You are on page 1of 37

‫بسم الله الرحمن الرحيم‬

MATA KULIAH :
FARMAKOTERAPI
Gangguan Saluran Cerna dan Nutrisi

POKOK BAHASAN :
Patofisiologi Saluran Cerna dan Nutrisi
oleh:
Dr. Rini Hendriani, M.Si., Apt

KEMENRISTEKDIKTI
UNIVERSITAS PADJADJARAN
FAKULTAS FARMASI
NUTRISI
Nutrisi
Segala sesuatu yg dimakan dan bgm tubuh menggunakannya.
untuk membentuk energi, mempertahankan kesehatan (daya tahan tubuh),
pertumbuhan dan untuk berlangsungnya fungsi normal se:ap organ,
Mempertahankan struktur organ dan jaringan tubuh serta Memperbaiki
jaringan yang rusak

Nutrien
Nutrien atau hara adalah unsur atau senyawa kimia yang digunakan untuk
metabolisme atau fisiologi organisme.
Nutrien untuk menyediakan energi dan yang digunakan sebagai komponen
untuk tubuh atau struktur sel.

Nutrisi Esensial adalah nutrisi yang dibutuhkan oleh se:ap makhluk hidup
yang :dak dapat diproduksi sendiri
NUTRIEN UTAMA TUBUH
1. Makronutrien (karbohidrat, protein, lipid) menyuplai energi bagi tubuh
2. Vitamin membantu penggunaan makronutrien dan mempertahankan jaringan tubuh.
3. Mineral mempertahankan homeostasis.
4. Air sbg pelarut dalam tubuh dan sbg alat transport untuk mendistribusikan nutrien ke
jaringan
Metabolisme: keseluruhan reaksi yang terjadi di dalam sel, meliputi proses penguraian
& sintesis molekul kimia yang menghasilkan & membutuhkan panas (energi) serta
dikatalisis oleh enzim
1. jalur sintesis (anabolisme/endorgenik)

⇒ menggabungkan molekul-molekul kecil menjadi makromolekul yang lebih kompleks;
memerlukan energi yang disuplai dari hidrolisis ATP
2. jalur degradatif (katabolisme/eksorgenik) ⇒ memecah molekul kompleks menjadi
molekul yang lebih sederhana; melepaskan energi yang dibutuhkan untuk mensintesis ATP
KARBOHIDRAT
Monosakarida : glukosa(dekstrosa), fruktosa
Disakarida : Sukrosa, laktosa, maltosa
Polisakarida : glikogen serat (pektin, gum, hemiselulosa, getah)
Glikogen : sumber energi utama saat puasa
1 gr = 4 kkal
glukosa sangat penting krn otak dan sistem saraf kita membutuhkan glukosa
sebagai sumber energi utama
Konsentrasi glukosa plasma paling penting → sangat diperlukan oleh otak.
Komposisi karbohidrat dalam diet dianjurkan sebesar 55% dari total kalori.
Karbohidrat yang kita makan ada 2 jenis, yaitu:

1) available carbohydrat
yang dicerna, diabsorbsi, dan digunakan sebagai sumber energi
2) unavailable carbohydrate
yang menyuplai serat (selulosa, hemiselulosa, pektin )
Monosakarida hasil pencernaan karbohidrat terutama :
* GLUKOSA * FRUKTOSA * GALAKTOSA
Fruktosa dan galaktosa di hati glukosa
GLUKOSA DARAH
Kadar normal: 70-100 mg/dL (3.89-5.55 mmol/L)
(Clinical clerkship manual-Larry E. Boh)

Kadar glukosa darah (rendah) dipertahankan dengan cara:


1. Glikogenolisis, yaitu hidrolisis simpanan glikogen di hati dan otot rangka.

glukagon (pulau langerhans sel A pankreas)


2. Lipolisis, yaitu katabolisme triasilgliserol menjadi gliserol dan asam lemak di

jaringan adiposa. Gliserol yang mencapai hati akan diubah menjadi glukosa.
3. Protein dikatabolisme menjadi glukosa (gluconeogenesis)

Glukosa darah tinggi memacu jalur metabolisme karbohidrat berikut :


