You are on page 1of 13

I.

PENDAHULUAN
a. Latar Belakang
Hipertensi didefinisikan sebagai peningkatan tekanan darah sistolik
lebih dari 140 mmHg dan tekanan darah diastolik lebih dari 90 mmHg
pada dua kali pengukuran dengan selang waktu lima menit dalam keadaan
cukup istirahat atau tenang (Kemenkes RI, 2014). Hipertensi didefenisikan
sebagai tekanan darah yang interminten atau terus-menerus diatas 140/90
mmHg karena fluktuasi tekanan darah terjadi antar individu dan dapat
dipengaruhi oleh lingkungan dan ansietas (Marrelli. 2008).
Hipertensi merupakan salah satu penyakit system kardiovaskuler
yang banyak dijumpai di masyarakat. Hipertensi bukanlah penyakit
menular, namun harus senantiasa diwaspadai. Tekanan Darah tinggi atau
Hipertesi dan arteriosclerosis ( pengerasan arteri ) adalah dua kondisi pokok
yang mendasari banyak bentuk penyakit kardiovaskuler. Lebih jauh, tidak
jarang tekanan darah tinggi juga menyebabkan gangguan ginjal. Sampai saat
ini, usaha-usaha baik mencegah maupun mengobati penyakit hipertensi
belum berhasil sepenuhnya, karena adanya factor-faktor penghambat seperti
kurang pengetahuan tentang hipertensi (pengertian, tanda dan gejala, sebab
akibat, komplikasi dan juga perawatannya .
Hipertensi masih menjadi permasalahan kesehatan dunia yang
membutuhkan perhatian karena dapat menyebabkan kematian utama di
negara-negara maju maupun negara berkembang. Jumlah penderita
hipertensi terus bertambah dari tahun ketahun. Sekitar 40% orang dewasa
berusia diatas 25 tahun telah didiagnosa menderita hipertensi Saat ini
terdapat 1 milyar penderita hipertensi di seluruh dunia. Sebanyak 9,4 juta
kematian setiap tahun akibat hipertensi dan penyakit terkait. Dari jumlah
tersebut, 1,5 juta di antaranya ada di Asia Tenggara (WHO, 2013).
Di Indonesia hipertensi masih menjadi tantangan besar. Hal ini
dikarenakan hipertensi merupakan kondisi yang sering ditemukan pada
pelayanan kesehatan primer. Sekitar 1 dari 3 orang penduduk Indonesia
menderita hipertensi. Berdasarkan prevalensinya, persentase penderita
hipertensi yang berusia diatas 18 tahun yaitu 25,8%. Jumlah kasus
hipertensi yang terdiagnosis oleh tenaga kesehatan hanya sebesar 36,8% dan
selebihnya (63,2%) tidak terdiagnosis. Hasil pengukuran yang dilakukan
menunjukkan persentase penderita hipertensi mengalami peningkatan
seiring dengan pertambahan rentang usia. Pada kelompok umur 35-44
sebanyak 24,8% menderita hipertensi, umur 45-54 sebesar 35,6%,
meningkat lagi pada umur 65-74 sebesar 57,6% dan yang paling tinggi
sebanyak 63,8% dari lansia berusia 75 tahun keatas mengalami hipertensi.
(Riskesdas, 2013).
Penderita hipertensi dapat menimbulkan berbagai komplikasi. 60%
dari penderita hipertensi berakhir pada stroke. Sedangkan sisanya pada
jantung, gagal ginjal, dan kebutaan. Sementara di dunia Barat, hipertensi
justru banyak menimbulkan gagal ginjal, oleh karena perlu di galakkan pada
masyarakat mengenai pengobatan dan perawatan Hipertensi.
Dari hasil pengkajian diDusun Dersanan RT 2 RW 1, Hipertensi
adalah penyakit yang paling banyak muncul pada lansia diDusun Dersanan.
Hal ini menggambarkan kurangnya pemeliharaan kesehatan pada lansia
diDusun Dersanan. Berdasarkan uraian diatas mahasiswa merencanakan
akan melaksanakan penyuluhan mengenai hipertensi diDusun Dersanan RT
2 RW 1.

