You are on page 1of 20

RESPON IMUN

PADA INFEKSI BAKTERI,


VIRUS & JAMUR

Riyani Wikaningrum
Bagian Mikrobiologi
Fak. Kedokteran Univ. Yarsi
Ciri Imunitas terhadap mikroba
1. Kekebalan natural dan kekebalan didapat
berperan
2. Tiap mikroba merangsang respon limfosit
dan mekanisme respon imun tertentu
3. Patogenitas dan kemampuan hidup mikroba
di dalam hospes dipengaruhi oleh
kemampuannya menghindar daya
kekebalan hospes
4. Kerusakan jaringan dan manifestasi
penyakit dapat diakibatkan oleh respon
imun hospes terhadap mikroba atau
produknya
Stimulation adaptive imm by innate IR
Imunitas thd Bakteri
EKSTRASELULER
• E.g. bakteri ekstraseluler:
– Kokus piogenik, kokus Gram Neg., basil
Gram Neg., basil Gram Pos.
• Mekanisme bakteri ekstraseluler
menyebabkan sakit:
1. Mengakibatkan inflamasi  kerusakan
jar. di tempat infeksi. e.g. infeksi supuratif
2. Bakteri menghasilkan TOXIN
Imunitas thd Bakteri
EKSTRASELULER
• Imun respon terhadap bakteri ekstraseluler
ditujukan pada:
– Penghancuran bakteri
– Netralisasi toksin
• KEKEBALAN NATURAL:
– Fagositosis oleh sel netrofil dan makrofag
– Aktivasi C’
– Sitokin yang dihasilkan oleh makrofag (TNF , IL1,
IL6)  menstimulir inflamasi
Imunitas thd Bakteri
EKSTRASELULER
• KEKEBALAN SPESIFIK:
– IMUNITAS HUMORAL, dg. efektor:
1. IgG  opsonisasi bakteri dan meningkatkan
fagositosis
2. IgG dan IgM menetralisasi toksin dan
menghambat perlekatan pada sel target
3. IgM dan IgG dapat mengaktivasi C’
– Dapat terjadi komplikasi akibat respon
imun humoral (AMI); e.g. penyakit pasca
infeksi S. pyogenes.
Imunitas thd Bakteri
EKSTRASELULER
• KEKEBALAN SPESIFIK:
– IMUNITAS SELULER, dengan efektor sel
T CD4+:
• Sitokin  meningkatkan pembentukan Ab
• Sitokin  meningkatkan reaksi inflamasi dan
meningkatkan fagositosis
Adaptive immune responses to
extracellular microbes
Ab neutralization
Imunitas thd Bakteri
INTRASELULER
• E.g. bakteri intraseluler: Salmonella sp.,
Listeria monocytogenes, Brucella sp.,
Mycobacterium sp., Legionella pneumophila
• KEKEBALAN NATURAL:
– Patogen intraseluler ini umumnya resisten
terhadap fagositosis  Kekebalan natural
yang dilakukan oleh PMN dan makrofag
tidak efektif.
Imunitas thd Bakteri
INTRASELULER
• KEKEBALAN NATURAL:
– Patogen intraseluler mengaktivasi sel NK
secara:
• Langsung
• Makrofag menghasilkan IL-12 yang
merangsang sel NK menghasilkan IFN-gamma
 mengaktivasi makrofag.
– Sel NK berperan dalam melawan infeksi
bakteri intraseluler sebelum kekebalan
spesifik terbentuk.
Function of NK cells
Imunitas thd Bakteri
INTRASELULER
• KEKEBALAN SPESIFIK:
– IMUNITAS SELULER:
• Mematikan bakteri yg telah difagositosis, dg
cara mengaktivasi makrofag dengan sitokin
yang dihasilkan oleh sel T (terutama IFN ).
• Lisis sel yang terinfeksi yang dilakukan oleh sel
T CD8+ (CTL)
– Aktivasi makrofag sbg respon thd mikroba
intraseluler dp menyebabkan kerusakan
jar.  DTH (delayed type hypersensitivity)
Innate and adaptive immunity to
intracellular bacteria
Cooperation of
CD4+ and CD8+ T
cells in defense
against
intracellular
microbes
ADCC
IR terhadap infeksi Virus
• Kekebalan Natural:
– IFN tipe 1 (IFN α dan β)
– Sel NK
• Kekebalan Adaptif:
• Ig netralisasi menghambat perlekatan virus
ke reseptor sel hospes
• CTL
Innate and adaptive immune responses
against viruses
IR terhadap Jamur
• Kekebalan Natural:
– Netrofil & Makrofag
– ROI & enzim lisosomal  fungisid
– Cryotococcus neoformans menghambat TNF
dan IL-12 & menstimulir IL-10  inaktivasi
makrofag
• Kekebalan Adaptif:
– Cell Mediated Immunity  utama
– Hummoral Immunity:
• Efektivitasnya tidak jelas
• Dapat digunakan utk diagnosis serologi

You might also like