You are on page 1of 6

STUDY PENGUNAAN OBAT PADA PASIEN PENYAKIT GINJAL KRONIK DENGAN

KOMPLIKASI ASIDOSIS

METABOLIK

Pengarang

Novita Ika Mayasari Atmaputri

Fakultas Farmasi Universitas Airlangga Depertement Farmasi Klinik Surabaya

Abstrak

Tmetabolic acidosis is a complication of chronic kidney sisease (CKD), which emerges


due to distruption of hydrogen ion excretion can endanger the lives of patients, becausae ,the
decrease in plasma pH < 6,8 would cause damage in the central nervous system (CNS) function,
and depress the respiratory center, cause heart abnormalities and even death. Therefore, metabolic
acidosis condition needs a proper and quick treadtment to raise the levels of plasma bicarbonate.
One way to increase the plasma bicarbonate levels use a systematic alkalynizers. This study aimed
to identify and analyze thcidae use of drugs in patien CKD with metabilic acidosis complicationt.
Studies conducted prospectively from the February 19th to May 19th 2009 period on hospitalized
patient in Dr.Soetomo Hospital, Surabaya. From 53 patien CKD with metabolic acidosis
complications the result showed that the majority of 96,23% patients were at 5 stage , with
hypertension as majority comorbid disease (32,08). 52,83% patient got more than once metabolic
acidocis attack (2-4 times )and 94,34% patients experinced severe metabolic acidosis.the agent
used for metabolik acidosis treatment was sodium bicarbonate (100,00%). Route of V infusion
was used in 50,94 % patients ,IV infusion followed by sodium bicarbonate per oral (and vice versa
) in 45,28 % patients and per oral administration in 3,77% patients .IV administrand patients wes
given to patients with severe metabolic acidosis (ph <7,20 and Hco3 <12 m Eq/L)and oral
administration to patients with mild to moderete metabolic acidosis (7,20 -7,40 and Hco3 12-20
mEq\L). Initial doses on the severe metabolic acidosis condition varied were 100 mEq/4j,100
mEq/6j,100 mEq/8j,100 mEq/12j,100 mEq/24j,50 mEq/3j,50 mEq/4j,50 mEq/5j,50 mEq/6j,50
mEq/12j, according to the acidosis and patients condition maintenance doses given by IV or per
oral administration depend on patients condition . the oral dose was 3 x 500mg .The potential
drug related problems (DRPs)found were interactions between sodium bicarbonate with ephedrine
and aspirin it recommended for re-checking BGA post therapyin order obtain the appropriate and
adequate dose of sodium bicarbonate.

Keywords : sodium Bicarbonate , Chronic kidney Disease, Metabolic Acidosis, Blood Gases
Analisis.

TRANSLATE
Asidosis Tmetabolic adalah komplikasi sisease ginjal kronis (CKD), yang muncul karena
distruption ekskresi ion hidrogen dapat membahayakan kehidupan pasien, becausae, penurunan
pH plasma <6,8 akan menyebabkan kerusakan pada sistem saraf pusat (SSP ) fungsi, dan menekan
pusat pernapasan, menyebabkan kelainan jantung dan bahkan kematian. Oleh karena itu, kondisi
asidosis metabolik membutuhkan treadtment yang tepat dan cepat untuk meningkatkan kadar
bikarbonat plasma. Salah satu cara untuk meningkatkan kadar plasma bikarbonat yg menggunakan
analkalynizerssistematis penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi Dan menganalisis
penggunaan thcidaeobatdipatienCKD dengan complication asidosis metabilic. Studi yang
dilakukansecara prospektif sejak19 Februariuntukperiode19 Mei 2009padapasien rawat
inapdiRumah SakitDr.Soetomo,

Surabaya.Dari53patienCKDdengankomplikasiasidosismetabolikhasilnya
menunjukkanbahwa mayoritaspasien96,23% berada di5 tahap,dengan hipertensisebagai
penyakitpenyertamayoritas(32,08).

52,83% pasienmendapatlebih dari sekaliseranganmetabolikacidocis(2-4 kali) dan pasien94,34%.

experincedagenacidosis.theparahmetabolik digunakan untuk pengobatan asidosis metabolic


adalah sodium bikarbat(100,00%).