b. Tujuan
o Tujuan Umum
Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan mengenai hipertensi klien
mampu mengetahui tentang penyakit hipertensi.
o Tujuan Khusus
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan tentang hipertensi, diharapkan
masyarakat mampu:
a. Mengetahui pengertian hipertensi
b. Mengetahui penyebab hipertensi
c. Mengetahui tanda dan gejala hipertensi
d. Mengetahui akibat lanjut hipertensi
e. Mengetahui penatalaksanaan hipertensi

c. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian dari latar belakang diatas penyakit hipertensi sering
dialami oleh lansia, maka penulis merusumuskan masalah yaitu adakah
pengaruh pendidikan kesehatan tentang hipertensi dengan pencegahan
dan penatalaksanaan terkait dengan penyakit hipertensi.

II. Rencana Pelaksanaan


a. Sasaran
Lansia di Dusun Dersanan, Kelurahan Delanggu
b. Target
15 Lansia di Dusun Dersanan RT 2 RW 1.
c. Waktu
Senin, 18 Desember 2017
d. Tempat
Halaman rumah kader
e. Metode
Ceramah dan diskusi
f. Setting Tempat
moderator Penyuluh observer

fasilitator fasilitator

audience

keterangan :
1. Moderator : memimpin jalannya penyuluhan
2. Penyuluh : memberikan penjelasan tentang materi yang akan
disampaikan
3. Fasilitator : memotivasi peserta agar berperan aktif
4. Observer : Mengawasi proses pelaksanaan kegiatan dari awal
sampai akhir
g. Tahap Kegiatan
No Kegiatan Penyuluh Kegiatan Waktu
Audiens/Sasaran
1 Pembukaan
- 5 menit
o Moderator memberi salam o Mengemukakan
o Moderator memperkenalkan anggota pendapat
o Mendengarkan
penyuluhan
dan
o Moderator memperkenalkan memperhatikan
pembimbing klinik dan pembimbing o Mengemukakan
akademik pendapat
o Moderator menjelaskan tentang topik o Mendengarkan
penyuluhan dan
o Menjelaskan dan membuat kontrak memperhatikan
o Mengemukakan
waktu, bahasa, tujuan dan tata tertib
pendapat
penyuluhan -

2 Pelaksanaan
o Mendengarkan dan 20
memperhatikan menit
o Menjelaskan materi penyuluhan secara
berurutan dan teratur
pengertian hipertensi
penyebab hipertensi
tanda dan gejala hipertensi
akibat lanjut hipertensi
penatalaksanaan hipertensi

3 Evaluasi
o Merespon dan 10
o Memberi kesempatan kepada peserta bertanya menit
untuk bertanya o Merespon dengan
o Memberi kesempatan kepada peserta menjawab
untuk menjawab pertanyaan yang pertanyaan
diberikan

4. Penutup
5 menit
o Menyimpulkan materi yang telah o Menyimak
disampaikan o Menjawab salam
o Menyampaikan terimakasih atas
perhatian dan waktu yang telah
diberikan kepada peserta
o Mengucapkan salam penutup
III. Kriteria Hasil
a) Evaluasi struktur
1. 75 % atau lebih peserta menghadiri acara
2. Alat dan media sesuai dengan rencana
3. Peran dan fungsi masing-masing sesuai dengan yang direncanakan
b) Evaluasi proses
1. Pelaksanaan kegiatan sesuai dengan waktu yang direncanakan
2. Peserta penyuluhan mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir
3. Peserta berperan aktif dalam jalannya diskusi
c) Evaluasi hasil
Setelah diberikan penyuluhan diharapkan peserta mampu :
1. audiens mampu menyebutkan pengertian hipertensi
2. audiens mampu menyebutkan penyebab hipertensi
3. audiens mampu menyebutkan tanda dan gejala hipertensi
4. audiens mampu menyebutkan akibat lanjut dari hipertensi
5. audiens mampu menyebutkan penatalksanaan hipertensi

