Professional Documents
Culture Documents
DISUSUN OLEH :
NALDIA, S.Kep
FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS ANDALAS
PADANG
2016
Telaah Jurnal
1. Judul
The Development of Phlebitis and Infiltration in Patients with Peripheral
phlebitis dan infiltrasi pada pasien yang terpasang IV chateter di klinik bedah saraf dan
cukup jelas, akurat, dan menarik minat untuk membaca isi jurnal.
2. Abstrak
Abstrak merupakan ringkasan dari isi jurnal/karya ilmiah yang memuat latar belakang
dicantumkan dalam abstrak. Abstrak dimuat dalam bentuk narasi yang dimulai dari
tujuan, latar belakang, desain penelitian, metode penelitian, sampel dalam penelitian,
hasil penelitian dan kesimpulan penelitian.. Abstrak mencantumkan kata kunci, dimana
Phlebitis..
Kekurangan : Dari abstrak ini tidak mencantumkan analisa penelitian menggunakan uji
apa, tempat penelitian juga tidak dijelaskan didalam abstrak dan tidak memberikan
rekomendasi untuk penelitian selanjutnya, sehingga penelitian ini hanya cukup berhenti
disini. Dan alangkah baiknya bila dicantumkan rekomendasi untuk dilakukan penelitian
infiltrasi pada pasien dengan kateter intravena perifer di klinik bedah saraf dan faktor
yang mempengaruhinya.
Desain penelitian : Penelitian ini dirancang sebagai penelitian deskriptif dan cross-
sectional.
Metode: Data penelitian dikumpulkan dengan memeriksa situs penusukan kateter dalam
hal flebitis dan infiltrasi temuan setiap 24 jam dengan menggunakan formulir survei dan
observasi.
3. Pendahuluan
Metode pencarian literatur database yang digunakan dalam pencarian jurnal ini adalah
google scholar. Kata kunci dalam pencarian literatur adalah “Peripheral intravenous
chateter” jumlah literatur yang keluar sekitar 14.500 literatur. Proses seleksi literatur
dilakukan menggunakan kriteria inklusi yaitu, artikel dalam lingkup kesehatan atau
keperawatan dan artikel dibuat atau dipublikasikan dalam lima tahun terakhir. Latar
belakang dalam jurnal ini berisi permasalahan dan tujuan penelitian. Isi pendahuluan
sebagai dasar penelitian. Tinjauan pustaka sebagian besar diambil dari jurnal-jurnal
penelitian lain yang terkait seperti penelitian efektivitas trombophop untuk mengurangi
7. Metodologi
tatap muka untuk mengumpulkan data. Situs penyisipan IV kateter dari pasien dinilai
oleh peneliti setiap 24 jam dengan menggunakan kedua skala. pasien yang termasuk
dalam kelompok sampel diberitahu tentang tujuan dan menerima persetujuan tertulis dan
ditindaklanjuti selama kateterisasi dan selama 24 jam setelah IV kateter telah dilepas.
Hasil penilaian dicatat dalam bentuk observasi. Ketika flebitis atau infiltrasi diamati di
situs penyisipan, ukuran situs diukur dengan penggaris kertas sekali pakai. Ketika flebitis
atau infiltrasi gejala yang terdeteksi atau pasien melaporkan gejala, situs kateter dinilai
menggunakan timbangan, kateter telah dihapus dan perawatan dan pengobatan yang
8. Sampel
Populasi penelitian terdiri dari pasien dengan kateter intravena perifer di klinik
bedah saraf dari Rumah Sakit Pendidikan dan Penelitian di ibu kota Turki. Sampel
penelitian terdiri dari 325 pasien dengan kateter intravena perifer di klinik bedah saraf
yang memenuhi kriteria inklusi dan 347 kateter. Penelitian dilakukan antara Maret-Juni
2013 (4 bulan). Pasien di bawah usia 18, pasien obesitas, dan pasien yang menerima
9. Instrumen
Alat yang digunakan dalam penelitian yaitu Bentuk survei dan pengamatan
Bentuk survei yang terlibat informasi pribadi dari pasien (usia, jenis kelamin, diagnosis)
dan informasi seperti waktu kateter diam, ukuran kateter, bodi samping kateter yang
dimasukkan, situs di mana kateter dimasukkan, frekuensi penyisipan pada situs yang
sama, obat yang diberikan kepada pasien, obat cara diberi, status pendidikan dan
skala phlebitis dan skala infiltrasi yang dikembangkan oleh INS 2006 dan dievaluasi oleh
Groll et al (2010).
