You are on page 1of 8

A.

Antibiotika

Antibiotika singkatnya adalah obat anti-infeksi yang berasal dari kuman, baik

semisintesis (Sebagian dari kuman) maupun sintesis (Seluruhnya direkayasa). Antibiotika

beranggotakan delapan keluarga, yaitu Betalaktam, Makrolid, Tetrasiklin, Kuinolon,

Aminoglikosid, Kloramfenikol, Obat Jamur, dan antibiotika lainnya. Keluarga lain yang

berasal dari kuman adalah sulfa, obat tuberkulosa, obat amuba, obat cacing, obat lepra,

obat virus, obat kanker, obat malaria, dan lainnya. Khasiat dari antibiotika adalah

membunuh kuman patogen (penyebab penyakit) yang menyebabkan penyakit infeksi

B. Kuman

Kuman ditemukan oleh Anton van Leeuwenhook pada abad ke-17 ketika melihat sesuatu

yang bergerak di mikroskop dan kemudian diberi nama mikroba yang berasal dari Bahasa

Yunani yaitu micros yang artinya kecil dan bios yang artinya kehidupan. Mikroba terdiri

dari keluarga algae, bakteri, virus, jamur, dan protozoa. Bakteri merupanak makhluk satu

sel, dan selanjutnya dalam buku ini disebut sebagai kuman. Menurut pewarnaan Ziehl

Nielsen, kuman terbagi atas spesifik( yang berwarna tertentu dengan pewarnaan) dan

aspesifik (yang tidak). Contoh kuma spesifik seperti penyebab tuberkulosa (TBC) dan

lepra. Selanjutnya, kuman aspesifik terbagi pula atas gram positif (yang berwarna biru

sesudah diwarnai dengan yodium) dan negatif (yang tidak). Selain itu, berdasarkan

lingkungannya, kuman terbagi pula atas aerob (yang biasa dengan lingkungan oksigen)

dan anaerob (yang tidak).


C. Peperangan antibiotika dengan kuman

Medan perangnya di tingkat sel. Keluarga Sulfa, menghambat metabolisme sel,

Betalaktam, menghambat sintesis dinding sel, Polimiksin, mengganggu keutuhan

membran sel, Makrolid, menghambat sintesis protein, dan Kuinolon menghambat sintesis

asam nukleat (DNA). Antibiotika bergelar bakterisid jika mampu membunuh kuman,

bakteriostatik jika hanya melumpuhkan, dan resistan jika gagal. Antibio- tika

berspektrum luas jika ampuh untuk berbagai macam kuman, dan sempitjika terbatas pada

satu atau dua kuman.

D. Alasan tubuh tidak perlu mendapat antibiotika

Antibiotika sebaiknya hanya digunakan untuk mengatasi penyakit infeksi yang

disebabkan oleh kuman penyakit (patogen). Kata penyakit disini memiliki makna yang

lebih kompleks, sehingga untuk penyakit infeksi sederhana masih dapat diatasi tubuh

tanpa bantuan antibiotika.

E. Penyebab resistensi kuman terhadap antibiotika

Resistensi berawal dari lemahnya antibiotika, baik karena salah pilih atau salah jumlah

maupun kurang lama. Hal ini menyebabkan kuman mendapat waktu untuk bermutasi atau

mengubah gen untuk mengubah pertahanannya, sehingga menjadi spesies baru yang lebih

kebal. Hal ini menyebabkan penumpasannya membutuhkan obat antibiotika yang lebih

canggih. Contoh kasus seperti ini terjadi pada tahun 1990-an pada TBC yang resistan

dengan obat standar.


F. Waktu yang tepat untuk menerima antibiotika

Indikasinya dengan mengacu pada gejala umum dan lokal. Gejala umum adalah demam

akibat inflamasi yang juga dapat disebabkan oleh berbagai penyakit non-infeksi.

