You are on page 1of 6

,

. .




Yang saya hormati, Dewan Juri,


Dan hadirin rahimakumullah,
Andaikan lautan dijadikan sebagai tintanya, dan pepohonan dijadikan sebagai penanya, maka tidak akan cukup untuk
menuliskan semua nikmat Allah SWT.

Dan jika kamu menghitung-hitung nikmat Allah, niscaya kamu tak dapat menentukan jumlahnya. (QS. An-Nahl: 18).

Maka untaian syukur kita akan menambah nikmat Allah

Sungguh jika kamu sukuri nikmatku akanku tambah nikmat yang kuberikan kepadamu dan jika kamu kufur terhadap nikmat
yang kuberikan niscaya Azabku sangat pedih (QS. Ibrahim : 7)

Shalawat dan salam semoga konsisten tercurah kepada penutup para nabi dan rasul, Muhammad saw, dan juga atas
keluarganya yang mulia dan para sahabat pilihan semuanya.

Dewan Juri yang terhormat,

Al-Quran diturunkan sebagai pedoman manusia. Alquran bukanlah dongeng melainkan way of life dalam hidup
manusia. Al Quran mengajarkan kita untuk menjadi manusia yang bahagia dan mulia.

Allah Subhanahu Wa Taala berfirman,








Bulan Ramadan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan
penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang batil). Karena itu, barang siapa di
antara kamu hadir (di negeri tempat inggalnya) di bulan itu, maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu, dan barang siapa
sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu,
pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. Dan hendaklah
kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu,
supaya kamu bersyukur (QS. Al Baqarah: 185)

Hadirin rahimakumullah,
Al Quran sebagai petunjuk dalam hidup manusia .


sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang
batil)

Ibnu Katsir menjelaskan dalam Tafsir Ibni Katsir,: Ini adalah pujian Allah terhadap Al Quran, bahwa Ia
menurunkan Al Quran sebagai petunjuk bagi para hamba yang beriman kepada Al Quran, membenarkan serta mengikuti
tuntunan Al Quran. Sedangkan /bayyinaat/ artinya sebagai dalil dan hujjah yang jelas, terang dan gamblang bagi orang
yang memahami dan mentadabburinya, sehingga menunjukkan bahwa Al Quran itu benar-benar sebuah petunjuk yang
menafikan kesesatan dan sebuah pedoman yang menafikan penyimpangan. Al Quran juga diturunkan sebagai pembeda
antara haq dan batil, antara halal dan haram.

Ayat ini juga dalil bahwa Al Quran adalah landasan hukum Islam dan ia diturunkan kepada semua manusia, mencakup
muslim ataupun bukan, sebagaimana Islam. Syaikh Muhammad bin Shalih Utsaimin berkata: Al Quran adalah landasan
syariat Islam, Nabi Muhammad Shallallahualaihi Wasallam diutus bersamanya kepada seluruh manusia.

Oleh karena itu, orang yang sudah mendengar Islam namun tidak menerimanya ia tidak bisa berkilah di hari kiamat
kelak. Karena Allah telah menurunkan Al Quran sebagai petunjuk kebenaran dan nadziir (peringatan).

Ibnu katsir mengatakan, Yang demikian merupakan pujian bagi al-Quran yang diturunkan sebagai petunjuk bagi hati
para hamba-Nya yang beriman, membenarkan dan mengikutinya. (QS. Al-Baqarah: 185)
Allah SWT juga berfirman ,




Sesungguhnya al-Quran ini memberikan petunjuk kepada (jalan) yang lebih lurus dan memberi kabar gembira
kepada orang-orang mukmin yang mengerjakan amal shalih bahwa bagi mereka ada pahala yang besar.

