Professional Documents
Culture Documents
1 Juni 2016
P-ISSN No. 2460 5972
E-ISSN No. 2477 6165
Abstract
Inventories of petroleum fuels are increasingly depleted and will someday run out. These
shortcomings can be overcome by using alternative fuels, such as ethanol. Based on this, it is
necessary to research and development of ethanol as a fuel. One way is with a separation in a
packed distillation column. This study aims to assess the mass transfer phenomena that occur in
the process of distilling a mixture of ethanol-water-amyl alcohol packed in column. In addition,
this study aims to optimize temperature and reflux to obtain the highest levels of ethanol. This
research method uses packed bed distillation system with the batch process. Feed used is
synthetic ethanol, water, and solvent. Solvent used were amyl alcohol. Doing distillation with
heating temperature is maintained. Distillation is done in the packing of stainless steel wool.
Research carried out in a batch process with a variable temperature of 79C; 84C; 91C; and
porosity packing 20%; 30%; 40%; 50%; 60%; 70%; 80%.
Abstrak
Persediaan bahan bakar minyak bumi semakin lama semakin menipis dan suatu saat akan
habis. Kekurangan tersebut dapat diatasi dengan menggunakan bahan bakar alternatif,
diantaranya adalah ethanol. Berdasarkan hal tersebut, maka diperlukan penelitian dan
pengembangan ethanol sebagai bahan bakar alternatif. Salah satu cara pemisahannya adalah
dengan distilasi dalam packed column. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji fenomena
perpindahan massa yang terjadi pada proses distilasi campuran etanol-air-amil alkohol
didalam packed column. Selain itu penelitian ini bertujuan untuk mengoptimalisasikan
temperatur dan refluks untuk mendapatkan kadar etanol tertinggi. Metode penelitian ini
menggunakan sistem distilasi packed bed dengan proses secara batch. Feed yang digunakan
adalah ethanol sintetis, air, dan solven. Solven yang digunakan yaitu amil alkohol. Melakukan
distilasi dengan suhu pemanasan dijaga. Distilasi dilakukan dalam packing stainless steel wool.
Penelitian dijalankan dalam proses batch dengan variabel suhu 79C; 84C; 91C; dan
porositas packing 20%; 30%; 40%; 50%; 60%; 70%; 80%.
Kata kunci: Etanol ,Distilasi, Perpindahan massa, Packed bed , Reflux ratio.
56
Journal of Research and Technologies, Vol. 2 No. 1 Juni 2016
P-ISSN No. 2460 5972
E-ISSN No. 2477 6165
efek positif terhadap lingkungan, karena dapat Pada penelitian sebelumnya yang
menekan emisi CO2, CO, hidrokarbon, dan dilakukan oleh Chen dkk (2006)
SOx. menggunakan random packing sebagai
Bioethanol (C2H5OH) adalah ethanol packed dalam kolom distilasinya. Penelitian
yang bahan utamanya dari tumbuhan ini menghasilkan bahwa random packing
umumnya menggunakan proses fermentasi. dapat menyebabkan foaming pada kolom
Ethanol adalah bahan beroktan tinggi dan distilasi, karena pressure dropnya yang besar
dapat menggantikan timbal sebagai peningkat dan berdasarkan penambahan surfaktan.
nilai oktan dalam bensin dengan mencampur Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh
ethanol dengan bensin, akan mengoksigenasi Antonio (1996) menjelaskan tentang
campuran bahan bakar sehingga dapat mekanika fluida dan perpindahan massa pada
terbakar lebih sempurna dan mengurangi structured packing pada kolom distilasi
emisi gas buang (seperti karbon dengan sistem n-heptane. Structured packing
monoksida/CO). yang digunakan dalam penelitian ini adalah
Untuk mendapatkan bioetanol, perlu flexiplac, gempak, intalox, maxpax, mellapak,
dilakukan pemisahan ethanol dari broth dan sulzer. Model perpindahan massa dalam
fermentasi. Umumnya pemisahan dilakukan penelitian ini telah terintegrasi untuk
dengan cara distilasi. Distilasi dapat memprediksi liquid hold up, penurunan
dilaksanakan menggunakan peralatan plate tekanan, dan kapasitas floading dari
coloumn atau packed coloumn. Pemakaian structured packing jenis logam yang
plate coloumn biasanya digunakan untuk bergelombang. Serta memperhitungkan
kapasitas besar dan packed coloumn untuk tekstur dari permukaan packing dan
kapasitas kecil. kemampuan bahan permukaan ketika dalam
Penelitian-penelitian terdahulu tentang kontak dengan berbagai jenis cairan.
