You are on page 1of 29

RENCANA INDUK PELABUHAN NASIONAL

TAHUN 2030

Direktur
Di kt Pelabuhan
P l b h dand
Pengerukan,Direktorat Jenderal
Perhubungan Laut
27Januari 2010
PENGERTIAN UMUM
DALAM UU17/2008 dan PP 61/2009
(Yang Terkait TKN / RIPN)

Suatusistemkepelabuhananyangmemuat
Suatu sistem kepelabuhanan yang memuat
peran,fungsi,jenis,hierarki
TatananKepelabuhan pelabuhan,RencanaIndukPelabuhan
Nasional(TKN) Nasional,danlokasipelabuhanserta
keterpaduanintradanantarmodaserta
keterpaduandengansektorlainnya

Pengaturanruangkepelabuhanannasional
yangmemuattentangkebijakan
RencanaInduk pelabuhan,rencanalokasidanhierarki
Pelabuhan Nasional
PelabuhanNasional pelabuhansecaranasionalyangmerupakan
l b h i l k
(RIPN) pedomandalampenetapan
lokasi,pembangunan,pengoperasian,dan
p g
pengembanganpelabuhan
g p
TATANAN KEPELABUHANAN NASIONAL
(TKN)

RencanaInduk
PelabuhanNasional
(RIPN)

Peran,fungsi,jenis,&
Lokasipelabuhan
hierarkipelabuhan

TKN

merupakan sistem kepelabuhanan secara Diwujudkan dalam penyelenggaraan


nasional yang menggambarkan pelabuhan yg andal & berkemampuan
perencanaan kepelabuhanan berdasarkan tinggi, menjamin efisiensi, & mempunyai
kawasan ekonomi, geografi, dan daya saing global untuk menunjang
keunggulan komparatif wilayah, serta pembangunan nasional & daerah yang ber-
kondisi alam. Wawasan Nusantara
Merupakan pedoman:
- Penetapan lokasi
- Pembangunan
- Pengoperasian
- Pengembangan
- Penyusunan RIP
Disusun memperhatikan:
Memuat: - RTRWN, RTRW
Prop, RTRW Kab/Kota
- Kebijakan pelabuhan - Potensi & perkembangan
nasional sosial ekonomi wilayah
- Rencana lokasi dan - Potensi SDA
- Perkembangan lingstra
hierarki pelabuhan (nasional & internasional)

RIPN

Dapat Ditinjau Ditetapkan oleh


kembali > 5 tahun Menteri untuk
sekali dalam hal jangka waktu 20
khusus tahun

Dapat ditinjau
kembali 5 tahun
sekali
KERANGKA POLA PIKIR KONSEP TKN & RIPN

Karakteristik
Kepelabuhanan
p
Produktivitas
Kepelabuhanan Metodologi
Fasilitas Penetapan Kriteria
Kunjungan Pembobotan
Geografis

Sistem Transportasi
Darat(Jalan+ Rel) Isu dan Prospek
Laut Kepelabuhanan
Udara
Kajian Aspek
Penataan Ruang
Kajian Sistem
Sosial Ekonomi Transportasi
Kependudukan Kajian Sosial
-Ekonomi
PDRB Kajian Kependudukan Strategi Pengembangan
Pola Perdagangan
g g p
Kepelabuhanan
Analisa Hirarki dan
Sistem
Fungsi Kepelabuhanan
Pengembangan Rekomendasi
Utama
Pusat-pusat dan Kesimpulan
Tinjauan Tata Ruang Pengumpul
Pengembangan
Nasional
, Provinsi, Pengumpan
Cakupan Wilayah
Daerah
Kawasan Ekonomi Kebijakan
j Tata Ruang
g Pengembangan TKN
Khusus (KEK) Kebijakan
KAPET Transportasi
Kebijakan RIPN
Kepelabuhanan

Tinjauan Legalitas
Pertimbangan
UUDA
UUDATh
. Thn2006
Pengembangan
UU. 17 Thn2008
Kepelabuhanan
KM53 Thn2003
Nasional
KONSEP TKN & RIPN
(SESUAI UU 17/2008 dan PP 61/2009)
PELABUHAN UTAMA

