You are on page 1of 19

BAB II

PEMBAHASAN

3.7 Osilasi non linear : metode pendekatan berturut-turut

Ketika sebuah sistem dipindahkan dari posisi kesetimbangan, gaya pemulih


dapat bervariasi sebanding dengan perpindahannya. Sebagai contoh, sebuah pegas
tidak sepenuhnya sesuai dengan hukum Hooke; juga dalam banyak kasus fisika
fungsi gaya pemulih tidak terpisahkan dari non linier, seperti pada kasus bandul
sederhana yang akan kita bahas berikut.
Pada kasus nonlinear, gaya pemulih dapat diekspresikan sebagai berikut:

yang mana fungsi (x) menunjukkan permulaan dari linearitas. Fungsi tersebut harus
fungsi kudrat, atau orde yang lebih tinggi, pada perpindahan variabel x. Persamaan
differensial dari gerak pengaruhi oleh gaya, yang diasumsikan tidak ada gaya luar
yang bekerja, sehingga dapat ditulis dalam bentuk

Disini kita menjabarkan (x) sebagai deret pangkat.


Solusi dari tipe persamaan diatas biasanya menggunakan beberapa metode
pendekatan. Untuk mengilustrasikan satu metode, kita mengambil kasus khusus yang
mana hanya bentuk kubik pada (x). Sehingga kita dapatkan
Dengan membagikan m pada kedua ruas dimana 0 2 k / m dan 3 / m ,
sehingga kita dapat menuliskan

Kita mendapatkan solusi dari metode aproksimasi.


Sekarang kita tahu bahwa untuk = 0 solusinya adalah x A cos 0 t .

Andaikan kita mencoba pendekatan pertama pada bentuk yang sama

Dimana, seperti yang kita ketahui, tidak sama dengan 0 . Dengan memasukkan
solusi dari percobaan kita kedalam persamaan differensial diberikan:

Pada langkah terakhir kita bisa menggunakan identitas trigonometri


3 1
cos 3 u cos u cos 3u , yang mana lebih mudah dijabarkan dengan menggunakan
4 4

3
hubungan cos 3 u e iu e iu / 2 sehingga diperoleh

Dengan tidak menganggap A=0, kita melihat bahwa solusi percobaan kita tidak tepat
memenuhi persamaan differensial. Namun, suatu pendekatan pada nilai akan
memenuhi jika nilai kecil, dengan besaran yang ada di dalam kurung adalah yang
sama dengan nol. Hasilnya adalah
Persamaan diatas adalah persamaan osilator non linier yang bergerak bebas. Fungsi
diatas merupakan fungsi dari amplitudo A.
Untuk mendapatkan solusi yang lebih baik, kita harus memasukan nilai dalam
bentuk dangling pada persamaan 3.7.6b yang menyertakan harmonic ketiga, cos 3t .
Oleh karena itu, kita menggunakan solusi percobaan ke dua yaitu dalam bentuk

Memasukan persamaan diatas kedalam persamaan diferensial, kita dapatkan

Dengan menganggap besaran yang ada di dalam kurung pertama sama dengan nol
maka akan membeikan nilai yang sama pada persamaan 3.7.7. Dengan
menganggap besaran yang ada di dalam kurung kedua sama dengan nol, kita akan
memperoleh nilai untuk koefisien B yaitu
Dimana kita mengasumsikan bahwa nilai yang ada pada A 2 cukup kecil sehingga
dapat diabaikan. Sehingga solusi pada aproksiamsi kedua adalah

Kita berhenti pada tahap ini tapi proses dapat di ulang untuk menemukan kembali
rumus pendekatan ketiga begitupun seterusnya.
Analisis diatas walaupun masih dalam bentuk yang rumit tetapi kita dapat
menemukan dua hal penting tentang osilasi bebas yang dipengaruhi gaya nonlinear,
oleh sebab itu periode osilasi adalah fungsi amplitudo getaran dan osilasi ini bukan
bentuk sinusoidal persis tetapi dapat dianggap sebagai superposisi dari gerak
harmonic campuran. Getaran system non linier disebabkan oleh sisusoidal asli yang
disebabkan pula oleh gaya yang juga di simpangkan. Oleh sebab itu gerak tersebut
dapat disebut gerak harmonic. Lospeker sebagai contoh yang dapat disebut sebagai
simpangan (harmonic) dan juga system aplikasi elektronik.

