You are on page 1of 6

PHARMACONJurnal Ilmiah Farmasi UNSRAT Vol. 5 No.

1 FEBRUARI 2016 ISSN 2302 - 2493

PERBEDAAN JUMLAH PERTUMBUHAN KOLONI BAKTERI


RONGGA MULUT SEBELUM DAN SESUDAH MENGGUNAKAN
OBAT KUMUR YANG MENGANDUNG CHLORHEKSIDINE

Widya A.Patabang1), Michael A.Leman1), Jimmy Maryono1)


1)
Program Studi Pendidikan Dokter Gigi Fakultas Kedokteran

ABSTRACT

Mouthwashes often used for daily plaque control, especially for individuals with poor oral clea
rance. Rinsing with mouthwash can eliminate bacteria in the oral cavity between teeth that are not re
ached by the toothbrush. Chlorheksidine, a kind of antiseptic used by many health experts as a good d
ental cleaning and dental disease treatment drugs. Chlorheksidine also grouped into two groups: chlo
rheksidine nonalcoholic and alcoholic chlorheksidine. The purpose of this study to determine differen
ces in the number of bacterial colonies growing oral cavity before and after using mouthwash contain
ing chlorheksidine. This study is a quasi-experimental research (quasi experiment) with pretest and p
ostest study design controlled group that carried out in the Laboratory of Microbiology, Faculty of M
edicine Unsrat with a sample of 10 people. Criteria for inclusion in this study are 20-25 years old, wit
h good oral clearens, and willing to participate in research. Exclusion criteria in this study is taking d
rugs orally or systemic antibiotics, using braces and there are lesions in the oral cavity.The average v
alue before rinsing with chlorheksidine that 105CFU/mL, and after gargling with chlorheksidine that
101CFU/mL with the differences 104CFU/mL. Conclusion :The results showed that a decline in growt
h in the number of colonies of bacteria of the oral cavity after rinsing with mouthwash which containi
ng chlorheksidine.

Key words :mouthwashes, colonies of bacteria, chlorheksidine

ABSTRAK

Obat kumur sering digunakan untuk kontrol plak sehari-hari, khususnya bagi individu dengan
kebersihan mulut yang buruk. Berkumur dengan obat kumur dapat menghilangkan bakteri rongga
mulut di cela-cela gigi yang tidak terjangkau oleh sikat gigi. Chlorheksidine jenis antiseptik yang
banyak digunakan oleh para ahli kesehatan gigi baik sebagai pembersih dan obat pengobatan penyakit
gigi. Chlorheksidine dikelompokkan menjadi dua kelompok yaitu chlorheksidine tanpa alkohol dan
chlorheksidine beralkohol. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perbedaan jumlah pertumbuhan
koloni bakteri rongga mulut sebelum dan sesudah menggunakan obat kumur yang mengandung
chlorheksidine.Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental semu (quasi eksperiment) dengan
rancangan penelitian pretest dan postestcontrolled grup yang dilaksanakan di Laboratorium
Mikrobiologi Fakultas Kedokteran Unsrat dengan sampel sebanyak 10 orang. Kriteria inklusi dalam
penelitian ini yaitu berusia 20-25 tahun, kebersihan mulut yang baik, dan bersedia berpartisipasi
dalam penelitian. Kriteria ekslusi dalam penelitian ini yaitu mengonsumsi obat-obatan oral maupun
antibiotik sistemik, menggunakan kawat gigi dan terdapat lesi dalam rongga mulut. Hasil penelitian
menunjukkan nilai rata-rata sebelum berkumur dengan chlorheksidine yaitu 105CFU/mL dan sesudah
berkumur dengan chlorheksidine yaitu 101CFU/mL dengan nilai selisih 104CFU/mL. Kesimpulan
Penurunan pertumbuhan jumlah koloni bakteri rongga mulut sesudah berkumur dengan obat kumur
yang mengandung chlorheksidine.

