You are on page 1of 11

MATERI/BAHAN AJAR

MATA KULIAH KDK

Program Studi Ilmu Keperawatan Pertemuan Ke 6


Kode Mata KPM 1.18//3 SKS Modul Ke 1
Kuliah/SKS (2T/1P)
Dosen 1. Yurike Pratiwi Mulai Berlaku 2017
2. Siti Julayha D
3. Yayan Alpirido

MODUL II

ASKEP KOMUNITAS REMAJA

I. PETUNJUK UMUM
Petunjuk umum ini, memuat penjelasan tentang langkah-langkah yang
akan ditempuh dalam penelitian, sebagai berikut:
1. Kompetensi
Agar mahasiswa mengetahui dan mampu menjelaskan tentang
Asuhan Keperawatan Komunitas Remaja
2. Materi
a. Pengertian remaja
b. Perubahan-perubahan yang terjadi pada usia remaja
c. Psikososial remaja
d. Penyebab terjadinya kenakalan pada remaja
e. Bahaya narkoba dan sex bebas pada remaja
f. Permasalahan kesehatan remaja
g. Hal-hal yang bisa dilakukan untuk mengatasi kenakalan remaja

3. Indicator Pencapaian
Mahasiswa dapat menjelaskan tentang asuhan keperawatan
komunitas remaja
4. Referensi
a. Notoatmodjo, Soekidjo. 2007. Ilmu Kesehatan dan Ilmu Perilaku.
Jakarta; Rineka Cipta
b. Prawirohardjo, S., 2005, Ilmu Kandungan, Yayasan Bina Pustaka
Sarwono Prawirohardjo, Jakarta.
c. Kasdu dini.(2005). Solusi Problem Wanita Dewasa, Puspa swara,
Jakarta.
5. Strategi Pembelajaran
Strategi pembelajaran yang digunakan adalah ceramah, diskusi,
SCL:Cooperative Learning (Jigsaw), Case study, Role play, Mini
Lecture Team Based Learning dengan waktu 150 menit, langkah-
langkah yang dilakukan sebagai berikut:
a. Materi kuliah telah diberikan 1 minggu sebelum perkuliahan,
mahasiswa diharuskan untuk membaca dan memahami materi
tersebut agar dapat lebih mengungkapkan kasus terbaru yang
terjadi.
b. Dosen memberikan penjelasan materi yang didasari pada
kondisi kekinian.
c. Setelah itu mahasiswa dibagi dalam group diskusi untuk
membahas lebih lanjut tentang konsep yang dijelaskan.
d. Setelah selesai diskusi, mahasiswa diminta untuk menjelaskan
hasil diskusi dan kelompok lain memberikan sanggahan atau
bantahan.
e. Setiap kelompok diberikan kesempatan untuk menjelaskan
hasil diskusi dan mempertahankan pendapat mereka dengan
argumentasi sesuai dengan konsep materi.
f. Pendekatan pembelajaran dapat berubah sesuai dengan
perkembangan, materi dan kesepakatan dengan mahasiswa.
6. Kegiatan Belajar
a. Pahami dan kuasai materi dengan baik, agar pada waktu berdiskusi
dan mengerjakan soal saudara tidak banyak mengalami kesulitan.
b. Mulailah motivasi diri untuk membaca, dari yang mudah, dan
mulai membaca sekarang.
c. Bacalah scenario pada petunjuk umum, sehingga memudahkan
mahasiswa dalam aktivitas pembelajaran dikelas.
7. Evaluasi
a. Setelah kegiatan belajar berakhir, mahasiswa diminta mengerjakan
test (post test), sehingga dapat diketahui seberapa jauh tujuan
pembelajaran dalam pembahasan materi tersebut dapat tercapai.
b. Apabila mahasiswa dapat menjawab 70% dari soal-soal test dengan
betul! Berarti mahasiswa telah mencapai tujuan pembelajaran
dalam pembahasan materi yang disampaikan dosen.

