You are on page 1of 7

ANALISIS JURNAL

ANALISIS PENGARUH SUDUT POSISI TIDUR TERHADAP KUALITAS


TIDUR DAN TANDA VITAL PADA PASIEN GAGAL JANTUNG DI
RUANG RAWAT INTENSIF RSUP DR. HASAN SADIKIN BANDUNG

Disusun Oleh :

Andreas bambang tri pamungkas


170104016

PROGRAM STUDI PROFESI NERS

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN HARAPAN BANGSA

PURWOKERTO

2017
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Gagal jantung merupakan sindrom dengan gejala unik yang
terkadang kurang disadari oleh penderita dan sering menyebabkan
ketidakmampuan dan penurunan kualitas hidup penderitanya dan juga
merupakan masalah epidemik kesehatan masyarakat dan merupakan
penyakit nomor satu yang memicu terjadinya kematian (Dipiro, et al,
2008).
Penanganan gagal jantung memerlukan tindakan yang tepat agar
tidak memperburuk keadaan jantung dari penderita. Istirahat serta
rehabilitasi, pola diet, kontrol asupan garam, air, monitor berat badan
adalah cara-cara yang praktis untuk menghambat progresifitas dari
penyakit ini. Melihat besarnya angka mortalitas dan morbiditas yang
terjadi, banyak kemajuan telah dibuat untuk memudahkan diagnosis,
penatalaksanaan, dan terapi dalam mengatasi penyakit kardiovaskuler
(Hudak & Gallo, 2010).
Kegiatan yang perlu ditekankan adalah pendidikan kesehatan dan
deteksi sedini mungkin, pengenalan awitan gejala, serta pengendalian
faktor risiko, bukan hanya sekedar pengobatan yang merupakan akibat
klinis dari penyakit yang sudah terjadi (Price & Wilson, 2010). Positioning
adalah tindakan yang dilakukan dengan sengaja untuk memberikan posisi
tubuh dalam meningkatkan kesejahteraaan atau kenyamanan fisik dan
psikologis (Dochterman & Bulechek, 2000). Aktivitas intervensi
keperawatan yang dilakukan untuk pasien gagal jantung diantaranya
menempatkan tempat tidur yang terapeutik, mendorong pasien meliputi
perubahan posisi, memonitor status oksigen sebelum dan sesudah
perubahan posisi, tempatkan dalam posisi terapeutik, posisikan pasien
dalam kondisi body alignment, posisikan untuk mengurangi dyspnea
seperti posisi semi-fowler, tinggikan 20 atau lebih di atas jantung untuk
memperbaiki aliran balik.
Salah satu faktor yang berhubungan dengan gangguan tidur pada
pasien dengan gagal jantung adalah ketidakmampuan untuk mengambil
posisi tidur yang disukai karena nocturnal dyspnea (Wilkinson ,2007).
Tindakan keperawatan yang tepat dapat mengatasi gangguan tidur jangka
pendek dan panjang. Tindakan perawat Nursing Diagnosis Handbook with
NIC Interventions and NOC Outcomes menjelaskan terapi keperawatan
positioning dengan posisi tidur semi-fowler untuk mengatasi gangguan
tidur pada pasien gagal jantung karena sesak napas.
Tujuan dari tindakan memberikan posisi tidur adalah untuk
menurunkan konsumsi oksigen dan meningkatkan ekspansi paru yang
maksimal, serta untuk mengatasi kerusakan pertukaran gas yang
berhubungan dengan perubahan membran kapiler alveolus (Doenges,
2000).
Gangguan istirahat tidur pada pasien gagal jantung terutama terjadi
pada malam hari karena sesak napas sangat mengganggu kualitas tidur
klien. Kualitas tidur merupakan aspek dari tidur yang meliputi lama
tertidur, waktu bangun dan kenyenyakan dalam tidur. Pasien yang sakit
seringkali membutuhkan lebih banyak tidur dan istirahat daripada pasien
yang sehat. Sifat alamiah dari penyakit akan mengurangi pasien
mendapatkan istirahat dan tidur yang cukup. Kualitas tidur yang buruk
pada pasien dengan gangguan penyakit jantung dapat disebabkan oleh
dyspnea, disritmia dan batuk (Rahayu, 2009). Kualitas tidur yang buruk
mengakibatkan proses perbaikan kondisi pasien akan semakin lama
sehingga akan memperpanjang masa perawatan di rumah sakit. Lamanya
perawatan ini akan menambah beban biaya yang ditanggung pasien
menjadi tinggi dan kemungkinan akan menimbulkan respon hospitalisasi
bagi pasien.
BAB II
ANALISIS JURNAL

