Professional Documents
Culture Documents
(Tesis)
Oleh
Lika Mariya
By
Lika Mariya
Students’ worksheets were used by the teacher at school. Generally, it did not
fulfill the innovative learning criterion so it often makes students were bored in
studying. Therefore, to solve the weakness from conventional students’
worksheet (LKPD). LKPD were needed to develop physics LKPD learning cycle
based in 7E. This research design modified from development model of Gall et
al, 2003, which was done in the seven steps of research, they are : need analysis,
product planning , expert test, product revision 1, preliminary field testing,
product revision 2, main field testing. The product research was done at SMAN 1
Kota Agung, Tanggamus district. The instrument of developmental research was
validated by 3 lecturers, they are: physicist for validating matter experts,
curriculum and learning technology expert for validating media expert, and
language expert for linguist. The result of effectivity test in using teaching
materials revealed N-gain experimental class 0,7 with the criterion “high” and N-
gain control class 0,4 with the “medium” criterion. There is signicant difference in
the average of ability in critical analysis of students at experimental class and
control class (p=0,000). The research benefit and attractiveness of the students in
the instrument which was row development were 91,31% beneficial criterion and
92,82% interesting criterion.
Key Words: Critical thinking, students’ worksheet, model learning cycle 7E,
global warming.
ii
ABSTRAK
Oleh
Lika Mariya
LKPD yang digunakan oleh guru di sekolah pada umumnya belum memenuhi
kriteria pembelajaran inovatif sehingga seringkali membuat siswa jenuh dalam
belajar. Oleh karena itu, untuk menanggulangi kelemahan dari LKPD
konvensional dibutuhkan pengembangan LKPD pada pembelajaran fisika.
Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan LKPD fisika berbasis learning
cycle 7-E. Desain penelitian ini dimodifikasi dari model pengembangan Gall, dkk
(2003) yang dilaksanakan dalam tujuh tahap penelitian, yaitu analisis kebutuhan:
studi literatur dan studi lapangan, perencanaan produk awal, uji ahli, revisi produk
1, uji lapangan awal, revisi produk 2, dan uji lapangan besar. Uji coba pemakaian
produk dilaksanakan di SMA N 1 Kotaagung Kabupaten Tanggamus.
Berdasarkan hasil uji efektivitas penggunaan bahan ajar, didapatkan N-gain kelas
eksperimen sebesar 0,7 dengan kriteria “tinggi” dan N-gain kelas kontrol sebesar
0,4 dengan kriteria “sedang”. Selain itu, terdapat perbedaan yang signifikan nilai
rata-rata keterampilan berpikir kritis siswa kelas eksperimen dengan kelas kontrol
yang ditunjukkan dengan nilai (p=0,000). Hasil uji kemanfaatan bahan ajar
kepada siswa memiliki persentase 91,31% dengan kriteria sangat bermanfaat dan
uji kemenarikan bahan ajar dengan persentase 92,82% dengan kriteria sangat
menarik.
Kata kunci: LKPD, keterampilan berpikir kritis, model learning cycle 7-E,
pemanasan global.
Pengembangan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)
Learning Cycle 7-E Materi Pemanasan Global
untuk Menumbuhkan Keterampilan
Berpikir Kritis Siswa
Oleh
Lika Mariya
Tesis
Sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar
MAGISTER PENDIDIKAN
Pada
Program Studi Magister Pendidikan Fisika
Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung
pada tanggal 29 November 1986, anak kedua dari tiga bersaudara dari pasangan
Kabupaten Tanggamus, selesai pada tahun 2005. Pada tahun yang sama, penulis
Lampung dan lulus pada tahun 2009. Selanjutnya, pada tahun 2014 penulis
Lampung.
MOTTO:
”Aku tidak pernah bertemu dengan orang kuat yang tumbuh dari
masa lalu yang menyenangkan”
(Anonim)
Dengan kerendahan hati, teriring doa dan syukur kehadirat Allah SWT, penulis
mempersembahkan karya besar ini sebagai tanda bakti dan kasih cintaku yang
1. My lovely hubby Lutfi Sobri, yang sudah pengertian dan mendukung penulis
sulit. Terimakasih atas cinta dan kasih sayang yang telah diberikan kepada
penulis, semoga didunia kita bisa selalu sakinah, mawaddah warohmah dan
tercinta, yang selalu duduk dipangkuan saat penulis membuka laptop, yang
selalu minta ditemani mainan saat penulis mengerjakan tugas. Celoteh dan
sekarang kau tumbuh menjadi bujang kecil bunda yang soleh, rajin dan
tampan.
3. Emak dan Ayahku tercinta, yang selalu memperjuangkan pendidikan dan masa
penulis dalam setiap doa dengan tetesan air mata, yang tak pernah lelah
memperhatikan, dan yang selalu mendukung penulis tanpa mengharap pamrih
4. Emak dan Bapak tersayang, yang sudah mendukung penulis dalam meraih
pendidikan ini.
5. Kakakku tercinta Yunnita dan adikku terkasih Deni Rohadi, yang telah
melengkapi kehidupan penulis sedari kecil. Canda tawa dan kebahagiaan yang
telah kita lewati bersama hingga kini kita telah menjadi dewasa akan selalu
6. Saudara-saudaraku bang Rama, Zemil, Ani dan keponakanku Phira dan Adzkia
tersayang, yang sudah hadir dalam kehidupan penulis dan memberikan warna-
9. Almamater tercinta.
SANWACANA
Alhamdulillah segala puji hanya bagi Allah SWT, atas rahmat dan ridho-Nya
penulis dapat menyelesaikan tesis yang berjudul “Pengembangan Lembar Kerja
Peserta Didik (LKPD) Learning Cycle 7-E Materi Pemanasan Global untuk
Menumbuhkan Keterampilan Berpikir Kritis Siswa”. Pada kesempatan ini penulis
mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Sudjarwo, M.S., selaku Direktur Program Pascasarjana
Universitas Lampung.
