Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
orang yang dipilih secara khusus untuk melaksanakan tugas Negara sebagai
efektif dan efisien, Pegawai yang menjadi penggerak dan penentu jalannya
organisasi.
Kabupaten Timor Tengah Utara akan berjalan dengan baik bila pegawai bekerja
dengan disiplin. Disiplin harus diterapkan dengan segera dan secepat mungkin
serta diterapkan secara konsisten. Demikian pula setiap orang berdisiplin sudah
tidak mustahil, baik dalam instansi atau organisasi dimama mereka berkerja akan
terhadap tugas-tugas yang diberikan kepadanya. Hal ini mendorong gairah kerja,
1
pada umumnya. Melalui disiplin akan mencerminkan kekuatan karena biasanya
seseorang yang berhasil dalam karyanya, studinya biasanya adalah mereka yang
disiplin yang baik, dalam arti ia memiliki keteraturan di dalam menjaga dirinya
mengontrol segala tindakan dan prilaku para personil pegawai untuk selalu ada
pegawai ini, akan menjadikan para pegawai untuk selalu bertanggung jawab,
bekerja tepat waktu, efektif dan efesien, sehingga secara tidak langsung akan
Tengah Utara dan juga pemerintah tidak perlu bersikap lemah dalam menghadapi
para pegawai intansi pemerintah. Seorang pemimpin yang lemah bukan hanya
dan harus ditaati bersama, maka pelanggaran terhadap peraturan pemerintah ini
2
Pelaksana Penyuluhan bertujuan untuk membantu pemerintah Kabupaten
potensi yang ada di daerah akan berjalan dengan baik apabila pegawainya
Demikian pula setiap orang berdisiplin sudah tidak mustahil, baik dalam instansi
organisasi yang kuat dengan prestasi yang dapat diandalkan. Selaku Kepala
Kabupaten Timor Tengah Utara. Setelah itu penjelasan dari Kepala Bidang
bagi masyarakat dan semua Kabid memaparkan bahwa tugas yang di emban
penerapan kepada semua masyarakat petani untuk mengolah sumber daya alam
yang ada di kabupaten Timor Tengah Utara dan juga memanfaatkan pekarangan
Pada penjelasan selan jut nya oleh Kepala Bidang Keamanan Komsumsi Pangan
3
di mana mengkomsumsi pangan lokal harus dalam bentuk segar dan
pengawet.
pegawai 53 orang yang terdiri dari jenjang pendidikan dapat dilihat pada :
Tabel: 1.1
Jenjang pendidikan dan status pegawai
No Jenjang Jumlah Prosentase Jumlah Prosen
. Pendidikan PNS ( 40 ) (%) Honorer tase (%)
( 13 )
1. SD 1 1,9 % - -
2. SMP 1 1,9 % - 1,9 %
3. SMA 5 12,5 % 5 3,84 %
4. D-3 3 7,5 % - -
5. S1 30 75 % 8 6.15 %
Sumber data:Kasubag kepegawaian Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana
Penyuluhan Kabupaten Timor Tengah Utara
pegawai yang cukup banyak yang ada di Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana
Penyuluhan Kabupaten Timor Tengah Utara terlambat dan berkerja secara tidak
optimal dan tidak sesuai dengan ketentuan jam kantor serta kurang memberikan
4
1.3. Rumusan masalah
1) Manfaat Praktis
2) Manfaat Teoritis
5
a. Bagi civitas akademika sebagai tambahan pengetahuan mengenai
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
disiplin kerja adalah sikap atau perilaku kesanggupan pegawai negeri sipil untuk
peraturan perundang undangan dan atau peraturan kedinasan yang apabila tidak
Bahasa Indonesia (KBBI) Edisi Ketiga tahun 2001 ada tiga makna: (1). tata tertib
(di sekolah, kemiliteran dst); (2).Ketaatan kepada peraturan (tata tertib dst);
7
peraturan perusahaan dan norma-norma sosial yang berlaku Disiplin
kerja memerlukan perhatian khusus dan proses iprosedur yang
seharusya.
masing sesuai peraturan organisasi dan standar perilaku yang dapat diterima.
berikut:
Disiplin kerja adalah suatu alat yang digunakan para manajer untuk
berkomunikasi dengan karyawan agar mereka bersedia untuk mengubah
suatu perilaku serta sebagai suatu upaya untuk meningkatkan kesadaran
dan kesediaan seseorang mentaati semua peraturan perusahaan dan norma-
norma sosial yang berlaku Disiplin kerja memerlukan perhatian khusus
dan proses prosedur yang seharusya.
Hal ini sesuai dengan pendapat Davis ( 1985 : 367 ) yang melukiskan bahwa
8
pelanggaran. Sejalan dengan tujuan dari penelitian tentang disiplin kerja
pegawai yang dilakukan ini, maka dapat dikatakan bahwa salah satu
upaya untuk dapat meningkatkan motivasi pegawai adalah d engan
diterapkannya disiplin kerja melalui berbagai peraturan dan ketentuan
dalam organisasi. Adapun cara yang dapat dilakukan adalah dengan
disiplin preventif dan disiplin korektif.