distilasi didalam packed bed telah banyak Structured packing steel wool digunakan
dilakukan. Rix dan Oluji (1985) menemukan karena memiliki performa terbaik jika
model efisiensi transfer massa pada dibandingkan dengan packing lainnya pada
structured packing dengan sistem etanol-air, diameter yang kecil (2-3 in), tetapi pada
tetapi pada penelitian ini masih mengabaikan diameter besar penggunaan steel wool kurang
pengaruh dari tekanan karena digunakan disarankan karena akan menyebabkan steel
kondisi vakum dan flow rate yang rendah. wool terbawa oleh liquid sebab steel wool
Kemudian Rix dan Oluji (2008) melanjutkan hanya bekerja maksimal jika disusun merata.
penelitiannya dengan melakukan kalkulasi Kelebihan lainnya pada steel wool adalah
pada beberapa jenis packing yang digunakan harganya yang cukup murah dibandingkan
di dalam kolom. Packing yang diteliti adalah dengan packing yang lainnya. Belum banyak
chimney trays, chevron type liquid collectors, penelitian yang mengarah pada karakterisasi
dan liquid distributors menggunakan sistem perpindahan massa dan hidrodinamikanya
air-udara dengan simulasi CFD. Penelitian (pressure drop) untuk packing steel wool.
dilakukan dengan menggunakan program Distilasi merupakan metode pemisahan
simulasi TU-Delft. Orlando dkk (2009) dan pemurnian yang paling banyak digunakan
melakukan penelitian dengan menggunakan dalam industri kimia. Distilasi digunakan
campuran C8-C14. Penelitian ini bertujuan untuk memisahkan komponen di dalam
untuk membandingkan enam korelasi HETP larutan yang mempunyai titik didih
di literatur untuk mendapatkan distilat distilat (volatilitas) yang berbeda dan untuk larutan
berupa 98% C8-C11. Mira dan Diyah (2012) partial miscible (larut sebagian) maupun
melakukan penelitian pada skala laboratorium miscible (saling larut) menjadi komponennya
dengan mengunakan bahan berupa campuran masing-masing.
etanol dari hasil fermentasi molases, solvent Pada operasi pemisahan dengan
(dodecanol dan octanol), dan air. Gerry dan menggunakan distilasi batch, umpan
Lutfiah (2013) melakukan penelitian untuk campuran masuk kedalam peralatan dan satu
dua macam adsorbent yaitu silica gel dan atau lebih produk dapat diperoleh. Contoh
CaCl2 sehingga dapat dibandingkan adsorbent yang umum adalah distilasi di laboratorium,
yang memiliki kinerja yang lebih baik dengan dimana campuran liquid diisikan kedalam pot
melihat kapasitasnya. dan dipanaskan sampai mendidih. Uap yang
57
Journal of Research and Technologies, Vol. 2 No. 1 Juni 2016
P-ISSN No. 2460 5972
E-ISSN No. 2477 6165
terbentuk secara kontinu diembunkan untuk panjang, biasanya berdiri tegak dan berisi
mendapatkan distilat. Untuk mendapatkan packing yang diam didalamnya. Bahan
tinggi packing pada distilasi ini caranya Packing merupakan media untuk memperluas
hampir sama dengan distilasi fraksinasi, bidang kontak antara fase uap dan cair
namun pada distilasi batch terdapat dua sehingga transfer massa dan panas berjalan
pilihan yaitu konstan reflux dengan komposisi baik. Cairan mengalir melewati permukaan
distilat yang berubah-ubah atau dengan packing dalam bentuk lapisan film tipis
menggunakan konstan komposisi distilat sehingga luas bidang kontak antara fase uap
dengan reflux yang berubah-ubah. dan cair makin besar. Cairan masuk dari
bagian atas menara, sedangkan gas masuk
Pressure Drop dari bagian bawah menara.
