Professional Documents
Culture Documents
Euis Karwati
Universitas Islam Nusantara (UNINUS), Jl Sukarno Hatta No. 530 Bandung- (40286),
Telp. 022-750-9656, fax. 022-750-9656. Hp.0811215702. E-mail: andilalayau@gmail.com
Naskah diterima 28 Januari 2014, direvisi tanggal 30 Mei 2014,disetujui tanggal 23 Juni 2014
Abstact
Universitas Islam Nusantara (UNINUS) currently manages the Faculty Teacher Training and
Education Science (FKIP), with increasing number of students each year. However, the increase
in students has not been fully supported by an increase the quality of learning. This study aims to
know about e-learning and quality of learning, and also to analyze was there any influence from
e-learning to quality of learning at FKIP UNINUS at Bandung City. The method used is
descriptive and verification. The sample was 100 college students of FKIP UNINUS at Bandung
City. The sampling technique used simple random sampling (SRS). Analysis using linear
regression analysis. Based on these results, it can be concluded that the e-learning is in the high
category, while quality of learning is in the medium category. In addition, the obtained findings
that e-learning has positive and significant impact on quality of learning at FKIP UNINUS
Bandung. Thus, e-learning needs to be improved because it has proven to be able to increase the
quality of learning at FKIP UNINUS Bandung.
Keywords: information and communication technology, e-learning, quality of learning
Abstrak
Universitas Islam Nusantara (UNINUS) saat ini mengelola Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan (FKIP) di mana dalam perkembangannya jumlah mahasiswa FKIP UNINUS setiap
tahun mengalami peningkatan. Namun demikian, kenaikan tersebut belum sepenuhnya didukung
oleh peningkatan kualitas pembelajaran bagi mahasiswa. Penelitian ini bertujuan untuk
menganalisis bagaimana pembelajaran elektronik di FKIP UNINUS; bagaimana kualitas
pembelajaran di FKIP UNINUS; dan untuk mengetahui apakah pembelajaran elektronik
berpengaruh terhadap kualitas pembelajaran mahasiswa di FKIP UNINUS. Metode yang
digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dan verifikatif. Sampel yang dijadikan
unit analisis adalah 100 mahasiswa FKIP UNINUS. Teknik sampling yang digunakan simpel
random sampling (SRS). Teknik analisis data menggunakan analisis regresi linier sederhana.
Berdasarkan hasil penelitian ditemukan bahwa pembelajaran elektronik berada dalam kategori
yang tinggi, sementara kualitas pembelajaran berada dalam kategori cukup. Selain itu, diperoleh
temuan bahwa pembelajaran elektronik memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap
kualitas pembelajaran di FKIP UNINUS. Dengan demikian, pembelajaran elektronik perlu
ditingkatkan karena terbukti mampu meningkatkan kualitas pembelajaran di FKIP UNINUS.
Kata kunci: teknologi informasi dan komunikasi, pembelajaran elektronik, kualitas
pembelajaran.
41
Jurnal Penelitian Komunikasi Vol. 17 No. 1, Juli 2014 : 41-54
42
Pengaruh Pembelajaran Elektronik terhadap Mutu Belajar Mahasiswa
Euis Karwati
43
Jurnal Penelitian Komunikasi Vol. 17 No. 1, Juli 2014 : 41-54
44
Pengaruh Pembelajaran Elektronik terhadap Mutu Belajar Mahasiswa
Euis Karwati
mahasiswa untuk mengakses bahan belajar belajar, topik apa yang dipelajari, berapa lama
tertentu maupun soal-soal ujian yang hanya sesuatu topik dipelajari, serta berapa kali
dapat diakses oleh mahasiswa sekali saja dan topik tertentu dipelajari ulang; d) Mengecek
dalam rentangan waktu tertentu pula. apakah mahasiswa telah mengerjakan soal-
Secara lebih rinci, manfaat e-learning soal latihan setelah mempelajari topik
dapat dilihat dari 2 sudut, yaitu: tertentu; dan e) Memeriksa jawaban
Dari sudut mahasiswa dan dosen: 1) mahasiswa dan memberitahukan hasilnya
Dari Sudut Mahasiswa: e-learning kepada mahasiswa.
