Professional Documents
Culture Documents
PESATVol 62015EARNINGMANAGEMENTDANRELEVANSI
PESATVol 62015EARNINGMANAGEMENTDANRELEVANSI
discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.net/publication/283582392
CITATIONS READS
0 148
2 authors, including:
Rowland Pasaribu
Universitas Gunadarma
62 PUBLICATIONS 30 CITATIONS
SEE PROFILE
All content following this page was uploaded by Rowland Pasaribu on 09 November 2015.
PENERBIT
Lembaga Penelitian Universitas Gunadarma
Alamat Redaksi
Lembaga Penelitian Universitas Gunadarma
Jl. Margonda Raya 100 Pondok Cina
Depok, Jawa Barat 16424
Telp: +62-21-78881112 ext. 455
Fax: +62-21-7872829
Email: pesat@gunadarma.ac.id
Laman: http://penelitian.gunadarma.ac.id/pesat
http://ejournal.gunadarma.ac.id/index.php/pesat
Prosiding PESAT (Psikologi, Ekonomi, Sastra, Arsitektur &Teknik Sipil) Vol. 6, Oktober 2015
Universitas Gunadarma - Depok - 20-21 Oktober 2015 ISSN: 1858-2559
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menguji secara empiris dampak manajemen laba melalui
short term dan long term discresionary accrual terhadap relevansi informasi akuntansi.
Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis regresi dengan variabel moderating.
Adapun data yang digunakan adalah data yang diperoleh dari Bursa Efek Indonesia dan
financa.yahoo.com. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa laba memiliki nilai relevansi
terhadap harga saham sedangkan nilai buku tidak memiliki relevansi terhadap harga
saham. Manajemen laba melalui short term discresionary accrual meningkatkan nilai
relevansi laba dan tidak meningkatkan relevansi nilai buku. Kemudian manajemen laba
melalui long term discresionary accrual meningkatkan relevansi nilai laba dan
menurunkan relevansi nilai buku.
Kata Kunci: short term discresionary accrual, long term discresionary accrual.
investor masa datang. Penelitian yang diketahui oleh pihak luar. Namun
dilakukan oleh Djadmiko (2008), demikian pengunaan pendekatan ini
menyimpulkan bahwa laba mempunyai mendapatkan banyak kritikan salah
hubungan non linier terhadap harga satunya dari Gomes et. all (1999),
saham. Penelitian Sari (2004), mereka menganggap bahwa model
menghasilkan bukti empris laba dan aggregate accrual tidak mengindahkan
nilai buku memiliki nilai relevan. hubungan antara arus kas dan akrual,
Permasalahan akan terjadi sehingga beberapa nondiscresionary
ketika laba yang merupakan komponen accrual telah salah diklasifikasikan dan
penting dalam pengambilan keputusan diklasifikasikan sebagai discresionary.
investasi di manipulasi oleh manajer. Selain itu kritikan terhadap
Penggunaan accrual basic dalam penggunaan aggregate accrual juga
pencatatan akuntansi membuat laba disampaikan oleh Hansen (1999)
yang dilaporkan mudah dimanipulasi dalam kusuma (2006), yang
oleh manajer. Hal ini dapat membuat membuktikan bahwa terdapat per-
laba yang dilaporkan dalam laporan ubahan variabel-variabel struktural
keuangan tidak lagi mencerminkan pengusaha yang bukan semata-mata
kondisi yang sebenarnya sehingga laba diakibatkan oleh diskresi manajer
yang dilaporkan tidak relevan dan dalam laporan keuangan, melainkan
realibel lagi untuk digunakan dalam berhubungan dengan tujuan dan sifat
pengambilan keputusan investasi oleh estimasi discresionary accrual.
investor. Kondisi yang demikian akan Oleh karenanya dalam
membuat kepercayaan investor penelitian ini menggunakan model
terhadap laba sebagai komponen yang yang digunakan oleh Whenlan dan
relevan dalam pengambilan keputusan McNamara (2004), seperti yang
investasi menurun. Akibatnya, investor digunakan oleh beberapa penelitian
tidak lagi menggunakan komponen sebelumnya. Perbedaan antara model
laba yang diperoleh perusahaan yang lama dengan model yang
sebagai dasar pengambilan keputusan digunakan oleh Whenlan dan
investasi dan berpindah ke nilai buku McNamara (2004), adalah dalam
dalam menilai perusahaan. model ini discresionary accrual
Dalam beberapa penelitian dipecah menjadi dua yaitu short term
mengenai manipulasi laba/manajemen discresionary accrual dan long term
laba banyak peneliti menggunakan discresionary accrual. Pemisahan
pendekatan aggregate accrual / seperti ini diharapkan dapat lebih
discresionary accrual untuk memperjelas peran yang berbeda dari
mendeteksi adanya manajemen laba. masing-masing bentuk discresionary
Discresionary accrual itu sendiri accrual dalam manajemen laba. Hal
merupakan accrual yang tidak sesuai ini dikarenakan manajemen laba
dengan fenomena ekonomi. Menurut melalui short term dan long term
Gumanati (2000) dalam Kusuma discresionary accrual dibentuk dengan
(2006) , salah satu kelebihan menggunakan komponen akun-akun
pendekatan aggregate accrual adalah yang berbeda dalam laporan keuangan.
