You are on page 1of 9

ARTIKEL

GAMBARAN KEBERSIHAN MULUT DAN GINGIVITIS


PADA MURID SEKOLAH DASAR
DIPUSKESMAS SEPATAN, KABUPATEN TANGERANG

Indirawati Tjahja Notohartojo,* Frans X Suharyanto Halim*

ORAL HYGIENE AND GINGIVITIS IN ELEMENTARY SCHOOL CHILDREN


IN SEP A TAN PRIMAR Y HEAL TH CARE, TANGERANG

Abstract
Periodontal disease especially gingivitis is commonly caused by poor oral hygiene, so it leads to make
plaque accumulation containing various microorganisms. Tendency of plaque formation occurs in every
people in all age. Periodontal disease examination was conducted by ten medical doctors, ten dentists
and ten dental nurses using mouth mirrors. The study took ten months in Sepatan Primary Health Care,
Tangerang. The total amount of participants were 60 children consisted of 30 children of first grade
elementary school and 30 children of sixth grade of elementary school, they are six and twelve years
old. The design of the study was cross sectional and the data were analyzed by using SPSS 11.5. The
results of the study was represented in OH1S ( Oral Hygiene Index Simplified) and GI (Gingivitis Index)
The data of six years old children which were examined by medical doctors , dentists and dental nurses
were in good criteria. Furthermore in group of 12 years old which were examined by medical doctors,
the results were in moderate criteria. The result of examination conducted by dentists and dental nurses
were in poor criteria. The result examinations of Gingivitis Index (GI) were conducted by medical
doctors, dentists and dental nurses in six and twelve years old of children were good criteria. The
summary of the study was the procedure of oral hygiene examination in six and twelve years old of
children and gingivitis examination in six and twelve years old of children could be conducted by
medical doctors, however the oral hygiene examination in twelve years old of children could not be
conducted by dentists and dental nurses.

Keywords ': Oral Hygiene Index Simplified (OHIS), Gingivitis Index (GI) examination, medical doctors,
dentists and dental nurses.

Pendahuluan yang bekerja di Puskesmas 102 orang dokter


umum, 60 orang dokter gigi, 1 orang dokter

K abupaten Tangerang merupakan bagian


dari propinsi Banten dan mempunyai
luas wilayah 1.11038 km2, dengan batas
wilayah sebelah utara dengan laut Jawa, sebelah
timur dengan OKI Jakarta dan kota Bogor,
spesialis, 685 orang perawat dan bidan, 31 orang
tenaga farmasi dan gizi serta tenaga Kesehatan
masyarakat dan sanitasi 7 orang. Angka
penyebaran dokter umum sudah cukup tinggi,
sebelah selatan dengan kabupaten Bogor, dan begitu juga pemenuhan di Puskesmas yang berarti
sebelah barat dengan kabupaten Serang. Jumlah rata-rata tiap Puskesmas 2-3 orang dokter umum
tenaga kesehatan di kabupaten Tangerang pada dan 1-2 orang dokter gigi.1 Seperti diketahui
tahun 2003 sebanyak 2919 orang, dan yang puskesmas adalah suatu organisasi fungsional
bekerja di Puskesmas 886 orang. Dari 886 orang yang menyelenggarakan upaya kesehatan yang

