Professional Documents
Culture Documents
Penerbitan LAKIP ini merupakan upaya Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif untuk
menginformasikan pertanggungjawaban kinerja selama tahun 2015, pelaksanaan kebijakan
program dan kegiatan, serta pencapaian sasaran dalam mewujudkan tujuan, misi, dan visi
sesuai yang ditetapkan dalam Perjanjian Kinerja.
Dalam rangka transparansi atas pencapaian visi dan misi yang telah di tetapkan d
alam RPJMD Kota Makassar dan Renstra Tahun 2014 s/d 2019, Dinas Pariwisata dan
Ekonomi Kreatif membuat laporan sebagai pertanggungjawaban tertulis berupa LAKIP
(Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah). LAKIP mempunyai fungsi ganda, yaitu
sebagai alat kendali, sekaligus alat pemacu peningkatan kinerja dari setiap Bidang yang ada
di lingkungan Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Dilihat dari fungsi kendali, kebijakan
yang dilaporkan secara transparan kepada masyarakat membantu perwujudan good
corporate governance. Sedangkan dari fungsi pemacu peningkatan kinerja, laporan ini
membantu internal Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif melaksanakan self assesment atas
kinerjanya selama ini guna perbaikan di masa mendatang.
Evaluasi diri (self assesment) atas Rencana Kinerja Tahun (RKT) dan Perjanjian
Kinerja tahun 2015 berdasarkan analisis capaian sasaran strategis menunjukkan bahwa dari
7 sasaran strategis, 4 sasaran dicapai dengan predikat Sangat Tinggi, satu sasaran strategis
dicapai dengan predikat Tinggi, dan dua sasaran dicapai dengan predikat Sangat Rendah.
Pencapaian target kinerja sasaran strategis tersebut didukung dengan realisasi anggaran
sebesar 97,82% dari alokasi anggarannya.
Target kinerja Tahun 2016 yang diperjanjikan dalam Perjanjian Kinerja secara umum
telah dilaksanakan dengan Sangat Baik. Pencapaian kinerja 7 (tujuh) sasaran strategis Dinas
Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kota Makassar Tahun 2016 adalah;
Secara umum, keberhasilan pencapaian kinerja sasaran di atas tidak luput dari
kerjasama dari semua pihak, yakni partisipasi aktif dari masyarakat dan komunitas kreatif
dalam menanggapi program dari pemerintah serta dukungan dari pihak internal pemerintah
kota Makassar dalam keberhasilan pencapaian target kinerja seperti manajemen
pembangunan baik dari tahap perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, dan evaluasi sudah
berjalan sinergis.
SAMPUL DEPAN i
KATA PENGANTAR ii
RINGKASAN EKSEKUTIF iv
DAFTAR ISI vii
BAB I PENDAHULUAN 1
BAB IV PENUTUP 68
LAMPIRAN :
Lampiran 1 Struktur Organisasi
Lampiran 2 Renstra (Perencanaan Strategik)
Lampiran 3 RKT (Rencana Kinerja Tahunan)
Lampiran 4 Tapkin (Perjanjian Kinerja)
Lampiran 5 PPS (Pengukuran Pencapaian Sasaran)
Lampiran 6 PKK (Pengukuran Kinerja Kegiatan)
BAB I
PENDAHULUAN
Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kota Makassar mempunyai tugas pokok
membantu walikota dalam merumuskan, membina dan mengendalikan kebijakan di bidang
pariwisata dan ekonomi kreatif serta melakukan pembinaan dan pengawasan usaha industri
pariwisata, melakukan penyiapan bahan promosi dan investasi pariwisata, Pengembangan
sumber daya di bidang pariwisata dan ekonomi kreatif serta peningkatan peran serta
masyarakat.
Sebagai ibukota propinsi, Makassar merupakan tempat akumulasi dari berbagai etnis
yang mempunyai adat dan budaya yang beranekaragam. Keragaman budaya yang dimiliki
harus mampu dikemas ke dalam suatu produk wisata yang dapat dijual atau menjadi daya
tarik bagi kaum pelancong Mancanegara maupun lokal. Sektor pariwisata diyakini mampu
menggerakkan ekonomi rakyat, karena dianggap sektor yang paling siap dari segi fasilitas,
sarana dan prasarana dibandingkan dengan sektor usaha lainnya.
Sejalan dengan potensi dan peran yang dimiliki Kota Makassar tumbuh dan
berkembang sebagai Kota Metropolitan, perkembangan tersebut diharapkan senantiasa
dapat memberi konstribusi terhadap peningkatan kesejahteraan warga masyarakat kota
Makassar secara berkesinambungan. Namun, kenyataan ini tidak terlepas dari berbagai isu
yang berkembang yang dapat mempengaruhi dinamika dan kinerja Dinas Pariwisata dan
Ekonomi Kreatif.
Dari beberapa isu yang saat ini berkembang, ada beberapa isu strategis yang
dianggap prioritas pada penentuan fokus arah kegiatan sektor pariwisata dan ekonomi
kreatif dalam penentuan strategi dan kebijakan untuk mewujudkan peran pembangunan
pariwisata dan ekonomi kreatif di wilayah kota Makassar, yakni;
Untuk merespon isu strategis di atas maka Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
menetapkan visi, misi, strategi, dan kebijakan sebagai landasan dalam pembangunan
selama tahun 2014 s/d 2019. Adapun visi Disparekraf adalah Terwujudnya Kota
Makassar sebagai Destinasi Pariwisata Dunia.
