Professional Documents
Culture Documents
1575 4335 1 PB
1575 4335 1 PB
Abstract
Key words : intestinal parasite, under five year old, malnutrition, risk factors
Abstrak
Gizi buruk merupakan masalah kesehatan masyarakat yang penting di Indonesia. Gizi
buruk menyebabkan penderita rentan terhadap infeksi. Infeksi merupakan faktor langsung yang
mempengaruhi gizi buruk. Infestasi parasit usus mengakibatkan penderita gizi buruk menjadi
lebih buruk lagi, sehingga menghambat usaha pemberantasan gizi buruk di masyarakat.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prevalensi infestasi parasit usus pada balita penderita
gizi buruk dan distribusi prevalensinya berdasarkan faktor risiko. Subyek penelitian adalah
semua balita gizi buruk di Puskesmas Kasihan I dan II, Bantul, Yogyakarta. Kuesioner dan
135
Tri Wulandari Kesetyaningsih, Rizki Ardana Riswari, Ririd Tri Pitaka, Distribusi Prevalensi Infestasi ...
catatan medik untuk mendapatkan data faktor risiko yaitu akses dengan pelayanan kesehatan,
tingkat pendidikan orang tua, riwayat infeksi kronis dan tingkat sosial ekonomi. Pemeriksaan
feses dengan metode langsung dan tidak langsung untuk menemukan sista atau telur cacing,
dilakukan sebanyak dua kali dengan pemeriksa berbeda. Prevalensi infestasi protozoa usus pada
balita penderita gizi buruk adalah Entamoeba histolytica (56,52%), Entamoeba coli (43,48%),
Giardia lamblia (21,74%), dan 4,35% Balantidium coli. Infestasi cacing usus: Ascaris
lumbricoides (52,17%), cacing tambang (13,04%) dan Enterobius vermicularis (8,69%).
Kondisi yang menonjol pada keluarga balita gizi buruk adalah 84% berstatus sosial ekonomi
rendah, 96% orang tua berpendidikan rendah dan sedang serta 40% mempunyai sarana sanitasi
memadai; 64% terinfeksi penyakit kronis.
136
Mutiara Medika Vol. 10 No. 2: 135-141, Juli 2010
Apabila hal ini terjadi pada anak-anak yang tercatat di Puskesmas Kasihan I dan II.
mengalami kekurangan gizi maka akan Variabel bebas penelitian ini adalah
menambah risiko terjadinya gizi buruk pada prevalensi gizi buruk pada balita, variabel
anak-anak tersebut. tergantungnya adalah infestasi parasit
Ada berbagai jenis parasit usus, usus dan beberapa variabel lain diambil
protozoa maupun cacing, baik yang sebagai data tambahan adalah tingkat
komensal maupun patogen. Beberapa sosial ekonomi orang tua, tingkat
spesies protozoa usus yang patogen bagi pendidikan orangtua, fasilitas sanitasi
manusia adalah Entamoeba histolytica dan keluarga dan riwayat infeksi kronis.
Giardia lamblia. Jenis lain yang dianggap Peneliti mengadakan
komensal adalah Entamoeba coli, kunjungan ke rumah penderita untuk
Endolimax nana, Iodamoeba buetschlii, dan mendapatkan sampel feses yang
lain-lain. Protozoa usus yang patogen kemudian diperiksa secara laboratoris dan
dapat menyebabkan kesakitan bahkan data tambahan dari kuesioner.