1. Glikolisis: penguraian glukosa
2. Glikogenesis: sintesis glikogen dr glukosa
Kelebihan glukosa akan disimpan sebagai glikogen
Insulin (pulau langerhans sel B pankreas)
3. Lintasan pentosa fosfat: alternatif katabolisme glukosa
4. Siklus Asam Sitrat: Daur as.trikarboksilat (TCA)/siklus Krebs
5. Sisa : ditimbun sbg lemak
Simpanan glikogen terbatas sehingga kelebihan glukosa yang lain
diubah menjadi lemak (lipogenesis)
GANGGUAN METABOLISME KARBOHIDRAT

Dengan menyeimbangkan metabolisme oksidatif, sintesis


glikogen, pemecahan glikogen, dan sintesis lemak, tubuh
dapat mempertahankan kadar glukosa darah dalam batas
normal.

hipoglikemia < normal > hiperglikemia


Hipoglikemia: gemetar, lemah, pucat, pingsan.. Mati
Hiperglikemia: pembentukan glikogen, sintesis
as.lemak dan kolesterol
Kadar ambang ginjal: 140-170 mg/dL
Glukosa di ekskresi mll ginjal: glukosuria
Diabetes melitus
PROTEIN
Protein (asal kata protos dari bahasa Yunani yang berarti "yang paling utama")
adalah senyawa organik kompleks berbobot molekul tinggi yang merupakan
polimer dari monomer-monomer asam amino yang dihubungkan satu sama lain
dengan ikatan peptida.

Fungsi : u/pertumbuhan, pemeliharaan dan perbaikan jaringan tubuh


1 gr = 4 kkal

As amino esensial tdk dpt disintesis dlm tubuh tapi harus di dapat dr makanan

Asam amino esensial antara lain adalah valin, histidin, triptofan, isoleusin, lisin,
leusin, metionin, treonin, dan fenilalanin.
Asam amino non esensial yaitu asam amino yang diproduksi tubuh dan mencukupi
kebutuhan walaupun tidak diperoleh dari makanan: alanin, asparagin, asam
aspartat, and asam glutamat.

Sumber : daging, susu, dan telur


Asupan : 10-15%
GANGGUAN METABOLISME PROTEIN.

Defisiensi protein
Terjadi pada pemasukan protein yang kurang
Akibatnya gangguan pada:
Pertumbuhan tubuh
Pemeliharaan jaringan tubuh
Pembentukkan zat anti dan serum protein

Penderita mudah terserang penyakit infeksi, perjalanan infeksi berat,


luka sukar sembuh dan mudah terserang penyakit akibat kekurangan
faktor lipotropik
Kelebihan protein
protein jenuh>> lemak di bawah kulit
merangsang jerawat, peningkatan kolesterol dan asam urat darah
(hiperurisemia, gout/pirai)
LEMAK
•Lemak (Lipid) adalah zat organik hidrofobik yang bersifat sukar larut
dlm air.
•Lemak diabsorbsi dalam bentuk asam lemak dan gliserol

•Sumber energi paling besar


1 gr = 9 kkal

Asam lemak esensial adalah asam lemak yang diperlukan untuk


proses biologis, tetapi tidak disintesis oleh tubuh manusia.

Asupan : 35-40%
contoh: Buah dan minyak zaitun, Minyak dari biji bunga matahari,
Minyak wijen, Minyak kacang, Buah alpukat, Aneka kacang:
almond, hazelnut, kacang tanah, dan kacang mete.
Sumber lemak dari ikan-ikanan: Salmon, tuna, makarel, sarden
GANGGUAN METABOLISME LEMAK

Kelebihan lemak (Obesitas)


Terjadi kalori didapat > kalori yg dimetabolisme (hipometabolisme)
Terjadi pada hipopituitarisme dan hipotiroidisme.
Kalori yg dibutuhkan menurun → berat badan naik, meskipun
makan tidak berlebihan
Lemak ditimbun pada:
Jaringan subkutis: lapisan hipodermis pada kulit
Jaringan retroperitoneum: area di belakang peritoneum
Peritoneum: pada rongga perut dan panggul
Omentum: jaringan lemak yang meliputi usus dan organ di
daerah perut bagian bawah
Pericardium: kantung yang membungkus jantung
Obesitas → memperberat hipertensi, diabetes, penyakit jantung
GANGGUAN METABOLISME LEMAK