Demikian juga halnya dengan gejala lokal di daerah infeksi, seperti ingus di hidung,

batuk di paru, nyeri di perut, dan mencret di usus. Gejala umum dan lokal memberikan

indikasi untuk memberikan antibiotika.

G. Antibiotika yang dianjurkan pertama

Perusahan asuransi kesehatan yang disegani di Amerika Serikat membagi antibiotika

menjadi tiga, yaitu garis pertama, kedua, dan pamungkas. Pembagian ini berdasarkan

keamanan, efektivitas, hasil penelitian, dan harga. Garis pertama efektif untuk

kebanyakan infeksi,baik gram positif maupun negatif, sera murah harganya, contoh-

contohnya adalah penisilin G, , Amoksisilin, Kotrimoksazol, dan Eritromisin.

H. Antibiotika yang lebih canggih

Antibiotika garis kedua adalah Dikloksasilin, Sefalosporin, Azitromisin, dan Klindamisin

yang digunakan untuk infeksi yang disebabkan oleh kuman resistan atau kegagalan

pengobatan garis pertama. Antibiotika garis pamungkas adalah Kuinolon yang bekerja

dengan merusak gen kuman. Ia hanya digunakan jika antibiotika lainnya menemui jalan

buntu Obat yang tersedia dalam bentuk generik ini tidaklah terlalu mahal. Hanya saja,

mudah menimbulkan resistan sehingga harus digunakan dengan tepat. Selain itu, ia

mengandung berbagai larangan dan perintah. Ia tidak boleh digunakan bersama dengan
beberapa obat seperti obat maag atau kalsium yang mengurangi absorbsinya. Dan, karena

mengancam ginjal, selama meminum nya, pasien harus banyak minum.

I. Duo Antibiotika

Beberapa antibiotika dapat dikombinasikan untuk menangani penyakit tertentu. Contoh

kombinasinya seperti Sulfadoksin+pirimetamin, Asam klavulanat+Amoksilin, dan

Sulbaktam+Ampisilin untuk menangani TBC, yang sebaiknya obat kombinasi seperti ini

diberikan di rumah sakit.

J. Antibiotika untuk kulit

Kulit dengan keringat sama dengan ginjal, memiliki fungsi mengeluarkan bahan toksik

dari dari dalam tubuh. Kulit juga berfungsi sebagai alat pengatur panas. Sediaan

antibiotika topikal yang aman untuk kulit adalah krim yang dapat digunakan di seluruh

kelainan kulit.

K. Penggunaan antibiotika untuk pencegahan

Penggunaanya dibolehkan, asal pengakit infeksi memang sudah diduga akan terjadi.

Dugaan yang terjadi harus didasarkan oleh penelitian dan pengalaman sebelumnya.

Antibiotika dibutuhkan pada pembedahan yang potensial tercemar (Clean contaminated

surgery), seperti patah tulang terbuka, dan tercemar (contaminated surgery), seperti

kebocoran usus. Supaya dapat mencapai daerah infeksi tanpa gangguan, antibiotika

diberikan sekali, sekitar satu jam prabedah melalui suntikan langsung ke darah.

Sebaliknya, antibiotika tidak dibutuhkan pada pem- bedahan yang steril seperti hernia
L. Dokter dan detailman

pada sekitar tahun 1980-an marak beredar bahwa terdapat kerjasama antara dokter dan

farmasi. Hal tersebut merupakan benar disebabkan oleh banyaknya jenis obat yang tidak

mungkin dihafalkan semua dengan tepat oleh seorang dokter sehingga dibutuhkan

bantuan dari farmasi.

M. Alasan tidak sembuh

sembuh adalah keseimbangan dan bukan bebas kuman. dengan demikian kesembuhan

yang dilakukan oleh antibiotika memang membunuh kuman tetapi tidak menuntaskannya

hingga habis sehingga antibiotika hanyalah salah satu faktor dalam kesembuhan.