Analisis data menggunakan SPSS dari windows 11.5 dengan analisis deskriptif
variabel numerik kontinyu dan diskrit dekat dengan distribusi normal. statistik
deskriptif untuk variabel kontinyu dan diskrit disajikan sebagai mean ± standar deviasi
atau median (minimum - maksimum) dan variabel kategori yang disajikan sebagai
jumlah kasus dan persentase (%). Signifikansi perbedaan antara kelompok dalam hal
nilai rata-rata diselidiki dengan uji t dan signifikansi perbedaan antara kelompok dalam
hal nilai-nilai median diselidiki dengan uji Mann Whitney U. variabel kategori
dianalisis dengan Pearson Uji Chi-square, Exact Chi-square Test atau Kemungkinan
11. Hasil
Hasil penelitian dalam jurnal ini ditulis secara ringkas, jelas dan mudah dipahami.
Dalam penelitian ini didapatkan hasil bahwa umur dan jenis kelamin tidak
mempengaruhi perkembangan phlebitis, dan jumlah kasus infiltrasi lebih tinggi pada
pasien antara usia 50-59 tahun p = 0,002) (p > 0,05). Ditemukan dalam penelitian ini
bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan antara ukuran kateter, wilayah anatomi,
bagian-bagian tubuh, dan pengalaman aplikator dalam hal efeknya pada pengembangan
flebitis (p <0,05). Diamati bahwa lebih banyak kasus flebitis terjadi pada kateter
dimasukkan ke dalam klinik bedah saraf (p = 0,014), durasi dalam vena untuk 49-72
jam (p <0,001), ketika kateter dimasukkan di situs yang sama beberapa kali (p = 0,006)
dan di kateter dimasukkan oleh aplikator dengan gelar sarjana (p = 0,025) (p> 0,05).
ditemukan bahwa lebih banyak kasus infiltrasi terjadi di kateter dimasukkan ke dalam
setiap obat yang diberikan melalui kateter IV perifer secara terpisah, dan fakta bahwa
12. Simpulan/Diskusi
Diskusi dalam jurnal ini ditulis secara rinci memuat tentang faktor-faktor yang
masing-masing faktor yang diteliti. Dari hasil penelitian disajikan dalam bentuk tabel
disertai narasi, serta mudah dipahami. Dalam diskusi dibahas penelitian lain terkait
dimasukkan teori-teori yang mendukung hasil penelitian dan manfaat penelitian bagi
pasien. Secara keseluruhan hasil penelitian sudah dijelaskan secara rinci sehingga
penulisan jurnal secara keseluruhan sudah sesuai standar internasional AIMRaD yaitu
memudahkan pembaca untuk mengerti bagaimana penelitian dilaksanakan dan apa hasil
yang diperoleh, meskipun ada beberapa kata yang sulit untuk diartikan.
Intravena (IV) kateter merupakan salah satu cara yang paling umum digunakan
pengobatan pada pasien dirawat di rumah sakit. kateterisasi perifer IV dan terapi cairan
saraf, kejang vena, infiltrasi dan flebitis. Di antara komplikasi ini, yang paling umum
adalah flebitis dan infiltras. Tingkat flebitis telah dilaporkan 5% di 150 juta kateter
intravena perifer di Amerika Serikat setiap tahunnya (Gallant et al. 2006). Tingkat ini
telah dilaporkan 1,8% di Spanyol (Barbut et al. 2003) dan 27-70% di Iran (Abadi et al.
sakit, menyebabkan pasien untuk menjalani prosedur diagnostik dan pengobatan yang
tidak perlu, membuat pasien dan keluarga mereka menjadi stres, meningkatkan beban
alasan ini, perawat harus tahu tentang faktor-faktor yang menyebabkan flebitis dan
infiltrasi, praktik yang akan mencegah flebitis dan infiltrasi dan mengambil tindakan
tentang aplikasi IV jika pengobatan adalah untuk dilanjutkan di rumah. Penelitian ini
diyakini menjelaskan untuk pengembangan flebitis dan infiltrasi pada pasien yang
menerima kateter intravena perifer di rumah sakit dan faktor yang mempengaruhi,
maka membuka jalan bagi intervensi keperawatan yang lebih baik. Untuk perawat,
dan skala infiltrasi setiap 24 jam dan lebih sering untuk memantau cairan pasien,
penggunaan lengan yang sama dihindari saat memasukkan kateter, vena dinilai untuk
pengembangan flebitis ketika laporan pasien nyeri di situs kateter karena nyeri grade 1
flebitis gejala, pasien di atas usia 50 yang dinilai untuk infiltrasi lebih sering, IV kateter
dimasukkan ke pasien diganti setelah 48-72 jam paling banyak, prinsip asepsis secara
ketat diikuti selama kateterisasi IV perifer, pedoman aplikasi secara ketat diikuti dan
penilaian reguler tidak diabaikan untuk pasien dengan penyakit tengkorak di klinik
bedah saraf karena tingkat flebitis lebih tinggi pada pasien ini.
bawah. 15% literatur yang dipakai merupakan literatur yang sudah sangat lama.