memungkinkan berkembangnya fleksibilitas Manfaat pembelajaran elektronik
belajar yang tinggi. Artinya, mahasiswa dapat menurut Wulf (1996) terdiri atas empat hal,
mengakses bahan-bahan belajar setiap saat yaitu:
dan berulang-ulang. Mahasiswa juga dapat Pertama, meningkatkan kadar interaksi
berkomunikasi dengan dosen setiap saat. pembelajaran antara mahasiswa dengan dosen
Dengan kondisi yang demikian ini, atau instruktur (enhance interactivity).
mahasiswa dapat lebih memantapkan Apabila dirancang secara cermat,
penguasaannya terhadap materi pembelajaran. pembelajaran elektronik dapat meningkatkan
Manakala fasilitas infrastruktur tidak hanya kadar interaksi pembelajaran, baik antara
tersedia di daerah perkotaan tetapi telah mahasiswa dengan dosen, antara sesama
menjangkau daerah kecamatan dan perdesaan, mahasiswa, maupun antara mahasiswa
maka kegiatan e-learning akan memberikan dengan bahan belajar (enhance interactivity).
manfaat (Brown, 2000) kepada mahasiswa Berbeda halnya dengan pembelajaran yang
yang di antaranya: a) Belajar di sekolah- bersifat konvensional. Tidak semua
sekolah kecil di daerah-daerah miskin untuk mahasiswa dalam kegiatan pembelajaran
mengikuti mata pelajaran tertentu yang tidak konvensional dapat, berani, atau memunyai
dapat diberikan oleh sekolahnya; b) kesempatan untuk mengajukan pertanyaan
Mengikuti program pendidikan keluarga di ataupun menyampaikan pendapatnya di
rumah (home schooling) untuk mempelajari dalam diskusi. Mengapa? Karena pada
materi pembelajaran yang tidak dapat pembelajaran yang bersifat konvensional,
diajarkan oleh para orangtuanya, seperti kesempatan yang ada atau yang disediakan
bahasa asing dan keterampilan di bidang dosen untuk berdiskusi atau bertanyajawab
komputer; c) Merasa phobia dengan sekolah, sangat terbatas. Biasanya kesempatan yang
atau mahasiswa yang dirawat di rumah sakit terbatas ini juga cenderung didominasi oleh
maupun di rumah, yang putus sekolah tetapi beberapa mahasiswa yang cepat tanggap dan
berminat melanjutkan pendidikannya, yang berani. Keadaan yang demikian ini tidak akan
dikeluarkan oleh sekolah, maupun mahasiswa terjadi pada pembelajaran elektronik.
yang berada di berbagai daerah atau bahkan Mahasiswa yang malu maupun yang ragu-
yang berada di luar negeri; d) Tidak ragu atau kurang berani memunyai peluang
tertampung di sekolah konvensional untuk yang luas untuk mengajukan pertanyaan
mendapatkan pendidikan. maupun menyampaikan pernyataan/pendapat
2) Dari Sudut Dosen, e-learning banyak tanpa merasa diawasi atau mendapat tekanan
memberikan manfaat bagi dosen, terutama dari teman sekelas.
yang berkaitan dengan: a) Lebih mudah Kedua, memungkinkan terjadinya
melakukan pemutakhiran bahan-bahan belajar interaksi pembelajaran dari mana dan kapan
yang menjadi tanggungjawabnya sesuai saja (time and place flexibility). Mengingat
dengan tuntutan perkembangan keilmuan sumber belajar yang sudah dikemas secara
yang terjadi; b) Mengembangkan diri atau elektronik dan tersedia untuk diakses oleh
melakukan penelitian guna peningkatan mahasiswa melalui internet, maka mahasiswa
wawasannya karena waktu luang yang dapat melakukan interaksi dengan sumber
dimiliki relatif lebih banyak; c) Mengontrol belajar ini kapan saja dan dari mana saja.