Untuk mewujudkan visi yang telah ditetapkan selama lima tahun kedepan, Dinas
Pariwisata dan Ekonomi Kreatif telah menetapkan misi sebagai pernyataan dalam upaya
atau cara mencapai visi yang dirumuskan yakni; 1. peningkatan promosi dan pemasaran
pariwisata yang terarah dan terencana; 2. penataan dan pengembangan usaha industri
pariwisata dalam meningkatkan daya saing; 3. Peningkatan kompetensi dan daya saing SDM
pariwisata dan ekonomi kreatif yang berstandar internasional; 4.
Pengembangan potensi ekonomi kreatif berbasis seni dan budaya; dan 5. Peningkatan
kpasitas kelembagaan Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
Berdasarkan visi dan misi yang telah ditetapkan maka diperlukan sasaran strategi
sebagai suatu landasan tindak lanjut untuk merespon isu strategis serta prospektif
pembangunan selama lima tahun kedepan. Adapun sasaran rencana strategis Dinas
Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kota Makassar adalah sebagai berikut;
Isu Indikator
Strategi Sasaran Kinerja Program
Strategis Sasaran
Belum Strategi : Meningkatnya Angka Pengembangan
optimalnya a. Meningkatkan jumlah kunjungan pemasaran
dampak kualitas media kunjungan wisatawan pariwisata
promosi dan dan jangkauan wisatawan nusantara
pemasaran promosi nusantara dan dan
pariwisata b. Meningkatkan mancanegara mancanegara
aksesibilitas
informasi
pariwisata
Kebijakan :
Pemanfaatan
teknologi
informasi dalam
promosi dan
pemasaran
pariwisata
Rendahnya Strategi : Meningkatnya Jumlah DTW Pengembangan
kualitas dan Meningkatkan sarana prasarana yang berdaya Destinasi
daya saing kualitas penunjang saing Pariwisata
destinasi aksesibilitas, kepariwisataan
pariwisata atraksi, aktivitas, yang berdaya
akomodasi pada saing
destinasi
Kebijakan :
Pengembangan
sarana dan
prasarana pada
destinasi wisata
Belum Strategi : a. Meningkatnya Jumlah Program
optimalnya Meningkatnya sistem sumber daya pengembangan
kompetensi kompetensi teknis pengembangan manusia SDM Pariwisata
dan tenaga kerja kualitas dan pariwisata
kapabilitas sektor pariwisata kuantitas SDM yang
SDM dan ekonomi pariwisata berkualitas
pariwisata kreatif melalui
Kebijakan : rekruitment
Penguatan berdasarkan
kapasitas SDM standarisasi,
pariwisata dan sertifikasi dan
ekonomi kreatif pendidikan
berkelanjutan
b. Meningkatnya Jumlah unit Pengembangan
peran serta wisata Wisata Kuliner
masyarakat kuliner yang
dalam dikembangka
pengembangan n di
wisata kuliner Biringkanal
Masih Strategi : Meningkatnya Jumlah dan Pengembangan
Rendahnya a. Mendorong jumlah dan nilai nilai produksi Ekonomi
Pengembang pengembangan produksi pelaku pelaku Kreatif
an Ekonomi kreatifitas pelaku ekonomi kreatif ekonomi
Kreatif industri kreatif kreatif
berbasis secara profesional
Seni dan b. Meningkatkan
Budaya sinergitas dalam
pengembangan
hasil karya seni di
masyarakat
Kebijakan :
Pengembangan
ekonomi kreatif
berbasis seni dan
budaya
Belum Strategi : a. Meningkatnya Persentase Peningkatan
optimalnya a. Meningkatkan profesionalisme pegawai yang Kapasitas
sinergitas Kualitas SDM Aparatur mengikuti Sumber Daya
dan pelayanan melalui pendidikan Aparatur
kemitraan aparatur perluasan akses dan pelatihan
b. Meningkatkan pendidikan dan
dukungan pelatihan
manajemen
sumberdaya
aparatur
c. Meningkatkan b. Meningkatnya 1. Persentase Peningkatan
kualitas kualitas capaian Pengembangan
pengelolaan perencanaan kinerja Sistem
barang milik program, program dan Pelaporan
daerah anggaran, dan keuangan Capaian Kinerja
Kebijakan : barang milik dan Keuangan
Penyelenggaraan daerah dalam 2. Persentase Pelayanan
tata pemerintahan pencapaian ketersediaan Administrasi
yang baik kinerja melalui sarana dan Perkantoran
pengevaluasian prasarana Peningkatan
laporan serta penunjang Sarana dan
pengembangan terlaksanany Prasarana
sistem informasi a operasional Aparatur
kantor Peningkatan
Disiplin
Aparatur
Upaya pencapaian target kinerja pembangunan pariwisata dan ekonomi kreatif lima
tahun kedepan harus didukung oleh peningkatan kapasitas dan profesionalisme sumber
daya manusia (SDM) pariwisata dan ekonomi kreatif, penciptaan inovasi, peningkatan
kualitas kinerja dan kuantitas SDM Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
Berdasarkan profil SDM aparatur diatas menurut kepangkatan dan pendidikan, dapat
diketahui bahwa pegawai Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif sebagian besar cukup
memadai, namun mengingat Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif memiliki tupoksi di
bidang Ekonomi Kreatif yang baru, maka masih dibutuhkan peningkatan keterampilan
khusus terkait pengembangan ekonomi kreatif guna meningkatkan sumber daya aparatur
yang semakin handal.
