Professional Documents
Culture Documents
Analisis Jurnal S.perkemihan 1
Analisis Jurnal S.perkemihan 1
KOMPLIKASI ASIDOSIS
METABOLIK
Pengarang
Abstrak
Keywords : sodium Bicarbonate , Chronic kidney Disease, Metabolic Acidosis, Blood Gases
Analisis.
TRANSLATE
Asidosis Tmetabolic adalah komplikasi sisease ginjal kronis (CKD), yang muncul karena
distruption ekskresi ion hidrogen dapat membahayakan kehidupan pasien, becausae, penurunan
pH plasma <6,8 akan menyebabkan kerusakan pada sistem saraf pusat (SSP ) fungsi, dan menekan
pusat pernapasan, menyebabkan kelainan jantung dan bahkan kematian. Oleh karena itu, kondisi
asidosis metabolik membutuhkan treadtment yang tepat dan cepat untuk meningkatkan kadar
bikarbonat plasma. Salah satu cara untuk meningkatkan kadar plasma bikarbonat yg menggunakan
analkalynizerssistematis penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi Dan menganalisis
penggunaan thcidaeobatdipatienCKD dengan complication asidosis metabilic. Studi yang
dilakukansecara prospektif sejak19 Februariuntukperiode19 Mei 2009padapasien rawat
inapdiRumah SakitDr.Soetomo,
Surabaya.Dari53patienCKDdengankomplikasiasidosismetabolikhasilnya
menunjukkanbahwa mayoritaspasien96,23% berada di5 tahap,dengan hipertensisebagai
penyakitpenyertamayoritas(32,08).
Penelitian ini di tunjukkan kepada pasien untuk mengetahui pola penggunaan obat pada pasien
penyakit ginjal kronik(PGK) dengan komplikasi asidosis metabolik di RSUD Dr.soetomo
Surabaya .
I:INTERVENSI:
Tak terdapat
C:COMPERATION:
O: Out Come
Pasien penyakit ginjal kronik (PGK) dengan komplikasi asidosis metabolic di IRNA penyakit
dalam laki-laki 1,2 dan wanita RSUD Dr. Soetomo yang masuk rumak sakit (MRS) tanggal 19
Februari - 19 Mei 2009 adalah sebanyak 62 pasien dan yang memenuhi kreteria inklusi adalah 52
pasien
T : Time
TUJUAN PENELITIAN
Untuk mengetahui pola penggunaan obat pada pasien penyakit ginjal kronik (PGK) dengan
komplikasi asidosis metabolic di RSUD Dr. Soetomo Surabaya.
METODE PENELITIAN
Jenis penelitian ini adalah penelitian non eksperimental dengan rancangan prospektif, yaitu
penelitian yang dilakukan dengan penelusuran Rekam Medis (RM) khususnya data laboratorium
di inslatasi Rawat Iinap Penyakit Dalam l, ll dan Wanita Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Soetomo
Surabaya yang bersifat kedepan. Peneliti melakukan kegiatan obsrevasional / pengamatan, tanpa
memberikan perlakuan / terapi pada pasien.
Sampel penelitian ini adalah seluruh pasien dengan dioagnosa akhir PGK dengan komplikasi
asidosis metabolic di Instalasi Rawat Inap Penyakit Dalam I , II dan Wanita RSUD Dr. Soetomo
Surabaya.
Data dalam penelitian ini berupa daftar terapi / obat yang diterima penderita dengan diagnose PGK
yang diperoleh dengan cara melakukan pencatatan data radi Lembar Rekam Medis ke lembar
pengunpulan data. Lembar Pengumpul data berisi data tentang tanggal MRS, nomor rekam medis,
nama, alamat, umur, jenis kelamin, berat badan, diagnose, alasan MRS, alergi, data klinik, data
laboratorium, terapi pasien, dan tanggal KRS.
Data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah daftar terapi obat yang diterima penderita PGK
dengan komplikasi asidosis metabolic.Dari Lembar Pengumpulan data dibuat beberapa tabel untuk
mendapatkan hasil analisis yang diinginkan.
SASARAN
HASIL SASARAN
Keseluruhan pasien PGK diatas terdiri dari berbagai usia. Pasien PGK terbanyak berada
50 59 tahun yaitu sebanyak 18 pasien (33,96)
KESIMPULAN
Dari studi penggunaan obat pada pasie penyakit ginjal kronik (PGK)dengankomplikasi
asidosis metabolik yang menjalani rawat inap diRSUD Dr Soetomo Surabaya selama periode
penelitian 19 februari-19 mei 20009 dengan jumlah sampel 53pasien dapat diambil kesimpulan
sebagai berikut:
3)natrum bicarbonat yang digunakan secara infus IV sebanyak 50,94%,infus IV yang di ikuti per
oral dean sebaliknya sebanyak 45,28% dan per oral sebanyak 3,77%
4)Rute pemberian natrium bicarbonat secara infus IV digunakan pada pasien dengan ph darah
<7,20 dan HCO3 <12 mEq/L sedangkan rute per oral digunakan apabila ph darah 7,20-7,40 dan
HCO3 12-20mEq/L
5)dosis pertama pada kondisi asidosis berat berfariasi yakni 100mEq/L4j ,100mEq/L6j,100mEq/
8j,100mEq/12j , 100 mEq/24j ,50mEq/4j, 50mEq/ 5j , 50 mEq/6j,50mEq/ 12j sesuai dengan
asidosis dan kondisi klinis lain yang ada pasien. Dosis lanjutan diberikan dengan rute IV /per-oral
dengan besaran dosis tergantung kondis pasien. Dosis per-oral digunakan 3X500mg.
6)Drug Related Problems(DRPS)yang ditemui yaitu adanya interakasi obat potensial antara
natrium bikarbonat dengan efedrin dan aspirin
SARAN
Berdasarkan hasil penelitian ini disarankan perlu dilakukan pengecekkan ulang BGA post
terapi agar diperoleh dosis natrium bikarbonat yang tepat dan adekuat.