)
2. Penyebarluasan Informasi Pariwisata, dengan capaian indikator kinerja kegiatan
(output) sebesar 125% (Sangat Tinggi/ST)
3. Exhibition Promosi Pariwisata, dengan capaian indikator kinerja kegiatan (output)
sebesar 50% (Sangat Tinggi/ST)
4. Makassar Travel Fair, dengan capaian indikator kinerja kegiatan (output) sebesar
108% (Sangat Tinggi/ST)
5. Makassar Direct Sale, dengan capaian indikator kinerja kegiatan (output) sebesar
114,98% (Sangat Tinggi/ST)
6. Festival Musik Taman, dengan capaian indikator kinerja kegiatan (output)
sebesar 700% (Sangat Tinggi/ST)
7. Festival Bahari, dengan capaian indikator kinerja kegiatan (output) sebesar
103,02% (Sangat Tinggi/ST)
8. Festival Losari, dengan capaian indikator kinerja kegiatan (output) sebesar
142,72% (Sangat Tinggi/ST)
9. Makassar Interfood, dengan capaian indikator kinerja kegiatan (output) sebesar
110,53% (Sangat Tinggi/ST)
10. Pasar Seni Wisata Makassar, dengan capaian indikator kinerja kegiatan (output)
sebesar 1.130% (Sangat Tinggi/ST)
11. Pameran Piranti Saji Indonesia, dengan capaian indikator kinerja kegiatan
(output) sebesar 419,20% (Sangat Tinggi/ST)
12. Makassar Culinary Night, dengan capaian indikator kinerja kegiatan (output)
sebesar 106,90% (Sangat Tinggi/ST)
13. Makassar Traditional Games Festival, dengan capaian indikator kinerja kegiatan
(output) sebesar 1.200% (Sangat Tinggi/ST)
14. Lomba Foto Sadar Wisata, dengan capaian indikator kinerja kegiatan (output)
sebesar 100% (Sangat Tinggi/ST)
15. Pusat Informasi Pariwisata, dengan capaian indikator kinerja kegiatan (output)
sebesar 100% (Sangat Tinggi/ST)
16. Penyusunan Detail Engineering Design (DED) Bus Pariwisata, dengan capaian
indikator kinerja kegiatan (output) sebesar 100% (Sangat Tinggi/ST)
17. Penyusunan Detail Engineering Design (DED) Becak Pariwisata, dengan capaian
indikator kinerja kegiatan (output) sebesar sebesar 100% (Sangat Tinggi/ST)
18. Festival Layang-layang, dengan capaian indikator kinerja kegiatan (output)
sebesar 210% (Sangat Tinggi/ST)
19. Makassar Expo, dengan capaian indikator kinerja kegiatan (output) sebesar
116,67%% (Sangat Tinggi/ST)
Untuk pelaksanaan seluruh program dan kegiatan dalam rangka pencapaian
kinerja sasaran di atas telah direalisasikan anggran sebesar Rp.
11.984.773.700,- atau 98,24% dari alokasi anggaran sebesar Rp.
12.199.592.600,-. Jika dibandingkan capaian kinerja sasarannya, maka penggunaan
sumber daya keuangan tersebut telah cukup efisien. Rincian anggaran dan realisasi
program dan kegiatan untuk kinerja sasaran di atas disajikan pada lampiran 6.
Untuk meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan nusantara dan wisatawan
mancanegara di tahun-tahun berikutnya, langkah-langkah starategis yang akan
ditempuh oleh Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif adalah :
1. Meningkatkan kualitas media dan jangkauan promosi dan meningkatkan
aksesibilitas informasi pariwisata melalui pemanfaatan teknologi informasi dalam
promosi dan pemasaran pariwisata.
2. Meningkatkan kualitas event (pertunjukan, konvensi dan perhelatan) dengan
perencanaan konsep yang matang disesuaikan dengan minat wisatawan.
3. Meningkatkan koordinasi dan integrasi program promosi dan pemasaran
pariwisata dan meningkatkan kerjasama antar lembaga dalam pengembangan
pariwisata melalui pemanfaatan jaringan kerjasama lembaga dalam
mengefektifkan promosi pariwisata.

3.1.2 Meningkatnya Sarana Prasarana Penunjang Kepariwisataan yang Berdaya


Saing
Capaian kinerja sasaran meningkatnya sarana penunjang kepariwisataan yang
berdaya saing yang diukur dengan satu indikator kinerja utama disajikan pada tabel 3.4
berikut :

Tabel 3.4 Indikator Keberhasilan Sasaran Meningkatnya Sarana dan Prasarana Penunjang
Kepariwisataan yang Berdaya Saing
INDIKATOR
NO SASARAN STRATEGIS TARGET REALISASI CAPAIAN
KINERJA
02 Meningkatnya sarana Jumlah destinasi
prasarana penunjang wisata yang
2 1 50,00%
kepariwisataan yang memiliki daya
berdaya saing saing

Indikator kinerja yang ditetapkan sebagai tolak ukur keberhasilan sasaran ini yakni
jumlah destinasi wisata yang memiliki daya saing. Berdasarkan tabel 3.4 dapat dilihat
prosentase pencapaian sasaran sebesar 50,00% atau predikat kinerja Sangat Rendah. Dari
2 (dua) target jumlah destinasi wisata yang memiliki daya saing terealisasi 50,00%, untuk
lebih jelasnya dapat dilihat pada lampiran 5.
Trend keberhasilan sasaran meningkatnya sarana dan prasarana penunjang
kepariwisataan yang berdaya saing dapat dilihat pada tabel berikut :
INDIKATOR
NO SASARAN STRATEGIS 2016 2015 CAPAIAN
KINERJA
02 Meningkatnya sarana Jumlah destinasi
prasarana penunjang wisata yang
1 2 -50,00%
kepariwisataan yang memiliki daya
berdaya saing saing

Tabel diatas menunjukkan bahwa selama tahun 2015-2016 terjadi penurunan dalam
meningkatkan sarana prasarana penunjang kepariwisataan yang berdaya saing, hal ini
disebabkan karena di tahun 2016 destinasi yang seharusnya di targetkan 2 lokasi hanya bisa
direalisasikan 1 lokasi karena kurangnya dana alokasi APBD. Adapun yang tidak diakomodir
pada tahun anggaran 2016 adalah rehabilitasi dermaga Desa Lakkang.
Sementara itu, kegiatan yang dapat dilaksanakan guna mendukung pencapaian
indikator kinerja ini adalah pembenahan Sarana Prasarana dan Fasilitas di Daya Tarik
Wisata. Lokasi Destinasi wisata yang dikembangkan adalah Pulau Kodingareng Keke dengan
membangun 1 (satu) fasilitas penting yakni pembangunan tahap kedua Pusat Informasi
Pariwisata (Diving Centre).
Pemerintah Kota Makassar memiliki 65 Daerah Tujuan Wisata (DTW) yang akan
terus dikembangkan untuk menarik wisatawan baik nusantara maupun mancanegara.
Daerah tujuan wisata terbagi dalam tiga kategori, yakni :
1. Daerah tujuan wisata sejarah-budaya, terdiri atas 18 DTW
2. Daerah tujuan wisata alam, terdiri atas 21 DTW
3. Daerah tujuan wisata buatan, terdiri atas 26 DTW
Jika dibandingkan dengan target Rencana Strategis 2014 2019 Dinas Pariwisata
dan Ekonomi Kreatif Kota Makassar, maka capaian indikator kinerja utama dari sasaran
tersebut adalah sebesar 43,26% atau
masih dalam kategori Sangat Rendah (SR).
Upaya Dinas Pariwisata dan
Ekonomi Kreatif untuk meningkatkan
sarana dan prasarana penunjang
kepariwisataan sehingga mampu
bersaing dengan daerah lain dilakukan
melalui 1 program dan 9 kegiatan yang
dilaksanakan selama tahun 2016 adalah
sebagai berikut:

Program Pengembangan
Destinasi Pariwisata dengan capaian
kinerja program (outcome) sebesar
50,00% dengan predikat Sangat Rendah /SR, didukung oleh 9 kegiatan yaitu:
1. Pelaksanaan Koordinasi Pembangunan Kemitraan Pariwisata, dengan capaian
indikator kinerja kegiatan (output) sebesar 33,33% (Sangat Tinggi/ST)
2. Pengawasan dan Pemantauan Usaha Industri Pariwisata, dengan capaian
indikator kinerja kegiatan (output) sebesar 100% (Sangat Tinggi/ST)
3. Pembinaan dan Penertiban Usaha Industri Pariwisata, dengan capaian
indikator kinerja kegiatan (output) sebesar 100% (Sangat Tinggi/ST)
4. Sosialisasi Peraturan Usaha Pariwisata, dengan capaian indikator kinerja
kegiatan (output) sebesar 183,33% (Sangat Tinggi/ST)
5. Updating Database Usaha Industri Kepariwisataan, dengan capaian indikator
kinerja kegiatan (output) sebesar 100% (Sangat Tinggi/ST)
6. Penyusunan Peraturan Walikota Makassar Bidang Usaha Pariwisata, dengan
capaian indikator kinerja kegiatan (output) sebesar 100% (Sangat Tinggi/ST)
7. Pembenahan Sarana Prasarana dan Fasilitas di Daya Tarik Wisata, dengan
capaian indikator kinerja kegiatan (output) sebesar 50,00% (Sangat
Tinggi/ST)
8. Penyusunan Rencana Induk Pemgembangan Pariwisata Daerah (RIPPDA)
Kota Makassar, dengan capaian indikator kinerja kegiatan (output) sebesar
100% (Sangat Tinggi/ST)
9. Penyusunan Data Potensi Daya Tarik Wisata, dengan capaian indikator kinerja
kegiatan (output) sebesar 100% (Sangat Tinggi/ST)
Untuk pelaksanaan seluruh program dan kegiatan dalam rangka pencapaian
kinerja sasaran di atas telah direalisasikan anggran sebesar Rp.
3.529.197.700,- atau 95,91% dari alokasi anggaran sebesar Rp.
3.679.669.500,-. Jika dibandingkan capaian kinerja sasarannya, maka penggunaan
sumber daya keuangan tersebut telah cukup efisien. Rincian anggaran dan realisasi
program dan kegiatan untuk kinerja sasaran di atas disajikan pada lampiran 6.
Pada tahun berikutnya, langkah-langkah strategis yang akan ditempuh oleh
Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif untuk mengembangkan destinasi wisata
melalui perbaikan dan penambahan sarana dan prasarana penunjang adalah ;
1. Meningkatkan kualitas, aksesibilitas, atraksi, aktivitas, dan akomodasi pada
destinasi melalui pengembangan sarana dan prasarana pada destinasi
2. Meningkatkan koordinasi usaha industri pariwisata dengan para pemangku
kebijakan (stakeholder) dan meningkatkan pengawasan dan pembinaan terhadap
usaha industri pariwisata melalui pengembangan usaha industri pariwisata.

3.1.3 Meningkatnya Sistem Pengembangan Kualitas dan kuantitas SDM


Parwisata melalui Rekruitment Berdasarkan Standarisasi, Sertifikasi dan
Pendidikan Berkelanjutan

Capaian kinerja sasaran Meningkatnya Sistem Pengembangan Kualitas dan Kuantitas


SDM Pariwisata melalui Rekruitment Berdasarkan Standarisasi, Sertifikasi dan Pendidikan
Berkelanjutan yang diukur dengan satu indikator kinerja utama disajikan pada tabel 3.5
berikut :
Tabel 3.5 Indikator Keberhasilan Sasaran Meningkatnya Sistem Pengembangan Kualitas dan
Kuantitas SDM Pariwisata Melalui Rekruitment Berdasarkan Standarisasi Sertifikasi dan
Pendidikan Berkelanjutan
INDIKATOR
NO SASARAN STRATEGIS TARGET REALISASI CAPAIAN
KINERJA
03. Meningkatnya sistem Jumlah
pengembangan kualitas sumber daya
dan kuantitas SDM manusia
pariwisata melalui pariwisata
rekruitment
yang 250 1.300 520.00%
berdasarkan
standarisasi, sertifikasi tersertifikasi
dan pendidikan
berkelanjutan

Berdasarkan tabel 3.5 diatas dapat dilihat bahwa prosentase pencapaian sasaran
sebesar 520% atau predikat kinerja Sangat Tinggi. Dari target 250 orang tenaga kerja
pariwisata yang tersertifikasi, terealisasi sebanyak 1.300 orang.

Trend perkembangan meningkatnya sistem pengembangan kualitas dan kuantitas


SDM pariwisata melalui rekruitment berdasarkan standarisasi, sertifikasi dan pendidikan
berkelanjutan melalui jumlah sumber daya manusia pariwisata yang tersertifikasi dapat
dilihat pada tabel berikut :

INDIKATOR
NO SASARAN STRATEGIS 2016 2015 CAPAIAN
KINERJA
03. Meningkatnya sistem Jumlah
pengembangan kualitas sumber daya
dan kuantitas SDM manusia
pariwisata melalui pariwisata
rekruitment
yang 1300 720 80,56%
berdasarkan
standarisasi, sertifikasi tersertifikasi
dan pendidikan
berkelanjutan

Tabel di atas menunjukkan terjadi peningkatan jumlah sumber daya manusia


pariwisata yang tersertifikasi selama tahun 2015 dan 2016 yakni mencapai 80,56% dari 720
orang yang tersertifikasi selama tahun 2015, naik menjadi 1300 orang selama tahun 2016.
Pencapaian ini tidak lepas dari usaha Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dalam kerjasama
dan koordinasi dengan Kementerian Pariwisata dalam hal bantuan dana, sehingga SDM
pariwisata yang tersertifikasi selama tahun 2015 dan 2016 sumber dananya merupakan
dana APBD dan APBN.
Sumberdaya Manusia Pariwisata bersertifikasi di Kota Makassar sampai tahun 2016
berjumlah 2.748 orang, jumlah ini mengalami perkembangan jika dibandingkan pada tahun
2015 yang hanya berjumlah 1.448 orang. Dinas pariwisata telah mensertifikasi tenaga kerja
pariwisata dari tahun 2014 s/d 2015 berjumlah 460 orang, kementerian Pariwisata
berjumlah 1.780 orang, dan dari Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) berdasarkan survey awal
tahun 2014 berjumlah 1008 orang, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 3.6 berikut:
Tabel 3.6 Tenaga Kerja Pariwisata yang Tersertifikasi di Kota Makassar Selama Tahun 2015
s/d 2016

2015 2016
Dinas Dinas Total
Sub Sektor
No Survey Pariwisata Survey Kementerian Pariwisata Tersertifi
Pariwisata
Awal & Ekonomi Awal Pariwisata & Ekonomi kasi
Kreatif Kreatif

1 Travel 102 30 132 132


2 Hotel 649 90 739 1.180 120 2.039
Restoran /
3 577 - 577 - - 577
RM
Jumlah 1.328 120 1.448 1.180 120 2.748
Sumber : data diolah tahun 2016
Pencapaian kinerja sasaran yang sangat tinggi tersebut didukung oleh adanya
bantuan dari kementerian dalam penambahan jumlah tenaga kerja pariwisata tersertifikasi
sebanyak 1.180 orang, sehingga dari target sebesar 250 dapat terealisasi sebanyak 1.300
orang atau 520%.

Jika dibandingkan dengan target Rencana Strategis 2014 s/d 2019 Dina Pariwisata
dan Ekonomi Kreatif Kota Makassar, maka capaian indikator kinerja utama dari sasaran
tersebut adalah sebesar 30,89% atau dalam kategori Sangat Rendah (SR).

