Professional Documents
Culture Documents
Semester/tahun : …………………………….
A. PERENCANAAN
Petunjuk:
Penilai : Dosen
Waktu : saat bimbingan
Cara evaluasi :
o Nilai 1 jika dikerjakan
o Nilai 0 jika tidak dikerjakan
1. VISI
Skor
No Aspek yang Dinilai Keterangan
Ya tidak
1 Kepala ruangan menetapkan visi ruangan MPKP
2 Visi yang ditetapkan sesuai dengan visi rumah sakit
3 Visi bersifat futuristik (gambaran kemajuan di masa
depan)
4 Visi disosialisasikan kepada semua staf perawat
Total Skor
3. FILOSOFI
No Aspek yang Dinilai Skor Keterangan
1 Menyusun filosofi ruangan
2 Filosofi sesuai dengan filosofi
rumah sakit
3 Filosofi disosialisasikan kepada
semua staf perawat
4 Filosofi menjadi pedoman kegiatan
pelayanan
Total Skor
4. RENCANA HARIAN
No Aspek yang Dinilai Skor Keterangan
1 Menyusun Rencana Harian setiap
kali dinas
2 Mencantumkan tanggal dinas di
Rencana Harian
3 Urutan kegiatan disusun secara
kronologis
4 Tercantum kegiatan manajerial
5 Tercantum kegiatan asuhan
6 Rencana Harian dikerjakan secara
konsisten
Total Skor
B. PENGORGANISASIAN
1. STRUKTUR ORGANISASI
No Aspek yang Dinilai Skor Keterangan
1 Terdapat organogram ruangan
2 Menggambarkan kedudukan
kepala ruangan
3 Adanya posisi tim I dan II
4 Gambaran jumlah perawat
pelaksana
Total Skor
Total Skor
3. DAFTAR PASIEN
No Aspek yang Dinilai Skor Keterangan
1 Tercantum nama pasien tiap
tim
2 Tercantum nama katim
3 Tergambar nama perawat
pelaksana
4 Tergambar perawat asosiet
(PA)
5 Tercantum nama dokter
yang merawat
6 Tergambar perawat yang
dinas pagi, sore dan malam
7 Tercantum tanggal , bulan
dan tahun
Total Skor
1. OPERAN
No Aspek yang Dinilai Skor Keterangan
1 Karu/Pj shift membuka acara dengan
salam
2 Katim/Pj Tim mengoperkan Dx
Keperawatan
3 Katim/Pj Tim mengoperkan Tuk yg
sudah dicapai
4 Katim/Pj Tim mengoperkan Tindakan
yang sudah dilaksanakan
5 Katim/Pj Tim mengoperkan Hasil
Asuhan Keperawatan
6 Katim/Pj Tim mengoperkan Tindak
Lanjut
7 Pj Tim berikutnya mengklarifikasi
8 Karu memimpin ronde
9 Karu merangkum informasi operan
10 Karu memimpin doa dan menutup
acara
Total Skor
10
2. IKLIM MOTIVASI
No Pernyataan Aktivitas Iklim Motivasi 4 3 2 1
1 Anda memberi harapan yang jelas
kepada staf
2 Anda bersikap fair dan konsisten
terhadap semua staf
3 Anda mengembangkan konsep kerja
kelompok
4 Anda mengintegrasikan kebutuhan staf
dengan kebutuhan organisasi
5 Anda memberikan tantangan kerja
sebagai kesempatan untuk
mengembangkan diri
6 Anda melibatkan staf dalam
pengambilan keputusan
7 Anda memberikan kesempatan kepada