Kata kunci : obat kumur, koloni bakteri, chlorheksidine

26
PHARMACONJurnal Ilmiah Farmasi UNSRAT Vol. 5 No. 1 FEBRUARI 2016 ISSN 2302 - 2493

PENDAHULUAN membelah diri dalam hitungan jam atau


Obat kumur merupakan larutan at hari. Beberapabakteri memiliki plasmid
au cairan yang digunakan untuk membe DNA yang berperan dalam menimb
rsihkan rongga mulut dengan sejumlah ulkan suatu penyakit dan resistensi ter
tujuan antara lain untuk menyingkirkan hadap antimikroba (Tommie, 2009).
bakteri perusak, bekerja sebagai penye Beberapa bakteri anaerob yang
mbuh, untuk menghilangkan bau mulut, menghuni rongga mulut antara lain
mempunyai efek terapi dan menghilang sebagai berikut : Treponema denticola,
kan infeksi atau mencegah karies gigi (A Fusospirochaeta, Veilonella, (Jobin
kande OO, 2004). MC,2007) Porphyromonas gingivalis
Obat kumur sering digunakan unt (Duncan, 2008) Aggregatibacter
uk kontrol plak sehari-hari, khususnya b actinomycetemcomitans,(Fine,2008)Lac
agi individu dengan kebersihan mulut y tobacillus (Ljungh, 2009).
ang buruk. Penggunaan obat kumur dala Jumlah bakteri rongga mulut yang
m kontrok plak secara mekanis sehari-h berbeda pada tiap individudipengaruhi oleh
ari ditujukan sebagai tambahan dalam p : obat-obatan, usia, (Bowden GH, 1992),
enyingkiran plak dengan secara mekanis penyakit (Barbara M, 2012), protesa,
.Berkumur dengan obat kumur dapat me kebiasaan (Nila Kusuma, 2014), kebersihan
gigi dan mulut, makanan (Madigan A,
nghilangkan bakteri di sela-sela gigi yan 1996).
g tidak terjangkau oleh sikat gigi. Meka
nisme kerja obat kumur adalah member METODE PENELITIAN
sihkan rongga mulut secara mekanikdan Desain penelitian ini merupakan
kimiawi. Hal ini disebabkan berkumurd penelitian eksperimental semu (quasi
engan obat kumur dapat mencapai lebih eksperiment) dengan rancangan penelitian
banyak permukaan-permukaan rongga pre test dan post test controlled group.
mulut, sehingga efektivitas kontrol plak Penelitian dilakukan di Laboratorium
meningkat (Rawlinson A.Pollingston, 2 Mikrobiologi Fakultas Kedokteran
008). Universitas Sam Ratulangi Manado pada
Chlorheksidineadalah antiseptik y bulan Juni-November 2015. Subjek dari
ang termasuk golongan bisbiguanide ya penelitian ini ialah koloni bakteri
ng umumnya digunakan dalam bentuk g rongga mulut pada mahasiswa semester
lukonatnya. Chlorheksidine digunakan s VII Kedokteran Gigi Unsrat. Sampel
ebagai surgical scrub, moutwash, neona diambil secara convenience sampling
tal bath, dan general skin antiseptik. Ch yaitu sampel yang dipilih dengan
lorheksidinemenyerang bakteri Gram po pertimbangan kemudahan. Pada
sitif dan negatif, bakteri ragi, jamur, pro penelitian ini besarnya sampel yang
tozoa, alga, dan virus. Chlorheksidine m digunakan berjumlah sepuluh orang
erupakan antiseptik dan desinfektan yan yang sama pada kelompok sebelum dan
g mempunyai efek bakterisidal dan bakt kelompok sesudah. Pertumbuhan koloni
eriostatik terhadap bakteri Gram positif bakteri rongga mulut yaitu bakteri-
dan negatif. Chlorheksidineefektif meng bakteri yang tumbuh pada media
urangi radang gingival, akumulasi plakd nutrient agar plate yang diperoleh
an kontrol plak pada perawatan radang langsung dari hasil kumuran sampel di
gingivitis (Haveles, 2000). Laboratorium Mikrobiologi Fakultas
Bakteri adalah suatu mikroorganis Kedokteran Universitas Sam Ratulangi
me prokariotik (tidak memiliki membra Manado dan dilihat serta dihitung
n inti) dan berkembang biak dengan car jumlah koloni bakterinya menggunakan
a membelah diri. Sebagianbesar bakteri alat colony counter dan dinyatakan
dengan satuan koloni. Obat kumur

