You are on page 1of 15

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Akselerator adalah alat yang dipakai untuk mempercepat gerak partikel

bermuatan seperti elektron, proton, inti-inti ringan, dan inti atom lainnya.

Mempercepat gerak pertikel bertujuan agar pertikel tersebut bergerak dengan

cepat sehingga memiliki energi kinetik yang sangat tinggi. Untuk mempercepat

gerak partikel ini diperlukan medan listrik ataupun medan magnet.

Dilihat dari jenis gerakan medan partikel, ada dua jenis akselerator, yaitu

akselerator dengan gerak partikelnya lurus (akselerator liniear) dan gerak

partikelnya melingkar (akselerator magnetik). Akselerator partikel pertama kali

dikembangkan oleh dua orang fisikawan Inggris, J.D. Cockroft dan E.T.S Walton,

di Laboratorium Cavendish, Universitas Cambrige pada 1929. Atas jasanya itu,

mereka dianugrahi hadiah Nobel bidang fisika pada tahun 1951. Pada mulanya,

akselerator partikel dipakai untuk penelitian fisika energi tinggi dengan cara

menabrakan partikel berkecepatan sangat tinggi ke target tertentu. Namun, ada

beberapa jenis akselerator partikel yang dirancang untuk memproduksi radiasi

berenergi tinggi untuk keperluan radioterapi.

Salah satu jenis akselerator yang dibahas pada makalah ini adalah

siklotron.
1.2. Tujuan

Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut :

1. Menjelaskan Pengertian siklotron

2. Menjelaskan sejarah siklotron.

3. Menjelaskan prinsip kerja siklotron.

4. Menyebutkan reaksi yang dihasilkan siklotron.

5. Menjelaskan sinklotron superkonduktor.

6. Menjelaskan manfaat siklotron.

1.3. Rumusan masalah

1. Jelaskan Pengertian siklotron!

2. Bagaimana sejarah siklotron!

3. Jelaskan prinsip kerja siklotron !

4. Sebutkan reaksi yang dihasilkan oleh siklotron !

5. Bagaimanakah siklotron superkonduktor itu !

6. Jelaskan manfaat siklotron!


BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1. Pengertian siklotron (Cycloytron)

Siklotron merupakan perangkat yang dugunakan untuk percepatan partikel

energi reaksi nuklir.

2.2. Sejarah siklotron (Cycloytron)

Siloktron pertama kali digunakan untuk keperluan medis yang digunakan

di Washington University pada tahun 1941 untuk memproduksi isotope fosfor, zat

besi, arsen dan belerang. Pada pertengahan tahun 1950-an di rumah sakit

Hammersmith, London mengoperasikan Siklotron untuk produksi radionuklida.

Pada bidang kedokteran telah berkembang akselerator siklotron ion positif dan

negatif untuk keperluan produksi radionuklida juga. Inovasi dari Siklotron sendiri

terdiri beberapa jenis yaitu siklrotron superkonduktor, tandem akselerator kaskade

dan linacs energi rendah.

Siklotron ditemukan oleh Ernest O. Lawrence pada tahun 1929 yang

dikembangkan oleh mahasiswa di University of California pada tahun 1930 dan

mulai beroperasi pada tahun 1932. Siklotron terbesar di dunia berada di University

of British Columbia, Vancouver, Kanada. Siklotron terbesar itu berdiameter 18 m

yang terdiri dari 4000 ton magnet. Siklotron ini menghasilkan bidang 0,46 T, 23

MHz medan listrik, 94 kV tegangan yang digunakan untuk mempercepat arus 200

μA.
(a) (b)

(Sumber: IAEA, 2009)

Gambar 1. Siklotron (a) mesin isotop kecil tunggal (mesin deuteron

dirancang untuk menghasilkan hanya 15O untuk studi PET) (b) siklotron

500 MeV di TRIUMF di Vancouver, Kanada (mesin penelitian multi-

tujuan besar).

(Sumber: IAEA, 2009)


Gambar 2. Bagian kerja internal siklotron modern.

2.3. Prinsip Operasi Siklotron

siklotron terdiri dari empat sistem:

o Magnet resistif yang dapat menciptakan medan magnet dari 1-2T;

o Sistem vakum ke 10-5 Pa;

o Sistem frekuensi tinggi (sekitar 40 Mhz) menyediakan tegangan

dengan nilai puncak sekitar 40 kV, meskipun angka-angka ini dapat

bervariasi untuk sistem yang berbeda;

o Sumber ion yang dapat mengionisasi hidrogen untuk membuat proton

gratis serta deuterium dan α partikel.

Siklotron menggunakan teori termodinamika untuk menghasilkan

partikel berenergi yang cukup tinggi dalam ruang yang relatif terbatas.

Teori termodinamika menyatakan bahwa frekuensi rotasi suatu partikel

bermuatan bergerak dalam medan magnet dari radius orbitnya. Energi

partikel meningkat sebagai akibat dari meningkatnya kecepatan partikel.

Percepatan ruang siklotron ditempatkan di antara kutub medan magnet

homogen, seperti ditunjukkan pada Gambar 3.