para karyawan untuk taat kepada berbagai ketentuan yang berlaku dan memenuhi
standar yang telah ditetakan. Artinya melalui kejelasan dan penjeplasan tentang
pola sikap, tindakan dan perilaku yang diinginkan dari setiap anggota organisasi
Sedangkan disiplin korektif dilakukan jika ada pegawai yang nyata-nyata telah
disipliner. Berat atau ringannya suatu sanksi tentunya tergantung pada bobot
tinggi dan keputusan akhir pengenaan sanksi tersebut diambil oleh pejabat
dengan dua maksud, yaitu bahwa pengenaan sanksi dilakukan secara obyektif
dan bahwa sifat sanksi sesuai dengan bobot pelanggaran yang telah dilakukan. Di
pelanggaran, pengenaan sanksi harus pula bersifat mendidik dalam arti agar
9
terjadi perubahan sikap dan perilaku di masa depan dan bukan terutama
harus mempunyai nilai pelajaran dalam arti mencegah orang lain melakukan
efektif dan tidak hanya sekedar merupakan pernyataan di atas kertas. Sikap
dan perilaku yang demikian ini tercipta melalui proses binaan keluarga,
yang seharusnya wajib dilakukan, yang boleh dilakukan, yang tak sepatutnya
berpendapat Disipin terbagi pada tiga aspek yaitu sikap mental, pemahaman
yang telah ditetapkan. Dan seorang pimpinan memerlukan alat untuk melakukan
10
komunikasi dengan para karyawanya mengenai tingkahlaku para pegawai dan
perilaku para pegawai menjadi lebih baik lagi. Disiplin kerja yang diterapkan
menyebutkan bahwa :
Disiplin kerja adalah suatu alat yang digunakan para manajer untuk
mengubah suatu perilaku serta sebagai suatu upaya untuk meningkatkan
kesadaran dan kesediaan seseorang mentaati semua peraturan perusahaan
dan norma- norma sosial yang berlaku.
Hal ini sesuai dengan pendapat dari Nawawi (199 8 : 104) , bahwa
disiplin adalah :
11
ketaatan terhadap ketentuan dan peraturan pemerintah atau etik ,norma
dan kaidah yang berlaku ,dalam masyarakat,
manajemen untuk :
Menurut Saydam ( 1996 : 286-287 ) menjelaskan bentuk disiplin kerja yang baik
12
5.Meningkatnya efisiensi dan produktivitas para pegawai.Sementara itu
kelemahan disiplin kerja pegawa i terlihat pada suasana kerja sebagai
berikut:
1.Tingginya angka absensi pegawai
2.Sering terlambatnya pegawai untuk masuk kantor atau pulang lebi cepat
dari jam yang sudah ditentukan;
3.Menurunnya semangat dan gairah kerja;
4.Berkembangnya rasa tidak puas , saling curiga dan saling melempar
tanggung jawab;
5.Yang Penyelesaian pekerjaan lambat karena pegawai lebihsenang
mengobrol dari pada kerja :
6.Tidak terlaksananya supervisi dan waskat yang baik;
7.Sering terjadinya konflik antar pegawai dan pimpinan perusahaan.
Disiplin bila sudah menyatu dengan dirinya, maka sikap atau perbuatan
yang dilakukan bukan lagi atau sama sekali tidak dirasakan sebagai beban,
loyalitas pegawai terhadap segala tata tertib yang berlaku dalam organisasi.
Bila pegawai bertindak atau berbuat sesuai dengan keinginan organisasi maka
peraturan itu menjadi efektif. Disiplin kerja bila pegawai datang tepat waktu,
menyatakan bahwa;
13
pengetahuan,sikap dan perilaku sehingga karyawan akan berusaha untuk
bekerja sama dan meningkatkan kinerjanya bagi perusahaan.
pimpinan dengan para pekerja baik persetujuan tertulis, lisan ataupun berupa
menyatakan bahwa disiplin adalah suatu sikap, tingkah laku dan perbuatan yang
sesuai dengan peraturan dari organisasi baik secara tertulis maupun tidak tertulis.
makna disiplin sebagai kesadaran diri atau kekuatan yang berkembang dalam diri
14
sendiri,dan untuk mematuhi atau mentaati nilai, norma,dan peraturan . Definisi
datang secara sadar,sukareala dan ada pengaruh dari luar baik yang bersifat
ajakkan ataupun perintah atau paksaan. Kesadaran diri untuk mentaati nilai-nilai,
mendefinisikan bahwa :
adalah suatu sikap mental yang dimiliki oleh pegawai dalam menghormati dan
mematuhi peraturan yang ada di dalam organisasi tempat bekerja dan dilandasi
mengubah perilaku menjadi lebih baik dari pada sebelumnya. Untuk mencapai
hasil yang baik sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan, perlu adanya disiplin
mengemukakan bahwa:
15
tanpa dukungan disiplin personil yang baik, maka organisasi akan sulit
dalam mewujudkan tujuannnya. Jadi dapatlah dikatakan bahwa
kedisiplinan merupakan kunci keberhasilan suatu organisasi dalam
mencapai tujuan yang telah ditentukan. Untuk memelihara dan
meningkatkan kedisiplinan yang baik, itu tidaklah mudah.
16
waskat, sanksi hukuman, ketegasan dan hubungan kemanusiaan. Semua
1) Motivasi Kerja
Motivasi Kerja ikut mempengaruhi tingkat kedisiplinan karayawan.Tujuan
yang akan dicapai harus jelas dan ditetapkan secara ideal serta cukup
menantang bagi kemampuan karyawan. Hal ini berarti bahwa
tujuan(pekerjaan) yang dibebankan kepada karyawan harus sesuai dengan
tugasnya.
2) Teladan Pimpinan
Teladan pimpinan sangat berperan dalam menentukan kedisiplinan
karyawan karena pimpinan dijadikan teladan dan panutan oleh para
bawahannya.Pimpinan harus memberi contoh yang baik, berdisiplin baik,
adil, serta sesuai kata dengan perbuatan. Dengan teladan yang baik,
kedisiplinan bawahanpun ikut baik. Jika teladan Pimpinan kurang baik
(kurang berdisiplin), para bawahanpun akan kurang disiplin.
3) Balas Jasa
Balasan jasa(gaji dan kesejahteraan) ikut mempengaruhi kedisiplinan
karyawan karena balas jasa akan memberikan kepuasan dan kecintaan
karyawan terhadap perusahaan atau pekerjannya. Jika kecintaan karyawan
semakin baik terhadap pekerjaan, kedisiplinan mereka akan semakin baik
pula.
4) Keadilan
Keadilan ikut mendorong terwujudnya disiplin kerja karyawan, karena
ego dan sifat manusia yang selalu merasa dirinya penting dan meminta
diperlu kukan sama dengan manusia lainnya.
