You are on page 1of 29
Pelunjuk Teknis Pemetaan dan Penyajian Peta Geologi ‘Skala 1500000 BABI PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemetaan geologi bersistem skala 1:250.000 di luar Pulau Jawa dan skala 1:100.000 di Pulau Jawa - Madura telah dilakukan selama 5 (lima) Pelita. Pada awalnya, kegiatan pemetaan geologi bertujuan untuk mendukung kegiatan eksplorasi. Dalam perkembangannya kedua peta bersistem tersebut masih belum memberikan informasi geologi yang lebih rinci untuk mendukung berbagai sektor pembangunan lain. Untuk itu, maka dibutuhkan tersedianya data dan informasi geologi yang lebih rinci berupa Peta Geologi skala 1:50,000. Peta geologi skala 1 : 50.000 menggambarkan kondisi geologi daerah terkait secara rinci, meliputi stratigrafi dan penyebaran satuan batuan, struktur geologi, informasi keberadaan sumber daya geologi dan kebencanaan geologi, Peta tersebut dapat dimanfaatkan secara lebih optimal antara lain untuk eksplorasi sumber daya geologi, pengembangan wilayah, mitigasi bencana alam geologi, pembangunan infrastruktur, serta pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. 1.2 Maksud dan Tujuan Maksud penyusunan Petunjuk Teknis ini adalah sebagai pedoman pemetaan dan penyajian Peta Geologi Skala 1:50,000 agar menampilkan keseragaman. Tujuan penyajian petunjuk teknis adalah terwujudnya Peta Geologi Skala 1:50.000 lebih berkualitas yang dihasilkan oleh Pusat Survei Geologi, Badan Geologi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral. 1.3. Metode Pemetaan geologi skala 1 ; 50,000 secara umum menggunakan prinsip satuan litostratigrafi, Dalam hal di daerah yang didominasi oleh gunung api, pemetaan dapat didasarkan kepada prinsip satuan vulkanostratigrafi. Hasilnya ditampilkan dalam peta geologi bersistem SIG (Sistem Informasi Geografi), disertai uraian lengkap yang dituangkan dalam bentuk buku. 1.4, Ruang Lingkup Petunjuk Teknis ini menjelaskan tahapan kegiatan yang dilakukan dalam pemetaan dan penyajian peta geologi skala 1:50.00 serta buku keterangan peta geologi. ram suneiceong | 1 Badan Gola 2008 Pendahuluan | 1.5. Acuan Standar Nasional Indonesia (SNI) 13-4691-1998 tentang Penyusunan Peta Geologi Standar Nasional Indonesia (SNI) 19-6502,3-2000 tentang Spesifikasi Teknis Peta Rupa Bumi Skala 1:50.00 Standar Nasional Indonesia (SNI) 6502.3:2010 tentang Spesifikasi penyajian peta rupa bumiskala 1:50,000 FGDC Document Number FGDC-STD-013-2006: FGDC Digital Cartographic Standard for Geologic Map Symbolization. Dokumen Metode Uji SO 17025:2008 Pelunjuk Teknis Pemetaan dan Penyajian Peta Geologi ‘Skala 150.000 BABII TAHAPAN KEGIATAN PEMETAAN GEOLOGI SKALA I: §0.000 Kegiatan pemetaan terdiri atas tahap persiapan (pra-lapangan), perekaman data geologi di lapangan, analisis data/conto batuan di laboratorium dan kegiatan studio. Hasilnya disajikan dalam bentuk peta geologi dan buku. 2.1. TAHAPAN PERSIAPAN (PRA-LAPANGAN) Tahap persiapan pemetaan meliputi: pemilihan daerah pemetaan, studi pustaka, penyediaan peta dasar, data dan interpretasi inderaan jauh. 2.1.1, Pemilihan Daerah Pemetaan Pemilihan daerah pemetaan diprioritaskan berdasarkan_ pertimbangan strategis, meliputi: a. Rencana pembangunan nasional dan daerah, meliputi tata ruang wilayah dan kawasan. b. Potensi sumber daya geologi: energi, mineral dan airtanah; dan potensilainnya yang berhubungan dengan geologi c. Kerawanan bencana alam geologi: gempabumi dan tsunami, gunungapi, gerakan tanah dan banjir. d. Wilayah perbatasan dengan wilayah negara tetangga. e. Kawasan lindung geologi. 2.1.2. Studi Pustaka Studi pustaka yang perlu dilakukan antara lain pengumpulan data dan informasi hasil pemetaan, penyelidikan dan penelitian geologi terdahulu di daerahpemetaan. Data dan informasi tersebut diperlukan untuk mengetahui kondisi geologi umum, yang dapat dipergunakan sebagai acuan dalam merencanakan kegiatan dalam pemetaan. Pusat Survei Geologi Badan Geologi - 2016 Tahapan Kegiatan Pemetaan Geotog) Skala 150.000 2.1.3. Penyediaan Peta Dasar Peta dasar yang digunakan adalah peta rupabumi digital skala 1 : 50.000 atau lebih besar yang berbasis GIS (Geographic Information System) atau citra Digital Elevation Model (DEM) dengan resolusi 10 m atau lebih besar. Pembagian dan penamaan lembar peta geologi mengacu peta rupabumi Badan Informasi Geospasial (BIG). Daerah yang belum tersedia peta rupabumi sesuai kebutuhan, dapat dibuatkan peta rupabumi dari citra inderaan jauh yang dilakukan secara digital 2.1.4, Penyediaan Data dan Interpretasi Inderaan Jauh Data inderaan jauh yang digunakan adalah foto udara skala 1:50.000 atau lebih besar; citra satelit yang terdiri atas citra landsat, ORRI resolusi kurang-lebih 3 m, dan citra DEM dengan resolusi 10 meter. Pemetaan geologi inderaan jauh dilakukan pada tahap awal pemetaan geologi. Studi ini melakukan interpretasi geologi pada citra inderaan jauh yang direkam oleh sensor (kamera udara) untuk foto udara atau scanner (untuk citra satelit) Interpretasi geologi mencakup mengidentifikasi satuan batuan, struktur geologi (lipatan, sesar), penampakan geologi lainnya, dan penentuan rencana lintasan geologi. 