Professional Documents
Culture Documents
DEFINISI
Kanker Laring adalah keganasan pada pita suara, kotak suara (laring) atau
daerah lainnya di tenggorokan.
PENYEBAB
Kanker laring lebih banyak ditemukan pada pria dan berhubungan dengan
rokok serta pemakaian alkohol, serta paparan bahan kimia. Makanan panas juga
diperkirakan menjadi salah satu faktor pemicu.
MANIFESTASI KLINIS
Gejala awal kanker ini berupa serak selama lebih dua minggu.Umumnya
disusul batuk berkepanjangan dan sesak nafas. Lama-kelamaan suara penderita akan
makin menghilang.
Kanker bagian laring lainnya menyebabkan nyeri dan kesulitan menelan. Kadang
sebuah benjolan di leher yang merupakan penyebaran kanker ke kelenjar getah
bening, muncul terlebih dulu sebelum gejala lainnya timbul.
Gejala lainnya yang mungkin terjadi adalah :
- nyeri tenggorokan
- batuk darah
- bunyi pernafasan yang abnormal
- nyeri leher
- penurunan barat badan
- batuk
PATOFISIOLOGI
EDEMA
Penekanan pada dinding laring / vita suara Sumbatan pada jalan napas
NYERI
BB menurun
PENCEGAHAN
Kurangi atau hindari rokok dan alkohol.
Karena yang diserang pita suara, maka bagian itu harus diangkat supaya tidak terjadi
penyebaran. Sebelumnya pada pangkal leher pasien harus dibuat lubang (ostomi)
secara permanen untuk jalur pernapasan.
Lubang terbuka yang jaraknya hanya sekitar tiga sentimeter dari paru-paru ini
harus selalu ditutup kain yang agak tebal dan dijaga kebersihannya, agar tidak
kemasukan partikel debu dan terhindari dari infeksi.
Tracheostoma memerlukan perawatan dan penyesuaian. Misalnya, pasien
harus menyesuaikan diri dengan udara kering yang langsung masuk ke paru tanpa
melewati proses pelembaban di hidung, mulut, dan faring. Stoma juga harus dirawat
untuk mencegah pengerasan, pembentukan sumbatan lendir, dan dilindungi saat
mandi.
I. PENGKAJIAN
A. Biodata
Identitas Klien
- Nama : Ny G
- Umur : 50 tahun
- Jenis kelamin : Perempuan
- Status : Sudah menikah
- Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
- Tgl. Masuk RS : 13 Juli 2009
- No. Register : 09012200
- Pendidikan : SLTP
- Alamat : Belawan
- Agama : Islam
B. Diagnosa medis
CA. Laaring
C. Keluhan utama
Klien mengatakan sesak napas
D. Riwayat kesehatan sekarang
2 minggu yang lalu klien merasakan suara serak lalu disusul dengan
batuk yang berkepanjangan dan akhirnya merasa sesak nafas. Pernapasan
bersifat dalam dan lambat. Klien mengatakan sulit menghirup napas. Sesak
napas dirasakan seperti ada batu yang mengganjal di tenggorokan.
E. Riwayat kesehatan masa lalu
Riwayat kesehatan masa lalu disangkal.
F. Riwayat kesehatan keluarga
Dalam anggota keluarga klien tidak ada yang mengalami penyakit yang
diderita oleh klien.
G. Riwayat Klien
Riwayat Psikologis
- Perasaan klien setelah mengalami masalah ini : cemas
- Cara mengatasi masalah tersebut : memberitahukan tentang penyakit
- Kurangnya pengetahuan klien/keluarga tentang penyakit yang dialami
Riwayat Sosial
- Aktivitas klien di masyarakat kurang baik dan dalam bersosialisasinya
pun kurang baik
- Pandangan klien tentang aktivitas sosial kurang baik
- Hubungan klien dengan yang lain tidak baik
Riwayat Psikososial
- Aktivitas ibadah yang biasa dilakukan : kadang-kadang sholat
- Kegiatan agama yang dilakukan : tidak ada
H. Pola Aktivitas
No Kegiatan Sebelum MRS Sesudah MRS
1 Pola Makan
- Frekuen 2 x sehari 2 x sehari
si Makanan biasa Makanan bubur
- Jenis 1 porsi porsi
- Jumlah Ada masalah Ada masalah
- Masalah
2 Pola Minum
- Frekuensi 3 4 gelas/hari 3 -4 gelas/hari
- Jenis Air putih Air putih
- Jumlah 1000 1250ml/hari 1000 1250ml/hari
- Masalah Ada masalah Ada masalah
3 Pola Eliminasi
BAB
- Frekuensi 2 x sehari 1 x sehari
- Konsistensi Keras Lunak
- Warna Kuning Kuning
- Masalah Tidak ada masalah Tidak ada masalah
BAK
- Frekuensi 2 -3 x sehari 2 -3 x sehari
- Warna Kuning Kuning
- Jumlah 300 ml 300 ml
- Masalah Tidak ada masalah Tidak ada masalah
4 Personal Hygiene
- Mandi 2 x sehari 2 x sehari
- Keramas 2 x sehari 2 x sehari
- Gosok gigi 1 x sehari 1 x sehari
- Potong kuku 2 x seminggu 2 x seminggu
- Ganti pakaian 2 x sehari 2 x sehari
5 Pola Aktivitas dan Pola Tidur
- Lama tidur siang 1 - 2 jam 1 jam
- Lama tidur malam 5 - 6 jam 4 5 jam
- Gangguan tidur Ada masalah Ada masalah
