Professional Documents
Culture Documents
Contoh Formula Suspensi Palmitat
Contoh Formula Suspensi Palmitat
500 500
=
5
500. 5
x = 500
x = 5mL
1x = 5mL
Kadar 500mg/5mL
500
= 60
500. 60
x = 5
x = 600mg
= 6g
6
.100% = 10%
60
I. PENDEKATAN FORMULA
PENIMBANGAN
Dibuat sediaan 4 botol (@60ml)
60mL x 4 botol = 240mL
240mL + (2% x 240mL) = 240mL + 4,8mL
= 244,8mL
244,8mL + (10% x 244,8mL) = 244,8mL + 24,48mL
= 269,28mL ~ 280mL
x = 0,12 g x = 0,04g
0,04g x
ADI = 70 = 1
0,04g .1kg
x = = 0,00057g = 0,57mg
70
Propilen Glikol
ADI = 25mg/kgBB (HOPE, 6th ed. p. 592)
Rata-rata BB dewasa = 70kg
25mg/kgBB . 70kg = 1.750mg = 1,75g
Propilen glikol yang digunakan untu sediaan 280mL = 10%
Propilen glikol untuk 60mL (per botol)
Dosis sehari = 20mL
10g x
=
100 60
10 .60mL
x = 100
x = 6g
6g x
= 20
60
6g .20mL
x = 60
x = 2g
2g x
ADI = 70 = 1
2g .1kg
x = 70
x = 0,028g
Jadi, penggunaan propilen glikol tidak melebihi kadar ADI.
Methylparaben
ADI = 10 mg/kg BB (HOPE, 6th ed. p. 444)
Rata-rata BB dewasa = 70kg
10mg/kgBB . 70kg = 700mg = 0,7g
Methylparaben yang digunakan untuk sediaan 280mL = 0,015%
Methylparaben untuk 60mL (per botol)
Dosis sehari = 20mL
0,015g xg
= 60
100
0,015g .60mL
x = 100
x = 0,009g
0,009g x
= 20
60
0,009g.20mL
x = 60
x = 0,003g
0,003g x
ADI = = 1
70
0,003g .1kg
x = 70
x = 0,000043g = 0,043g
Jadi, penggunaan methylparaben tidak melebihi kadar ADI.
Prophylparaben
ADI = 10 mg/kg BB (HOPE, 6th ed. p. 598)
Rata-rata BB dewasa = 70kg
10mg/kgBB . 70kg = 700mg = 0,7g
Prophylparaben yang digunakan untuk sediaan 280mL = 0,01%
Prophylparaben untuk 60mL (per botol)
Dosis sehari = 20mL
10g x
= 60
100
10 .60mL
x = 100
x = 6g
6g x
= 20
60
6g .20mL
x = 60
x = 2g
2g x
ADI = 70 = 1
2g .1kg
x = 70
x = 0,028g
Jadi, penggunaan prophylparaben tidak melebihi kadar ADI.
1,23 1014
0,1 = 2,3C . [6,82 1014]
C = 0,23M
C = [garam] + [asam]
0,23 M = 1,3 [asam] + [asam]
0,23 = 1,3 [asam]
0,23
[asam] = 1,3
[asam] = 0,177M
C = [garam] + [asam]
0,23 = X + 0,177
X = 0,053M
C. Penimbangan Bahan
1. Ditimbang Kloramfenikol Palmitat sebanyak 28g dengan menggunakan perkamen
besar di atas timbangan analitik
2. Ditimbang sukrosa sebanyak 65g dengan menggunakan kertas perkamen besar di
atas timbangan analitik
3. Ditimbang propilparaben sebanyak 0,028g dengan menggunakan kertas perkamen di
atas timbangan analitik
4. Ditimbang metilparaben sebanyak 0,042g dengan menggunakan kertas perkamen di
atas timbangan analitik
5. Ditimbang HPMC sebanyak 7g dengan menggunakan kertas perkamen di atas
timbangan analitik
6. Ditimbang propilen glikol sebanyak 42g dengan menggunakan beaker glass di atas
timbangan analitik
7. Ditimbang asam fosfat (KH2PO4) sebanyak 0,674g dengan menggunakan kertas
perkamen di atas timbangan analitik
8. Ditimbang garam fosfat (NaH2PO4) sebanyak 2,1g dengan menggunakan kertas
perkamen di atas timbangan analitik
pH
3. Volume Tuang isi perlahan- 1 botol Volume
terpindahkan lahan dari tiap wadah rata-rata
kedalam gelas ukur tidak
kering dan telah kurang dari
60mL
dikalibrasi secara hati- 100% dan
hati untuk tidak ada
nenghindarkan satu wadah
pembentukan pun yang
gelembung udara pada volumenya
saat penuangan dan di kurang dari
diamkan selama tidak 95% dari
lebih dari 30 menit. Jika volume
telah bebas dari yang
gelembung udara, ukur tertera
volume dari tiap pada etiket.