2.2, PEREKAMAN DATA GEOLOGI LAPANGAN Perekaman data geologi membutuhkan peralatan lapangan antara lain: peta dasar (peta rupabumi dan/atau citra inderaan jauh), kompas geologi, kamera, GPS, palu geologi, loope/kaca pembesar, cairan asam klorida (HCI) 10%, pena pengukur kekerasan, pita ukur, buku lapangan standar, dan alat tulis serta peralatan teknologi terkini lainnya. Untuk mencapai daerah perekaman data yang akan dipetakan, menggunakan sarana transportasi yang sesuai dengan kondisi daerah tersebut serta perlengkapan lapangan personil, Kegiatannya meliputi: 2.2.1 Penentuan lokasi pengamatan. Penentuan lokasi pengamatan berdasarkan pengukuran GPS dan diperkuat orientasi medan. GPS yang digunakan dalam penentuan lokasi ini harus mempunyai akurasi baik agar hasil lebih akurat. Orientasi medan bertujuan mengikatkan lokasi tersebut ke lokasi geografis, seperti kampung, cabang sungai, persimpangan jalan, dan perkebunan, Hasil dari pengukuran ini kemudian diplotkan pada peta dasar. Jumlah titik pengamatan dalam satu daerah tertentu sangat tergantung pada kondisi geologi, ketersediaan data sekunder, dan kondisi (kesampaian/asessibility) medan daerah itu. Kerapatan lokasi pengamatan, dalam jarak 500 meter, minimum 1 (satu) titik pengamatan atau sesuai dengan kondisi geologi. Pelunjuk Teknis Pemetaan dan Penyajian Peta Geologi ‘Skala 1500000 2.2.2 Pengamatan dan Pengukuran Singkapan Pengamatan singkapan meliputi kondisi geomorfologi, batuan/litologi, struktur geologi serta pengamatan sumber daya dan indikasi kebencanaan. Pengukuran dilakukan untuk mengetahui arah jurus dan kemiringan lapisan batuan, sesar, kekar, perdaunan, gores-garis, pergeseran, serta fenomena struktur geologi lainnya. 2.2.3 Pembuatan Penampang Steatigrafi Terukur Pembuatan penampang stratigrafi terukur dilakukan pada lokasi yang paling lengkap dan mewakili suatu satuan batuan dan disesuaikan dengan jenis batuan, sehingga dapat diketahui ciri litologi dan hubungan antar satuan batuan baik vertikal maupun horizontal. Cirilitologi ditunjukkan dari setiap bagian penampang stratigrafi dan digambarkan oleh warna, tekstur dan komposisi mineral, kandungan mineral penyerta, fosil, dan/atau struktur sedimen, umur, serta ketebalan. Untuk hubungan antar satuan batuan diuraikan/digambarkan_batas kontaknya dengan simbol. Skala penampang minimal 1:100. 2.2.4 Pemotretan dan/atan pembuatan sketsa. Potret dan sketsa singkapan diperlukan untuk memberi gambaran sebenarnya dari singkapan, Untuk mengetahui ukuran singkapan diperlukan pembanding seperti orang atau benda-benda yang secara umum diketahui ukurannya, seperti palu geologi, kompas geologi, pensil, dan uanglogam. 2.2.5 Pengambilan sampel / conto batuan. Pengambilan sampel/conto batuan dilakukan untuk analisis lebih lanjut di laboratorium, Jumlah dan volume sampel yang diambil disesuaikan dengan keanekaragaman litologi kebutuhan dan standar/panduan yang berlaku di laboratorium Pusat Survei Geologi sesuai dengan ISO 17025:2008. 2.3. ANALISIS LABORATORIUM Analisis laboratorium merupakan salah satu tahapan penting dalam pemetaan geologi Hasil analisis ini digunakan untuk melengkapi hasil pemerian geologi di lapangan. Analisis laboratorium sesuai dengan standar ISO 17025:2008. 