You are on page 1of 12
KONTRAK PAYUNG PENYEDIAAN OBAT Nomor: 168 Tahun 2014 KONTRAK PAYUNG ini berikut semua lampirannya (selanjutnya disebut “Kontrak”) dibuat dan ditandatangani di Jakarta pada hari Kamis tanggal Tiga puluh bulan Januari tahun Dua ribu empat belas antara AGUS RAHARDJO, selaku Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah, yang bertindak untuk dan atas nama Femerintah Republik Indonesia, yang berkedudukan di SME Tower lantai 8 Jalan Jenderal Gatot Soebroto Kav. 94 Jakarta, selanjutnya disebut “Pihak Pertama” dan Sasithorn Theinthong, Presiden Direktur, yang bertindak untuk dan atas nama PT. AstraZeneca Indonesia, yang berkedudukan di Perkantoran Hijau Arkadia Tower F lantai 3, Jl 1B Simatupang Kav. 88 Jakarta Selatan, berdasarkan Akta Pendirian/Anggaran Dasar No. 121 tanggal 30 Januari 2013, selanjutnya disebut “Pihak Kedua”] MENGINGAT BAHWA: (a) PIHAK PERTAMA telah meminta PIHAK KEDUA untuk menyediakan obat sebagaimana diterangkan dalam Syarat-Syarat Umum Kontrak yang terlampir dalam Kontrak ini (Gelanjutnya disebut “Pekerjaan Pengadaan Penyediaan Obat”); (b) PIHAK KEDUA sebagaimana dinyatakan kepada PIHAK PERTAMA, memiliki keahlian profesional, personil, dan sumber daya teknis, serta telah menyetujui untuk menyediakan obat sesuai dengan persyaratan dan ketentuan dalam Kontrak ini; (©) PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA menyatakan memiliki kewenangan untuk menandatangani Kontrak ini, dan mengikat pihak yang diwakili; (a) PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA mengakui dan menyatakan bahwa schubungan dengan penandatanganan Kontrak ini masing-masing pihak: 1) telah dan senantiasa diberikan kesempatan untuk didampingi oleh penasehat hukum; 2) menandatangani Kontrak ini setelah meneliti secara patut; 3) telah membaca dan memahami secara penuh ketentuan Kontrak ini; 4) telah mendapatkan kesempatan yang memadai untuk memeriksa dan mengkonfirmasikan semua ketentuan dalam Kontrak ini beserta semua faka dan dan kondisi yang terkait. MAKA OLEH KARENA ITU, PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA dengan ini bersepakat dan menyetujui hal-hal sebagai berikut: 1. Nilai dalam katalog harga termasuk Pajak Pertambahan Nilai (PPN) adalah sebagaimana tersebut dalam Lampiran; 2. peristilahan dan ungkapan dalam Kontrak ini memiliki arti dan makna yang sama seperti yang tercantum dalam lampiran Kontrak ini; 3. dokumen-dokumen berikut merupakan satu-kesatuan dan bagian yang tidak terpisahkan dari Kontrak ini: adendum Kontrak; pokok perjanjian; surat penawaran, beserta penawaran harga; syarat-syarat khusus Kontrak; syarat-syarat umum Kontrak; spesifikasi khusus; dan spesifikasi umumy; wre pee 4. Dokumen Kontrak dibuat untuk saling menjelaskan satu sama lain, dan jika terjadi pertentangan antara ketentuan dalam suatu dokumen dengan ketentuan dalam dokumen yang lain maka yang berlaku adalah ketentuan dalam dokumen yang lebih tinggi berdasarkan urutan hirarki pada angka 3 di atas; 5. Hak dan kewajiban timbal-balik PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA dinyatakan dalam Kontrak yang meliputi khususnya: a. PIHAK PERTAMA mempunyai hak dan kewajiban untuk: Hak 1) Menerima keterangan-keterangan yang diperlukan untuk pemeriksaan pelaksanaan yang dilakukan PIHAK PERTAMA. 