II. MATERI

KONSEP DASAR REMAJA

A. Pengertian Remaja

Remaja didefinisikan sebagai masa peralihan dari kanak-kanak ke masa


dewasa. Batasan usia remaja menurut WHO adalah 12 s/d 24 th Namun jika
pada usia remaja sudah menikah maka ia sudah tergolong dalam kelompok
dewasa. Sebaliknya jika usia remaja sudah dilewati tapi masih tergantung pada
orang tua maka ia masih digolongkan dalam kelompok remaja.
Masa remaja merupakan masa peralihan menuju dewasa yang ditandai
dengan perubahan-perubahan yang terjadi baik secara biologi, kongnitif, dan
psikososial (Kasdu, 2005).
Masa remaja merupakan salah satu tahap dalam kehidupan manusia yang
sering disebut masa pubertas yaitu masa peralihan dari kanak-kanak ke masa
dewasa. Pada tahap ini remaja akan mengalami suau perubahan fisik,
emosional, dan social sebagai ciri dalam masa pubertas. Pubertas adalah
dimana system reproduksi mengalami kematangan. (Prawirohardjo, 2005)
Perubahan biologis yang terjadi pada remaja disebut pubertas.Pada
perempuan, pubertas ditandai dengan terjadinya mestruasi. Pada saat
mestruasi sering muncul keluhan, khususnya pada perempuan usia produktif.
Keluhan ini tidak hanya menggangu masalah kesehatan reproduksi, tetapi
dapat juga menggangu produktifitas perempuan sehari-hari (Kasdu, 2005).
Remaja merupakan masa transisi/ peralihan dari masa kanak-kanak
menuju dewasa yang ditandai dengan adanya perubahan aspek fisik,psikis &
psikososial.
Masa remaja merupakan masa peralihan dari masa anak-anak ke masa
dewasa. Masa ini sering disebut dengan masa pubertas. Awal remaja
berlangsung mulai usia 13 tahun dan berakhir sampai 18 tahun.
Menurut WHO (2002), yang dikatakan usia remaja adalah antara 10-18
tahun. Tetapi berdasarkan penggolongan umur, masa remaja terbagi atas :
Remaja awal (13-14 thn)
Remaja Tengah (15-17 Thn)
Remaja akhir (18-21 Thn)

B. Perubahan-perubahan yang terjadi pada usia remaja


1. Perubahan Fisik
Wanita
Pertumbuhan payudara
Pertumbuhan rambut kemaluan
Pertumbuhan badan/tubuh
Menarche
Bulu ketiak
Pubic hair (rambut kemaluan)
Laki-laki
Pertumbuhan testis
Pubic hair
Pertumbuhan badan/tubuh
Pertumbuhan penis, kelenjar prostat
Ejakulasi pertama dengan mengeluarkan semen
Tumbuh rambut wajah dan ketiak
Tumbuhnya bulu ketiak

2. Perubahan Emosi
Pola emosi pada remaja sama dengan anak-anak
yang membedakan terletak pada rangsangan dan derajat
yang membangkitkan emosi. Emosi yang umum yang
dimiliki remaja antara lain : amarah, takut, cemburu, ingin
tahu, irihati, gembira, sedih, kasih sayang. Remaja yang
memiliki kematangan emosi yang memberikan reaksi
emosional yang stabil tidak berubah-ubah dari suasana
hati kesuasana hati yang lain.

3. Perubahan Sosial

Salah satu tugas perkembangan masa remaja yang


tersulit adalah berhubungan dengan penyesuaian sosial,
hal tersebut dikarenakan oleh kuatnya pengaruh kelompok
sebaya disebabkan remaja lebih banyak diluar rumah
bersama teman sebaya sebagai kelompok.

C. Psikososial remaja

Tugas Perkembangan (Menurut Havighurst)


Menyesuaikan diri dengan perubahan fisiologis psikologis
Belajar bersosialisasi sebagai seorang laki-laki maupun wanita
Memperoleh kebebasan secara emosional dari orang tua dan orang
dewasa lain
Remaja bertugas untuk menjadi warga negara yang bertanggung
jawab.
Memperoleh kemandirian dan kepastian secara ekonomis