kematian.5 Jenis cacing usus umumnya Pemeriksaan laboratorium dilakukan di
tergolong dalam soil transmitted helminth Laboratorium Parasitologi FKIK UMY
yaitu cacing yang penularannya melalui dengan metode langsung (sediaan basah)
tanah, seperti Ascaris lumbricoides, dan konsentrasi floatasi zink sulfat cara
Trichuris trichiura, dan Hook worm. Faust 7) untuk mengetahui infestasi
Enterobius vermicularis termasuk cacing protozoa usus (sista), dan NaCl jenuh
usus yang bukan soil transmitted helminth.6 untuk mengetahui infestasi cacing usus
Penelitian-penelitian yang berkaitan (telur cacing). Pemeriksaan pada setiap
dengan infestasi parasit usus sudah sampel dilakukan sebanyak dua kali,
banyak dilakukan pada anak-anak sekolah dilakukan oleh dua orang. Kuesioner diisi
oleh peneliti melalui wawancara terstruktur
dan prasekolah dan dikaitkan dengan
dan pengamatan langsung untuk
kemampuan inteligensia dan status gizi
mendapatkan data beberapa faktor risiko
siswa sekolah. Namun penelitian
yang diteliti yaitu tingkat pendidikan orang
mengenai parasit usus pada penderita gizi
tua, tingkat sosial ekonomi dan fasilitas
buruk belum pernah dilakukan.
sanitasi keluarga. Riwayat infeksi kronis
Penelitian ini bertujuan untuk didapatkan dari cacatan medik di
mengetahui distribusi prevalensi infestasi Puskesmas. Data prevalensi infestasi
parasit usus pada balita penderita gizi parasit usus pada balita penderita gizi
buruk berdasarkan faktor-faktor risiko. buruk dikaji kaitannya dengan faktor-faktor
Hasil penelitian ini diharapkan dapat risiko secara deskriptif.
memberikan informasi mengenai infestasi
parasit usus pada balita penderita gizi
buruk sehingga dapat dijadikan bahan Hasil
pertimbangan bagi para pengambil
kebijakan dalam program pemberantasan
Di wilayah Kecamatan Kasihan,
gizi buruk di Indonesia. Selain itu informasi
Kabupaten Bantul, Yogyakarta sebagai lokasi
hasil penelitian dapat menambah
penelitian terbagi menjadi dua wilayah
khasanah ilmu kesehatan masyarakat dan
Puskesmas, yaitu Puskesmas Kasihan I dan
epidemiologi parasitologi.
Puskesmas Kasihan II. Data dari Puskesmas
Kasihan I terdapat 12 balita penderita gizi
Bahan dan Cara buruk dan di Puskesmas Kasihan II terdapat
14 balita penderita gizi buruk. Namun dari
jumlah tersebut, hanya 10 sampel yang dapat
Penelitian ini termasuk non diperiksa dari subyek Puskesmas Kasihan I
eksperimental dan pembahasan dilakukan dan 13 sampel dari subyek Puskesmas
secara deskriptif dari data yang Kasihan II karena tinja terlalu sedikit.
didapatkan. Subyek penelitian adalah
semua balita penderita gizi buruk yang
137
Tri Wulandari Kesetyaningsih, Rizki Ardana Riswari, Ririd Tri Pitaka, Distribusi Prevalensi Infestasi ...
138
Mutiara Medika Vol. 10 No. 2: 135-141, Juli 2010
Data Tabel 1. memperlihatkan bahwa coli. Cacing usus yang menginfeksi balita
diantara protozoa usus yang teridentifikasi, penderita gizi buruk terdapat 3 jenis dengan
prevalensi terbesar adalah Entamoeba urutan infestasi terbesar berturut-turut
histolytica (56,52%) diikuti Entamoeba coli adalah Ascaris lumbricoides (52,17%),
(43,48%), Giardia lamblia (21,74%), dan cacing tambang (13,04%) dan Enterobius
terdapat 4,35% balita terinfeksi Balantidium vermicularis (8,69%).