5) Waskat
Waskat(pengawasan melekat) adalah tindakkan nyata dan paling efektif
dalam mewujudkan disiplin karyawan perusahaan.Dengan waskat berarti
atasan harus aktif dan langsung mengawasi perilaku,moral,sikap gairah
kerja, dan prestasi kerja bawahannya. Hal ini berarti atasan harus selalu
ada atau hadir di tempat kerja agar dapat mengawasi dan memberi
petunjuk ada bawahannya yang mengalami kesulitan dalam
menyelesaikan pekerjaannya.
6) Sanksi Hukuman
Sanksi hukuman sangat berperan penting dalam memelihara disiplin
karyawan. Dengan sanksi hukuman yang semakin berat, karyawan akan
semakin takut melanggar peraturan-peraturan perusahaan, sikap dan
perilaku indisipliner karyawan akan berkurang.
7) Ketegasan
Ketegasan pimpinan dalam melakukan tindakan akan mempengaruhi
tindak disiplinan karyawan perusahaan.Pimipinan harus berani dan tegas
17
bertindak untuk menghukum setiap karyawaan yang indisipliner sesuai
dengan sanksi hukuman yang telaah ditetapkan.
8) Hubungan Kemanusian
Hubungan kemanusian yang harmonis diantara sesama karyawan ikut
menciptakan akan kedisiplinan yang baik pada perusahaan.
bekerja, dengan begitu akan menciptakan suasana kerja yang kondusif dan
tertentu atau dalam masyarakat dengan begitu, hubungan yang terjalin antara
individu satu dengan individu lain menjadi lebih baik dan lancar.Disiplin juga
Lingkungan organisasi yang memiliki keadaan yang tenang, tertib dan tenteram
yang baik sikap, perilaku, dan pola kehidupan yang baik dan berdisiplin tidak
18
terbentuk dalam waktu yang lama salah satu proses untuk membentuk kepribadian
pegawai, pimpinan dan seluruh personil yang ada dalam organisai tersebut.
antara :
1. Faktor Kepribadian
Faktor yang penting dalam kepribadian seseorang adalah nilai yang
dianut Sistem nilai dalam hal ini yang berkaitan langsung dengan
disiplin. Nilai-nilai yang menjunjung disiplin yang diajarkan atau
ditanamkan orang tua, guru dan masyarakat akan digunakan sebagai
acuan bagi penerapan disiplin ditempat kerja. Sistem nilai akan
terlihat dari sikap seseorang, Sikap yang diharapkan akan
tercermin dalam perilaku.
2. Faktor Lingkungan
Disiplin kerja yang tinggi tidak muncul begitu saja tetapi
merupakan suatu proses belajar yang terus-menerus. Proses
pembelajaran agar dapat efektif maka pemimpin yang merupakan
panutan perlu memperhatikan prinsip-prinsip konsistensi, adil,
bersikap positif dan terbuka. Selain faktor kepimpinan, gaji,
kesejahteran , dan sistem penghargaan bagi karyawan merupakan
faktor yang tidak boleh dilupakan.
,norma dan kaidah yang berlaku dalam masyarakat untuk tujuan tertentu
19
dan kemudian menurut Sinungan disiplin tersebut tercermin dalam pola tingkah
laku dengan ciri-ciri sebagai berikut: (a) . Adanya hasrat yang kuat untuk
melaksanakan sepenuhnya apa yang sudah menjadi norma, etik dan kaidah yang
berlaku dalam masyarakat; (b). Adanya perilaku yang dikendalikan; (c). adanya
ketaatan.
pegawai yang memiliki disiplin kerja terlihat dari adanya rasa kepedulian
dan inisiatif dengan mencari ide atau cara menyelesaikan pekerjaan,adanya rasa
tanggung jawab dengan berusaha untuk selalu menjaga peralatan kantor dan
20
intropeksi diri bila mengalam kegagalan,adanya rasa memiliki dan rasa solidaritas
dengan bekerja sama dan saling memiliki antar rekan kerja, adanya
Ada dua macam disiplin kerja yaiu disiplin diri dan disiplin kelompok:
1. Disiplin Diri
peran yang sangat efektif bagi berkembangnya disiplin diri. Disiplin diri
organisasi. Dengan disiplin diri seorang karyawan dapat menghar gai diri
2. Disiplin Kelompok
disiplin diri masih diperlukan disiplin kelompok. Hal ini didasarkan atas
yang telah ditentukan oleh perusahaan. Berarti setiap karyawan akan berusaha
bahwa standar ukuran prestasi, salah satunya dengan melalui disiplin yang
21
diterapkan oleh pihak organisasi. Disiplin kelompok akan tercipta jika disiplin
diri telah tumbuh dari dalam sehingga pegawai memiliki disiplin diri sendiri.
memahami standar serta peraturan kerja dengan harap harapan perilaku dan
akan cenderung pada pekerja adiri karyawan Artinya suatu kelompok akan
dapat memberikan peran yang sesuai dengan hak dan tanggung jawabnya.
1) Disiplin Prevent
Tindakan yang dilakukan untuk mendorong akan mentaati ketentuan
atau standar dan peraturan dengan batas wewenang, tugas dan
tanggungjawab serta target kerja tetentu.
2) Disiplin Korektif
Tindakkan yang dilakukan setelah terjadi satu pelanggaran tertentu
sehingga bisa mencegah pelanggaran lebih lanjut dan perilaku karyawan
akan kembali kepada ketentuan standar dan peraturan yang ada. Disiplin
korektif ini biasanya berbentuk jenis hukuman tertentu yang disebut
dengan tindakkan indisipliner dengan tujuan;
a) Memperbaiki perilaku karyawan terhadap pelanggaran ketentuan;
b) Mencegah karyawan atau orang lain melakukan pelanggaran yang
sama
c) Mempertahankan kinerja kelompok yang konsisten dan efektif.