*Pusat Penelitian dan Pengembangan Biomedis dan Farmasi

Media Litbang Kesehatan Volume XX Nomor 4 Tahun 2010 179


bersifat menyeluruh, terpadu, merata, dapat pagi/sarapan pagi dan sebelum tidur malam. Pada
diterima dan terjangkau oleh masyarakat. Upaya penelitian di Finlandia tahun 2006 dan Amerika
kesehatan tersebut diselenggarakan dengan tahun 2005, menyatakan bahwa perilaku ber-
menitikberatkan pada pelayanan untuk pengaruh terhadap frekuensi menyikat gigi,
masyarakat luas, guna mencapai derajat kesehatan kebersihan gigi-mulut, dan periodontitis, namun
yang optimal, tanpa mengabaikan mutu pelayanan dengan pendidikan yang baik, faktor psikososial
kepada perseorangan.2 tersebut bisa dikendalikan.9'10
Salah satu penyakit gigi dan mulut yang Pada pemeriksaan klinis adanya gingivitis
banyak dijumpai di masyarakat adalah penyakit terlihat warna kemerahan pada gusi, perdarahan
periodontal. WHO (World Health Organization) saat probing dan biasanya tanpa adanya rasa sakit.
juga melaporkan bahwa penyakit gigi dan mulut Penyebab gingivitis dan penyakit periodontal
seperti penyakit karies gigi, periodontal, adalah diabaikannya kebersihan mulut, sehingga
kehilangan gigi secara dini, kanker mulut dan terjadilah akumulasi plak yang mengandung
faring serta penyakit dalam rongga mulut yang berbagai macam bakteri.
berhubungan dengan HIV/AIDS, trauma pada gigi Mikroorganisme normal yang terdapat di
merupakan beban global di berbagai negara.3'4 dalam mulut, hidup harmonis bersama-sama
Penyakit periodontal yang sering dijumpai adalah dengan jaringan sebagai host, untuk memper-
keradangan gusi atau gingivitis dan bakteri plak tahankan keadaan sehat. Mikroorganisme ini
adalah faktor etiologi utama dari penyakit penting artinya sebagai pelindung dari serangan
periodontal. Untuk mencegah atau menurunkan mikroorganisme patogen. Salah sarunya adalah
penimbunan plak dilakukan pembersihan plak Streptococcus Sanguis yang berfungsi melindungi
secara mekanis yaitu dengan menggosok gigi. kolonisasi pada permukaan gigi terhadap serangan
Untuk menilai kebersihan gigi-mulut menurut Actinobacillus Actinomycetemcomitans (Aa).
WHO, digunakan indeks OHIS (Oral Hygiene Komposisi mikroorganisme yang berasal dari gusi
Indeks Simplified)? Sedang untuk menilai yang sehat hampir sama dengan komposisi plak
keradangan gusi dalam penelitian ini, digunakan supragingiva terutama terdiri dari mikroorganisme
indeks Gingival Indeks. Menurut Ainamo fakultatif anaerob, kokus dan rod gram positif
(1975).6'7 serta sedikit negatif anaerob. Pada jaringan
Seperti diketahui penyebab utama gingivitis periodonsium yang sehat pada daerah supra-
adalah plak. Plak bila dibiarkan akan menyebab- gingiva, kuman-kunian terdiri dari kokus gram
kan kerusakan yang lebih lanjut hingga tanggal- positif, yaitu Streptococcus Sanguis, Strepto-
nya gigi. Kecenderungan untuk terjadinya plak ini coccus Mitis, Streptococcus Salivarius dan Lacto-
ada pada setiap individu pada segala umur.6'7 Plak bacillus. Kuman-kuman ini mampu membentuk
yang tidak dibersihkan dari lapisan luar gigi akan zat nutrisi dan lingkungan baru yang memacu
menjadi tempat berkumpulnya mikroorganisme. pertumbuhan kuman lain, kuman gram negatif dan
Mikroorganisme tersebut akan mengeluarkan zat bentuk filamen akan bertambah.6'7 Tingginya
yang bersifat asam, dan dapat menghancurkan penggunaan oksigen oleh kuman-kunian fakultatif
jaringan lunak (gingiva). Di samping itu, mikro- akan menurunkan oksigen, akibatnya pertumbuh-
organisme mendukung perubahan plak yang tidak an kuman anaerob akan terpacu. Bila kuman-
dibersihkan sehingga menjadi karang gigi atau kuman supragingiva terus tumbuh dan maturasi,
kalkulus. Beberapa peneliti, menyatakan bahwa maka akan terjadi gingivitis. Selain itu, suasana
penyebab timbulnya karang gigi dan gigi lingkungan akan menunjang terjadinya plak sub
berlubang, serta penyakit gigi lainnya adalah plak. gingiva.11 Gingivitis apabila dibiarkan dapat
Oleh karena itu program pemeliharaan yang baik berlanjut menjadi Periodontitis.6'7
terhadap kesehatan gigi-geligi setiap dua hingga Telah dilaporkan bahwa timbunan mikro-
tiga bulan dapat meredakan penyakit periodontal organisme plak dalam jumlah besar merupakan
pada populasi dewasa. Program pemeliharaan ini prasyarat dimulainya penyakit periodontal yang
layak dijadikan prioritas utama dalam praktik destruktif. Kecepatan penimbun-an plak berkaitan
kedokteran gigi sehari-hari.8 dengan proses terjadinya gingivitis seperti yang
Menurut Profil Kesehatan Gigi (1999),5 dilaporkan oleh Laureence et al,198612 pada studi
61,5% penduduk Indonesia tidak mengetahui cara gingivitis eksperimental, bahwa bila skor rata-rata
menyikat gigi yang baik, yaitu setelah makan plak naik, skor rata-rata gingivitis secara progresif