staf menilai dan mengontrol
pekerjaannya
8 Anda menciptakan hubungan saling
percaya dan menolong dengan staf
9 Anda menjadi role model bagi staf
10 Anda memberikan reinforcement
(pujian)
Sub Total
Total
10
Petunjuk :
3. PENDELEGASIAN
No Pernyataan Pendelegasian Skor
4 3 2 1
1 Pendelegasian dilakukan kepada staf
yang memiliki kompetensi yang
dibutuhkan dalam menjalankan tugas
2 Tugas yang dilimpahkan dijelaskan
sebelum melakukan pendelegasian
3 Selain pelimpahan tugas, kewenangan
juga dilimpahkan
4 Waktu pendelegasian tugas ditentukan
5 Apabila si pelaksana tugas mengalami
kesulitan, Karu, Katim memberikan
arahan untuk mengatasi masalah
6 Ada evaluasi setelah selesai tugas
dilaksanakan
Total
4. SUPERVISI
Aspek yang Dinilai Skor
No
4 3 2 1
1 Supervisi disusun secara terjadwal
2 Semua staf mengetahui jadwal supervisi
yang dilaksanakan
3 Materi supervisi dipahami oleh
supervisor maupun staf
4 Supervisor mengorientasikan materi
supervisi kepada staf yang disupervisi
5 Supervisor mengkaji kinerja staf sesuai
dengan materi supervisi
6 Supervisor mengidentifikasi pencapaian
staf dan memberikan reinfrocement
7 Supervisor mengidentifikasi aspek
kinerja yang perlu ditingkatkan oleh staf
8 Supervisor memberikan solusi dan role
model bagaimana meningkatkan kinerja
staf
9 Supervisor menjelaskan tindak lanjut
supervisi yang telah dilaksanakan
10 Supervisor memberikan reinforcement
terhadap pencapaian keseluruhan staf
Sub Total
Total
40
D.PENGENDALIAN
Cara evaluasi :
o Nilai 1 jika dikerjakan
o Nilai 0 jika tidak dikerjakan
1. Indikator Mutu
2. Survey Kepuasan
No Aspek yang Dinilai Skor Keterangan
1 Ada format penilaian kepuasan pasien
2 Ada format penilaian kepuasan keluarga
3 Ada format penilaian kepuasan tenaga
kesehatan
4 Penilaian kepuasan pasien dan keluarga
dilaksanakan setiap pasien pulang/ meninggal
5 Penilaian kepuasan perawat dilakukan
6 Penilaian kepuasan tenaga kesehatan lain
dilakukan
7 Ada dokumentasi hasil penilaian kinerja
Total Skor
Nilai = Total skor X 100 Nilai : …………….
4
Rekapitulasi Evaluasi Observasi Kinerja Kepala Ruangan
Nama
No Kegiatan Tgl penilaian Nilai TT Penilai
penilai
A. Perencanaan
1. Visi
2. Misi
3. Filosofi
4. Rencana harian
B. Pengorganisasian
5 Struktur organisasi
6 Jadwal dinas
7 Daftar pasien
C. Pengarahan
8 Operan
9 Iklim motivasi
10 Pendelegasian
11 Supervisi
D. Pengendalian
12 Indikator mutu umum
13 Audit dokumentasi
keperawatan
14 Survey kepuasan
15
( ……………………………….) ( ………………………………..)
PENILAIAN KINERJA KETUA TIM
(MPKP JIWA)
Semester/tahun : …………………………….
