You are on page 1of 6

EFEK EKSTRAK BIJI PETAI CINA (Leucaena leucocephala L.

) TERHADAP
PROFIL LIPID DARAH TIKUS DIABETES NIDDM YANG DIINDUKSI
STREPTOZOTOCIN
(THE EFFECT OF Leucaena leucocephala L. SEMEN EXTRACT TO THE BLOOD
LIPID PROFILE OF A DIABETIC NIDDM RATS WHICH IS STREPTOZOTOCIN
INDUCED)

Humairoh Hanan*, Syamsudin**


* Fakultas Farmasi Universitas Pancasila
** Fakultas Farmasi Universitas Pancasila
Jl.Srengseng Sawah, Jagakarsa Jakarta. E.mail: Syamsudin27@yahoo.com

ABSTRACT
The use of Leucaena leucochepala as an anti diabetic has already been known in society, but the
support experiment was very rare. The purpose of this experiment is to know whether the extract
of Leucaena leucochepala semen have an effect to the blood lipid profile of a diabetic NIDDM rat
which is streptozotocin (stz) inducted. It is made in 6 groups, each group consist of 5 rats. Group
1: Normal control, group 2: Negative control (stz), group 3: Positive control (clorpropamid),
group 4: Extract of leucaena semen low dose (0,25 g/kg BB), group 5: Extract of leucaena semen
medium dose (0,5 g/kg BB) and group 6: Extract leucaena semen high dose (1 g/kg BB). Rats are
made hiperglycemia with iv induction of stz 50 mg/kg BW. Chlorpropamid and leucaena semen
extract are given orally. The experiment results of blood sugar level, total cholesterol, triglyceride,
HDL and LDL are analyzed by ANOVA and continued with BNT test (p < 0,05). The result from
the experiment is the high reduction of blood sugar level from the leucaena semen extract high
dose in amount of 65,30%. Results from the total cholesterol level of group 1: 61,60 mg/dL, group
2: 91,60 mg/dL, group 3: 62,20 mg/dL, group 4: 76,00 mg/dL, group 5: 65,40 mg/dL and group 6:
55,8 mg/dL. Results from the triglyceride level of group 1: 83,40 mg/dL, group 2: 201,40 mg/dL,
group 3: 133,40 mg/dL, group 4: 114,80 mg/dL, group 5: 93,20 mg/dL and group 6: 80,40 mg/dL.
Results from the HDL level of group 1: 47,60 mg/dL, group 2: 26,40 mg/dL, group 3: 35,20 mg/dL,
group 4: 43,40 mg/dL, group 5: 58,40 mg/dL and group 6: 90,40 mg/dL. Results from the LDL
level of group 1: -2,68 mg/dL, group 2: 26,72 mg/dL, group 3: 0,32 mg/dL, group 4: 9,64 mg/dL,
group 5: -11,64 mg/dL and group 6: -50,16 mg/dL.

