You are on page 1of 3

Teori Perubahan Menurut Roger

Roger (1962) mengembangkan teori dari Lewin (1951) tentang 3 tahap perubahan
dengan menekankan pada latar belakang individu yang terlibat dalam perubahan dan lingkungan
dimana perubahan tersebut dilaksanakan. Roger menjelaskan 5 tahap dalam perubahan, yaitu:
kesadaran, keinginan, evaluasi, mencoba, dan penerimaan atau dikenal juga sebagai AIETA
(Awareness, Interest, Evaluation, Trial and Adoption). Menurut Roger E untuk mengadakan
suatu perubahan perlu ada ada langkah yang di tempuh seningga harapan atau tujuan akhir dari
perubahan dapat tercapai. Langkah-langkah tersebut antara lain :

1. Tahap Awarness (Kesadaran)


Tahap ini merupakan tahap awal yang mempunyai arti bahwa dalam mengadakan
perubahan di perlukan adanya kesadaran untuk berubah apabila tidak ada kesadaran untuk
berubah. Maka tidak mungkin tercipta suatu perubahan.

2. Tahap Interest (Ketertarikan)


Tahap yang kedua dalam mengadakan perubahan harus timbul perasaan minat
terhadap perubahan yang dikenal. Timbul minat yang mendorong dan menguatkan
kesadaran untuk berubah.

3. Tahap Evaluation (Evaluasi)


Pada tahap ini terjadi penilaian terhadap suatu yang baru agar tidak terjadi hambatan
yang akan ditemukan selama mengadakan perubahan. Evaluasi ini dapat memudahkan
tujuan dan langkah dalam melakukan perubahan.

4. Tahap Trial (Percobaan)


Tahap ini merupakan tahap uji coba terhadap suatu yang baru atau hasil perubahan
dengan harapan suatu yang baru dapat diketahui hasilnya sesuai dengan kondisi atau situasi
yang ada dan memudahkan untuk diterima oleh lingkungan.
5. Tahap Adoption (Penerimaan)
Tahap ini merupakan tahap terakhir dari perubahan yaitu proses penerimaan terhadap
suatu yang baru setelah dilakukan uji coba dan merasakan adanya manfaat dari suatu yang
baru sehingga selalu mempertahankan hasil perubahan.

Permasalahan:

Anda seorang perawat yang baru saja menyelesaikan pendidikan sebagai sarjana ners.
Saat Anda memulai bekerja di tempat yang baru di Ruang Penyakit Dalam Rumah Sakit B, Anda
melihat para perawat senior anda tidak selalu menggunakan handschoon saat melakukan
beberapa tindakan keperawatan (seperti mengambil darah atau merawat luka). Saat anda tanya
salah satu perawat disana, beliau mengatakan hanya mengikuti rutinitas perawat senior
sebelumnya. Anda merasa bingung yang mana anda ikuti karena anda yakin tindakan perawat
ruangan tersebut berbeda dari teori yang anda pelajari sebelumnya. Perawat diruangan banyak
yang masih D3 keperawatan dan beberapa yang senior masih pendidikan SPK. Kepala ruangan
dan salah satu katim berpendidikan sarjana Ners.

Penyelesaian masalah di atas berdasarkan teori Rogers

1. Tahap Awarness (Kesadaran)


Pada tahap ini kita harus membuat para perawat senior tersebut sadar bahwa
penggunaan handscoon itu sangat penting. Seperti yang kita tahu, menggunakan handscoon
saat melakukan tindakan dapat membuat perawat terhindar dari bahaya infeksi silang. Jika
perawat tersebut sadar akan bahaya yang ditimbulkan dengan tidak menggunakan handscoon
maka diharapkan perawat senior berpikir mulai untuk menggunakan handscoon.

2. Tahap Interest (Ketertarikan)


Pada tahap ini disaat perawat telah menyadari betapa pentingnya penggunaan
handscoon, ia akan mulai memiliki keinginan untuk menggunakan handscoon saat akan
melakukan tindakan.

3. Tahap Evaluation (Evaluasi)


Melihat dari baik buruk pengunaan handscoon ternyata pengaruh positif jauh lebih
banyak sehingga seharusnya perubahan ini mulai diterapkan.

4. Tahap Trial (Percobaan)


Pada tahap ini perawat senior telah melakukan uji coba terhadap pengunaan
handscoon saat melakukan tindakan. Ternyata setelah menerapkan perubahan tersebut,
terdapat perasaan aman dan nyaman saat melakukan tindakan.

5. Tahap Adoption (Penerimaan)


Melihat dari hasil uji coba yang telah dilakukan, dan merasakan sendiri dampak
positif terhadap pengunaan handscoon sehingga para perawat senior menerima akan adanya
perubahan dan menerapkannya setiap kali melakukan tindakan.

You might also like