(Sumber: IAEA, 2008)


Gambar 3. Struktur dari siklotron menunjukkan magnet, struktur 'dee' dan

sumber ion.

Medan magnet siklotron menyebabkan partikel bergerak pada orbit

lingkaran. Ion diproduksi dalam sumber ion di tengah mesin dan dipercepat keluar

dari pusat. Ion-ion yang dipercepat oleh frekuensi tinggi medan listrik melalui dua

atau lebih elektroda berongga disebut 'dees'. Ion-ion dipercepat ketika mereka

lolos dari satu dee menuju arah selanjutnya (depan) melalui celah antara dees.

Karena frekuensi rotasi partikel tetap konstan sebagai akibat dari energi partikel

meningkat, diameter orbit meningkat sampai partikel dapat diekstraksi dari tepi

luar mesin. Batas pada energi partikel ditentukan secara langsung dengan diameter

pada muka kutub magnet. Siklotron energi tinggi telah dibangun, namun, untuk

sebagian besar energi proton kurang dari sekitar 70 MeV.

Gambar 1. diagram sebuah siklotron:

Dua elektroda tembaga yang berbentuk D (D-shaped object) disebut dees,

ruangan seluruhnya di buat vakum (hampa udara). Kedua elektroda dihubungkan

dengan sumber tegangan bolak balik frekuensi tinggi. Partikel yang ingin di
percepat ditaruh ditengah-tengah siklotron (P). Dees tersebut dicelupkan di dalam

medan magnet yang arahnya keluar bidang.

Misalkan ada proton-proton bergerak dalam dua bidang setengah lingkaran

yang terpisah oleh suatu celah (dee). Setiap kali proton-proton lewat melintasi

celah di antara kedua bidang setengah lingkaran, suatu tegangan diberikan pada

proton-proton yang akan mempercepat proton-proton. Percepatan ini

meningkatkan kelajuan proton-proton dan juga jari-jari kelengkungan lintasan

proton-proton. Sekali proton tersebut berada di dalam dee, maka proton disaring

dari medan listrik oleh dinding logam dee, medan magnet tidak disaring sehingga

proton tersebut membelok berbentuk lingkaran yang jari-jarinya yang bergantung

pada kecepatan.

Setelah beberapa putaran, proton-proton memperoleh energi kinetik tinggi

(dalam orde 10 atau 20 MeV per satuan muatan listrik) dan tiba pada sisi terluar

siklotron. Proton-proton kemudian dapat menumbuk suatu sasaran yang

ditempatkan di dalam siklotron atau meninggalkan siklotron dengan bantuan

“magnet pembelok” dan diarahkan ke suatu sasaran eksternal. Tegangan yang

diberikan ke kedua bidang setengah lingkaran untuk menghasilkan percepatan

haruslah bolak-balik. Ketika proton-proton sedang bergerak ke kanan melintasi

celah, bidang yang kanan haruslah negatif dan yang kiri positif (medan listrik E
berarah dari polaritas + ke polaritas – dan untuk muatan positif seperti proton,

besar gaya pemercepat F = q E dan searah dengan arah medan listrik E).

Medan magnetik B, yang diberikan oleh sebuah elektromagnet besar,

berarah masuk dalam bidang kertas. A adalah sumber ion. Garis-garis gaya

menunjukkan medan listrik dalam celah. Setengah siklus berikutnya, proton-

proton bergerak ke kiri melintasi celah, sehingga bidang kiri haruslah negatif

supaya medan listrik pada celah tetap berfungsi mempercepat proton-proton.

Partikel bermuatan yang bergerak dengan kecepatan v tegak lurus terhadap

medan magnetik B menempuh lintasan melingkar dengan jari-jari r. Gaya

sentripetal penyebab gerak melingkar berasal dari gaya Lorentz, sehingga

diperoleh:

Waktu yang diperlukan untuk satu putaran lengkap adalah priode T, di mana:

Frekuensi f, dari tegangan bolak-balik yang diberikan harus sama dengan

frekuensi proton-proton yang bergerak melingkar. Dengan demikian, frekuensi

siklotron adalah :
dengan,

f = frekuensi siklotron (Hz)

q = muatan proton (1,6 x 10-19 C)

m = massa proton (1,67 x 10-27 kg)

B = induksi magnetik yang dihasilkan pasangan magnet (Wb/m2 atau T)

Frekuensi dari tegangan bolak-balik yang diberikan, tidak bergantung pada

jari-jari r. Karena itu, frekuensi tidak harus diubah ketika partikel (proton) mulai

dari sumber dan dipercepat untuk menempuh jari-jari yang makin lama makin

besar.

Energi kinetik maksimum partikel bermuatan (proton) ketika keluar dari

siklotron, yaitu:

Energi kinetik yang diperlukan proton-proton sama dengan energi yang

akan diperoleh proton-proton jika proton-proton dipercepat melalui beda potensial

yang cukup besar.

2.4 Reaksi yang Dihasilkan Siklotron

Reaksi fisi merupakan reaksi pembelahan suatu inti berat ketika ditembaki

oleh partikel (proton) berenergi tinggi yang keluar dari Siklotron atau ketika

menyerap neutron lambat (terjadi dalam reaktor nuklir).