Keywords: diabetes,Leucaena lecocephala L,LDL,HDL,Cholesterol,Triglyceride

penggunaan bahan alam saat ini lebih


banyak dilakukan.1
PENDAHULUAN
Sebagai tanaman obat penggunaan petai
Usaha penelitian ke arah pencarian obat cina (Leucaena leucochepala L.) dalam
baru semakin berkembang pesat seiring masyarakat luas sebagai anti diabetes
dengan perkembangan ilmu dan teknologi sudah banyak digunakan, namun
serta peningkatan jumlah dan jenis penelitian ilmiah yang mendukung hal
penyakit. Tumbuhan sebagai sumber tersebut masih sangat sedikit.2
senyawa bioaktif alami merupakan bahan Diabetes mellitus adalah suatu penyakit
baku yang potensial yang menunjang metabolisme yang disebabkan kekurangan
usaha pencarian senyawa-senyawa yang insulin baik secara absolut maupun relatif.
memiliki aktivitas biologik terhadap sel Gangguan dari hormon peptida ini
hidup, khususnya sebagai senyawa terutama berpengaruh terhadap
bioaktif medisinal. Munculnya berbagai metabolisme karbohidrat dimana seluruh
dampak negatif dari pemakaian zat-zat gula (glukosa) yang dikonsumsi tidak
kimia sintetik atau sering disebut dengan dapat diproses secara sempurna sehingga
pengobatan kemoterapi, menyebabkan
kadar glukosa dalam tubuh akan produksi urin, jumlah makanan dan
meningkat .3,4 volume air minum.
Pada beberapa penelitian memperlihatkan Pemeriksaan glukosa darah dan
peningkatan kadar asam lemak bebas penimbangan berat badan dilakukan pada
dalam darah pada penderita diabetes saat tikus dikeluarkan dari kandang
mellitus. Adanya kadar asam lemak bebas metabolik.
yang tinggi dalam darah, mengurangi Sebelum diberi perlakuan, berat badan
sensitivitas jaringan terhadap insulin. ditimbang dahulu. Parameter berikut
Penyebab diabetes mellitus adalah diobservasi pada hari ke-0, ke-3, ke-7 dan
kelainan metabolisme lemak yang ke-14 setelah injeksi stz:
berakibat tingginya kadar asam lemak 1. Kadar glukosa darah
bebas dalam darah. Pada penderita Sampel darah diambil dari vena ekor
diabetes mellitus, sering didapat kadar tikus. Kadar glukosa darah diukur
kolesterol yang tinggi dalam darah. Hal ini dengan alat Glukometer Elite. Kadar
berhubungan erat dengan kenyataan glukosa darah tikus 300 mg/dL
bahwa ateriosklerosis lebih cepat timbul memenuhi syarat tikus menderita
pada penderita diabetes mellitus. diabetes mellitus.
Penyebab hiperkolesterolemia tersebut 2. Berat badan
masih belum jelas, mungkin sekali karena Berat badan ditimbang dengan
degradasi kolesterol yang berkurang timbangan Metler dengan satuan gram
dalam hati. 3. Produksi urin