2.3.1 Analisis laboratorium wajib Analisis laboratorium yang wajib dilakukan sebagai pelengkap dalam pemetaan geologi adalah analisis petrografi, paleontologi dan geokimia batuan serta analisis penentuan umur, disesuaikan dengan jenis batuan. a. Analisis Petrografi dan Mineragrafi Analisis petrografi dan mineragrafi dilakukan untuk mengetahui jenis dan komposisi mineral/material di dalam batuan. Tujuan analisis petrografi adalah menentukan nama batuan. Ragam analisis petrografi ini sangat tergantung jenis ran suneiceons | 5 Badan Gola 2008 Tahapan Kegiatan Pemetaan Geotog) Skala 150.000 batuan yang dijumpai di dalam lembar peta geologi terkait, Analisis ini meliputi petrografi batuan beku, petrografi batuan piroklastika, petrografi batuan silisiklastika, petrografi batuan karbonat dan petrografi batuan malihan. Selain analisis petrografi tersebut di atas, apabila diperlukan dapat dilakukan analisis petrografi batuan ubahan, petrografi batubara, mineragrafi butir, dan mineragrafi bifih. b. Analisis Paleontologi Analisis paleontologi dilakukan atas dasar jenis fosil yang dijumpai di lembar peta terkait. Analisis ini meliputi makropaleontologi, mikropaleontologi foraminifera hasil cucian, mikropaleontologi foraminifera sayatan pipih, mikropaleontologi nanofosil, dan mikropaleontologi palinologi. Analisis paleontologi ini digunakan untuk penentuan umur dan lingkungan pengendapan. 2.3.2. Analisis Laboratorium Tambahan Selain analisis laboratorium tersebut di atas, ada beberapa analisis yang kadang- kadang sangat diperlukan sebagai pelengkap. Analisis tersebut adalah analisis geokimia lanjut dan analisis mineralogi, analisis sedimentologi, analisis fisika batuan danlainnya. Analisis geokimia batuan beku dan malihan terdiri atas unsur utama, unsur jarang dan unsur langka memakai metode XRF dan ICPMS. Analisis batuan sedimen terdiri atas unsur organik, jenis hidrokarbon, dan unsur mineral dengan metode ‘TOC dan Rock-Eval Pyrolisis, XRF dan XRD. Analisis umur batuan secara radiometri menggunakan metode antara lain K-Ar, Ar- Ar, jejakbelah dan isotop lainnya. 2.4. KEGIATAN STUDIO Kegiatan studio diperlukan untuk menganalisis hasil pengamatandanpengukuran di lapangansertakompilasidengan hasil analisis laboratorium. Hasil analisis studio menghasilkan peta geologi skala 1 : 50.000 dan buku sesuai dengan petunjuk teknis Pelunjuk Teknis Pemetaan dan Penyajian Peta Geologi ‘Skala 1500000 BAB III PENYAJIAN PETA GEOLOGI DAN BUKU Hasil kegiatan pemetaan geologi skala 1:50.000 disajikan dalam bentuk peta geologi berskala 1:50,000 yang dilengkapi dengan buku. Peta geologi adalah peta yang menggambarkan kondisi geologi suatu daerah, Namun demikian penyajian kondisi geologi dalam suatu peta geologi ada keterbatasan, sedangkan data dan informasi yang diperoleh dalam kegiatan pemetaan geologi banyak. Oleh sebab itu buku yang menyertai peta itu, dapat lebih leluasa memberikan uraian geologi pada daerah yang dipetakan. Isi buku difokuskan pada data dan informasi yang rinci yang tidak dimuat dalam peta geologi. 3.1, FORMAT PETA GEOLOGI Peta geologi harus mempunyai standart format penyajian (layout) yang sama, dengan mengacu kepada Standar Nasional Indonesia (SN1) yang ada, antara lain SNI 13-4691- 1998 tentang Penyusunan Peta Geologi, SNI 19-6502.3-2000 tentang Spesifikasi Teknis Peta Rupa Bumi Skala 1 : 50.000 dan SNI 6502.3:2010 tentang Spesifikasi penyajian peta rupa bumi skala 1:50.00. Untuk kartografi mengacu pada FGDC-STD-013-2006:Digital Cartographic Standard for Geologic Map Symbolization. Format penyusunan peta geologi diuraikan secara singkat dalam bahasan berikut. |siPete Pusat Suvei Geologi 7 Badan Geologt - 2016 Penyajan Peta Geologi dan Buku Peta Peta dasar yang digunakan adalah Peta Rupabumi Indonesia berukuran 15' x15" dengan rangkajala (grid) 30”x30” = Gratikul digambarkan setiap 1’ dengan warna biru dan grid peta ditunjukkan dengan proyeksi UTM berupa garis pada tepi peta setiap 5.000 meter dan diberi warnahitam Isipetaterdiriatas a. Dasar (background) peta adalah kontur dengan interval kontur 12,5m b, Informasi geospasial dasar berupa garis pantai, perairan, nama rupabumi, batas wilayah, transportasi sesuai SNI 6502.3:2010 tentang Spesifikasi penyajian peta rupa bumiskala 1:50.000 c. Peta Geologi berisi pembagian satuan batuan, struktur geologi, serta lokasi pengamatan kolom stratigrafi serta fenomena geologi yang terpetakan pada skala 1:50.00 - Setiap satuan batuan diberi warna dan simbol sesuai dengan SNI 13-4691-1998 tentang Penyusunan Peta Geologi. - Struktur geologi yang dicantumkan adalah jurus dan kemiringan batuan (strike/dip), kelurusan (lineament), sesar, lipatan (antiklin dan sinklin), serta fenomena struktur geologi lainnya, warna dan simbol sesuai dengan SNI 13- 4691-1998 tentang Penyusunan Peta Geologi dan standar internasional dalam FGDC Document Number FGDC-STD-013-2006. - Fenomena keterdapatan sumber daya geologi dan kebencanaan yang dapat dipetakan dimasukkan ke dalam peta + Keterangan daerah administrasi yang dicantumkan minimal setingkat kecamatan dengan kelas jalan adalah jalan lain (dalam Klasifikasi BIG), tidak perlu jalan setapak