2) Mendapatkan laporan/data yang diperlukan dalam rangka monitoring evaluasi pengadaan obat, termasuk data perjanjian pengadaan obat dengan K/L/D/I, 3) Mengenakan sanksi kepada PIHAK KEDUA sesuai dengan peraturan perundang-undangan dan SSUK. Kewajiban 1) Mempertimbangkan permintaan fasilitas-fasilitas dalam bentuk sarana dan prasarana dari PIHAK PERTAMA untuk Kelancaran pelaksanaan pekerjaan sesuai ketentuan Kontrak; 2) Tidak menggunakan dan menginformasikan dokumen kontrak atau dokumen lainnya yang berhubungan dengan kontrak untuk kepentingan pihak lain, misalnya spesifikasi teknis dan/atau gambar- gambar, kecuali dengan ijin tertulis dari PIHAK KEDUA. b. PIHAK KEDUA mempunyai hak dan kewajiban untuk: Hak 1) Mendapat kesempatan untuk didampingi oleh penasehat hukum; 2) Mendapat kesempatan untuk membaca dan memahami secara penuh ketentuan Kontrak ini; 3) Mendapatkan Kesempatan yang memadai untuk memeriksa dan mengkonfirmasikan semua ketentuan dalam Kontrak ini beserta semua fakia dan dan kondisi yang terkait, 4) Meminta fesilitas-fasilitas dalam’ bentuk sarana dan prasarana dari PIHAK PERTAMA untuk kelancaran pelaksanaan pekerjaan sesuai ketentuan Kontrak. Kewajiban 1) Melayani seluruh pemesanan obat yang dibutuhkan oleh K/L/D/I sesuai dengan kapasitas yang ditawarkan, melalui sistem e-purchasing, 2) Menjamin pelayanan purnajual sesuai dengan spesifikasi minimum; 3) Mengganti produk obat yang berdasarkan hasil uji petik oleh Badan POM dinyatakan tidak layak sehingga harus citarik dari peredaran 4) Melaporkan pelaksanaan pekerjaan secara periodik kepada PIHAK PERTAMA; 5) Memberikan keterangan-keterangan yang diperlukan untuk pemeriksaan pelaksanaan yang dilakukan PIHAK PERTAMA; 6) Wajib melindungi PIHAK PERTAMA dari segala tuntutan atau Klaim dari pihak ketiga yang disebabkan penggunaan Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKD) oleh PIHAK KEDUA. 6, Kontrak ini mulai berlaku efektif terhitung sejak tanggal yang ditetapkan. DENGAN DEMIKIAN, PIHAK FERTAMA dan PIHAK KEDUA telah bersepakat untuk menandatangani Kontrak ini pada tanggal terscbut di atas dan melaksanakan Kontrak sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan di Republik Indonesia. ' PIHAK PERTAMA PIHAK KEDUA ye : b. PIHAK KEDUA mempunyai hak dan kewajiban untuk: Hak 1) Mendapat kesempatan untuk didampingi oleh penasehat hukum; 2) Mendapat kesempatan untuk membaca dan memahami secara penuh, ketentuan Kontrak ini; 3) Mendapatkan kesempatan yang memadai untuk memeriksa dan mengkonfirmasikan semua ketentuan dalam Kontrak ini beserta semua fakta dan dan kondisi yang terkait; 4) Meminta fasilitas: itas dalam bentuk sarana dan prasarana dari PIHAK PERTAMA untuk kelancaran pelaksanaan pekerjaan sesuai ketentuan Kontrak. Kewajikan 1) Melayani seluruh pemesanan obat yang dibutuhkan oleh K/L/D/I sesuai dengan kapasitas yang ditawarkan, melalui sistem e-purchasing, 2) Menjamin pelayanan purnajual sesuai dengan spesifikasi minimum; 3) Mengganti produk obat yang berdascrkan hasil uji petik oleh Badan POM dinyatakan tidak layak schingga harus ditarik dari peredaran 4) Melaporkan pelaksanaan pekerjaan secara perivdik kepada PIHAK PERTAMA; 5) Memberikan keterangan-keterangan yang —_diperlukan untuk pemeriksaan pelaksanaan yang dilakukan PIHAK PERTAMA; 6) Wajib melindungi PIHAK PERTAMA dari segala tuntutan atau Klaim dari pihak ketiga yang disebabkan penggunean Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI) oleh PIHAK KEDUA. 