A. PERENCANAAN
1. RENCANA HARIAN
No Aspek yang Dinilai Skor Keterangan
1 Menyusun Rencana Harian setiap kali dinas
2 Mencantumkan tanggal dinas di Rencana Harian
3 Urutan kegiatan disusun secara kronologis
4 Tercantum kegiatan manajerial
5 Tercantum kegiatan asuhan
6 Rencana Harian dikerjakan secara konsisten
Total Skor
B. Pengorganisasian
1. JADWAL DINAS
No Aspek yang Dinilai Skor Keterangan
1 Menggunakan format yang
disediakan
2 Tercantum nama-nama perawat per
Tim
3 Tergambar adanya penanggung
jawab harian
4 Susunan dinas pershift, pagi, sore
dan malam
5 Jadwal dibuat untuk satu bulan
Total Skor
2. DAFTAR PASIEN
No Aspek yang Dinilai Skor Keterangan
1 Tercantum nama pasien tiap tim
2 Tercantum nama katim
3 Tergambar nama perawat
pelaksana
4 Tergambar perawat asosiet (PA)
5 Tercantum nama dokter yang
merawat
6 Tergambar perawat yang dinas
pagi, sore dan malam
7 Tercantum tanggal , bulan dan
tahun
Total Skor
C. PENGARAHAN
1. PRE CONFERENCE
No Aspek yang Dinilai Skor Keterangan
1 Katim/Pj Tim membuka acara
2 Katim/Pj Tim menanyakan rencana harian
3 Katim/Pj Tim memberi masukan dan tindak
lanjut
4 Katim/Pj Tim memberi reinforcement
5 Katim/Pj Tim menutup acara
Total Skor
2. POST CONFERENCE
No Aspek yang Dinilai Skor Keterangan
1 Katim/Pj Tim membuka acara
2 Katim/Pj Tim menanyakan
hasil asuhan masing-masing
pasien
3 Katim/Pj Tim menanyakan
kendala pemberian asuhan
4 Katim/Pj Timmenanyakan
tindak lanjut pada dinas
berikutnya
5 Katim/Pj Tim memberikan
reinforcement
6 Katim/Pj Tim menutup acara
Total Skor
3. IKLIM MOTIVASI
No Pernyataan Aktivitas Iklim Motivasi SL SR KD TP
1 Anda memberi harapan yang jelas kepada staf
2 Anda bersikap fair dan konsisten terhadap semua
staf
3 Anda mengembangkan konsep kerja kelompok
4 Anda mengintegrasikan kebutuhan staf dengan
kebutuhan organisasi
5 Anda memberikan tantangan kerja sebagai
kesempatan untuk mengembangkan diri
6 Anda melibatkan staf dalam pengambilan
keputusan
7 Anda memberikan kesempatan kepada staf
menilai dan mengontrol pekerjaannya
8 Anda menciptakan hubungan saling percaya dan
menolong dengan staf
9 Anda menjadi role model bagi staf
10 Anda memberikan reinforcement (pujian)
Sub Total
Total
Petunjuk :
10
4. PENDELEGASIAN
Skor
4 3 2 1
No Pernyataan Pendelegasian
1 Pendelegasian dilakukan kepada staf yang
memiliki kompetensi yang dibutuhkan
dalam menjalankan tugas
2 Tugas yang dilimpahkan dijelaskan
sebelum melakukan pendelegasian
3 Selain pelimpahan tugas, kewenangan juga
dilimpahkan
4 Waktu pendelegasian tugas ditentukan
5 Apabila si pelaksana tugas mengalami
kesulitan, Karu, Katim memberikan arahan
untuk mengatasi masalah
6 Ada evaluasi setelah selesai tugas
dilaksanakan
Sub Total
Total
6
5. SUPERVISI
Skor
4 3 2 1
No Aspek yang Dinilai
1 Supervisi disusun secara terjadwal
2 Semua staf mengetahui jadwal supervisi
yang dilaksanakan
3 Materi supervisi dipahami oleh supervisor
maupun staf
4 Supervisor mengorientasikan materi
supervisi kepada staf yang disupervisi
5 Supervisor mengkaji kinerja staf sesuai
dengan materi supervise
6 Supervisor mengidentifikasi pencapaian staf
dan memberikan reinforcement
7 Supervisor mengidentifikasi aspek kinerja
yang perlu ditingkatkan oleh staf
8 Supervisor memberikan solusi dan role
model bagaimana meningkatkan kinerja staf
9 Supervisor menjelaskan tindak lanjut
supervisi yang telah dilaksanakan
10 Supervisor memberikan reinforcement
terhadap pencapaian keseluruhan staf
Sub Total
Total
10
6. Case Conference
No Aspek yang Dinilai Skor Keterangan
1. 1. Visit Dokter
A Persiapan
1 Menyiapkan data klien
2 Menyiapkan klien
B Pelaksanaan
1 Memberikan salam
2 Menjelaskan data yang didapatkan dari klien
3 Menjelaskan tindakan yang sudah dilakukan
4 Menjelaskan hasil tindakan yang dilakukan
5 Mendengarkan dokter bicara dengan
terapeutik
6 Meminta klarifikasi dari dokter
7 Mendampingi dokter dalam pemeriksaan
8 Menggunakan komunikasi secara terapeutik
C Dokumentasi
1 Meminta dokter untuk mendokumentasikan
dalam status klien
Total Skor
A. Perencanaan
1. Rencana harian
B. Pengorganisasian
2. Jadwal dinas
3. Daftar pasien
C. Pengarahan
4. Pre conference
5. Post conference
6. Iklim motivasi
7. Pendelegasian
8. Supervisi
9. Case conference
10. Visit dokter
Nilai Rata – rata : ∑nilai
10
Petunjuk pengisian:
Berilah tanda (V) pada jawaban yang menurut anda sudah dilakukan atau benar.