HIRARKI Kriteria & Variabel


PERAN & PELABUHAN Kegiatan Utama
FUNGSI PENGUMPUL Pelabuhan:
-Arus B/M Barang &
1
PELABUHAN Kontainer
PELABUHAN
PENGUMPAN Akses ke Sistem Jaringan
Transportasi Primer:
-Ke Jaringan Arteri 2
-Ke Jaringan Kolektor;dan
-Ke
Ke Jaringan Lokal
METODE
PENGELOMPOKAN
(CLUSTERING PENILAIAN Jarak ke Jalur Pelayaran
METHODE) Internasional dan Nasional:
-Internasional
3
-Nasional (ALKI)

Kesesuaian dg Sistem
Perudangan (UU.17 TH.2008

PELABUHAN LAUT TKN dan KM..53:


-Pelabuhan Utama 4
-Pelabuhan Pengumpul
-Pelabuhan Pengumpan
g p
-Tata Ruang
-Potensi & Perkembangan
Pengembangan Spasial:
PELABUHAN Sosial Ekonomi Wilayah
-Potensi SDA
-Kedekatan dengan Pusat
-Perkembangan Lingkungan
Pengembangan (PKN) 5
-Peran dlm Pengembangan
Strategis (Nas & Int)
Wilayagh
PELABUHAN
SUNGAI & DANAU Ketersediaan Prasarana
RIPN Kepelabuhanan:
-Panjang kapal yang 6
Dapat Dilayani
-Draft (Kedalaman Dermaga)
Rencana Pelabuhan Nasional
dan Visi 2030
Kebutuhan jangka panjang
Perdagangan,komoditi,transit
Produktivitas,standar
Produktivitas standar pelayanan
Areapelabuhan dan terminalterminal
Pedoman Perencanaan
Datakebutuhan pergerakan arus barang
Zoning,infrastruktur pendukung
Struktur Industri
PPP,Kompetisi,
Serikat pekerja,Stevedore.
Sumber Daya Manusia
Metode Forecast

Petikemas/generalcargo:
Petikemas/general cargo:
Trend dari pertumbuhan petikemas dan general
cargodan perkiraan pertumbuhan PDB/populasi
Topdown,dari
Top down dari forecastdunia
forecast dunia keseluruhan

Komoditi (BBM,CPO,Batubaradll)
Bottomupdari pengembangan sumber daya
Comparator(Pembanding) terhadap pertumbuhan
negara/kawasan sebagai target
target
Petikemas
60

buhan
orld Approaches
EUs)
Container Trraffic Forecaasts
Dunia (Jt. TE 50
mas Pertumb

40
EU
Pendekatan D
h versus Wo
(Million TE
afik Petikem

30
C
Trend Growth
Forecast Tra

20
Trend Vs P
Indonesian

10
I

0
1985 1995 2005 2015 2025
Aktual
Actual Dunia-Rendah
Dunia
WorldRendah
Low Dunia-Sedang
Dunia
World Sedang
Base Dunia-Tinggi
Dunia
World Tinggi
High
Prtumb Rendah
Growth Low Prtumb
GrowthSedang
Base Prtumb Tinggi
Growth High
CPO
200
CPOO Oil
nesian Palm
m
n)Tonnes)

150
IndoProduk
Ton
(Million
Forecast
(Jutaan

100
orecast
Producttion
an
Fo
and da
Historis

50
Histtoric

0
1985 1990 1995 2000 2005 2010 2015 2020 2025 2030

1985
Data -1985
2009- Data
2009 Palm Oil Forecast
Forecast CPO Exponential Trend 1985
Trend Eksponensial to 2009
1985 - 2009
Pokokpokok Hasil Forecast

Pada 2030,PelabuhanpelabuhanIndonesia menghandle


500jtpt Batu bara
420jtpt atau 42jTEU
j p CrudePalmOil
150jtpt
107jtpt produk impor BBM
Komoditi lainnya

Perubahan penting
Skala besar impor produk BBM
VolumeCPO
l meningkat
k 800%
Volumepetikemas meningkat 500%
g 300%s.d.2030
Batu bara meningkat
HinterlandTahun 2030