Sungai menggunakan sungai utama (2 garis) berdasarkan peta BIG, jika terjadi perbedaan dengan citra, maka menggunakan pola penyaluran dari citra. Jenis dan ukuran huruf yang digunakan untuk keterangan administrasi dan geologi sesuai dengan lampiran 1 2. Instansi Penerbit - Memuatnama dan alamatinstansi penerbit - Nama instansi disusun dengan urutan Pusat Survei Geologi, Badan Geologi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral dan diikuti oleh alamat instansi. Teks dibuat rata kiri, setelah logo KESDM PUSAT SURVEI GEOLOGI BADAN GEOLOGI KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL, JALAN DIPONEGORO NO. $7 BANDUNG 40122 Telepon: +62 22 720320 - 8, Fax: +62 22 7202669 Email: contact@grdc.esdm.go.id Pelunjuk Teknis Pemetaan dan Penyajian Peta Geologi ‘Skala 1500000 3. Judul Peta - Judul peta adalah Peta Geologi, diikuti dengan nama dan nomor lembar peta; penyusun dan tahun penerbitan. Nama dan nomor lembar peta mengacu pada Indeks Peta skala 1 : 50.000 yang dibuatoleh BIG. PETA GEOLOGI LEMBAR BINUANG (1712-63), KALIMANTAN GEOLOGICAL MAP OF THE BINUANG SHEET (1712-63), KALIMANTAN eh iy) KusdjiD.K, Jamal, dan (and) 8. Maryanto 2016 4, Korelasi Satuan Peta Korelasi satuan batuan pada peta menggambarkan kedudukkan stratigrafi satuan batuan yang terdapat pada daerah pemetaan serta hubungan antar satuan batuan, Hubungan antara satu satuan batuan dengan satuan lain dibandingkan dengan skala waktu geologi menurut tabel International Chronostratigraphic Chart 2016 yang dibuat oleh International Union of Geological Sciences (IUGS) (lampiran 7) SKALAWAKTU GEOLOGL zoikum A Pusat Survei Geologi 9 Badan Geologi - 2016 Penyajan Peta Geologi dan Buku 10 5. Keterangan Satuan Batuan Menjelaskan keterangan nama satuan batuan, uraian singkat satuan batuan Keterangan lengkap dijelaskan pada Buku Geologi Satuan batuan dibedakan dengan menggunakan indeks warna baku (Lampiran 2), corak dasar (Lampiran 3) dan notasi huruf (Lampiran 4 dan 5), sedangkan simbol geologi dapat dilihat pada Lampiran 6. Kotak setiap satuan batuan diberi warna dan simbol sesuai dengan SNI 13- 4691-1998 tentang Penyusunan Peta Geologi, dengan notasi formasi dimasukkan dalam kotak warna yang ada - Urutan warna dengan notasi yang dimaksud diatas, disusun secara sekuensial, dari yang termuda ke yang tertua, Penentuan notasi dapat dilihat pada lampiran 5 6. Legenda - Menjelaskan keterangan batas administrasi, jalan, perairan dan simbol geologi - Keterangan batas administrasi, jalan, perairan mengacu pada SNI 6502,3:2010 tentang Spesifikasi penyajian peta rupa bumi skala 1:50.000 Keterangan unsur geologi mengacu pada SNI 13-4691-1998 tentang Penyusunan Peta Geologi dan FGDC Document Number FGDC-STD-013-2006 Batas Administrasi / Administration border Jalan / Track Perairan / Water Jota Rays Road ee as Kab Rey ois Jaden Lal / Local rad Q & Gh tur Keanan Duets Satan aia Other road Kanon Kecmnt ut ace Simbol Geologi / Geological Symbol Site ip Paul rows show diction of reative movenen ‘Ses Normal Ges ei aga uae Normal Sie sp Fa oo down plate ‘esr Nuk, grip empeng ts —— Ketan heowrmty Tins Fas th on wer lat FE inns rig 2 ‘an Kemrngan deg en Ry Tenbawnine ~“ Sie ap of bedaing pane Csbaabarion! t 1 ePrfie 6: suganpins sesoruney Hinestone Pelunjuk Teknis Pemetaan dan Penyajian Peta Geologi ‘Skala 1500000 7. Riwayat Pembuatan Peta dan Personil - Mencantumkan referensi/acuan pembuatan peta = Menjelaskan nama peneliti yang pernah bekerja di daerah pemetaan - Mencantumkan nama penyunting dan kartografer 8. Skala Geotogi oled| Geology by Penelaah Kertograi Cartography LH. Krol (1920 & 1925) LD. Blifas (1971), Hashimoto & T. Kolke (1973) NN. Sikumbang, R. Heryanto, Amiruddis,L Umar, K. Hasan, D. Satria & S. Santosa (1981, R. Heryanto, Sutrsno, Sukardi,T Turkandi, D.A. Agustiyento, RL, Situmorang (1996) IR. Heryanto, Kusdji DK, U, Margono, Kusnama,D, Iwan (2007), U, Margono, : Sihombing, EH. Nugroho, B. Hermanto (2012) ‘Kusdji DK, S. Maryanto, Iamal, ML. Faturakhman, D. Novia, 1 Agustiany, 0.W. Nawavi, Khrisnawati 2014) R.Heryanto,H, Panggabean & Sidarto W. Sujana ~ Mencantumkan skalaangka dan skala garis serta proyeksi peta yang digunakan SKALA (SCALE) 1 : 50.000 SISTEM GRID : GRID GEOGRAFIS & UTM Zone 49S PROYEKSI PETA : TRANSVERSE MERCATOR ; DATUM HORISONTAL : WGS'84; DATUM VERTICAL EGMC96 9. Glosari + Menjelaskan namalokal keterangan geografi DAFTAR ISTILAH GLOSSARY Gunung (G), Bukit (BD) Mountain Sungai (8) River Danau (D) Lake runtsuveiceong | 11 Badan Geolog 2016 