80
Petunjuk : 1 (cukup), 2 (sedang), 3 (baik), 4 (baik sekali
REKAPITULASI PENILAIAN KETUA TIM
NIm : ………………………..
——————————————— =
( ……………………………….) ( ………………………………..)
PENILAIAN KINERJA PERAWAT PELAKSANA
A. PERENCANAAN
Petunjuk:
RENCANA HARIAN
No Aspek yang Dinilai Skor Keterangan
6
EVALUASI PENAMPILAN KLINIK PERAWAT MPKP
Berilah tanda (V) pada jawaban yang menurut anda sudah dilakukan atau benar.
80
NIm : ………………………..
—————————————— — =
Surabaya, …………. ……20 ….
( ……………………………….) ( ………………………………..)
inerja Perawat
1.
Definisi Kinerja
Kinerja sebagai hasil
–
hasil fungsi pekerjaan/kegiatan seseorang atau
kelompok dalam suatu organisasi yang dipengaruhi oleh berbagai faktor
untuk mencapai tujuan organisasi dalam periode waktu tertentu
(Pabundu, 2006). Sedangkan Mangkunegara (2009) Kinerja (prestasi
kerja) adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai
seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung
jawab yang diberikan kepadanya. Menurut Prawirosentono
, kinerja atau
performance
adalah usaha yang dilakukan dari hasil kerja yang dapat
dicapai oleh seseorang atau sekelompok orang dalam suatu organisasi
sesuai dengan wew
enang dan tanggung jawab masing
–
masing dalam
rangka mencapai tujuan organisasi bersangku
tan secara legal, tidak
melanggar hukum dan sesuai dengan moral maupun etika (Usman,
2011).
Perawat sebagai salah satu tenaga kesehatan di rumah sakit memegang
peranan penting dalam upaya mencapai tujuan pembangunan kesehatan.
Keberhasilan pelayanan kese
hatan bergantung pada partisipasi perawat
dalam memberikan asuhan keperawatan yang berkualitas bagi pasien
(Potter & Perry, 2005). Hal ini terkait dengan keberadaan perawat yang
bertugas selama 24 jam melayani pasien, serta jumlah perawat yang
mendominas
i tenaga kesehatan di rumah sakit, yaitu berkisar 40
–
60%.
Oleh karena itu, rumah sakit haruslah memiliki perawat yang berkinerja
baik yang akan menunjang kinerja rumah sakit sehingga dapat tercapai
kepuasan pelanggan atau pasien (Swansburg, 2000 dalam Suro
so, 2011).
Kinerja perawat adalah aktivitas perawat dalam mengimplementasikan
sebaik
–
baiknya suatu wewenang, tugas dan tanggung jawabnya dalam
10
rangka pencapaian tujuan tugas pokok profesi dan terwujudnya tujuan
dan sasaran unit organisasi. Kinerja perawat
sebenarnya sama dengan
prestasi kerja diperusahaan. Perawat ingin diukur kinerjanya berdasarkan
standar obyektif yang terbuka dan dapat dikomunikasikan. Jika perawat
diperhatikan dan dihargai sampai penghargaan superior, mereka akan
lebih terpacu untuk men
capai prestasi pada tingkat lebih tinggi (Faizin
dan Winarsih, 2008).
