Dokumen tersebut membahas tentang reaksi kimia penyerapan H2S oleh amine dan jenis-jenis amine yang digunakan seperti MEA, DEA, DGA, MDEA, TEA, DIPA. Dokumen tersebut juga membahas bahwa MDEA merupakan alternatif yang lebih efisien sebagai absorbent karena memiliki selektivitas tinggi terhadap H2S, panas reaksi rendah, dan kemampuan penyerapan yang tinggi. Namun, kele
Dokumen tersebut membahas tentang reaksi kimia penyerapan H2S oleh amine dan jenis-jenis amine yang digunakan seperti MEA, DEA, DGA, MDEA, TEA, DIPA. Dokumen tersebut juga membahas bahwa MDEA merupakan alternatif yang lebih efisien sebagai absorbent karena memiliki selektivitas tinggi terhadap H2S, panas reaksi rendah, dan kemampuan penyerapan yang tinggi. Namun, kele
Dokumen tersebut membahas tentang reaksi kimia penyerapan H2S oleh amine dan jenis-jenis amine yang digunakan seperti MEA, DEA, DGA, MDEA, TEA, DIPA. Dokumen tersebut juga membahas bahwa MDEA merupakan alternatif yang lebih efisien sebagai absorbent karena memiliki selektivitas tinggi terhadap H2S, panas reaksi rendah, dan kemampuan penyerapan yang tinggi. Namun, kele
Protonation of Amine : H+ + RRNH ==> RRNH2+ ... 1.1 Dissociation of Water : H2O ==> H+ + OH- . 1.2 Dissociation of H2S : H2S ==> H+ + HS- .... 1.3 Dissociation of HS- : HS- ==> H+ + S2- ........ 1.4
Jenis-jenis amine yang digunakan :
1. MEA (monoethanolamine), secara umum digunakan pada konsentrasi 10 -20 %wt
dalam air. Acid gas loading terbatas 0.3 0.4 mol acid gas per mol amine. MEA dibandingkan dengan amine yang lain lebih korosif, terlebih lagi bila konsentrasi >20%wt, juga membutuhkan heat of reaction dengan H2S & CO2 sangat tinggi (sekitar 30% lebih tinggi dibandingkan DEA). Vapor pressure yang tinggi dari MEA mengakibatkan mudah kehilangan larutan di absorber dan stripper yang signifikan akibat vaporisasi yang tinggi. 2. DEA (diethanolamine) , secara umum digunakan pada konsentrasi 25 35 %wt dalam air. Acid gas loading juga terbatas pada 0.3 0.4 mol acid gas per mol amine. DEA dibandingkan dengan MEA kurang korosif. 3. DGA (diglycolamine atau 2 2-aminoethoxy ethanol), secara umum digunakan pada konsentrasi 40 60 % wt dalam air. Acid gas loading terbatas 0.3 0.4 mol acid gas per mol amine. Sifatnya similar dengan MEA tetapi mempunyai vapor pressure yang lebih rendah sehingga diperlukan konsentrasi yang lebih tinggi. Tingkat degradasi DGA juga tinggi. 4. MDEA (methyldiethanolamine), secara umum digunakan pada konsentrasi 30 -50 %wt. Acid gas loading tinggi 0.7 0.8 mol acid gas per mol amine. Karena acid gas loading yang tinggi maka dapat mengurangi jumlah (flowrate) dari sirkulasi larutan amine (hal ini juga berarti mengurangi konsumsi energi pompa). MDEA juga tidak mudah terdegradasi baik secara thermal maupun chemical, dan mempunyai heat of reaction dengan H2S yang rendah. 5. TEA (triethanolamine), merupakan tersier amine dan larutan amine yang pertama kali dikomersialkan untuk digunakan dalam gas sweetening. TEA tidak bisa menghasilkan produk gas dengan spesifikasi H2S rendah. 6. DIPA (diisopropanolamine), digunakan pada proses ADIP dan Sulfinol (keduanya lisensi Shell International Petroleum Company-SIPM). DIPA tidak bisa menghasilkan produk gas dengan spesifikasi H2S rendah dan sekarang SIPM sudah menggantikan DIPA dengan MDEA.
Alternatif Lebih Efisien Menggunakan Absorbent MDEA
(Methyldietanolamine)Stabilitas Salah satu pertimbangan yang paling penting dalam merancang unit scrubbing adalah tingkat H2S/CO2 selektivitas yang kompatibel dengan komposisi gas baku danspesifikasi untuk mengolah gas. Dalam batas-batas yang ditetapkan oleh kedua parameter, memaksimalkan selektivitas biasanya diinginkan, sebagai ukuran gasmengobati tanaman dapat disimpan relatif kecil.Hal ini dapat mengakibatkan berkurang biayamodal. Karena CO2 tambahan tidak harusdilucuti dalam regenerator, penggunaan energi berkurang. Jika diinginkan, CO2 dapat dihapusdalam unit hilir untuk keperluan sepertienhanced oil recovery (EOR). Denganmeningkatkan konten H2 S dari feed gas asam, Claus unit recovery sulfur dapatdioperasikan dengan efisiensi yang lebih besar dan biaya yang lebih rendah. Dari semuaamina saat ini digunakan oleh industri mengobati gas, MDEA adalah yang palingselektif untuk H2S. MDEA tidak bereaksi dengan, CO2 untuk membentuk karbamat stabil. MDEA dipilih sebagai absorben, karena: a.vapor pressure rendah b.sebagai pelarut yang dapat meningkatkan efisiensi penghilangan CO2 di gasalam dan gas sintesis c.dapat meminimalisasi penyabunan dan korosi di unit amine d.tidak mudah degradasi e.tidak terlalu korosif f.panas reaksi rendah g.selectivity terhadap H2S tinggi daripada amina yang lain h.kemampuan penyerapan yang lebih tinggi i.lebih atraktif,fouling dan foaming.
Kelemahan utama MDEA adalah:
a.Laju reaksi dengan CO2berlangsung lambat b.kecenderungan untuk berlangsung pada konsentrasi tinggi c.Biaya lebih tinggi.