180 Media Litbang Kesehatan Volume XXNomor 4 Tahun 2010


juga meningkat. Penimbunan plak yang terus yang dinilai dari adanya sisa makanan / debris dan
menerus kira-kira tiga hari memudahkan enzim- kalkulus (karang gigi) pada permukaan gigi
enzim bakteri masuk kedalam jaringan gingiva, dengan mengunakan indeks Oral Hygiene Index
misalnya enzim hyaluronidase yang menyebabkan Simplified dari Green and Vermillion (1964) yang
pelebaran ruang interseluler, sehingga epitel lebih merupakan jumlah indeks debris (DI) dan indeks
mudah ditembus.13 Penelitian lain menyatakan kalkulus (Cl^Skor OHIS: DI + CI.
bahwa pengendapan plak yang terus menerus Derajat kebersihan mulut secara klinik
dapat menyebabkan penetrasi antigen melalui dihubungkan dengan skor OHI-S adalah sebagai
barier sulkus gingiva yang berakibat terjadinya berikut:
gingivitis. Antigen dapat berupa endotoksin, bernilai Baik bila skor 0,0 - 1,2
albumin, atau zat-zat yang mempengaruhi Sedang, bila skor 1,3 - 3,0
produksi kolagenase dan merangsang resorpsi Buruk, bila skor 3,1 - 6,0
tulang, sehingga terjadi kerusakan periodontal.
Pada gingivitis juga ditemukan antibodi terhadap Tujuan penggunaan OHIS ini adalah
plak.14 Lamanya waktu untuk terbentuknya mikro- mengembangkan suatu tehnik pengukuran yang
organisme pada gingiva berkisar 3 - 1 0 hari.15 dapat dipergunakan untuk mempelajari epidemio-
Menurut Laurence M. et al, 198612 menyatakan logi dari penyakit periodontal dan kalkulus., untuk
bahwa ada hubungan antara akumulasi plak dan menilai hasil dari cara sikat gigi, menilai kegiatan
gingivitis, tetapi terdapatnya akumulasi plak tidak kesehatan gigi dari masyarakat, serta menilai efek
selalu menunjukkan adanya gingivitis dan segera dan jangka panjang dari program
penurunan jumlah plak tidak selalu disertai pendidikan kesehatan gigi. Karena menyadari
dengan penurunan keradangan gingiva. Berdasar- bahwa tidak perlu menilai semua gigi untuk
kan hubungan plak gigi terhadap tepi gingiva, menentukan derajat kebersihan mulut seseorang,
plak dibedakan atas plak supragingiva dan plak Green & Vermillion, 1964, menentukan enam
subgingiva. Plak supragingiva dapat dijumpai satu permukaan gigi pilihan yang dapat mewakili
jam setelah dilakukan pembersihan. Plak semua segmen anterior dan posterior dari mulut
supragingiva sangat berpengaruh terhadap berdasarkan pemeriksaan yang dilakukan pada
pertumbuhan, akumulasi dan patogenesis plak seluruh mulut. OHI-S adalah indeks untuk
subgingiva, terutama pada tahap awal terjadinya mengukur daerah permukaan gigi yang tertutup
gingivitis dan periodontitis. Plak gigi akan lebih oleh oral debris dan kalkulus.6'7
cepat terbentuk pada orang yang makan makanan Keenam gigi yang diperiksa pada OHI-S
lunak, sedangkan yang makan makanan yang adalah permukaan fasial dari gigi 6 1
berserat tidak demikian.12 Sedang menurut dan permukaan lingual dari gigi 6 1 | 6
penelitian (Natasasmita S, 2000)16 disebutkan
Tiap permukaan gigi dibagi secara
bahwa indeks plak mempunyai hubungan yang
horizontal menjadi tiga bagian: 1/3 gingival, 1/3
positif terhadap indeks kalkulus dan indeks
bagian tengah dan 1/3 incisal.
gingivitis.
Untuk pemeriksaan DI-S (debris indeks)
Tujuan Penelitian ini adalah membanding-
digunakan sonde yang diletakkan pada 1/3
kan hasil pemeriksaan dokter umum, dokter gigi
incisal dan digerakkan ke 1/3 gingival sesuai
dan perawat gigi. Manfaat penelitian diharapkan
dengan kriteria :
dapat mengoptimasikan hasil penelitian kesehatan
gigi dan mulut melalui penelitian yang akan Kriteria untuk Debris sebagai berikut: ^«
datang agar lebih mendekati kebenaran dan 0 : tidak ada debris/ sisa makanan yg menempel
merupakan masukan unruk kebijakan pemerintah pada gigi
daerah setempat. Mengingat kesehatan gigi dan 1 : debris lunak menutupi tidak lebih dari 1/3
mulut sangat penting, maka perlu dilakukan permukaan gigi
ketepatan pemeriksaan kesehatan gigi dan mulut. 2 : debris lunak menutupi > dari 1/3 permukaan,
tetapi tidak lebih dari 2/3 permukaan gigi.
3 : debris lunak menutupi lebih dari 2/3
Metoda
permukaan gigi.
Metoda yang digunakan dalam ini
penelitian ini adalah metode OHIS dan GI . OHIS Skor dari debris indeks per orang diperoleh
adalah keadaan kebersihan mulut dari responden dengan cara menjumlahkan skor debris tiap

