Professional Documents
Culture Documents
Hasil Percobaan
Hasil Percobaan
1. Sit Up Test
Population
Name Sex Age Repetitions Score Rating
avg.
Alvin Timothy L 19 35 45 6 Poor
Chici Pratiwi P 18 15 42 -1 Poor
Christian L 19 45 45 50 Average
Defitra Nanda L 19 37 45 11 Poor
Karin Rachmani P 19 38 41 32 Average
Natasya P Tanri P 18 32 42 6 Poor
Nur Muhammad L 19 29 45 1 Poor
Karim
Peni Prabawati P 20 24 40 1 Poor
Rezha Aditya L 19 28 45 0 Poor
Rizkina Inayya P 19 27 41 2 Poor
Rata-rata repetisi
2. Push Up Test
Population
Name Sex Age Repetitions Score Rating
avg.
Alvin Timothy L 19 32 45 29 Fair
Chici Pratiwi P 18 15 27 29 Fair
Christian L 19 25 45 19 Fair
Defitra Nanda L 19 17 45 11 Poor
Karin Rachmani P 19 40 26 73 Good
Natasya P Tanri P 18 25 27 46 Average
Nur Muhammad L 19 19 45 13 Poor
Karim
Peni Prabawati P 20 22 26 42 Average
Rezha Aditya L 19 30 45 26 Fair
Rizkina Inayya P 19 22 26 42 Average
Rata-rata repetisi
Sit up test
Latihan ini digunakan untuk mengukur kemampuan otot abdominal dan otot fleksor panggul
dalam melakukan kontraksi yang berulang selama satu menit.
Berdasarkan hasil percobaan, didapatkan bahwa rerata repetisi sit up laki-laki lebih besar
daripada perempuan. Rerata laki-laki sebanyak 34,8 repetisi, sedangkan perempuan sebanyak
27,2 repetisi. Perbedaan ini disebabkan oleh komposisi tubuh pria dan wanita yang berbeda
karena aktivitas endokrin yang berbeda. Pada pria, komposisi ototnya lebih banyak daripada
komposisi otot wanita karena aktivitas testosteron yang dihasilkan testis bersifat anabolik.
Sifat ini menyebabkan otot yang terbentuk pada pria relatif lebih banyak daripada wanita.
Wanita memiliki komposisi lemak lebih banyak daripada pria karena aktivitas estrogen yang
meningkatkan deposisi lemak dalam tubuh.
Push up test
Latihan ini dilakukan untuk mengetahui ketahanan dan kekuatan otot-otot pectoral serta
ekstensor lengan dalam melakukan kontraksi yang berulang. Ketahanan otot berperan dalam
latihan ini karena repetisi push up yang didapat adalah repetisi terbanyak tanpa melihat
waktu.
Hasil yang didapat pada latihan ini hampir sama antara laki-laki dan perempuan, yaitu 24,6
repetisi untuk laki-laki dan 24,8 repetisi untuk perempuan. Hasil latihan ini berbeda dengan
hasil Sit up test, pada push up justru perempuan memiliki daya tahan otot yang sedikit lebih
besar. Hal ini mungkin disebabkan oleh perbedaan aktivitas olahraga yang dijalankan setiap
individu. Meskipun laki-laki memiliki testosteron yang meningkatkan massa otot, aktivitas
olahraga juga berperan dalam peningkatan massa otot pada kedua gender. Pada tabel dapat
terlihat bahwa repetisi terbanyak (40 repetisi) didapat oleh perempuan. Aktivitas olahraga
menyebabkan otot beradaptasi untuk dapat bekerja dalam kondisi olahraga.
Selain aktivitas olahraga, nutrisi juga berperan dalam ketahanan otot. Subjek yang melakukan
diet tinggi karbohidrat akan memiliki cadangan glikogen yang lebih banyak daripada subjek
yang diet campuran atau diet tinggi lemak. Nutrisi yang dikonsumsi akan mempengaruhi
banyaknya cadangan glikogen pada otot, yang berhubungan dengan tingkat ketahanan otot.
Latihan ini dilakukan untuk mengetahui daya (power) otot secara umum. Otot-otot yang
bekerja antara lain otot-otot ekstensor pinggul dan lutut, erector spinae, otot ekstensor lengan
atas dan bawa.
Dari percobaan didapatkan hasil Net Height, yaitu selisih dari tinggi istirahat dan tinggi
maksimum saat melompat. Rerata laki-laki adalah 57,36 cm, sedangkan perempuan 34,5 cm.
Sama seperti hasil Sit up test, perbedaan komposisi otot mempengaruhi kekuatan otot secara
umum.
Dalam kelompok laki-laki, terdapat variasi yang besar diantara setiap subjeknya. Hal tersebut
dapat terlihat dari standar deviasinya, SD laki-laki = 10,49 sedangkan SD perempuan = 4,79.
Variasi yang besar dapat disebabkan oleh karena perbedaan aktivitas olahraga masing-masing
subjek, yang akan mempengaruhi massa otot, sehingga kekuatan dan daya otot yang
dihasilkan menjadi berbeda.
Kesimpulan
- Ada beberapa faktor yang mempengaruhi 3 komponen utama (muscle strength (kekuatan),
power (daya), dan endurance (ketahanan)) dalam performa otot setiap individu manusia,
yaitu ukuran otot, nutrisi otot, hormon, serta faktor latihan fisik dan daya tahan.
- Perbedaan hormonal antara wanita dan pria adalah sebab dari lebih besarnya performa otot
pada pria dibandingkan wanita. Hal ini dapat dilihat dari lebih besarnya jumlah repetisi
anggota laki-laki daripada anggota perempuan.
Sumber:
1. Guyton AC, Hall EJ. Textbook of Medical Physiology.China: Elsevier Inc; 2006.
2. ExRx.net. Fitness Testing. 2008 [cited 2009 Dec 26]. Available from:
http://www.exrx.net/Testing.html