Dewan Juri yang mulia,


Di antara konsekuensi makna al-Quran sebagai petunjuk bagi manusia adalah mengikuti al-Quran dan balasan rahmat
Allah subhanahu wa taala akan dilimpahkan kepada yang mengimaninya.
Alloh subhanahu wa taala berfirman:



Al-Quran ini adalah kitab yang Kami turunkan yang diberkahi, maka ikutilah ia dan bertakwalah agar kalian diberi
rahmat. (QS. Al-Anaam : 155)

Berpeganglah kalian semuanya kepada tali (agama) Alloh, dan janganlah kalian bercerai berai. (QS. Ali Imron :
103)

Ibnu Masd r.a. mengatakan tentang firman Alloh Berpeganglah kalian semuanya kepada tali (agama) Alloh beliau
berkata, Tali agama Alloh adalah al-Quran.

Perintah untuk mengikuti al-Quran mengandung konsekuensi dilarangnya berpaling dari al-Quran. Allah subhanahu
wa taala memberi balasan tidak tersesat dan tidak celaka bagi orang yang mengikuti petunjuk-Nya. Dia pun mengancam
orang yang berpaling dari petunjuk Allah subhanahu wa taala dengan kehidupan yang sempit.

Alloh subhanahu wa taala berfirman:





.

Barangsiapa yang mengikut petunjuk-Ku, ia tidak akan sesat dan tidak akan celaka, dan barangsiapa berpaling dari
peringatan-Ku, maka sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit, dan Kami akan menghimpunkannya pada hari kiamat
dalam keadaan buta. (QS. Thoha: 123-124)

Dari Ibn Abbas ra, bahwa Rasulullah saw bersabda, Barangsiapa yang mengikuti kitabullah niscaya Alloh
memberinya hidayah dari kesesatan di dunia dan menjaganya dari buruknya siksaan pada hari kiamat. (HR. Tabrani)
Yakinlah bahwa jika kita berpegang erat pada Al Quran, niscaya kita akan mendapatkan kemuliaan yang hakiki.
Sebagaimana firman Alloh subhanahu wa taala,

Alloh menganugerahkan al-Hikmah (kefahaman yang dalam tentang alQuran dan al-Sunnah) kepada siapa yang
dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang dianugerahi hikmah, ia benar-benar telah dianugerahi karunia yang banyak. Dan hanya
orang-orang yang berakAlloh yang dapat mengambil pelajaran (dari firman Alloh). (QS. al-Baqoroh : 269)

Contoh Teks MSQ dengan Tema Ilmu dan Keutamaannya

14:38 Agama, Tugas Sekolah

Dewan juri yang kami hormati dan hadirin rakhimakumullah.

Mari kita panjatkan puji syukur kehadirat Allah S.W.T yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga pada
kesempatan kali ini, kita dapat bertemu dan berkumpul di tempat ini dalam keadaan sehat wal afiat tiada halangan suatu
apapun.

Shalawat serta salam semoga tetap tercurah kepada junjungan kita Rasulullah Muhammad S.A.W. yang kita nantikan syafaat
Nya di yaumul qiyamah nanti.

Dewan juri yang kami hormati dan hadirin rakhimakumullah,

Perkenankanlah kami di sini menyampaikan sebuah materi dengan tema ILMU DAN KEUTAMAANNYA .

Hadirin rakhimakumullah,

Menuntut ilmu merupakan usaha untuk mendapatkan pengetahuan baik dengan cara melihat, mendengar, membaca dan lain
sebagainya. Dalam Islam, menuntut ilmu adalah kewajiban bagi setiap umat muslim. Allah S.W.T. akan mengangkat derajat
orang yang menuntut ilmu, sebagaimana firman-Nya dalam Q.S. Al-Mujadilah ayat 11 yang berbunyi:

. ...

Artinya: Allah akan mengangkat derajat orang-orang yang beriman di antara kalian dan orang-orang yang diberi ilmu
beberapa derajat (Q.S. Al Mujadilah:11)

Hadirin rakhimakumullah,

Ayat tersebut menjelaskan bahwa Allah S.W.T. akan mengangkat derajat orang-orang yang menuntut ilmu. Ini berarti, orang-
orang yang hanya bermain-main saja, tidak ada unsur menuntut ilmu, maka dia tidak akan diangkat derajatnya oleh Allah
S.W.T. Maka hendaknya, kita sebagai umat muslim berusaha keras dalam menuntut ilmu walaupun harus lelah dan jauh dari
tempat tinggal.