Adapun program yang dilaksanakan untuk mendukung pencapaian sasaran


Meningkatnya Sistem Pengembangan Kualitas dan Kuantitas SDM Pariwisata melalui
Rekruitment berdasarkan Standarisasi, Sertifikasi, dan Pendidikan Berkelanjutan adalah
Program Pengembangan Sumberdaya Manusia Pariwisata . Outcome program yang
diharapkan adalah Jumlah Tenaga kerja Pariwisata yang Tersertifikasi. Adapaun kegiatan
kegiatan yang terkait dengan program tersebut dapat dilihat di lampiran 6.

Berikut beberapa gambaran kegiatan yang terkait dengan program pengembangan


sumberdaya manusia pariwisata yang dilaksanakan pada tahun 2016 antara lain;

Pengembangan dan Pelatihan Standar Kompetensi Pariwisata 2016, Makassar


Kegiatan ini merupakan salah
satu rangkaian kegiatan yang
dilaksanakan oleh Dinas Pariwisata dan
Ekonomi Kreatif Kota Makassar
melalui Bidang Pengembangan
Sumber Daya dan Peran Serta
Masyarakat, untuk meningkatkan
kualitas SDM, mendukung
pembangunan kepariwisataan dalam menghadapi persaingan globalisasi dan liberalisasi
sektor jasa baik di tingkat regional dan internasional, serta meyakinkankan bahwa tenaga
kerja telah memahami dan mengetahui standar kompetensi yang akan diujikan dalam
proses setifikasi dan meyakinkan bahwa mereka mampu untuk memenuhi kriteria unjuk
kerja yang disyaratkan sesuai dengan standar kompetensi kerja nasional indonesia.
Pengembangan dan pelatihan standar kompetensi bagi pekerja usaha industri
pariwisata bertujuan untuk meningkatkan kompetensi tenaga kerja bidang pariwisata di kota
Makassar melalui bimbingan teknis dan pelatihan kemudian mensertifikasi tenaga kerja di
bidang pariwisata melalui uji kompetensi sesuai dengan bidang keahlian masing-masing.
Kegiatan ini juga dilaksanakan guna meningkatkan kompetensi tenaga kerja yang
tercermin dari peningkatan keterampilan (skill), pengetahuan (knowledge) maupun perilaku
(attitude) tenaga kerja pariwisata di bidang perhotelan. Melalui kegiatan tersebut, output
yang dihasilkan adalah jumlah tenaga kerja yang berkompetensi.

Pengawasan dan Pengendalian Sertifikasi Kompetensi Pariwisata 2016,


Makassar
Kompetensi tenaga kerja usaha industri
pariwisata perlu mendapatkan perhatian dan
penanganan yang professional. Penanganan ini
dilakukan melalui penerbitan Peraturan
Pemerintah Nomor 52 Tahun 2012 tentang
Sertifikasi Kompetensi dan Sertifikasi Usaha di
Bidang Pariwisata.
Dengan adanya pengawasan dan
pengendalian kompetensi tersebut akan menjadi pemicu untuk para pekerja bidang usaha
industri kepariwisataan dalam meningkatkan daya saing dan mempersiapkan diri
menyambut Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) dan dapat terwujudnya akurasi data potensi
tenaga kerja pariwisata bersertifikasi kompetensi sesuai peraturan perundang-undangan.
Melalui kegiatan tersebut, output yang dihasilkan adalah jumlah tenaga kerja sektor
pariwisata yang mendapat pengawasan dan pengendalian sertifikasi sebanyak 1.500 orang.

Pelatihan Biro Perjalanan Wisata 2016, Makassar

Industri pariwisata saat ini mengalami perkembangan pesat yang mana biro
perjalanan wisata turut ambil
bagian dan menjadi hal yang
sangat penting dalam industri ini,
tujuan utama dari biro perjalanan
wisata itu sendiri untuk
mempromosikan program paket
wisata yang menarik dan
menyenangkan untuk menanamkan kesadaran wisata, mendorong minat berwisata
dan menarik kunjungan wisatawan dengan menggunakan layanan program paket
wisata.
Tujuan pelaksanaan Pelatihan Biro Perjalanan Wisata ini adalah :
a. Memahami trend global dan paradigma baru yang berpengaruh dalam pengembangan
usaha perjalanan wisata
b. Memahami kebijakan yang berpengaruh dalam pengembangan usaha perjalanan
wisata, khususnya standard usaha BPW/APW
c. Membuat standard operational procedures sebagaimana ditetapkan dalam standard
usaha biro perjalanan wisata
d. Mengembangkan paket wisata yang lebih kompetitif
e. Mengembangkan strategi pemasaran produk berbasis IT
Untuk melaksanakan seluruh program dan kegiatan guna mendukung pencapaian
kinerja sasaran di atas, telah direalisasikan anggaran sebesar Rp. 2.625.179.400,- atau
99,68% dari alokasi anggaran sebesar Rp. 2.633.713.400,-. Jika dibandingkan
dengan capaian kinerja sasarannya, maka penggunaan sumber daya keguangan tersebut
telah cukup efisien. rincian anggaran dan realisasi program dan kegiatan untuk mencapai
kinerja sasaran di atas disajikan pada lampiran 6.
Pada tahun-tahun berikutnya, langkah-langkah strategis yang akan ditempuh oleh
Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif untuk meningkatkan jumlah dan mutu SDM Pariwisata
adalah :
1. Meningkatkan kompetensi teknis tenaga kerja sektor pariwisata melalui
penguatan kapasitas SDM pariwisata
2. Melakukan sosialisasi dan penyuluhan sadar wisata dan sapta pesona serta
melakukan pengembangan pemberdayaan masyarakat destinasi pariwisata
melalui peningkatan wawasan kepariwisataan masyarakat.

3.1.4 Meningkatnya Peran Serta Masyarakat dalam Pengembangan Wisata


Kuliner

Capaian kinerja sasaran Meningkatnya Peran Serta Masyarakat dalam


Pengembangan Wisata Kuliner yang diukur dengan satu indikator kinerja utama disajikan
pada Tabel 3.7 berikut:

Tabel 3.7 Indikator Keberhasilan Sasaran Meningkatnya Peran Serta Masyarakat dalam
Pengembangan Wisata Kuliner
SASARAN INDIKATOR
NO TARGET REALISASI CAPAIAN
STRATEGIS KINERJA
04. Meningkatnya Jumlah unit wisata
peran serta kuliner yang
masyarakat dalam dikembangkan di 10 -- --
pengembangan Biringkanal
wisata kuliner

Berdasarkan tabel 3.7 dapat diketahui bahwa untuk tahun 2016 target kinerja
sasaran Meningkatnya Peran Serta Masyarakat dalam Pengembangan Wisata Kuliner dengan
indikator kinerja Jumlah Unit Wisata Kuliner yang Dikembangkan di Biringkanal sebanyak 10
ikon kuliner, target ini berdasarkan dari dokumen renstra. Berdasarkan dokumen RPJMD
Kota Makassar Tahun 2015 s/d 2019, untuk tahun 2015 dan 2016 belum ada target yang
ditetapkan (target 0), namun beberapa kegiatan persiapan tetap dilaksanakan terkait
dengan pencapaian target kinerja kedepannya.