N. Penyebab kegagalannya antibiotika

penyebab kegagalan yang disebabkan oleh beberapa kemungkinan, yaitu obat palsu,

kedaluarsa, salah dosis, salah waktu, salah pilih, tidak bisa mencapai daerah infeksi, dan

tidak memperhitungkan kekebalan tubuh.

O. Obat generik

hak cipta obat sebagai produk bisnis dilindungi dengan hak asasi atas kekayaan

intelektual (HAKI). persoalan tentang perbedaan harga yang mencolok antara obat paten

dan obat yang jual dengan nama asalnya diselesaikan oleh badan kesehatan dunia dengan

membuat daftar Obat berisikan nama generik, yang disederhanakan dari nama kimianya

dan boleh dibuat di seluruh dunia tanpa melanggar hak patennya.


P. Perbedaan obat paten dengan obat generik

obat paten adalah obat yang namanya tidak sama dengan komposisinya, sedangkan

generik adalah obat yang namanya sama dengan komposisinya.

Q. Pelindung pasien

untuk sampai ke tangan pasien, obat melewati birokrasi tertentu yang diatur baik oleh

hukum ataupun etik. hukum diatur oleh undang-undang serta peraturan pemerintah dan

etik oleh kode etik Farmasi. antibiotika termasuk dalam daftar G (gevarliyk, berbahaya)

yang populer dengan julukan obat keras yang dapat dibeli di apotek dengan resep dokter.

pemasarannya terhadap apotek dan dokter, dipayungi oleh kode etik yang mengatur

antara lain soal informasi dan klaim khasiat obat, promosi, pembiayaan simposium dan

kongres, serta hadiah dan donasi.

R. Penyebab muka sembab

Dapat disebabkan oleh alergi. Alergi adalah mekanisme pertahanan tubuh yang terlalu

sensitif yang dapat disebabkan oleh berbagai hal seperti debu, udang, ataupun obat.

S. Penyebab perut gembung

Penyebab dari perut kembung disebabkan oleh flora normal yang mengganas dalam

tubuh. Flora normal merupakan kuman yang hidup dalam tubuh. Pencegahannya adalah

dengan menggunakan antibiotika secara rasional, tidak berkepanjangan dan berlebihan.


T. Gangguan ginjal

Dosis yang berlebihan atau waktu penggunaan yang panjang dapat mengancam ginjal

yang mengeluarkan racunnya. Obat sesungguhnya merupakan racun yang telah diatur

dosisnya agar dapat menyembuhkan.

U. Bisul

Penyebab munculnya bisul ataupun abses dapat dikarenakan oleh proses penyuntikan

yang salah sasaran, sehingga tidak di kedalaman otot tetapi malah di jaringan bawah kulit.

V. Penggunaan obat tradisional

Hak untuk menggunakan obat tradisional merupakan hak pasien. Bila antibiotka bekerja

dengan membunuh kuman pathogen, obat tradisional bekerja dengan menyeimbangkan

faal tubuh. Namum, pertanggunggjawaban untuk menggunakan obat tradisional ada pada

penggunanya.

W. Resep

Resep merupakan permintaan tertulis dari seorang dokter kepada apoteker untuk

membuat atau menyerahkan obat kepada pasien tertentu. Hal yang harus diperhatikan

adalah mengenai kelengkapan resep, yang menulis resep haruslah dokter, obat yang

diterima harus sesuai resep, harus sesuai dengan penyakit yang bersangkutan, izin

pengonsumsian obat, dosisnya harus tepat, adanya interaksi, dan duplikasi.


X. Kewajiban pasien

Pasien haruslah jujur tentang riwayat penggunaannya dengan antibiotika dan pasien juga

memiliki hak dan wajib mengajukan berbagai pertanyaan kepada dokter ataupun apoteker

mengenai tujuan dan risiko obat yang diberikan, dan juga berhak meminta brosur untuk

mencocokkannya dengan resep, serta pada akhirnya berhak menebus resep untuk obat,

ataukah pindah berobat ke dokter lain

You might also like