Sementara itu, salah satu faktor yang juga mempengaruhi efektivitas perlengkapan
urusan pariwisata dan ekonomi kreatif adalah ketersediaan perlengkapan kerja. Dalam lima
tahun terakhir telah diupayakan secara terencana peningkatan rasio perlengkapan kerja
dibandingkan dengan jumlah pegawai dan beban kerja melalui penambahan berbagai
kebutuhan prasarana dan sarana kantor seperti gedung kantor, peralatan dan perlengkapan
kantor, jaringan, dan aset tetap lainnya (Sistem Informasi Manajemen).
PERENCANAAN KINERJA
Sebagai penjabaran lebih lanjut dari Renstra 2014 2019, disusun suatu Rencana
Kinerja (Performance plan) tahun 2016. Rencana kinerja ini merupakan hasil dari proses
penetapan kegiatan tahunan dan indikator kinerja berdasarkan program, kebijakan, dan
sasaran yang telah ditetapkan dalam rencana strategis.
Indikator Kinerja Utama (IKU) telah ditetapkan sebagai indikator kinerja keberhasilan
Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif berdasarkan Peraturan Walikota tentang Indikator
Kinerja Utama Pemerintah Kota Makassar.
Di dalam rencana kinerja ditetapkan target kinerja tahunan untuk seluruh indikator
kinerja yang ada, yaitu pada tingkat sasaran dan kegiatan. Indikator Kinerja Utama (IKU)
yang telah ditetapkan terdapat dalam rencana kinerja dan menjadi tolak ukur utama
keberhasilan Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kota Makassar. Penyusunan rencana
kinerja ini dilakukan seiring dengan agenda penyusunan dan kebijakan anggaran. Setelah
anggaran 2016 ditetapkan, maka disusunlah Penetapan Kinerja (Tapkin) Tahun 2016 yang
merupakan komitmen bagi Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif untuk mencapainya dalam
tahun tersebut.
Sasaran strategis tahun 2016, indikator kinerja dan target kinerja disajikan pada
tabel berikut: (Secara lengkap rencana kerja tahun 2016 dapat dilihat pada lampiran 3 dan
penetapan kinerja Tahun 2016 pada lampiran 4).
Tabel 2.1 Sasaran Strategis, Program/Kegiatan, Indikator Kinerja, dan Target Kinerja
Tahun Anggaran 2016
INDIKATOR
NO SASARAN STRATEGIS TARGET PROGRAM
KINERJA
1 2 3 4
01. Meningkatnya jumlah Angka kunjungan Pengembangan
kunjungan wisatawan wisatawan 9.506.627 Pemasaran
nusantara dan nusantara dan Pariwisata
mancanegara mancanegara
(orang) 129.539
02 Meningkatnya sarana Jumlah destinasi Pengembangan
prasarana penunjang wisata yang Destinasi
2
kepariwisataan yang memiliki daya Pariwisata
berdaya saing saing
03. Meningkatnya sistem Jumlah sumber Pengembangan
pengembangan kualitas daya manusia Sumber Daya
dan kuantitas SDM pariwisata yang Manusia
pariwisata melalui tersertifikasi Pariwisata
rekruitment 250
berdasarkan
standarisasi, sertifikasi
dan pendidikan
berkelanjutan
04. Meningkatnya peran Jumlah unit Pengembangan
serta masyarakat dalam wisata kuliner Wisata Kuliner
pengembangan wisata yang 10
kuliner dikembangkan di
Biringkanal
05. Meningkatnya jumlah Jumlah dan nilai Pengembangan
262
pelaku ekonomi kreatif produksi pelaku Ekonomi
ekonomi kreatif 720.500.000 Kreatif
06. Meningkatnya Persentase 12 Peningkatan
profesionalisme SDM pegawai yang Kapasitas
Aparatur melalui mengikuti Sumber Daya
perluasan akses pendidikan dan Aparatur
pendidikan dan pelatihan
pelatihan
07. Meningkatnya kualitas a. Persentase Peningkatan
perencanaan program, capaian kinerja Pengembangan
anggaran dan barang program dan Sistem
100%
milik daerah dalam keuangan Pelaporan
pencapaian kinerja Capaian Kinerja
melalui pengevaluasian dan Keuangan
laporan serta b. Persentase Pelayanan
pengembangan sistem ketersediaan Administrasi
informasi sarana dan Perkantoran
prasarana 342% Peningkatan
penunjang Sarana dan
terlaksananya Prasarana
operasional Aparatur
kantor Peningkatan
Disiplin
Aparatur
Tabel 2.2 Alokasi Anggaran Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kota Makassar Tahun
Anggaran 2016
Alokasi anggaran pada tabel 2.2 merupakan alokasi anggaran setelah perubahan
(DPPA Perubahan TA 2016), sementara berdasarkan Perjanjian Kinerja Tahun 2015 alokasi
anggaran untuk setiap program sesuai dengan anggaran sebelum perubahan TA 2015.
Untuk rinciannya dapat dilihat pada tabel 2.3.
Tabel 2.3 Sebelum dan Sesudah Anggaran Perubahan Dina Pariwisata dan
Ekonomi Kreatif Kota Makassar Tahun Anggaran 2016
AKUNTABILITAS KINERJA
Berdasarkan Rencana Strategis (Renstra) 2014 s/d 2019, Dinas Pariwisata dan
Ekonomi Kreatif memiliki 7 (tujuh) sasaran yang harus dicapai, dan sesuai dengan
tahapannya, maka LAKIP 2016 merupakan tahun kedua dari pelaksanaan Renstra tersebut.
Selama pencapaian sasaran di tahun 2015, Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif telah
mampu merealisasikan target yang telah ditetapkan pada awal penyusunan Renstra.