Trend perkembangan keberhasilan sasaran meningkatnya peran serta masyarkaat


dalam pengembangan wisata kuliner dapat dilihat pada tabel berikut :
SASARAN INDIKATOR
NO 2016 2015 CAPAIAN
STRATEGIS KINERJA
04. Meningkatnya peran Jumlah unit wisata
serta masyarakat kuliner yang
dalam dikembangkan di -- -- 0
pengembangan Biringkanal
wisata kuliner
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa selama tahun 2015 dan 2016 belum
ada pencapaian indikator kinerja jumlah unit wisata kuliner yang dikembangkan di
Biringkanal, karena untuk pengembangan wisata kuliner di Biringkanal sesuai dokumen
RPJMD Kota Makassar membutuhkan waktu dua tahun yakni tahun 2015 dan 2016.
Sehingga sampai tahun 2016 jumlah unit wisata kuliner yang dikembangkan di Biringkanal
masih mencapai prosentase 0%.
Adapun kegiatan yang dilaksanakan terkait dengan pencapaian sasaran strategis ini
adalah;
Penetapan Ikon Kuliner Kota Makassar 2016, Makassar

Kota makassar memiliki potensi dalam mengembangkan wisata kuliner, karena


kekayaan etnis dan budaya yang masing-masing memiliki kuliner khas tersendiri. Daya tarik
kuliner yang cukup besar akan mendorong wisatawan berkunjung, sehingga tidak hanya
pendapatandaerah meningkat, juga akan meningkatkan pemberdayaan ekonomi dan sosial
masyarakat lokal. Bila dapat dieksplorasi dengan baik, tentunya kekayaan kuliner ini bisa
menjadi ikon wisata yang menjadikan kota Makassar semakin dikenal.

Hal ini juga sejalan dengan kebijakan strategis pemerintah Kota Makassar untuk
menjadikan Kota Makassar sebagai Kota Dunia yang Nyaman untuk Semua yang salah
satunya adalah Bangun
Biringkanal City yang
menciptakan 8 (delapan) ikon kota
baru lainnya untuk menciptakan kota
nyaman kelas dunia. Sehingga,
penetapan 10 ikon kuliner Kota
Makassar diharapkan dapat
memberikan kontribusi secara
langsung untuk pengembangan wisata kuliner di Biring Kanal (pinggir kanal) dan juga dapat
menyediakan peta potensi kuliner traditional Kota Makassar.
Penetapan ikon kuliner ini melalui rangkaian tahap yakni diawali dari survey ke
masyarakat melalui beberapa kusioner via online, kemudian melalui Focus Group Discuss
(FGD) atau diskusi dari chef hotel, tata
boga, dan Civitas Akademi Pariwisata,
selanjutnya pada tahap akhir melalui
Diseminasi penetapan 10 ikon kuliner.
Adapun 10 (sepuluh) ikon kuliner yang sudah ditetapkan, yakni;
1. Otak-otak
2. Jalangkote
3. Coto Mangkasara
4. Sop Konro
5. Toppa Lada
6. Juku Pallumara
7. Gagape
8. Pisang Epe
9. Pisang Ijo
10. Sarabba

Pada tahun berikutnya, kegiatan-kegiatan persiapan lainnya yang akan


ditempuh oleh Dinas Pariwisata dan Ekonomi kreatif untuk mengembangkaan wisata
kuliner dengan mendorong peran serta masyarkat adalah melakukan pelatihan
pengembangan kuliner khas Makassar, melakukan sosialisasi ikon kuliner Kota
Makassar, melakukan pemberdayaan masyarakat di Biringkanal, dan memonitoring
serta mengevaluasi pengembangan wisata kuliner di Biringkanal.
Untuk melaksanakan seluruh program dan kegiatan dalam mempersiapkan
pencapaian kinerja sasaran pada tahun 2017, telah direalisasikan anggaran sebesar
Rp. 844.104.500,- atau 99,88% dari alokasi anggaran sebesar Rp. 868.611.000,-.

3.1.5 Meningkatnya Jumlah Pelaku Ekonomi Kreatif

Capaian kinerja sasaran Meningkatnya Jumlah Pelaku Ekonomi Kreatif yang diukur
dengan satu indikator kinerja utama disajikan pada Tabel 3.8 berikut :

Tabel 3.8 Indikator Keberhasilan Sasaran Meningkatnya Jumlah Pelaku Ekonomi Kreatif
SASARAN INDIKATOR
NO TARGET REALISASI CAPAIAN
STRATEGIS KINERJA
05. Meningkatnya Jumlah dan
jumlah nilai produksi 262 300 114,50%
pelaku pelaku
ekonomi ekonomi Rp. 720.500.000 Rp. 1.964.000.000 272,59%
kreatif kreatif
Rata rata Capaian 193,55%
Berdasarkan tabel 3.8 rata-rata capaian dua indikator kinerja sasaran adalah
sebesar 193,55% dengan predikat kinerja Sangat Tinggi (ST). Realisasi pelaku ekonomi
kreatif sebesar 300 melampaui target sebesar 262 pelaku atau 114,50%. Nilai produksi
pelaku ekonomi kreatif meraih predikat kinerja Sangat Tinggi (ST) dengan pencapaian
sebesar 272,59% dari target Rp. 720.500.000,- terealisasi sebesar Rp. 1.964.000.000,-.
Trend perkembangan keberhasilan sasaran meningkatnya jumlah pelaku dan nilai
produksi selama tahun 2015 dan 2016 dapat dilihat pada tabel berikut :

SASARAN INDIKATOR
NO 2016 2015 CAPAIAN
STRATEGIS KINERJA
05. Meningkatnya Jumlah dan 300 213 40,85%
jumlah pelaku nilai produksi
ekonomi pelaku
kreatif ekonomi 1.964.000.000 974.000.000 101,64%
kreatif

Tabel diatas menunjukkan bahwa pencapaian sasaran meningkatnya jumlah pelaku


dan nilai produksi ekonomi kreatif setiap tahunnya mengalami peningkatan yang signifikan,
untuk jumlah pelaku dan nilai produksi ekonomi kreatif selama tahun 2015-2016 mengalami
peningkatan dengan prosentase 40,85% dan 101,64%.

Pencapaian kinerja sasaran di atas disebabkan oleh besarnya dukungan pemerintah


kota Makassar dalam mekanisme pemberian program yang terkait dengan pengembangan
ekonomi kreatif di Makassar, partisipasi aktif dari pelaku ekonomi kreatif kota Makassar, dan
adanya arahan edukatif terhadap masyarakat dan dunia swasta untuk mendukung
pengembangan industri kreatif di Kota Makassar.

Jika dibandingkan dengan target Rencana Strategis 2014 s/d 2019 Dinas Pariwisata
dan Ekonomi Kreatif Kota Makassar, maka rata-rata capaian indikator kinerja utama dari
sasaran tersebut adalah sebesar 37,16% atau dalam kategori Sangat Rendah (SR).

Adapaun daftar pelaku ekonomi dan nilai produksi masing-masing pelaku untuk
tahun 2015 dan 2016 dapat dilihat pada tabel 3.9.
Tabel 3.9 Daftar Jumlah Pelaku Ekonomi Kreatif dan Nilai Produksi selama Tahun 2016 dan
2015

Jumlah Pelaku Nilai Produksi


Pelaku Ekonomi
No
Kreatif 2016 2015
2016 2015 (Rp.)
(Rp.)
1 Komunitas Film 10 10 240.000.000 240.000.000
2 Desain Pembuatan Baju 3 3 48.000.000 48.000.000
Kaos/Sablon
3 Celebes Beauty 30 30 168.000.000 168.000.000
4 Komunitas Kuliner 90 90 160.000.000 160.000.000
5 Komunitas Seni Rupa 30 30 48.000.000 48.000.000
6 Pengrajin 51 45 170.000.000 150.000.000
7 Sanggar Tari 15 5 480.000.000 160.000.000
8 Fotografi 59 590.000.00
9 Musik 12 0
60.000.000
Total 300 213 1.964.000.000 974.000.000
Sumber : data diolah tahun 2016
Berikut ini beberapa kegiatan yang mendukung tercapainya sasaran Meningkatnya
Jumlah Pelaku Ekonomi Kreatif, antara lain;

Pekan Produk Kreatif, 25-27 Maret 2016, Trans Mall Makassar


Pekan Produk Kreatif
merupakan salah satu kegiatan yang
diselenggarakan oleh Dinas
Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kota
Makassar pada Bidang Ekonomi
Kreatif Berbasis Seni dan Budaya
yang bekerja sama dengan CV.
Yellow Project dan Poltekhnik Media
Kreatif (Polymedia). Bentuk kegiatan berupa workshop Grafic Design, Workshop Teknik
Grafic, Workshop Multimedia dan Pameran Pekan Produk kreatif.
Kegiatan ini dimaksudkan untuk meningkatkan kualitas produk-produk Ekonomi
kreatif di Kota Makassar, menghasilkan produk yang berkualitas tinggi dan mempunyai nilai
jual yang tinggi, meningkatkan potensi industri ekonomi kreatif yang berujung pada
peningkatan nilai produk dan harga jual yang mampu bersaing di pasar, membuat produk
se-ekonomis mungkin dalam penggunaan bahan baku dan biaya-biaya dengan tanpa
mengurangi nilai jual produk tersebut, terbentuknya rasa cinta dan bangga generasi muda
terhadap produk local, dan meningkatnya nilai promosi pariwisata Kota Makassar sebagai
salah satu kota destinasi unggulan berbasis muatan lokal.