Hiperlipemia
Jumlah lipid darah total dan kolesterol meningkat
Terdapat pada :
Diabetes melitus tidak diobati
Hipotiroidisme
Penyakit hati
Hiperlipidemia
Hiperkolesterolemia
Penimbunan lemak terjadi di dinding pembuluh
darah → arterosklerosis
GANGGUAN METABOLISME LEMAK

Defisiensi lemak
Terjadi pada
Kelaparan (starvation)
Gangguan penyerapan (malabsorption) : penyakit celiac, sprue,
(sariawan tropikal), penyakit Whipple (infeksi bateri)
Tubuh terpaksa mengambil kalori dari simpanannya krn intake
kurang
Yang mula-mula dimobilisasi : karbohidrat dan lemak, dan hanya
pada keadaan gizi buruk akhirnya protein diambil dari jaringan
Pada penyakit Whipple selain difisiensi lemak, juga difisensi
protein, karbohidrat dan vitamin.
AIR

Komponen penting dalam tubuh


Air menyusun 60-70% dari seluruh berat
badan
Sumber : konsumsi cairan, buah2an segar,
sayuran, dan air yg diproduksi selama
oksidasi makanan
Pd org sehat : intake cairan = output melalui
eliminasi, respirasi, dan berkeringat

kebutuhan cairan: Dewasa : 35 ml/kgBB/hari


VITAMIN

Zat organik yang dibutuhkan SEDIKIT, tetapi harus


disuplai dalam diet
• Vitamin larut air : Vit C dan B
Vitamin larut lemak : Vit A, D, E, dan K
• Berperan penting dalam metabolisme

- vit.larut air: sbg prekursor koenzim & antioksidan

- vit.larut lemak: sbg koenzim, hormon, & antioksidan
MINERAL

• Elemen anorganik yang penting untuk pembentuk struktur &


fungsi tubuh
sebagai katalis dlm reaksi biokimia
• Ada 2 kelompok:

1. Mineral utama: kebutuhan > 100mg/hari
2. Trace elements: kebutuhan < 100mg/hari
• Mineral utama: Ca, P, Mg, Na, K, Cl, & S Kekurangan dapat
mengganggu fungsi tubuh
• Trace elements: Fe, I, Fluoride, Zn, Sn, Cu, Co, Cr, Mn, Mo
Faktor yg mempengaruhi Pola Diet

•Status Kesehatan : fungsi sistem pencernaan,


proses penyakit, dll
•Kultur dan Agama
•Usia
•Jenis kelamin
•Pekerjaan
•Status Sosioekonomi
•Pilihan Pribadi
•Faktor Psikologis
•Alkohol dan Obat
•Kesalahan Informasi & Keyakinan thd makanan
SELERA MAKAN DAN
RASA LAPAR
PENYAKIT GASTROINTESTINAL SECARA UMUM

Penyakit Gastrointestinal: penyakit kerongkongan (eshopagus), lambung (gaster), usus halus


(intestinum), usus besar (colon), hati (liver), saluran empedu (traktus biliaris) dan pankreas

manifestasi klinis gangguan gastrointestinal yaitu:


a. Keluhan pada mulut, bau mulut tidak sedap, rasa tidak enak atau rasa pahit pada mulut.
b. Anoreksia, keluhan nafsu makan menurun dapat ditemukan pada semua penyakit,
termasuk juga penyakit saluran makan.
c. Nausea, beberapa rangsangan yang dapat menimbulkan rasa mual, diantaranya adalah:
rasa nyeri dalam perut,efek samping obat, ingat pada hal yang tak menyenangkan.
d. Vomitus, timbulnya muntah-muntah sebagai akibat karena kontraksi yang kuat dari antrum
dan pilorus dan timbulnya anti peristaltik yang kuat pada antrum.
e. Disfagia, merupakan keluhan yang disebabkan kelainan pada esofagus, yaitu timbulnya
kesulitan pada waktu menelan makanan atau cairan. Kesulitan menelan terjadi baik pada
bentuk makanan padat maupun cairan, terjadi bila ada kelainan saraf (neuromuscular
disorder).
f. Nyeri tekan, kekakuan, demam, perdarahan gastrointestinal, defisit nutrisional, dan tanda
disfungsi hepar
Paratitis

Paratitis, atau penyakit gondong. Penyakit ini


disebabkan oleh infeksi virus pada kelenjar
parotid, yaitu kelenjar ludah yang terletak di
bawah telinga/pelipis.