A. Nama Peneliti
Ritha Melanie

B. Tempat dan Waktu


Penelitian ini dilakukan di Di Ruang Rawat Intensif RSUP Dr. Hasan
Sadikin Bandung

C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi pengaruh sudut posisi
tidur terhadap kualitas tidur dan tanda vital pasien gagal jantung

D. Metode Penelitian
1. Jenis penelitian : quasi experiment
2. Sampel : sampel 30 responden, 15 responden mendapatkan perlakuan
posisi tidur dengan sudut 30 sedangkan 15 responden mendapatkan
perlakuan posisi tidur dengan sudut 45

E. Hasil Penelitian
Penelitian ini membuktikan adanya pengaruh antara sudut posisi
tidur terhadap kualitas tidur pasien gagal jantung (p: 0,034). Namun, tidak
ada pengaruh yang signifikan antara sudut posisi tidur terhadap 3
parameter tanda vital (p>0,05) yaitu tekanan darah sistolik (p: 0,740),
tekanan darah diastolik (p: 0,784), nadi (p: 0,140) dan respirasi (p: 0,919).
F. Kelebihan Jurnal
1. Jenis penelitian eksperimen sehingga penelitian ini dapat diterapkan
secara langsung terhadap pasien.
2. Aplikasi jurnal ini dapat dilakukan dimana saja baik rumah sakit,
puskesmas atau mungkin klinik kesehatan.

G. Kekurangan Jurnal
Dalam melakukan penelitian tidak memperhatikan faktor-faktor
dari luar yang dapat menurunkan atau meningkatkan kualitas tidur dan
tanda-tanda vital pasien.

H. IMPLIKASI KEPERAWATAN
Implikasi dari penelitian ini bahwa intervensi pengaturan sudut
posisi tidur secara bermakna dapat menghasilkan kualitas tidur yang baik,
sehingga bisa dipertimbangkan sebagai salah satu intervensi untuk
memenuhi kebutuhan istirahat dan tidur pasien.
BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Pengaturan sudut posisi tidur secara bermakna dapat menghasilkan
kualitas tidur yang baik, sehingga bisa dipertimbangkan sebagai salah satu
intervensi untuk memenuhi kebutuhan istirahat dan tidur pasien.

B. Manfaat
1. Pasien : Dapat meningkatkan kualitas tidur yang baik
2. Perawat : Mampu meningkatkan kemampuan dalam memberikan
asuhan keperawatan secara terapeutik dengan melakukan teknik non
farmakologi untuk meningkatkan kualitas tidur pasien
3. Rumah sakit : Teknik ini dapat digunakan pada saat meningkatkan
kualitas tidur yang baik pada pasien gagal jantung

C. Saran
1. Diharapkan Rumah sakit dapat menerapkan dan membuat prosedur
tetap terkait sudut posisi tidur yang baik untuk meningkatkan kualitas
tidur pasien gagal jantung
2. Perawat yang ada di ruang perawatan mampu menerapkan dan
mengaplikasikan teknik non farmakologi tersebut
DAFTAR PUSTAKA

Craven, F., R. & Hirnle, J., C. (2009). Fundamental of Nursing : Human, Health
and Function. 6th edition. USA. Lippincott.

Guyton, A., C., & Hall. (1997). Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Ed : ke 9.
Jakarta : EGC.

Kozier, Erb, Olivieri. (1991). Fundamentals of Nursing: Concepts, Process, and


Practice. 4th edition. Redwood City: Addison Wesley Nursing.

Nugroho, H., S. (2009). Heart Failure Pathophisiologi and Management.


Surakarta : FKUNS.

Norman, W.M., Hayward, L.F., (2005). Sleep Neurobiology for the Clinician.
Sleep; 27:811-820. Lippincott Williams & Wilkins : Philadelphia.

Sugeng dan Sitompul. (2003). Gagal Jantung dalam Buku Ajar Kardiologi.
Jakarta : Balai Penerbit FK UI.

Talwar, A., Liman, B., Greenberg, H., Feinsilver, S., H., and Vijayan, H.(2008).
Sleep in the Intensive Care Unit. India : University of Delhi.

Wilkinson M., J. (2007). Buku Saku Diagnosa Keperawatan dengan Intervensi


NIC dan Kriteria hasil NOC. Edisi 7. Alih bahasa : Widyawati, S.Kp.,
M.Kes., dkk. Jakarta : EGC.

You might also like