6, Kontak ini mulai berlaku efektif terhitung sejak langgal yang ditetapkan. DENGAN DEMIKIAN, PIHAK FERTAMA dan PIHAK KEDUA telah bersepakat untuk menandatangani Konirak ini pada tanggal tersebut di atas dan melaksanakan Kontrak sesnai dengan ketentuan peraturan perundang-undargan di Republik Indonesia, PIHAK PERTAMA. Rahardjo Kepala LKPP “~ PT AstraZeneca Indonesia SYARAT-SYARAT UMUM KONTRAK (SSUK) A. KETENTUAN UMUM 1. Definisi 2. Penerapan Hukum Istilah-istilah yang digunakan dalam Syara\-Syarat Umum, Kontrak ini harus mempunyai arti atau tafsiran seperti yang dimaksudkan sebagai berikut: 11 1.2 13 14 he 18 19 Katalog elektronik atau E-Catalogue adalah sistem informasi_ elektronik yang memuat daftar, jenis, spesifikasi teknis dan harga obat. PIHAK PERTAMA adalah Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Femerintah yang dalam hal ini mewakili Pemerintah Republik Indonesia untuk melakukan perikatan kontrak payung penyediaan obat. PIHAK KEDUA adalah badan usaha atau orang perseorangan yang menyediakan obat. Kontrak Payung yang selanjutnya disebut Kontrak adalah perjanjian tertulis antara PIHAK PERTAMA dengan PIHAK KEDUA dan mencakup Syarat-Syarat Umum Kontrak (SSUK) ini dan Syarat-Syarat Khusus Kontrak (SSKK) serta dokumen lain yang merupakan bagian dari kontrak. Nilai Kontrak adalah nilai yang ditayangkan pada katalog harga. Hari adalah hari kalender. Daftar kuantitas dan harga (rincian harga penawaran) adalah daftar kuantitas yang telah diisi harga satuan dan jumlah biaya keseluruhannya yang merupakan bagian dari penawaran, Jedwal waktu pelaksanaan adalah jadwal yang ‘merunjukkan kebutuhan waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan, terdiri atas tahap pelaksanaan yang disusun secara logis, realistik dan dapat dilaksanakan. ‘Masa Kontrak adalah jangka waktu berlakunya kontrak ini terhitung sejak tanggal penandatanganan kontrak sampai dengan serah terima pekerjaan atau masa pemeliharaan berakhir. SSUK diterapkan secara Iuas dalam pelaksanaan pekerjaan Penyediaan Obat ini tetapi tidak dapat bertentangan dengan ketentuan-ketentuan dalam Dokumen Kontrak lain yang lebih tinggi berdasarkan urutan hierarki dalam Kontrak. 3.1 Bahasa kontrak harus dalam Bahasa Indonesia kecuali dalam rangka —pinjaman/hibah — luar__negeri menggunakan Bahasa Indonesia dan bahasa nasional pemberi pinjaman/hibah tersebut dan/atau bahasa Inggris. 3.2 4, Larangan 41 Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN) serta Penipuan 4.2 43 44 5. Korespondensi 5.1 5.2 Hukum yang digunakan adalah hukum yang berlaku di Indonesia kecuali dalam rangka pinjaman/hibah Tuar negeri menggunakan hukum yang berlaku di Indonesia atau hukum yang berlaku di negara pemberi pinjaman/hibah (tergantung kesepakatan —antara Pemerintah dan negara pemberi pinjaman/‘ribah). Berdasarkan etika pengadaan barang/jasa pemerintah, para pihak dilarang untuk: a, menawarkan, menerima atau menjanjikan untuk memberi atau menerima hadiah atau imbalan berupa apa saja atau melakukan tindakan lainnya untuk mempengaruhi siapapun yang diketahui atau patut dapat diduga berkaitan dengan pengadaan ini; b. mentbuat dan/atau menyampaikan secara tidak benar dokumen dan/atau keterangan lain yang disyaratkan untuk penyusunan dan_pelaksanaan Kontrak ini. PIHAK KEDUA menjamin bahwa yang bersangkutan