Jumlah produksi urin pada
penampung urin di kandang metabolik
BAHAN DAN METODOLOGI
diukur dengan gelas ukur volume
PENELITIAN 50 ml.
Bahan penelitian adalah biji petai cina 4. Jumlah makanan
(Leucaena leucochepala L.) yang Sisa pelet makanan yang berada di
dalam tempat makan dan yang
diperoleh dari BALITRO Bogor dan
tercecer dalam kandang metabolik
dideterminasi di Herbarium Bogoriense
LIPI, Bogor, Jawa Barat. Streptozotocin ditimbang dengan timbangan Metler
dari Sigma (CAS 1883-664), pelarut yang dengan satuan gram.
5. Volume air minum
digunakan adalah dapar sitrat 0,1 M pH
4,5 . Hewan percobaan dipilih tikus galur Volume air minum ditentukan dengan
mengukur sisa volume setelah 24 jam
Wistar ,karena cukup peka untuk menjadi
dengan gelas ukur 50 ml.
diabetes mellitus dan termasuk spesies
kecil yang murah. Hewan percobaan
dibuat diabetes dengan diinduksi stz 50 Uji Kolesterol
mg/kg BB secara intra vena. Pengukuran kadar kolesterol dilakukan
Metode percobaan yang digunakan adalah dengan menggunakan pereaksi dari kit
metode eksperimental, tikus dibagi Indo Reagen dengan metode warna
menjadi 6 kelompok dimana masing- enzimatik. Pada prinsipnya kolesterol ester
masing terdiri dari 5 ekor tikus. Kelompok diubah oleh kolesterol esterase menjadi
pertama tidak diberi apa-apa (kontrol kolesterol dan asam lemak. Kemudian
normal), kelompok 2 disuntik stz iv kolesterol dengan kolesterol oksidase
(kontrol negatif), kelompok 3 disuntik stz menjadi kolesterol-3-on dan hidrogen
iv dan diberi sediaan klorpropamid peroksida. Lalu hidrogen peroksida diubah
(kontrol positif), kelompok 4 disuntik stz menjadi quinonimino oleh peroksidase.
iv dan diberi sediaan ekstrak biji petai cina
dosis 0,25 g/kg BB, kelompok 5 disuntik Uji trigliserida
stz iv dan diberi sediaan ekstrak air biji Pengukuran kadar trigliserida dilakukan
petai cina dosis 0,5 g/kg BB dan dengan menggunakan pereaksi dari kit
kelompok 6 disuntik stz iv dan diberi Indo Reagen dengan metode GPO
sediaan ekstrak biji petai cina dosis 1 g/kg Enzimatik. Pada prinsipnya trigliserida
BB. Keenam kelompok tersebut mengalami hidrolisis dengan bantuan
dimasukkan kedalam kandang metabolik lipase menjadi gliserol dan asam lemak.
pada hari ke-0, ke-3, ke-7 dan ke-14 Gliserol akan mengalami fosforilasi
setelah penyuntikan stz. Tiap kandang dengan ATP menjadi gliserol-3-fosfat dan
metabolik diisi satu ekor tikus dan ADP dengan bantuan gliserolkinase.
dibiarkan selama 24 jam, kemudian diukur Gliserol-3-fosfat diubah oleh
gliserolfosfatoksidase menjadi dihidroksi