Penyajan Peta Geologi dan Buku 10. Penampang Geologi Menggambarkan kondisi bawah permukaan 11. Citra - Menampilkan interpretasi geologi berdasarkan hasil penginderaan jauh, dilengkapi dengan keterangan satuan batuan yangada 12. Indeks Lokasi - Menerangkan diagram lokasi, petunjuk indeks peta, pembagian wilayah administrasi dan sebaran data lapangan — 12 Pelunjuk Teknis Pemetaan dan Penyajian Peta Geologi ‘Skala 1500000 13, Stratigrafi Terukur Menggambarkan kondisi stratigrafi pada jalur terpilih dan telah diukur untuk mewakili satu formasi atau lebih PENAMPANG VERTIKAL, VERTICAL CROSS SECTION EP en Bars Saga oli westerns Formation 14, Dekdinasi Magnetike - Menunjukkan selisih sudut antara utara magnetis dan utara sebenarnya (utara geografis) padatitik pengamatan US : Utara Sebenarya (Geogr) UG: Utare Grid (UTM) ‘UM: Utara Magnetix Hubungan dengan Utara Sebenamya, Utara Gri, dan Utara “Magnotikditunjukan secara diagram watuk pusat peta i Dekinasi Magnetikrata-ata pada tahun 2016 di pusat peta eklinasitersebut tap tahun bertamibah 2" Relationship with True North, Grid North, and Magnetic North showed diagrammatic for this map cenne, Average magnetic declination atthe center ofthe map in 2016. This Declination is increase 4” each year 13 Pusat Survei Geologi Badan Geologi - 2016 Penyajan Peta Geologi dan Buku 3.2, FORMAT BUKU GEOLOGI Buku geologi untuk peta geologi diberi judul “Geologi Lembar ...” (nama dan nomor lembar sesuai dengan indeks Badan Informasi Geospasial), diikuti oleh tahun pemetaan, nama pemeta, editor, kartografer, serta nama dan alamat instansi penerbit. Buku geologi terdiri atas pendahuluan, geologi regional, stratigrafi, struktur dan tektonik, sejarah geologi, potensi sumberdaya geologi, potensi bencana geologi, dan acuan. Uraian singkat tentang isi buku tersebut tertera berikut ini. 1.PENDAHULUAN Pendahuluan menjelaskan kondisi umum daerah yang dipetakan, terdiri dari: - Latarbelakang, maksud dan tujuan pemetaan perlu disebutkan - Koordinat lokasi pemetaan, lingkup wilayah administrasi, kesampaian daerah serta kondisi sarana dan prasarana transportasi Waktu dan personil pada saat pelaksanaan lapangan perlu disebutkan ~ Uraian geografi mengenai penduduk, iklim, curah hujan, dan data lain yang mungkin akan diperlukan para peneliti berikutnya. - Peta dasar yang digunakan adalah Peta Rupa Bumi skala 1 : 50.000 yang diterbitkan oleh BIG. Apabila belum ada peta rupa buminya, dapat digunakan peta rupabumi yang dibuat/direka berdasarkan citra inderaan jauh dengan skala 1:50.00, Uraian singkat mengenai penyelidikan terdahulu berisi nama dan tahun penyelidikan Hasil Interpretasi Citra Inderaan Jauh 2, GEOLOGI REGIONAL Uraian tentang kondisi fisiografi, termasuk pembagian provinsi/zona fisiografi serta polaaliran sungai/drainase. Stratigrafi dan Tektonik Regional 3. GEOLOGI DAERAH LEMBAR PETA 3.1 Geomorfologi Kenampakan geomorfologi menggambarkan tentang kondisi bentang alam daerah pemetaan yang dikelompokkan dalam satuan morfologi disertai uraian satuannya 3.2 Stratigrafi Stratigrafi dalam peta dan buku geologi 1 : 50.000 mengikuti aturan litostratigrafi. Dalam hal di daerah yang didominasi oleh gunung api, pemetaan didasarkan kepada prinsip satuan vulkanostratigrafi. Stratigrafi dilengkapi gambar atau tabel yang secara rinci menggambarkan kedudukkan setiap satuan batuan. Hubungan antara satu satuan batuan dengan satuan batuan lainnya harus dijelaskan 14 Pelunjuk Teknis Pemetaan dan Penyajian Peta Geologi ‘Skala 1500000 Uraian satuan batuan: - Uraian satuan batuan dipisahkan berdasarkan jenis batuannya (batuan beku, gunung api, sedimen dan malihan) = Setiap satuan batuan sebaiknya disertai penampang stratigrafi yang dapat mewakili gambaran satuan yang bersangkutan. Penampang stratigrafi harus berisikan nama batuan, ketebalan, petrologi (tekstur, struktur dan komposisi) batuan; struktur dalam batuan (diantaranya struktur sedimen); dan sifat lain batuan, seperti warna: kekompakan, kekerasan, dan tingkat pelapukan. Apabila diperlukan, uraian satuan batuan dapat disertai tabel perian rinci hasil analisis laboratorium, seperti umur mutlak, analisis geokimia, dan analisis paleontologi - Berdasarkan data tersebut di atas dapat ditentukan lingkungan asal (provenance) dan pengendapan. STRUKTUR DAN TEKTONIKA Uraian tentang struktur geologi yaitu sesar, kekar dan lipatan (antiklin dan sinklin). Sesar, kekar dan lipatan diuraikan arah, ukuran, dan jenisnya berdasarkan pengukuran struktur. ‘Tektonik menguraikan perioda