kegiatan belajar mahasiswa. Bahkan dosen Demikian juga dengan tugas-tugas kegiatan
juga dapat mengetahui kapan mahasiswanya pembelajaran, dapat diserahkan kepada dosen
45
Jurnal Penelitian Komunikasi Vol. 17 No. 1, Juli 2014 : 41-54
begitu selesai dikerjakan. Tidak perlu menggantikan tetapi diharapkan pula untuk
menunggu sampai ada janji untuk bertemu dapat menambahkan metode dan materi
dengan dosen. Mahasiswa tidak terikat ketat pengajaran tradisional seperti diskusi dalam
dengan waktu dan tempat penyelenggaraan kelas, buku, CD-ROM dan pelatihan
kegiatan pembelajaran sebagaimana halnya komputer non internet. Indikator-indikator
pada pendidikan konvensional. yang terdapat dalam sistem e-learning
Ketiga, menjangkau mahasiswa dalam menurut Kumar (2002) adalah:
cakupan yang luas (potential to reach a 1. Materi Belajar dan Soal Evaluasi.
global audience). Dengan fleksibilitas waktu Materi dapat disediakan dalam bentuk
dan tempat, maka jumlah mahasiswa yang modul yang disertai dengan soal
dapat dijangkau melalui kegiatan evaluasi, serta hasil evaluasi dapat
pembelajaran elektronik semakin lebih ditampilkan. Hasil tersebut dapat
banyak atau meluas. Ruang dan tempat serta dijadikan sebagai tolak ukur dan
waktu tidak lagi menjadi hambatan. Siapa pelajar mendapatkan apa yang
saja, di mana saja, dan kapan saja, seseorang dibutuhkan;
dapat belajar. Interaksi dengan sumber belajar 2. Komunitas. Mahasiswa dapat
dilakukan melalui internet. Kesempatan mengembangkan komunitas online
belajar benar-benar terbuka lebar bagi siapa untuk memperoleh dukungan dan
saja yang membutuhkan. berbagi informasi yang saling
Keempat, mempermudah menguntungkan;
penyempurnaan dan penyimpanan materi 3. Dosen Online. Dosen selalu online
pembelajaran (easy updating of content as untuk memberikan arahan kepada
well as archivable capabilities). Fasilitas mahasiswa, menjawab pertanyaan dan
yang tersedia dalam teknologi internet dan membantu dalam diskusi;
berbagai perangkat lunak yang terus 4. Kesempatan Bekerja Sama. Adanya
berkembang turut membantu mempermudah perangkat lunak yang dapat mengatur
pengembangan bahan belajar elektronik. pertemuan online sehingga belajar
Demikian juga dengan penyempurnaan atau dapat dilakukan secara bersamaan
pemutakhiran bahan belajar sesuai dengan atau real time tanpa kendala jarak;
tuntutan perkembangan materi keilmuannya 5. Multimedia. Penggunaan teknologi
dapat dilakukan secara periodik dan mudah. audio dan video dalam penyampaian
Di samping itu, penyempurnaan metode materi sehingga menarik minat dalam
penyajian materi pembelajaran dapat pula belajar.
dilakukan, baik yang didasarkan atas umpan Penyelenggaraan kegiatan pembelajaran
balik dari mahasiswa maupun atas hasil elektronik, dosen merupakan faktor yang
penilaian dosen selaku penanggungjawab atau sangat menentukan dan keterampilannya
pembina materi pembelajaran itu sendiri. memotivasi mahasiswa menjadi hal yang
Pengetahuan dan keterampilan untuk krusial. Karena itu, dosen haruslah bersikap
pengembangan bahan belajar elektronik ini transparan menyampaikan informasi tentang
perlu dikuasai terlebih dahulu oleh dosen semua aspek kegiatan pembelajaran sehingga
yang akan mengembangkan bahan belajar mahasiswa dapat belajar secara baik untuk
elektronik. Demikian juga dengan mencapai hasil belajar yang baik. Informasi
pengelolaan kegiatan pembelajarannya yang dimaksudkan di sini menyakup hal-hal
sendiri. Harus ada komitmen dari dosen yang di bawah ini:
akan memantau perkembangan kegiatan 1. Alokasi waktu untuk mempelajari
belajar mahasiswanya dan sekaligus secara materi pembelajaran dan penyelesaian
teratur memotivasi mahasiswanya. tugas-tugas.