2.
Faktor
-
Faktor
yang Mempengaruhi Kinerja
Pabundu (2006)
terdapat dua faktor yang mempengaruhi kinerja
karyawan, yaitu:
a.
Faktor internal, yaitu faktor yang berhubungan dengan
kecerdasan,
keterampilan, kestabilan emosi, sifat
–
sifat s
eseorang, meliputi
sikap, sifat
–
sifat kepribadian, sifat fisik, keinginan atau motivasi,
umur, jenis kelamin, pendidikan, pengalaman kerja, latar belakang
budaya dan variabel
-
variabel personal lainnya.
b.
Faktor
eksternal yaitu
faktor
–
faktor yang mempengaruhi kinerja
karyawan yang berasal dari lingkungan, meli
puti peraturan
ketenagakerjaan, keinginan pelanggan, pesaing, kondisi ekonomi,
kebijakan organisasi, kepemimpinan, tindakan
–
tindakan rekan kerja
jenis latiha
n dan pengawasan, sistem upah dan lingkungan sosial
.
Karakteristik individu yang berhubungan dengan kinerja perawat adalah
pendidikan, pelatihan, promosi, jenjang karir, lama bekerja, sistem
penghargaan, gaji, tunjangan, insentif dan bonus
. Has
il peneliti
an
Daryanto,
(2008) menunjukkan bahwa sistem penghargaan yang paling
dominan berhubungan dengan kinerja adalah
gaji dan pengakuan.
Isesreni, (2009) tingkat pendidikan perawat mempengaruhi kinerja
perawat, dan tidak terdapat hubungan yang bermakna antara um
ur, jenis
kelamin, status perkawinan, serta lama bekerja perawat dengan kinerja
perawat.
11
B
aik buruknya kinerja seorang perawa
t dapat dipengaruhi oleh
faktor,
seperti kepuasaan kerja, motivasi, lingkungan
kerja dan budaya
organisasional (Edy, 2008). Dalam
sebuah organisasi elemen yang
paling penting adalah kepemimpinan.
Kepemimpinan merupakan
kemampuan memberi inspirasi kepada orang lain untuk bekerja sama
sebagai suatu kelompok agar dapat mencapai suatu tujuan umum (Suarli
dan Bahtiar, 2009).
Di tambah la
gi supervisi dan kapasitas pekerjaan atau beban kerja juga
dapat
mempengaruhi kinerja karyawan. S
upervisi merupakan segala
bantuan dari pimpinan/penanggung jawab kepada perawat yang
ditujukan untuk perkembangan para perawat dan staf
lainnya dalam
mencapai
tujuan asuhan keperawatan. Selain itu,
perawat pelaksana akan
mendapat dorongan positif sehingga mau belajar dan meningkatk
a
n
kemampuan profesionalnya. Dengan kemauan belajar,
secara tidak
langsung akan meningkatkan kinerja perawat. sedangkan kapasitas
pe
kerjaaan adalah frekuensi kegiatan
rata
-
rata dari masing
-
masing
pekerjaan dalam jangka waktu tertentu
(Suyanto, 2009).
Peningkatan pelayanan keperawatan dapat diupayakan dengan
meningkatkan kinerja perawat yaitu dengan peningkatan pengetahuan
melalui pen
didikan keperawatan berkelanjutan dan peningkatan
keterampilan keperawatan sangat mutlak diperlukan. Penataan
lingkungan kerja yang kondusif perlu diciptakan agar perawat dapat
bekerja secara efektif dan efisien. Menciptakan suasana kerja yang dapat
mendor
ong perawat untuk melakukan yang terbaik, diperlukan seorang
pemimpin. Pemimpin tersebut harus mempunyai kemampuan untuk
memahami bahwa seseorang memiliki motivasi yang berbeda
–
beda
(Sugijati, dkk;
2008).