Apabila seseorang terserang penyakit ini, bagian


bawah telinganya akan membesar disebabkan oleh
pembesaran jaringan kelenjar parotid.
Xerostomia

Xerostomia, merupakan kelainan yang menyebabkan produksi


cairan ludah menjadi lebih sedikit.

Cairan ludah sangat penting dalam proses pencernaan, terutama


di mulut.

Terhambatnya produksi cairan ludah akan menyebabkan


pencernaan di mulut tidak berjalan dengan lancar karena mulut
menjadi lebih kering.

Penyakit ini disebabkan oleh cemas, depresi, tumor, obat-obatan


tertentu, diabetes, dan akibat dari radang selaput otak.
Gastritis

Gastritis, atau biasa dikenal dengan penyakit maag. Penyakit ini


disebabkan oleh infeksi mikroorganisme di dalam lambung.

Dapat juga disebabkan oleh kelebihan produksi HCl (asam lambung)


sehingga zat asam tersebut merusak dinding lambung.

Dalam keadaan normal, dinding dalam lambung dilindungi oleh selaput


lendir yang akan menghindari kerusakan akibat asam lambung.

Namun dalam keadaan tertentu, misal pada orang yang sering


mengkonsumsi analgesik (c0: parasetamol), akan menyebabkan
produksi lendir lambung menjadi berkurang sehingga meningkatkan
resiko kerusakan akibat asam lambung.
Gastritis

Gastritis adalah peradangan dan inflamasi dari mukosa lambung.


Bila mukosa lambung seringkali atau dalam waktu cukup lama bersentuhan dengan aliran balik
getah duodenum yang bersifat alkalis, peradangan sangat mungkin terjadi dan akhirnya malah
berubah menjadi tukak lambung.

Gastritis dibagi menjadi 2 yaitu:

1. Gastritis Akut
Merupakan kelainan klinis akut yang jelas penyebabnya. Salah satu bentuk gastritis akut yang
sering dijumpai di klinik ialah gastritis akut erosif yg mrp suatu peradangan mukosa lambung
akut
Penyebab penyakit ini, antara lain :
- Obat-obatan ; aspirisn, obat anti inflamasi non steroid (NSAID); Alkohol; stress; Gangguan
mikro sirkulasi mukosa lambung : trauma, luka.
2. Gastritis Kronik
Penyebabnya tidak jelas, sering bersifat multifaktor , terjadi peradangan bagian permukaan
mukosa lambung yang menahun dengan perjalanan klinik yang bervariasi. Kelainan ini
berkaitan erat dengan infeksi Helicobacter pylori.

GAMBARAN KLINIS GASTRITIS

nyeri epigastrum, mual, kembung dan muntah


merupakan salah satu keluhan yang sering muncul.
perdarahan saluran cerna berupa hematemesis dan
melena, kemudian disusul dengan tanda-tanda anemia
pasca perdarahan.
Biasanya jika dilakukan anamnesa lebih dalam, terdapat
riwayat penggunaan obat-obatan atau bahan kimia
tertentu.
Pasien dengan gastritis juga disertai dengan pusing,
kelemahan dan rasa tidak nyaman pada abdomen
TUKAK PEPTIK

Kerusakan atau hilangnya jaringan dari mukosa, sub-mukosa, sampai


ke muskularis mukosa di daerah saluran cerna bagian atas

Patofisiologi
Tukak peptik timbul akibat gangguan keseimbangan antara asam
lambung, pepsin dan daya mukosa.
Faktor yang mempengaruhi terjadinya tukak lambung adalah adanya
riwayat keluarga yang mengindap tukak peptik, sirosis hati, penyakit
ginjal kronik, rokok, alkohol dan obat-obatan.
Tukak Duodenum
hipersekresi asam/pepsin karena jumlah sel parietal lebih banyak.
Tukak Lambung
Biasanya sekresi asam normal. Faktor utama adalah turunnya daya
tahan mukosa.
Disfagia

Disfagia, adalah keadaan dimana seseorang


mengalami kesulitan menelan karena
rusaknya kemampuan kerongkongan
(esofagus) dalam mengangkut makanan dan
air.

Gangguan ini disebabkan oleh gangguan


pada saraf-saraf yang mengatur proses
menelan.