3)Disiplin Progresif
Tindakkan pendisiplinan terhadap setiap pengulangan pelanggar dengan
sanksi atau hukuman yang lebih tinggi.Tujuan dari pendisiplinan progresif
adalah untuk memberikan kesempatan kepada karyawan yang
bersangkutan agar memperbaiki diri sebelum dikenakan hukuman yang
lebih serius. Penegakan disiplin dengan cara ini masih memberi waktu
bagi pimpinan untuk bekerja sama dengan karyawan yang berangkutan
agar memperbaiki kesalahan yang dilakukannya disiplin, prenventif
dilakukan untuk mendorong karyawa agar mentaati peraturan korektif
22
adalah tindakkan yang dilakukan setelah terjadi satu pelanggaran
sehingga bisa mencegah pelanggaran lebih lanjut, sedangkan progresif
adalah bentuk pendisiplinan dimana karyawan melakukan pengulangan
pelanggaran dijatuhkan hukuman yang lebih berat. Tujuannya adalah
mmemberikan kesempatan bagi karyawan untuk memperbaiki diri
sebelum terkena hukuman yang lebih serius. Berdasarka pembentukannya
maka disiplin kerja dapat dibagi menjadi disiplin intrinsik dan disiplin
ekstrinsik. Disiplin intrinsik merupakan merupakan disiplin kerja yang
muncul dari diri sese orang yang dengan kesadaran dan ke sukarelannya,
taat serta patuh terhadap nilai - nilai, norma dan peraturan, khususnya
yang ditetapkan suatu organisasi atau lingkungan dimana karyawan
berada. Sedangkan disiplin ekstrinsik adalah disiplin yang muncul
karena dipaksa oleh orang lain atau pihak lain di luar dirinya untuk
mentaati nilai, norma dan aturan. Biasanya disiplin ini terjadi karena
adanya ancaman sanksi dan hukuman.
Pelayanan Prima
tanggung jawab kegiatan kerjanya. Dimana disiplin kerja adalah suatu upaya
untuk tetap mematuhi peraturan sesuai dengan pedoman yang berlaku pada
organisasi.
manusia yang sempurna, luput dari kekhilafan dan kesalahan. Oleh karena itu
setiap organisasi perlu memiliki berbagai ketentuan yang harus ditaati oleh para
23
anggotanya, standar yang harus dipenuhi. Disiplin merupakan tindakan
berbagai ketentuan tersebut. Dengan perkataan lain, tujuan dari disiplin pegawai
pengetahuan, sikap dan perilaku pegawai sehingga para pegawai tersebut secara
Sukarela berusaha bekerja secara kooperatif dengan para pegawai lain serta
dan motivasi tak langsung. Motivasi langsung adalah motivasi yang diberikan
hari raya, bonus dan bintang jasa. Sedangkan motivasi tak langsung adalah
serta menunjang gairah kerja atau kelancaran tugas sehingga para karyawan betah
mesin yang baik, ruangan kerja yang terang dan nyaman, suasana pekerjaan yang
bekerja. Sejalan dengan tujuan dari penelitian tentang disiplin kerja pegawai yang
dilakukan ini, maka dapat dikatakan bahwa salah satu upaya untuk dapat
organisasi.
24
Adapun cara yang dapat dilakukan adalah dengan disiplin preventif dan
mendorong para karyawan untuk taat kepada berbagai ketentuan yang berlaku
dan memenuhi standar yang telah ditetakan. Artinya melalui kejelasan dan
penjelasan tentang pola sikap, tindakan dan perilaku yang diinginkan dari setiap
berperilaku negatif. Sedangkan disiplin korektif dilakukan jika ada pegawai yang
tergantung pada bobot pelanggaran yang telah terjadi. Pengenaan sanksi dapat
pimpinan yang lebih tinggi dan keputusan akhir pengenaan sanksi tersebut
diambil oleh pejabat pimpinan yang memang berwenang untuk itu. Prosedur
tersebut ditempuh dengan dua maksud, yaitu bahwa pengenaan sanksi dilakukan
secara obyektif dan bahwa sifat sanksi sesuai dengan bobot pelanggaran yang
telah dilakukan.
pelanggaran, pengenaan sanksi harus pula bersifat mendidik dalam arti agar
terjadi perubahan sikap dan perilaku di masa depan dan bukan terutama
25
harus mempunyai nilai pelajaran dalam arti mencegah orang lain melakukan
giat mencapai hasil yang optimal sesuai dengan apa yang diharapkan. Dengan
mencapai hasil yang optimal sesuai dengan apa yang diharapkan, kemudian
26
BAB III
METODE PENELITIAN
deskriptif kualitatif.
3.2.Sumber data
2. Informen yaitu data diperoleh peneliti langsung dari sumbernya yang berupa
1. Dokumentasi yaitu data yang langsung didapat dari tempat / lokasi penelitian
penulis yaitu:
27
penerapan disiplin kerja yang diterapkan dilingkungan Badan Ketahanan
aplikasinya yang saat ini dijalankan oleh seluruh pegawai Badan Ketahanan
langsung kepada responden, dalam hal ini kepada pegawai Observasi, yang
daftar hadir dan daftar hadir pada kegiatan/acara khusus pegawai dan daftar
untuk mendapatkan data yang diperlukan dalam penelitian ini. Data primer
yang dikumpulkan dari responden yang ada tentang disiplin kerja dan
analisis deskriptif melalui tiga alur, yaitu : 1). Data reduction; 2). Data display;
28
Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan Kabupaten Timor Tengah Utara .
Maka peneliti ini menggunakan teknik analisis data kualitatif diskriptif yang
dapat melakukan analisis data sejak pengumpulan data sampai data terkumpul
seluruhnya. Sebelum data dianalisis oleh peneliti terlebih dahulu diolah (data
kode agar mempermudah dalam analisis data. Dalam menganalisis data, penelitian
Analisis data dalam penelitian kualitatif dilakukan mulai sejak awal sampai
29
BAB IV
Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Perencanaan Pembangunan
sebagai berikut :
30
4. Pelayanan tugas dan administrasi kepada instansi terkait dalam rangka
kehutanan;
6. Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Bupati Timor Tengah Utara.