27
PHARMACONJurnal Ilmiah Farmasi UNSRAT Vol. 5 No. 1 FEBRUARI 2016 ISSN 2302 - 2493

merek X merupakan obat kumur yang melakukan perhitungan jumlah koloni


mengandung Chlorheksidine aktif bakteri pada kelompok sebelum dan
berkosentrasi 0,2 % dan tidak kelompok sesudah dengan
mengandung alkohol. Alat-alat yang menggunakan alat colony counter. Hasil
digunakan dalam penelitian ini yaitu dari perhitungan jumlah koloni bakteri
pipet ukur, tabung reaksi, tabung untuk Chlorheksidine disebut hasil (H).
penampung steril, colony counter, Analisis data pada penelitian ini Data
stopwatch, dan media nutrient agar dari penelitian ini akan dianalisis
plate. Media ini berfungsi sebagai dengan menggunakan uji dependent t-
media penyubur untuk pertumbuhan test menggunakan program SPSS dan
dari mikroorganisme.Bahan-bahan yang Microsoft Excel, serta akan disajikan
digunakan dalam penelitian ini yaitu dalam bentuk tabel. Hasil penelitian
obat kumur Chlorheksidine 0,2% dan mengenai jumlah koloni bakteri rongga
aquadest steril. Sebelum pengumpulan mulut sebelum dan sesudah berkumur
data, mahasiswa yang menjadi sampel dengan obat kumur yang mengandung
penelitian diberikan penjelasan tentang Chlorheksidine dapat dilihat pada Tabel
maksud dan tujuan penelitian, manfaat 1.
penelitian, prosedur penelitian, alur
penelitian, dan cara kerja dari penelitian Tabel 1. Hasil jumlah koloni bakteri pada
kelompok sebelum dan sesudah berkumur
ini. Setelah itu, diberikan informed
dengan obat kumur yang mengandung
consent kemudian diminta untuk diisi Chlorheksidine.
dan ditandatangani untuk melakukan
persetujuan. Semua sampel penelitian
diinstruksikan sebelum satu jam
penelitian tidak boleh makan dan
minum. Setiap sampel berkumur dengan
aquadest steril 15 mL selama 30 detik.
Hasil dari kumuran dari sampel
penelitian tadi ditampung dalam tabung
penampung steril kemudian diambil 1l
dan diratakan di atas nutrient agar
plate. Kemudian diinkubasi pada suhu
370C selama 24 jam. Untuk hasil
kumuran aquadest sterildisebut sebagai
kelompok sebelum berkumur dengan Berdasarkan Tabel 1 di atas
Chlorheksidine. Sepuluh sampel yang terlihat bahwa jumlah koloni bakteri
sama pada kelompok sebelum, rongga mulut pada sebelum berkumur
dengan obat kumur yang mengandung
berkumur lagi dengan Chlorheksidine
Chlorheksidine mengalami hasil yang
sebanyak 15 mL selama 30 detik. Hasil bervariasi. Jumlah koloni bakteri rongga
kumuran ditampung lagi dalam tabung mulut sebelum berkumur dengan obat
penampung steril lalu diambil 1L dan kumur Chlorheksidine terlihat yang paling
diratakan di atas nutrient agar plate kecil yaitu pada sampel 5 dengan jumlah
kemudian diinkubasi pada suhu 37C 103CFU/mL, sedangkan jumlah koloni
selama 24 jam. Untuk hasil kumuran bakteri paling banyak terdapat pada sampel
Chlorheksidine 0,2% disebut sebagai 1, 7, 9, 10 dengan jumlah 107CFU/mL.
kelompok sesudah berkumur dengan Jumlah koloni bakteri sesudah berkumur
Chlorheksidine. Satu hari kemudian, obat kumur yang mengandung
peneliti dan petugas lab mulai chlorheksidine terlihat hasil yang bervariasi
juga. Jumlah koloni bakteri rongga mulut

