Professional Documents
Culture Documents
PEMBAHASAN
yang mana fungsi (x) menunjukkan permulaan dari linearitas. Fungsi tersebut harus
fungsi kudrat, atau orde yang lebih tinggi, pada perpindahan variabel x. Persamaan
differensial dari gerak pengaruhi oleh gaya, yang diasumsikan tidak ada gaya luar
yang bekerja, sehingga dapat ditulis dalam bentuk
Dimana, seperti yang kita ketahui, tidak sama dengan 0 . Dengan memasukkan
solusi dari percobaan kita kedalam persamaan differensial diberikan:
3
hubungan cos 3 u e iu e iu / 2 sehingga diperoleh
Dengan tidak menganggap A=0, kita melihat bahwa solusi percobaan kita tidak tepat
memenuhi persamaan differensial. Namun, suatu pendekatan pada nilai akan
memenuhi jika nilai kecil, dengan besaran yang ada di dalam kurung adalah yang
sama dengan nol. Hasilnya adalah
Persamaan diatas adalah persamaan osilator non linier yang bergerak bebas. Fungsi
diatas merupakan fungsi dari amplitudo A.
Untuk mendapatkan solusi yang lebih baik, kita harus memasukan nilai dalam
bentuk dangling pada persamaan 3.7.6b yang menyertakan harmonic ketiga, cos 3t .
Oleh karena itu, kita menggunakan solusi percobaan ke dua yaitu dalam bentuk
Dengan menganggap besaran yang ada di dalam kurung pertama sama dengan nol
maka akan membeikan nilai yang sama pada persamaan 3.7.7. Dengan
menganggap besaran yang ada di dalam kurung kedua sama dengan nol, kita akan
memperoleh nilai untuk koefisien B yaitu
Dimana kita mengasumsikan bahwa nilai yang ada pada A 2 cukup kecil sehingga
dapat diabaikan. Sehingga solusi pada aproksiamsi kedua adalah
Kita berhenti pada tahap ini tapi proses dapat di ulang untuk menemukan kembali
rumus pendekatan ketiga begitupun seterusnya.
Analisis diatas walaupun masih dalam bentuk yang rumit tetapi kita dapat
menemukan dua hal penting tentang osilasi bebas yang dipengaruhi gaya nonlinear,
oleh sebab itu periode osilasi adalah fungsi amplitudo getaran dan osilasi ini bukan
bentuk sinusoidal persis tetapi dapat dianggap sebagai superposisi dari gerak
harmonic campuran. Getaran system non linier disebabkan oleh sisusoidal asli yang
disebabkan pula oleh gaya yang juga di simpangkan. Oleh sebab itu gerak tersebut
dapat disebut gerak harmonic. Lospeker sebagai contoh yang dapat disebut sebagai
simpangan (harmonic) dan juga system aplikasi elektronik.
3 5
sin ..........
3! 5!
Jadi persamaan diferensial untuk bandul sederhana ( g ) sin 0 dapat ditulis
dengan bentuk persamaan 3.7.2 dan hanya dapat menahan bentuk linier dan bentuk
kubik dalam turunan sinus tersebut, fungsi deferensial tersebut dapat menjadi
02
02 3
3!
0 1
3 02 / 6 A2
1/ 2
0 1
A2
1/ 2
402 8
dan
1 / 2 1 / 2
2 l A2 A2
T 2 1 T0 1
g 8 8
Untuk periode bandul sederhana. A dsini adalah aplitudo osilasi yang ditulis dalam
bentuk radian. Metode pendekatan yang digunakan ini menujukakan bahwa periode
untuk amplitudo sama dengan 0 adalah lebih panjang dari pada vaktor 1 2 / 8 1 / 2
aplitudo yang normal), faktornya adalah 1 2 / 32 1 / 2
1.2025 , jadi periode lebih
lama 20% dari pada periode yang memiliki amplitudo kecil. Pertimbangan ini lebih
besar dari pada bola bandul teredam, yang pernah di lakukan pada contoh 3.4.3
sebelumnya
*The Self-Limiting Oscillator: Numerical Solution
Beberapa osilator non linear memperlihatkan sebuah efek yang tidak dapat
diturunkan dari setiap osilator linear siklus pembatas, yaitu osilasi yang meredam
dirinya sendiri (self-limiting). Contoh dari osilator non linear yang meredam dirinya
sendiri adalah osilator van der Pol, yang secara intensif diteliti oleh van der Pol dalam
penelitiannya pada tabung hampa udara (vacuum).