Metode pengajaran tradisional masih 2. Keterampilan teknologis yang perlu
kurang efektif jika dibandingkan dengan dimiliki mahasiswa untuk
metode pengajaran modern. Sistem e- memperlancar kegiatan
learning diharapkan bukan sekedar pembelajarannya, dan
46
Pengaruh Pembelajaran Elektronik terhadap Mutu Belajar Mahasiswa
Euis Karwati
47
Jurnal Penelitian Komunikasi Vol. 17 No. 1, Juli 2014 : 41-54
Tabel 1
Operasionalisasi Variabel Penelitian
48
Pengaruh Pembelajaran Elektronik terhadap Mutu Belajar Mahasiswa
Euis Karwati
N : ukuran populasi
e : taraf kesalahan
49
Jurnal Penelitian Komunikasi Vol. 17 No. 1, Juli 2014 : 41-54
pengumpulan data yang dilakukan dengan bantuan program komputer SPSS versi 21.00.
cara memberi seperangkat pertanyaan atau Sugiyono (2010) menyatakan bahwa analisis
pernyataan tertulis kepada responden untuk regresi linier digunakan oleh peneliti apabila
dijawabnya. Angket merupakan teknik peneliti bermaksud meramalkan bagaimana
pengumpulan data yang efisien jika peneliti keadaan (naik turunnya) variabel dependen
tahu dengan pasti variabel yang akan diukur (kriterium), apabila variabel independen
dan tahu apa yang tidak bisa diharapkan dari sebagai faktor prediktor dimanipulasi
responden. Angket sebagai teknik (dinaikturunkan nilainya).
pengumpulan data sangat cocok untuk
mengumpulkan data dalam jumlah besar.
Selanjutnya angket disebarkan kepada HASIL PENELITIAN DAN
mahasiswa sesuai dengan unit analisis yang PEMBAHASAN
telah ada dengan teknik sampel menggunakan
simple random sampling. E-Learning di FKIP UNINUS
Penelitian ini menggunakan dua jenis Berdasarkan hasil pengolahan data
analisis, yaitu: (1) Analisis deskriptif, diperoleh rekapitulasi tanggapan mahasiswa
khususnya bagi variabel yang bersifat terhadap e-learning, diketahui bahwa e-
kualitatif dan (2) Analisis verifikatif berupa learning di FKIP UNINUS Bandung berada
pengujian hipotesis dengan menggunakan uji dalam kategori yang tinggi. Indikator materi
statistik bagi data yang bersifat kuantitatif. belajar dan soal evaluasi merupakan indikator
Analisis deskriptif digunakan untuk melihat yang paling tinggi berkontribusi terhadap e-
faktor penyebab sedangkan analisis verifikatif learning, sedangkan kesempatan bekerjasama
menitikberatkan pada pengungkapan perilaku merupakan indikator yang memiliki
variabel yang diteliti. Penelitian ini terdiri kontribusi paling rendah terhadap e-learning.
dari jaringan variabel yang memunyai
keterkaitan satu sama lainnya. Untuk dapat Mutu Belajar Mahasiswa FKIP UNINUS
menganalisis secara lebih mendalam, maka Berdasarkan hasil pengolahan data,
perlu dideteksi hubungan antara variabel yang diketahui bahwa mutu belajar mahasiswa
diteliti. FKIP UNINUS Bandung berada dalam
Sebelum data dianalisis lebih kategori yang sedang. Indikator pengetahuan
mendalam, terlebih dahulu digunakan uji merupakan indikator yang paling tinggi
asumsi normalitas dan uji homogenitas. Uji berkontribusi terhadap mutu belajar,
asumsi normalitas digunakan untuk sedangkan analisis merupakan indikator yang
mengetahui apakah dalam sebuah model memiliki kontribusi paling rendah terhadap
regresi, nilai residu dari model regresi mutu belajar.
tersebut memunyai distribusi yang normal.