28
PHARMACONJurnal Ilmiah Farmasi UNSRAT Vol. 5 No. 1 FEBRUARI 2016 ISSN 2302 - 2493

sesudah berkumur dengan obat kumur yang disebabkan karena efek bakterisid dari
mengandung Chlorheksidine terlihat yang Chlorheksidine (Kplowitz GJ, 2008
paling sedikit yaitu pada sampel 2, 3, 5, 7 Prijantojo, 1996). Adanya perbedaan
dan 10 dengan jumlah koloni bakteri 0 jumlah dan jenis bakteri rongga mulut yang
CFU/mL, sedangkan jumlah koloni bakteri berbeda-beda pada tiap sampel dapat
terbanyak terdapat pada sampel 6 dengan menyebabkan jenis bakteri yang peka
jumlah koloni bakteri 104CFU/mL. Selisih terhadap Chlorheksidine dan kekuatan
jumlah koloni bakteri sebelum dan sesudah tekanan daya berkumur yang berbeda-beda
berkumur dengan menggunakan obat pada tiap sampel juga mungkin
kumur yang mengandung Chlorheksidine menyebabkan terjadinya perbedaan pada
yang paling besar terdapat pada sampel 7 besarnya nilai selisih dari jumlah koloni
dan 10 yaitu sebesar 107CFU/mL, bakteri sebelum dan sesudah berkumur
sedangkan yang paling kecil terdapat pada dengan Chlorheksidine pada sampel
sampel 4 dan 6 yaitu sebesar 101CFU/mL. penelitian (Sriwidodo, 1996 Prijantojo,
1992). Pada sampel 7 dan 10 telihat
Tabel 2. Uji Satistik penurunan jumlah koloni bakteri dari
107CFU/ml menjadi 0 CFU/mL. Penurunan
jumlah koloni bakteri rongga mulut
sebelum dan sesudah menggunakan obat
kumur yang mengandung Chlorheksidine
terlihat juga pada sampel lain, tetapi tidak
sebesar pada sampel 7 dan 10. Hal ini
mungkin disebabkan karena jenis bakteri
Tabel 2 menunjukkan nilai p = 0,011 (p < rongga mulut yang berbeda-beda pada tiap
0,05), maka dapat disimpulkan bahwa sampel yang peka terhadap Chlorheksidine.
terdapat perbedaan pertumbuhan koloni Kelebihan utama dari Chlorheksidine
bakteri yang bermakna antara kelompok dibandingkan dengan obat kumur lainnya
sebelum dan kelompok sesudah bahwa perlekatannya dengan substansi
menggunakan obat kumur yang jaringan rongga mulut. Ikatan yang baik
mengandung Chlorheksidine, dimana dengan jaringan lunak maupun keras pada
jumlah koloni bakteri rongga mulut pada mulut menyebabkan efek Chlorheksidine
kelompok sesudah menggunakan obat bertahan dalam jangka waktu yang lama
kumur yang mengandung chlorheksidine setelah digunakan. Jumlah bakteri dalam
lebih sedikit dibandingkan dengan saliva secara perlahan berkurang mencapai
kelompok sebelum menggunakan obat antara 10-20% dibandingkan jumlah awal
kumur yang mengandung Chlorheksidine. sebelum pemakaian dan tetap bertahan
selama 7-12 jam (Marinone MG, 2000
PEMBAHASAN Mathur S, Decker, 2008). Hasil penelitian
Berdasarkan perhitungan hasil jumlah ini sesuai dengan penelitian sebelumnya
koloni bakteri rongga mulut pada kelompok yang dilakukan oleh Adniana
sebelum dan kelompok sesudah berkumur Nareswarimengenai perbedaan efektifitas
dengan obat kumur yang mengandung obat kumur chlorheksidine dalam
Chlorheksidine terdapat perbedaan jumlah menurunkan jumlah koloni bakteri rongga
koloni bakterinya. Adanya perbedaan mulut yang menunjukkan bahwa terdapat
tersebut mungkin disebabkan oleh perbedaan yang bermakna pada antara
perbedaan jumlah koloni bakteri yang hidup penurunan jumlah koloni bakteri rongga
di dalam rongga mulut tiap sampel mulut setelah berkumur dengan obat kumur
(Sriwidodo, 1996). Berdasarkan hasil yang mengandung Chlorheksidine tanpa
penelitian ini juga terlihat adanya selisih alkohol dan setelah berkumur dengan
jumlah koloni bakteri rongga mulut Chlorheksidine beralkohol. Pada penelitian
sebelum dan sesudah menggunakan obat Nareswari, penurunan bakteri rongga mulut
kumur yang mengandung Chlorheksidine dari kedua preparat Chlorheksidine
(p<0,05). Nilai selisih ini mungkin menunjukkan efektifitas yang cukup tinggi