Festival Seni Pertunjukan, 27-28 Maret 2016, Benteng Rotterdam


Seni Pertunjukan dan Pariwisata Merupakan dua kegiatan yang saling memiliki
keterkaitan yang sangat kuat. Seni pertunjukan dalam konteks industri pariwisata telah
menjadi atraksi atau daya tarik
wisata yang sangat penting dan
menarik, khususnya apabila
dikaitkan dengan kegiatan wisata
budaya yang dikemas dalam
bentuk suatu Festival Seni
Pertunjukan. Seni
pertunjukan yang
didalamnya antara lain
mencakup seni tari, seni musik maupun seni pentas lainnya baik tradisional maupun
moderen. Di indonesia telah berkembang dan banyak dikemas untuk konsumsi wisatawan
manca negara maupun wisatawan lokal yang digelar di gedung-gedung pertunjukan atau
bahkan di area terbuka di halaman suatu lingkungan yang khas seperti yang diadakan di
Makassar.
Dipandang perlu untuk mengadakan kegiatan Festival Seni Pertunjukan karena Seni
Pertunjukan sebagai salah satu unsur kesenian yang memiliki peran yang sangat menonjol
dalam konteks kegiatan kepariwisataan khususnya di Kota Makassar. Seni pertunjukan
bahkan telah menunjukkan posisinya, sekaligus sebagai komponen daya tarik wisata.
Karenanya peran dan kontribusi seni pertunjukan terhadap perkembangan kepariwisataan
tidak perlu dipertanyakan lagi. Bahkan dibeberapa daerah yang memiliki potensi obyek dan
daya tarik wisata budaya seperti Makassar, keberadaan seni pertunjukan seringkali justru
menjadi salah satu daya tarik utama wisatawan untuk berkunjung ke Makassar.

Pekan Film Makassar, 17-22 April, Makassar


Perkembangan industri film dunia
saat ini cukup signifikan. Hal ini tentunya
tidak lepas dari pengaruh teknologi yang
semakin tinggi dan maju. Maraknya
produksi film dengan berbagai genre baik
kategori film pendek maupun film yang
berdurasi panjang serta munculnya
penulis-penulis dan produser muda dan berbakat khususnya di Makassar yang menjadi cikal
bakal muncul dan berkembangnya industri film di kota Makassar.
Terkait dengan arah dan kebijakan pemerintah kota makassar dalam pengembangan
kepariwisataan dan ekonomi kreatif pada sektor industri perfilman khususnya menjadi suatu
tantangan tersendiri bagaimana
memfasilitasi, mewadahi serta
mengeksplorasi ide-ide kreatif dari para
penggiat dan insan perfilman yang ada di
kota makassar. Pemerintah Kota Makassar
dalam hal ini Dinas Pariwisata dan Ekonomi
Kreatif Kota Makassar berusaha memediasi
dan menggalang seluruh insan muda
perfilman yang ada untuk terus berkarya dan memajukan industri film lokal.
Kegiatan ini dilakukan dengan maksud untuk memberi ruang kreatifitas bagi
kelompok-kelopok dan insan film di Makassar untuk terus berkarya, memberi ruang
kreatifitas bagi kelompok-kelompok dan insan film di Makassar untuk terus berkarya,
mengoptimalkan peran serta generasi muda dalam memajukan industri film di Kota
Makassar, dan meningkatnya apresiasi dan rasa cinta generasi muda terhadap produk lokal
Kota Makassar.

Celebes Beauty Fashion Week, 11-15 Mei 2016, Four Points by Sheraton Hotel
Makassar

Celebes Beauty Fashion Week


Tahun 2016 ini menjadi salah satu
indikator dari kemajuan industri fashion
di Indonesia timur khususnya di
Makassar, pagelaran yang
dilakukan bukan sekedar event biasa
tapi merupakan upaya nyata yang
dilakukan Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kota Makassar bersama-sama dengan
semua pihak, baik itu para pelaku industri, UKM, Professional Fashion dan Pemerintah dalam
hal ini Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dalam memperkuat ekonomi kerakyatan di
bidang industri fashion.
Perkembangan industri mode
tanah air tentu harus didukung dengan
rangkaian program yang digelar untuk
memajukan bidang kreatif tersebut.
Celebes Beauty Fashion yang
diselenggarakan dimakassar oleh Dinas
Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kota
Makassar menjadi salah satu program yang terbukti berdampak besar khususnya terhadap
insan pelaku dan penggiat mode yang ada di kota Makassar.

Jambore Fotografi Nasional, 28-


29 Mei 2016, Makassar
Kegiatan ini merupakan bentuk
kerjasama Pemerintah Kota Makassar
dengan Federasi Foto Sulawesi
Selatan di Kota Makassar sekaligus
sebagai bentuk perhatian Pemerintah
akan perkembangan aspek kesenian
khususnya industri seni fotografi. Melalui kegiatan ini, pemerintah mengharapkan potensi
industri fotografi yang ada di Kota Makassar dapat semakin meningkat sekaligus
mengangkat citra kota Makassar sebagai kota yang nyaman dan kondusif.
Kegiatan ini juga merupakan wadah bagi pencinta Fotografi dalam mengekspresikan
jiwa seni dan kreativitas para fotografer melalui karya foto, meningkatkan kesadaran
masyarakat dalam meningkatkan butir-butir sapta pesona: aman, tertib, bersih, sejuk,
indah, ramah dan kenangan melalui seni fotografi di Kota Makassar.

Pameran Seni Rupa & Fine Art, 8-10 September 2016, Anjungan Toraja
Mandar Pantai Losari, Makassar