Disini kita akan mendiskusikan perbedaan dari persamaan van der Pol dari
gerak yang menggambarkan sebuah osilator non linear yang dapat dilihat pada osilasi
yang meredam dirinya sendiri yang akan kita hitung secara eksplisit dibandingkan
secara numeric. Mengingat sebuah osilator terutama pada gaya redam osilator non
linear yang mana secara keseluruhan persamaan geraknya adalah
2
2 x
x A x 2 x 02 x 0
2
(3.7.11)
Persamaan van der Pol identik dengan persamaan 3.7.11 tanpa syarat yang ketiga
yang ada di dalam kurung, kecepatan yang bergantung pada factor redaman x 2 / 2 .
Batas siklus menjadi jelas dengan sedikit menyusun persamaan diatas dan mengganti
fase jarak variable y menjadi x :
x2 y2
y A2 1 2 2 2 y 02 x 0 (3.7.12)
A A
Syarat redaman non linear adalah negative untuk semua titik (x,y) yang diberikan
oleh
x2 y2
1 (3.7.13)
A2 A2 2
Solusi lengkap hanya dapat diperoleh secara numerik. Kita bisa menggunakan
Mathcad untuk mendapatkan solusi ini. Untuk mempermudah menghitungnya, kita
harus menetapkan factor A, dan 0 sama dengan 1. Jadi persamaan 3.7.12 menjadi
lebih sederhana menjadi
y 1 x2 y 2 y x 0 (3.7.14)
Cara klasik untuk menyelesaikan persamaan diferensial orde kedua tunggal adalah
mengubahnya kedalam system yang ekuivalent dengan orde pertama tunggal dan
kemudian menggunakan Runge-Kutta atau beberapa teknik yang ekuivalent untuk
menyelesaikan persamaan tersebut. Dengan mensubtitusikan y ke dalam x , kita
mendapatkan dua persamaan diferensial orde pertama berikut
x y
y x 1 x2 y 2 y (3.7.15)
Faktanya, persamaan tersebut tidak dapat diselesaikan secara numeric. Satu yang
dapat dengan mudah dibuktikan bahwa persamaan tersebut memiliki solusi analitik
x cos t dan y sin t yang menggambarkan batas akhir dari gerak pada siklus
x 2 y 2 1 . Hal ini menjadi menarik, walaupun begitu untuk melakukan gerak dari
nilai yang berubah-ubah yang keduannya dengan dan tanpa batas siklus dengan
melihat system yang berkembang adalah batas siklus. Perilaku ini dapat diamati
hanya dengan memecahkan persamaan numeric. Sebagai contok gunakanlah machad.
Pada bab sebelumnya, kita menggunakan pers machad rkfixeld dimana
menggunakan orde empat, dan teknik rungekuta untuk memecahkan persoalan
diferensial orde pertama. Kita dapat menulis pula ffariabel x dan y dalam pers
machad sebagai x1 dan x2, komponen dua dimensi fektor x =(x1,x2).
Prosedur machtad
Tetapkan vector dua dimensi x = (x1, x2) yang terdiri dari nilai inisial
0.5
rumus; bahwa x
0
Hal ini dimulai pada gerak (x0, yo) =( -0,50)
Tetapkan nilai fungsi vector D(t, x) yang terdiri dari derifasi pertama dari
fungsi x(t) dan y(t) (persamaan 3.7.15)
Tetapkan waktu interval [0,T] dan nomor titik, npts, yang memilki
interval dengan solusi yang dapat di evaluasi.