2. Bapak Dr. Muhammad Fuad, M.Hum., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.
3. Bapak Prof. Dr. Agus Suyatna, M.Si., selaku Ketua Program Studi Magister
Pendidikan Fisika, sekaligus Pembimbing Akademik dan menjadi
Pembimbing I yang telah memotivasi, membimbing, dan mengarahkan
penulis selama penulisan tesis.
4. Bapak Prof. Dr. Warsito, DEA., selaku Pembimbing II yang telah
memotivasi, membimbing, dan mengarahkan penulis selama penulisan tesis.
5. Bapak Dr. Abdurrahman, M.Si., selaku Pembahas dan sekaligus menjadi
validator ahli materi (substansi), yang telah memberikan motivasi, masukan
dan saran yang bersifat membangun dalam penulisan tesis ini.
6. Ibu Dr. Herpratiwi, M.Pd selaku Validator ahli Media (Konstruksi) dan Ibu
Dr Farida Ariyani, M.Pd, selaku Validator ahli bahasa, terima kasih atas saran
dan masukannya yang bersifat membangun dalam penulisan tesis ini.
7. Bapak dan Ibu Dosen Magister Pendidikan Fisika Universitas Lampung yang
telah membimbing penulis dalam pembelajaran di Universitas Lampung.
8. Bapak Kepala SMA Negeri 1 Kotaagung dan Ibu Nova Lisda, S.Pd yang
telah memberi izin dan arahan kepada penulis selama penelitian.
9. Teman-teman seperjuangan Magister Pendidikan Fisika 2014 : Mba Surya,
Pak Pay, Pak Malik, Mba Fera, Emil, Mb Indah, Bu Zulimah, Bu Yuli, Mba
Eka, Mba Susi, Pak Vira, Pak Taufik, Pak Budi, Pak Wayan, Kak Anwar, Pak
Handono, Pak Nazam, Pak Heri, Pak Supardi dan Trian yang telah membantu
dan menemani penulis dalam masa periode pendidikan kita.
10. Sahabat-sahabatku yang telah memberi semangat dan dukungan pada penulis.
11. Kepada semua pihak yang telah membantu terselesaikannya tesis ini.
Penulis berdoa semoga semua amal dan bantuan yang telah diberikan mendapat
pahala dari Allah SWT dan semoga tesis ini dapat bermanfaat. Aamiin.
Lika Mariya
NPM. 1423022008
DAFTAR ISI
Halaman
COVER. .............................................................................................................i
ABSTRAK .........................................................................................................ii
DAFTAR ISI ......................................................................................................iii
DAFTAR TABEL ............................................................................................vi
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................vii
DAFTAR LAMPIRAN .....................................................................................viii
I. PENDAHULUAN
B. Kerangka Pikir.........................................................................................35
iii
1. Angket Analisis Kebutuhan ................................................................41
2. Angket Uji Validasi Materi (Substansi) .............................................41
3. Angket Uji Validasi Konstruksi (Media) ...........................................41
4. Angket Uji Bahasa (Budaya) ..............................................................41
5. Angket Uji Kemanfaatan ....................................................................41
6. Angket Uji Kemenarikan ....................................................................42
7. Tes Keterampilan Berpikir Kritis .......................................................42
E. Prosedur Pengembangan LKPD ..............................................................42
1. Analisis Kebutuhan: Studi Literatur dan Studi Lapangan
Pengumpulan Data ..............................................................................42
2. Perencanaan, Rancangan dan Pengembangan Produk Awal ..............43
3. Uji Ahli ...............................................................................................43
4. Revisi Produk 1 ..................................................................................43
5. Uji Lapangan Awal ............................................................................44
6. Revisi Produk 2 ..................................................................................44
7. Uji Lapangan Besar ............................................................................44
F. Data dan Teknik Pengumpulan Data .......................................................46
1. Angket (Kuisioner) .............................................................................46
2. Tes untuk Menguji Keterampilan Berpikir Kritis...............................47
G. Teknik Analisis Data ...............................................................................48
1. Uji Validasi Ahli dan Uji 1-1 .............................................................48
2. Kemanfaatan dan Kemenarikan..........................................................49
3. Uji Normalitas ....................................................................................50
4. Uji Varians (Uji Homogenitas)...........................................................51
5. Uji Validitas........................................................................................51
6. Uji Reliabilitas ....................................................................................52
7. Uji Efektivitas Produk ........................................................................52
B. Pembahasan .............................................................................................87
1. Sistematika LKPD Fisika Berbasis Learning Cycle 7-E ....................88
2. Efektivitas Penggunakan LKPD Fisika Berbasis
Learning Cycle 7-E.............................................................................93
3. Kemanfaatan LKPD Fisika Berbasis Learning Cycle 7-E .................97
iv
4. Kemenarikan LKPD Fisika Berbasis Learning Cycle 7-E .................100
V. KESIMPULAN
A. Kesimpulan..............................................................................................103
B. Saran ........................................................................................................104
LAMPIRAN
v
DAFTAR TABEL