12
Mulia Nasution (1994 dalam Riyadi, 2011) mengemuk
akan bahwa
seorang pemimpin harus mengembangkan suatu sikap dalam memimpin
bawahannya. Suatu sikap kepemimpinan dapat dirumuskan sebagai
suatu pola perilaku yang dibentuk untuk diselaraskan dengan
kepentingan
–
kepentingan organisasi dan karyawan untuk dapat
mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Kepemimpinan berpengaruh
signifikan dan positif terhadap kinerja karyawan. Kepemimpinan yang
baik maka akan berdampak pada kinerja karyawan yang tinggi
Kepemimpinan kepal
a ruangan sangat berpengaruh ter
hadap kinerja
perawat yang merupakan cerminan
dari mutu pelayanan rumah sakit.
Berbagai penelitian tentang kepemimpinan transformasional telah
dilakukan seperti yang dijelaskan oleh Temalagi (2010) bahwa
kepemimpinan transformasional lebih dominan diterapk
an oleh manager
Rumah Sakit di Kota Malang.
Humairah (2005) menunjukkan
kepemimpinan transformasional lebih berpengaruh terhadap efektivitas
kinerja perawat di Rumah Sakit Jantung Harapan Kita Jakarta. Hal ini
diperkuat oleh peneliti Andira dan Budiarto (
2010) bahwa
kepemimpinan transformasional berpengaruh positif pada kinerja
karyawan lini depan pada perusahaan jasa. Berbagai hasil penelitian
tersebut menunjukkan bahwa kepemimpinan transformasional menjadi
faktor penentu dalam menciptakan kinerja organis
asi yang positif tanpa
terbatasi oleh budaya dan jenis organisasi (Walumbwa dkk, 2007;
Dharmayanti, 2009).
Sitanggang, (2005)
Hasil penelitian mendapatkan hubungan yang
signifikan antara kepemimpinan transformasional (karisma, konsiderasi
individu, simul
asi intelektual)
dengan kinerja perawat dan t
idak ada
hubungan karakteristik individu meliputi usia, tingkat pendidikan, masa
kerja, status perkawinan dan imbalan dengan kinerja perawat di Rumah
Sakit St. Carolus Jakarta.
13
Victor, Sudarma dan Sutrisno,
(2
011
) mengemukakan
kepemimpinan
transformasional berpengaruh positif terhadap kinerja pelayanan.
Hal ini
menjelaskan bahwa
kepemimpinan transformasional yang bercirikan
dengan pengaruh ideal, motivasi inspirasi, stimulasi intelektual dan
pertimbangan indivi
du yang diterapkan oleh pemimpin organisasi rumah
sakit berperan besar dalam mencapai sasaran dan tujuan kerja, dimana
terhadap pelayanan ya
ng diberikan.
3.
Penilaian Kinerja
Penilaian kinerja disebut juga sebagai
performance appraisal,
performance
evaluation, development review, performance review and
development
. Penilaian kinerja merupakan kegiatan untuk menilai
keberhasilan atau kegagalan seorang pegawai dalam melaksanakan
tugasnya. Oleh karena itu, penilaian kinerja harus berpedoman pada
ukuran
–
ukuran yang telah disepakati be
rsama dalam standar kerja
(Usman
, 2011).
Penilaian kinerja
perawat merupakan mengevaluasi kinerja perawat
sesuai dengan standar praktik professional dan peraturan yang berlaku.
Penilaian kinerja perawat merupakan suatu cara
untuk menjamin
tercapai
nya standar praktek keperawatan.