29
PHARMACONJurnal Ilmiah Farmasi UNSRAT Vol. 5 No. 1 FEBRUARI 2016 ISSN 2302 - 2493

dalam menurunkan jumlah koloni bakteri in healthy adults. African Journal


rongga mulut yaitu 77,4 % pada kelompok of Biomedical Research. 7: 125-6.
yang berkumur dengan Chlorheksidine
tanpa alkohol dan 92,61 % pada kelompok Barbara M. van Amerongen, 2012,
yang berkumur dengan Chlorheksidine
Effect of High-Dose Vitamin D3
beralkohol (Adniana Nareswari, 2010).
Hasil dalam penelitian ini menunjukkan
Intake on Ambulation, Muscular
terdapat perbedaan bermakna antara Pain and Bone Mineral Density in
kelompok sebelum dan kelompok sesudah a Woman with Multiple Sclerosis:
menggunakan obat kumur yang A 10-Year Longitudinal Case
mengandung Chlorheksidine dengan nilai p Report. International Journal
< 0,05. Moleculer Sciences. 13(10):
1346113483.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian ini dapat Bowden GH, Hamilton IR,1992,
disimpulkan bahwa terdapat perbedaan Environmental pH as a factor in
yang bermakna antara jumlah pertumbuhan
the competition between strains of
koloni bakteri rongga mulut sebelum dan
sesudah menggunakan obat kumur yang
the oral streptococci
mengandung Chlorheksidine. Streptococcus mutans, S. sanguis,
and "S. mitior" growing in
SARAN continuous culture. Can J
1. Masyarakat dapat menggunakan obat Microbiol. 33(9):824827.
kumur yang mengandung
Chlorheksidine untuk menurunkan Decker, Gabriele Maier, DetlefAxmann,
jumlah koloni bakteri yang berlebihan di PhD, Michael Brecx, Prof
dalam rongga mulut. Christiane von Ohle, DM, 2008.
2. Untuk penelitian selanjutnya, Effect of xylitol versus
diharapkan dapat menggunakan alat
chlorhexidine as single rinses on
ukur dengan spektrum yang lebih luas
sehingga peneliti dapat mengetahui
intial biofilm formation of
jenis-jenis bakteri-bakteri yang ada di cariogenic streptococci
dalam rongga mulut sebelum dan Quintessence Int, Vol.39, No.1
sesudah berkumur dengan obat kumur hlm 17-26.
Chlorheksidine.
Duncan MJ. 2008. Cell
DAFTAR PUSTAKA Microbiology.Clathrin-dependent
Adriana Nareswari. 2010. Perbedaan entry of a gingipainadhesin
efektivitas obat kumur peptide and
chlorheksidine tanpa alkohol Porphyromonasgingivalis into
dibandingkan dengan host cells 10(12): 2538-2552
chlorheksidine beralkohol dalam
menurunkan kuantitas koloni Fine, DH, et al, 2008,
bakteri rongga mulut [Skripsi]. Aggregatibacteractinomycetemco
Surakarta: mitansand its relationship to
UniversitasSebelasMaret. initiation of localized aggressive
periodintitis: longitudinal cohort
Akande OO, Alada ARA, Aderinokun study of initially healthy
GA, et al. 2004. Efficacy of adolescents. J ClinMicrobio.
different brands of mouthwash 45(12):3859-3869.
rinses on oral bacterial loud count

30
PHARMACONJurnal Ilmiah Farmasi UNSRAT Vol. 5 No. 1 FEBRUARI 2016 ISSN 2302 - 2493

Kaplowitz GJ, Cortell M. Chlorhexidine Prijantojo. 1996. Antiseptik Sebagai


: A Multi-Functional Obat Kumur Peranannya
Antimicrobial Drug. Tulsa : terhadap Pembentukan Plak Gigi
PennWell. 2008. dan Radang Gusi. Cermin Dunia
Kedokteran. 113: 28-31. 20.
Ljungh dan Wadstrom, 2009, Prijantojo, Pemakaian Larutan 0,2 %
Lactobacillus Molecular Biology Chlorheksidine Sebagai Obat
From Genomics to Probiotics. Kumur, Kumpulan Makalah
Caister Academic Press vol.9 Ilmiah Kongres PDGI XVII 1992.
page 404. 329-34.

Madigan A. 19 9 6 . C a ri es Rawlinson A, Pollington S, Walsh TF.


ex p e ri e nc e an d c ar i o geni c 2008. Efficacy of two alcohol free
m a rk e rs i n H IV -positive cetylpyridinium chloride
children and their mouthwashes a randomized
siblings.Pediatri Dent double-blind crossover study. J
.18:129136. ClinPeriodontol .35: 230-5.

Marinone MG, Savoldi E. 2000. Sriwidodo. 1996. Cermin Dunia


Chlorhexidine and Taste Kedokteran No 113 Gigi hal 28
Influence ofMouthwashes Penerbit PT Kalbe Farma. Jakarta.
Concentration and of Rinsing
Time. 49(5): 221-226. Tommie Prasetyo. 2009. Pola
Resistensi Bakteri Dalam Darah
[Skripsi]. Jakarta: Universitas
Mathur S, Mathur T, Srivastava R, Indonesia.
Khatri R. 2011. Chlorhexidine :
The Gold Standard in Chemical Quinn MW, Bini RM.
Plaque Control. Nat J Of Phy 1989.Bradycardia associated with
Pharm. 1:45-50. chlorhexidine spray (letter). Arch
Dis Child. 64(6):892893.
Nila Kasuma. 2014. Faktor yang
MempengaruhiSekresi Saliva
[Skripsi]. Padang: Universitas
Andalas. 2014.

31

You might also like