Tinggalkan informasi fungsi rkfixed (atau Rkadapt) dimana dai bergerak
dengan acak dan interval [0, T] waktu yang sangat sempit yang bias kamu
pilih, yaitu
Z = rkfixed(x, 0, T, npts, D)
Atau
Z = Rkadapt(x, 0, T, npts, D)
Fungsi rkfixed (atau Rkadapt) kembali pada matriks Z (dalam kasus ini menggunakan
dua baris dan 3 kolom) dimana kolom pertama terdiri atas waktu t1 dimana solusinya
dapat di evaluasi dan dua kolom selanjutnya terdiri dari nilai x (t1) dan y (t1). Grafik
Mathcad's digunakan untuk menilai secara umum hasil fase tiap plot, dua dimensi
yang terdiri dari plot y (t1) dan x (t1).
Gambar 3.7.1 menunjukkan hasil solusi numeric dari persamaan gerak diatas,
sebgaiman yang di katakana sebelumnya dalam system spiral luar atau spiral dalam,
kedudukan terakhir pada vsiklus pada gerak terdeam. Kejdian osilator looks in
pada siklus terbatas, gerakannya sedrhana daripada gererak osilasi harmonic
sederhana berulang dan terulang dan dapat di prediksi.
x 02 x3 3.8.1
Gambar 3.7.1. fase ruang untuk membatasi osilator itu sendiri dengan factor redaman
0.1 dan memulai nilai ( x0 , y0 ) pada badgian (a) (0,5,0), Kurva padat dan b-
(1,5,0) kurva terhampar
asumsi bahwa x1 dan x2 secara individual memenuhi persamaan diatas. Pertama,
subtitusi liniernya dikombinakasikan dalam persaaan sisi kiri
x x 02 x1 x 2 x 02 x1 x 2 02 x 2
x13 x23 3.8.2
dimana bagian terakhir diikuti dari factor bahwa x 1 dan x2 diasumsikan untuk
menjadi solusi persamaan 3.8.1. sekarang subtitusi kombinasi non linier kedalam sisi
kanan ke persamaan 3.8.1 dan setara untuk hasil persamaan 3.8.2
x1 dan x2 adalah solusi untuk pers gerak tersebut bervariasi terhadap waktu t.
sehingga, hanya dengan cara 3.8.3b dapat memenuhi semua keadaan jika dan
identik dengan 0, yang mana melanggar postulat bahwa mereka adalah factor
arbitreri. Secara jelas, jika x1 dan x2 dalah solusi untuk persamaan gerak non linier,
maka setiap kombinasi liner adalah salah (bukan). Kombinasi ini secara non linier
memberikan kenaikan untuk menarik perlakuan gerak acak.
Esensi gerak acak sebuah system non linier adalah tidak tetap dan gerakannya
tidak dapat diprediksi. Ini terjadi dalam osilasi harmonic sederhana, seperti bandul
atau objek bergetar lainnya sebagai overdraiven fungsi linier dimana fungsi energy
potensial mereka adalah sebuah fungsi kuadratik yang renggang dari keseimbangan.
Lihat gambar (3.2). ini terjadi dalam udara pada gerak konveksi fluida, gerak objek
melingkar untuk system matahari, lubang laser, rangkaian elektronik dan pada
beberapa reaksi kimia. Osilasi acak , misalnya pada system nyata sebagai gerak yang
tidak berulang. Osilasi yaitu meloncat-loncat tetapi setiap lingkaran osilasi seperti
tidak ada sebelum dan setelahnya. Osilasi tampak pada sesuatu yang tentu dan dapat
diganti tidak secara murni dengan gerak acak. Jangan menjadi bingung karena
pernyataan ini. Gerak acak pada sistem klasik tidak berarti bahwa mereka tidak taat
pada ketentuan hukum alam. Mereka memberikan kondisi mula-mula dan gaya
sebagai subjek. System klasik melakukan putaran terhadap waktu dalam sebuah cara
untuk penentuan secara komplit. Kita tidak dapat dengan tepat mampu untuk
mengkalkulasikan evolusi dengan setiap tingkat tertentu.