Rute Vinfusdigunakanpada pasien50,94%, infusIVdiikuti dengannatrium bikarbonatper oral(dan


sebaliknya) pada pasien45,28% danperoralpada pasien3,77% IVadministrandpasienwesdiberikan
kepada pasien. dengan asidosis metabolikyang berat(ph <7,20 danHCO3<12 mEq/L) danoraluntuk
pasien denganringan sampaimodereteasidosis metabolik(7,20 -7,40danHCO312-
20mEq\L).Dosisawalpada kondisiasidosismetabolikyang beratbervariasiadalah100mEq/4j,
100mEq/6j, 100mEq/8j, 100mEq/12j, 100mEq/24j, 50mEq/3j, 50mEq/4j, 50mEq/5j, 50mEq/6j,
50mEq/12j, menurutasidosisdankondisipasiendosis pemeliharaanyang diberikan olehIVatau
peroral tergantung pada kondisi pasien. dosisoral3 x500mg,Masalah obat yang
potensialterkait(DRPs) ditemukanadalahinteraksi antaranatrium bikarbonatdenganefedrindan
aspirinitudianjurkan untuk pengecekan ulangBGApascarangkatherapyinmendapatkandosis yang
tepatdan memadainatrium bikarbonat.

Kata kunci: natriumbikarbonat, Penyakitginjalkronis, Asidosismetabolik, DarahGasANALISIS.

ANALISIS JURNAL berdasarkan PICOT


P:PARTISIPAN/ POPULATION :

Penelitian ini di tunjukkan kepada pasien untuk mengetahui pola penggunaan obat pada pasien
penyakit ginjal kronik(PGK) dengan komplikasi asidosis metabolik di RSUD Dr.soetomo
Surabaya .

I:INTERVENSI:

Tak terdapat

C:COMPERATION:

Tabel 1 : Presentasi jenis kelamin PGK

Jenis Kelamin Jumlah pasien Presentasi (%)


Laki laki 27 50,94
Perempuan 26 49.06
TotaL 53 100,00
Penjelasan ;Menunjukan bahwa pasien laki-laki (27 pasien) lebih banyak dari pada perempuan
(26)

Table 2 : Sebaran pasien PGK berdasarkan usia

Usia (Tahun) Jumlah pasien Presentasi (%)


20 0 0,00
21-29 5 9,43
30-39 6 11,32
40-49 12 22,64
50-59 18 33,96
Lebih dari 60 12 22,64
Total 53 100,00
Penjelasan : Keseluruhan pasien PGk diatas terdiri radi berbagai usia. Pasien PGK terbanyak
terada pada usia 50 59 tahun, yaitu sebanyak 18 pasien (33,96 %)

Table 3: Keadaan KRS pasien PGK

Kreteria KRS Keterangan Jumlah Pasien Presentasi (%)


Pasein keluar hidup Cara KRS pasien, pasien
PGK
Dipulangkan 41 77,36
Pulang paksa 6 11,32
Pasien pulang 6 11,32
meninggal
Total 53 100,00
Penjelasan : Pasien PGK Di RSUD Dr. Soetomo keluar rumah sakit/ KRS dengan kondisi berbeda
beda. Sebanyak 47 (88,68%) KRS dalam keadaan hidup, sedangkan 6 pasien (11,32%) KRS
karena meninggal dunia.

Table 4 : Iksiden asidosis metabolic berdasarkan stadium PGK

Klasifikasi PGK GFR Jumlah pasien Presentasi (%)


(Stadium) (mI/menit)
1 90 0 0,00
2 60 89 0 0,00
3 30 59 1 1,89
4 15 29 1 1,89
5 < 15 51 96,23
Total 53 100,00
Penjelasan : Untuk meningkatkan pH darah dan bikarbonat plasma pada pasien PGK dengan
komplikasi asidosis metabolic, digunakan obat systematic alkalynizers.

Table 6 : Presentasi penggunaan systematic alkalynizers pada pasien PGK

Jenis Systematic Alkalynizers. Jumlah pasien Presentasi (%)

Sholhs Solusion 0 0,00


Nutrium Bikarbonat 53 100,00
Total 53 100,00
Penjelasan: Natrium bikarbonat yang digunakan sebagai terapi asidosis metabolic pada pasien
PGK memiliki beberapa rute pemberian

O: Out Come

Pasien penyakit ginjal kronik (PGK) dengan komplikasi asidosis metabolic di IRNA penyakit
dalam laki-laki 1,2 dan wanita RSUD Dr. Soetomo yang masuk rumak sakit (MRS) tanggal 19
Februari - 19 Mei 2009 adalah sebanyak 62 pasien dan yang memenuhi kreteria inklusi adalah 52
pasien

T : Time

Penelitian dilakukan tanggal 19 Februari 19 Mei 2009

TUJUAN PENELITIAN
Untuk mengetahui pola penggunaan obat pada pasien penyakit ginjal kronik (PGK) dengan
komplikasi asidosis metabolic di RSUD Dr. Soetomo Surabaya.

