Professional Documents
Culture Documents
Kelompok 6
Andi Ainun Asmal1 (O111 14 007), Azizah Resky Ray Ayu1 (O111 14 015), Mirna Mualim1
(O111 14 012), Nurfaatimah Azzahrah1 (O111 14 506), I Putu Suargita1 (O111 13 505), Sri
Rita Fajriyani1 (O111 14 309), Windu Sari Asih1 (O11 14 018)
ABSTRAK
Penyakit reproduksi merupakan penyakit yang sering menyerang pada ternak besar
dan dapat menimbulkan kerugian ekonomi pada peternak. Tujuan dari praktikum ini adalah
untuk mengenali, menjelaskan dan menganalisa penyakit reproduksi dan organ genitalia
sekunder dan penanganannya pada sapi. Adapun alat diagnostik yang digunakan seperti
thermometer, penlight, reflex hammer, stethoscope dan stopwatch. Metode dalam praktikum
kali ini ialah deskriptif analitik, yaitu praktikan melakukan pemeriksaan langsung terhadap
pasien yang meliputi sinyalemen, anamnesis, inspeksi, palpasi, perkusi, auskultasi, membaui,
dan pengukuran. Adapun tahap pemeriksaan yang dilakukan yaitu dengan mencari informasi
sinyalemen dan anamnesis terlebih dahulu dan melakukan pemeriksaan fisik yang dapat
dilakukan menggunakan panca indera seperti inspeksi, palpasi, auskultasi, mencium, ataupun
perkusi. Hasil dari praktikum ini diperoleh bahwa hewan dalam kondisi sakit, hal ini dapat
dilihat pada data-data pemeriksaan yang diperoleh pada rekam medik menunjukkan adanya
kelainan pada pasien.
PENDAHULUAN Myasis
Cascado Myasis atau belatungan adalah
Stephanofilariasis yang sering penyakit atau kelaianan karena infestasi
disebut juga penyakit Kaskado adalah lalat pada jaringan hewan hidup. Myasis
penyakit pada sapi yang ditandai dengan pada induk semang dapat terjadi di
dermatitis. Penyakit ini disebabkan oleh berbagai lokasi namun kali ini pembahasan
cacing dari genus Stephanofilaria dan hanya terbatas myasis pada kulit. Myasis
ditularkan melalui vektor lalat. Pada disebabkan oleh lalat yang disebut screw
umumnya, penyakit ini ditandai dengan worm fly yang dikenal sebagai 2 jenis
pruritis, bulu rontok, ulserasi, eksudat dan yaitu Chrysomya bezziana (Indonesia)
perdarahan tergantung pada tingkatan dan Cochliomyahominivorax (Amerika). L
infeksinya. Pemberantasan penyakit dapat arva lalat ini bersifat obligat parasit. Kasus
dilakukan dengan pengobatan hewan yang myasis pertama kali dilaporkan terjadi
terinfeksi dan pembasmian vektor lalat pada sapi-sapi di Sulawesi Utara dan
secara berkala. Penyakit ini sangat mudah Selatan. Proses terjadinya myasis didahului
menyebar sehingga perlu perhatian dari oleh adanya luka traumatik pada kulit
peternak dan petugas peternakan di inang. Luka dapat berasal dari gigitan
lapangan.[1] caplak atau benda-benda disekitar sapi. .[2]
Trypanososma Klinik Hewan Balai Besar Karantina
Trypanosoma evansi atau lebih Pertanian Makassar. Metode praktikum
dikenal dengan nama penyakit Surra berupa metode deskriptif analitik, dimana
merupakan penyakit haemaprotozoa yang praktikan melakukan pemeriksaan
disebabkan oleh parasit darah langsung terhadap pasien yang meliputi
Trypanosoma evansi. Parasit ini tergolong sinyalemen, anamnesis, inspeksi, palpasi,
spesies patogen yang terdistribusi luas di perkusi dan auskultasi untuk mendapatkan
kawasan Asia Tenggara, termasuk di benua data yang diperlukan untuk menentukan
Afrika dan Amerika Penyakit Surra diagnosa.
ditularkan melalui vektor lalat penghisap
darah (Tabanid sp dan Haematopota sp) HASIL DAN PEMBAHASAN
dan menyerang seluruh jenis ternak Hasil
termasuk hewan liar antara lain unta, Terlampir dalam rekam medis
kerbau, sapi, unta, kuda serta anjing, Pembahasan
coatis, capybaras, marsupial di Amerika 1. Cascado
Selatan. Penyakit Surra dapat bersifat akut Etiologi
dan mewabah pada ternak ruminansia, Stephanofilariasis adalah penyakit kulit
terutama ketika ternak mengalami stres atau dermatitis pada sapi yang disebabkan
karena dipekerjakan terlampau berat, oleh cacing. Nematoda dari genus
kekurangan pakan atau air dan faktor Stephanofilaria. Penyakit ini tersebar luas
kondisi lingkungan kritis, serta cuaca yang di berbagai negara. Beberapa spesies
ekstrim.[11] Stephanofilaria telah ditemukan di
Indonesia sebagai penyebab penyakit
MATERI DAN METODE Kaskado, yaitu Stephanofilaria dedoesi
Materi penyebab dermatitis pada leher, bahu,
Praktikum ini dilakukan dengan daerah sekitar mata, telinga dan gelambir
tiga probandus sapi. Alat bantu diagnostik pada sapi. Dan S. kaeli menyebabkan
yang digunakan dalam pemeriksaan yaitu dermatitis di daerah kaki pada sapi dan
penlight, termometer, stetoskop, dan Stephanofilaria sp. penyebab dermatitis di
stopwatch. daerah muka, leher dan telinga pada
Metode kerbau.[1]
Praktikum dilakukan pada hari
Selasa, tanggal 21 November 2017 di