Jika distribusi dari nilai-nilai residual tersebut
Pengaruh E-Learning terhadap Mutu
tidak dapat dianggap berdistribusi normal,
Belajar Mahasiswa FKIP UNINUS
maka dikatakan ada masalah terhadap asumsi
normalitas (Santoso, 2012). Sedangkan uji Banyak sekali teknik pengujian
homogenitas dimaksudkan untuk normalitas suatu distribusi data yang telah
memperlihatkan bahwa dua atau lebih dikembangkan oleh para ahli, salah satunya
kelompok data sampel berasal dari populasi dengan menggunakan teknik Kolmogorov
yang memiliki variansi yang sama. Smirnov (Sujianto, 2007). Hasil pengujian
Teknik analisis data dan pengujian normalitas data dengan menggunakan
hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini Kolmogorov Smirnov disajikan dalam Tabel
ialah menggunakan regresi linear dengan 2 berikut:
50
Pengaruh Pembelajaran Elektronik terhadap Mutu Belajar Mahasiswa
Euis Karwati
Tabel 2
Hasil Uji Normalitas Data
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
M utu
E-Learning
Belajar
N 100 100
Normal Parameters a,,b
M ean 70.48 55.23
Std. Deviation 7.75132 6.26328
M ost Extreme Differences Absolute 0.075 0.059
Positive 0.06 0.051
Negative -0.062 -.059
Kolmogorov-Smirnov Z 0.878 0.693
Asymp. Sig. (2-tailed) 0.882 .667
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Sumber: Hasil Pengolahan Data
Tabel 3
Hasil Uji Homogenitas Data
Levene's Test of Equality of Error Variances a
F df1 df2 Sig.
1.432 24 88 0.078
Tests the null hypothesis that the error variance of the
dependent variable is equal across groups.
a. Design: Intercept + E-Learning
Sumber: Hasil Pengolahan Data
Pada kolom Sig. menunjukkan nilai terhadap mutu belajar mahasiswa FKIP
sign. di atas 0,05, yaitu 0,078. Dengan UNINUS Bandung. Teknik analisis yang
demikian data penelitian sudah bersifat digunakan dalam penelitian ini adalah analisis
homogen. Setelah diketahui data bersifat regresi linear dengan menggunakan aplikasi
normal dan homogen, selanjutnya dilakukan sotware SPSS 21.00. Berdasarkan hasil
analisis regresi. pengujian, diperoleh hasil seperti disajikan
Analisis regresi digunakan untuk dalam Tabel 4 sebagai berikut
mengetahui ada tidaknya pengaruh e-learning
51
Jurnal Penelitian Komunikasi Vol. 17 No. 1, Juli 2014 : 41-54
Tabel 4
Uji Signifikansi Pengaruh E-Learning
terhadap Mutu Belajar
ANOVA b
M odel Sum of Squares Df M ean Square F Sig.
1 Regression 3142.054 1 3122.094 324.075 .000a
Residual 594.916 98 5.081
Total 3827.61 99
a. Predictors: (Constant), E-Learning
b. Dependent Variable: Mutu Belajar
Sumber: Hasil Pengolahan Data
Tabel 5
Koefisien Regresi Pengaruh E-Learning
terhadap Mutu Belajar
Coefficients a
Unstandardized Standardized
M odel Coefficients Coefficients t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) 5.664 2.054 4.578 0.001
E-Learning 0.812 0.04 .970 18.024 0
a. Dependent Variable: Mutu Belajar
Sumber: Hasil Pengolahan Data
Berdasarkan tabel 5, dapat dijelaskan tabel dengan harga t hitung, untuk taraf
bahwa konstanta sebesar 5,664 menyatakan kesalahan 5% uji satu pihak dengan dk =n-1,
jika tidak ada e-learning, maka mutu belajar maka diperoleh t tabel sebesar 1,66. Karena
sebesar 5,664. Sedangkan koefisien regresi nilai t hitung lebih besar dari pada t tabel
sebesar 0,812 menyatakan bahwa setiap (18,024 > 1,66), maka hipotesis diterima. Hal
penambahan satu kali untuk e-learning maka ini berarti terdapat pengaruh positif dan
mutu belajar akan meningkat sebesar 0,812. signifikan dari e-learning terhadap mutu
Sebaliknya, jika e-learning turun satu kali, belajar mahasiswa FKIP UNINUS Bandung.
maka mutu belajar juga diprediksi akan Besarnya pengaruh e-learning terhadap
mengalami penurunan sebesar 0,812. mutu belajar dapat diketahui melalui hasil uji
Persamaan regresi linier sederhana koefisien determinasi. Koefisien determinasi
antara e-learning dan mutu belajar adalah: diketahui dengan cara mengkuadratkan
Mutu Belajar = 5,664 + 0,812 E-Learning koefisien korelasi yang telah ditemukan, dan
Y = 5,664 + 0,812 X selanjutnya dikalikan dengan 100%
Pengujian signifikansi konstanta dapat (Sugiyono, 2010).