perlipatan dan pensesaran, deformasi, pengangkatan, perioda pemalihan batuan dan terobosan batuan beku yang terjadi di daerah pemetaan, Sebaiknya uraian tersebut dimulai dari umurtua ke muda. STRUKTUR GUNUNG API - Untuk di daerah gunung api uraikan tentang berbagai ragam struktur gunung apiantara lain kaldera, kawah, dan lainnya. Uraian-uraian struktur gunung api tersebut digunakan untuk mendukung sejarah volkanisme setempat SEJARAH GEOLOGI Uraian mengenai proses geologi yang terjadi dan produk yang dihasilkan POTENSI SUMBER DAYA GEOLOGI - Indikasi sumber daya geologi yang terdapat di daerah pemetaan diuraikan secara jelas jenis, lokasi keterdapatan dan kondisi geologi yang mempengaruhinya. Potensi sumber daya geologi antara lain: minyak dan gas bumi, batubara, panas bumi, mineral logam, non-logam dan mineral radioaktif. Sumber daya geologi lain, jika cukup potensial di daerah pemetaan seperti sumber daya air dapat diuraikan. POTENSI BENCANA GEOLOGI - Ancaman bencana geologi jika diduga sudah/sedang/akan terjadi sebaiknya diuraikan sejelas mungkin. Bencana geologi itu terdiri atas aktivitas gunungapi, gempa bumi, tsunami, gerakan tanah dan poton runtsnveceong | 15 Badan Geolog 2016 Penyajan Peta Geologi dan Buku 9. ACUAN 16 ‘Acuan merupakan berisi daftar semua publikasi dan laporan yang dipergunakan dalam penyusunan peta dan buku geologi. Semua acuan ditulis runtun secara alpabetis. Tata cara penulisan sebagai berikut: Prosiding (Preceding): — Koning, T. and Darmono, EX. 1984, The Geology of the Beruk Northeast Field, Central ‘Sumatra. Oil production from pre“Tertiary basement rocks, Prac 15" tin. Con, IPA, Jakarma, Lndonesia, 10-19. Jurnal/Buletin: — Reich, M., Parada, M.A., Palaoos, C., Dietrich, A., Schultz, Band I.chman, 8, 20008. Adakite- Tike signature of Late Miogene inteusions at the Los Pebambers giant porphyry copper deposit in the Andesof centeal Chile: metallogenie implications. Minerabin depatita 38876-8835, — Bhehti, S, 2013. Peran sistem tudjaman, sesar mendatar érntiform dan pemeckaran terhadap sscharan cekungan sedimen di Indonesia. GSM, 14,n01:19.27, — makalah berbahasa inggeis Jour: Geol Mire, Ret, 14, 00.1:28-36 Pera: ~ Simandjuttak, T.O., Surono, Gafoee, S, clan Amin, TC, 1991. Geileg) Limbar Marburg, Snmuters, shale 1:250,000, Pusat Penelitian dan Pengeribangan Geolog, Banelung Laporan tidak diterbitkan: ~ Siagian, HU. dan Mubroto, B, 1995. Penclitian magnet purba di dacrah Baruraja dan sekitarnya, Sumatera Selatan. Laporan internal Pusat Penelitian dan Pengembanyan Geulogt, Bandung (tidak teri). Skripsi, Tesis, Disertasi: ~ Stone, 1.G, 1963, A morphogenetic study’ of study stages in the life-cycle of ‘seme Vitorian “cryptograms. Ph.D. Thesis U nix. of Melbourne, Buku ~ Geonge, $, 1967. Langnage ud Silewe, Fuber and Faber, London: 96. = Broa, 2013. Goal! Gaming py Para, Cetakars he 2. Badan Geolog, Bandung: 184h. Dalam Buku; — Carter, JG, 1980. Environmental and biological controls of bivalve shell mineralogy and microstructure, fi Rhoads, D.C. and Lacs, R.A. (Eds), Sésktul gruath of aquatic organi, Plcnum Press, New York and London: 93-134, Publikkasi Khusus (Special Publication): ~ Kay, E. Alison, 1979, Huowiian Marine Shells BP. Bishop Moscum Special Publication 64($): 6533p. MajorTreatment Pelunjuk Teknis Pemetaan dan Penyajian Peta Geologi ‘Skala 1500000 LAMPIRAN 1, Jenis dan Ukuran Huruf yang digunakan no | namasimsot | xevenancan | PENGGURAAN Toovegx| srestrmast ama perairont SAMUDRA geste to, | a mn LAUT [Samui Lat, | New Prmendwama. | pau LS mm SELAT Sto, | Ee | Pact no SUNGAL aan sagensnja. | Taba terse NG soos ara mi Ma toro |e Canes | Urn msi | PEGUNUNGAN New Reman) 5 mm aan 2 [Ems | Mom Uren namo | amu 15 no GUNUNG Sra mass | ded name urea | ttoantung da Kepuiauen, rupabunl sesual ‘tngkat uneur Guncong, emery dv | dong hus usar | trsebut. ‘a Soren | tare Nama_ doer edie! probolisealend ‘Ukuran 4,0 mm Neca Hee Ronen) war | Sy PS mmm INDONESIA ‘Huruf besar tegak Proplnst te aja |aae JAWA BARAT ‘Huruf besar tegak 2 abun nn | SN SA Ces | Yan 3.25 a, BANDUNG ame Haru basa dn fall teanim |e, terme | oa ama tam, ‘Huruf besar dan Kecil dengan sett | kun 2.75 KelurabanyDesa Cis ow Rar) aren 2575 rm, Antoni Kil PETA GEOLOGI Haru bese te 4 | outpeta | Serpe set ctines | uturen 4 mm, aton | INDERAAN JAUH NevRonan warm | 16Fe LEMBAR RANDUBLATUNG PUSAT SURVEI ‘Huruf besar_ tegak Ukuren maksinum Inet Pena | Son StF (Ties GEOLOGI 5 New Roman) warma | ran San BADAN GEOLOGI tam. ‘EMEMTETN BERD SAEEONAMNEL Hurt besor don tect Saan, Maksr «¢ | Keterangan Peta | tegak dengan sear | 375mm an eons santa (Times New Romany | Tera ws ara hi katersediaan puntsnviceong | 17 Badan Geolog 2016 2. Warna satuan batuan Warna untuk membedakan satuan batuan pada peta geologi Inderaan Jauh, dipilih berdasarkan jenis batuan, umur satuan dan satuan geokronologi 18 1). 