campuran. (FI V (FI V
hlm.1614)
hlm.1615)
Bobot Jenis :
W1= 26,024g
W2= 36,308g
W3= 36,485g
36,596g
36,655g
36,578 26,024
dt = = 1,02g/ml
36,308 26,024
Volume Sedimentasi :
0 50
Hari ke 0 : = 60 = 0mL Hari ke 2 : = 60 = 0,83mL
48 52
Hari ke 1 : = 60 = 0,80mL Hari ke 6 : = 60 = 0,86mL
IV. PEMBAHASAN
Praktikum teknologi sediaan liquida dan semisolida ini bertujuan agar praktikan
mampu menentukan formulasi yang tepat dengan bahan aktif Kloramfenikol Palmitat serta
mampu mengevaluasi hasil sediaan yang telah dibuat. Pada praktikum ini, sediaan yang
dibuat adalah sediaan dalam bentuk suspensi. Suspensi adalah sediaan cair yang mengandung
partikel tidak larut dalam bentuk halus yang terdispersi ke dalam fase cair (Syamsuni, 2006).
Penggunaan sediaan suspensi ini dibuat untuk oral. Yang dimaksud dengan suspensi oral
adalah sediaan cair yang mengandung partikel padat dalam bentuk halus yang terdispersi
dalam fase cair dengan bahan pengaroma yang sesuai yang ditujukan untuk penggunaan oral
(Syamsuni, 2006). Sediaan suspensi mempunyai keuntungan (RPS ed. 18 vol. 3 hlm. 1538-
1539) seperti:
1. Baik digunakan untuk pasien yang sukar menerima tablet atau kapsul, terutama anak-anak
2. Homogenitas tinggi
3. Lebih mudah diabsorbsi daripada tablet atau kapsul (karena luas permukaan kontak antara
zat aktif dan saluran cerna meningkat)
4. Dapat menutupi rasa tidak enak atau pahit obat
5. Mengurangi penguraian zat aktif yang tidak stabil dalam air.
Masalah yang dihadapi dalam pembuatan suspensi salah satunya yaitu cara untuk
memperlambat pengendapan partikel dan menjaga homogenitas partikel. Cara tersebut
merupakan salah satu tindakan untuk menjaga stabilitas suspensi. Faktor-faktor yang
mempengaruhi stabilitas suspensi (Syamsuni, 2006) adalah:
1. Ukuran partikel,
2. Kekentalan (viskositas),
3. Jumlah partikel (konsentrasi),
4. Sifat atau muatan partikel dan
5. Bahan pensuspensi dari alam.
Pada praktikum kali ini, sediaan yang dibuat adalah suspensi dengan bahan aktif
Kloramfenikol Palmitat. Dimana bahan aktifnya itu sendiri merupakan antibiotic yang dibuat
secara sintetik ketika struktur materi kristalinnya ditemukan. Obat ini dapat menyebabkan
kasus yang serius dan diskrasia darah yang fatal. Mekanisme kerja dari antibiotic ini yaitu
dengan menghambat sintesis protein pada bakteri. Kloramfenikol bekerja dengan mengikat
ribosom 50 S. Kloramfenikol juga dapat menghambat sintesis protein mitokondria pada sel
mamalia. Kloramfenikol memiliki aktivitas antimikroba berspektrum luas. Bersifat
bakteriostatik walaupun dapat bersifat bakterisida terhadap spesies tertentu sepeti
H.influenza, N. meningitis, dan S. pneumoniae (Goodman and Gilman, ed. 10). Efek
merugikan dari kloramfenikol yang paling penting adalah terhadap sumsum tulang belakang.
Toksisitas kloramfenikol fatal dapat terjadi pada bayi baru lahir, khusunya bayi premature.
Penyakit yang muncul yakni sindrom bayi abu-abu (gray baby syndrome), (Goodman amd
Gilman ed. 10). Kloramfenikol memiliki efek farmakologi untuk mengobati demam tifoid.
Sediaan ini diajukan untuk orang dewasa dengan dosis 4 x sehari 5mL sesudah makan.