Penilaian kinerja merupakan
alat yang paling dapat dipercaya oleh manajer perawat dalam
mengontrol sumber daya manusia dan produktivitas. Proses penilaian
kinerja dapat digunakan secara efektif dalam
mengarahkan perilaku
pegawai, dalam rangka menghasilkan jasa keperawatan dalam kualitas
dan volume yang tinggi. Perawat manajer dapat menggunakan proses
operasional kinerja untuk mengatur arah kerja dalam memilih, melatih,
membimbing perencanaan karier ser
ta member
i
penghargaan kepada
perawat yang berkompeten (Nursalam, 2008).
14
Proses p
enilaian kinerja dengan langkah
–
langkah sebagai berikut:
mereview standar kerja, melakukan analisis jabatan,
mengemba
ngkan
instrument penilaian, memilih penilai, melatih pen
ilai, mengukur kinerja,
membandingkan kin
erja aktual dengan standar, mengkaji hasil penilaian,
m
emberikan hasil penilaian,
mengai
tkan imbalan dengan kinerja,
membuat rencana
–
rencana pengemba
ngan dengan menyepakati sasaran
–
sasaran dan standar
–
standar kinerj
a masa depan (
Usman,
2011).
Tujuan penilaian kinerja adalah untuk mengetahui tingkat efektivitas dan
efisiensi atau tingkat keberhasilan atau kegagalan seorang
pekerja/karyawan atau tim kerja dalam melaksanakan tugas/jabatan yang
menjadi tanggung jawabn
ya. (Nawawi, 2006) Sedangkan menurut
Nursalam (2008) manfaat dari penilaian kerja yaitu:
a.
Meningkatkan prestasi kerja staf secara individu atau kelompok
dengan memberikan kesempatan pada mereka untuk memenuhi
kebutuhan aktualisasi diri dalam kerangka penc
apaian tujuan
pelayanan di rumah sakit.
b.
Peningkatan yang terjadi pada prestasi staf secara perorangan pada
gilirannya akan mempengaruhi atau mendorong sumber daya
manusia secara keseluruhannya.
c.
Merangsang minat dalam pengembangan pribadi dengan tujuan
meni
ngkatkan hasil karya dan prestasi dengan cara memberikan
umpan balik kepada mereka tentang prestasinya.
d.
Membantu rumah sakit untuk dapat menyusun program
pengembangan dan pelatihan staf yang lebih tepat guna, sehingga
rumah sakit akan mempunyai tenaga yang
cakap dan tampil untuk
pengembangan pelayanan keperawatan dimasa depan.
e.
Menyediakan alat dan sarana untuk membandingkan prestasi kerja
den
gan meningkatkan gajinya atau si
stem imbalan yang baik.
f.
Memberikan kesempatan kepada pegawai atau staf untuk
mengelua
rkan perasaannya tentang pekerjaannya atau hal lain yang
15
ada kaitannya melalui jalur komunikasi dan dialog, sehingga dapat
mempererat hubungan antara atasan dan bawahan.
4.
Model dan Metode Penilaian Kinerja
Mangkunegara, (2009) model penilaian kinerja yaitu:
a.
Penilaian sendiri
Penilaian sendiri adalah pendekatan yang paling umum digunakan
untuk mengukur dan memahami perbedaan individu. Akurasi
didefinisikan sebagai sikap kesepakatan antara penilaian sendiri d
an
penilaian lainnya.
Other Rating
dapat diberikan oleh atasan,
bawahan, mitra kerja atau konsumen dari individu itu sendiri.
Penilaian sendiri biasanya digunakan pada bidang sumber daya
manusia seperti: penilaian, kinerja, penilaian kebutuhan pelatihan,
a
nalisa peringkat jabatan, perilaku kepemimpinan dan lainnya.
Penilaian sendiri dilakukan bila personal mampu melakukan
penilaian terhadap proses dan hasil karya yang mereka laksanakan
sebagai bagian dari tugas organisasi.Penilaian sendiri atau
dipengaruh
i oleh sejumlah faktor kepribadian, pengalaman,
pengetahuan dan sosio demografi seperti suku dan kependidikan.
Dengan demikian tingkat kematangan personal dalam menilai hasil