You are on page 1of 4

BAB VII

STRATEGI PENETAPAN HARGA

Harga menjadi strategi yang sangat penting dalam memenangkan kompetisi.


Kemampuan mengelola operasional secara efisien, memungkinkan peritel menekan
biaya operasional yang pada akhirnya memungkinkan harga jual barang yang lebih
rendah dibanding peritel lain.
Jenis Strategi Penetapan Harga
a. Penetapan harga harga rendah tiap hari (every day low pricing/EDLP)
EDLP adalah strategi menetapkan harga rendah setiap hari. EDLP menawarkan
harga rendah yang berlaku terus menerus pada periode yang lebih lama. Harga ini
lebih rendah dibanding harga normal, tetapi tidak serendah ketika harga diskon.
Strategi EDLP ini mempunyai tiga manfaat yaitu :
- Berkurangnya perang harga :
Banyak pelangggan yg agak skeptis/sensitif terhadap harga jual ritel, mereka
menungggu atau menunda pembelian sampai ritel melakukan penjualan obral,
yg mendorong terjadinya perang harga dalam bisnis ritel. Dengan strategi EDLP
ini akan menurunkan terjadinya perang harga.
- Berkurangnya iklan :
Dengan EDLP maka ritel dapat mengurangi frekwensi iklan karena tidak perlu
menginformasikan perubahan harga dalam waktu yang terlalu dekat.
- Berkurangnya stockout :
Dengan EDLP menyebabkan tingginya frekwensi permintaan, dengan demikian ada
kecenderungan mengurangi kelebuihan permintaaan
b. High atau low pricing (HLP)
HLP yaitu harga temporer untuk item-item tertentu, diberlakukan selama beberapa
hari diikuti oleh mingggu-minggu dengan harga normal. Dengan demikian HLP ini
kadang menawarkan harga diatas harga pesaing dan kadang dibawah pesaing.
Strategi HLP ini mempunyai manfaat:
- Barang dagangan yang sama memikat berbagai pasar :

41
Strategi ini dilakukan pada pelangggan yg kurang sensitif terhadap harga.
Sebagai contoh; untuk produk fashion dapat menerapkan harga hight pricing
saat produk masih up to date pada saat itu. Sebaliknya dapat diterapkan harga
low pricing saat produk kurang up to date
- Obral menciptakan kegairahan berbelanja :
Even obral seringkali menimbulkan perasaan puas bagi pelangggan
karena mereka merasa mendapatkan barang dengan harga murah.
Suasana inilah yang biasanya dapat menimbulkan kegairahan atau
keasyikan pelanggan dalam berbelanja
- Obral mengggerakkkan barang dagangan :
Dengan melakukan obral maka barang dagangan kemungkinan dapat
terjual dalam event obral tersebut
- Penekanan terhadap kualitas barang dagangan :
Penetapan harga tinggi seringkali menjadi tanda bahwa barang
dagangan yang dijual memiliki kualifikasi kualitas yang baik
Pendekatan Dalam Penetapan Harga
a. Orientasi demand
Strategi ini dengan melihat pada perubahan belanja konsumen. Penetapan harga
didasarkan atas seberapa besar konsumen mau berbelanja. Ada aspek psikologis
terkait disini yaitu anggapan harga-mutu serta harga-gengsi
b. Orientasi harga jual impas/biaya
Metode harga jual impas adalah metode penetapan harga yang berorientasi biaya.
Penetapan harga berdasarkan biaya yang banyak dianut peritel adalah markup
pricing.
Misal : jika harga pokok produk suatu barang Rp. 200.000 dan dijual dengan harga
Rp. 300.000 maka markupnya 50% dari harga pokoknya atau 33,3% dari harga jual
c. Orientasi persaingan
Penetapan harga ini dilakukan dengan mengikuti harga yang ditetapkan oleh para
pesaing. Perubahan harga baru akan dilakukan kalau pesaing yang dijadikan
patokan mengubah harga jual mereka
Implementasi Strategi Harga

42
a. Penetapan harga customary dan variabel
Merupakan penetapan harga yang tetap, tidak akan dirubah untuk periode tertentu.
Salah satu contoh dari custumary pricing adalah strategi menetapkan harga rendah
setiap hari (every day low pricing/EDLP). Sedangkan variabel pricing harga
ditetapkan secara variatif sesuai dengan fluktuasi tingkat permintaan konsumen.
Pada saat permintaan rendah,harga dapat ditetapkan rendah.
Contoh : departemen store yang menerapkan diskon pada bulan-bulan yg kurang
pengunjung
b. Penetapan harga ganjil (odd pricing)
Odd pricing adalah harga ganjil seperti; Rp. 99.000, Rp.749.000 atau angka
lainnnya yg menunjukkkan angka yang tidak bulat. Dasar penetapan harga ini
adalah secara psikologis orang-orang mudah tertarik dengan harga yang dirasakan
murah
c. Leader pricing
Penetapan harga dimana profit marginnnya lebih rendah daripada tingkat yg
biasanya diraih. Profit margin yang rendah ini akan dikompensasikan dengan
volume penjualan yang tingggi. Startegi ini dipakai untuk menarik konsumen lebih
banyak. Penetapan harga rendah diberlakukan untuk sebagian item sementara
lainnnya dijual dengan harga normal. Pada saat lainnnya , harga lebih rendah
ditetapkan pada item lainnnya.
d. Penetapan harga paket
Harga paket adalah harga yang didiskon untuk penjualan lebih dari satu unit per
item-nya.
Contoh : suatu barang dijual dengan harga Rp. 5.000 per unitnya. Dan akan
dijual dengan harga Rp. 9.000 untuk dua unit. Penetapan harga ini diberlakukan
dengan tujuan untuk meningkatkan penjualan , memikat konsumen baru atau untuk
mempercepat habisnya persediaaan suatu model item berhubung model baru telah
tiba.

e. Price lining (harga bertingkat

43
Merupakan penetapan harga secara bertingkat dengan batas bawah dan batas
atas tertentu.Ini biasanya untuk produk yang mempunyai banyak model dan
harga sangat banyak. Misalnya; mulai dari 45 ribu, 50 ribu, 60 ribu, dst. Konsumen
akan bingung dengan makin banyaknya model dan harga itu. Dengan price
lining, peritel dapat mengelompokkan produk dalam tiga kelompok. Peritel dapat
menentukan produki mana yang akan dimasukkan dalam kelompok tertentu.
Dengan adanya harga bertingkat konsumen percaya bahwa memang ada kualitas.
Konsumen dimudahkan menentulkan pilihannnya apakah akan memilih yang
berkualitas atau yang harganya terjangkau

Ramayana Blok M Mall, Jakarta


Semua Harga 10.000 Semua Harga 5.000
Kelompok Ramayana yang sukses dengan jaringan Departement Store dan
Supermarket untuk kalangan menengah bawah, mencoba manangkap peluang dengan
konsep toko harga seragam (single price store)

44

You might also like