Media Litbang Kesehatan Volume XXNomor 4 Tahun2010 181


permukaan gigi dan dibagi oleh jumlah dari karena merupakan indikator utama dari WHO.
permukaan gigi yang diperiksa. Penelitian dilakukan pada puskesmas terpilih
Sedang untuk kalkulus indeks (CI-S) yaitu puskesmas Sepatan (kabupaten Tangerang).
diperoleh dengan meletakkan sonde dengan baik Dan waktu penelitian selama 10 bulan.
dalam distal gingival crevice dan digerakkan pada Disain penelitian menggunakan analisis
daerah subgingival dari jurusan kontak distal ke diskriptif, pencatatan laporan dari kesehatan gigi-
daerah kontak mesial (1/2 dari lingkaran gigi mulut di sekolah dasar kabupaten Tangerang.
dianggap sebagai satu unit skoring). Jumlah sampel 60 orang, Sampel penelitian
adalah subjek berusia 6 tahun dan 12 tahun.
Kriteria untuk kalkulus sebagai berikut: Pemilihan usia 6 tahun karena usia 6 tahun,.gigi
molar pertama sudah tumbuh, sedang usia 12
Bernilai 0 bila tidak terdapat kalkulus trahun, karena merupakan indikator utama dari
Bernilai 1 bila kalkulus supragingival menutupi WHO. Waktu penelitian selama 10 bulan.
tidak lebih dari 1/3 permukaan gigi Pengumpulan data dilakukan oleh sepuluh dokter
Bernilai 2 bila kalkulus supragingival menutupi umum, sepuluh dokter gigi dan sepuluh perawat
lebih dari 1/3 tetapi tidak lebih dari 2/3 gigi dengan cara melakukan pemeriksaan gigi-
permukaan gigi. mulut, dengan menggunakan instrumen sederhana
Bernilai 3 bila kalkulus supragingival menutupi yaitu 2 buah kaca mulut. Agar hasil dapat lebih
lebih dari 2/3 permukaan gigi. mendekati kebenaran, perlu dilakukan penyesuai-
an terhadap hasil pemeriksaan oleh dokter umum,
Skor dari kalkulus indeks per orang menjadi hasil yang sebanding dengan hasil
diperoleh dengan cara menjumlahkan skor pemeriksaan oleh dokter gigi atau perawat gigi
kalkulus tiap permukaan gigi dan dibagi oleh dengan menggunakan instrumen yang sama.
jumlah dari permukaan gigi yang diperiksa.
Sebelum pelaksanaan pengumpulan data
dilakukan kalibrasi pada peneliti di bawah
Pemeriksaan GI(gingival Indeks) pengawasan para pakar yang telah berpengalaman
Pemeriksaan gingival indeks ini dilakukan di lapangan. Kalibrasi dilakukan agar dipastikan
dengan cara apakah ada perdarahan atau tidak bahwa penilaian yang dilakukan peneliti setara
pada gigi yang diperiksa yaitu pada gigi 61 11 26 dengan penilaian yang dilakukan para pakar.
46 3136 Populasi dalam penelitian ini adalah murid laki-
Indeks ini mudah digunakan, dapat dilaku- laki dan perempuan yang dapat membaca dan
kan untuk memeriksa sebanyak mungkin populasi menulis dan menetap di wilayah kabupaten
dalam waktu singkat, menentukan kondisi klinik Tangerang dan bersedia berpartisipasi dalam
seobyektif mungkin, dan meng-hasilkan penilaian penelitian ini, dinyatakan dalam informed
yang semaksimal mungkin, serta mudah dianalisis concent. Alat yang digunakan dalam penelitian ini
secara statistik. adalah formulir isian untuk hasil pemeriksaan
Pada pemeriksaan gingival indeks, penilai- intra oral, 2 (dua) buah kaca mulut, sarung
an yang digunakan adalah penilaian indeks tangan, masker, kapas, alkohol 70%, senter, dan
Ainamo. Penilaian tersebut adalah sebagai disinfektan.
berikut: Besar Sampel yang digunakan adalah'7
Penilaian 0: kriterianya tidak ada N = Zl 2 a/2y2
perdarahan pada saat probing / gusi normal e2
Penilaian 1: kriterianya ada perdarahan SD deviasi /y. DMF-T studi terdahulu = 1,35
pada saat probing atau adanya perdarahan Derajat kepercayaan 95% , Zl-a/2 = 1,96
spontan, yang berarti gusi tidak sehat. Simpangan maximal dari rata-rata DMF-T : 0,5
N:(L960 2 (U5) 2
Bahan dan Cara (0,5)2
Subyek penelitian adalah anak berusia 6 : 27,96
tahun dan 12 tahun. Pemilihan usia 6 tahun ini Untuk antisipasi sampel drop out + 10% :
disebabkan karena pada usia 6 tahun, gigi molar 27,96 + (10%) n : 30 orang. Jadi total sampel
pertama sudah tumbuh, sedang usia 12 tahun,