Contoh soal 3.7.1


Bandul sederhana sebagai osilator non linier
Pada contoh 3.2.2 kita membuat bandul sederhanan sebagai osilator harmonic linier
dengan menggunakan pendekatan sin . Sehingga fungsi sinus dapat diturunkan
sebagai deret pangkat

3 5
sin ..........
3! 5!

Jadi persamaan diferensial untuk bandul sederhana ( g ) sin 0 dapat ditulis
dengan bentuk persamaan 3.7.2 dan hanya dapat menahan bentuk linier dan bentuk
kubik dalam turunan sinus tersebut, fungsi deferensial tersebut dapat menjadi

02
02 3
3!

Dimana 02 g / l . Identitas matematika ini untuk persaaan 3.7.4 dengan konstan

02 / 3! 02 / 6. Persamaan ini dapat digunakan juga untuk frekuensi sudut,


sehingga persamaan 3.77b kemudian dapat ditulis sebagai

0 1

3 02 / 6 A2
1/ 2

0 1
A2

1/ 2


402 8

dan
1 / 2 1 / 2
2 l A2 A2
T 2 1 T0 1
g 8 8

Untuk periode bandul sederhana. A dsini adalah aplitudo osilasi yang ditulis dalam
bentuk radian. Metode pendekatan yang digunakan ini menujukakan bahwa periode

untuk amplitudo sama dengan 0 adalah lebih panjang dari pada vaktor 1 2 / 8 1 / 2

dan kemudian dapat dihitung kembali dengan mengasumsikan bahwa sin .


Lebih singkatnya jika sebuah bandul berayun dengan aplitudo 90 0 / 2 (sebuah


aplitudo yang normal), faktornya adalah 1 2 / 32 1 / 2
1.2025 , jadi periode lebih
lama 20% dari pada periode yang memiliki amplitudo kecil. Pertimbangan ini lebih
besar dari pada bola bandul teredam, yang pernah di lakukan pada contoh 3.4.3
sebelumnya
*The Self-Limiting Oscillator: Numerical Solution
Beberapa osilator non linear memperlihatkan sebuah efek yang tidak dapat
diturunkan dari setiap osilator linear siklus pembatas, yaitu osilasi yang meredam
dirinya sendiri (self-limiting). Contoh dari osilator non linear yang meredam dirinya
sendiri adalah osilator van der Pol, yang secara intensif diteliti oleh van der Pol dalam
penelitiannya pada tabung hampa udara (vacuum).
Disini kita akan mendiskusikan perbedaan dari persamaan van der Pol dari
gerak yang menggambarkan sebuah osilator non linear yang dapat dilihat pada osilasi
yang meredam dirinya sendiri yang akan kita hitung secara eksplisit dibandingkan
secara numeric. Mengingat sebuah osilator terutama pada gaya redam osilator non
linear yang mana secara keseluruhan persamaan geraknya adalah


2
2 x
x A x 2 x 02 x 0
2
(3.7.11)

Persamaan van der Pol identik dengan persamaan 3.7.11 tanpa syarat yang ketiga
yang ada di dalam kurung, kecepatan yang bergantung pada factor redaman x 2 / 2 .
Batas siklus menjadi jelas dengan sedikit menyusun persamaan diatas dan mengganti
fase jarak variable y menjadi x :

x2 y2
y A2 1 2 2 2 y 02 x 0 (3.7.12)
A A

Syarat redaman non linear adalah negative untuk semua titik (x,y) yang diberikan
oleh
x2 y2
1 (3.7.13)
A2 A2 2