METODE PENELITIAN

Jenis penelitian ini adalah penelitian non eksperimental dengan rancangan prospektif, yaitu
penelitian yang dilakukan dengan penelusuran Rekam Medis (RM) khususnya data laboratorium
di inslatasi Rawat Iinap Penyakit Dalam l, ll dan Wanita Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Soetomo
Surabaya yang bersifat kedepan. Peneliti melakukan kegiatan obsrevasional / pengamatan, tanpa
memberikan perlakuan / terapi pada pasien.

Sampel penelitian ini adalah seluruh pasien dengan dioagnosa akhir PGK dengan komplikasi
asidosis metabolic di Instalasi Rawat Inap Penyakit Dalam I , II dan Wanita RSUD Dr. Soetomo
Surabaya.

Data dalam penelitian ini berupa daftar terapi / obat yang diterima penderita dengan diagnose PGK
yang diperoleh dengan cara melakukan pencatatan data radi Lembar Rekam Medis ke lembar
pengunpulan data. Lembar Pengumpul data berisi data tentang tanggal MRS, nomor rekam medis,
nama, alamat, umur, jenis kelamin, berat badan, diagnose, alasan MRS, alergi, data klinik, data
laboratorium, terapi pasien, dan tanggal KRS.

Data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah daftar terapi obat yang diterima penderita PGK
dengan komplikasi asidosis metabolic.Dari Lembar Pengumpulan data dibuat beberapa tabel untuk
mendapatkan hasil analisis yang diinginkan.

SASARAN

Penelitian ini ditunjukan kepada pasien usia 20 60 tahun

HASIL SASARAN

Keseluruhan pasien PGK diatas terdiri dari berbagai usia. Pasien PGK terbanyak berada
50 59 tahun yaitu sebanyak 18 pasien (33,96)

KESIMPULAN
Dari studi penggunaan obat pada pasie penyakit ginjal kronik (PGK)dengankomplikasi
asidosis metabolik yang menjalani rawat inap diRSUD Dr Soetomo Surabaya selama periode
penelitian 19 februari-19 mei 20009 dengan jumlah sampel 53pasien dapat diambil kesimpulan
sebagai berikut:

1)sebanyak 51 Pasien PGK (96,23%)berada pada stadium 5 (GFR<15ml / menit)dengan komorbid


terbanyak yaitu hipertensi sebesar 32,08% .52,83% pasien mengalami kejadian asidosis lebih dari
satu kali .Asidosis metabolik berat dialami oleh 94,34%pasien

2)terapi asidosis metabolik digunakan natrium bicarbonat (100,00%)

3)natrum bicarbonat yang digunakan secara infus IV sebanyak 50,94%,infus IV yang di ikuti per
oral dean sebaliknya sebanyak 45,28% dan per oral sebanyak 3,77%

4)Rute pemberian natrium bicarbonat secara infus IV digunakan pada pasien dengan ph darah
<7,20 dan HCO3 <12 mEq/L sedangkan rute per oral digunakan apabila ph darah 7,20-7,40 dan
HCO3 12-20mEq/L

5)dosis pertama pada kondisi asidosis berat berfariasi yakni 100mEq/L4j ,100mEq/L6j,100mEq/
8j,100mEq/12j , 100 mEq/24j ,50mEq/4j, 50mEq/ 5j , 50 mEq/6j,50mEq/ 12j sesuai dengan
asidosis dan kondisi klinis lain yang ada pasien. Dosis lanjutan diberikan dengan rute IV /per-oral
dengan besaran dosis tergantung kondis pasien. Dosis per-oral digunakan 3X500mg.

6)Drug Related Problems(DRPS)yang ditemui yaitu adanya interakasi obat potensial antara
natrium bikarbonat dengan efedrin dan aspirin

SARAN

Berdasarkan hasil penelitian ini disarankan perlu dilakukan pengecekkan ulang BGA post
terapi agar diperoleh dosis natrium bikarbonat yang tepat dan adekuat.

You might also like