Tabel
Halaman
1.1 Posisi Indonesia dibandingkan Negara Lain Berdasarkan Study PISA ......2
1.2 Negara-negara Kontributor Pemanasan Global ..........................................6
2.1 Model Pembelajaran Learning Cycle 7-E Karplus dan Their.....................18
2.2 Perbandingan Fase SCIS dan BSCS 5-E pada Learning Cycle ..................19
2.3 Kelebihan Model Learning Cycle 7-E ........................................................23
2.4 Kelemahan Model Learning Cycle 7-E.......................................................23
2.5 Indikator dan Sub Indikator Keterampilan Berpikir Kritis. ........................25
2.6 Kelebihan LKPD.........................................................................................29
2.7 Syarat Didaktik dalam Penyususnan LKPD ...............................................29
2.8 Syarat Konstruksi dalam Penyusunan LKPD .............................................30
2.9 Syarat Teknik dalam Penyusunan LKPD....................................................30
3.1 Metode Eksperimen Pretest-posttest Control group Design ......................45
3.2 Skor Penilaian Keterampialn Berpikir Kritis ..............................................48
3.3 Skor Penilaian Uji Kemanfaatan dan Kemenarikan Produk .......................50
3.4 Kriteria Validitas Instrumen Tes .................................................................51
3.5 Interpretasi Reabilitas..................................................................................52
3.6 Nilai Rata-rata Gain Ternormalisasi dan Klaslifikasinya ...........................53
4.1 Analisis Kebutuhan Guru ...........................................................................55
4.2 Analisis Kebutuhan Siswa ..........................................................................56
4.3 Analisis Konsepsi Pemanasan Global ........................................................58
4.4 Revisi LKPD Berdasarkan Masukan Ahli Materi…………………………63
4.5 Revisi LKPD Berdasarkan Masukan Ahli Konstruksi…………………….64
4.6 Revisi LKPD Berdasarkan Masukan Ahli Bahasa......................................65
4.7 Rekapitulasi Angket Keterbacaan Siswa ....................................................66
4.8 Rekapitulasi Angket Keterbacaan Guru......................................................67
4.9 Hasil Uji Normalitas Pretest dan Posttes Kelas
Eksperimen dan Kontrol…………………………………………………..82
4.10 Distribusi Nilai Keterampilan Berpikir Kritis Siswa ..................................84
4.11 Hasil Uji t-test (independent sample t-test)
Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol……………………………………..86
4.12 Sistematika LKPD Berbasis Learning Cycle 7-E ...……………………....89
vi
DAFTAR GAMBAR
Gambar
Halaman
vii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran
Halaman
viii
27. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ............................................................194
28. Surat Izin Penelitian Pendahuluan ...............................................................203
29. Surat Izin Penelitian .....................................................................................204
30. Surat Keterangan Penelitian dari Sekolah....................................................205
31. LKPD Berbasis Learning Cycle 7-E ............................................................206
ix
1
BAB 1
PENDAHULUAN
Oleh karena itu, diperlukan Sumber Daya Manusia (SDM) yang bermutu demi
keterampilan berpikir tingkat tinggi (higher order thinking) yang salah satunya
berbasis kriteria (Paul dan Elder, 2003). Keterampilan berpikir kritis perlu
dikembangkan dalam diri siswa karena melalui keterampilan berpikir kritis siswa
dapat lebih mudah memahami konsep, mampu menerapkan konsep pada situasi
pembelajaran fisika di sekolah masih bersifat teacher centered dan biasanya guru
sains. Dalam asesmen global yang dilakukan oleh Programme for International
Student Assessment (PISA) sejak tahun 2000 hingga 2012 dalam kurun waktu tiga
tahun, Indonesia dalam hal literasi sains selalu memperoleh skor jauh di bawah
Tabel 1.1 Posisi Indonesia dibandingkan Negara Lain Berdasarkan Studi PISA
Skor Rata- Jumlah
Tahun Mata Skor Rata-rata Peringkat
rata Negara
Studi Pelajaran Internasional Indonesia
Indonesia Peserta Studi
Membaca 371 500 39
2000 Matematika 367 500 39 41
Sains 393 500 38
Membaca 382 500 39
2003 Matematika 360 500 38 40
Sains 395 500 38
Membaca 393 500 48
2006 Matematika 391 500 50 57
Sains 393 500 50
Membaca 402 500 57
2009 Matematika 371 500 61 65
Sains 383 500 60
Membaca 375 494 64
2012 Matematika 396 496 64 65
Sains 382 501 64
Sumber: Organisation for Economic Cooperation and Development (OECD, 2012).
Soal-soal literasi sains dalam PISA merupakan soal-soal yang menuntut siswa
thinking). Dengan demikian, siswa harus menguasai konsep dasar materi sains,
sains dalam PISA juga terkait dengan keterampilan proses sains dimana setiap
dan Ergin, 2008). Salah satu penyebab keberhasilan kemampuan literasi sains
mampu mencapai skor tinggi dalam PISA adalah karena kualitas guru dan metode
Peran bahan ajar dalam proses pembelajaran adalah suatu langkah nyata dalam
proses transfer informasi, dan kesederhanaan bahan ajar seperti LKPD yang
pembelajaran (Kusmana, 2008). Akan tetapi, pada saat ini dalam realitas
konvensional, yaitu LKPD yang tinggal pakai, tinggal beli instan, serta tanpa
pembelajaran yang akan dicapai. “Learning cycle are models of how people
pengetahuan baru. Dengan model learning cycle, siswa dapat menemukan arahan
(Blank, 1999; Ates, 2005; Balci, S., Cakroglu dan Tekkaya, C., 2006; Atay dan
Penerapan model pembelajaran learning cycle dilihat dari dimensi guru, dapat
motivasi belajar karena peserta didik dilibatkan secara aktif dalam proses
Kotaagung pada tanggal 20 April 2015 diketahui bahwa (1) 96,77% siswa sudah
yang umumnya sebagai sarana menyelesaikan tugas dan latihan, (2) 91,39%
siswa mengatakan LKPD bermanfaat dalam proses pembelajaran, (3) 100% siswa
cycle 7-E.