31
7. Perumusan kebijakan penyelenggaraan penyuluhan pertanian, perikanan dan
masyarakat.
14. Merencanakan dan melaksanakan Diklat teknis dan fungsional bagi tenaga
15. Merencanakan dan melaksanakan temu teknis, temu koordinasi, temu tugas
32
19. Pelaksanaan tugas-tugas pembantuan yang diberikan pemerintah Propinlsi
Tengah Utara, dalam kedudukannya dipimpin oleh seorang Kepala Badan, yang
Tengah Utara.
33
Adapun bentuk Struktur Organisasi BKP3 Kabupaten Timor Tengah Utara adalah sebagai berikut :
Lampiran 4.1
Struktur Organisasi
KEPALA BADAN
DRS. EMANUEL ANUNU
SEKRETARIS
Yoseph Kefi,SP
BIDANG KETERSEDIAAN DAN BIDANG KONSUMSI DAN BIDANG PENYELENGGARAAN BIDANG PENGEMBANGAN
DISTRIBUSI PANGAN KEAMANAN PANGAN PENYULUHAN DAN KELEMBAGAAN PENYULUHAN
Robertus Nggorong,SP Drs.Petrus Mali Seran PENGEMBANGAN TEKNOLOGI Siprianus Podhi, SP
Ir. Manase Sira
SUB BIDANG SUB BIDANG SUB BIDANG SUB BIDANG SISTEM SUB BIDANG SUB BIDANG SUB BIDANG SUB BIDANG
KERAWANAN KELEMBAGAAN, KONSUMSI DAN INFORMASI PROGRAMA DAN PENGKAJIAN DAN KELEMBAGAAN KERJASAMA
KETAHANAN PANGAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT PENYULUHAN
PANGAN CADANGAN DAN MUTU PANGAN PENERAPAN
Laurentius Anin,SP Y.Danla
Bhaltasar Neno,SP HARGA PANGAN MASYARAKAT TATA PENYULUHAN TEKNOLOGI Sakarias Suan,SP
Nahak Pius, SP M.Ketmoen, SPt Melky .T Taek,SP Benediktus Neno,SP Ngapa,sp
UPTB
Sumber data : Kasubag kepegawaian Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyulyhan Kabupaten Timor Tengah
Utara
34
Dari Struktur yang ada, maka dijelaskan bahwa terdapat sejumlah jabatan
Tabel 4.1
Jabatan
No Nama Jabatan Keadaan/status
1. Kepala Badan Terisi
saat ini tidak melaksanakan kegiatan ataupun urusan perijinan yang berimplikasi
pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD)
Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan sesuai dengan Peraturan Daerah
TTU Nomor : 9 Tahun 2008 dilengkapi dengan jabatan Kepala satu sekretariat dan 4
35
(empat) Bidang dengan tugas pokok dan fungsi masing-masing jabatan seperti uraian
dibawah ini :
1.Kepala badan
diperoleh hasil yang efektif, efisien, dan akuntabel, demi terwujudnya ketahanan
pangan dan kemandirian petani-nelayan. Dengan rincian uraian tugas sebagai berikut:
dan lima tahunan dari setiap bidang berdasarkan renncana strategis SKPD
36
4) Mengkoordinasikan pengumpulan data, identifikasi, pengolahan dan
pangan, distribusi pangan, harga pangan, akses pangan, konsumsi pangan dan
penyuluhan, metode dan media penyuluhan, sesuai norma dan standar untuk
penyuluhan.
harga pangan, akses pangan, konsumsi pangan dan gizi, mutu pangan dan
keamanan pangan.
segar dan pabrikan pangan skala kecil/rumah tangga untuk menjamin mutu
37
9) Mengkoordinasikan pengembangan kelembagaan penyuluhan dan
penyuluh.
pengambilan keputusan.
13) Menyelenggarakan sinkronisasi program lintas sektor secara rutin dan berkala
laporan kinerja badan sesuai ketentuan dan prosedur yang berlaku untuk
15) Melaksanakan tugas-tugas kedinasan lain yang diberikan atasan, baik secara
38
2.Sekretaris badan
admnistrasi yang cepat, tepat dan lancar dengan rincian uraian tugas
dan kegiatan tahunan serta sumber data yang ada agar tersedia perencanaan
bawahan baik secara tertulis maupun lisan sesuai dengan bidang tugas masing-
1) Menyelia pelaksanaan tugas berdasarkan rencana kerja dan tugas pokok agar
data dari bidang di lingkup badan agar tersedia program kerja yang
partisipatif.
yang berlaku agar terwujud aparatur yang handal dan memiliki kompetensi.
kepada semua unsur yang ada di badan agar tercipta pelayanan administrasi
39
5) Melaporkanpengawasan melekat, budaya kerja,kinerja badan, kinerja
Harga dan Akses pangan Berdasarkan prosedur dan ketentuan yang berlaku untuk
peningkatan distribusi dan aksesibilitas pangan, dengan rincian uraian tugas sebagai
berikut:
1) Membagi tugas dan memberi petunjuk teknis kepada bawahan secara tertulis
pelaksanaan tugas;
40
3) Menyelia Pelaksanaan Tugas berdasarkan Rencana Kerja agar tercapai hasil
6) Mengatur layanan penyajian data dan informasi harga pangan melalui media
periodik;
pangan masyarakat;
10) Melaporkan hasil pelaksanaan tugas secara berkala dan insidentil kepada
41
11) Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala BKP3
Bibang ini membawahi Sub. Bidang Konsumsi dan Mutu Pangan Masyarakat
konsumsi informasi pangan, mutu dan keamanan pangan berdasarkan ketentuan dan
2. Menyelia pelaksanaan tugas berdasarkan rencana kerja agar tercapai hasil yang
terhadap konsumsi pangan dan gizi, mutu pangan dan keamanan pangan sesuai
keputusan selanjutnya.