Contoh reaksi fisi ketika Li ditembaki proton:

Untuk berlangsungnya reaksi fisi di atas, diperlukan peralatan yaitu

siklotron untuk mempercepat proton.

Di Indonesia Siklotron terdapat di Badan Tenaga Atom Nasional

(BATAN), dengan ruang khusus. Ruang Kontrol (Control room) Siklotron

Hasil tembakan berkas siklotron berdasarkan tingkat energinya


2.4. Alur Kerja Siklotron

Banyak hal yang harus dipertimbangkan dalam alur kerja dari sebuah

aklselerator. Hal ini sangat penting untuk meminimalkan paparan radiasi dan

peningkatan efisiensi kerja dari sebuah akselerator dengan memberikan

kelancaran arus ke unit pengolahan. Prosesnya dilakukan dengan langkah

memberikan jarak yang cukup dekat antara langkah sebelum dan sesudahnya.

Pendekatan lain yaitu dengan menggunakan transportasi terlindung untuk

pemindahan dosis tanpa kontak langsung dengan manusia.

7. (Sumber: IAEA, 2009)

Gambar 4. Tekanan dan radiasi yang ideal di fasilitas siklotron.

Teknologi siklotron meningkat secara signifikan selama beberapa waktu terakhir.

Siklotron sekarang dikendalikan oleh komputer yang menghasilkan berbagai

macam isotope.

2.5. Siklotron superkonduktor


Prinsip-prinsip dasar pengoperasian mesin ini adalah sama dengan siklotron

konvensional. Menggunakan magnet superkonduktor, siklotron ini dapat dibuat

sangat kompak tetapi mereka harus dipertahankan pada suhu helium cair. Berat

magnet adalah sekitar 1/5 dari berat magnet untuk siklotron konvensional. Karena

magnet superkonduktor kebutuhan daya yang lebih sedikit. Medan magnet yang

lebih tinggi menyebabkan orbit untuk jarak dekat bersama-sama. Partikel yang

dipercepat adalah H-, sehingga sistem ekstraksi menggunakan foil stripper.

2.6. Manfaat Siklotron di bidang kesehatan

Perkembangan teknologi Siklotron di bidang kesehatan menjadi penting

setelah beberapa produksi radioisotop dengan waktu paro pendek mulai

dimanfaatkan dan sebagai dasar utama penggunaan PET (Positron Emission

Tomography). Penggunaan PET diawali dengan memproduksi radioisotop flour-

18. Radioisotop fluor-18 diproduksi dari isotop oksigen-18 dengan menggunakan

siklotron. Setelah fluor-18 selesai disiapkan, kemudian segera disuntikkan ke

pasien. Sebaran flour-18 didalam tubuh akan dideteksi dengan memasukkan tubuh

ke dalam rangkaian detektor elektronik berbentuk melingkar.


BAB III

KESIMPULAN

1. Siklotron merupakan perangkat yang dugunakan untuk percepatan partikel

energi reaksi nuklir.

2. Siklotron ditemukan oleh Ernest O. Lawrence pada tahun 1929 yang

dikembangkan oleh mahasiswa di University of California pada tahun 1930

dan mulai beroperasi pada tahun 1932.

3. Siklotron menggunakan teori termodinamika untuk menghasilkan partikel

berenergi yang cukup tinggi dalam ruang yang relatif terbatas. Teori

termodinamika menyatakan bahwa frekuensi rotasi suatu partikel bermuatan

bergerak dalam medan magnet dari radius orbitnya.

4. Contoh reaksi fisi ketika Li ditembaki proton:

Untuk berlangsungnya reaksi fisi di atas, diperlukan peralatan yaitu siklotron

untuk mempercepat proton.

5. Prinsip-prinsip dasar pengoperasian mesin siklotron superkonduktor adalah

sama dengan siklotron konvensional. Menggunakan magnet superkonduktor,

siklotron ini dapat dibuat sangat kompak tetapi mereka harus dipertahankan

pada suhu helium cair. Berat magnet adalah sekitar 1/5 dari berat magnet

untuk siklotron konvensional. Karena magnet superkonduktor kebutuhan

daya yang lebih sedikit. Medan magnet yang lebih tinggi menyebabkan orbit
untuk jarak dekat bersama-sama. Partikel yang dipercepat adalah H-, sehingga

sistem ekstraksi menggunakan foil stripper.

6. Perkembangan teknologi Siklotron di bidang kesehatan menjadi penting

setelah beberapa produksi radioisotop dengan waktu paro pendek mulai

dimanfaatkan dan sebagai dasar utama penggunaan PET (Positron Emission

Tomography).
DAFTAR PUSTAKA

Prahara Putri, Fitri. 2014. MAKALAH FISIKA INTI. Online :

https://www.scribd.com/doc/244611142/Isi-Makalah-fisika-inti. Diakses :

24/12/17

Rahman Lairict, Amir. 2015. MAKALAH AKSELERATOR NUKLIR. Online :

https://www.scribd.com/doc/270947881/makalah-Akselerator-Nuklir-

docx. Diakses : 24/12/17

You might also like