pendekatan tersebut berpotensi untuk Short term discresionary
dapat mengungkap cara-cara untuk accrual merupakan manajamen laba
menaikan atau menurunkan yang dibentuk menggunakan akun-
keuntungan, karena cara tersebut akun jangka pendek sehingga
kurang mendapat perhatian untuk penggunaan discresionary accrual
yang dilakukan oleh Whelan dan model Jones (1991) untuk mendeteksi
McNamara (2004) sebagai berikut : ada atau tidaknya discresionary
ACCit = EARNit CFOit (1) accrual yang terdapat dalam
Dimana : perusahaan. Langkah-langkanya
ACCit = Total akrual perusahaan i sebagai berikut :
pada tahun t
EARNit = Laba bersih tahun berjalan ACCit / Tat-1 = o + 1 ( 1/ Tat-1) +
perusahaan i pada tahun t 2 (REVit/ Tat-1) + 3 (PPEit /
CFOit = Kas dari operasi perusahaan Tat-1) (4)
i pada tahun t Dimana :
ACCit = Total akrual perusahaan i
Dan short term accrual pada tahun t
menurut Whelan dan McNamara Tat-1 = Total aktiva perusahaan i pada
(2004), di cari dengan rumus sebagai tahun t-1
berikut : REVit = Pendapatan tahunt dikurangi
STACCit = ARit + INVit + pendapatan tahun t-1
OCAit APit TXPit PPEit = Nilai bruto tahan, bangunan
OCLit. (2) dan perlengkapan perusahaan i tahun t
Dimana :
STACCit = Short t erm accrual Koefisien regresi yang diha-
perusahaan i pada tahun t. silkan dari persamaan 4 dapat
ARit = Selisih Piutang dagang digunakan mengestimasi total accrual
perusahaan i pada tahun t dengan tahun yang diharapkan tiap-tiap perusahaan.
t-1 Dan selisih Hasil estimasi dengan
INVit = Selisih Persediaan perusa- akrual yang sebenanrya merupakan
haan i pada tahun t dengan tahun t-1 discresionary accrual.
OCAit = Selisih Aktiva lancar lainya
perusahaan i pada tahun t dengan tahun DACCit = ACCit / Tat-1 {1 ( 1/
t-1 Tat-1) + 2 (REVit/ Tat-1) + 3
APit = Selisih Hutang dagang (PPE / Tat-1) (5)
perusahaan i pada tahun t dengan tahun dan short term accrual yang
t-1 diharapkan diukur dengan komponen
TXPit = Selisih Hutang pajak pendapan model jones (1991)
perusahaan i pada tahun t dengan tahun mengikuti penelitian Whelan dan
t-1 McNamara (2004) sebagai berikut
OCLit = Selisih Hutang lancar
lainya perusahaan i pada tahun t STACCit / Tat-1 = o + 1 ( 1/ Tat-
dengan tahun t-1 1) + 2 (REVit/ Tat-1) + it (6)
Tabel 1
Hasil Statistik Deskriptif
Jumlah Mean
Sampel P BV
Tidak melakukan Manajemen laba 50 7617 2547
Melakukan manajem laba (short term) 45 11697 2027
Melakukan manajem laba (long term) 40 10732 2242
Sumber: Hasil Olah data.
Berkaitan dengan relevansi nilai laba,
Hipotesis 1 dengan menggu- hasil penelitian ini laba perusahaan
nakan persamaan regresi 10 . Hasilnya justru tidak memiliki nilai relevansi
menunjukan bahwa EPS mempunyai ketika tidak terdapat manajemen laba
nilai sig. Sebesar 0,00 dengan arah yang ditunjukan oleh nilai 2 sebesar
positif (7,247) yang bermakna EPS 0,323 dengan arah positif (0,323).
berpengaruh signifikan dan
berimplikasi positif terhadap harga Tabel 2.