Lakip Tahun 2015 ini memuat analisis capaian kinerja yang telah dilaksanakan dan
memberikan gambaran kinerja Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dalam kurun waktu
satu tahun (tahun 2015). Secara umum Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif telah dapat
melaksanakan misi yang menjadi tanggung jawab organisasi. Dari 7 (tujuh) sasaran yang
telah ditetapkan, telah dapat terpenuhi seluruhnya.
Capaian sasaran strategis Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif sangat dipengaruhi
oleh dukungan kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan oleh masing-masing bidang di
lingkungan Dinas Parwisata dan Ekonomi Kreatif yang bekerja secara bersama-sama
mewujudkan pencapaian target dan sasaran tersebut. Rincian analisis capaian masing-
masing sasaran dengan indikator-indikator kinerja dapat diuraikan sebagai berikut;
SASARAN INDIKATOR
NO TARGET REALISASI CAPAIAN
STRATEGIS KINERJA
01. Meningkatnya Angka kunjungan
jumlah kunjungan wisatawan 9.506.627 12.216.374 128,50%
wisatawan nusantara dan
nusantara dan mancanegara 129.539 189.562 146,34%
mancanegara (orang)
Rata-rata capaian sasaran ini sebesar 137,42% dengan predikat Sangat Tinggi (ST).
Angka kunjungan wisatawan nusantara (wisnus) pada tahun 2016 mencapai 12.216.374
orang atau 128,50% dari target sebesar 9.506.627 orang, sedangkan angka kunjungan
wisatawan mancanegara (Wisman) adalah 189.562 orang atau 146,34% dari target 129.539
orang, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada lampiran 5.
SASARAN INDIKATOR
NO 2016 2015 CAPAIAN
STRATEGIS KINERJA
01. Meningkatnya Angka kunjungan
jumlah kunjungan wisatawan 62,29%
12.216.374 7.527.693
wisatawan nusantara dan
nusantara dan mancanegara 82,41%
mancanegara (orang) 189.562 103.918
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa tahun 2016 prosentase peningkatan
angka kunjungan wisatawan nusantara dan mancanegara meningkat dibandingkan dengan
tahun 2015 yakni sebesar 62,29% untuk wisnus dan 82,41% untuk wisman. Peningkatan ini
merupakan usaha dan kerja keras dari Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dalam
melaksanakan program dan kegiatan yang mampu menarik jumlah kunjungan wisatawan
untuk hadir mengikuti acara direct sale, pertunjukan seperti festival, pagelaran musik dan
tari traditional dan modern serta berbagai kegiatan lainnya.
Jika dibandingkan dengan target Rencana Strategis 2014 s/d 2019 Dinas Pariwisata
dan Ekonomi Kreatif Kota Makassar, maka capaian indikator kinerja utama dari sasaran
tersebut adalah sebesar 98,69% (Wisnus) dan 103,87% (Wisman) kesemua indikator
tersebut berada dalam kategori Sangat Tinggi (ST).
Penjelasan masing-masing indikator kinerja sasaran di atas dapat diuraikan sebagai
berikut :
Tabel 3.2 Angka Kunjungan Wisatawan Nusantara (Wisnus) Kota Makassar Tahun 2011 s/d
2015
Jumlah Wisata
Prosentase
Tahun Nusantara
Peningkatan (%)
(Wisnus)
Grafik 3.1 Grafik Angka Kunjungan Wisatawan Nusantara (Wisnus) Kota Makassar Tahun
2012 s/d 2016
5000000
4500000
4000000
3500000
3000000
2500000
2000000
1500000
1000000
500000
0
2012 2013 2014 2015 2016
Grafik 3.2 Grafik Angka Kunjungan Wisatawan Mancanegara (Wisman) Kota Makassar Tahun
2012 s/d 2016
90000.0
80000.0
70000.0
60000.0
50000.0
40000.0
30000.0
20000.0
10000.0
-
2012 2013 2014 2015 2016
Pencanangan program promosi pariwisata pada kurun waktu empat tahun yang lalu
(2011 s/d 2014) telah membuahkan hasil yang signifikan, karena didukung dengan program
yang jelas dan terarah. Pada tahun 2011 sampai dengan 2012 telah dilakukan kerjasama
dengan pihak industri (PHRI dan ASITA) untuk mempersiapkan jumlah kamar hotel,
sekaligus peluncuran Makassar sebagai Pintu Gerbang Pariwisata Kawasan Timur Indonesia.
Disusul di tahun 2013 sampai dengan tahun 2014 telah dicanangkan promosi bersama
dengan kabupaten/kota di Sulawesi Selatan dan peluncuran Makassar menjadi Living Room
atau kota keluarga bagi wisatawan nusantara maupun mancanegara dan yang terkini adalah
Makassar sebagai Kota Dunia sebagai visi kepala daerah. Program ini menuju obsesi bahwa
Makassar lebih percaya diri menjadi lokomotif pariwisata di kawasan Timur Indonesia.
Selain program yang dilaksanakan, kegiatan pariwisata juga tidak bisa lepas dari
aktivitas yang mampu menarik massa untuk hadir mengikuti acara pertunjukan seperti
festival, pagelaran musik dan tari traditional dan modern serta berbagai kegiatan lainnya.
Event-event ini dapat mendatangkan wisatawan lokal, nusantara maupun mancanegara,
event yang dilaksanakan oleh Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif juga dapat menstimulasi
orang untuk datang sekaligus terjadinya transaksi ekonomi yang cukup signifikan.