yang tidak sukar hanya saja materi pemanasan global merupakan materi hapalan
Selain itu, guru juga mengungkapkan bahwa walaupun sudah mendapat materi
dampak dari prilakunya tersebut kaitannya dengan pemanasan global. Salah satu
contoh adalah siswa lebih senang memakai kendaraan bermotor ke sekolah dari
laut, dan daratan bumi. Suhu global telah meningkat sejak masa praindustri, dan
manusia telah menjadi penggerak utama emisi kenaikan suhu ini (Gillet, 2012).
maju bertanggung jawab atas sebagian besar emisi gas rumah kaca (Bolin dan
6
Kheshgi, 2001; Raupach, 2007, Matthews dan Solomon, 2013). Indonesia adalah
salah satu negara penyumbang panas, yang menduduki rangking 9 di atas Jepang
1.2.
Berdasarkan tabel 1.2, masalah pemanasan global perlu ditangani serius oleh
semua negara. Oleh karena itu, pembelajaran mengenai pemanasan global sangat
penting diberikan kepada siswa untuk melakukan adaptasi dan mitigasi terhadap
secara umum meningkat, mereka akan berperilaku dengan cara yang menghindari
degradasi lingkungan.
menengah dari Midwest yang bingung tentang efek rumah kaca serta jenis radiasi
yang terlibat dalam efek rumah kaca. Temuan ini juga diperkuat oleh
informasi mengenai pemanasan global belum maksimal diterima oleh siswa pada
Pengembangan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) Model Learning Cycle 7-E
Siswa”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, dapat dirumuskan suatu
dikembangkan?
8
yang dikembangkan?
dikembangkan?
dikembangkan?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan utama yang ingin dicapai dalam penelitian ini, yaitu mengembangkan
LKPD model learning cycle 7-E materi pemanasan global untuk menumbuhkan
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi siswa
2. Bagi guru
Penelitian ini dapat dijadikan sebagai alternatif bahan ajar yang dapat
Agar permasalahan dalam penelitian ini lebih terarah, ruang lingkup dari
learning cycle 7-E menurut Einsenkraft (2003) terdiri atas fase elicit
3.9. Menganalisis gejala pemanasan global, efek rumah kaca, dan perubahan
LANDASAN TEORI
A. Kajian Pustaka
1. Pembelajaran fisika
Sutarto (2008) menyatakan bahwa fisika adalah bidang ilmu yang membahas
tentang alam dan gejalanya, dari yang bersifat riil hingga yang bersifat
Paul (1991), fisika adalah ilmu pengetahuan yang paling fundamental karena
mengajar.
sistematis atau tersusun secara teratur yang dihasilkan dari hasil penyelidikan,
observasi dan eksperimen untuk memperoleh fakta- fakta, konsep dan hukum
Secara terstruktur sains dapat didefinisikan (1) sains sebagai proses yang
pengetahuan meliputi kumpulan fakta, hal yang umum atau konsep untuk
membuat prediksi (Abruscato, 1996; Trowbridge dan Bybee, 1986 ), dan (3)
sains terdiri atas keterampilan proses dan berbagai isi komponen (Abruscato,
1996).
kemudahan bagi kehidupan. Oleh karena itu, diperlukan tata cara tertentu
yang bersifat analitis, cermat, lengkap serta menghubungkan gejala alam satu
13
dengan gejala alam yang lain sehingga membentuk pandangan yang baru
tentang objek yang diamati, (2) sebagai produk merupakan hasil proses,
sekolah ataupun bacaan dari upaya penyebaran ilmu pengetahuan dan upaya
manusia untuk memahami berbagai gejala alam, dan (3) sebagai sikap
menekankan pada kegiatan dan pola pikir yang dilakukan dan diharapkan
dapat menjadi sikap yang tetap dilakukan dalam aktivitas kehidupan atau
mengubah cara pandang manusia terhadap alam semesta dari sudut pandang
metologis menjadi sudut pandang ilmiah (Darmodjo dan Kaligis, 1993; Carin
mampu menciptakan situasi belajar yang mendorong siswa untuk aktif belajar
tahuan siswa yang tinggi, ketekunan serta membentuk moral yang baik yang
dan memahami alam sekitar secara ilmiah. Selain itu, pembelajaran sains
berkomunikasi.
belajar-mengajar.
15
program komputer.
Joyce dan Weil (2000) mengatakan ada empat kategori yang penting
dengan baik, memikul tanggung jawab, dan lebih kreatif untuk mencapai
terencana.
nurturant effects), yaitu target atau tujuan dan dampak yang akan dicapai.
tahun 1950an dan awal tahun 1960an pada zaman reformasi kurikulum oleh
Pada tahun 1967 model learning cycle dikembangkan oleh Karplus dan Thier
2006: 6-7). Pada mulanya model learning cycle terdiri atas tiga fase seperti
yang dijelaskan oleh Karplus dan Their (1967) yang mengemukakan bahwa
tiga fase dari model pembelajaran learning cycle terdiri atas preliminary
semua tujuan IPA yang menekankan pada penguasaan konsep yang spesifik,
evalutian.
mengembangkan model learning cycle menjadi 5-E yang terdiri atas fase
siswa, sedangkan fase pemahaman konsep dan aplikasi konsep diganti dengan
istilah baru, yaitu explain dan elaborate (Bybee dkk., 2006: 8).