Co: cedera kepala serius atau cedera tulang


belakang, stroke, cacat lahir,
Orang yang menderita berbagai kondisi
sistem saraf seperti penyakit Parkinson,
multiple sclerosis, atau masalah yang
berhubungan dengan usia juga bisa
mengalami disfagia.
Peritonitis

Peritonitis, adalah
infeksi yang terjadi pada
peritonium, yaitu selaput
yang membatasi rongga
perut bagian bawah.

Peritonium merupakan
pembatas antara rongga
pencernaan dengan
rongga reproduksi.
Hepatitis

Hepatitis, adalah peradangan hati


Gejala: lemah, mual, warna urine
warna gelap, mata dan badan kuning
Penyebab:
Infeksi
virus
bakteri
jamur
parasit
Non-infeksi
alkohol
obat
autoimun
Apendisitis

Apendisitis, adalah infeksi yang terjadi pada umbai


cacing (apendiks).

Infeksi disebabkan oleh aktivitas mikroorganisme yang


merusak umbai cacing tersebut.

Pada apendisitis ringan dapat sembuh tanpa perawatan,

Parah: penderita menjalani operasi untuk dilakukan


pemotongan terhadap usus tersebut.
Konstipasi

Konstipasi, atau biasa disebut dengan sembelit.

Kalainan ini akan menyebabkan seseorang sulit buang air besar karena feses yang
keras.

Keadaan ini disebabkan oleh penyerapan air yang berlebihan di usus besar sehingga
feses terlalu kering. Menahan buang air besar juga menjadi penyebab kelainan ini, feses
yang terlalu lama berada di usus besar akan terus diserap airnya sehingga semakin lama
menjadi semakin keras.

Feses yang keras dapat menyebabkan rasa sakit ketika buang air besar, yang disebabkan
rusaknya pembuluh vena di sekitar anus. Apabila keadaan ini sering terjadi dapat
menyababkan munculnya penyakit ambeien atau wasir, keadaan dimana terjadi
pembesaran pembuluh darah di sekitar anus.

Ambeien disebut juga dengan penyakit hemoroid.


PENYEBAB KONSTIPASI
Gaya hidup tidak sehat. Penyebab paling umum, yang biasanya
merupakan kombinasi dari kurangnya asupan cairan, kurangnya serat
dalam makanan, kurangnya olah raga.
Obat-obatan: dapat merupakan efek samping obat diare. Obat-obatan
lain yang dapat menyebabkan sembelit: antidepresan, antikolinergik,
antasid, psikotropika, kodein dan obat tekanan darah tinggi.
Ketidakseimbangan elektrolit: defisiensi kalium (hipokalemia) dan
kelebihan kalsium (hiperkalsemia).
Penyumbatan oleh penyakit: polip usus , abses anus, ambeien/wasir ,
kanker kolorektal.
Penyumbatan oleh gangguan saraf, misalnya diabetes, Parkinson ,
multiple sclerosis.
Gangguan hormonal: misalnya tiroid kurang aktif (hipotiroidisme),
kehamilan
DIARE
Diare adalah defekasi dengan feses berbentuk encer lebih dari 3 kali per hari,
dapat/tanpa disertai lendir dan darah

Patofisiologi
Terganggunya absorpsi air dan elektrolit karena kerusakan sel-sel mukosa usus oleh invasi bakteri.
Keluarnya cairan dan elektrolit dari dinding usus oleh karena rangsangan biokimia toksin yang
dikeluarkan bakteri serta invasi bakteri ke dalam mukosa usus
Masalah yang dihadapi: Dehidrasi; Kekurangan elektrolit
Etiologi Diare
Infeksi enteral : Infeksi saluran pencernaan yang merupakan penyebab utama diare
Infeksi bakteria : vibrio, E. coli, salmonella
Infeksi virus : Rotavirus, calcivilus, Enterovirus, Adenovirus, Astrovirus.
Infeksi parasit : cacing (ascaris, oxyuris), protozoa (entamoba histolica, giardia lambia), jamur (candida
albicans).

Infeksi Parenteral : Infeksi diluar alat pencernaan makanan seperti Tonsilitis, broncopneumonia,
Ensefalitis
Faktor Malabsobsi : karbohidrat, lemak, protein
Faktor makanan : basi, racun, alergi.
Faktor psikologis : rasa takut dan cemas.
Manifestasi Klinik Diare

Sering BAB dengan konsistensi tinja cair atau encer.


