You are on page 1of 2

Pesan-Pesan Luqman

Luqman adalah seorang lelaki yang dikaruniai hikmah oleh Allah berupa ilmu, agama
dan kebenaran dalam ucapan. Dia memberi fatwa sebelum Dawud diutus dan sempat
menjumpai masanya
By Zulfa Sinta Filavati August 27, 2015

Siapakah Luqman?
“Dan sesungguhnya telah Kami berikan hikmah kepada Luqman.” (QS. Luqman: 12).
Luqman adalah seorang lelaki yang dikaruniai hikmah oleh Allah berupa ilmu, agama
dan kebenaran dalam ucapan. Dia memberi fatwa sebelum Dawud diutus dan sempat
menjumpai masanya. Lalu Lukman menimba ilmu dari Nabi Dawud dan meninggalkan
fatwanya sendiri.
Mujahid berkata,”Luqman adalah seorang budak hitam dari Habasyah, tebal kedua
bibirnya, dan lebar kedua telapak kakinya. Pada suatu hari ketika dia duduk di majelis
sedang berceramah kepada orang banyak, datanglah seorang lelaki menemuinya, lalu
bertanya, ‘Bukankah engkau yang tadi menggembala kambing di tempat ini dan itu?’
Luqman menjawab, ‘Benar.’ Lelaki itu bertanya, ‘Lalu apa yang menghantarkanmu
sampai pada kedudukan terhormat seperti yang kulihat sekarang ini?’ Luqman
menjawab, ‘Benar dalam berbicara dan diam terhadap hal-hal yang bukan menjadi
urusanku.’”

Jangan Berbuat Syirik


Allah bercerita tentang pesan Luqman,
‫ظ ْل ٌم َع ِظي ٌم‬
ُ َ‫اَّللِ إِ َّن الش ِْر َك ل‬
َّ ِ‫ي َِل ت ُ ْش ِر ْك ب‬ ُ ‫ان ِِل ْبنِ ِه َو ُه َو يَ ِع‬
َّ َ‫ظهُ يَا بُن‬ ُ ‫َوإِ ْذ قَا َل لُ ْق َم‬
“Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, pada waktu ia memberi
pelajaran kepadanya, ‘Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah,
sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang
besar.” (QS. Luqman: 13).
Luqman berpesan kepada anaknya untuk beribadah kepada Allah semata, tidak
mempersekutukan-Nya dengan sesuatu apa pun karena syirik adalah dosa yang paling
besar.

Allah Mengetahui Keadaan Hamba-Nya


Allah melanjutkan cerita Luqman,
ِ ‫ت أ َ ْو فِي ْاْل َ ْر‬
‫ض‬ ِ ‫س َم َاوا‬ َ ‫ي إِنَّ َها إِ ْن ت َكُ ِمثْقَا َل َحبَّ ٍة ِم ْن خ َْردَ ٍل فَت َ ُك ْن فِي‬
َّ ‫ص ْخ َرةٍ أ َ ْو فِي ال‬ َّ َ‫يَا بُن‬
ٌ ‫يف َخ ِب‬
‫ير‬ ٌ ‫َّللاَ لَ ِط‬
َّ ‫َّللاُ ِإ َّن‬
َّ ‫ت ِب َها‬ ِ ْ ‫يَأ‬
“(Luqman berkata), ‘Hai anakku, sesungguhnya jika ada (sesuatu perbuatan) seberat
biji sawi, dan berada dalam batu atau di langit atau di dalam bumi, niscaya Allah akan
mendatangkannya (membalasinya). Sesungguhnya Allah Maha halus lagi Maha
Mengetahui.” (QS. Luqman: 16).
Al-Qurthubi mengatakan, “Telah diceritakan bahwa putra Luqman bertanya kepada
ayahnya tentang sebutir biji yang jatuh ke dasar laut, apakah Allah mengetahuinya?
Maka Luqman menjawab dengan mengulangi jawaban semula dalam firman-Nya,
‘Sesungguhnya Allah Maha halus lagi Maha Mengetahui.’” (QS. Luqman: 16).