tidak akan melakukan tindakan yang dilarang diatas. PIHAK KEDUA yang menurut penilaian PIHAK PERTAMA terbukti melakukan larangan-larangan diatas dapat dikenakan sanksi-sanksi administratif sebagai berikut: a. Pemutusan Kontrak; b.Sanksi denda sebagaimana diatur dalam SSUK; dan/atau c.dimasukkan dalam daftar hitam. PIHAK PERTAMA yang terlibat dalam KKN dan penipuan dikenakan sanksi berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan. Semua korespondensi dapat berbentuk surat, e-mail dan/atau faksimili dengan alamat tujuan para pihak yang tercantum dalam SSKK. Semua pemberitahuan, permohonan, atau persetujuan berdasarkan Kontrak ini harus dibuat secara tertulis dalam Bahasa Indonesia, dan dianggap telah diberitahukan jika telah disampaikan secara langsung kepada wakil sah Para Pihak dalam SSKK, atau jika disampaikan melalui surat tercatat, e-mail, dan/atau faksimili yang ditujukan ke alamat yang tercantum dalam SKK. 6. Wakil Sah Para Setiap tindakan yang disyaratkan atau diperbolehkan untuk Pihak dilakukan, dan’ setiap dokumen yang disyaratkan atau diperbolehkan untuk dibuat berdasarkan Kontrak ini oleh PIHAK PERTAMA atau PIHAK KEDUA hanya dapat dilakukan 7. Perpajakan atau dibuat oleh pejabat yang disebutkan dalam SSKK. Khusus untuk PIHAK KEDUA perseorangan, PIHAK KEDUA tidak boleh diwakilkan. PIHAK KEDUA, berkewajiban untuk membayar semua pajak, bea, retribusi, dan pungutan lain yang dibebankan oleh peraturan perpajakan atas pelaksanaan Kontrak ini, Semua pengeluaran perpajakan ini dianggap telah termasuk dalam Nilai Kontrak. B. PELAKSANAAN, PENYELESAIAN, PERUBAHAN, DAN PEMUTUSAN KONTRAK B.1 Pelaksanaan Pekerjaan 8. Jadwal Pelaksanasn Pekerjaan 8.1 Kontrak ini berlakuefektif pada _—_tanggal penandatanganan Kontrak cleh para pihak atau pada tanggal yang ditetapkan dalam SSKK. 8.2 Waktu pelaksanaan kontrak adalah jangka waktu yang ditentukan dalam SSKK. 8.3. PIHAK KEDUA harus menyelesaikan pekerjaan sesuai jadwal yang ditentukan dalam SSKK. 8.4 Apabila PIHAK KEDUA berpendapat tidak dapat menyelesaikan pekerjaan sesuai jadwal karena keadaan diluar pengendaliannya dan PIHAK KEDUA telah melaporkan kejadian tersebut kepada PIHAK PERTAMA, maka PIHAK PERTAMA dapat melakukan penjadwalan kembali pelaksanaan tugas PIHAK KEDUA dengan adendum kontrak. t B.2 Perubahan Kontrak 9. Perubahan Kontrak B.3 Keadaan Kahar 10. Keadaan Kahar 10.1 10.2 10.3 10.4 10.5 10.6 Kontrak hanya dapat diubah melalui adendum kontrak. Yang dimaksud Keadaan Kahar dalam Kontrak ini adalah suatu keadaan yang terjadi diluar kehendak para pihak dan tidak dapat diperkirakan sebelumnya, sehingga kewajiban yang ditentukan dalam Kontrak menjadi tidak dapat dipenuhi. Yang digolongkan Keadaan Kahar meliputi: . bencana alam; . bencana non alam; bencana sosial; . pemogokan; kebakaran; dan/atau gangguan industri lainnya sebagaimana dinyatakan melalui keputusan bersama Menteri Keuangan dan ‘Menteri teknis terkait. Peeooe Apabila terjadi Keadaan Kahar, maka PIHAK KEDUA memberitahukan kepada PIHAK PERTAMA paling lambat 14 (empat belas) hari sejak terjadinya Keadaan Kahar, dengan menyertakan pernyataan Keadaan Kahar dari pejabat yang berwenang. Jangka waktu yang ditetapkan dalam Kontrak untuk pemenuhan kewajiban Pihak yang tertimpa Keadaan Kahar harus diperpanjang sekurang-kurangnya sama dengan jangka waktu terhentinya Kontrak akibat