Sangatlah penting memprediksi Jenis packing yang baik harus memenuhi
penurunan tekanan (pressure drop) untuk syarat-syarat sebagai berikut (Foust, hal.
aliran dua fluida yang melewati packed 135):
kolom. Pada umumnya aliran gas yang terjadi 1. Harus memiliki luas permukaan per
didalam pack kolom adalah turbulen dan volume yang besar sehingga dapat
bentuk umum persamaan antara penurunan menyediakan luas kontak yang besar.
tekanan dan gas flow rate per-unit area kolom 2. Harus memiliki porositas yang besar
(UG) ditunjukkan kurva A pada Gambar 1 sehingga pressure drop tidak tinggi.
penurunan tekanan (-P) mendekati UG1,8 . 3. Harus dapat memiliki wetting
characteristic yang baik.
4. Tahan korosi.
5. Memiliki bulk density yang rendah.
6. Tidak mahal.
58
Journal of Research and Technologies, Vol. 2 No. 1 Juni 2016
P-ISSN No. 2460 5972
E-ISSN No. 2477 6165
kondensor proses distilasi digunakan operasi batch
dengan reflux total. Berikut ini adalah hasil
dari penelitian yang telah dilakukan:
thermometer
Kolom
distilasi
manometer
Tangki thermometer
distilat
boiler
Gambar 3. Hubungan antara Kadar etanol
Gambar 2. Skema Rangkaian Peralatan
(%vol) dengan Suhu (C) pada Distilat di
Penelitian
Porositas tertentu.
Tabel 2. Spesifikasi Kolom Distilasi
Dapat dilihat dalam Gambar 3 bahwa
No Keterangan Ukuran
hubungan antara suhu dengan kadar etanol
1 Diameter kolom distilasi 3 cm yang terbentuk didistilat berbanding lurus.
2 Tinggi kolom distilasi 60 cm Diantara ketiga variabel tersebut yang
3 Volum labu distilasi 1 liter menghasilkan kadar etanol distilat tertinggi
adalah menggunakan suhu 91C dan pada
Pelaksanaan penelitian dilakukan dengan
porositas packing 20% sebesar 76,8071%.
tahapan yang pertama, yaitu menyiapkan
Hal ini dikarenakan ketika suhu
larutan campuran yang terdiri dari etanol,
mengalami kenaikan, maka rate uap akan
amil alkohol, dan air. Larutan campuran
meningkat, sehingga semakin banyak etanol
tersebut dibuat sejumlah 1000 ml dengan
yang teruapkan. Dan pada % porositas yang
komposisi 15% etanol, 80% amil alkohol, dan
kecil, maka kerapatan dari packing stainless
5% air. Kemudian memeriksa keadaan
stell wool akan semakin rapat dan semakin
peralatan distilasi dan memastikan semua
banyak air serta amil alkohol yang dapat
valve tertutup. Campuran tersebut
ditahan oleh packing.
dimasukkan kedalam labu leher tiga.
Tahap selanjutnya mengalirkan air
pendingin kedalam condenser kemudian hot
plate dinyalakan untuk memanasi labu leher
tiga. Knop hot plate diatur sesuai suhu yang
ditentukan. Produk yang dihasilkan lalu
ditampung dan dianalisa kadarnya dengan gas
chromatography.
Tahap terakhir melakukan langkah yang
sama untuk variabel porositas packing dan
suhu yang lain. Lalu melakukan pengukuran
pressure drop dengan manometer dan Gambar 4. Hubungan antara Kadar etanol
mengolah data yang didapat dari penelitian (%vol) dan Suhu (C) pada Bottom di
untuk menghasilkan data yang diinginkan. Porositas tertentu.