IV. Tinjauan Pustaka

MATERI PENYULUHAN
a. DEFENISI
Hipertensi didefenisikan sebagai tekanan darah yang interminten atau
terus-menerus diatas 140/90 mmHg karena fluktuasi tekanan darah terjadi
antar individu dan dapat dipengaruhi oleh lingkungan dan ansietas (Marrelli.
2008).
b. Manifestasi Klinik
Manifestasi klinis pada klien dengan hipertensi adalah :
a. Peningkatan tekanan darah > 140/90 mmHg
b. Sakit kepala
c. Pusing / migraine
d. Rasa berat ditengkuk
e. Penyempitan pembuluh darah
f. Sukar tidur
g. Lemah dan lelah
h. Nokturia
i. Sulit bernafas saat beraktivitas
c. Etiologi
Menurut Brooker (2009) penyebab yang mendasari hipertensi tidak
diketahui pada sebagian besar pasien (lebih dari 95%) dan disebut hipertensi
esensial. Etiologi hipertensi terdiri atas multifaktor faktor yang berkaitan
dengan hipertensi meliputi obesitas, diabetes, asupan garam (natrium)
tinggi, penyalahan alkohol dan merokok. Faktor genetik juga memegang
peranan. Kelompok ras tertentu memiliki prevalensi hipertensi lebih tinggi,
seperti Afrika, Amerika dan Jepang.
Tekanan darah meningkat seiring usia dan hipertensi jarang terjadi pada
kelompok usia dibawah 25 tahun, kecuali mereka mengalami penyakit
primer, seperti gagal ginjal (Brooker, 2009).
d. Komplikasi
Menurut Dalimartha, dkk. (2008) Penderita hipertensi berisiko
terserang penyakit lain yang timbul kemudian. Beberapa penyakit yang
timbul sebagai akibat hipertensi di antara nya sebagai berikut :
a. Penyakit jantung koroner
Penyakit ini sering di alami penderita hipertensi sebagai akibat terjadi
nya pengapuran pada dinding pembuluh darah jantung. Penyempitan
lubang pembuluh darah jantung menyebab kan berkurang nya aliran
darah pada beberapa bagian otot jantung. Hal ini menyebab kan rasa
nyeri di dada dan dapat berakibat gangguan pada otot jantung. Bahkan,
dapat menyebab kan timbul nya serangan jantung.
b. Gagal jantung
Tekanan darah yang tinggi memaksa otot jantung bekerja lebih
berat untuk memompa darah. Kondisi itu berakibat otot jantung akan
menebal dan merenggang sehingga daya pompa otot menurun. Pada
akhir nya dapat terjadi kegagalan kerja jantung secara umum. Tanda-
tanda ada nya komplikasi yaitu sesak napas, napas putus-putus
(pendek), dan terjadi pembengkakan pada tungkai bawah serta kaki.
c. Kerusakan pembuluh darah otak
Beberapa penelitian di luar negeri mengungkapkan bahwa hipertensi
menjadi penyebab utama pada kerusakan pembuluh darah otak. Ada
dua jenis kerusakan yang di timbulkan yaitu pecahnya pembuluh darah
dan rusaknya dinding pembuluh darah. Dampak akhirnya, seseorang
bisa mengalami stroke dan kematian.
d. Gagal ginjal
Gagal ginjal merupakan peristiwa di mana ginjal tidak dapat berfungsi
sebagaimana mestinya. Ada dua jenis kelainan ginjal akibat hipertensi,
yaitu nefrosklerosis benigna dan nefrosklerosis maligna.
Nefrosklerosis benigna terjadi pada hipertensi yang berlangsung lama
sehingga terjadi pengendapan fraksi-fraksi plasma pada pembuluh
darah akibat proses menua. Hal itu akan menyebabkan daya
permeabilitas dinding pembuluh darah berkurang. Adapun
nefrosklerosis maligna merupakan kelainan ginjal yang di tandai
dengan naiknya tekanan diastole di atas 130 mmHg yang di sebabkan
terganggunya fungsi ginjal.
e. Penatalaksanaan