Hadirin rakhimakumullah,
Menuntut ilmu tidak ada batasan ruang dan waktu. Rasulullah S.A.W. bersabda:

Artinya: Tuntutlah ilmu dari ayunan sampai ke liang lahat (Al Hadis)

Hadirin rakhimakumullah,

Ini artinya, menuntut ilmu bisa dilakukan kapan saja, dari kita kecil sampai kita tua. Maka dari itu, gunakanlah waktu yang ada
untuk menuntut ilmu sebelum kita dipanggil oleh Allah S.W.T. .

Hadirin rakhimakumullah,

Nabi Muhammad juga mengibaratkan seseorang yang menuntut ilmu seperti orang berjihad fi sabilillah. Rasulullah S.A.W.
bersabda dalam H.R. Tirmizi yang berbunyi:

Artinya: Siapa yang keluar (pergi) untuk mencari ilmu ,maka ia (berjalan) di jalan Allah sehingga kembali. (H.R. Tirmizi)

Hadirin rakhimakumullah,

Dengan begitu, pahala yang kita dapatkan akan semakin besar dan kesejahteraan yang kita dapatkan tidak hanya di dunia tetapi
juga di akhirat.

Hadirin rakhimakumullah,

Dengan menuntut ilmu, Allah akan memudahkan jalan menuju surga, sesuai sabda Rasulullah S.A.W. dalam H.R. Ibnu Majah
yang berbunyi:

Artinya: Barang siapa berjalan di jalan menuntut ilmu, Allah akan memudahkan baginya jalan ke surga (H.R. Ibnu Majah)

Hadirin rakhimakumullah,

Mengapa Allah akan memudahkan jalan menuju surga bagi orang-orang yang menuntut ilmu? Karena sah atau tidaknya suatu
amal ibadah didasarkan atas ilmu.Seperti contohnya shalat, supaya shalat kita sah maka kita harus tahu dan melaksanakan
syarat dan rukun shalat. Untuk mengetahui syarat dan rukun shalat, juga dengan menuntut ilmu.

Hadirin rakhimakumullah,

Kita sebagai umat Islam diperintahkan untuk menuntut ilmu, baik ilmu dunia maupun ilmu akhirat. Karena tanpa ilmu, kita
tidak akan mendapatkan kebahagiaan di dunia dan di akhirat.

Rasulullah S.A.W. bersabda dalam H.R. Dailami yang berbunyi:

Artinya: Sebaik-baiknya dunia dan akhirat harus dengan ilmu dan sejelek-jeleknya dunia dan akhirat tanpa ilmu (H.R.
Dailami)
Hadirin rakhimakumullah,

Dari hadis tersebut,mari kita bersama untuk menuntut ilmu sebanyak-banyaknya selagi ilmu itu bermanfaat bagi kita dan orang
lain. Karena tanpa ilmu kita akan menjadi bodoh, dan jika kita bodoh, niscaya kita tidak akan mendapatkan kebahagiaan di
dunia dan akhirat.

Hadirin rakhimakumullah,

Dari uraian di atas dapat kami simpulkan bahwa:

1. Allah S.W.T. akan mengangkat derajat orang-orang yang menuntut ilmu;

2. Menuntut ilmu dapat dilakukan kapan saja;

3. Orang yang menuntut ilmu berada di jalan Allah;

4. Allah S.W.T. akan memudahkan jalan menuju surga; dan

5. Orang yang menuntut ilmu selalu berada dalam kebaikan.

Dewan juri yang kami hormati dan hadirin rakhimakumullah,

Demikian dari kami.Bila ada kurang lebihnya, kami mohon maaf.

Wa Bilahi Taufik wal Hidayat

You might also like