19
Tabel 2.2 Perbandingan Fase SCIS dan BSCS 5-E pada Learning Cycle
Setiap "E" di learning cycle menunjukkan bagian dari proses yang berurutan
Pengembangan yang terjadi pada learning cycle 5-E menjadi 7-E yaitu pada
fase engage menjadi 2 tahapan, yaitu elicit dan engage, sedangkan pada
evaluate dan extend. Perubahan tahapan siklus belajar dari 5-E menjadi 7-E
LC 5-E LC 7-E
Elicit
Engange
Engange
Explore Explore
Explain Explain
Elaborate Elaborate
Evaluate
Evaluate
Extend
Pada tahap ini guru berusaha mendatangkan pengetahuan awal siswa dengan
mudah yang diketahui siswa dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini bertujuan
pengetahuan awal yang telah dimiliki. Hal penting yang perlu dicapai adalah
timbulnya rasa ingin tahu siswa tentang tema yang akan dipelajari. Guru
Pada fase ini, siswa diberi kesempatan untuk bekerja baik secara mandiri
Fase ini dapat digunakan sebagai strategi penilaian formal dan informal.
pemikiran awalnya.
Pada tahapan akhir siswa dituntut untuk berpikir, mencari, menemukan, dan
ini dapat merangsang siswa untuk mencari hubungan konsep yang mereka
pelajari dengan konsep lain yang sudah atau belum mereka pelajari.
Ketujuh tahapan di atas adalah hal-hal yang harus dilakukan guru dan siswa
untuk menerapkan learning cycle 7-E pada pembelajaran di kelas. Guru dan
Kelemahan model learning cycle 7-E menurut Fajaroh dan Dasna (2009) dan
Berpikir kritis merupakan sebuah proses sistematis, terarah, dan jelas yang
berpikir kritis sebagai proses intelektual disiplin secara aktif dan terampil
pengambilan keputusan tentang apa yang harus dipercaya atau apa yang
harus dilakukan (Clifford, dkk., 2004) dan itu adalah proses yang melibatkan
analisis, evaluasi, deduksi, dan induksi (Facione, 1990). Selain itu, Rosyada
kritis yang diukur pada penelitian ini sebanyak 5 indikator menurut Ennis
LKPD merupakan suatu bahan ajar cetak berupa lembaran berisi tugas yang
merupakan salah satu sarana yang dapat digunakan guru untuk meningkatkan
keterlibatan siswa atau aktivitas dalam proses belajar mengajar. Hal-hal yang
Kaligis, 1993:40).
Rohaeti, dkk., (2009) menyatakan bahwa LKPD adalah lembar kerja yang
berisi informasi dan instruksi dari guru kepada siswa untuk mengerjakan
suatu kegiatan belajar dalam bentuk kerja, praktek, atau dalam bentuk
atau bimbingan guru dalam pembelajaran yang akan disajikan secara tertulis
sebagai media visual untuk menarik perhatian peserta didik, isi pesan LKPD
centered sehingga pembelajaran menjadi efektif dan konsep materi pun dapat
bahwa LKPD merupakan materi ajar yang dikemas sedemikian rupa agar
dan berkaitan dengan konsep yang akan dipelajari. LKPD memuat apa
menganalisis.
e. LKPD berisi pertanyaan atau isian yang jawabannya ada di dalam buku.
No Kelebihan LKPD
1 Siswa dapat belajar dan maju sesuai dengan kecepatan masing-masing
sehingga siswa diharapkan dapat menguasai materi pelajaran tersebut.
2 Selain dapat mengurangi materi dalam media cetakan, siswa akan
mengikuti urutan pikiran secara logis.
3 Memungkinkan adanya perpaduan antara teks dan gambar yang dapat
menambah daya tarik, serta dapat memperlancar pemahaman informasi
yang disajikan.
4 Khusus pada teks terprogram, siswa akan berpartisipasi dengan aktif
karena harus memberi respon terhadap pertanyaan dan latihan.
5 Materi dapat direproduksi dengan ekonomis dan didistribusikan dengan
mudah.
Lembar Kerja Peserta Didik adalah suatu bahan ajar berupa lembar kegiatan
yang berisi informasi, petunjuk, dan instruksi dari guru kepada siswa untuk
dalam penelitian ini adalah LKPD fisika berbasis learning cycle 7-E materi
Tahapan learning cycle 7-E dalam LKPD ini terdiri atas fase elicit, engage,
Pada saat ini, bumi menghadapi pemanasan tinggi yang disebut dengan
suhu permukaan bumi menjadi lebih panas selama beberapa kurun waktu
pembakaran bahan bakar fosil, seperti batu bara, minyak bumi, dan gas alam,
yang melepas karbondioksida dan gas-gas lainnya yang dikenal sebagai gas
Laporan IPCC (2007) komposisi gas rumah kaca pemanasan global dapat
paling utama berasal dari pembakaran bahan bakar fosil yang menghasilkan
gas CO2. Selain itu, juga berasal dari deforestasi dan pembususkan biomasa.
Sebagian besar pelepasan gas rumah kaca tersebut dipicu oleh aktivitas
dan alih fungsi pertanian (IPCC, 2007), yang diperlihatkan pada gambar 2.3.
33
Gas rumah kaca terdiri atas CO2 (karbon dioksida), CH4 (metana), N2O
(Yasuhiro, 2007).
Pemanasan global sudah sejak lama terjadi karena peningkatan lapisan gas
yang menyelimuti bumi dan berfungsi sebagai lapisan seperti rumah kaca.
A yang datang bersama sinar matahari sehingga panas bumi mencapai 13oC.