Solusi lengkap hanya dapat diperoleh secara numerik. Kita bisa menggunakan
Mathcad untuk mendapatkan solusi ini. Untuk mempermudah menghitungnya, kita
harus menetapkan factor A, dan 0 sama dengan 1. Jadi persamaan 3.7.12 menjadi
lebih sederhana menjadi



y 1 x2 y 2 y x 0 (3.7.14)

Cara klasik untuk menyelesaikan persamaan diferensial orde kedua tunggal adalah
mengubahnya kedalam system yang ekuivalent dengan orde pertama tunggal dan
kemudian menggunakan Runge-Kutta atau beberapa teknik yang ekuivalent untuk
menyelesaikan persamaan tersebut. Dengan mensubtitusikan y ke dalam x , kita
mendapatkan dua persamaan diferensial orde pertama berikut


x y



y x 1 x2 y 2 y (3.7.15)

Faktanya, persamaan tersebut tidak dapat diselesaikan secara numeric. Satu yang
dapat dengan mudah dibuktikan bahwa persamaan tersebut memiliki solusi analitik
x cos t dan y sin t yang menggambarkan batas akhir dari gerak pada siklus

x 2 y 2 1 . Hal ini menjadi menarik, walaupun begitu untuk melakukan gerak dari
nilai yang berubah-ubah yang keduannya dengan dan tanpa batas siklus dengan
melihat system yang berkembang adalah batas siklus. Perilaku ini dapat diamati
hanya dengan memecahkan persamaan numeric. Sebagai contok gunakanlah machad.
Pada bab sebelumnya, kita menggunakan pers machad rkfixeld dimana
menggunakan orde empat, dan teknik rungekuta untuk memecahkan persoalan
diferensial orde pertama. Kita dapat menulis pula ffariabel x dan y dalam pers
machad sebagai x1 dan x2, komponen dua dimensi fektor x =(x1,x2).

Prosedur machtad
Tetapkan vector dua dimensi x = (x1, x2) yang terdiri dari nilai inisial
0.5
rumus; bahwa x
0
Hal ini dimulai pada gerak (x0, yo) =( -0,50)
Tetapkan nilai fungsi vector D(t, x) yang terdiri dari derifasi pertama dari
fungsi x(t) dan y(t) (persamaan 3.7.15)

Tetapkan waktu interval [0,T] dan nomor titik, npts, yang memilki
interval dengan solusi yang dapat di evaluasi.
Tinggalkan informasi fungsi rkfixed (atau Rkadapt) dimana dai bergerak
dengan acak dan interval [0, T] waktu yang sangat sempit yang bias kamu
pilih, yaitu
Z = rkfixed(x, 0, T, npts, D)
Atau
Z = Rkadapt(x, 0, T, npts, D)

Fungsi rkfixed (atau Rkadapt) kembali pada matriks Z (dalam kasus ini menggunakan
dua baris dan 3 kolom) dimana kolom pertama terdiri atas waktu t1 dimana solusinya
dapat di evaluasi dan dua kolom selanjutnya terdiri dari nilai x (t1) dan y (t1). Grafik
Mathcad's digunakan untuk menilai secara umum hasil fase tiap plot, dua dimensi
yang terdiri dari plot y (t1) dan x (t1).
Gambar 3.7.1 menunjukkan hasil solusi numeric dari persamaan gerak diatas,
sebgaiman yang di katakana sebelumnya dalam system spiral luar atau spiral dalam,
kedudukan terakhir pada vsiklus pada gerak terdeam. Kejdian osilator looks in
pada siklus terbatas, gerakannya sedrhana daripada gererak osilasi harmonic
sederhana berulang dan terulang dan dapat di prediksi.