Terdapat luka tanda dan gejala dehidrasi, turgor kulit jelek
(elastisitas kulit menurun) , mata cekung, membran mukosa
kering.
Kram abdominal.
Demam.
Mual dan muntah.
Anoreksia.
Lemah.
Pucat.
nadi dan pernafasan cepat.
Menurun atau tidak ada pengeluaran urine
PATOFISIOLOGI DIARE
Gangguan Osmotik : Akibat terdapatnya makanan atau zat yang tidak
dapat diserap akan menyebabkan tekanan osmotik dalam rongga usus.
Isi rongga usus yang berlebihan akan merangsang usus untuk
mengeluarkannya sehingga timbul diare.
Gangguan sekresi akibat rangsangan tertentu (misalnya toksin) pada
dinding usus akan terjadi peningkatan sekresi air dan elektrolit kedalam
rongga usus dan selanjutnya timbul diare karena terdapat peningkatan
isi rongga usus.
Gangguan motilitas usus : Hiperperistaltik akan mengakibatkan
berkurangnya kesempatan usus untuk menyerap makanan sehingga
timbul diare.
Sebaliknya bila peristaltik usus menurun akan mengakibatkan bakteri
berlebihan, selanjutnya dapat timbul diare pula.
DISPEPSIA
DISPEPSIA adalah istilah non spesifik yang untuk menjelaskan keluhan perut bagian
atas.

Gejala tersebut bisa berupa nyeri atau tidak nyaman, kembung, banyak flatus, rasa
penuh, bersendawa, cepat kenyang
Gejala ini bisa akut, intermiten atau kronis.

Dispepsia dengan keluhan seperti ulkus, dengan gejala :


➢ Nyeri epigastrum terlokalisasi
➢ Nyeri hilang setelah makan atau pemberian antasida
➢ Nyeri saat lapar
➢ Nyeri episodik
Dispepsia dengan gejala seperti dismotilitas, dengan gejala:
➢ Mudah kenyang
➢ Perut cepat terasa penuh saat makan
➢ Mual, Muntah
➢ Rasa tak nyaman bertambah saat makan
Dispepsia nonspesifik (tidak ada gejala seperti kedua tipe di atas)
PENYEBAB DISPEPSIA
Obat-obatan : Obat Anti Inflamasi Non
1.

Steroid (OAINS), Antibiotik (makrolides, 3. Kelainan Struktural


metronidazole), Fe, KCl, Digitalis, a. Penyakit esophagus
Estrogen, Etanol (alkohol), Kortikosteroid, b. Penyakit saluran empedu
Levodopa, Niacin, Gemfibrozil, Narkotik, c. Penyakit pankreas
Quinidine, Theophiline d. Penyakit usus

2. Idiosinkrasi makanan (intoleransi 4. Penyakit metabolik / sistemik


makanan) ● Tuberculosis
a. Alergi ● Gagal ginjal
● susu sapi, putih telur, kacang, makanan ● Hepatitis, sirosis hepatis, tumor hepar
laut, beberapa jenis produk kedelai dan ● Diabetes melitius
beberapa jenis buah-buahan
● Hipertiroid, hipotiroid, hiperparatiroid
b. Non-alergi
● produk alam : laktosa, sucrosa, galactosa, ● Ketidakseimbangan elektrolit
kafein, dll. ● Penyakit jantung kongestif
● bahan kimia : monosodium glutamat ● Lain-lain : Penyakit Jantung Iskemik,
(MSG), asam benzoat, nitrit, nitrat, dll. penyakit kolagen
KESIMPULAN

Patofisiologi saluran cerna dan nutrisi


gangguan metabolisme KH
gangguan metabolisme protein
gangguan metabolisme lemak
gangguan mukosa saluran cerna >
absorbsi <<
gangguan gerak peristaltik > reflux
gangguan infeksi > mikroorganisme
SEKIAN DAN TERIMA KASIH

Subhanaka Allahuma wabihamdika asyhadu alla


ilaha illa anta astaghfiruka wa atubu ilaik.
Ar:nya:
“Maha suci Engkau ya Allah, dan segala puji bagi-Mu.
Aku bersaksi bahwa :ada Tuhan melainkan Engkau,
ampun dan bertaubat kepada-Mu.”.

You might also like