2
aseton fosfat (DAP) dan hidrogen biji petai cina dosis 0,25 g/kg BB 13,86
peroksida. Hidrogen peroksida dengan 0,62 ml, dosis 0,5 g/kg BB 12,58 1.12
TBHB dikatalisis menjadi quinonimino ml dan dosis g/kg BB 12,6 1,39 ml .
berwarna merah. Berat badan tikus setelah diinduksi dengan
stz iv menunjukkan penurunan
Uji kadar HDL dan LDL dibandingkan dengan kontrol normal. Hal
Pengukuran kadar HDL dan LDL ini mungkin dikarenakan pada diabetes
dilakukan dengan menggunakan pereaksi mellitus defisiensi insulin menyebabkan
dari kit Indo Reagen dengan metode hambatan transport asam amino ke dalam
presipitasi Trinder PEG. Pada prinsipnya sel serta hambatan inkorporasi asam
dengan pemberian PEG ke dalam sampel amino menjadi molekul protein. Selain itu
kilomikron, VLDL dan LDL akan glukoneogenesis bertambah sehingga
mengendap. Setelah disentrifugasi, yang terjadi imbangan nitrogen negatif.
tertinggal dalam supernatan hanya HDL Kemungkinan lain disebabkan karena
yang kadar kolesterolnya ditentukan kelainan metabolisme yaitu akibat adanya
dengan metode enzimatik . deplesi sel lemak dan protein untuk
memenuhi kebutuhan energi yang tidak
Analisis satistik dapat dipenuhi dari metabolisme glukosa
Untuk mengetahui apakah ada perbedaan padahal nafsu makan sangat baik.
antar perlakuan dalam kelompok maka Sedangkan pada tikus kelompok kontrol
dilakukan uji Anova, dilanjutkan dengan normal sesuai dengan penambahan umur
uji BNT (Beda Nyata Terkecil) apabila dan makanan yang dikomsumsinya setiap
terdapat perbedaan bernakna. Perbedaan hari maka berat badan akan cenderung
dianggap bermakna apabila p < 0,05. meningkat .3
Pada penelitian ini didapatkan produksi
HASIL DAN PEMBAHASAN urin, jumlah makanan dan volume air
Telah dikerjakan serangkaian percobaan minum (Tabel 1) tikus yang diinduksi stz
untuk meneliti efek stz yang diberikan mengalami peningkatan dibandingkan
secara iv terhadap profil lipid darah tikus dengan kelompok kontrol normal.
diabetes NIDDM yang diinduksi stz. Hasil Peningkatan produksi urin (poliuria)
rerata pengukuran berat badan (tabel 1) mungkin dikarenakan glikosuria yang
tikus kelompok kontrol normal 235,26 timbul dimana glukosa bersifat diuretik
5,62 g , kelompok kontrol negatif 202,58 osmotik sehingga diuresis sangat
1,25 g , kelompok kontrol positif 204,46 meningkat disertai hilangnya berbagai
0,98 g , kelompok Ekstrak biji petai cina elektrolit. Peningkatan jumlah makanan
dosis 0,25 g/kg BB 202,48 1,41 g , (polifagia) mungkin disebabkan karena
dosis 0,5 g/kg BB 202,2 0,78 g dan adanya perangsangan pusat nafsu makan
dosis 1 g/kg BB 203,44 0,79 g. di hipotalamus oleh kurangnya pemakaian
Hasil rerata pengukuran produksi urin glukosa di kelenjar itu. Sedangkan
(Tabel 1) tikus kelompok kontrol normal peningkatan volume air minum
4,46 0,29 ml , kelompok kontrol negatif (polidipsia) mungkin disebabkan karena
45,42 0,13 m, kelompok kontrol positif dehidrasi yang timbul akibat hilangnya
5,8 0,32 ml, kelompok Ekstrak biji petai berbagai elektrolit yang hilang bersama
dengan urin, maka badan berusaha
cina dosis 0,25 g/kg BB 5,98 0,19 ml ,
mengatasinya dengan banyak minum .3
dosis 0,5 g/kg BB 5,34 0,72 ml dan
Hasil rerata pengukuran kadar glukosa
dosis 1 g/kg BB 4,82 0,39 ml . darah (Tabel 2) tikus kelompok kontrol
Hasil rerata pengukuran jumlah makanan
normal pada hari ke-0 76,2 1,10 mg/dL ,
(Tabel 1) tikus kelompok kontrol normal
hari ke-3 75,4 1,67 mg/dL, hari ke-7
13,382 0,26 g , kelompok kontrol
77,0 2,00 mg/dL dan hari ke-14 75,8
negatif 27,56 0,21 g , kelompok kontrol
3,27 mg/dL , kelompok kontrol negatif
positif 13,438 0,26 g , kelompok Ekstrak
pada hari ke-0 324,2 8,67 mg/dL, hari
biji petai cina dosis 0,25 g/kg BB 15,308
ke-3 335,6 16,10 mg/dL, hari ke-7 332,2
0,34 g , dosis 0,5 g/kg BB 14,466 0,18
15,32 mg/dL dan hari ke-14 345,2
g dan dosis 1 g/kg BB 13,08 0,21 g .
13,35 mg/dL, kelompok kontrol positif
Hasil rerata pengukuran volume air
minum (Tabel 1) tikus kelompok kontrol pada hari ke-0 331,0 14,29 mg/dL , hari
ke-3 243,6 4,04 mg/dL , hari ke-7 127,8
normal 13,06 0,40 ml, kelompok kontrol
3,56 mg/dL dan hari ke-14 104,0 2,74
negatif 56,1 2,79 ml, kelompok kontrol
mg/dL , kelompok Ekstrak biji petai cina
positif 13,32 0,77 ml, kelompok Ekstrak