Semakin besar gas rumah kaca, akan semakin meningkatkan suhu bumi. CO2
di atmosfer saat ini mencapai 300 ppm dan diperkirakan akan meningkat
menjadi 600 ppm pada 2060 akibat berbagai aktivitas alamiah dan diperparah
34
iklim, antara lain terlihat dari curah hujan di bawah normal dan meningkatnya
(Mufid, 2007).
efek langsung pada penurunan suhu bumi. Oleh karena itu, langkah utama
2007).
menyimpan gas tersebut atau komponen karbonnya di tempat lain, cara ini
produksi gas rumah kaca. (Anonim, 2008). Cara yang paling mudah untuk
B. Kerangka Pikir
dituangkan berupa fakta, konsep, prinsip, dan hukum yang teruji kebenarannya
melalui suatu rangkaian kegiatan dalam metode ilmiah. Pembelajaran fisika harus
Penggunaan LKPD berbasis learning cycle 7-E pada pembelajaran fisika pokok
berpikir kritis siswa. Kemampuan berpikir kritis yang digunakan dalam penelitian
learning cycle 7-E, setiap fase pada LKPD berbasis learning cycle 7-E memiliki
hubungan dengan indikator keterampilan berpikir kritis, yaitu pada fase elicit dan
kredibilitas suatu sumber, meneliti, dan menilai hasil penelitian. Fase elaborate
sebuah tindakan dan berinteraksi dengan orang lain. Fase evaluate berhubungan
menginduksi dan menilai induksi, membuat dan menilai penilaian yang berharga.
Pembelajaran Fisika
Bahan Ajar
Berpikir Kritis
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
pengembangan produk awal dan desain, (3) uji ahli, (4) revisi produk awal, (5) uji
lapangan awal (2 guru dan 9 siswa), (6) revisi produk, (7) uji lapangan besar.
oleh ahli yang relevan dan diuji cobakan untuk melihat tingkat kelayakan
B. Subjek Penelitian
Pada penelitian ini terdapat dua subjek, yaitu subjek penelitian dan subjek uji coba.
Subjek penelitian dalam pengembangan ini adalah LKPD berbasis learning cycle
global. Subjek uji coba untuk uji ahli instrumen pengembangan harus memenuhi
2. Seorang praktisi, khususnya guru yang sudah tersertifikasi, saat ini aktif dalam
3. Seseorang yang direkomendasikan oleh salah satu ahli dari tahap uji lapangan
awal.
Subjek uji coba produk adalah 3 dosen (pakar fisika untuk uji substansi, pakar
bahasa/budaya untuk uji bahasa), 2 guru dan 9 siswa (masing-masing terdiri atas 3
siswa yang memiliki kemampuan rendah, sedang dan tinggi) SMA Negeri 1
Kotaagung, sedangkan subjek uji coba pemakaian adalah 72 siswa SMA Negeri 1
C. Sumber Data
Sumber data pada pengembangan ini berasal dari tahap pengumpulan data awal,
tahap validasi desain, tahap uji coba produk, dan tahap uji pemakaian. Pada tahap
pengumpulan data, data diperoleh dari pengisian angket oleh guru dan siswa
learning cycle 7-E, berpikir kritis, dan penggunaan bahan ajar LKPD berbasis
learning cycle 7-E untuk menilai kinerja siswa, kesulitan guru dalam membuat
dan menggunakan bahan ajar, dan kebutuhan untuk pengembangan bahan ajar.
Pada tahap validasi ahli, data diperoleh dari pengisian angket uji validitas produk
LKPD berupa kesesuaian substansi, konstruksi, dan bahasa oleh subjek uji ahli.
Pada tahap uji coba produk, data diperoleh dari pengisian angket tanggapan guru,
orang siswa.
D. Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket analisis kebutuhan,
angket uji kesesuaian konstruksi, substansi, dan bahasa serta angket untuk
to date.
dan ilustrasi.
dilakukan untuk mengetahui apakah selama ini guru dan siswa telah
pemanasan global.
merancang LKPD berbasis learning cycle 7-E pada pembelajaran fisika untuk
alat pendukung.
3. Uji Ahli.
Melibatkan 3 ahli (pakar fisika untuk uji substansi, pakar kurikulum teknologi
bahasa).
4. Revisi Produk 1.
dan 9 siswa.
6. Revisi Produk 2.
Untuk melakukan revisi atau perbaikan terhadap LKPD awal yang telah
tabel 3.1. Tujuan uji lapangan adalah untuk menguji efektivitas LKPD berbasis
Keterangan:
Perencanaan,
Analisis
rancangan
kebutuhan: Revisi
dan
studi literatur
pengembang Uji ahli produk 1
dan studi
an produk
lapangan
awal
kritis.
1. Angket (kuisioner)
pembagian angket dilakukan pada saat studi pendahuluan, tahap validasi ahli,
tahap uji coba produk, dan tahap uji coba pemakaian. Data yang
1.1 Data hasil validasi ahli berupa penilaian “ya” dan “tidak” disertai saran
(pakar fisika untuk uji substansi, pakar teknologi dan pendidikan untuk
1.2 Data hasil uji lapangan tahap awal, yaitu berupa angket keterbacaan
menggunakan LKPD berbasis learning cycle 7-E pada kelas eksperimen lebih
kelas kontrol.
Tes yang digunakan dalam penelitian ini berupa soal tes uraian. Sebelum soal
ujicoba soal terlebih dahulu pada kelas yang sudah menerima pelajaran
Soal yang valid dan akan digunakan untuk pretest dan posttest berjumlah 10
soal.
menurut Stiggins (1994: 153) dengan kriteria seperti ditampilkan pada tabel
3.2.
48
Teknik analisis data pada penelitian ini dengan menganalisis angket uji validasi
ahli dan uji kelompok kecil, menganalisis angket kemanfaatan dan kemenarikan,
serta menganalisis keterampilan berpikir kritis siswa melalui pretest dan posttest
Angket uji validasi ahli digunakan untuk menguji kesesuaian isi materi pada
LKPD (terdiri atas kesesuaian isi materi dengan KI-KD), konstruksi (terdiri
atas konstruksi sesuai format LKPD yang ideal dan konstruksi sesuai dengan
49
berpikir kritis), dan yang terakhir untuk menguji bahasa LKPD yang
dikembangkan.