D. Penyebab terjadinya kenakalan pada remaja

1. Menurut freedman
a) Adanya goncangan sosial yang disebabkan oleh perubahan
masyarakat ke arah industri modern disertai adnya kemajuan
teknologi.
b) Mobilitas yang senmakin besar dan urbanisasi ke kota kota besar
sebagai pusat industri tersebut.
2. Menurut Y.M Utomo thera, kenakalan remaja dapat di timbulkan oleh
beberapa hal, sebagian diantaranya adalah :
a) Kondisi keluarga yang berantakan (Broken Home)
b) Kurangnya perhatian dan kasih sayang dari orang tua
c) Status sosial ekonomi orang tua rendah
d) Penerapan disiplin keluarga yang tidak tepat
e) Pengaruh teman sepermainan
E. Bahaya narkoba dan sex bebas pada remaja
1. Awal Penyalahgunaan Narkoba Remaja hingga sampai penggunaan obat-
obatan terlarang dikatakan dari merokok, dengan alasan :
Menurunkan ketegangan
Pengembangan kebiasaan yang tidak disadari
Asosiasi dengan kemampuan bersosialisasi dan kesenangan
Ketagihan secara fisik terhadap nikotin
2. Efek samping penyalahgunaan narkoba :
a. Aspek Medis
Kesehatan fisik
Timbulnya berbagai gangguan penyakit yang bersifat
kompleks, antara lain: kepatitis C dan E, tertular HIV/AIDS.
Kesehatan Mental
Emosi tak terkendali, perasaan curiga, merasa tidak aman,
ketakutan, hilang ingatan, masa bodoh.
b. Aspek Sosial
Terhadap kehidupan pribadi; mudah marah, pemurung, bahkan
tidak segan-segan menyiksa diri untuk menahan rasa nyeri dan
malas.
Terhadap keluarga; mau mencuri, tidak menjaga sopan santun, serta
melawan orang tua.
Terhadap masyarakat; terjadinya sex bebas, mengganggu ketertiban
umum, dan banyaknya perbuatan kriminal lainnya.
3. Penyebab perilaku sex bebas :
Akibat pengaruh mengkonsumsi narkoba
Akibat pengaruh mengkonsumsi berbagai tontonan dengan adegan
"syur"
Faktor lingkungan, baik itu lingkungan keluarga maupun lingkungan
pergaulan
4. Akibat perilaku sex bebas :
Terjangkitnya berbagai penyakit seperti HIV/AIDS bila sering berganti
pasangan
Banyaknya remaja yang masih dini melakukan aborsi.
Meningkatnya angka kematian
Masa depan suram