42
5. Melakukan pembinaan, pengendalian dan evaluasi terhadap konsumsi pangan
dan gizi, mutu pangan, keamanan pangan sesuai norma dan standar untuk
periodik
43
sumber daya manusia petani-nelayan dan adopsi inovasi teknologi pertanian,
SKPD
2. Membagi tugas dan memberi petunjuk teknis kepada bawahan secara tertulis
pelaksanaan tugas.
perikanan dan kehutanan serta paket teknologi berdasarkan norma dan standar
masyarakat di dalam dan sekitar kawasan hutan) dan pelaku usaha (perorangan
dan koorporasi)
44
7. Melakukan pembinaan terhadap penyelenggaraan penyuluhan sesuai norma,
standar dan peraturan yang berlaku agar terciptanya kemitraan antara pelaku
9. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas secara berkala dan insidentil kepada atasan
sebagai pertanggungjawaban.
Kerjasama Penyuluhan.
Ketentuan dan Prosedur yang berlaku untuk meningkatkan pelayanan, pangkalan data
dan jaringan Informasi Penyuluhan, dengan rincian uraian Tugas sebagai berikut :
2) Membagi tugas dan memberi petunjuk teknis kepada bawahan secara tertulis
pelaksanaan tugas;
45
4) Menyelia kebijakan dan strategi pengembangan penyuluhan pemerintah
10) Melaksanakan tugas tugas lain yang diberikan oleh Kepala BKP3.
46
Tabel 4.2
Data Sarana dan Prasarana
No Jenis Barang Jumlah Keadaan Sumber Dana
1 Kendaraan Roda 4 2 unit Baik APBN
2 Kendaraan Roda 2 60 unit Baik APBN
3 Traktor Lahan Kering 3 unit Baik APBN + APBD
4 Hand Traktor 5 unit Baik APBD I
5 Gedung Kantor 1 unit Baik APBD
6 Gedung BPP (Kecamatan) 4 unit 2 rusak + 2 APBD
7 Meja Biro 9 unit baik APBD
8 Meja Biro 37 unit Baik APBD
9 Lemari kayu arsip 12 unit Baik APBD
10 Lemari kaca arsip 2 unit Baik APBD
11 Rak buku 2 unit Baik APBD
12 Kursi Sofa 2 unit Baik APBD
13 Meja Kaca 2 unit Baik APBD
14 Meja Komputer 8 unit Baik APBD
15 Brankas 1 unit Baik APBD
16 Meja Plastik 4 unit Baik APBD
17 Kotak sampah 19 unit Baik APBD
18 Dispenser Mini 6 unit Baik APBD
19 PC. Komputer 2 unit Baik APBD
20 Komputer layar datar 2 unit Baik APBD
21 Laptop 5 unit Baik APBD
22 Camera Digital 2 unit Baik APBD
23 Handy Camp 1 unit Rusak APBD
24 Printer 3 unit Baik APBD
25 Kursi Kayu 11 unit Rusak APBD
Visi dan Misi BKP3 Visi Kabupaten Timor Tengah Utara Tahun 2011-
2015 adalah: Terwujudnya masyarakat TTU yang sejahtera, adil, demokratis dan
47
Berdasarkan Visi Kabupaten Timor Tengah Utara, maka lahirlah Visi Badan
Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan Tahun 2015- 2017 sebagai berikut :
berikut: Bahwa Untuk Mencapai Masyarakat TTU Yang Sejahtera Pada Tahun
2015 dari Aspek Ketahanan Pangan , Maka Kebutuhan Akan Pangan Dalam Jumlah
Yang Cukup, Dengan Mutu Yang Terjamin, Aman Dikonsumsi Dan Terjangkau
Harganya Oleh Setiap Rumah Tangga, Adalah Suatu Keharusan Yang Didukung Pula
Oleh Kelembagaan Pelaku Utama dan Pelaku Usaha sebagai Komponen Utama
Terus Menerus, Dapat Mengambil Tindakan Secara Cepat dan Tepat,Dapat Merespon
tangg, yang tercermin dari tersedianya pangan yang cukup baik jumlah maupun
48
3).Pelaku utama adalah : masyarakat di dalam dan di sekitar kawasan hutan,
keluarga intinya;
4).Pelaku usaha adalah : perorangan warga negara Indonesia atau korporasi yang
yang memiliki kepercayaan diri, mampu mengambil tindakan tepat dan cepat,
pihak lain;
pelaku usaha yang selalu berorientasi pasar, efisiensi tinggi, mampu merespon
7).Masyarakat yang sejahtera yaitu suatu kondisi masyarakat yang aman dan
tentram, bebas dari segala gangguan alam ataupun akibat ulah manusia serta
Kabupaten TTU maka telah ditetapkan MISI Badan Ketahanan Pangan dan
49
1).Mewujudkan pelayanan prima, akuntabel dan transparan ( Good governance)
prasarana;
pekerjaan dalam tempo atau tenggang waktu yang singkat dapat terselesainya
50
sudah mulai baik sebab pekerjaan yang diberikan oleh atasan diselesaikan
dengan cepat karena selama ini tidak ada pegawai yang menunda-nunda
pekerjaan yang di berikan oleh pimpinan/kepala.
Disiplin kerja pegawai dapat terlaksana dengan baik atas kesadaran dari dalam
diri pegawai akan pentingnya disiplina kerja sebab peraturan dan tata tertib
yang ada jelas dan tegas ,oleh itu dalam melaksanakan tugas kita tiap hari
harus berpedoman pada aturan yang ada
.Dari apa yang dikemukakan diatas dapat disimpulkan bahwa disiplin pegawai dalam
hal disiplin kerja sudah baik. Semua karyawan sudah cepat dalam melaksanakan
pekerjaan sesuai dengan peraturan yang berlaku dan disiplin kerja pegawai dapat
terlaksana dengan baik atas kesadaran dari dalam diri pegawai akan pentingnya
disiplinan kerja.
biasa dimana bila selesai kerja harus disahkan oleh pimpinan dan apabila pimpinan
penyelesaikan tugas selalu tepat waktu karena fasilitas yang dipakai untuk
melakanakan tugas selau ada walaupun masih banyak kekurangan-
kekurangannya tetapi selalu menyelesaikan pekerjaan tepat pada waktu yang di
tentukan oleh atasan.