Angket uji 1-1 diberikan kepada 9 siswa Kelas XI SMA Negeri 1 Kotaagung
LKPD yang dikembangkan. Angket uji validasi ahli dan uji 1-1 memiliki 2
pilihan jawaban, yaitu “ya” dan “tidak”. Jika tidak, diperbaiki sesuai dengan
saran.
1.1 Angka 4 : sangat baik / sangat menarik / sangat manfaat / sangat jelas /
1.3 Angka 2 : kurang baik / kurang menarik / kurang manfaat / kurang jelas /
1.4 . Angka 1 : sangat kurang baik / sangat kurang menarik / sangat kurang
manfaat / sangat kurang jelas / sangat kurang tepat / sangat kurang layak.
Skala likert untuk uji kemanfaatan dan kemenarikan produk pada penelitian
(Sugiyono, 2016)
3. Uji Normalitas
5. Uji Validitas
Uji validitas dilakukan untuk menguji apakah soal atau instrumen yang
digunakan valid atau tidak. Pengujian validitas soal pada penelitian ini
taraf signifikansi 5% dan taraf signifikansi 1% dengan dk= n-1. Jika rhitung >
Nilai r Interpretasi
0,81-1,00 Sangat tinggi
0,61-0,80 Tinggi
0,41-0,60 Cukup
0,21-0,40 Rendah
0,00-0,20 Sangat rendah
Sumber: Arikunto (2006)
52
6. Uji Reliabilitas
ketetapan siswa dalam menjawab alat evaluasi. Adapun tolak ukur untuk
Uji efektivitas dilakukan dengan dua cara, yaitu: 1) menghitung N-gain kemudian
eksperimen dengan kelas kontrol. Perbedaan gain kelas eksperimen dengan kelas
(% % )
<g>= ( % )
53
Keterangan:
< g > = gain ternormalisasi
< Sf > = skor posttest
< Si > = skor pretest
BAB V
A. Kesimpulan
berikut.
1. Bahan ajar LKPD berbasis learning cycle 7-E pada pembelajaran fisika kelas
pembelajaran learning cycle 7-E baik dari konten, konteks maupun sikap
ilmiah.
rata N-gain pada kelas eksperimen sebesar 0,7 (tinggi) dan nilai rata-rata N-
gain pada kelas kontrol sebesar 0,4 (sedang). Hal ini menunjukkan bahwa
pada kelas eksperimen lebih baik dibandingkan siswa pada kelas kontrol yang
B. Saran
1. Bahan ajar LKPD berbasis learning cycle 7-E pada pembelajaran fisika kelas
2. Bahan ajar LKPD berbasis learning cycle 7-E pada pembelajaran fisika kelas
skala yang lebih luas, yaitu pada sekolah-sekolah lain karena LKPD berbasis
learning cycle 7-E yang dikembangkan hanya dilakukan sampai uji coba pada
skala terbatas.
DAFTAR PUSTAKA
Atay, D.P, dan Tekkaya, C. 2008. Promoting Student’s Learning in Genetics with
the Learning Cycle. The Journal of Experimental Education. 76 (3): 259-
280.
Bolin, B., dan Kheshgi, H. S. 2001. On Strategies for Reducing Greenhouse Gas
Emissions. Proc. Natl Acad. Sci. 98 4850.
Browne, N., dan Keeley, S.M. 2011. Asking the Right Questions: A Guide to
Critical Thinking. New Jersey: Pearson Prentice Hall.
Bybee, R. W., Taylor, J. A., Gardner, A., Scotter, P. V., Powell, J. C., Westbrook,
A., dan Landes, N. 2006. The BSCS 5E instructional model: Origins,
effectiveness, and applications. [Online] (http://www.bscs.org/pdf/
bscs5eexecsummary.pdf).Retrieved 3 June, 2015.
Calik, M., dan Mehmet, A. K. 2008. Using different conceptual change methods
embedded within the 5E Model: A sample teaching for heat and temperature.
J. Phys. Tchr. Educ. Online, 5(1), 3-7.
Carin, A.A., dan Sund, R.B. 1989. Teaching Science Through Discovery.
Sydney: Merril Publishing Company.
Clifford, J. S., Boufal, M. M., dan Kurtz, J. E. 2004. Personality Traits and
Critical Thinking Skills in College Students Empirical Tests of a Two-Factor
Theory. Assessment. 11(2): 169-176.
Colburn, A., dan Clough, M. 1997. Implementing the learning cycle. The Science
Teacher, 64(5), 30-33.
Collete, A.T. dan Chiappetta, E.L. 1995. Science Instruction in the Middle and
Secondary School. New York: Macmillan Publishing Company.
Crenshaw, P., Hal, E., dan Sallie, L. 2011. Producing Intellectual Labor in the
Classroom: The Utilization of a Critical Thinking Model to Help Students
Take Command of Their Thinking. Journal of College Teaching and
Learning. (8): 13.
Darmodjo, H dan Kaligis, J. 1993. Pendidikan IPA II. Jakarta: Dirjen Dikti.
Dimyati dan Mudjiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
Fajaroh dan Dasna, I.W. 2007. Pembelajaran Model Siklus Belajar (Learning
Cycle). [Online] (http://lubisgrafura.wordpress.com/2007/09/20/
pembelajaran-dengan-model-siklus-belajar-learning-cycle). Diakses 4 Juni
2015.