3.8. Osilasi nonlinier : gerak acak


kapan osilasi non linier terjadi di alam ? kita menjawab pertanyaan tersebut
dengan sebuat perumpamaan : mereka terjadi ketika persaan gerak adalah non-liner.
Ini berarti bahwa jika ada dua tau lebih solusi, x1 (t) dan x2 (t), untuk persamaan
gerak non linier, suatu kombinasi arbitreri linier, x1(t ) x2 (t ) , secara umum tidak
linier. Kita dapat mengilustrasikannya dengan sebuah contoh sederhana. Pertama
osilator non linier dibahas pada bagian 3.7 dideskripsikan oleh persamaan 3.7.4 :


x 02 x3 3.8.1
Gambar 3.7.1. fase ruang untuk membatasi osilator itu sendiri dengan factor redaman
0.1 dan memulai nilai ( x0 , y0 ) pada badgian (a) (0,5,0), Kurva padat dan b-
(1,5,0) kurva terhampar
asumsi bahwa x1 dan x2 secara individual memenuhi persamaan diatas. Pertama,
subtitusi liniernya dikombinakasikan dalam persaaan sisi kiri




x x 02 x1 x 2 x 02 x1 x 2 02 x 2


x13 x23 3.8.2

dimana bagian terakhir diikuti dari factor bahwa x 1 dan x2 diasumsikan untuk
menjadi solusi persamaan 3.8.1. sekarang subtitusi kombinasi non linier kedalam sisi
kanan ke persamaan 3.8.1 dan setara untuk hasil persamaan 3.8.2

x1 x2 3 x13 x23 (3.8.3a)

dengan sedikit aljabar persamaan 3.8.3a dapat dituliskan sebagai

2 1x13 3 2 x12 x2 3 2 x1x22 2 1x23 0 ( 3.8.3b)

x1 dan x2 adalah solusi untuk pers gerak tersebut bervariasi terhadap waktu t.
sehingga, hanya dengan cara 3.8.3b dapat memenuhi semua keadaan jika dan
identik dengan 0, yang mana melanggar postulat bahwa mereka adalah factor
arbitreri. Secara jelas, jika x1 dan x2 dalah solusi untuk persamaan gerak non linier,
maka setiap kombinasi liner adalah salah (bukan). Kombinasi ini secara non linier
memberikan kenaikan untuk menarik perlakuan gerak acak.
Esensi gerak acak sebuah system non linier adalah tidak tetap dan gerakannya
tidak dapat diprediksi. Ini terjadi dalam osilasi harmonic sederhana, seperti bandul
atau objek bergetar lainnya sebagai overdraiven fungsi linier dimana fungsi energy
potensial mereka adalah sebuah fungsi kuadratik yang renggang dari keseimbangan.
Lihat gambar (3.2). ini terjadi dalam udara pada gerak konveksi fluida, gerak objek
melingkar untuk system matahari, lubang laser, rangkaian elektronik dan pada
beberapa reaksi kimia. Osilasi acak , misalnya pada system nyata sebagai gerak yang
tidak berulang. Osilasi yaitu meloncat-loncat tetapi setiap lingkaran osilasi seperti
tidak ada sebelum dan setelahnya. Osilasi tampak pada sesuatu yang tentu dan dapat
diganti tidak secara murni dengan gerak acak. Jangan menjadi bingung karena
pernyataan ini. Gerak acak pada sistem klasik tidak berarti bahwa mereka tidak taat
pada ketentuan hukum alam. Mereka memberikan kondisi mula-mula dan gaya
sebagai subjek. System klasik melakukan putaran terhadap waktu dalam sebuah cara
untuk penentuan secara komplit. Kita tidak dapat dengan tepat mampu untuk
mengkalkulasikan evolusi dengan setiap tingkat tertentu.

Gambar 3.8.1 bandul sederhana bergerak dalam sebuah medium resistif oleh gerak
bervariasi secara sunisodal, F cos f t . gaya tangensial untuk kelengkuan metode

bandul
Kita tidak membahas gerak acak secara mendetail. Seperti tujuan dari teks ini.
Pembaca dapat memperbaiki kekurangan ini dengan merujuk pada model gerak acak
di tempat lain. Disini kita akan memperkenalkan venomena acak dengan sebuah
analisis bandul sederhana teredam yang juga dapat bergerak kedalam sebuah situasi
acak. Ditunjukkan bahwa perubahan kecil dalam parameter gerak dapat menunjukkan
divergensi yang menghasilka gerak, sehingga memberikan prediksi dari evolusi yang
nyaris tidak mungkin.