Pernyataan ini juga dikuatkan oleh Bapak Falentinus Tnesi sebagai berikut:
51
Hal yang sama dinyatakan oleh Ibu Veronika K.Laot sebagai berikut :
pekerjaan itu bisa selesai tepat waktu asal fasilitas yang digunakan tidak
mengalami gangguan atau rusak .
sistim disposisi yaitu setiap surat yang masuk harus lewat sekertaria baru ke
pimpinan untuk didisposisikan kepada Kabid atau Kasubid atau tidak
langsung tujuan dari surat tersebut.
Dari apa yang dikemukakan diatas dapat disimpulkan bahwa disiplin pegawai
dalam hal kerja sudah baik. Semua karyawan sudah cepat dan tepat melaksanakan
tugas /pekerjaan sesuai dengan waktu yang diberikan dan menggunakan sistim tidak
Hal yang sama dengan bapak Yoseph Kefi juga disampaikan oleh bapak
disiplin kerja pegawai dapat terlaksana dengan baik atas kesadaran dari dalam
diri pegawai akan pentingnya disiplin kerja dan ada peraturannya sudah jelas
dan tegas dalam melaksanakan serta para pegawai harus berpedoman pada tata
tertib yang berlaku .
dalam melaksanakan tugas dan kerja pegawai selama ini berpatokan pada
aturan kerja sehingga pekerjaan yang dikerjakan selalu cepat dan tepat pada
waktu yang ditentukan.
52
kendaraan beroda dua dan roda empat sehingga tidak mengganggu aktifas
pegawai di kantor maupun di desa sebab semua fasilitas ditujukan demi
menunjang kelancaran pekerjaan sehingga pekerjaan dapat terselesaikan
dengan seefektif dan seefisien mungkin.
mungkin dan bertanggung jawab dan bisa dikatakan konsisten Dalam melaksanakan
tugas para pegawai Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan dilengkapi
sebagainya.
4.3.Pembahasan.
Dalamm kaitan itu, maka aparat pemerintah harus dapat memberikan pelayanan
yang lebih profesional, efektif, efisien, sederhana, transparan, tepat waktu, dan
daya untuk menjalankan berbagai tugas dan fungsi dalam rangka merealisasikan
tujuan-tujuannya. Hal ini sejalan dengan pengertian organisasi dari Schulze (dalam
53
Dalam pengertian ini kiranya dipahami bahwa satu diantara berbagai sumber daya
sebagai penggerak organisasi tersebut. Apabila dikaitkan dengan hasil analisis dalam
penelitian ini maka dapat dikemukakan bahwa kecepatan kerja dari aparat dalam
melaksanakan tugas dan pekerjaannya masih rendah. Hal ini mengindikasikan bahwa
aparat masih kurang cepat dalam melaksanakan tugas sebagaimana mestinya. Hal
motivasi dari dalam diri sebagai pendorong kerja yang berupa kesadaran mengenai
pentingnya atau manfaat pekerjaan yang dilaksanakannya. Dengan kata lain motivasi
ini bersumber dari pekerjaan yang dikerjakan, baik karena mampu memenuhi
memberikan harapan tertentu yang positif dimasa depan. Misalnya pekerja yang
bhwa:
Suatu potensi intrinsik yang bersifat internal yang telah ada pada diri manusia,
ia dapat bersifat pasif tetapi juga bisa bersifat aktif. Apabila ia bersifat aktif
maka ia membutuhkan respon.
54
Demikian halnya juga dengan motivasi ekstrinsik, yaitu suatu pendorong
kerja yang bersumber dari luar diri pekerja sebagai individu, berupa suatu kondisi
penelitian ini bahwa aparat sebagai pelayan masyarakat mengharapkan adanya suatu
perhatian dari pimpinan baik pimpinan di tingkat bawah maupun pimpinan di tingkat
atas (kepala ) .
organisasi harus memiliki komitmen yang kuat dalam menjalankan tugas dan
sebelumnya bahwa tugas dan fungsi adalah sebagai garda terdepan pemerintah daerah
yang bertugas secara langsung dan berhadapan dengan masyarakat. Oleh karena itu
kewenangannya.
Berkaitan dengan itu, maka kecepatan kerja aparat menjadi sangat penting
artinya dalam upaya untuk lebih memaksimalkan proses kecepatan secara efektif,
efisien dan bertanggung jawab. Penjelasan ini juga mencoba menguraikan bagaimana
didalamnya. Oleh karena itu, motivasi kerja aparat sebagai penggerak dalam
55
menjalankan tugas dan tanggungjawab masing-masing harus dimiliki oleh setiap
individu dan selanjutnya dapat menjadi kekuatan yang besar dari suatu organisasi
Dalam konteks penyelenggaraan pelayanan yang berkualitas sebagai visi dan tujuan
publik (birokrasi publik) harus mengubah posisi dan peran (revitalisasi) dalam
memberikan layanan publik. Dari yang suka mengatur dan memerintah berubah
menjadi suka melayani, dari yang suka menggunakan pendekatan kekuasaan, berubah
menjadi suka menolong menuju ke arah yang fleksibel dan yang sloganis menuju
cara-cara kerja yang realistik pragmatis. Sebagai seni, layanan itu terbentuk sebagai
dengan kondisi orang, makhluk, atau lingkungan yang dilayaninya. Oleh sebab itu,
berfikir positif. Oleh karena itu,apabila dikaitkan dengan hasil penelitian dan
56
pengolahan data maka dapat disimpulkn bahwa untuk dapat meningkatkan
diperlukan adanya perbaikan kerja pemerintahan secara lebih baik dan berorientasi
Kualitas pelayanan civil sangat tergantung kepada individual aktor. Hal ini
memberi pemahaman bahwa pelayanan yang berkualitas sangat ditentukan
oleh keseluruhan aspek dari manusia selaku pegawai atau birokrat termasuk
motivasinya. Suatu pelayanan yang berkualitas dengan sendirinya akan
memberikan kepuasan kepada masyarakat .
seperti yang dikemukakan oleh Tjiptono (1996 : 54) bahwa :kualitas pelayanan
Mengacu pada pendapat tersebut maka analisis terhadap kualitas layanan civil
menitik beratkan pada upaya untuk mengetahui tingkat kepuasan masyarakat terhadap
kualitas layanan yang diberikan. Kualitas layanan civil yang secara signifikan
dipengaruhi oleh motivasi kerja aparat berdasarkan hasil penelitian dan pengolahan
semakin kompleks menuntut adanya suatu pelayanan yang sempurna dan berkualitas,
dan hal itu tidak dapat diwujudkan oleh aparat sebagai abdi negara dan abdi
masyarakat.