Sediaan ini dibuat suspensi karena bahan aktifnya tidak larut dalam air (Departemen
Kesehatan Republik Indonesia, 2014). Kloramfenikol merupakan zat/bahan aktif yang
digunakan untuk pemakaian luar dan rasanya pahit (Depkes, 1995) maka kloramfenikol
diambil yang bentuk kloramfenikol palmitat dimana pemerian dari bahan aktifnya itu tidak
berasa (Depkes, 2014). Karena kloramfenikol palmitat tidak berasa dan dapat mengurangi
akseptabilitas (penerimaan) pasien, maka ditambahkan pemanis sirupus simplex (Rowe,
2006) dan natrium sakarin (Rowe, 2006) pada sediaan agar rasa pahit hilang juga dapat
meningkatkan akseptabilitas pasien. Sediaan suspensi ini disimpan dalam jangka waktu lama
sebagai multiple dose, maka dari itu dalam proses pembuatannya harus ditambahkan
pengawet. Pengawet yang digunakan adalah methylparaben dan prophylparaben. Kedua
pengawet tersebut ditambahkan agar dapat mencapai pH sediaan sebesar 6,7. Karena methyl
dan prophylparaben memiliki pH aktivitas antimikroba sebesar 4,0 - 8,0 sesuai yang
tercantum dalam HOPE, 6th ed. p. 441 and 596. Kedua pengawet yang digunakan mempunyai
kelarutan yang sukar larut dalam air (Rowe, 2006) maka keduanya dilarutkan dalam propilen
glikol.
CO2 dapat mempengaruhi pH sediaan karena dapat larut dalam air dan membentuk
ion H+ sehingga dapat mengubah pH sediaan, maka digunakan pelarut air bebas CO2. pH
sediaan bahan aktif sebesar 6,7 sesuai dengan yang tercantum pada TPC p. 789 maka pH
stabilitas mengacu pada pH stabilitas dari bahan aktif itu sendiri. Dan untuk mempertahankan
pH sediaan tersebut, ditambahkanlah dapar phospat. Sedangkan untuk mencapai pH sediaan
yang diinginkan, maka ditambahkan adjust pH NaOH 0,1N atau HCL 0,1N (jika perlu).
Untuk menjamin kehilangan volume pada setiap botol sesuai yang tertera pada label dan
etiket serta memenuhi syarat volume terpindahkan, maka volume dari masing-masing botol
dilebihkan 2%. Dilebihkan juga sebanyak 10% dari volume sediaan total untuk menjamin
agar tidak terjadi kehilangan volume total sediaan dalam proses pembuatan.
Selain itu, perlu adanya eksipien (zat tambahan) seperti suspending agent (CMC Na)
untuk memperlambat sediaan, mencegah penurunan pengendapan partikel dan mencegah
penggumpalan resin serta bahan berlemak. Kemudian untuk menurunkan tegangan
permukaan bahan dengan air (sudut kontak) dan meningkatkan dispersi bahan yang tidak
larut, maka ditambahkan eksipien berupa wetting agent (propilen glikol) untuk mengatasi
permasalahan tersebut. Bau dari sediaan yang dibuat dapat dihilangkan dengan penambahan
flavouting agent seperti oleum aurantii. Warna dari sediaan harus dibuat lebih menarik agar
dapat meningkatkan akseptabilitas pasien, maka ditambahkan colouring agent (pasta jeruk)
untuk mengatasi permasalahan tersebut. Bahan aktif pada sediaan ini harus terlindung dari
cahaya, maka dari itu perlu adanya penggunaan botol coklat.
Pada pembuatan sediaan suspensi ini, terdapat eksipien-eksipien yang ditambahkan
seperti sukrosa dan natrium sakarin sebagai pemanis. Keduanya digunakan dalam formula ini
karena tidak inkompatibel dengan kloramfenikol. Kemudian methylparaben dan
prophylparaben digunakan sebagai pengawet untuk mencegah tumbuhnya mikroorganisme.
Keduanya juga digunakan dalam formula ini karena pH aktivitas antimikroba keduanya
berada pada rentang pH 4,0-8,0 dimana akan sesuai jika digunakan pada sediaan ini karena
pH sediaan bahan aktif kloramfenikol sebesar 6,7. Propilen glikol sebagai wetting agent
ditambahkan karena kerja dari eksipien ini dapat menurunkan tegangan permukaan dari
larutan sehingga partikel kloramfenikol lebih mudah di dispersikan dalam larutan, selain itu
propilen glikol juga digunakan sebagai pelarut pengawet pada sediaan ini. CMC Na
digunakan sebagai suspending agent karena sangat umum digunakan pada pembuatan
suspense. Garam fosfat (Na2 HPO4 ) serta asam fosfat (KH2 PO4 ) sebagai dapar , pasta jeruk
sebagai colouring agent, oleum aurantii sebagai flavouring agent dan aquadest sebagai pelarut
juga digunakan dalam formula sediaan ini.