Pengendalian tekanan darah pada penderita hipertensi :
1) Diet
Diet yang dianjurkan untuk penderita hipertensi adalah :
- Restriksi garam secara moderat dari 10 gr/hr menjadi 6 gr/hr (tidak
lebih dari sampai sendok teh/ hari)
Konsumsi garam perhari adalah:
Hipertensi ringan : sendok teh per hari
Hipertensi sedang : sendok teh per hari
Hipertensi berat : tanpa garam
- Diet rendah kolesterol dan rendah asam lemak jenuh
- Penurunan berat badan
- Menghidari minuman mengandung kafein
2) Perubahan Pola hidup
a. Latihan Fisik
Latihan fisik atau olah raga yang teratur dan terarah yang dianjurkan
untuk penderita hipertensi adalah olah raga yang mempunyai empat
prinsip yaitu :
- Macam olah raga yaitu isotonis dan dinamis seperti jalan, lari,
jogging, bersepeda, berenang dan lain-lain
- Intensitas olah raga yang baik antara 60-80 % dari kapasitas
aerobik atau 72-87 % dari denyut nadi maksimal ( 220 umur )
yang disebut zona latihan.
- Lamanya latihan berkisar antara 20 25 menit berada dalam
zona latihan
- Frekuensi latihan sebaiknya 3 x perminggu dan paling baik 5 x
perminggu
- Jangan memulai latihan bila tekanan darah masih diatas 170/ 100
mmhg
b. Menghentikan kebiasaan minum minuman beralkohol
c. Menghentikan kebiasaan merokok
d. Istirahat
Dianjurkan untuk istirahat 6 8 jam sehari. Hindari untuk begadang.
e. Mengendalikan stress
- Bisa dilakukan dengan teknik relaksasi ( napas dalam ) dan juga
meditasi untuk menstabilkan emosi dan pikiran. Dianjurkan
untuk berpikir positif. Teknik napas dalam dengan cara menarik
napas dari hidung secara perlahan dan menahannya selama 3
detik, kemudian keluarkan melalui mulut secara perlahan dengan
mulut membentuk huruf O. Saat pagi dan sore hari, selama lima
menit tarik nafas secara dalam dan buang secara perlahan. Hal
tersebut bisa menurunkan renin, yaitu enzim pada ginjal yang
bisa meningkatkan tekanan darah
f. Kontrol teratur ke puskesmas/ fasilitas kesehatan
f. Pengobatan Tradisional
Dua buah timun dimakan atau diambil airnya diminum pagi dan sore.
Ada sebuah penelitian yang baru saja dilakukan baru-baru, yang
menunjukkan bahwa makanan tinggi kalium, magnesium dan serat dapat
mengurangi tekanan darah. Dengan dikombinasikan dengan diet yang sehat,
makanan tersebut akan mampu menurunkan tekanan darah sistolik sebesar 5
poin, serta tekanan darah diastolik sebesar 3,5 poin. Mentimun tidak hanya
mengandung tinggi tiga nutrisi yang disebutkan diatas, ia juga merupakan
sumber Vitamin A dan K, folat, asam caffeic, dan silika. Selain itu juga
mengandung vitamin C, yaitu antioksidan kuat yang juga dapat membantu
untuk menurunkan tekanan darah.
V. Daftar Pustaka
Brooker, C. (2009). Ensiklopedia Keperawatan. Editor edisi bahasa
Indonesia Estu Tiar. Jakarta : EGC.
Dalimartha,S., Basuki T, Sutarina, N,. & Mahendra. (2008) Care your
self, hipertensi. Jakarta : Penebar plus
Kemenkes RI. Profil Kesehatan Indonesia tahun 2014. Jakarta :
Kemenkes RI ; 2015
Marrelli. (2008). Buku saku Dokumentasi keperawatan. Jakarta: EGC
WHO. 2013. About Cardiovascular diseases. World Health
Organization Geneva.

VI. Daftar Lampiran


Lefleat Terlampir
DAFTAR HADIR
PENYULUHAN TENTANG HIPERTENSI
NO NAMA TANDA TANGAN

Klaten, 16 Desember 2017

Mengetahui
Pembimbing Akademik Pembimbing Klinik
( ) ( )

You might also like