Professional Documents
Culture Documents
41
Strategi ini dilakukan pada pelangggan yg kurang sensitif terhadap harga.
Sebagai contoh; untuk produk fashion dapat menerapkan harga hight pricing
saat produk masih up to date pada saat itu. Sebaliknya dapat diterapkan harga
low pricing saat produk kurang up to date
- Obral menciptakan kegairahan berbelanja :
Even obral seringkali menimbulkan perasaan puas bagi pelangggan
karena mereka merasa mendapatkan barang dengan harga murah.
Suasana inilah yang biasanya dapat menimbulkan kegairahan atau
keasyikan pelanggan dalam berbelanja
- Obral mengggerakkkan barang dagangan :
Dengan melakukan obral maka barang dagangan kemungkinan dapat
terjual dalam event obral tersebut
- Penekanan terhadap kualitas barang dagangan :
Penetapan harga tinggi seringkali menjadi tanda bahwa barang
dagangan yang dijual memiliki kualifikasi kualitas yang baik
Pendekatan Dalam Penetapan Harga
a. Orientasi demand
Strategi ini dengan melihat pada perubahan belanja konsumen. Penetapan harga
didasarkan atas seberapa besar konsumen mau berbelanja. Ada aspek psikologis
terkait disini yaitu anggapan harga-mutu serta harga-gengsi
b. Orientasi harga jual impas/biaya
Metode harga jual impas adalah metode penetapan harga yang berorientasi biaya.
Penetapan harga berdasarkan biaya yang banyak dianut peritel adalah markup
pricing.
Misal : jika harga pokok produk suatu barang Rp. 200.000 dan dijual dengan harga
Rp. 300.000 maka markupnya 50% dari harga pokoknya atau 33,3% dari harga jual
c. Orientasi persaingan
Penetapan harga ini dilakukan dengan mengikuti harga yang ditetapkan oleh para
pesaing. Perubahan harga baru akan dilakukan kalau pesaing yang dijadikan
patokan mengubah harga jual mereka
Implementasi Strategi Harga
42
a. Penetapan harga customary dan variabel
Merupakan penetapan harga yang tetap, tidak akan dirubah untuk periode tertentu.
Salah satu contoh dari custumary pricing adalah strategi menetapkan harga rendah
setiap hari (every day low pricing/EDLP). Sedangkan variabel pricing harga
ditetapkan secara variatif sesuai dengan fluktuasi tingkat permintaan konsumen.
Pada saat permintaan rendah,harga dapat ditetapkan rendah.
Contoh : departemen store yang menerapkan diskon pada bulan-bulan yg kurang
pengunjung
b. Penetapan harga ganjil (odd pricing)
Odd pricing adalah harga ganjil seperti; Rp. 99.000, Rp.749.000 atau angka
lainnnya yg menunjukkkan angka yang tidak bulat. Dasar penetapan harga ini
adalah secara psikologis orang-orang mudah tertarik dengan harga yang dirasakan
murah
c. Leader pricing
Penetapan harga dimana profit marginnnya lebih rendah daripada tingkat yg
biasanya diraih. Profit margin yang rendah ini akan dikompensasikan dengan
volume penjualan yang tingggi. Startegi ini dipakai untuk menarik konsumen lebih
banyak. Penetapan harga rendah diberlakukan untuk sebagian item sementara
lainnnya dijual dengan harga normal. Pada saat lainnnya , harga lebih rendah
ditetapkan pada item lainnnya.
d. Penetapan harga paket
Harga paket adalah harga yang didiskon untuk penjualan lebih dari satu unit per
item-nya.
Contoh : suatu barang dijual dengan harga Rp. 5.000 per unitnya. Dan akan
dijual dengan harga Rp. 9.000 untuk dua unit. Penetapan harga ini diberlakukan
dengan tujuan untuk meningkatkan penjualan , memikat konsumen baru atau untuk
mempercepat habisnya persediaaan suatu model item berhubung model baru telah
tiba.
43
Merupakan penetapan harga secara bertingkat dengan batas bawah dan batas
atas tertentu.Ini biasanya untuk produk yang mempunyai banyak model dan
harga sangat banyak. Misalnya; mulai dari 45 ribu, 50 ribu, 60 ribu, dst. Konsumen
akan bingung dengan makin banyaknya model dan harga itu. Dengan price
lining, peritel dapat mengelompokkan produk dalam tiga kelompok. Peritel dapat
menentukan produki mana yang akan dimasukkan dalam kelompok tertentu.
Dengan adanya harga bertingkat konsumen percaya bahwa memang ada kualitas.
Konsumen dimudahkan menentulkan pilihannnya apakah akan memilih yang
berkualitas atau yang harganya terjangkau
44