Dirikan Shalat, Amar Ma’ruf Nahi Munkar, dan Sabar


Luqman terus-menerus memberikan pengarahan kepada putranya dalam pesan
selanjutnya. Kisahnya disebutkan dalam firman-Nya,
‫صابَ َك إِ َّن ذَ ِل َك ِم ْن‬ ِ ‫ص ََلة َ َوأْ ُم ْر بِ ْال َم ْع ُر‬
ْ ‫وف َوا ْنهَ َع ِن ْال ُم ْن َك ِر َوا‬
َ َ ‫صبِ ْر َعلَى َما أ‬ َّ ‫ي أَقِ ِم ال‬
َّ َ‫يَا بُن‬
ِ ‫َع ْز ِم ْاْل ُ ُم‬
‫ور‬
“Hai anakku, dirikanlah shalat dan suruhlah (manusia) mengerjakan yang baik dan
cegahlah (mereka) dari perbuatan yang mungkar dan bersabarlah terhadap apa yang
menimpa kamu. Sesungguhnya yang demikian itu termasuk hal-hal yang diwajibkan
(oleh Allah).” (QS. Luqman: 17).
Ibnu Katsir mengatakan dalam kitab tafsirnya, “Dirikanlah shalat lengkap dengan
batasan-batasan, fardhu-fardhu, dan waktu-waktunya. Perintahkanlah yang baik dan
cegahlah yang munkar sesuai kemampuan dan jerih payahmu. Karena untuk
merealisasikan amar ma’ruf dan nahi munkar, pelakunya pasti akan mendapat gangguan
dari orang lain. Oleh karena itu, dalam pesan selanjutnya Luqman memerintahkan
kepada putranya untuk bersabar.”

Jangan Sombong
Luqman juga berpesan,
ٍ ‫َّللاَ َِل يُ ِحبُّ ُك َّل ُم ْختَا ٍل فَ ُخ‬
‫ور‬ ِ ‫اس َو َِل ت َ ْم ِش فِي ْاْل َ ْر‬
َّ ‫ض َم َر ًحا إِ َّن‬ َ ُ ‫َو َِل ت‬
ِ َّ‫ص ِع ْر َخد ََّك ِللن‬
“Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan
janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak
menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri.” (QS. Luqman: 18)
Makna ayat di atas menurut Al-Qurthubi, “Janganlah kamu palingkan mukamu dari
orang-orang karena sombong terhadap mereka, merasa besar diri, dan meremehkan
mereka.” Maka yang dimaksud adalah hadapkanlah wajahmu ke arah mereka dengan
penampilan yang simpatik dan menawan. Apabila orang yang paling muda diantara
mereka berbicara dengannya, dengarkanlah ucapannya sampai dia menghentikan
pembicaraannya. Demikian yang dilakukan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa salam.

Bersikaplah Pertengahan
Pesan Luqman yang lain,
ِ ‫ص ْوتُ ْال َح ِم‬
‫ير‬ َ َ‫ت ل‬ ْ َ ‫ص ْو ِت َك ِإ َّن أ َ ْن َك َر ْاْل‬
ِ ‫ص َوا‬ َ ‫ض ِم ْن‬ ِ ‫َوا ْق‬
ُ ‫ص ْد ِفي َم ْش ِي َك َوا ْغ‬
ْ ‫ض‬
“Dan sederhanalah kamu dalam berjalan dan lunakkanlah suaramu. Sesungguhnya
seburuk-buruk suara ialah suara keledai.” (QS. Luqman: 19).
Al-Qurthubi mengatakan, setelah Luqman memperingatkan anaknya agar waspada
terhadap akhlak tercela, ia lalu menggambarkan kepadanya akhlak mulia yang harus
dikenakannya. Yakni bersikap pertengahanlah kamu dalam berjalan. Cara jalan
pertengahan yaitu antara langkah cepat dan lambat. Hanya Allah yang lebih mengetahui
makna yang dimaksud. Akan tetapi, Allah sendiri memuji orang yang bersikap demikian
sebagaimana yang telah disebutkan keterangannya dalam surat Al-Furqan,
ُ ‫َو ِعبَادُ ال َّر ْح َم ِن الَّذِينَ يَ ْم‬
ِ ‫شونَ َعلَى ْاْل َ ْر‬
‫ض ه َْونًا‬
“Dan hamba-hamba Rabb yang Maha Penyayang itu (ialah) orang-orang yang berjalan
di atas bumi dengan rendah hati” (QS. Al-Furqan: 63).
“Lunakkanlah suaramu.” maksudnya kurangilah suaramu dari suara yang keras.Dengan
kata lain, janganlah kamu memaksakan diri mengeluarkan suara yang sangat keras,
tetapi dalam batasan seperlunya. Makna secara keseluruhan dari surat Lukman ayat 19
di atas ialah bersikaplah tawadhu’ atau rendah hati.
Allahu a’lam
***
Referensi: Islamic Parenting (mendidik anak metode nabi), Syaikh Jamal Abdurrahman)
Penyusun: Zulfa Sinta Filavati
Pemuraja’ah: Ustadz Ammi Nur Baits
Artikel muslimah.or.id

You might also like