139
Tri Wulandari Kesetyaningsih, Rizki Ardana Riswari, Ririd Tri Pitaka, Distribusi Prevalensi Infestasi ...
balita penderita gizi buruk. Dalam penelitian penderita gizi buruk di Kecamatan Kasihan,
ini fasilitas terbatas dipandang dari Bantul, Yogyakarta sebagai berikut:
ketersediaan kamar mandiWC keluarga dan 1. Prevalensi infestasi parasit usus cukup
sumber air dari sumur atau PAM. tinggi yaitu Entamoeba histolytica
Ketersediaan fasilitas sanitasi, apabila tidak (56,52%), Ascaris lumbricoides (52,17%),
didukung oleh perilaku hidup bersih pada dan infestasi campuran (82,61%).
orang tua dan orang-orang terdekat termasuk 2. Prevalensi infestasi parasit usus
pengasuh ternyata tidak berpengaruh berdasarkan faktor risiko :
terhadap kejadian infeksi protozoa usus pada
a. Status sosial ekonomi: 84% berasal dari
balita penderita gizi buruk. Namun untuk
keluarga dengan status ekonomi
mengungkap perilaku hidup bersih pada
rendah dan 65,08% diantaranya
orang tua atau pengasuh tidaklah mudah
terinfestasi parasit usus.
karena umumnya responden menjawab tidak
sesuai dengan kenyataan yang dikerjakan b. Pendidikan orang tua: 48%-52%
tetapi disesuaikan dengan yang seharusnya pendidikan orang tua rendah dan
dikerjakan ketika mengisi kuesioner atau sedang dan 61,11%-79,48%
diwawancara. Metode yang baik harus terinfestasi parasit usus.
digunakan untuk mengungkap faktor yang c. Kepemilikan sarana sanitasi: 60%
sebenarnya sangat berperan pada infeksi keluarga mempunyai sarana sanitasi
parasit usus pada balita penderita gizi buruk. yang memadai, namun ketersediaan
Pada faktor adanya infeksi kronis, sarana sanitasi tidak berkaitan dengan
penelitian ini menunjukkan 64% balita infestasi parasit usus.
penderita gizi buruk juga menderita infeksi d. Infeksi kronis: 64% menderita infeksi
kronis dan 71,13 % diantaranya terinfestasi kronis dan 71,13 % terinfestasi parasit
parasit usus. Infeksi kronis pada penelitian ini usus.
meliputi tuberkulose 46%, retardasi tumbuh
kembang 30,76% dan lain-lain 7,69%.
Menurut Markell et al.6 anak-anak Daftar Pustaka
merupakan golongan berisiko tinggi terinfeksi
cacing usus, dan sejumlah penelitian
menunjukkan bahwa infestasi cacing ini 1. Nency, Y., dan M.T. Arifin. 2005.
mempengaruhi status gizi penderita, Perkembangan dan Penanggulangan
meskipun ada yang mereview bahwa Gizi Buruk di Indonesia. Semarang.
penelitian tersebut salah dalam desain atau 2. Garrow, J.R. 2000. Malnutrition. Child
gagal menunjukkan efek yang dimaksud. Welfare League of America. Diakses
Juga ditemukan di banyak daerah endemik, 21 Maret 2007. http://www.cwla.org/
anemia akibat infeksi cacing kait berkaitan programs/health/healthtipsmalnutrition.
dengan penderita retardasi mental dan fisik htm
yang didukung kondisi jelek yang lain seperti
3. Nemer, L., Gelband H. and Jha, P.
masalah gizi dan penyakit lain. Fenomena ini
2001. The Evidence Base for
sangat berkaitan dengan kondisi yang terjadi
Intervensions to Recude malnutrition in
pada balita penderita gizi buruk yang diteliti,
Chidren Under five and School-age
yaitu bahwa antara gizi buruk, infeksi kronis
Children in Low and Middle-Income
dan infestasi cacing usus merupakan faktor
Countries. CMH Working paper Series,
yang saling mendukung untuk memperjelek
Paper No.WG5:11.
kondisi penderita.
Diakses 18 Mei 2006. http://www.who.
int./en/
Kesimpulan
4. Depkes. 2005. Perkembangan
Penanggulangan Gizi Buruk di
Berdasarkan pembahasan di atas, Indonesia Tahun 2005. Diakses 9
maka dapat disimpulkan kondisi balita Maret 2006. http://www.depkes.co.id
140
Mutiara Medika Vol. 10 No. 2: 135-141, Juli 2010
141