3
dosis 0,25 g/kg BB pada hari ke-0 325,4 merusak sel pankreas, dimana dalam
9,07 mg/dL , hari ke-3 288,4 1,67 pengaturan kadar gula darah sel
mg/dL, hari ke-7 176,2 4,09 mg/dL dan merupakan unsur terpenting, mengingat
hari ke-14 122,8 1,48 mg/dL , dosis 0,5 fungsinya sebagai penghasil insulin.
g/kg BB pada hari ke-0 317,2 4,49 Kemungkinan lain disebabkan karena
mg/dL , hari ke-3 265,8 3,70 mg/dL , terjadinya hambatan metabolisme glukosa
hari ke-7 143,2 8,32 mg/dL dan hari ke- di dalam sel sehingga perangsangan
14 108,2 3,70 mg/dL dan dosis 1 g/kg sekresi insulin oleh glukosa juga
BB pada hari ke-0 321,6 4,83 mg/dL , terhambat atau disebabkan karena stz
bersifat anti insulin dalam darah atau
hari ke-3 209,4 2,07 mg/dL , hari ke-7
menghambat efek insulin pada reseptor
119,8 1,30 mg/dL dan hari ke-14 77,8
sehingga terjadinya hiperglikemia .
3,27 mg/dL .
Diabetes yang terjadi pada tikus setelah
Hasil rerata pengukuran kadar kolesterol
induksi stz berasal dari gangguan pada
total (Tabel 2) tikus kelompok kontrol
pankreas. Penyebab hiperglikemia yang
normal 61,60 1,82 mg/dL , kelompok kronik sesudah pemberian stz adalah
kontrol negatif 91,60 2,70 mg/dL, nekrosis sel pankreas. Perubahan
kelompok kontrol positif 62,20 2,77 morfologis sel pankreas erat
mg/dL , kelompok Ekstrak biji petai cina hubungannya dengan gangguan
dosis 0,25 g/kg BB 76,00 3,39 mg/dL, homeostasis glukosa sesudah injeksi stz.
dosis 0,5 g/kg BB 65,40 2,88 mg/dL Satu jam sesudah injeksi stz adalah adanya
dan dosis 1 g/kg BB 55,80 3,90 mg/dL . kerusakan sel , 7 jam sesudah injeksi
Hasil rerata pengukuran kadar trigliserida insulin dilepaskan dalam jumlah besar,
(Tabel 2) tikus kelompok kontrol normal konsentrasi gula darah turun, kerusakan
83,40 2,19 mg/dL, kelompok kontrol sel pankreas menjadi nyata. Selama
negatif 201,40 3,05 mg/dL, kelompok periode ini insulin tidak aktif dilepaskan
kontrol positif 133,40 3,13 mg/dL, tapi bocor dari sel yang mengalami
kelompok Ekstrak biji petai cina dosis kerusakan berat. Jika sel tidak dapat
0,25 g/kg BB 114,80 4,44 mg/dL, dosis mempertahankan integritas membrannya,
0,5 g/kg BB 93,20 2,59 mg/dL dan dosis sel juga tidak dapat mengatur lepasnya
1 g/kg BB 80,40 3,65 mg/dL . simpanan insulin .6
Hasil rerata pengukuran kadar HDL tikus Pada tabel 2 terlihat bahwa tikus
kelompok kontrol normal 47,60 3,65 kelompok kontrol negatif mengalami
mg/dL , kelompok kontrol negatif 24,60 peningkatan kadar kolesterol total
3,36 mg/dL , kelompok kontrol positif dibandingkan dengan kelompok kontrol
35,20 2,77 mg/dL, kelompok Ekstrak normal, kelompok kontrol positif,
biji petai cina dosis 0,25 g/kg BB 43,40 kelompok Ekstrak biji petai cina dosis
3,21 mg/dL , dosis 0,5 g/kg BB 58,40 0,25 g/kg BB, dosis 0,5 g/kg BB dan
dosis 1 g/kg BB. Hal ini mungkin
3,05 mg/dL dan dosis 1 g/kg BB 90,40
disebabkan karena kelebihan asam lemak
1,82 mg/dL .
dalam serum yang diinduksi dengan stz
Hasil rerata pengukuran kadar LDL
(Tabel 2) tikus kelompok kontrol normal dapat menyebabkan diabetes, akan
meningkatkan perubahan kelebihan asam
2,68 2,28 mg/dL , kelompok kontrol
lemak menjadi fosfolipid dan kolesterol di
negatif 26,72 1,29 mg/dL , kelompok hati. Kedua zat ini bersama-sama dengan
kontrol positif 0,32 0,63 mg/dL, kelebihan trigliserida terbentuk dalam
kelompok Ekstrak biji petai cina dosis waktu yang bersamaan di hati dan
0,25 g/kg BB 9,64 1,11 mg/dL , dosis dikeluarkan ke dalam darah dalam bentuk
0,5 g/kg BB 11,64 0,98 mg/dL dan lipoprotein. Serum lipid dengan kadar
dosis 1 g/kg BB 50,16 1,75 mg/dL . tinggi yang abnormal pada tikus diabetes,
Hasil pengukuran kadar glukosa darah sebagian besar akan meningkatkan
tikus kelompok kontrol normal sejak hari perpindahan asam lemak bebas dari
pertama (hari ke-0) relatif tetap dan sesuai gudang lemak. Hiperkolesterolemia dan
dengan kadar glukosa darah tikus normal. hipertrigliseridemia dilaporkan terdapat
Dari hasil penelitian (Tabel 1) didapatkan pada tikus diabetes yang diinduksi stz . 10
bahwa tikus yang diinduksi stz iv Dari hasil penelitian (Tabel 2) didapat
mengalami peningkatan kadar glukosa tikus kelompok kontrol negatif mengalami
darah dibandingkan dengan kelompok peningkatan kadar trigliserida
kontrol normal. Hal ini mungkin dibandingkan dengan kelompok kontrol
disebabkan karena pemberian stz dapat normal, kelompok kontrol positif,