59
Journal of Research and Technologies, Vol. 2 No. 1 Juni 2016
P-ISSN No. 2460 5972
E-ISSN No. 2477 6165
91C dan pada porositas packing 20% sebesar dengan suhu 79C, 84C, dan 91C
2,790%. menghasilkan rate uap yang bervariasi dan
Hal ini dikarenakan ketika suhu pada porositas tertentu 80%; 70%; 60%; 50%;
mengalami kenaikan, maka rate uap akan 40% 30%; dan 20%. Didapatkan pengukuran
meningkat, sehingga semakin banyak etanol pressure drop terbesar sebesar 6,6 mm HO
yang teruapkan, maka semakin sedikit etanol pada suhu operasi 91C dan rate uap 0,0170
yang tersisa dibottom. Dan pada % porositas kg/s pada porositas packing 20%.
yang kecil, maka kerapatan dari packing Dari hasil ini dikarenakan semakin tinggi
stainless stell wool akan semakin rapat dan kerapatan suatu packing, maka dapat
semakin banyak air serta amil alkohol yang menghasilkan pressure drop yang tinggi. Dan
dapat ditahan oleh packing. pada % porositas yang kecil yaitu 20%
Selanjutnya akan dilakukan analisa menghasilkan rate uap terkecil, sebesar
terhadap pressure drop dari setiap variabel 0,0107 kg/s pada suhu 91C. Hal ini
suhu yang menghasikan kadar etanol disebabkan uap yang dapat naik ke alat
tertinggi. distilasi semakin sulit, tetapi % kadar alkohol
yang dibawa semakin murni.
Tabel 3. Pengaruh Porositas Packing
terhadap Pressure Drop.
4. KESIMPULAN
Porositas Suhu P
(%) (C)
Rate Uap (kg/s)
(mmHO)
Analisa kadar alkohol dalam penelitian
ini menggunakan gas chromatograph (GC).
79 1,0802 x 10-5 4,60
Hasil dari penelitian ini menunjukkan
20 84 1,4052 x 10-5 6,00
91 1,6957 x 10-5 6,60 hubungan antara suhu dan kadar etanol yang
79 1,5148 x 10-5 4,40 terbentuk didistilat berbanding lurus. Diantara
30 84 1,9946 x 10-5 5,80 ketiga variabel tersebut yang menghasilkan
91 2,5456 x 10-5 6,20 kadar etanol distilat tertinggi adalah dengan
79 2,2573 x 10-5 4,20
suhu 91C dan pada porositas packing 20%,
40 84 2,7142 x 10-5 5,20
91 3,0177 x 10-5 5,60 sebesar 76,8071%. Dan pada bottom yang
79 2,5071 x 10-5 3,80 terendah adalah dengan suhu 91C dan pada
50 84 3,2138 x 10-5 4,80 porositas packing 20%, sebesar 2,790%.
91 3,6621 x 10-5 5,20 Sedangkan pressure drop pada kondisi
79 3,4083 x 10-5 3,78
60 84 3,8263 x 10-5 4,44
operasi dengan pengukuran pressure drop
91 4,3395 x 10-5 4,89 terbesar adalah sebesar 6,6 mm HO pada
79 3,9511 x 10-5 3,56 suhu operasi 91C dan rate uap 0,0170 kg/s
70 84 4,428 x 10-5 4,22 pada porositas packing 20%. Dari hasil ini
91 4,8752 x 10-5 4,78 dapat disimpulkan bahwa suhu berbanding
79 4,1071 x 10-5 3,33
80 84 4,6302 x 10-5 3,89 lurus dengan pressure drop.
91 5,3697 x 10-5 4,56
Saran
Hasil korelasi empiris beserta data
pressure drop perlu dikaji lebih dalam agar
sesuai dengan perpindahan massa yang terjadi
didalam peralatan distilasi.
Penghargaan
1. Terima kasih saya ucapkan kepada Allah
SWT sehingga dapat terselesainya
penelitian ini.
2. Terima kasih kepada kedua orangtua, adik
Gambar 5. Hubungan antara Pressure Drop maupun suami yang selalu mendukung
(mm HO) dengan Rate Uap (kg/s) dan agar terus meningkatkan kemampuan saya.
Porositas Packing (%) 3. Dan berbagai pihak yang tidak dapat saya
sebutkan satu persatu, saya ucapkan terima
Dari hasil penelitian didapatkan pada kasih.
saat proses distilasi pada kondisi operasi
60
Journal of Research and Technologies, Vol. 2 No. 1 Juni 2016
P-ISSN No. 2460 5972
E-ISSN No. 2477 6165
61