Gerakan, osilator harmonic teredam


Kita mengembangkan persamaan gerak untuk bandul sederhana dalam persamaan
3.2.2 dengan menambahkan sebuah keadaaan teredam dan keadaan paksa, menjadi
persamaan

m s c s mg sin F cos f t ( 3.8.4)

Dimana kita memiliki asumsi bahwa gaya gerak F cos f t , berfungsi tangen untuk

metode bandul yang melibatkan kesetimbagan s. Lihat gambar 3.8.1


Misalkan s = l , c / m, 2 r g / l , dan F / ml, dan menerapkan sebuah
aljabar untuk menghasilkan pers


02 sin cos f t (3.8.5)
Gambar 3.8.2 fase ruang tiga dimensi pada plot sebuah gerak, bandul sederhana
teredam. Parameter gerak adalah = 0.9 frekuensi gerak anguler dan parameter
2 1
redaman adalah dan secara berturur-turut. Koordiat plot adalah
3 2

x / 2 , y , z t / 2
Pada permulaan diskusi kita tentang bandul sederhana, kita di batasi oleh
analisis dari gerak untuk osilasi kecil dimana digunakan aproksimasi sin .
Disini tidaklah demikian. Tepatnya ketika bandul bergerak keluar dari sudut yang
kecil bahwa efek non linier sin menyatakan dirinya sendiri, yang kadang-kadang
dalam bentuk gerak acak.
Kita menyederhanakan analisis kita dengan menskala frekuensi sudut dalam
satuan 0 (secara hakikat 0 = 1) dan kita menyederhanakan notasi dengan

membiarkan x = dan f persamaan diatas menjadi


x x sin x cos t (3.8.6)

Secara pasti seperti sebelumnya kita mentransformasi persamaan diferensial orde



dua kedalam tiga orde pertama oleh y x and z t :

x y

y sin x y cos z (3.8.7)

z

Ingat persamaan ini adalah tidak berdimensi, dan gerak frekuensi sudut dalah
sebuah kelipatan dari 0 .
Kita menggunakan Matcath seperti dalam contoh sebelumnya untuk
menyelesaikan persamaan ini pada kondisi yang bervariasi. Untuk deskripsi berikut
kita memvarisikan gaya gerak, dan mengadakan perbaikan keduanya pada gerak
frekuensi dan parameter redaman di 2/3 dan 1/2 secara berturut-turut. Dimulai
pada koordinat (x0, yo, z0) dari gerak (0,0,0).
Peremeter gerak : = 0,9
Kondisi ini menyebabkan terjadinya gerak periodik. Sehingga gerak bandul
dapat diprediksi. Misalkan gerak putaran untuk sebuah durasi T ekuivelen
dengan 10 gerak melingkar. Yang dapat ditunjukkan pada gambar 3.8.2
sebuah lintasan gerak fase ruang tiga dimensi. Sumbu vertikal mewakili
kordinat z, atau aliran waktu, sementara horizontal mewakili dua fese ruang
koordinat x dan y. Lintasan dimulai pada koorninat (0,0,0) dan spiral kearah
luar dan atas yang sesuai dengan arah waktu. Terdapat 10 spiral yang sesuai
Gambar 3.8.3 Teredam, gerak bandul untuk berbagai parameter gaya gerak (i) ruang
fase di sebelah kiri (ii) sudut x terhadap waktu di tengah (iii) bagian Poincar di
sebelah kanan. Hanya plot fase ruang pertama dan kedua dari dua siklus terakhir yang
ditunjukkan pada = 1.15. Setiap plot terdiri dari dua set kondisi awal, di mana
kecepatan sudut awal hanya berbeda 1 bagian dalam 10 5.

