You are on page 1of 3

Penyebab ASI Tidak Keluar & Solusinya

1. Kurangnya Stimulasi Menyusui

Produksi ASI dipengaruhi dengan semakin seringnya bayi menyusui. Ketika bayi
menyusu tubuh akan mengeluarkan hormon oksitosin yang berfungsi penting dalam
pengeluaran ASI.

Ketika bayi menyusu akan ada pula respon ke otak ibu untuk mengeluarkan ASI lebih
banyak. Jadi semakin jarang menyusu dan semakin cepat waktu menyusu
berpengaruh dengan jumlah ASI.

Sebaiknya susui bayi minimal 20 menit tiap payudaranya. Jika sudah selesai satu
payudara dapat berganti ke payudara satunya. Posisi menyusu yang baik juga harus
diperhatikan.

2. Kelelahan, Stres & Penyakit Ibu

Kurangnya istirahat merupakan penyebab tersering produksi ASI berkurang. Stres


piskologis juga mempengaruhi kuantitas ASI.

Bagi ibu yang bekerja, Anda tetap dapat memompa atau memerah susu Anda
sehingga produksi ASI tidak berkurang. Infeksi ataupun penyakit yang dialami ibu
dapat menurunkan jumlah ASI.

Penyakit-penyakit seperti gangguan fungsi tiroid dan anemia merupakan sebagian


penyakit yang dapat menyebabkan produksi ASI sedikit.

3. Kafein, Rokok & Alkohol

Konsumsi kafein dalam jumlah besar dapat membuat tubuh dehidrasi. Hal ini dapat
menyebabkan berkurangnya produksi ASI.

Terlalu banyak kafein juga mempengaruhi bayi karena beberapa kafein dapat
dikeluarkan lewat ASI sehingga menyebabkan bayi mengalami gangguan tidur dan
rewel.

Merokok dapat menggangu pelepasan hormon oksitosin yang berfungsi untuk


menstimulasi keluarnya ASI dari payudara ibu.

Alkohol dapat mengganggu proses keluarnya ASI dari payudara, selain itu dapat pula
merubah rasa ASI, dan yang terburuk adalah dapat mengganggu perkembangan
bayi.

4. Obat-obatan & Pil KB

Beberapa jenis obat-obatan seperti golongan antihistamin, dekongestan (pelega


nafas) dan diuretik dapat mempengaruhi jumlah produksi ASI.

Pil KB
Pil KB yang mengandung estrogen dapat menurunkan jumlah ASI yang diproduksi.
Sebaiknya jika ingin menggunakan pil KB saat menyusui gunakan yang hanya
mengandung progesteron saja atau konsultasikan dengan dokter yang menangani
Anda.

Sebenarnya pemberian ASI ekslusif selama 6 bulan juga merupakan KB alami


termudah.

5. Diet & Hamil Saat Menyusui

Diet yang tidak sehat sehingga menyebabkan dehidrasi dapat mempengaruhi


kualitas dan kuantitas ASI. Pastikan untuk selalu memenuhi kebutuhan nutrisi saat
menyusui dan konsumsi air putih 8 gelas sehari.

Dilain sisi, kondisi kehamilan juga mempengaruhi produktivitas ASI yang ada. Jika
Anda hamil saat menyusui, hormon kehamilan dapat menyebabkan berkurangnya
jumlah ASI.

6. Riwayat Operasi Payudara

Riwayat operasi payudara dapat mempengaruhi jumlah ASI yang diproduksi


terutama bila saluran ASI nya pun ikut rusak.

Ini dia kunci sukses menyusui yang harus diketahui semua orang yang ingin sukses
menyusui. Selain si Ibu yang menyusui, suami, orang tua, mertua dan orang-orang di
sekitar bayi juga harus mengetahui kunci sukses menyusui ini

#1. Keinginan yang kuat untuk memberikan nutrisi terbaik bagi si baby

Untuk dapat menyusui bayinya, seorang Ibu harus punya keinginan yang kuat dari
dalam dirinya untuk memberikan yang terbaik kepada si bayi, yaitu ASI. Motivasi
yang kuat ini akan menggerakkan semua sumber daya fisik dan emosi si Ibu untuk
segera menghasilkan ASI.

Dengan memiliki keinginan yang kuat dan kasih sayang yang tulus dan tinggi, maka
produksi ASI bisa terpacu. Ada istilah LDR atau Let Down Reflex, yaitu aliran ASI yang
deras ketika diminum si baby maupun dipompa. LDR bisa didapatkan dengan
memandangi si bayi dan ada perasaan sayaaaang sama si baby

Jika ASI belum keluar pada hari pertama si bayi lahir, bukan berarti dia tidak akan
keluar seterusnya. Banyak Ibu yang baru keluar ASI pada hari kedua atau ketiga
setelah si bayi lahir. Maka selain keinginan yang kuat, si Ibu juga harus berusaha
dengan mengonsumsi makanan yang bergizi tinggi yang akan menjadi bahan baku
produksi ASI, khususnya sayur dan buah.

#2. Dukungan Ayah & Keluarga

Tidak akan ada artinya motivasi yang kuat dari dalam diri si Ibu untuk memberikan
yang terbaik untuk buah hati, jika Ayah si bayi beserta seluruh keluarga (orang tua /
mertua, saudara) tidak memberikan dukungan.
Jangan mendesak Ibu untuk segera mengeluarkan ASI. Desakan itu justru akan
membuat ASI tidak kunjung keluar alias mampet. Yang perlu dilakukan adalah
ciptakan suasana yang nyaman di dalam keluarga sehingga si Ibu merasa rileks dan
nyaman. Dengan demikian ASI-nya akan lekas terproduksi dengan lancar.

Jangan pula mendesak si Ibu untuk segera memberi bayinya susu formula. Makanan
terbaik bayi adalah ASI yang diproduksi Ibunya sendiri. Bukan susu sapi yang sudah
diekstrak menjadi susu formula itu.

Untuk memenuhi kebutuhan si Ibu dalam memproduksi ASI, siapkanlah makanan


bergizi tinggi. Bantulah Ibu bayi dalam menyiapkan segala keperluan sehingga si Ibu
bisa fokus merawat bayinya.

#3. Suasana hati yang nyaman dan gembira

Nah ini tidak boleh dilupakan. Suasana hati yang nyaman dan gembira sangat
mempengaruhi produksi ASI. Sebaliknya, hati yang stress (misalnya baru beradaptasi
dengan si bayi ketika baru pertama punya anak, tuntutan yang tinggi untuk segera
dapat menyusui, atau stress karena pekerjaan) dapat menghambat produksi ASI.

Sebisa mungkin minimalisir perasaan stess, lakukan hal-hal yang bisa menyenangkan
perasaan bunda seperti memasak, makan diluar, jalan-jalan atau sesekali belanja
barang yang anda inginkan.

Kadang masalah dikantor juga bisa jadi penyebab, selesaikan semua masalah
pekerjaan bunda dan biarkan ketika dirumah suasana hati jadi lebih tenang. karena
sebagian besar asi yang tidak keluar atau tidak lancar selalu menimpa ibu yang
bekerja

You might also like