Adapun event-event yang mendukung peningkatan angka kunjungan antara lain
sebagai berikut;
Makassar Interfood, 25-27 Maret 2016, Trans Studio Mall TSM
Eksebisi Promosi Pariwisata, (Bazaar Solidario), 04-05 Juni 2016, KBRI Madrid,
Spanyol
Kegiatan yang diwujudkan dalam
bentuk Promosi Budaya, Ekonomi dan
Pariwisata Sulawesi Selatan serta Seminar
Promosi Investasi di Sektor Infrastruktur
Maritim dan Pariwisata ini, bertujuan
meningkatkan kunjungan wisatawan
mancanegara ke Indonesia. Selain itu,
kegiatan ini bertujuan meningkatkan minat
penduduk/masyarakat Spanyol untuk melakukan perjalanan wisata ke Indonesia terkhusus
ke Kota Makassar, serta mendorong kalangan media/ pers untuk turut aktif mempromosikan
Pariwisata Indonesia, khususnya Makassar. Selama acara berlangsung pada panggung
terbuka diselenggarakan seni dan budaya dari Kota Makassar.
Kegiatan ini dilaksanakan dengan maksud untuk menciptakan peluang bisnis (dalam
bentuk transaksi) antara penjual dan pembeli, meningkatkan minat wisatawan mancanegara
untuk datang ke Kota Makassar,
memfasilitasi kerjasama antara pemerintah
daerah Kota Makassar dengan pemerintah
dan investor setempat untuk berinvestasi
di Kota Makassar, menyebarluaskan
informasi tentang obyek dan daya tarik
wisata serta potensi kepariwisataan yang
ada di Kota Makassar.
Tabel 3.4 Indikator Keberhasilan Sasaran Meningkatnya Sarana dan Prasarana Penunjang
Kepariwisataan yang Berdaya Saing
INDIKATOR
NO SASARAN STRATEGIS TARGET REALISASI CAPAIAN
KINERJA
02 Meningkatnya sarana Jumlah destinasi
prasarana penunjang wisata yang
2 1 50,00%
kepariwisataan yang memiliki daya
berdaya saing saing
Indikator kinerja yang ditetapkan sebagai tolak ukur keberhasilan sasaran ini yakni
jumlah destinasi wisata yang memiliki daya saing. Berdasarkan tabel 3.4 dapat dilihat
prosentase pencapaian sasaran sebesar 50,00% atau predikat kinerja Sangat Rendah. Dari
2 (dua) target jumlah destinasi wisata yang memiliki daya saing terealisasi 50,00%, untuk
lebih jelasnya dapat dilihat pada lampiran 5.
Trend keberhasilan sasaran meningkatnya sarana dan prasarana penunjang
kepariwisataan yang berdaya saing dapat dilihat pada tabel berikut :
INDIKATOR
NO SASARAN STRATEGIS 2016 2015 CAPAIAN
KINERJA
02 Meningkatnya sarana Jumlah destinasi
prasarana penunjang wisata yang
1 2 -50,00%
kepariwisataan yang memiliki daya
berdaya saing saing
Tabel diatas menunjukkan bahwa selama tahun 2015-2016 terjadi penurunan dalam
meningkatkan sarana prasarana penunjang kepariwisataan yang berdaya saing, hal ini
disebabkan karena di tahun 2016 destinasi yang seharusnya di targetkan 2 lokasi hanya bisa
direalisasikan 1 lokasi karena kurangnya dana alokasi APBD. Adapun yang tidak diakomodir
pada tahun anggaran 2016 adalah rehabilitasi dermaga Desa Lakkang.
Sementara itu, kegiatan yang dapat dilaksanakan guna mendukung pencapaian
indikator kinerja ini adalah pembenahan Sarana Prasarana dan Fasilitas di Daya Tarik
Wisata. Lokasi Destinasi wisata yang dikembangkan adalah Pulau Kodingareng Keke dengan
membangun 1 (satu) fasilitas penting yakni pembangunan tahap kedua Pusat Informasi
Pariwisata (Diving Centre).
Pemerintah Kota Makassar memiliki 65 Daerah Tujuan Wisata (DTW) yang akan
terus dikembangkan untuk menarik wisatawan baik nusantara maupun mancanegara.
Daerah tujuan wisata terbagi dalam tiga kategori, yakni :
1. Daerah tujuan wisata sejarah-budaya, terdiri atas 18 DTW
2. Daerah tujuan wisata alam, terdiri atas 21 DTW
3. Daerah tujuan wisata buatan, terdiri atas 26 DTW
Jika dibandingkan dengan target Rencana Strategis 2014 2019 Dinas Pariwisata
dan Ekonomi Kreatif Kota Makassar, maka capaian indikator kinerja utama dari sasaran
tersebut adalah sebesar 43,26% atau
masih dalam kategori Sangat Rendah (SR).