Kecepatan dalam proses layanan civil belum terlihat secara signifikan, bahkan
masih ditemui proses layanan yang berbelit dan membutuhkan waktu yang relatif
57
lama. Kecepatan dalam hal ini dimaksudkan agar layanan civil diperoleh masyarakat
dengan cepat dan tidak perlu berlama-lama. Untuk itu aparat harus memeliki
kesiapan merealisasikan kebutuhan tersebut, tanpa ada alasan untuk menunda atau
maka dapat dikatakan bahwa secara umum motivasi kerja aparat pada Badan
dan konsisten kerja pegawai negeri sipil belum sesuai dengan harapan dan tuntutan
motivasi dalam diri setiap pegawai dengan maksud mampu berkreatifitas dan
Ketepatan dan kecepatan, yaitu adanya kepastian waktu, kuantitas, kualitas dan
finasial yang dibutuhkan. Prinsip yang harus dijadikan sebagai pedoman adalah
semakin cepat semakin baik. Prinsip pelayanan yang harus dikembangkan dalam
suatu institusi adalah pelayanan prima yang berbasis kecepatan dan ketepatan. Bukan
58
prinsip gremet-gremet angger slamet atau lambat-lambat tetapi selamat, tetapi cepet-
cepet angger selamet. Makanya yang diperlukan adalah kecepatan dan ketepatan.
Kerja yang cepat dan tepat merupakan kerja yang menggunakan keterukuran
yang jelas. Jika pekerjaan bisa diselesaikan sehari maka akan diselesaikannya tepat
waktu. Jika pekerjaan itu menghabiskan anggaran tertentu, maka akan dilaksanakan
sesuai dengan ukuran anggaran yang tepat. Jika bisa seperti itu maka tidak akan
terjadi kasus mark up dan sebagainya, juga bukan kerja yang menjadikan sesuatu
intelektual dan emosional. Ternyata di dalam kehidupan ini yang dibutuhkan bukan
sekedar orang yang cerdas secara intelektual saja. Kenyataannya banyak orang yang
cerdas intelektual tetapi justru tidak berhasil dalam kehidupannya. Kehidupan ini
bukan hanya membutuhkan logika akan tetapi juga kecerdasan emosi yang didasari
Melalui kecerdasan logika manusia akan menyatakan ya atau tidak. Akan tetapi untuk
keteguhan dan ketegasan. Dan yang tidak boleh dilupakan adalah kecerdasan spiritual
ketiganya dalam kerja maka seseorang akan bisa meraih kebahagiaan yang memadai.
Berdasark uraian pekerjaan data focus di atas dalam sebuah organisasi baik
59
garis besar mengenai apa saja kewajiban, tanggung jawab dan wewenang yang
dipegang serta harus dilaksanakan oleh para pegawai. Selain itu, uraian pekerjaan
juga menjelaskan tentang tata cara pelaksanaan tugas - tugas tersebut demi
Berdasarkan penjelasan di atas, uraian pekerjaan yang memuat tugas pokok dan
fungsi untuk para pegawai tersebut memiliki peran yang cukup penting dalam
organisasi sehingga harus disusun secara jelas dan terarah. Hal tersebut dikarenakan
meskipun perancangan pekerjaan telah dilakukan dengan benar, akan tetapi pekerjaan
tersebut harus ditetapkan secara jelas sebagai pedoman kerja pegawai, maka dalam
60
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
baru tapi menggunakan metode biasa yaitu kalau pimpinan keluar harus tunggu
2. Sementara kecepata kerja pegawai dalam melaksanakan pekrjaan sudah cepat dan
teliti sehingga tidak ada yang dilupakan seperti surat menyurat harus di paraf dari
kepala sub bidang dilanjutkan dengan kepala bidang dengan berakhir di pimpinan
untuk ditanda tangan lalu dikirim ke Alamat tujuannya dan menggunakan metode
tidak langsung.
3. Segala tugas dan kerja sudah konsistensi dengan aturan kerja yang berlaku sudah
tugas.
5.2. Saran
1. Untuk melaksanakan pekerjaan yang dikerjakan harus tekun sehingga cepat selesai
menggunakan metode yang berlaku yaitu koreksi dari kepala sub bidang sampai
3.Dalam melaksanakan tugas dan pekerjaan harus berpatokan dengan aturan yang
berlaku
61
DAFTAR PUSTAKA
Sumber lain
___. 2008. Ciri Orang Berdisiplin
(online) http://www.avin.staff@ugn.ac.id diakses pada 5 April 2013
Kusumadiantho, Herman. 2000. Jurnal Universitas Pelita Harapan
Leteiner & Levin, Terjemahan Soejono. Disiplin Kerja
Karyawan (online)http://elib.unikom.ac.id/files/disk1/490/jbptunikompp-gdl-andisetiad-
24496- 4-unikom_a-i.pdfdiakses pada 5 April 2013
Subekti, Heru. 2008. Disiplin kerja.
http://subektiheru.blogspot.com/2008/03/disiplin-kerja.html
Sudrajat, Ahmad. 2008. Konsep Disiplin Kerja.http://akhmadsudrajat, Kerja.http:
Kerja.http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/11/05 /konsep-disiplin kerja
62