F. Permasalahan Kesehatan Remaja


Berdasarkan Survei Kesehatan Reproduksi Remaja (SKKR) tahun 2012
yang dilakukan oleh BKKBN. Sebanyak 29,5% remaja pria dan 6,2% remaja
wanita pernah meraba atau merangsang pasangannya. Sebanyak 48,1% remaja
laki-laki dan 29,3% remaja wanita pernah berciuman bibir. Sebanyak 79,6%
remaja pria dan 71,6% remaja wanita pernah berpegangan tangan dengan
pasangannya. Bahkan dalam survei tersebut juga terungkap umur berpacaran
pertama kali paling banyak adalah usia 15-17 tahun, yakni pada 45,3% remaja
pria dan 47% remaja wanita. Dari seluruh usia yang disurvei yakni 10-24
tahun, hanya 14,8% yang mengaku belum pernah pacaran sama sekali
(BKKBN, 2012).
Beberapa masalah kesehatan pada remaja yang dijelaskan di bawah ini.
1. Kehamilan dan persalinan dini
Sekitar 16 juta anak perempuan berusia 15 sampai 19 tahun
melahirkan setiap tahun sekitar 11% dari semua kelahiran di seluruh
dunia. Resiko kematian dari penyebab yang berhubungan dengan
kehamilan jauh lebih tinggi untuk remaja dari pada wanita yang lebih tua.
The younger the adolescent, the greater the risk. Semakin muda, remaja
semakin besar risikonya. Perumusan dan penegakan hukum yang
menetapkan usia minimum perkawinan, mobilisasi masyarakat untuk
mendukung hukum, dan akses lebih baik untuk informasi dan pelayanan
kontrasepsi dapat menurunkan-awal kehamilan juga. Mereka remaja yang
hamil harus diberikan dengan kualitas pemeriksaan kehamilan dan
persalinan terampil. Jika diizinkan oleh hukum, orang-orang remaja yang
memilih untuk mengakhiri kehamilan mereka harus memiliki akses ke
aborsi aman.
2. HIV HIV
Usia 15-24 tahun menyumbang 40% perkiraan dari semua infeksi
HIV baru di kalangan orang dewasa di seluruh dunia pada tahun 2008.
Setiap hari, 2 500 lebih orang-orang muda terinfeksi dan global ada lebih
dari 5,7 juta orang muda yang hidup dengan HIV / AIDS. Saat ini, hanya
30% laki-laki muda dan 19% wanita muda memiliki pengetahuan yang
komprehensif dan benar mereka butuhkan untuk melindungi diri dari
tertular virus. Akses yang lebih baik untuk konseling dan tes HIV akan
menginformasikan kaum muda tentang status mereka, membantu mereka
untuk mendapatkan perawatan yang mereka butuhkan, dan menghindari
penyebaran lebih lanjut virus. Budaya dan kondisi sosial ekonomi
meningkatkan kerentanan orang-orang muda untuk infeksi HIV, strategi
pencegahan HIV yang efektif harus bertujuan untuk mengatasi faktor ini
juga.
3. Kesehatan Mental
Dalam setiap tahun sekitar 20% dari remaja akan mengalami
masalah kesehatan mental, yang paling sering depresi atau kecemasan.
Risiko meningkat oleh pengalaman kekerasan,, devaluasi penghinaan dan
kemiskinan, dan bunuh diri merupakan salah satu penyebab utama
kematian pada orang muda. Bangunan keterampilan hidup pada anak-anak
dan remaja, dan menyediakan mereka dengan dukungan psikososial di
sekolah-sekolah dan pengaturan masyarakat lainnya dapat membantu
meningkatkan kesehatan mental. Jika masalah muncul, mereka harus
terdeteksi dan dikelola oleh peduli kesehatan pekerja dan kompeten.
4. Penggunaan tembakau dan Rokok
Sebagian besar pengguna tembakau di seluruh dunia dimulai ketika
mereka remaja. Setengah dari para pengguna akan mati prematur sebagai
akibat dari penggunaan tembakau. Larangan iklan tembakau, menaikkan
harga produk tembakau dan undang-undang yang melarang merokok di
tempat umum mengurangi jumlah orang yang mulai menggunakan produk
tembakau. Mereka juga menurunkan jumlah tembakau yang dikonsumsi
oleh perokok dan meningkatkan jumlah orang muda yang berhenti
merokok.
5. Kekerasan
Kekerasan adalah salah satu penyebab utama kematian di kalangan
anak muda, terutama laki-laki: 565 diperkirakan merupakan orang-orang
muda berusia 10 hingga 29 tahun meninggal setiap hari melalui kekerasan
interpersonal. Untuk setiap kematian, diperkirakan 20 untuk pemuda
membutuhkan perawatan rumah sakit untuk cedera yang berhubungan
dengan kekerasan.
Mempromosikan membina hubungan antara orang tua dan anak-
anak sejak awal kehidupan, memberikan pelatihan keterampilan hidup,
dan mengurangi akses ke alkohol dan berarti mematikan seperti senjata api
membantu mencegah kekerasan. Perawatan dan empati Efektif bagi
remaja korban kekerasan dan dukungan yang berkelanjutan dapat
membantu menangani dengan baik fisik dan psikologis akibat kekerasan.
6. Trauma
Trauma tidak disengaja adalah penyebab utama kematian dan cacat
di antara orang-orang muda. Trauma luka lalu lintas di Jalan mengambil
nyawa muda sekitar 1 orang setiap hari. Nasehat bagi orang-orang muda
pada mengemudi dengan aman, keras dalam menegakkan hukum yang
melarang mengemudi di bawah pengaruh alkohol dan obat-obatan dan
meningkatkan akses transportasi umum yang aman dan andal dapat
mengurangi kecelakaan lalu lintas jalan pada orang muda.Jika
jalankecelakaan lalu lintas terjadi, akses cepat untuk perawatan trauma
secara efektif dapat menyelamatkan kehidupan.

G. Hal-hal yang bisa dilakukan untuk mengatasi kenakalan remaja


Kegagalan mencapai identitas peran dan lemahnya kontrol diri bisa
dicegah atau diatasi dengan prinsip keteladanan. Remaja harus bisa
mendapatkan sebanyak mungkin figur orang dewasa yang telah melampaui
masa remajanya dengan baik juga mereka yang berhasil memperbaiki diri
setelah sebelumnya gagal pada tahap ini.
Adanya motivasi dari keluarga, guru, teman sebaya untuk melakukan point
pertama.
Kemauan orang tua untuk membenahi kondisi sehingga tercipta keluarga
yang harmonis, komunikatif, dan nyaman bagi remaja.
Remaja pandai memilih teman dan lingkungan yang baik serta orangtua
memberi arahan dengan siapa dan di komunitas mana remaja harus
bergaul.
Remaja membentuk ketahanan diri agar tidak mudah terpengaruh jika
ternyata teman sebaya atau komunitas yang ada tidak sesuai dengan
harapan.

III. LEMBER KERJA


1. Jelaskan definisi Remaja?
2. Jelaskan perubahan-perubahan yang terjadi pada usia remaja?
3. Jelaskan psikososial remaja?
4. Jelaskan penyebab terjadinya kenakalan pada remaja?
5. Jelaskan bahaya narkoba dan sex bebas pada remaja?

6. Jelaskan permasalahan kesehatan remaja?

7. Jelaskan hal-hal yang bisa dilakukan untuk mengatasi kenakalan


remaja?

You might also like