Gambar 3.8.1 bandul sederhana bergerak dalam sebuah medium resistif oleh gerak
bervariasi secara sunisodal, F cos f t . gaya tangensial untuk kelengkuan metode
bandul
Kita tidak membahas gerak acak secara mendetail. Seperti tujuan dari teks ini.
Pembaca dapat memperbaiki kekurangan ini dengan merujuk pada model gerak acak
di tempat lain. Disini kita akan memperkenalkan venomena acak dengan sebuah
analisis bandul sederhana teredam yang juga dapat bergerak kedalam sebuah situasi
acak. Ditunjukkan bahwa perubahan kecil dalam parameter gerak dapat menunjukkan
divergensi yang menghasilka gerak, sehingga memberikan prediksi dari evolusi yang
nyaris tidak mungkin.
Dimana kita memiliki asumsi bahwa gaya gerak F cos f t , berfungsi tangen untuk
02 sin cos f t (3.8.5)
Gambar 3.8.2 fase ruang tiga dimensi pada plot sebuah gerak, bandul sederhana
teredam. Parameter gerak adalah = 0.9 frekuensi gerak anguler dan parameter
2 1
redaman adalah dan secara berturur-turut. Koordiat plot adalah
3 2
x / 2 , y , z t / 2
Pada permulaan diskusi kita tentang bandul sederhana, kita di batasi oleh
analisis dari gerak untuk osilasi kecil dimana digunakan aproksimasi sin .
Disini tidaklah demikian. Tepatnya ketika bandul bergerak keluar dari sudut yang
kecil bahwa efek non linier sin menyatakan dirinya sendiri, yang kadang-kadang
dalam bentuk gerak acak.
Kita menyederhanakan analisis kita dengan menskala frekuensi sudut dalam
satuan 0 (secara hakikat 0 = 1) dan kita menyederhanakan notasi dengan
x x sin x cos t (3.8.6)
Ingat persamaan ini adalah tidak berdimensi, dan gerak frekuensi sudut dalah
sebuah kelipatan dari 0 .
Kita menggunakan Matcath seperti dalam contoh sebelumnya untuk
menyelesaikan persamaan ini pada kondisi yang bervariasi. Untuk deskripsi berikut
kita memvarisikan gaya gerak, dan mengadakan perbaikan keduanya pada gerak
frekuensi dan parameter redaman di 2/3 dan 1/2 secara berturut-turut. Dimulai
pada koordinat (x0, yo, z0) dari gerak (0,0,0).
Peremeter gerak : = 0,9
Kondisi ini menyebabkan terjadinya gerak periodik. Sehingga gerak bandul
dapat diprediksi. Misalkan gerak putaran untuk sebuah durasi T ekuivelen
dengan 10 gerak melingkar. Yang dapat ditunjukkan pada gambar 3.8.2
sebuah lintasan gerak fase ruang tiga dimensi. Sumbu vertikal mewakili
kordinat z, atau aliran waktu, sementara horizontal mewakili dua fese ruang
koordinat x dan y. Lintasan dimulai pada koorninat (0,0,0) dan spiral kearah
luar dan atas yang sesuai dengan arah waktu. Terdapat 10 spiral yang sesuai
Gambar 3.8.3 Teredam, gerak bandul untuk berbagai parameter gaya gerak (i) ruang
fase di sebelah kiri (ii) sudut x terhadap waktu di tengah (iii) bagian Poincar di
sebelah kanan. Hanya plot fase ruang pertama dan kedua dari dua siklus terakhir yang
ditunjukkan pada = 1.15. Setiap plot terdiri dari dua set kondisi awal, di mana
kecepatan sudut awal hanya berbeda 1 bagian dalam 10 5.