4
kelompok Ekstrak biji petai cina dosis lain disebabkan karena meningkatnya
0,25 g/kg BB, dosis 0,5 g/kg BB dan kadar kolesterol di hati sehingga
dosis 1 g/kg BB. Hal ini mungkin mengakibatkan meningkatnya kadar LDL
disebabkan karena trigliserida yang plasma .3,12
terdapat dimakanan atau yang diproduksi Setelah pemberian sediaan uji, kadar HDL
oleh hepar dengan dipengaruhi oleh enzim semua kelompok perlakuan kecuali
lipoprotein lipase trigliserida dihidrolisa kelompok kontrol normal mengalami
dan asam lemak yang terjadi akan di peningkatan, sedangkan kadar LDL
uptake oleh sel lemak atau dibakar di otot mengalami penurunan. Hal ini mungkin
untuk energi. Aktivitas enzim ini disebabkan karena menurunnya kadar
tergantung pada insulin sehingga penderita trigliserida VLDL dan meningkatnya
diabetes yang kadar insulinnya turun dapat bersihan VLDL dan IDL dalam hati
terjadi hipertrigliseridemia .11 sehingga produksi LDL menurun.
Dari hasil penelitian (tabel 2) juga didapat Kemungkinan lain mungkin disebabkan
bahwa tikus kelompok kontrol negatif karena menurunnya produksi VLDL
mengalami peningkatan kadar LDL dan sehingga kadar IDL dan LDL menurun.
penurunan kadar HDL dibandingkan Menurunnya VLDL mungkin
dengan kelompok kontrol normal, berhubungan dengan penghambatan
kelompok kontrol positif, kelompok lipolisis pada jaringan lemak sehingga
Ekstrak biji petai cina dosis 0,25 g/kg BB, asam lemak bebas (yang diperlukan/
dosis 0,5 g/kg BB dan dosis 1 g/kg BB. disintesis VLDL di hati) menurun dan
Hal ini mungkin disebabkan karena pada meningkatkan aktivitas lipoprotein lipase.
hipertrigliserida endogen, trigliserida dan Akibatnya kadar LDL menurun dan HDL
kolesterol disintesa di sel hati dari glukosa meningkat .3
dan asam lemak, kemudian ditransport ke
sistemik dalam bentuk VLDL. VLDL ini KESIMPULAN
berubah menjadi lipoprotein yang sangat Pemberian ekstrak biji petai cina
aterogenik yaitu LDL dan IDL. LDL yang dosis rendah (0,25 g/kg BB), ekstrak biji
tinggi akan mengalami oksidasi sehingga petai cina dosis sedang (0,5 g/kg BB) dan
terbentuk LDL teroksidasi yang tidak ekstrak biji petai cina dosis tinggi (1 g/kg
dikenali LDL reseptor, sehingga uptake ke BB) dapat menurunkan kadar glukosa
dalam sel akan menyebabkan darah, kolesterol total, trigliserida serta
diaktifkannya sistem makrofag untuk LDL dan meningkatkan kadar HDL.
fagositosis dengan konsekuensi Penurunan kadar kolesterol total,
ditingkatkannya aktivitas radikal bebas di trigliserida serta LDL dan peningkatan
sel atau jaringan, yang pada pembuluh kadar HDL tertinggi terjadi pada ekstrak
darah akan terjadi foam sel sebagai awal biji petai cina dosis 1 g/kg BB.
terjadinya aterosklerosis. Kemungkinan