Upaya Dinas Pariwisata dan
Ekonomi Kreatif untuk meningkatkan
sarana dan prasarana penunjang
kepariwisataan sehingga mampu
bersaing dengan daerah lain dilakukan
melalui 1 program dan 9 kegiatan yang
dilaksanakan selama tahun 2016 adalah
sebagai berikut:
Program Pengembangan
Destinasi Pariwisata dengan capaian
kinerja program (outcome) sebesar
50,00% dengan predikat Sangat Rendah /SR, didukung oleh 9 kegiatan yaitu:
1. Pelaksanaan Koordinasi Pembangunan Kemitraan Pariwisata, dengan capaian
indikator kinerja kegiatan (output) sebesar 33,33% (Sangat Tinggi/ST)
2. Pengawasan dan Pemantauan Usaha Industri Pariwisata, dengan capaian
indikator kinerja kegiatan (output) sebesar 100% (Sangat Tinggi/ST)
3. Pembinaan dan Penertiban Usaha Industri Pariwisata, dengan capaian
indikator kinerja kegiatan (output) sebesar 100% (Sangat Tinggi/ST)
4. Sosialisasi Peraturan Usaha Pariwisata, dengan capaian indikator kinerja
kegiatan (output) sebesar 183,33% (Sangat Tinggi/ST)
5. Updating Database Usaha Industri Kepariwisataan, dengan capaian indikator
kinerja kegiatan (output) sebesar 100% (Sangat Tinggi/ST)
6. Penyusunan Peraturan Walikota Makassar Bidang Usaha Pariwisata, dengan
capaian indikator kinerja kegiatan (output) sebesar 100% (Sangat Tinggi/ST)
7. Pembenahan Sarana Prasarana dan Fasilitas di Daya Tarik Wisata, dengan
capaian indikator kinerja kegiatan (output) sebesar 50,00% (Sangat
Tinggi/ST)
8. Penyusunan Rencana Induk Pemgembangan Pariwisata Daerah (RIPPDA)
Kota Makassar, dengan capaian indikator kinerja kegiatan (output) sebesar
100% (Sangat Tinggi/ST)
9. Penyusunan Data Potensi Daya Tarik Wisata, dengan capaian indikator kinerja
kegiatan (output) sebesar 100% (Sangat Tinggi/ST)
Untuk pelaksanaan seluruh program dan kegiatan dalam rangka pencapaian
kinerja sasaran di atas telah direalisasikan anggran sebesar Rp.
3.529.197.700,- atau 95,91% dari alokasi anggaran sebesar Rp.
3.679.669.500,-. Jika dibandingkan capaian kinerja sasarannya, maka penggunaan
sumber daya keuangan tersebut telah cukup efisien. Rincian anggaran dan realisasi
program dan kegiatan untuk kinerja sasaran di atas disajikan pada lampiran 6.
Pada tahun berikutnya, langkah-langkah strategis yang akan ditempuh oleh
Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif untuk mengembangkan destinasi wisata
melalui perbaikan dan penambahan sarana dan prasarana penunjang adalah ;
1. Meningkatkan kualitas, aksesibilitas, atraksi, aktivitas, dan akomodasi pada
destinasi melalui pengembangan sarana dan prasarana pada destinasi
2. Meningkatkan koordinasi usaha industri pariwisata dengan para pemangku
kebijakan (stakeholder) dan meningkatkan pengawasan dan pembinaan terhadap
usaha industri pariwisata melalui pengembangan usaha industri pariwisata.
Berdasarkan tabel 3.5 diatas dapat dilihat bahwa prosentase pencapaian sasaran
sebesar 520% atau predikat kinerja Sangat Tinggi. Dari target 250 orang tenaga kerja
pariwisata yang tersertifikasi, terealisasi sebanyak 1.300 orang.
INDIKATOR
NO SASARAN STRATEGIS 2016 2015 CAPAIAN
KINERJA
03. Meningkatnya sistem Jumlah
pengembangan kualitas sumber daya
dan kuantitas SDM manusia
pariwisata melalui pariwisata
rekruitment
yang 1300 720 80,56%
berdasarkan
standarisasi, sertifikasi tersertifikasi
dan pendidikan
berkelanjutan
2015 2016
Dinas Dinas Total
Sub Sektor
No Survey Pariwisata Survey Kementerian Pariwisata Tersertifi
Pariwisata
Awal & Ekonomi Awal Pariwisata & Ekonomi kasi
Kreatif Kreatif
Jika dibandingkan dengan target Rencana Strategis 2014 s/d 2019 Dina Pariwisata
dan Ekonomi Kreatif Kota Makassar, maka capaian indikator kinerja utama dari sasaran
tersebut adalah sebesar 30,89% atau dalam kategori Sangat Rendah (SR).
Industri pariwisata saat ini mengalami perkembangan pesat yang mana biro
perjalanan wisata turut ambil
bagian dan menjadi hal yang
sangat penting dalam industri ini,
tujuan utama dari biro perjalanan
wisata itu sendiri untuk
mempromosikan program paket
wisata yang menarik dan
menyenangkan untuk menanamkan kesadaran wisata, mendorong minat berwisata
dan menarik kunjungan wisatawan dengan menggunakan layanan program paket
wisata.
Tujuan pelaksanaan Pelatihan Biro Perjalanan Wisata ini adalah :
a. Memahami trend global dan paradigma baru yang berpengaruh dalam pengembangan
usaha perjalanan wisata
b. Memahami kebijakan yang berpengaruh dalam pengembangan usaha perjalanan
wisata, khususnya standard usaha BPW/APW
c. Membuat standard operational procedures sebagaimana ditetapkan dalam standard
usaha biro perjalanan wisata
d. Mengembangkan paket wisata yang lebih kompetitif
e. Mengembangkan strategi pemasaran produk berbasis IT
Untuk melaksanakan seluruh program dan kegiatan guna mendukung pencapaian
kinerja sasaran di atas, telah direalisasikan anggaran sebesar Rp. 2.625.179.400,- atau
99,68% dari alokasi anggaran sebesar Rp. 2.633.713.400,-. Jika dibandingkan
dengan capaian kinerja sasarannya, maka penggunaan sumber daya keguangan tersebut
telah cukup efisien. rincian anggaran dan realisasi program dan kegiatan untuk mencapai
kinerja sasaran di atas disajikan pada lampiran 6.