I. Pemeriksaan Fisik
1. Pemeriksaan Umum
a. Keadaan Umum : klien tampak lemah
b. Kesadaran : compos mentis
c. Nadi : 70x/menit
d. Temperature : 36,9 C
e. TD : 100/70 mmHG
f. TB : 158 cm
g. BB : 46 kg
2. Pemeriksaan Khusus
1) Kulit
- Warna : sawo matang
- Turgor : elastis
- Tekstur : kasar
- Kelembaban : cukup
- Lesi : tidak ada
- Kebersihan : bersih
2) Kepala
- Bentuk : simetris
- Nyeri : tidak ada
- Kebersihan : bersih
3) Rambut
- Warna : hitam
- Kebersihan : bersih
4) Mata
- Bentuk : simetris
- Conjungtiva : anemis
- Pupil : isokor
- Sklera : tidak ikterik
- Fungsi penglihatan : normal
- Reaksi terhadap cahaya : berkedip
- Kebersihan : bersih
5) Telinga
- Bentuk : simetris
- Fungsi pendengaran : dapat mendengar
- Kebersihan : bersih
6) Hidung
- Bentuk : simetris
- Fungsi penciuman : dapat membedakan bau
- Kebersihan : bersih
7) Mulut
o Bibir
- Bentuk : simetris
- Kelembaban : kering
- Lesi : tidak ada
- Kebersihan : kotor
o Lidah
- Fungsi pengecapan : dapat membedakan rasa
- Kemampuan mengunyah: tidak baik
- Kebersihan : kotor
o Gigi
- Caries : ada
- Kebersihan : kotor
8) Leher
- Bentuk : tidak simetris
- Pergerakan : sulit
- Pembesaran : ada
9) Dada
- Inspeksi : simetris
- Palpasi : tidak teraba pembengkakan
- Perkusi : nyaring
- Auskultasi : suara tampak kasar
10) Abdomen
- Inspeksi : simetris
- Palpasi : tidak teraba massa
- Perkusi : nyaring
- Auskultasi : bising usus normal
11) Genetalia
- Kebersihan : ada
- Masalah : tidak ada
12) Ekstermitas atas dan bawah
- Rentang gerak : terbatas karena terpasang infus
- Kekuatan : skala 5
- Nyeri sendi : tidak ada
- Edema : tidak ada
J. Prioritas Masalah
Tidak efektifnya jalan napas.
2 01-08-2007 DS :
13-07-09 - Klien mengatakan Adanya benjolan pada Nyeri
sakit pada saat daerah leher
menelan dan bernapas
Edema
DO :
- Klien tampak
meringis Peningkatan asam
- Klien tampak laktat
memegang leher
Peningkatan hormon
stressor
III. RENCANA KEPERAWATAN
Rencana Keperawatan
No Tgl/Jam Diagnosa Keperawatan Tujuan dan Kriteria
Intervensi Rasional
Hasil
1 13-07-2009 Tidak efektifnya jalan Tujuan jangka panjang : 1. Ber 1. Agar jalan
08.30 napas b/d adanya sumbatan - Jalan napas kembali ikan posisi yang napas kembali
pada jalan napas yang efektif nyaman efektif
ditandai dengan :
Tujuan jangka pendek : 2. Kaj 2. Untuk
DS : - Setelah dilakukan i frekuensi mengetahui
- Klien mengatakan sesak tindakan keperawatan kedalaman frekuensi
napas dalam waktu 2 x 24 napas kedalaman napas
- Klien mengatakan sulit jam sumbatan pada sejauh mana klien
dalam menghirup napas jalan napas dapat mampu untuk
- Klien mengatakan teratasi menarik napas
adanya sumbatan di 3. Kaj 3. Untuk
tenggorokan Dengan kriteria hasil i tanda-tanda mengetahui
- Pernapasan kembali vital keadaan klien
DO : normal 4. Untuk
- Klien tampak lemah - Sumbatan dirasakan 4. Kol mencukupi
- Klien tampak susah hilang aborasi dalam kebutuhan O2 dan
dalam mengambil napas - KU baik pemberian obat.
- RR : 20x/menit - Tanda-tanda vital therapy O2 dan
- N : 70x/menit kembali normal pemberian obat
5. Kol
aborasi dalam 5. Untuk
pembedahan mengembalikan
dan penyinaran keefektifan jalan
2 13-07-09 Nyeri b/d adanya benjolan Tujuan jangka panjang: 1. Kaj 1. Dihara
11.00 pada daerah leher yang di - Nyeri dapat teratasi i tingkat nyeri pkan dapat
tandai dengan menentukan
DS : Tujuan jangka pendek: tingkat nyeri klien
- Klien mengatakan sakit - Setelah dilakukan agar perawatan
pada saat menelan dan tindakan keperawatan lebih optimal.
bernapas dalam waktu 2 bulan 2. Cip
DO : diharapkan benjolan di takan 2. Denga
- Klien tampak meringis leher hilang dengan lingkungan n lingkungan yang
- Klien tampak memegang dilakukan pembedahan yang terapeutik nyaman dapat
leher oleh tim medis. memberikan rasa
nyaman kien.
Dengan kriteria hasil
- Saat menelan dan 3. Atu 3. Posisi
bernapas tidak terasa r posisi tidur kepala lebih tinggi
sakit dengan kepala dari pada badan
- Klien tampak tenang lebih tinggi dari karena
pada badan meningkatkan
aliran balik vena
dari kepala
sehingga dapat
mengurangi rasa
sakit.
4. Pembe
4. Kol rian analgetik
aborasi dalam akan menekan
pemberian obat pusat sakit pada
analgetik ujung-ujung
syaraf sehingga
rasa sakit
berkurang/hilang
dan
menghilangkan
benjolan