saham. Untuk book value (BV) Hasil Uji Hipotesis
menunjukan nilai sig. Sebesar 0,081 Koefisien Hipotesis
dengan arah positif (1,761) yang
(t-statistik) 1 2a 2b
bermakna bahwa nilai buku tidak
1 0,00 0,600 0,749
berpengaruh secara signifikan terhadap
terhadap harga saham dan berimplikasi 7,247 0,527 0,322
positif terhadap harga saham. Dengan 2 0,081 0,323 0,000
demikian dapat disimpulkan Laba 1,761 0,995 17,84
mempunyai nilai relevan terhadap 3 - 0,000 0,002
harga saham sedangkan nilai buku
- 4,115 3,241
tidak mempunyai relevansi terhadap
4 - 0,912 0,000
harga saham. Hal ini dikarenakan laba
merupakan salah satu komponen dalam - 0,111 -6,22
laporan keuangan yang menunjukan 5 - 0,146 0,000
kemampuan dalam menjalankan - -1,469 -4,471
operational perusahan. Hasil ini sesuai Adj R 2 0,89 0,73 0,89
dengan penelitian yang dilakukan oleh n 156 85 80
Sholihah (2013), mengasilkan bukti Sumber : Hasil Olah data
empiris bahwa laba dan nilai buku
berpengaruh terhadap harga saham. Namun laba memiliki relevansi ketika
Hasil pengujian hipotesis 2a manajer melakukan manajemen laba
dengan menggunakan persamaan melalui short term discresionary
regresi 11 juga ditunjukan pada tabel accrual yang ditunjukan oleh nilai 3
2.Pada tabel tersebut menunjukan sebesar 0,000 dengan arah positif
bahwa nilai 1 sebeser 0,600 dengan (0,4115). Hasil nilai sig. 3 ini tentu
arah yang positif (0,572) maka berbanding terbalik dengan teori
mengindikasikan bahwa manajemen karena dampak manajemen laba
laba melalui short term discresionary melalui short term discresionary
accrual tidak memiliki nilai relevan. accrual justru menaikan relevansi nilai
laba. Kemudian berkaitan dengan
relevansi nilai buku, hasil ini manajemen laba melalui long term
menghasilkan bukti empiris bahwa discresionary accrual justru menaikan
nilai buku juga tidak memiliki nilai relevansi nilai laba. Hasil ini
relevansi walaupun perusahaan tidak menunjukan bahwa pasar belum
melakukan manajemen laba melaui merespon dengan baik adanya
short term discresionary accrual manajemen laba. Dikarenakan adanya
ditunjukan oleh nilai 4 sebesar 0,912 manajemen laba justru menaikan
dengan arah positif (0,111). Begitupun relevansi informasi akuntansi.
ketika perusahaan melakukan Berkaitan dengan relevansi nilai buku,
manajemen laba melalui short term hasil penelitian ini ditunjukan oleh
discresionary accrual, nilai buku juga nilai 4 sebesar 0,000 dengan arah
tidak memiliki nilai relevansi yang negatif (-6,22) maka mengindikasikan
ditunjukan oleh nilai 5 sebesar 0,146 bahwa nilai buku tanpa manajemen
dengan arah negatif (-1,469). Dengan laba memiliki relevansi namun arahnya
hasil yang demikian maka investor jutru negatif tidak sesuai dengan teori
sebagai pihak yang berkepentingan bahwa nilai buku tinggi seharusnya
belum begitu merespon secara akan meningkatkan relevansi informasi
signifikan dengan adanya manajemen akuntansi. Kemudian dampak
laba melaui short term accrual. manajemen laba melalui long term
Menurut Whelan dan McNamara discresionary accrual terhadap
(2004) mungkin hal ini disebabkan relevansi nilai buku dapat ditunjukan
oleh ketidakmampuan pelaku pasar di oleh nilai 5 sebesar 0,000 dengan arah
indonesia membedakan bentuk negatif (-4,471). Hasil nilai sig. 5
manajemen laba. menunjukan bahwa dampak
Hasil pengujian Hipotesis 2b manajemen melalui short term
dengan menggunkan persamaan regresi discresionary accrual memiliki nilai
11 ditunjukan pada tabel 2. Pada tabel relevan terhadap nilai buku namun
tersebut menunjukan bahwa nilai 1 dampak tersebut akan menurunkan
sebeser 0,749 dengan arah yang positif nilai relevan dilihat dari arah yang
(0,322) maka mengindikasikan bahwa negatif. Hasil ini tidak sesuai dengan
manajemen laba melalui long term pandangan bahwa ketika terjadi
discresionary accrual tidak memiliki manajemen laba melalui long term
nilai relevan. Berkaitan dengan discresionary accrual maka investor
relevasi laba, hasil penelitian ini akan berpindah dari penggunaan laba
menghasilkan bukti empiris bahwa dalam menilai perusahaan ke nilai
laba tanpa adanya manajemen laba buku sehingga tingkan manajemen laba
akan menaikan relevansi informasi akan meningkatkan relevansi nilai
akuntansi yang ditunjukan oleh nilai 2 buku. Hasil uji empiris juga secara
sebesar 0,000 dengan arah positif tidak langsung sesuai dengan pendapat
(17,84). Namun ketika perusahaan Whelan dan McNamara (2004),
melakukan manajemen laba melaui mungkin hal ini disebabkan oleh
long term discresionary accrual laba ketidakmampuan pelaku pasar di
tersebut tidak menurunkan relevansi indonesia membedakan bentuk
namun justru menaikan relevansi nilai manajemen laba. Penelitian ini juga
laba ditunjukan oleh nilai 3 sebesar belum dapat menjelaskan peranan dari
0,0002 dengan arah positif (3,241). masing-masing jenis manajemen laba
Hasil nilai sig. 3 justru berbanding karena hasil dalam penelitian ini justus
terbalik dengan teori karena dampak terjadi peningkatan relevansi nilai laba