182 Media Litbang Kesehatan Volume XXNomor 4 Tahun 2010


masing-masing kelompok umur 6 tahun dan 12 Hasil Penelitian
tahun adalah 30 orang. Dari tabel 1, didapatkan nilai rata-rata
debris yang diperiksa oleh dokter umum, dokter
Kerangka Konsep gigi dan perawat gigi pada anak usia 6 tahun,
bernilai baik ( skor 0,000 - 1,2000).
Hasil
Dari tabel 2, didapatkan nilai rata - rata
Pemeriksaan
Dokter Umum debris yang diperiksa oleh dokter umum, dokter
gigi dan perawat gigi pada anak usia 12 tahun,
Hasil
Hasil Pemeriksaan bernilai baik (skor 0,000-1,2000 ).6'7
Kesehatan Gigi
Pemeriksaan Dari tabel 3, didapatkan nilai rata - rata
Dokter Giai -OHIS
- GI
kalkulus yang diperiksa oleh dokter umum, dokter
gigi dan perawat gigi pada anak usia 6 tahun,
Hasil
Pemeriksaan bernilai baik, dengan skor 0,000 - 1,2000.6'7
Perawat gigi

Tabel 1. Nilai Rata-rata Debris Anak Usia 6 tahun yang Diperiksa Dokter,
Dokter Gigi dan Perawat Gigi di Kabupaten Tangerang

No Kelompok Jumlah Rata -rata (X) SD Nilai Debris


Pemeriksa sampel Debris
1 Dokter Umum 30 0,3290 0,1380 Baik
2 Dokter Gigi 30 0,3530 0,2620 Baik
3 Perawat Gigi 30 0,3160 0,2470 Baik
Skor Debris Baik bila skor 0,0- 1,2
Sedang, bila skor 1,3 -3,0
Buruk, bila skor 3,1 -6,0

Tabel 2. Nilai Rata-rata Debris Anak Usia 12 tahun yang Diperiksa Dokter,
Dokter Gigi dan Perawat Gigi di Kabupaten Tangerang

No Kelompok Jumlah Rata -rata (X) SD Nilai Debris


Pemeriksa sampel Debris
1 Dokter Umum 30 0,6110 0,1460 Baik
2 Dokter Gigi 30 0,9220 0,2130 Baik
3 Perawat Gigi 30 0,8650 0,2750 Baik
Skor Debris Baik bila skor 0,0 - 1,2
Sedang, bila skor 1,3 -3,0
Buruk, bila skor 3,1 -6,0

Tabel 3. Nilai Rata-rata Kalkulus Anak Usia 6 tahun yang Diperiksa Dokter,
Dokter Gigi dan Perawat Gigi di Kabupaten Tangerang

No Kelompok Jumlah Rata -rata (X) SD Nilai


Pemeriksa sampel Kalkulus kalkulus
1 Dokter Umum 30 0,0400 0,2190 Baik
2 Dokter Gigi 30 0,0600 0,1400 Baik
3 Perawat Gigi 30 0,0200 0,0550 Baik
Skor Kalkulus, Baik bila skor 0,0- 1,2
Sedang, bila skor 1,3 - 3,0
Buruk, bila skor 3,1 -6,0

Media Litbang Kesehatan Volume XXNomor 4 Tahun 2010 183


Tabel 4. Nilai Rata-rata Kalkulus Anak Usia 12 tahun yang Diperiksa Dokter,
Dokter Gigi dan Perawat Gigi di Kabupaten Tangerang

No Kelompok Jumlah Rata -rata (X) SD Nilai


Pemeriksa sampel Kalkulus kalkulus
1 Dokter Umum 30 2,3870 0,7450 Sedang
2 Dokter Gigi 30 2,8270 1,8970 Sedang
3 Perawat Gigi 30 3,0300 2,0750 Sedang
Skor Kalkulus, Baikbilaskor 0,0- 1,2
Sedang, bila skor 1,3 -3,0
Buruk, bila skor 3,1 -6,0

Tabel 5. Nilai Rata - rata OHIS Anak Usia 6 tahun yang Diperiksa Dokter,
Dokter Gigi dan Perawat Gigi di Kabupaten Tangerang

No Kelompok Pemeriksa Jumlah Rata -rata (X) OHIS Nilai OHIS


sampel
1 Dokter Umum 30 0,3690 Baik
2 Dokter Gigi 30 0,4130 Baik
3 Perawat Gigi 30 0,3360 Baik
Skor OHIS, Baikbilaskor 0,0- 1,2
Sedang, bila skor 1,3 -3,0
Buruk, bila skor 3,1 -6,0