dengan evolusi dari gerak melebihi 10 periode gerak melingkar. Gerak


transien menjadi diam setelah beberapa lingkaran pertama, seperti bandul
yang mencapai keadaan stabil. Hal ini terbukti dengan memperhatikan baris
pertama dari grafik pada Gambar 3.8.3. Ini adalah proyeksi dua dimensi dari
tiga dimensi, plot fase-ruang 5 terakhir dari total 10 gerak melingkar. Kurva
tertutup yang dihasilkan terdiri dari lima kurva proyeksi. Superposisi ideal
dan penutup menunjukkan stabilitas dan pengulangan acak yang tepat dari
osilasi.
Grafik kedua pada baris pertama gambar 3.8.3. adalah sebuah plot
posisi sudut dari bandul x sebagai sebuah fungsi bilangan gerak melingkar n
(= t/2). Pengulangan dari osilasi, melingkar setelah melingkar, disini jelas
secara baik.
Grafik ketiga pada baris pertama adalah bagian poincare gerak.
Pikirkan ini sebagai sebuah snapshot stroboscopic tiga dimensi, yang
lintasan fase ruangnya mengambil setiap gerak periodik melingkar. Waktu
pada setiap snapshot yang diambil dapat dimisalkan sebagai sebuah seri dari
bidang paralel dua-dimensi untuk bidang x-y dipisahkan oleh sebuah
periodic gerak melingkar. Simpangan dari lintasan bidang horozontal, atau
irisan adalah sebuah titik pada koordinat (x,y) fase-ruang diwakili oleh
keadaan arah gerak. Titik tunggal yang ditunjukkan dalam plot untuk
parameter gerak melingkar ini sebenarnya ada lima yang saling berbeda dan
bertumpang tindih. Poincare yang diambil yakni lima putaran gerak terakhir.
Ini berarti bahwa setelah efek transien, koordinat (x,y) fase-ruang berulang-
ulang secara pasti untuk setiap periode gerak melingkar berikutnya. Dengan
kata lain bandul berosilasi pada sebuah frekuensi tunggal, frekuensi gerak
melingkar, seperti yang telah dipresdiksikan sebelumnya..
Parameter gerak = 1.07
Nilai ini menunjukkan sebuah efek yang menarik yang ditunjukkan pada
baris kedua gambar 3.8.3. , yang dikenal sebagai periode penggandaan, yang
mana gerak berulang-ulang secara pasti untuk setiap gerak melingkar.
Penutup dari plot fase ruang memnyatakan dua lingkaran tertutup, satu untuk
setiap gerak melingkar. Anda mungkin membutuhkan kaca untuk melihat
efek dalam plot kedua (sudut vs waktu), tetapi analisis lebih lanjut
menunjukkan bahwa terdapat sebuah gerak vertikal kecil diantara batas
melingkar dan bahwa setiap lingkaran lainnya adalah identik. Bagian
poincare menunjukkan bahwa efek terbaik : dua titik diskrit yang dapat
dilihat yang menandakan bahwa terdapat dua gerak yang berbeda tetapi
berosilalsi secara berulang-ulang.
Parameter gerak = 1,15
Dimulai pada koordinat : (-0,9; 0,54660; 0) dan (-0,9; 0,54661; 0)
Nilai dari parameter gerak ini menyatakan gerak acak dan menggambarkan
secara grafik satu karakteristik definisinya: tidak terduga atau tidak dapat
diprediksi. Melihat pada dua plot fase ruang yang mendefinisikan = 1.15
pada baris ketiga dan keempat gambar 3.8.3. Pertama yaitu plot fase ruang
dari dua lingkaran awal dari gerak, untuk dua percobaan yang berbeda,
setiap permulaan dengan dua set perbedaan kecil dari permulaan koordinat
yang diberikan diatas. Pada setiap percobaannya, bandul mulai dari posisi x
= -0,9 pada waktu t = 0, tetapi dengan beda kecepatan sudut y yang kecil
bahwa perbedaanya hanya 1 bagian dalam 105 . Lintasan yang ditunjukkan
pada plot pertama yaitu dua lintasan, satu untuk setiap percobaannya. Dua
lintasan identik mengindikasikan bahwa gerak untuk dua percobaan selama