Seni rupa adalah cabang


seni yang membentuk karya seni
dengan media yang bisa di tangkap mata dan dirasakan dengan rabaan. Kesan ini
diciptakan dengan mengolah konsep titik, garis, bidang, bentuk, volume, warna, tekstur,
dan pencahayaan dengan acuan estetika. Terjemahan seni rupa dalam bahasa inggris
adalah fine art, namun seiring dengan perkembangan dunia seni modern, istilah fine art
menjadi lebih spesifik kepada pengertian seni rupa murni, untuk kemudian
menggabungkannya dengan desain kriya ke dalam bahasan visual arts.
Komitmen Pemerintah Kota Makassar dalam hal ini Dinas Pariwisata dan Ekonomi
Kreatif Kota Makassar dalam melestarikan nilai-nilai budaya dan seni tradisional khususnya
seni rupa yaitu dengan cara menggelar acara Pameran Seni Rupa dan Fine Art. Kegiatan ini
akan menampilkan ragam seni dan budaya tradisional khususnya seni lukis/rupa yang
berkembang di Kota Makassar.
Kegiatan ini selain memiliki dampak positif bagi pemeliharaan dan pelestarian seni
tradisional Kota Makassar, juga secara langsung akan menopang program unggulan Pemkot
Makassar melalui Dinas Pariwisata dan Ekonomi kreatif
Program pengembangan ekonomi kreatif didukung dengan satu program dan 12
(dua belas) kegiatan yakni :
1. Atraksi Seni Pertunjukan, dengan capaian indikator kinerja kegiatan (output)
sebesar 84,00% (Tinggi/T)
2. Pekan Film Makassar, dengan capaian indikator kinerja kegiatan (output)
sebesar 111,43% (Sangat Tinggi/ST)
3. Celebes Beauty Fashion Week, dengan capaian indikator kinerja kegiatan
(output) sebesar 300% (Sangat Tinggi/ST)
4. Pesta Komunitas Kreatif Makassar, dengan capaian indikator kinerja kegiatan
(output) sebesar 408,33% (Sangat Tinggi/ST)
5. Makassar Art in Culture and Tradition, dengan capaian indikator kinerja
kegiatan (output) sebesar 100% (Sangat Tinggi/ST)
6. Makassar Performing Arts, dengan capaian indikator kinerja kegiatan (output)
sebesar 68,00% (Sangat Tinggi/ST)
7. Jambore Fotografi Nasional, dengan capaian indikator kinerja kegiatan (output)
sebesar 33,33% (Sedang/S)
8. Pesta Kesenian, dengan capaian indikator kinerja kegiatan (output) sebesar
100% (Sangat Tinggi/ST)
9. Pertunjukan Sandra Tari MAIPADIAPATI, dengan capaian indikator kinerja
kegiatan (output) sebesar 66,67% (Sedang/S)
10. Pameran Seni Rupa & Fine Art, dengan capaian indikator kinerja kegiatan
(output) sebesar 100% (Sangat Tinggi/ST)
11. Festival Seni Pertunjukan, dengan capaian indikator kinerja kegiatan (output)
sebesar 150% (Sangat Tinggi/ST)
12. Pekan Produk Kreatif, dengan capaian indikator kinerja kegiatan (output)
sebesar 100% (Sangat Tinggi/ST)
Untuk melaksanakan program dan kegiatan guna mendukung pencapaian kinerja
sasaran di atas, telah direalisasikan anggaran sebesar Rp. 7.826.868.200,- atau 99,92%
dari alokasi anggaran sebesar Rp. 7.832.958.000,- . jika dibandingkan dengan
capaian kinerja sasarannya, maka penggunaan sumberdaya keuangan tersebut telah cuku
efisien. Rincian anggaran dan realisasi program dan kegiatan untuk mencapai kinerja
sasaran di atas disajikan pada lampiran 6.
Pada tahun-tahun berikutnya, langkah-langkah strategis yang akan ditempuh oleh
Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif adalah ;
1. Mendorong pengembangan kreatifitas pelaku industri kreatif secara profesional
dan meningkatkan sinergitas dalam pengembangan hasil karya seni di
masyarakat melalui pengembangan ekonomi kreatif berbasis seni dan budaya
2. Menyusun database pelaku dan hasil karya seni industri ekonomi kreatif melalui
pengelolaan data informasi ekonomi kreatif berbasis IT.

3.2.6 Meningkatnya Profesionalisme SDM Aparatur melalui Perluasan Akses


Pendidikan dan Pelatihan
Capaian kinerja sasaran Meningkatnya Profesionalisme SDM Aparatur melalui
Perluasan Akses Pendidikan dan Pelatihan yang diukur dengan satu indikator kinerja utama
disajikan pada Tabel 3.10 berikut :
Tabel 3.10 Indikator Keberhasilan Sasaran Meningkatnya Profesionalisme SDM Aparatur
melaui Perluasan Akses Pendidikan dan Pelatihan
SASARAN INDIKATOR
NO TARGET REALISASI CAPAIAN
STRATEGIS KINERJA
06. Meningkatnya Persentase
profesionalisme pegawai yang
SDM Aparatur mengikuti
12 12 100%
melalui perluasan pendidikan
akses pendidikan dan pelatihan
dan pelatihan
Tabel 3.10 menunjukkan prosentase pencapaian sasaran 100% dengan predikat
kinerja Sangat Tinggi (ST) dengan target 12% dan terealisasi sebesar 12%. Adapun
pendidikan dan pelatihan formal yang diikuti berlangsung dua kali pelaksanaan, yakni di
Kota Jakarta tanggal 28-29 Mei 2016 dan tanggal 20-21 Desember 2016. Pendidikan dan
pelatihan bagi PNS di lingkungan Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif bertujuan untuk
memberikan kesempatan kepada pegawai dalam meningkatkan kecakapan dan
keterampilan, terutama dalam bidang-bidang yang berhubungan dengan kepemimpinan
atau manajerial yang diperlukan dalam pencapain efisiensi, efektivitas, dan kualitas
pelaksanaan tugas-tugas di Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kota Makassar.
Trend peningkatan profesionalisme SDM aparatur melalui perluasan akses pendidikan
dan pelatihan dapat dilihat pada tabel berikut:
SASARAN INDIKATOR
NO 2016 2015 CAPAIAN
STRATEGIS KINERJA
06. Meningkatnya Persentase 12% 18% -33%
profesionalisme pegawai yang
SDM Aparatur mengikuti
melalui perluasan pendidikan dan
akses pendidikan pelatihan
dan pelatihan

Berdasarkan tabel diatas, dapat diketahui bahwa terjadi penurunan dalam kinerja
persentase pegawai yang mengikuti pendidikan dan pelatihan sebesar -33%. Penurunan ini
akibat angka pembilang dan penyebut dalam perhitungan prosentase berbeda, untuk tahun
2015 penyebutnya menggunakan jumlah pegawai sebesar 61 orang (Pegawai PNS)
sementara di tahun 2016 menggunakan jumlah pegawai sebesar 91 orang (Pegawai PNS
dan Non PNS).
Jika dibandingkan dengan target Rencana Strategis 2014-2019 Dinas Pariwisata dan
Ekonomi Kreatif Kota Makassar, maka capaian indikator kinerja utama dara sasaran tersebut
adalah sebesar 27,03% atau dalam kategori Sangat Rendah (SR).
Untuk melaksanakan seluruh program dan kegiatan untuk mendukung pencapaian
kinerja sasaran di atas, telah direalisasikan anggaran sebesar Rp. 101.486.000 atau
97,58% dari alokasi anggaran sebesar Rp. 104.000.000. jika dibandingkan
dengan capaian kinerja sasarannya, maka penggunaan sumber daya keuangan tersebut
telah cukup efisien. Rincian anggaran dan realisasi program dan kegiatan untuk mencapai
kinerja sasaran di atas disajikan pada lampiran 6.
Pada tahun-tahun berikutnya, langkah-langkah strategis yang akan ditempuh oleh
Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif untuk meningkatkan mutu SDM Dinas Pariwisata dan
Ekonomi Kreatif adalah meningkatkan kualitas pelayanan aparatur melalui penyelenggaran
tata pemerintahan yang baik.
3.2.7 Meningkatnya Kualitas Perencanaan Program, Anggaran dan Barang Milik
Daerah dalam Pencapaian Kinerja melalui Pengavaluasian Laporan serta
Pengembangan Sistem Informasi
Capaian kinerja sasaran Meningkatnya Kualitas Perencanaan Program, Anggaran dan
Barang Milik Daerah dalam Pencapaian Kinerja melalui Pengavaluasian Laporan serta
Pengembangan Sistem Informasi yang diukur dengan dua indikator kinerja utama disajikan
pada Tabel 3.11 berikut;
Tabel 3.11 Indikator Keberhasilan Sasaran Meningkatnya Kualitas Perencanaan Program,
Anggaran dan Barang Milik Daerah dalam Pencapaian Kinerja melalui Pengevaluasian
Laporan serta Pengembangan Sistem Informasi
SASARAN INDIKATOR
NO TARGET REALISASI CAPAIAN
STRATEGIS KINERJA
07. Meningkatnya a. Persentase
kualitas capaian kinerja
perencanaan program dan 100% 98% 98%
program, anggaran keuangan
dan barang milik
daerah dalam
pencapaian kinerja b. Persentase
melalui ketersediaan
pengevaluasian sarana dan
laporan serta prasarana
penunjang 342% 223% 65,20%
pengembangan
sistem informasi terlaksananya
operasional
kantor