Keadaan Kahar. Keterlambatan pelaksanaan pekerjaan akibat Keadaan Kahar yang dilaporkan paling lambat 14 (empat belas) hari sejak terjadinya Keadaan Kahar, tidak dikenakan sanksi. Pada saat terjadinya Keadaan Kahar, Kontrak ini akan dihentikan sementara hingga Keadaan Kahar berakhir dengan ketentuan, PIHAK KEDUA berhak untuk menerima pembayaran sesuai dengan prestasi atau kemajuan pelaksanaan pekerjaan yang telah dicapai. Jika selama masa Keadaan Kahar PIHAK PERTAMA memerintahkan secara tertulis kepada PIHAK KEDUA untuk meneruskan pekerjaan sedapat mungkin maka PIHAK KEDUA berhak untuk menerima pembayaran sebagaimana ditentukan dalam Kentrak dan mendapat penggantian biaya yang wajar sesuai dengan yang telah dikeluarkan untuk bekerja dalam _ situasi demikian. Penggantian biaya ini harus diatur dalam suatu adendum Kontrak. B.4 Penghentian dan Pemutusan Kontrak 11. Penghentian Kontrak 12, Pemutusan Kontrak 13. Pemutusan Kontrak oleh PIHAK PERTAMA, 14, Pemutusan Kontrak oleh PIHAK KEDUA Penghentian kontrak dilakukan apabila pekerjaan telah selesai atau terjadi keadaan kahar Femutusan kontrak dapat dilakukan oleh pihak PIHAK PERTAMA atau pihak PIHAK KEDUA. 13.1 14.1 Menyimpang dari Pasal 1266 dan 1267 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata, PIHAK PERTAMA dapat memutuskan Kontrak melalui pemberitahuan tertulis kepada PIHAK KEDUA setelah terjadinya hal- hal sebagai berikut: a. PIHAK © KEDUA lalai/ciderajanji_ dalam melaksanakan —kewajibannya dan _tidak memperbaiki kelalaiannya dalam jangka waktu yang telah ditetapkan; b, PIHAK KEDUA berada dalam keadaan pailit; c. PIHAK KEDUA selama Masa Kontrak gagal memperbaiki Cacat Mutu dalam jangka waktu yang ditetapkan oleh PIHAK PERTAMA; d. PIHAK = KEDUA terbukti_melakukan —_KKN, Kecurangan dan/atau pemalsuan dalam proses Pengadaan yang diputuskan oleh instansi yang berwenang; dan/atau e. pengaduan tentang penyimpangan _ prosedur, dugaan KKN dan/atau pelanggaran persaingan sehat dalam pelaksanaan pengadaan dinyatakan benar oleh instansi yang berwenang. Dalam hal pemutusan Kontrak dilakukan karena kesalahan PIHAK KEDUA, maka PIHAK PERTAMA dapat memasukkan PIHAK KEDUA dalam Daftar Hitam. PIHAK KEDUA dapat memutuskan Kontrak apabila PIHAK PERTAMA gagal mematuhi keputusan akhir penyelesaian perselisihan. Dalam hal ini pemutusan Kontrak dilakukan sekurang-kurangnya 30 (tiga puluh) hari setelah PIHAK KEDUA menyampaikan pemberitahuan rencana pemutusan Kontrak secara tertulis kepada PIHAK PERTAMA. 14.2 Kejadian sebagaimana dimaksud angka 14.1 adalah: a. akibat keadaan kahar sehingga PIHAK KEDUA tidak dapat melaksanakan pekerjaan sesuai ketentuan Kontrak; b. PIHAK PERTAMA gagal mematuhi keputusan akhir penyelesaian perselisihan. 15. Pemutusan Kontrak akibat lainnya Dalam hal pemutusan Kontrak dilakukan karena PIHAK PERTAMA terlibat penyimpangan prosedur, melakukan KKN dan/atau pelanggaran persaingan sehat dalam pelaksanaan pengadaan, maka PIHAK PERTAMA dikenakan sanksi berdasarkan peraturan perundang-undangan, C. PENGAWASAN MUTU 16. Pengawasan dan PIHAK PERTAMA berwenang melakukan pengawasan dan Pemeriksaan pemeriksaan terhadap _pelaksanaan pekerjaan yang dilaksanakan oleh PIHAK KEDUA. Apabila diperlukan, PIHAK PERTAMA dapat memerintahkan kepada pihak ketiga untuk melakukan pengawasan dan pemeriksaan atas semua pelaksanaan pekerjaan yang dilaksanakan