Fajaroh dan Dasna. 2009. Pembelajaran Dengan Model Siklus Belajar (Learning
Cycle). [Online] (http://sahaka.multiply.com/journal/item/29/pembelajaran
dengan_model_siklus_belajar_learning_cycle). Diakses 5 Juni 2015.
Fakuara. 1987. Mekanisme Reaksi dan Laju Reaksi pada Reaksi Kimia yang
Terjadi Di Alam. Jakarta : PT.Gramedia.
Gall, M.D, Gall, J.P, dan Borg W.R. 2003. Educational Research, An Introduction
(7th cd). USA: Pearson Education, Inc.
Garrison. D. R., Anderson, T., dan Archer,W. 2001. Critical Thinking and
Computer Conferencing: A Model and Tool to Assess Cognitive Presence.
[Online](http://communityofinquiry.com/sites/communityofinquiry.com/files/
CogPres_Final.pdf). Diakses 6 Juni 2015.
Hanuscin, D.L. dan Lee, M.H. 2007. ”Using a Learning Cycle Approach to
Teaching the Learning Cycle to Preservice Elementary Teachers”. Paper
presented at the 2007 annual meeting of the Association for Science Teacher
Education, Clearwater, FL.
Hartono. 2013. “Learning Cycle 7E Model to Increase Student’s Critical Thinking
on Science“. Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia, Vol. 9, hlm 58-66.
Joyce, B., dan Weil, M. 2000. Models of Teaching. 5th Ed. Boston: Allyn and
Bacon.
Karplus, R., dan H.D. Their. 1967. A New Look at Elementary School Science.
Chicago: Rand McNally.
Kulsum, U dan Hindarto, N. 2011. Penerapan Model Learning Cycle Pada Sub
Pokok Bahasan Kalor Untuk Meningkatkan Keaktifan dan Hasil Belajar
Siswa Kelas VII SMP. Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia. 7 (2011): 128-
133.
Lorsbach dan Walbert. 2012. The Learning Cycle as a Tool for Planning Science
Instruction. [Online] (http://www.dese.mo.gov/divimprove/curriculum/
science/LearningCyclePlanInst11.05.pdf). Diakses 2 Juni 2015.
Martin,R., Sexton, C., Franklin, T., dan Gerlovich, J. 2005. Teaching Science for
all Children Inquiry: Inquiry Methods for Constructing Understanding- 3th
edition. USA: Pearson Education.
Matthews, H. D., dan Solomon S. 2013. Irreversible does not mean unavoidable.
Science. 340 438–9.
Matthews, H.D., Tanya, L.G, Serge. K.,Cassandr, L., Donny, S., dan Trevor J
Smith. 2014. National contributions to observed global warming.
Environmental Research Letters. 014010.
109
Mecit, O. 2006. The effect of 7E learning cycle model on the improvement of fifth
grade Students' critical thinking skills. (Unpublished postgraduate
dissertation). Middle East Technical University, Institute of Social Sciences,
Ankara.
Paul, R.W. dan Elder, W. 2008. Cirtical Thinking: Toolsfor taking chargeofyour
professional and personala life. New Jersey : Financial Time prentice hall
upper saddle river.
PISA. 2012. Results in Focus: What 15-Year-Olds Know and 12 What They Can
Do With What They Tnow. Paris, France : OECD.
Prastowo, A. 2012. Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif .
Yogyakarta : Diva Press.
Shepardson, D. P., Niyogi, D., Choi, S., dan Charusombat, U. 2011. Students’
conceptions about the greenhouse effect, global warming, and climate
change. Climatic Change, 104(3-4), 481-507.
Soerjani, Arief Yuwono, dan Dedi Fardiaz. 2007. Lingkungan Hidup, Pendidikan
Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Kelangsungan Pembangunan. Jakarta,
Yayasan Institut Pendidikan dan Pengembangan Lingkungan.
Stacey, K. 2011. The PISA View of Mathematical Literacy in Indonesia. Journal
on Mathematics Education. 2(02) : 95-126.
Stiggins, R. J. 1994. Student-centered classroomassessment. New York : Merril.
153.
Sudiarta, I., dan Putu, G. 2010. Pengembangan Model Pembelajaran Inovatif.
Makalah Disampaikan dalam Pendidikan dan Pelatihan MGMP Matematika
SMK. Universitas Pendidikan Ganesha, Karangasem Agustus. Hal. 1-51.
Sugiyono. 2016. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif Kualitatif
dan R&D. Bandung : Alfabeta.
Suyanto, Eko dan Sartinem. 2009. Pengembangan Contoh Lembar Kerja Fisika
Siswa dengan LatarPenuntasan Bekal Awal Ajar Tugas Studi Pustaka dan
Keterampilan Proses untuk SMA Negeri 3 Bandar Lampung. Prosiding
Seminar Nasional Pendidikan 2009. Bandar Lampung: Unila.
Yasir, M., dan Susantini, E. 2013. Pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS)
Berbasis Strategi Belajar Metakognitif Untuk Meningkatkan Hasil Belajar
Siswa Pada Materi Pewarisan Sifat Manusia. Bioedu, 2(1).
Yasuhiro. 2007. Which is First Coming Us, Ice Age or Global Warming. Makalah
disampaikan seminar Parallel Events Cop-13/CMP-3UNFCCC oleh Badan
Kerjasama Pusat Studi Lingkungan Indonesia, 5 -6 Desember 2007.
Denpasar Bali.
Yazdanparast, T., Salehpour, S., Masjedi, M. R., Seyedmehdi, S. M., Boyes, E.,
Stanisstreet, M., dan Attarchi, M. 2013. Global warming: knowledge and
views of Iranian students. Acta Medica Iranica, 51(3), 178-184.