Rata-rata Capaian 81,60%

Berdasarkan tabel 3.11 dapat dilihat bahwa rata-rata capaian kinerja sasaran sebesar
81,60% atau predikat Tinggi (T). Penjelasan capaian masing-masing indikator kinerja
sasaran di atas diuraikan di bawah ini :

a. Persentase Capaian Kinerja Program dan Keuangan


Prosentase capaian target kinerja untuk indikator kinerja sasaran ini adalah
sebesar 98% dengan predikat kinerja Sangat Tinggi (ST) dari target yang telah
ditetapkan adalah 100% tetapi realisasi belanja langsung yang merupakan
realisasi dari pencapaian program kegiatan dan keuangan adalah hanya
mencapai 98%. Total anggaran belanja langsung dan tidak langsung selama
tahun 2016 setelah anggaran perubahan adalah Rp. 35.615.957.000,- telah
terealisasi sebesar Rp. 34.899.630.630,- anggaran belanja
langsung sebesar Rp. 32.226.265.000,- terealisasi sebesar Rp.
31.522.013.966,- atau 97,82% yang terdiri atas belanja pegawai, belanja barang
dan jasa, dan belanja modal. Sementara Anggaran Belanja Tidak Langsung
sebesar Rp. 3.389.692.000,- dan terealisasi sebesar Rp. 3.377.616.664,- atau
99,64%.
Pencapaian target indikator kinerja sasaran tersebut disebabkan
meningkatnya dukungan manajemen sumber daya aparatur, perencanaan yang
efektif dan efisien, dan tingginya penyerapan anggaran di setiap kegiatan.
Trend pencapaian keberhasilan sasaran meningkatnya kualitas perencanaan
program, anggaran dan barang milik daerah dalam pencapaian kinerja melalui
pengevaluasian laporan serta pengembangan sistem informasi dapat dilihat pada
tabel berikut:
INDIKATOR
NO SASARAN STRATEGIS 2016 2015 CAPAIAN
KINERJA
07. Meningkatnya a. Persentase
kualitas perencanaan capaian kinerja
98% 99% -1,01%
program, anggaran program dan
dan barang milik keuangan
daerah dalam b. Persentase
pencapaian kinerja ketersediaan
melalui sarana dan
pengevaluasian prasarana
219,78% 354,1% -37,93%
laporan serta penunjang
pengembangan terlaksananya
sistem informasi operasional
kantor

Berdasarkan tabel tersebut dapat dilihat bahwa trend perkembangan


pencapaian kinerja untuk sasaran strategis ini mengalami penurunan sebesar -
1,01% dan -37,93%. Untuk penurunan -1,01% diakibatkan oleh realisasi
anggaran tahun 2016 mengalami penurunan sebanyak 1% jika dibandingkan
tahun 2015 yakni dari realiasasi 99% turun menjadi 98%, penurunan di tahun
2016 ini akibat beberapa kegiatan tidak dapat direalisasikan antara lain kegiatan
sosialisasi keinerja pelayanan publik dan belanja jasa konsultasi perencanaan
dan jasa konsultasi lainnya.
Sementara untuk indikator kinerja persentase ketersediaan sarana dan
prasarana penunjang terlaksananya operasional kantor juga mengalami penurunan
akibat pembilang dan penyebut yang mengalami perubahan dalam perhitungan
prosentase capaian kinerja, untuk tahun 2015 penyebutnya menggunakan jumlah
pegawai sebesar 61 orang (Pegawai PNS) sementara di tahun 2016 menggunakan
jumlah pegawai sebesar 91 orang (Pegawai PNS dan Non PNS).
Jika dibandingkan dengan target Rencana Strategis 2014-2019 Dinas
Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kota Makassar, maka capaian indikator kinerja
utama dari sasaran tersebut adalah sebesar 30,86% atau dalam kategori Sangat
Rendah (SR).
Program yang terkait dengan pencapaian indikator kinerja sasaran di atas
adalah program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja
dan Keuangan, dengan kegiatan-kegiatan sebagai berikut:
- Penyusunan RKA-SKPD, dengan capaian indikator kinerja kegiatan (output)
sebesar 100% (Sangat Tinggi/ST)
- Penyusunan DPA-SKPD, dengan capaian indikator kinerja kegiatan (output)
sebesar 90,91% (Sangat Tinggi/ST)
- Penyusunan Renja-SKPD, dengan capaian indikator kinerja kegiatan (output)
sebesar 100% (Sangat Tinggi/ST)
- Penyusunan LAKIP-SKPD, dengan capaian indikator kinerja kegiatan (output)
sebesar 100% (Sangat Tinggi/ST)
- Penyusunan TAPKIN-SKPD, dengan capaian indikator kinerja kegiatan
(output) sebesar 100% (Sangat Tinggi/ST)
- Penyusunan Laporan Keuangan Semesteran dan Akhir Tahun dan Perhitungan
Penyusunan Asset, dengan capaian indikator kinerja kegiatan (output)
sebesar 100% (Sangat Tinggi/ST)
- Pengelolaan Keuangan SKPD, dengan capaian indikator kinerja kegiatan
(output) sebesar 100% (Sangat Tinggi/ST)
- Peningkatan Kinerja Pelayanan dan Administrasi, dengan capaian indikator
kinerja kegiatan (output) sebesar 100% (Sangat Tinggi/ST)
- Monitoring, Evaluasi, dan Pelaporan Pertanggungjawaban Penerima Hibah
dan Bantuan Sosial, dengan capaian indikator kinerja kegiatan (output)
sebesar 0% (Sangat Tinggi/ST).