dua lingkaran pertama nyaris tidak bisa dibedakan. Catatan bahwa dalam
setiap kasus, bandul mengalami pergeseran satu putaran ke kiri dalam fase-
ruang koordinat x saat bandul mencapai kecepatan maksimumnya di y pada
arah negatif. Ini memberitahukan kita bahwa sebuah bandul sederhana
berayun setelah satu putaran penuh yang searah jarum jam.
Namun grafik kedua, dimana kita mempunyai plot dua lintasan fase-
ruang untuk lingkaran ke-99 dan ke-100, menunjukkan bahwa gerak bandul
memiliki simpangan diantara dua percobaan. Lintasan untuk percobaan
pertama dipusatkan pada x=-2 pada sisi bagian kiri dari grafik, yang
mengindikasikan bahwa setelah 98 periode gerak melingkar berakhir, bandul
mempunyai dua 2 putaran penuh searah jarum jam yang kemudian
berlawanan arah jarum jam. Lintasan untuk fase ruang kedua percobaan
berpusat di x=6 pada sisi bagian kanan dari grafik, yang mengindifikasikan
bahwa kecepatan sudut mula-mula dengan perbedaan yang kecil pada bandul
membuat lebih dari enam putaran berlawanan arah jarum jam yang
kemudian searah jarum jam. Selanjutnya, lintasan fase ruang untuk dua
percobaan memiliki bentuk yang berbeda secara dramatis, hal ini
mengindikasikan bahwa osilasi bandul sangatlah berbeda di titik dua
percobaan ini. Sebuah efek seperti tanpa variasi ini terjadi jika parameter ,
, dan diatur untuk gerak acak. Pada kasus ini, jika kita mencoba untuk
memprediksi gerak berikutnya dari bandul oleh gabungan persamaan gerak
secara numerik dengan ketepatan tidak lebih dari 105, maka kita akan gagal
total. Karena setiap solusi numerik mempunyai batas ketepatan, hingga
diturunkan secara penuh, seperti halny pada dinamaika Newtonian,
akibatnya berlaku tak terdiprediksikan atau dengan kata lain yakni secara
acak.
Parameter gerak =1,5
Nilai ini untuk parameter gerak juga menunjukkan pada gerak acak. Tiga
grafik pada baris terakhir gambar 3.8.3. menggambarkan definisi kedua dari
karakteristik gerak acak, yakni tidak berulang-ulang. Dua ratus gerak
melingkar pada diplot dan tidak ada lingkaran tunggal sebagai gerak identik
untuk yang lainnya. Jika kita memiliki plot y vs x modulo 2 , seperti pada
banyak perlakuan gerak acak (sehingga, mereduksi semua putaran penuh
oleh batas variabel sudut untuk interval (-, )), maka semua area pada plot
fase-ruang akan terpenuhi, sebuah tanda yang jelas dari gerak acak. Tanda
nyata pada plot poincare, yang mana terdiri dari 200 titik jelas, yang
mengindikasikan bahwa gerak tidak pernah berulang selama bergerak
melingkar.
Akhirnya, keragaman atau macam-macam gerak dari penggerak, teredam bandul
telah dibahas disini yang dimunculkan oleh variasi secara sederhana dengan
parameter gerak tanpa interval (0,9.1,5). Kita melihat bahwa satu nilai menunjukkan
suatu model periodik, pertama menunjukkan periode penggandaan, dan yang kedua
menunjukkan adanya gerak acak. Nampaknya, saat salah satunya berkaitan dengan
gerak, osiator nonlinear, gerak acak tersembunyi hanya sekitar simpangan sudut dari
model periodik agar kita dan para pendahulu kita dapat memberi dasar yang baik
pada buku-buku hingga seratus tahun kemudian. Kita menginginkan setiap siswa
untuk menyelidiki gerak-gerak ini untuk merekan atau diri mereka sendiri
menggunakan sebuah komputer. Hal ini menyatakan bagaimana perubahan kecil pada
perkembangan parameter persamaan gerak yang keduanya menunjukkan model acak.

You might also like