Adanya kejelasan hinterland dan kewilayahan berdasarkan


penalaran terhadap pengelompokan aliran kargo

Kalimantan
Barat Kalimantan
Sumatera Selatan dan Timur
Bag. Utara

Kawasan
Sulawesi Bag.
Sumatera Selatan
Timur
Bag. Selatan
5Jt TEU
Jawa Bali
Lombok
dll
DataKomoditiUtamaPadaHinterland
Untuk Tahun 2030
UntukTahun2030
Ptkems BBM Btbara CPO Bras Kokoa Ikan
SumatrabagUtara 56.6 14.4 0.0 92.0 0.8 0.0 0.0
KalimantanBarat 7.2 1.8 100.0 9.5 0.1 0.0 0.0
SumatrabagSelatan 30.3 7.7 100.0 24.9 0.4 0.0 0.0
Jawa 227.7 58.0 0.00 0.4 3.3 0.0 0.0
BalidanarahTimur 21.8 5.6 0.00 0.0 0.3 0.0 0.0
Kalimantan 22.7 5.8 300.0 17.4 0.3 0.0 0.0
SulawesibagBarat 19.5 5.0 0.0 4.8 0.3 3.0 1.5
KawasanTimur 34.0 8.7 0.0 1.1 0.5 0.0 2.0

Total 420 0 107.0


420.0 107 0 500 0
500.0 150 0
150.0 60
6.0 30
3.0 35
3.5
Total2009 80.0 15.0 200.0 20.0 1.00 1.0 2.0
Jutaan Metrik Ton
DataKomoditiMasingMasingHinterland
Tahun2030
h
DistribusiPetikemas
DistribusiCPO
ProdukBahanBakarMinyak(BBM)
TerminalBaruUtama

TerminalBatu bara Utama commonuser


Menarik nilai tambah
Memungkinkan ekspor
Pemisahan (Blending)

Perluasan besar kapasitas petikemas


Fasilitas khusus di seluruh negeri
Kemampuan
Kemamp an alihmuat
alih m at besar
Kunjungan langsung ke Intrasian/US/Eropa

Terminalproduk
Terminal produk BBM
Utamanya commonuser

TerminalCPO
Commonuserdan khusus (dedicated)
TerminalPetikemas
Petikemas Productivitas(TEU/th) KbutuhnPelabuhan

Drmaga Crane Lahan Drmga Lahan


TEU t
t Crane
( )
(m) (
(000)
) (
(000Ha)) (m)
( ) ( )
(Ha)

Sumut 5.66 56.6 2,000 150 20 2,831 38 283


Kalbar 0.72 7.2 ,
1,000 150 20 721 5 36
Sumsel 3.03 30.3 1,000 150 20 3,031 20 152
Jawa 22.77 227.7 2,000 150 20 11,386 152 1,139
Bali+++ 2.18 21.8 1,000 150 20 2,184 15 109
Kalimantan 2.28 22.7 1,000 150 20 2,275 15 114
Sulbarsel 1.95 19.5 1,000 150 20 1,951 13 98
KawsnTimur 3.40 34.1 1,000 150 20 3,405 23 170
TermasukAlihmuat
J b
Jabar 18 10 181.0
18.10 181 0 2 000
2,000 150 20 9 050
9,050 121 905
Jatim 8.20 82.0 2,000 150 20 4,100 55 410
CPOdanBBM
Productivity KbtuhanPelabuhan
BBM Pnympan Pnympan
Drmga Drmga
(m3/m2) (Ha)
Sumutara 14.42 2 2.0 180 21
Kalbarat 1 84
1.84 2 10
1.0 23 3
Sumselatan 7.72 2 1.0 97 21
Jawa 58.02 2 2.0 725 87
BalidansblahTimur 5.56 2 1.0 70 15
Kalimantan 5.80 2 1.0 72 15
Sulbarat/selatan 4.97 2 1.0 62 12
KwasanTimur 8.67 2 1.0 108 24

Productivitas KbtuhnPelabuhan
CPO
Pnyimpn Drmga Pnympn Drmga
Sumut/Aceh 91.97 72 3.0 128 31
Kalbarat 9.46 48 3.0 20 3
Sumselatan 24.87 48 3.0 52 8
Kalimantan 17.35 48 3.0 36 6
Sulbarat/selatan 4.77 48 3.0 10 2
Terima kasih

You might also like