Pada tahun-tahun berikutnya, langkah-langkah strategis yang akan ditempuh oleh
Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif untuk meningkatkan jumlah dan mutu SDM Pariwisata
adalah :
1. Meningkatkan kompetensi teknis tenaga kerja sektor pariwisata melalui
penguatan kapasitas SDM pariwisata
2. Melakukan sosialisasi dan penyuluhan sadar wisata dan sapta pesona serta
melakukan pengembangan pemberdayaan masyarakat destinasi pariwisata
melalui peningkatan wawasan kepariwisataan masyarakat.
Tabel 3.7 Indikator Keberhasilan Sasaran Meningkatnya Peran Serta Masyarakat dalam
Pengembangan Wisata Kuliner
SASARAN INDIKATOR
NO TARGET REALISASI CAPAIAN
STRATEGIS KINERJA
04. Meningkatnya Jumlah unit wisata
peran serta kuliner yang
masyarakat dalam dikembangkan di 10 -- --
pengembangan Biringkanal
wisata kuliner
Berdasarkan tabel 3.7 dapat diketahui bahwa untuk tahun 2016 target kinerja
sasaran Meningkatnya Peran Serta Masyarakat dalam Pengembangan Wisata Kuliner dengan
indikator kinerja Jumlah Unit Wisata Kuliner yang Dikembangkan di Biringkanal sebanyak 10
ikon kuliner, target ini berdasarkan dari dokumen renstra. Berdasarkan dokumen RPJMD
Kota Makassar Tahun 2015 s/d 2019, untuk tahun 2015 dan 2016 belum ada target yang
ditetapkan (target 0), namun beberapa kegiatan persiapan tetap dilaksanakan terkait
dengan pencapaian target kinerja kedepannya.
Hal ini juga sejalan dengan kebijakan strategis pemerintah Kota Makassar untuk
menjadikan Kota Makassar sebagai Kota Dunia yang Nyaman untuk Semua yang salah
satunya adalah Bangun
Biringkanal City yang
menciptakan 8 (delapan) ikon kota
baru lainnya untuk menciptakan kota
nyaman kelas dunia. Sehingga,
penetapan 10 ikon kuliner Kota
Makassar diharapkan dapat
memberikan kontribusi secara
langsung untuk pengembangan wisata kuliner di Biring Kanal (pinggir kanal) dan juga dapat
menyediakan peta potensi kuliner traditional Kota Makassar.
Penetapan ikon kuliner ini melalui rangkaian tahap yakni diawali dari survey ke
masyarakat melalui beberapa kusioner via online, kemudian melalui Focus Group Discuss
(FGD) atau diskusi dari chef hotel, tata
boga, dan Civitas Akademi Pariwisata,
selanjutnya pada tahap akhir melalui
Diseminasi penetapan 10 ikon kuliner.
Adapun 10 (sepuluh) ikon kuliner yang sudah ditetapkan, yakni;
1. Otak-otak
2. Jalangkote
3. Coto Mangkasara
4. Sop Konro
5. Toppa Lada
6. Juku Pallumara
7. Gagape
8. Pisang Epe
9. Pisang Ijo
10. Sarabba
Capaian kinerja sasaran Meningkatnya Jumlah Pelaku Ekonomi Kreatif yang diukur
dengan satu indikator kinerja utama disajikan pada Tabel 3.8 berikut :
Tabel 3.8 Indikator Keberhasilan Sasaran Meningkatnya Jumlah Pelaku Ekonomi Kreatif
SASARAN INDIKATOR
NO TARGET REALISASI CAPAIAN
STRATEGIS KINERJA
05. Meningkatnya Jumlah dan
jumlah nilai produksi 262 300 114,50%
pelaku pelaku
ekonomi ekonomi Rp. 720.500.000 Rp. 1.964.000.000 272,59%
kreatif kreatif
Rata rata Capaian 193,55%
Berdasarkan tabel 3.8 rata-rata capaian dua indikator kinerja sasaran adalah
sebesar 193,55% dengan predikat kinerja Sangat Tinggi (ST). Realisasi pelaku ekonomi
kreatif sebesar 300 melampaui target sebesar 262 pelaku atau 114,50%. Nilai produksi
pelaku ekonomi kreatif meraih predikat kinerja Sangat Tinggi (ST) dengan pencapaian
sebesar 272,59% dari target Rp. 720.500.000,- terealisasi sebesar Rp. 1.964.000.000,-.
Trend perkembangan keberhasilan sasaran meningkatnya jumlah pelaku dan nilai
produksi selama tahun 2015 dan 2016 dapat dilihat pada tabel berikut :
SASARAN INDIKATOR
NO 2016 2015 CAPAIAN
STRATEGIS KINERJA
05. Meningkatnya Jumlah dan 300 213 40,85%
jumlah pelaku nilai produksi
ekonomi pelaku
kreatif ekonomi 1.964.000.000 974.000.000 101,64%
kreatif
Jika dibandingkan dengan target Rencana Strategis 2014 s/d 2019 Dinas Pariwisata
dan Ekonomi Kreatif Kota Makassar, maka rata-rata capaian indikator kinerja utama dari
sasaran tersebut adalah sebesar 37,16% atau dalam kategori Sangat Rendah (SR).
Adapaun daftar pelaku ekonomi dan nilai produksi masing-masing pelaku untuk
tahun 2015 dan 2016 dapat dilihat pada tabel 3.9.