Sebelum pembuatan suspensi, botol dan beaker glass yang digunakan dikalibrasi
terlebih dahulu selanjutnya suspensi di buat, tetapi sebelumnya terlebih dahulu dilakukan
penimbangan bahan-bahan yang diperlukan. Setelah pembuatan suspensi selesai, dilakukan
evaluasi apakah sediaan yang dibuat memenuhi syarat suspensi atau tidak. Evaluasi pertama
yaitu organoleptik. Dimana sediaan memiliki rasa yang manis dengan bau jeruk dan warna
orange. Evalusi kedua yaitu pengukuran pH, pH yang didapat saat sediaan sudah jadi adalah
9,0. Sedangkan pH sediaan bahan aktif seharusnya 6,7. Kemudian ditambah HCl pekat
sebanyak 2 tetes sebagai adjust pH. pH sediaan akhir menjadi 7,0. Evalusi ketiga yaitu
volume terpindahkan dari satu botol sediaan. Volume terpindahkan dari sediaan sebesar
60mL. Bobot jenis sebagai evaluasi ke empat di dapat sebesar 1,02g/ml. Selanjutnya evaluasi
viskositas dengan menggunakan Viscosmeter Stormer. Uji ini dilakukan untuk mengetahui
kekentalan dari sediaan larutan yang dibuat. Dan didapat hasil nya sebesar 80cP.
Homogenitas dari hasil evaluasi sediaan ini menunjukkan bahwa sediaan yang telah dibuat
memiliki partikel yang berukuran seragam dan terdistribusi secara merata (homogen).
Volume sedimentasi dari sediaan ini dari hari ke nol sampai hari ke enam hasilnya dinyatakan
baik karena nilai f mendekati 1. Untuk evaluasi redispersi dinyatakan bahwa hasilnya kurang
baik karena dari hari ke hari kemampuan persebaran dari partikel sediaan semakin lama
untuk dapat kembali.
V. KESIMPULAN
Formulasi yang tepat untuk sediaan yang dibuat adalah sebagai berikut.
Berdasarkan uji organoleptik, sediaan yang telah dibuat memiliki rasa yang manis
dengan bau jeruk dan warna orange
pH yang didapatkan adalah 7,0.
Hasil dari uji volume terpindahkan yang di dapat berdasarkan hasil pengamatan
yang telah dilakukan adalah sebesar 60 mL.
Dari hasil pengamatan, didapatkan bobot jenis nya sebesar 1,02g/ml.
Viskositas di dapat sebesar 80cP.
Sediaan dinyatakan homogen karena ukuran partikelnya seragam.
Volume sedimentasi dari sediaan dinyatakan baik karena nilai f mendekati 1.
Kemampuan redispersi sediaan yang dibuat dinyatakan bahwa hasilnya kurang
baik karena dari hari ke hari kemampuan persebaran dari partikel sediaan semakin
lama untuk dapat kembali.
Sediaan dinyatakan memenuhi syarat yang ditentukan walaupun terdapat hasil
evaluasi yang tidak memenuhi persyaratan namun bukan merupakan parameter kritis.
VI. LAMPIRAN
Kemasan
Etiket
Brosur
Klorpen
Kloramfenikol Palmitat
KOMPOSISI
Tiap 5ml mengandung :
Kloramfenikol palmitat........ 500mg
FARMAKOLOGI
Klorpenmengandung Kloramfenikol Palmitat
yangberkhasiat untuk mengobati demam tifoid. Kloramfenikol
bekerja dengan menghambat sintesis protein kuman. Obat ini
terikat pada ribosom subunit 50s dan menghambat enzim peptidil
transferase sehingga ikatan peptide tidak terbentuk pada proses
sintesis kuman. Efek toksik kloramfenikol pada system
hemopoetik sel mamalia diduga berhubungan dengan mekanisme
kerja obat ini. Kloramfenikol umumnya bersifat bakteriostatik
(menghambat pertumbuhan bakteri). Pada konsentrasi tinggi
kloramfenikol kadang-kadang bersifat bakterisid (membunuh)
terhadap kuman-kuman tertentu. Setelah pemberian oral,
kloramfenikol diserap dengan cepat.kadar puncak dalam darah
tercapai dalam 2 jam. Masa paruh eliminasinya pada orang dewasa
kurang lebih 3 jam. Kira-kira 50% kloramfenikol dalam darah
terikat dengan albumin. Obat ini didistribusikan secara baik ke
berbagai jaringan tubuh, termasuk jaringan otak, cairan serebro
spinal dan mata. Kloramfenikol yang diberikan oral telah
diekskresi melalui ginjal. Dari seluruh kloramfenikol yang
diekskresi melalui urin, hanya 5-10% dalam bentuk aktif. Sisanya
terdapat dalam bentuk glukuronat taau hidrolisat lain yang tidak
aktif.
INDIKASI
Untuk mengobati demam tifoid
CARA PAKAI
Untuk Dewasa:
Sehari 4 x 1 sendok takar @5-7,5ml
KONTRAINDIKASI
Bayi, anak kecil di bawah 2 bulan, pasien dengan gangguan hati,
gangguan darah dan pasien yang hipersensitif.
EFEK SAMPING
Reaksi saluran pencernaan seperti mual, muntah, diare, anemia
aplastic.
KOCOK DAHULU