dilakukan dengan membandingkan nilai t
52
Pengaruh Pembelajaran Elektronik terhadap Mutu Belajar Mahasiswa
Euis Karwati
Tabel 6
Koefisien Determinasi Pengaruh E-Learning terhadap Mutu Belajar
Model Summary
Adjusted R Std. Error of the
M odel R R Square
Square Estimate
1 .886a .785 0.786 3.55094
a. Predictors: (Constant), E-Learning
Sumber: Hasil Pengolahan Data
Berdasarkan tabel 6 diketahui bahwa internet yang lebih dinamis dan bisa
nilai R (korelasi) sebesar 0,785. Kontribusi e- digunakan di seluruh jagat raya.
learning sebagai variabel bebas atau variabel
yang memengaruhi terhadap mutu belajar
mahasiswa sebesar 0,785 atau 78,5%, dan PENUTUP
sisanya sebesar 21,5% dipengaruhi oleh
faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian Simpulan
ini, misalnya ketearmpilan dosen. Kontribusi E-learning di FKIP UNINUS Bandung
tersebut menunjukkan bahwa pengaruh e- berada dalam kategori tinggi. Indikator materi
learning terhadap mutu belajar berada pada belajar dan soal evaluasi merupakan indikator
klasifikasi yang kuat, karena nilai tersebut yang paling tinggi berkontribusi terhadap e-
berada pada kisaran 0,600 0,799. learning, sedangkan kesempatan bekerjasama
Hasil tersebut sesuai dengan hasil merupakan indikator yang memiliki
penelitian yang telah dilakukan oleh Tafiardi kontribusi paling rendah terhadap e-learning.
(2005) yang menyatakan bahwa sejalan
Mutu belajar mahasiswa FKIP
dengan perkembangan ilmu dan teknologi
UNINUS Bandung berada dalam kategori
terutama teknologi informasi, pemanfaatan
sedang. Indikator pengetahuan merupakan
internet dalam bidang pendidikan terus
indikator yang paling tinggi berkontribusi
berkembang. Pemanfaatan internet ini tidak
terhadap mutu belajar, sedangkan analisis
hanya untuk pendidikan jarak jauh, akan
merupakan indikator yang memiliki
tetapi juga dikembangkan dalam sistem
kontribusi paling rendah terhadap mutu
pendidikan konvensional. E-learning adalah
belajar.
suatu model pembelajaran yang dibuat dalam
E-learning berpengaruh positif dan
format digital melalui perangkat elektronik.
signifikan terhadap mutu belajar mahasiswa
Tujuan digunakannya e-learning dalam
FKIP UNINUS Bandung. Pengaruh tersebut
sistem pembelajaran adalah untuk
berada dalam kategori yang kuat. Semakin
memperluas akses pendidikan kemasyarakat
intensif e-learning dimanfaatkan, maka mutu
luas, serta dalam rangka meningkatkan mutu
belajar mahasiswa FKIP UNINUS akan
belajar.
semakin meningkat pula.
Temuan tersebut juga didukung oleh
Purbo (2001) yang menyatakan bahwa paling
tidak ada tiga hal dampak positif penggunaan Saran
internet dalam pendidikan yaitu: a) Peserta Kesempatan bekerjasama sebagai salah
didik dapat dengan mudah mengambil mata satu indikator e-learning di FKIP Bandung
kuliah di mana pun di seluruh dunia tanpa perlu ditingkatkan melalui peningkatan
batas institusi atau batas negara; b) Peserta sosialisasi dan komunikasi bahwa e-learning
didik dapat dengan mudah berguru pada para merupakan sarana dan media pembelajaran
ahli di bidang yang diminatinya; c) yang efektif dalam mengembangkankan sikap
Kuliah/belajar dapat dengan mudah diambil dan perilaku kerjasama, oleh karena itu, perlu
di berbagai penjuru dunia tanpa bergantung diwajibkan kepada mahasiswa untuk
pada universitas/sekolah tempat si mahasiswa melakukan kerjasama di forum-forum yang
belajar. Di samping itu kini hadir perpustakan ada dan berkembangan di e-learning FKIP
53
Jurnal Penelitian Komunikasi Vol. 17 No. 1, Juli 2014 : 41-54
54