Tabel 6. Nilai Rata-rata OHIS Anak usia 12 tahun yang Diperiksa Dokter,
Dokter Gigi dan Perawat Gigi di Kabupaten Tangerang

No Kelompok Jumlah Rata -rata (X) Nilai OHIS


Pemeriksa sampel OHIS
1 Dokter Umum 30 2,9980 Sedang
2 Dokter Gigi 30 3,7490 Buruk
3 Perawat Gigi 30 3,8950 Buruk
Skor OHIS, Baikbilaskor 0,0- 1,2
Sedang, bila skor 1,3 -3,0
Buruk, bila skor 3,1 -6,0

Tabel 7. Nilai Rata-rata Gingivitis Pada Anak usia 6 tahun yang Diperiksa Dokter,
Dokter Gigi dan Perawat Gigi di Kabupaten Tangerang

No Kelompok Jumlah Rata -rata (X) SD Nilai


Pemeriksa sampel Gingivitis Gingivitis
1 Dokter Umum 30 0,0130 0,0730 Baik
2 Dokter Gigi 30 0,1600 0,2700 Baik
3 Perawat Gigi 30 0,0170 0,6500 Baik
Skor Gingivitis adalah: Skor 0: bila kriterianya tidak ada perdarahan pada saat probing/gusi normal
Skorl :bila kriterianya ada perdarahan pada saat probing atau adanya perdarahan spontan, yang berarti gusi tidak sehat.

Dari tabel 4, didapatkan nilai rata - rata Dari tabel 5, didapatkan nilai rata - rata
kalkulus yang diperiksa oleh dokter umum, dokter OHIS (Oral Hygiene Indeks Simplified) yang
gigi dan perawat gigi pada anak usia 12 tahun, diperiksa oleh dokter umum, dokter gigi dan
bernilai sedang, dengan skor 1,3 -3,0 . 6 ' 7 perawat gigi pada anak usia 6 tahun, bernilai baik,

184 Media Litbang Kesehatan Volume XX Nomor 4 Tahun 2010


dengan skor 0,0 -1,2 . 6 ' 7 dokter umum, dokter gigi dan perawat gigi pada
Dari label 6, didapatkan nilai rata -rata anak usia 6 tahun, bernilai baik.(skor berada
OHIS (Oral Hygiene Indeks Simplified) pada anak diantara 0,000 - 1,2000). Pada usia 6 tahun,
12 tahun yang diperiksa oleh dokter umum, merupakan awal gigi permanen tumbuh, sedang-
bernilai sedang. (skor 1,3 - 3,0). Pada kan kalkulus sendiri merupakan hasil mineralisasi
pemeriksaan oleh dokter gigi dan perawat gigi, plak gigi. Kalkulus juga merupakan pengendapan
bernilai buruk, dengan skor 3,1 - 6,0. '7 garam kalsium fosfat, kalsium karbonat dan
magnesium fosfat. Sedangkan komposisi kalkulus
Dari label 7, didapatkan nilai gingivitis dipengaruhi lokasi kalkulus serta waktu
yang diperiksa oleh dokter umum, dokter gigi dan pembentukan kalkulus. Hal ini mudah dimengerti
perawat gigi pada anak usia 6 tahun, bernilai baik, karena gigi permanen baru tumbuh, sehingga
dengan skor dibawah 1. timbulnya kalkulus juga sedikit, atau masih belum
Dari tabel 8, didapatkan nilai gingivitis terbentuk.
yang diperiksa oleh dokter umum, dokter gigi dan
Pada tabel 4, didapatkan nilai rata-rata
perawat gigi pada anak usia 12 tahun, bernilai kalkulus yang diperiksa oleh dokter umum, dokter
baik, dengan skor dibawah 1. gigi dan perawat gigi pada anak usia 12 tahun,
bernilai sedang. (skor berada diantara 1,3 -3,0).
Pembahasan hal ini karena pada usia 12 tahun, meskipun
Dari tabel 1, dijelaskan bahwa nilai rata - anak-anak mulai menyadari tentang pentingnya
rata debris yang diperiksa oleh dokter umum, kesehatan gigi dan mulut, namun air ludah
dokter gigi dan perawat gigi pada anak usia 6 mengandung basa, sehingga memudahkan
tahun, bernilai baik, dengan skor 0,000 - 1,2000. terbentuknya kalkulus, yang menempel pada leher
Hal ini bisa dimengerti karena anak-anak usia 6 gigi, terutama gigi bawah depan. Demikian juga
tahun, gigi permanen baru tumbuh dan usia 6 kalkulus dipengaruhi kecepatan pertumbuhannya,
tahun adalah usia awal gigi permanen tumbuh yang berbeda diantara responden.
dan berkembang, sehingga didapatkan hasil yang Pada tabel 5, didapatkan nilai rata-rata
baik. OHIS (Oral Hygiene Indeks Simplified) yang
Pada tabel 2, didapatkan nilai rata -rata diperiksa oleh dokter umum, dokter gigi dan
debris yang diperiksa oleh dokter umum, dokter perawat gigi pada anak usia 6 tahun, bernilai baik,
gigi dan perawat gigi pada anak usia 12 tahun, skor berada diantara 0,0 -1,2.
juga bernilai baik, (skor berada diantara 0,000 - Hal ini dapat dimengerti karena anak usia 6
1,2000). Hal ini disebabkan karena pada usia 12 tahun, merupakan usia yang berpengaruh terhadap
tahun merupakan usia dimana anak sudah mulai status kesehatan gigi khususnya kesehatan gusi.
menyadari tentang pentingnya pemeliharaan Pada tabel 6, didapatkan nilai rata-rata OHIS yang
kesehatan gigi dan mulut. Yaitu dengan cara diperiksa dokter umum bernilai cukup, sedang
menyikat gigi sehari 2 kali yaitu pagi setelah yang diperiksa oleh dokter gigi dan perawat gigi,
makan pagi dan malam sebelum tidur malam. bernilai buruk. Hal ini disebabkan karena anak
Nilai rata-rata kalkulus yang diperiksa oleh usia 12 tahun,