b. Persentase Ketersediaan Sarana dan Prasarana Penunjang Terlaksananya


Operasional Kantor.
Pada indikator kinerja ini prosentase pencapaian kinerja yang diperoleh
sebesar 65,20% (Predikat Kinerja Sedang) dari target yang ditetapkan sebesar
342% namun hanya terealisasi 223%. Angka 342% diperoleh dari jumlah sarana
prasarana penunjang terlaksananya operasional kantor yang kondisi baik sebesar
205/unit dibagi dengan jumlah pegawai di Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
yakni 60 orang.
Pencapaian target indikator kinerja sasaran tersebut disebabkan oleh
upaya Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dalam melakukan penataan,
pengorganisasian, dan inventarisasi Aset Daerah.
Jika dibandingkan dengan target Rencana Strategis 2014 s/d 2019 Dinas
Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kota Makassar, maka rata-rata capaian indikator
kinerja utama dari sasaran tersebut adalah sebesar 31,92% atau dalam kategori
Sangat Rendah (SR).
Pencapaian target kinerja indikator sasaran tersebut dilaksanakan melaui
tiga program yakni Program Pelayanan Adinistrasi Perkantoran, Program
Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur, dan Program Peningkatan Disiplin
Aparatur, dengan rincian sebagai berikut:
a. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
- Penyediaan Jasa Surat Menyurat, dengan capaian indikator kinerja
kegiatan (output) sebesar 100% (Sangat Tinggi/ST)
- Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air dan Listrik, dengan capaian
indikator kinerja kegiatan (output) sebesar 66,67% (Sedang/S)
- Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor, dengan capaian indikator kinerja
kegiatan (output) sebesar 100% (Sangat Tinggi/ST)
- Penyediaan Jasa Tenaga Pendukung Administrasi/Teknis Lainnya, dengan
capaian indikator kinerja kegiatan (output) sebesar 61,90% (Sedang/S)
- Penyediaan Bahan Bacaan, dengan capaian indikator kinerja kegiatan
(output) sebesar 180% (Sangat Tinggi/ST)
- Pengelolaan Administrasi Perkantoran, dengan capaian indikator kinerja
kegiatan (output) sebesar 100% (Sangat Tinggi/ST)
- Rapat-rapat Koordinasi dan Konsultasi ke Luar Daerah, dengan capaian
indikator kinerja kegiatan (output) sebesar 102% (Sangat Tinggi/ST)
- Sosialisasi Kinerja Pelayanan Publik, dengan capaian indikator kinerja
kegiatan (output) sebesar 100% (Sangat Tinggi/ST)
b. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
- Pengadaan Alat Kantor, dengan capaian indikator kinerja kegiatan
(output) sebesar 37,14% (Sangat Rendah/SR)
- Pengadaan Alat Rumah Tangga, dengan capaian indikator kinerja kegiatan
(output) sebesar 60% (Rendah/R)
- Pengadaan Komputer, dengan capaian indikator kinerja kegiatan (output)
sebesar 43,24% (Sangat Rendah/SR)
- Pengadaan Meja dan Kursi/Rapat, dengan capaian indikator kinerja
kegiatan (output) sebesar 143,33% (Sangat Tinggi/ST)
- Pengadaan Alat Studio, dengan capaian indikator kinerja kegiatan (output)
sebesar 300% (Sangat Tinggi/ST)
- Pengadaan Alat Komunikasi, dengan capaian indikator kinerja kegiatan
(output) sebesar 100% (Sangat Tinggi/ST)
- Pemeliharaan Rutin/Berkala Mobil Jabatan, dengan capaian indikator
kinerja kegiatan (output) sebesar 100% (Sangat Tinggi/ST)
- Pemeliharaan Rutin/Berkala Alat Angkutan Darat Bermotor, dengan
capaian indikator kinerja kegiatan (output) sebesar 75% (Sedang/S)
- Pemeliharaan Rutin/Berkala Alat Kantor, dengan capaian indikator kinerja
kegiatan (output) sebesar 13,64% (Sangat Rendah/SR)
- Pemeliharaan Rutin/Berkala Perlengkapan Alat Rumah Tangga, dengan
capaian indikator kinerja kegiatan (output) sebesar 111% (Sangat
Tinggi/ST)
- Pemeliharaan Rutin/Berkala Komputer, dengan capaian indikator kinerja
kegiatan (output) sebesar 82.86% (Tinggi/T)
- Pemeliharaan Rutin/Berkala Meja dan Kursi Kerja/rapat, dengan capaian
indikator kinerja kegiatan (output) sebesar 85,71% (Tinggi/T)
- Pemeliharaan Rutin/Berkala Gedung Bangunan Gedung Tempat Kerja,
dengan capaian indikator kinerja kegiatan (output) sebesar 50% (Sangat
Rendah/SR)
- Penyediaan Jasa Perizinan dan Sertifikasi, dengan capaian indikator kinerja
kegiatan (output) sebesar 72% (Sedang/S)
- Penyediaan Komponen Instalasi Listrik/Penerangan Bangunan Kantor,
dengan capaian indikator kinerja kegiatan (output) sebesar 60%
(Rendah/R).

c. Program Peningkatan Disiplin Aparatur


- Pengadaan Pakaian Dinas Beserta Perlengkapannya, dengan capaian
indikator kinerja kegiatan (output) sebesar 95,08% (Sangat Tinggi/ST)
Untuk melaksanakan seluruh program dan kegiatan untuk mendukung
pencapaian kinerja sasaran di atas, telah direalisasikan anggaran sebesar Rp.
4.610.404.466,- atau 93,94% dari alokasi anggaran sebesar Rp.
4.907.720.500,- jika dibandingkan dengan capaian kinerja sasarannya, maka
penggunaan sumber daya keuangan tersebut telah cukup efisien. Rincian anggaran
dan realisasi program dan kegiatan untuk mencapaian kinerja sasaran di atas
disajikan pada lampiran 6.
Pada tahun-tahun berikutnya, langkah-langkah strategis yang akan ditempuh
oleh Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif untuk meningkatkan perencanaan
program, anggaran dan barang milik daerah dalam pencapaian kinerja adalah
meningkatkan kualitas pelayanan aparatur, meningkatkan dukungan manajemen
sumber daya aparatur, dan meningkatkan kualitas pengelolaan barang milik daerah
melalui penyelenggaraan tata pemerintahan yang baik.

3.2 REALISASI ANGGARAN


Dinas pariwisata dan ekonomi kreatif dalam Tahun Anggaran 2016 mendapat
dukungan anggaran sebesar Rp. 35.615.957.000,- dengan realiasai selama Tahun
2016 Rp. 34.899.630.630,- atau sebesar 97,99% dengan rincian sebagai berikut:
URAIAN ANGGARAN REALISASI %
Belanja Tidak Langsung 3.389.692.000 3.377.616.664 99,64
Gaji pokok 2.687.410.000 2.684.501.420 99,89
Tunjangan kelaurga 216.217.000 215.527.057 99,68
Tunjangan jabatan 201.285.000 194.645.000 96,70
Tunjangan umum 102.115.000 101.560.000 99,46
Tunjangan beras 165.307.000 164.158.800 99,31
Tunjangan PPh 17.284.000 17.184.636 99,43
Pembulatan gaji 74.000 39.751 53,72
Belanja Langsung 32.226.265.000 31.522.013.966 97,81
Belanja Pegawai 3.184.350.000 3.140.675.000 98,63
Belanja Barang dan Jasa 27.366.611.400 26.721.119.266 97,64
Belanja Modal 1.675.303.600 1.660.219.700 99,10
Total Belanja 35.615.957.000 34.899.630.630 97,99

Realisasi belanja Tahun 2016 terdiri dari realisasi belanja tidak langsung sebesar Rp.
3.377.616.664,- atau 99,64% dari alokasi anggaran sebesar Rp. 3.389.692.000,- dan
realisasi belanja langsung sebesar Rp. 31.522.013.966,- atau 97,81% dari alokasi
anggaran sebesar Rp. 32.226.265.000,-.

Realisasi belanja tidak langsung sebesar Rp. 3.377.616.664,- merupakan realiasi


belanja pegawai berstatus PNS pada Dinas Tenaga Kerja Kota Makassar. Sedangkan
realisasi belanja langsung sebesar Rp. 31.522.013.966,- terdiri dari belanja
pegawai sebesar Rp. 3.140.675.000,- atau 98.63% dari alokasi anggaran
sebesar Rp. 3.184.350.000,-, belanja barang dan jasa sebesar Rp.
26.721.119.266,- atau 97,64% dari alokasi anggaran sebesar Rp. 27.366.611.400,-, dan
belanja modal sebesar Rp. 1.660.219.700,- atau 99,10% dari alokasi anggaran sebesar Rp.
1.675.303.600,-
BAB IV

PENUTUP

Capaian kinerja yang telah diperoleh merupakan hasil dari kerja keras dan komitmen
seluruh aparat Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kota Makassar serta dukungan pihak
terkait lainnya. Pada tahun anggaran 2016 capaian kinerja Dinas Pariwisata dan Ekonomi
Kreatif Kota Makassar memperoleh kriteria penilaian kinerja Sangat Tinggi (ST), baik dalam
realisasi keuangan maupun capaian sasaran strategis yang telah ditetapkan. Namun
demikian, tidak jarang juga permasalahan yang dihadapi dalam pencapaian kinerja ini
sehingga tahun depan agar dapat diantisipasi dan dicari solusi dalam rangka pencapaian
target kinerja baik program maupun kegiatan.

Berdasarkan hasil pengukuran kinerja tahun 2016, secara umum Dinas Pariwisata
dan Ekonomi Kreatif telah berhasil melaksanakan tugas dan fungsinya sesuai dengan visi,
misi, tujuan, sasaran strategis, serta indikator kinerja. Atas tercapainya hasil kinerja tahun
2016, pencapaian kinerja untuk tahun-tahun mendatang harus terus ditingkatkan.

Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kota Makassar telah berupaya untuk
mendorong optimalisasi peningkatan kinerja secara terus menerus dengan menetapkan
beberapa langkah strategi, antara lain dengan meningkatkan kualitas perencanaan kegiatan,
peningkatan profesionalisme aparatur dan penyempurnaan implementasi anggaran berbasis
kinerja yang akan menjadi langkah efektif untuk mencapai target yang lebih baik.

You might also like