2). 3). 4). 5). 6). 7). Warna dasar yang digunakan adalah Sian (biru), Magenta (merah) dan Kuning dengan tabel warna CMYK (Cyan, Magenta, Yellow and Black) serta gabungannya. Setiap warna dinyatakan dengan sandi 0, 1, 3, 5, 7 dan x, yaitu sandi derajat kekuatan warna atau prosentase penyaringan pada proses kartografi Warna yang dipilih untuk membedakan satuan batuan sedimen dan endapan permukaan selanjutnya menganut sistem warna berdasarkan jenis dan umur. Untukmembedakan beberapa satuan seumur dapat digunakan corak Batuan malihan dibedakan berdasarkan (1) derajat dan fasies serta (2) umur nisbi batuan pra-malihan dan litologi. Tata warna batuan malihan sama dengan batuan sedimen atau menggunakan bakuan warna khusus. Corak untuk membedakan litologi tertera pada lampiran 3 Warna batuan beku menyatakan susunan kimianya: asam, menengah, basa dan ultrabasa, Untuk membedakanya dipilih warna yang berdekatan. Batuan gunung api yang berlapis dan diketahui umurnya, mengikuti tata warna untuk batuan sedimen, Perbedaan litologi untuk lahar, breksi gunungapi dan tuf dinyatakan dengan corak. Beberapa satuan batuan gunungapi suatu lembar peta geologi dapat dibedakan berdasarkan susunan kimianya, dengan bakuan warna khusus, Satuan tektonik dinyatakan dengan corak khusus Atas dasar pertimbangan keilmuan atau prospek ekonomi, beberapa hal yang menonjol seperti batuan terubah, derajat pemilihan atau persifatan khusus lainya, pada geologi dapat disajikan secara khusus. Petuk Tels Pemetaan dan Pnyjan Peta Gecog ‘Skala 1500000 ‘SUGGESTED RANGES OF MAP-UNIT COLORS FOR VOLCANIC AND PLUTONIC ROCKS ANDFOR: ‘STRATIGRAPHIC AGES OF SEDIMENTARY AND METAMORPHIC ROCKS Ga was TOT AP TORADORA e ARES RESORT TURK OW “Soaaxted rng of map-ori colors far volcanic avd phon rocket Pusat Survei Gealogi 19 Badan Geolog = 2016 Lampiran CMYK Color Chart C = Cyan, M = Magenta, Y = Yellow, K = Black (K = 0) EXPLANATION ‘CMY valow shown below box Abbrevitiona: ABN 1 1TNCP MPA Od 4 6 HONG OOM, TOM X, OTK + Genere lockup ttle numa shown im upper la-hana cornet of box Murer can be wed to acest a partesiay tor rom a custom eure shocwet OOD eaeeee CCC Game ogee 20 Peta Tebs Pocoeeaens | ae wee puceeeaeae a SCAUGEE ccaeeM 2 cceeadeaes erty penn tian] one i ees onions Hae | seeee Code poceeaens ue Cele adel Cd ioe sg Sed iid ie iced cee 19 dan Penyajian Peta Geclagi Sela 180000 Peat Sel Sol Badan: a] 24 Lampiran Corak dasar warna batuan CORAK DASAR BATUAN MALIHAN CORAK DASAR BATUAN GUNUNGAPI 22 Pelunjuk Teknis Pemetaan dan Penyajian Peta Geologi ‘Skala 1500000 4. Huruf sebagai simbol umur geologi UMUR STRATIGRAFI ‘SIMBOL UMUR- aaa Kuarter Missisipian Devon ‘Silur ‘Ordivisium Kambrium Prakambrium 5. Tatacara penamaan notasi Satuan kronostratigrafi pada peta geologi ditunjukkan dengan singkatan huruf. Sebagai pedoman/acuan satuan kronostratigrafi adalah tabel (chart) yang dibuat oleh International Union of Geological Sciences (2016). 1) Hurufpertama pada notasi ditulis dengan hurufbesar 2) Huruf pertama dan kedua pada Zaman (Period) Paleogen dan Neogen menjelaskan umur satuan batuan, Huruf pertama menyatakan Zaman, huruf kedua menyatakan Kala, Misalnya: Satuan berumur Miosen, ditulis Nm (Neogen Miosen), kecuali: runtsunveceong | 23 Badan Geolog 2016 a. Satuan berumur panjang misal Eosen ~ Miosen, ditulis dengan notasi hurufEm (Eosen Miosen b, — Satuan batuan berumur panjang, tetapi berada pada Zaman yang sama, maka yang ditulis adalah nama zamannya. Misalnya: Paleosen sampai Oligosen maka notasi umur yang ditulis adalah P (Paleogen) atau Umur satuan batuan Miosen sampai Pliosen, maka notasi umur yang ditulis adalah N (Neogen). Satuan batuan berumur Neogen yang berlanjut hingga Kuarter, maka notasi umur yang ditulis adalah NQ. Misalnya: Umur satuan batuan Pliosen sampai Holosen, maka notasi huruf ditulis NQ (Neogen Kuarter), 3) Pada batuan berumur pra-Kenozoikum (Paleozoikum sampai Mesozoikum) notasi huruf umur yang ditulis boleh satu, contoh : umur Jura Formasi Nambo, maka ditulis Jn. 4) Hurufselanjutnya menjelaskan satuan batuan 5) Untuk batuan yang mempunyai kisaran umur panjang, urutan singkatan umur berdasarkan dominasi umur batuan, misalnya JK untuk batuan berumur Jura hingga Kapur yang didominasi batuan berumur Jura, 6) Batuan beku dan malihan yang tak terperinci susunan dan umurnya cukup dinyatakan dengan satu atau dua buah huruf, misalnya a untuk andesit, b untuk basal, gd untuk granodiorit, um untuk ultramatik atau ofiolit dan s untuk sekis. 