Tabel 8. Nilai Rata-rata Gingivitis Pada Anak usia 12 tahun Yang Diperiksa Dokter,
Dokter Gigi dan Perawat Gigi di Kabupaten Tangerang

No Kelompok Jumlah Rata -rata (X) SD Nilai


Pemeriksa sampel Gingivitis Gingivitis
1 Dokter Umum 30 0,1930 0,3730 Baik
2 Dokter Gigi 30 0,7870 0,5680 Baik
3 Perawat Gigi 30 0,4070 0,4810 Baik
Skor Gingivitis adalah: Skor 0 : bila kriterianya tidak ada perdarahan pada saat probing/gusi normal
Skorl :bila kriterianya ada perdarahan pada saat probing atau adanya perdarahan spontan, yang berarti gusi tidak sehat.

Media Litbang Kesehatan Volume XX Nomor 4 Tahun 2010 185


kurang mengerti menggosok gigi sesuai dengan umum atau tenaga kesehatan lainnya tentang
anjuran dokter gigi yaitu 2 kali sehari, yaitu missing dan filling sehingga didapatkan hasil
setelah makan pagi dan sebelum tidur malam, dan yang lebih baik dan lebih akurat.
ada kalanya anak-anak malas melakukannya. 2. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut, pada
Makanan anak-anak usia 12 tahun beraneka kelompok usia dewasa muda, dewasa dan
ragam, karena masih dalam masa pertumbuhan lansia.
dan biasanya sering makan makanan yang 3. Disarankan unruk menjaga kesehatan gigi
mengandung karbohidrat. Sisa makanan mudah dan mulut pada usia dini, karena dapat
menempel di sela-sela gigi, apabila tidak berpengaruh pada pertumbuhan gigi
dibersihkan, sehingga didapatkan kebersihan permanen berikutnya dengan cara dibuat
mulutnya kurang baik. model penyuluhan kesehatan gigi dan mulut
Pada tabel 7 dan tabel 8, ditemukan nilai yang tepat guna, dilaksanakan terus menerus
gingival indeks baik, bila diperiksa dokter umum, dan berkesinambungan.
dokter gigi maupun perawat gigi. Hal ini karena 4. Anjuran kepada subjek untuk kontrol ke
terjadinya gingivitis memerlukan waktu. dokter gigi di Puskesmas maupun ke praktek
Penimbunan plak yang terus menerus kira-kira pribadi minimal 6 bulan sekali.
tiga hari memudahkan enzim-enzim bakteri
masuk kedalam jaringan gingiva, antara lain
enzim hyaluronidase yang menyebabkan Ucapan Terima Kasih
pelebaran ruang interseluler, sehingga epitel lebih Penulis mengucapkan terima kasih kepada
mudah ditembus. Kepala Dinas Kabupaten Tangerang, dan Kepala
Seperti diketahui penyebab keradangan gusi Puskesmas di Sepatan serta teman-teman peneliti
dan penyakit periodontal adalah diabaikannya baik peneliti pusat maupun peneliti daerah.
kebersihan mulut, sehingga terjadilah akumulasi Demikian pula ucapan terima kasih disampaikan
plak yang mengandung berbagai macam bakteri. kepada dokter umum, dokter gigi dan perawat gigi
pusat maupun daerah beserta staf, serta peneliti-
peneliti lain yang telah berpartisipasi dalam
Kesirapulan penelitian ini, sehingga penelitian bisa terlaksana
1. Pemeriksaan OHIS (kebersihan gigi dan dengan baik dan lancar.
mulut) pada anak usia 6 tahun yang
dilakukan oleh dokter umum, dokter gigi dan
Daftar Pustaka
perawat gigi sama yaitu bernilai baik.
1. Tjahja I. dkk. Laporan Penelitian
2. Pemeriksaan OHIS (kebersihan gigi dan Pengembangan Standarisasi Hasil
mulut) pada anak usia 12 tahun yang Penelitian Kesehatan Gigi dan Mulut
dilakukan oleh dokter umum, bernilai cukup, Oleh Dokter, Dokter Gigi Serta Perawat
sedang pemeriksaan oleh dokter gigi dan Gigi Di Tangerang, Jakarta, 2004.
perawat gigi bernilai buruk.
2. Pedoman Upaya Pelayanan Kesehatan
3. Pemeriksaan Gingival Indeks (Gl) pada anak Gigi dan Mulut Di Puskesmas,
usia 6 tahun yang dilakukan oleh dokter Departemen Kesehatan R.I., Direktorat
umum, dokter gigi dan perawat gigi bernilai Jendral Pelayanan Medik. Direktorat
baik. Kesehatan Gigi, Jakarta , 2000.
4. Pemeriksaan Gingival Indeks (Gl) pada anak 3. World Health Organization (WHO).
usia 12 tahun yang dilakukan oleh dokter Global Oral Health data bank . Geneve.
umum, dokter gigi dan perawat gigi bernilai 2004.
baik.
4. Magdarina DA. Pola Status Kesehatan
Gigi dan Pemanfaatan Pelayanan
Saran Kesehatan Gigi dan Mulut di Indonesia
1. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut Pada tahun 1990 2007., Badan
dengan jumlah sampel penelitian yang lebih Penelitian dan Pengembangan Kesehatan.,
besar, dan tempat yang berbeda serta Departemen Kesehatan R.I. Jakarta,
penjelasan yang lebih rinci kepada dokter 2009; XIX: 144-53.