Tabel 1. Data rata-rata berat badan, produksi urin, jumlah makanan


dan volume air minum (hari ke-14)

Kelompok Berat produksi Jumlah Volume


Perlakuan Badan Urin makanan air minum
(gram) (mL) (gram) (mL)
Normal 235,26 5,62 4,46 0,29 13,382 0,26 13,06 0,40
Diabetes 202,58 1,25 45,42 0,13 27,56 0,21 56,1 2,79
+ STZ 204,46 0,98 5,8 0,32 13,438 0,14 13,32 0,77
+EBPC 0,25g 202,48 1,41 5,98 0,19 15,308 0,34 13,86 0,62
+EBPC0,5g 202,2 0,78 5,34 0,72 14,466 0,18 12,58 1,12
+EBPC 1g 203,44 0,79 4,82 0,39 13,08 0,21 12,6 1,39

Keterangan :
STZ : Streptozotocin
EBPC : Ekstrak biji petai cina dosis 0,25g/kgBB, 0,5g/kgBB dan 1g/kgBB

5
Tabel 2. Data kadar glukosa darah kolesterol total trigliserida, HDL dan LDL

KADAR (mg/dL)
Kelompok Glukosa darah Kolesterol Trigliserida HDL LDL
hari -0 hari-3 hari-7 hari-14 total
Normal 76,2 75,4 77,0 75,8 61,60 83,40 47,60 -2,68
1,10 1,67 2,00 3,27 1,82 2,19 3,65 2,28
Diabetes 324,2 335,6 332,2 345,2 91,60 201,40 24,60 26,72
8,67 6,10 5,32 3,35 2,70 3,05 3,36 1,29
Diabetes + 331,0 243,6 127,8 104,0 62,20 133,40 35,20 0,32
klorpropamid 4,29 4,04 3,56 2,74 2,77 3,13 2,77 0,63
Diabetes + 325,4 288,4 176,2 122,8 76,00 114,80 43,40 9,64
EBPC 9,07 1,67 4,09 1,48 3,39 4,44 3,21 1,11
0,25 g/kg BB
Diabetes + 317,2 265,8 143,2 108 2 65,40 93,20 58,40 -11,64
EBPC 4,49 3,70 8,32 3,70 2,88 2,59 3,05 0,98
0,5 g/kg BB
Diabetes + 321,6 209,4 119,8 77,8 55,80 80,40 90,40 -50,16
EBPC 4,83 2,07 1,30 3,27 3,90 3,65 1,82 1,75
1 g/kg BB

Published by Merck & Co, Inc; 1983.


DAFTAR PUSTAKA hal. 1266.
1. Nararto P. Penelitian pendahuluan 8. Anonim. Program kerja manual indo
aktivitas biologik antineoplastik reagen diagnostica. Jakarta: Indo
ekstrak herba Dendropthoe petandra Reagen; hal. 18-30.
yang tumbuh pada pohon mangga. 9. Schefler WC. Statistika untuk biologi,
Surabaya: Fakultas Farmasi farmasi, kedokteran dan ilmu yang
Universitas Airlangga; 1995. hal 3. bertautan. Edisi 2. Diterjemahkan
2. Departemen Kesehatan Republik oleh Suroso. Bandung: Penerbit
Indonesia. Penelitian tanaman obat di Institut Teknologi Bandung; 1987.
beberapa perguruan tinggi di hal. 198.
Indonesia. Vol VII. Jakarta: Pusat 10. Pari L, Latha M. Effect of Cassia
Penelitian dan Pengembangan auriculata flowers on blood sugar
Farmasi; 1995. hal 155-54. levels, serum and tissue lipids in
3. Ganiswarna SG, editor. Farmakologi streptozotocin diabetic rats. Singapore
dan terapi. Edisi 4. Jakarta: Fakultas Med J 2002;43(12):620.
Kedokteran Universitas Indonesia; 11. Budijanto D, Astuti WD, Anggraeni
1995. hal 364 - 478. R. Analisis kecenderungan diabetes
4. Dalimartha S. Ramuan tradisional mellitus dalam kaitannya dengan
untuk pengobatan diabetes mellitus. kadar kolesterol darah. Majalah
Jakarta: Penebar Swadaya; hal. 3. Kedokteran Unibraw 1999;XV(1):3.
5. McEvoy GK. American hospital 12. Widodo MA, Rudijanto A. Efek
formulary service drug information vitamin-E pada kadar gula darah,
88. USA; hal. 1390. kolesterol LDL, HDL, trigliserida dan
6. Nurdiana, Permatasari N, Setyawati, asam urat penderita diabetes tipe-2.
Ali M. Efek streptozotocin sebagai Majalah Kedokteran Unibraw
bahan diabetogenik pada tikus Wistar 1997;XIII(3):132-32.
dengan cara pemberian Intra
peritoneal dan intra vena. Majalah
Kedokteran Unibraw
1998;XIV(2):70-76.
7. Windolz M, Budavari S, Blumetti RF,
Otterbein ES, editors. The merck
index an encyclopedia of chemicals,
drug and biologicals. 8th ed. USA:

You might also like