Tabel 3.9 Daftar Jumlah Pelaku Ekonomi Kreatif dan Nilai Produksi selama Tahun 2016 dan
2015
Celebes Beauty Fashion Week, 11-15 Mei 2016, Four Points by Sheraton Hotel
Makassar
Pameran Seni Rupa & Fine Art, 8-10 September 2016, Anjungan Toraja
Mandar Pantai Losari, Makassar
Berdasarkan tabel diatas, dapat diketahui bahwa terjadi penurunan dalam kinerja
persentase pegawai yang mengikuti pendidikan dan pelatihan sebesar -33%. Penurunan ini
akibat angka pembilang dan penyebut dalam perhitungan prosentase berbeda, untuk tahun
2015 penyebutnya menggunakan jumlah pegawai sebesar 61 orang (Pegawai PNS)
sementara di tahun 2016 menggunakan jumlah pegawai sebesar 91 orang (Pegawai PNS
dan Non PNS).
Jika dibandingkan dengan target Rencana Strategis 2014-2019 Dinas Pariwisata dan
Ekonomi Kreatif Kota Makassar, maka capaian indikator kinerja utama dara sasaran tersebut
adalah sebesar 27,03% atau dalam kategori Sangat Rendah (SR).
Untuk melaksanakan seluruh program dan kegiatan untuk mendukung pencapaian
kinerja sasaran di atas, telah direalisasikan anggaran sebesar Rp. 101.486.000 atau
97,58% dari alokasi anggaran sebesar Rp. 104.000.000. jika dibandingkan
dengan capaian kinerja sasarannya, maka penggunaan sumber daya keuangan tersebut
telah cukup efisien. Rincian anggaran dan realisasi program dan kegiatan untuk mencapai
kinerja sasaran di atas disajikan pada lampiran 6.
Pada tahun-tahun berikutnya, langkah-langkah strategis yang akan ditempuh oleh
Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif untuk meningkatkan mutu SDM Dinas Pariwisata dan
Ekonomi Kreatif adalah meningkatkan kualitas pelayanan aparatur melalui penyelenggaran
tata pemerintahan yang baik.
3.2.7 Meningkatnya Kualitas Perencanaan Program, Anggaran dan Barang Milik
Daerah dalam Pencapaian Kinerja melalui Pengavaluasian Laporan serta
Pengembangan Sistem Informasi
Capaian kinerja sasaran Meningkatnya Kualitas Perencanaan Program, Anggaran dan
Barang Milik Daerah dalam Pencapaian Kinerja melalui Pengavaluasian Laporan serta
Pengembangan Sistem Informasi yang diukur dengan dua indikator kinerja utama disajikan
pada Tabel 3.11 berikut;
Tabel 3.11 Indikator Keberhasilan Sasaran Meningkatnya Kualitas Perencanaan Program,
Anggaran dan Barang Milik Daerah dalam Pencapaian Kinerja melalui Pengevaluasian
Laporan serta Pengembangan Sistem Informasi
SASARAN INDIKATOR
NO TARGET REALISASI CAPAIAN
STRATEGIS KINERJA
07. Meningkatnya a. Persentase
kualitas capaian kinerja
perencanaan program dan 100% 98% 98%
program, anggaran keuangan
dan barang milik
daerah dalam
pencapaian kinerja b. Persentase
melalui ketersediaan
pengevaluasian sarana dan
laporan serta prasarana
penunjang 342% 223% 65,20%
pengembangan
sistem informasi terlaksananya
operasional
kantor
Berdasarkan tabel 3.11 dapat dilihat bahwa rata-rata capaian kinerja sasaran sebesar
81,60% atau predikat Tinggi (T). Penjelasan capaian masing-masing indikator kinerja
sasaran di atas diuraikan di bawah ini :
Realisasi belanja Tahun 2016 terdiri dari realisasi belanja tidak langsung sebesar Rp.
3.377.616.664,- atau 99,64% dari alokasi anggaran sebesar Rp. 3.389.692.000,- dan
realisasi belanja langsung sebesar Rp. 31.522.013.966,- atau 97,81% dari alokasi
anggaran sebesar Rp. 32.226.265.000,-.
PENUTUP
Capaian kinerja yang telah diperoleh merupakan hasil dari kerja keras dan komitmen
seluruh aparat Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kota Makassar serta dukungan pihak
terkait lainnya. Pada tahun anggaran 2016 capaian kinerja Dinas Pariwisata dan Ekonomi
Kreatif Kota Makassar memperoleh kriteria penilaian kinerja Sangat Tinggi (ST), baik dalam
realisasi keuangan maupun capaian sasaran strategis yang telah ditetapkan. Namun
demikian, tidak jarang juga permasalahan yang dihadapi dalam pencapaian kinerja ini
sehingga tahun depan agar dapat diantisipasi dan dicari solusi dalam rangka pencapaian
target kinerja baik program maupun kegiatan.
Berdasarkan hasil pengukuran kinerja tahun 2016, secara umum Dinas Pariwisata
dan Ekonomi Kreatif telah berhasil melaksanakan tugas dan fungsinya sesuai dengan visi,
misi, tujuan, sasaran strategis, serta indikator kinerja. Atas tercapainya hasil kinerja tahun
2016, pencapaian kinerja untuk tahun-tahun mendatang harus terus ditingkatkan.
Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kota Makassar telah berupaya untuk
mendorong optimalisasi peningkatan kinerja secara terus menerus dengan menetapkan
beberapa langkah strategi, antara lain dengan meningkatkan kualitas perencanaan kegiatan,
peningkatan profesionalisme aparatur dan penyempurnaan implementasi anggaran berbasis
kinerja yang akan menjadi langkah efektif untuk mencapai target yang lebih baik.