186 Media Litbang Kesehatan Volume XXNomor 4 Tahun 2010


5. Profil Kesehatan Gigi Dan Mulut Di dontology^* edition Philadelphia, W.B.
Indonesia Pada Pelita VI Jakarta, Saunders Co.
Departemen Kesehatan R.I. Direktorat 12. Laurence M, Spindel, Howard. Plaque
Jendral Pelayanan Medik, Direktorat removing uncompanied by Gingivitis
Kesehatan Gigi, 1999; 17-69. Reduction. J. Periodontal.1986; 57 : 551
6. Carranza FA. Glickman,s Clinical -61.
Periodontology 9 th ed Philadelphia. WB 13. Waerhaug J. Subgingival Plaque and Loss
Saunders 2003, p 100 - 62, 543, 726 - 45. of Attachment in Periodontitis as
7. Carranza FA. Glickman's Clinical Evaluated on teeth. . J. Periodontol .
Periodontology. 10 th ed Philadelphia . 1977; 48: 125 -30.
W.B. Saunders 2006, p .728 - 45. 14. Addy M, Griffiths. The Distribution of
8. Fedi P.P. Vernino A.R., Gray J.L., 2004. Plaque and the influence of tooth
The Periodontic Sylabus. Edisi 4. Alih brushing hand in Group of South Wales
Bahasa Amaliya, Jakarta .EGC Jakarta, 11-12 year Old Children . J Clin
2004, hal. 73 - 75. Periodontal 1978; 14: 562 - 72.
9. Mettovaara H.L. et al. Cynical Hostility 15. Toto PD.et al, Immunoglobulins and
as a Determinant of Toothbrushing Complement in Human Periodontitis. J.
Frequency and Oral Hygiene. J. of Periodontal, 1978 ; p: 49: 631.
Clinical Periodontology 2006 ; 33: 21 - 16. Natasasmita S., Hubungan Indeks Plak
28 dengan karies Gigi, Indeks Gingiva,
10. Bornell L.N.,a? al. Social Factors and Indeks Kalkulus dan Kedalaman Poket
Periodontitis in an Older Population., Gusi. FKG Airlangga, Surabaya. 2000.
American Journal of Public Health .,2004; 17. Sastroasmoro S. Dasar-Dasar Metodologi
94: 5; 748 -753. Penelitian Klinis. Jakarta Binarupa
11. Glickman Irving, 1973; Clinical Perio- Aksara 1995.: Hal 187-212.

Media Litbang Kesehatan Volume XX Nomor 4 Tahun 2010 187

You might also like