oleh PIHAK KEDUA. D. PENYELESAIAN PERSELISIHAN 17. Penyelesaian Perselisihan 18. Itikad Baik 17.1 Para Pihak sepakat bahwa setiap perselisihan yang timbul Karena perbedaan penafsiran dan ‘atau pelaksanaan Perjanjian ini akan diselesaikan secara musyawarah untuk mencapai mufakat oleh Para Pihak. Setiap perbedaan penafsiran yang timbul wajib diberitahukan secara tertulis oieh salah satu Pihak kepada Pihak lainnya untuk kemudian dicarikan penyelesaian yang baik berdasarkan data dan fakta yang dimiliki oleh Para Pihak. 17.2 Jika dalam waktu 30 (tiga puluh) hari kalender tidak didapat penyelesaian secara musyawarah untuk mencapai mufakat, maka Para Pihak sepakat untuk mengajukan perselisihan tersebut ke Badan Arbitrase Nasional Indonesia (BAND. 18.1 Para pihak bertindak berdasarkan asas saling percaya yang disesuaikan dengan hak-hak yang terdapat dalam kontrak. 18.2 Para pihak setuju untuk melaksanakan_ perjanjian dengan jujur tanpa menonjolkan kepentingan masing- masing pihak. 18.3 Apabila selama kontrak, salah satu pihak merasa dirugikan, maka diupayakan tindakan yang terbaik untuk mengatasi keadaan tersebut. 10 SYARAT-SYARAT KHUSUS KONTRAK (SSKK) A. Korespondensi B. Tanggal Berlaku Kontrak Payung C. Harga Kontrak D. Jadwal Pekerjaan E. Fasilitas F. Distributor ‘Alamat Para Pihak sebagai berikut: PIHAK PERTAMA: Nama: Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Alamat : SME Tower Lantai 8, Jalan Jenderal Gatot Soebroto Kav. 94 Jakarta Telepon : (021) 7991025 Website: http://www.lkpp.go.id Faksimili : (021) 7991125 PIHAK KEDUA: Nama: PT AstraZeneca Indonesia Alamat : Perkantoran Hijau Arkadia Tower F Lantai 3, Jl TB Simatupang Kav 88, Jakarta Selatan Telepon (021) 29979000 Website http://www.astrazeneca.com Faksimili : (021) 78835666 e-mail: rizman.abudaeri@astrazeneca.com Kontrak berlaku sampai dengan tanggal 31 Desember 2014 Harga dalam kontrak merupakan acuan untuk penandatanganan Ferjanjian Fembelian sampai dengan tanggal 31 Desember 2014. PIHAK KEDUA wajib menyediakan obat sesuai dengan jangka waktu berdasarkan perjanjian pembelian yang dilaksanakan dengan satker pada masing masing K/L/D/I. PIHAK PERTAMA akan memberikan fasilitas-fasilitas kepada PIHAK KEDUA dalam bentuk sarana dan prasarana untuk kelancaran pelaksanaan pekerjaan sesuai ketentuan Kontrak. PIHAK PERTAMA memfasilitasi penayangan produk yang disepakati pada Katalog obat dan aplikasi pembelian secara elektronik. Dalam melaksanakan perikatan dengan satker K/L/D/I, PIHAK KEDUA dapat menunjuk distributor untuk melakukan perikatan, pengiriman barang, dan menerima pembayaran. Apabila PIHAK KEDUA menunjuk distributor, maka identitas distributor tersebut ditayangkan pada catalog Setiap wanprestasi_ yang bisa dibuktikan oleh PIHAK PERTAMA dan/atau satker K/L/D/I yang dilakukan oleh distributor menjadi tanggung jawab PIHAK KEDUA. fr G. Pengiriman Perselisihan Dalam pelaksanaan perjanjian pembelian dengan K/L/D/I, PIHAK KEDUA menunjuk distributor untuk mewakili pengiriman serta serah terima barang, Jika perselisihan PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA ‘mengenai pelaksanaan Kontrak tidak dapat diselesaikan secara_ musyawarah, mediasi, konsiliasi, maka PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA untuk memilih Fengadilan Negeri Jakarta Selatan sebagai lembaga _penyelesaian sengketa.

You might also like