7) Batuan dan malihan yang diketahui umurnya, huruf pertama menjelaskan umur sedangkan huruf kedua menjelaskan jenis batuan. 8) Pada peta geologi skala kecil, himpunan batuan cukup dinyatakan dengan huruf di belakang lambang era, jaman atau sub-jaman; misalnya Pzm berati batuan malihan berumur paleozoikum, Ks sedimen berumur kaput, Tmsv berarti klastika gunung api berumur Miosen, Tpv berarti batuan trobosan berumur Neogen. Satuan bancuh dinyatakan dengan satuan Me. 6. Simbol unsur geologi DESCRIPTION ‘Smet | waco Tara Ba cba cont. Onli Roti "ra, Ga eae pe aya pa ——— (Centat Dacen whe prwoue hcted Te ae a age ‘ene, Da who snasaid at? : — Perens a Ga RT A TT ce cemetery et Peace om © | Ret bottr vnc bot a a a RE a OTT ‘Senay ram omnes an sane moana SS atom eo 8 ettestp Ft Bote ernttnael be aaron 7 aren Sar eR DR Bai RRS = ‘nes Fn Cote wr ned © | | ears em | Maree 24 Pelunjuk Teknis Pemetaan dan Penyajian Peta Geologi ‘Skala 1500000 " 2 ‘an, Gave erae-ploe bla trya dperirakan Ace, Dashed ware spent etod 8 ‘ain, Garis Sic bio eke ap Artic, Deed where conceal fea “ ‘ein Syaclne ‘Sin, Gas teppei eave dpetiretan ‘Syacne, Dashed were approximately ated ‘Sin, Ga eb olay trp ‘Sycine, Dat wba canal car ‘Sesar U, bagian yang ni; D, agin yang zum Frau, prow ck, deen ck ‘Saar, menunutian kendingen , bayjan yang nals , ei yong trun aut, showing cp 0, uptvow bck, doentvona bc: 025 a ‘Sear Nak Tan Fok ‘Sesar Nal et para eapeag as, Gat xp -pus ba lea dpetiian ‘That Fart fet en upper plate, Dashed more pprorinatty cated eee ‘Back 1005 ‘Sesar Nal, ger paa lonpeag ats ‘Ts Fes ttn on per ple 925mm ‘eset Nak rg para lompeag ls, Garis expe pu Da Ieeaa dpetatan ‘Tn Fax tet en upper pete, Desh tro approval cated haus dan Kengo lpn Stito an Dp abode 02mm Lepban Meocater | 02mm Lapin Toga Veal Bod 02m 25 Pusat Survei Geologi Badan Geologi - 2016 26 urs dan Kerngan perdaunn dapat pala nt KESEKEAN ‘ike and Dip of foo, ey substate SCHISTOSITY 42 mm Ars cen Keren pecan ege cpat pda ni KESEKEAN ‘ie aod Dp of etka felon, ay suballe ‘SOMBTOSTY Jur dan Keriongan Sadar Aan, diam baka garg pk ‘ead Din of Flow Sut, van ack: rus can Kereigan Sida Alan Teg, daa batuan umnng 2 Sand lao Va! Phar Flow Shae, a vols veoh Aru dan Kenngan blah ‘Sie and Dip of eeage Aus dan Koniragan ba taal See 20d Dp of et eoevage ais arn (Gate aan toga Vera! wba ‘Blak 100% 20m! <9 Pelunjuk Teknis Pemetaan dan Penyajian Peta Geologi ‘Skala 1500000 Pemctan Rava guna ‘Rive en crater Bia 10% Co “= Pematang Bawah guy a Riv reenter (coat ges re tut melnglang, members ua Pematang Eawah gua i Gans opus a atta peta ‘Riv of een cra, Dashod wie spent alo (cat: gars ts bunt metngiung, mambuha fa rit hg Parsing Easah gr op Gare RDS ag ‘erty ‘Riva wan cra, Dae more cacao hair (ostotn gars us unt mlenglang, bhai art ig a“ ‘Samir pongoaln eel, pak, kenpung rave cand acay pt 0.8 Bisa 10% eka sane ponogalan kes, post png Abadoned grave, ind or clay pit “Tanbang ria oan Pengo pen eo any ‘Betas tanbang teria alas Pengpalen Atadoned ope pe oF sy “inbunan bang Me ano 9.8.0 0.48 a 0425 on Diack 10% Blak 100% Sumi Ofna a7 ‘Sumi gas one wet $i Starke Dowel laa 100% 49 Nair pases ‘Het spring 0.8 rm Pusat Survei Geologi Badan Geologi - 2016 27 28 Ls jr begin dn abt (Ges son foo a ket oe enolhan girs rie dan bar pol Showing latte and keg map 025 om a5 arron Laanbaaiben, Gate pion ais day ‘tperkiokan Coot Dashed wars eppovsemtty cat Tiglan bakibara, Gate i ik ls eclya tap (Coa be, Dot mere concetet actin 03m a pormulaon ep Longer Awa cf lp sete fondle “hah gran ana lgnor Drees age amish doposts 0476 om ot Lang cranaenysoran Al an, bebo Acro eatanc sop sipos, sha, ont 025mm Ls cara per TSS Der ‘nective alate soap sono, shap tt ‘Siogkapon daar toner, asco of he comma eco Gate ara ‘Lava ow tas Usp panestund Grote eie Petuk Tels Pemetaan dan Pnyjan Peta Gecog ‘Skala 1500000 7. Skala waktu geologi menurut tabel Chronostratigraphic Chart oleh International Union of Geological Sciences (UGS) tahun 2016 iF v2016i0 International Commission on Stratigraphy INTERNATIONAL CHRONOSTRATIGRAPHIC CHART www .stratigraphy.org Pusat Survei Gealogi | 29 Badan Geolog = 2016

You might also like