You are on page 1of 8

152 Jurnal Sistem Informasi Bisnis 03 (2012) On-line : http://ejournal.undip.ac.id/index.

php/jsinbis

Penerapan Model Certainty Factor Untuk Mendeteksi


Gejala Kanker Mulut Rahim
Novita Marianaa , Rahmat Gernowob, Beta Noranitac
a
Jurusan Sistem Informasi,
Fakultas Teknologi dan Informasi, Universitas Stikubank
b
Jurusan Fisika, Fakultas Sains dan Matematika
Universitas Diponegoro, Semarang
c
Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Sains dan Matematika
Universitas Diponegoro, Semarang

Abstrak

An expert system is a system that seeks to adopt human expertise so that computers can do things that can be done by an expert to solve
specific problems. Experts in this case is an expert in the field to address the problem under on detecting cervical cancer. Cervical cancer is a
disease that is very afraid of all women because it attacks the reproductive organs caused by the virus Human Papilloma Virus (HPV). The
system is made to detect cervical cancer using the certainty factor with a forward chaining inference engine. Certainty factor method used in
cervical cancer detection system to give certainty to the disease. As a result of this information system is to provide information regarding the
statement of cervical cancer and cancer treatment solution according to the stage.

Keywords : Certainty Factor, Forward Chaining, Kanker Mulut Rahim

1. Pendahuluan 2. Kerangka Teori

Perkembangan komputer dewasa ini telah mengalami 2.1. Sistem Pakar


banyak perubahan yang sangat pesat, seiring dengan kebutuhan Sistem pakar adalah salah satu bidang ilmu komputer
manusia yang semakin banyak dan kompleks. Hal ini yang yang mendayagunakan komputer sehingga dapat
mendorong para ahli untuk semakin mengembangkan komputer berperilaku cerdas seperti manusia. Sistem pakar sebagai
agar dapat membantu kerja manusia atau bahkan melebihi sebuah program yang difungsikan untuk menirukan pakar
kemampuan kerja (Rohman, 2008). manusia harus bisa melakukan hal-hal yang dapat
Pemanfaatan teknologi komputer yang modern yaitu telah dikerjakan oleh seorang pakar (Hartati et al., 2008).
berkembangnya bidang study Artificial Intellegence (AI) atau
kecerdasan buatan yang merupakan salah satu bidang ilmu 2.2. Mesin Inferensi Forward Chaining
komputer yang mendayagunakan komputer sehingga dapat Forward Chaining atau Runut maju berarti
berperilaku cerdas seperti manusia, yang mengembangkan menggunakan himpunan aturan kondisi-aksi. Dalam
perangkat keras dan perangkat lunak. metode ini, data digunakan untuk menentukan aturan
Salah satu bidang kecerdasan buatan yang menirukan mana yang akan dijalankan, kemudian aturan tersebut
proses penalaran manusia adalah sistem pakar (expert systems) dijalankan.
yaitu suatu program yang difungsikan untuk menirukan pakar Observasi A Aturan R1 Fakta C Aturan R3 Kesimpulan 1
manusia agar bisa melakukan hal-hal yang dapat dikerjakan oleh
seorang pakar. Sistem pakar menggunakan pendekatan dengan
penerapan metode Certainty factors atau faktor kepastian yang
Observasi B Aturan R2 Fakta D Aturan R2 Kesimpulan 2
diharapkan dapat memberikan jawaban kepada pengguna
terhadap sesuatu yang tidak pasti (Yugianus, 2010).
Sistem pakar dapat digunakan dalam bidang medis dan dalam
hal ini sistem pakar digunakan untuk mendeteksi gejala kanker Fakta E
mulut rahim. Dengan penerapan model certainty factor Gambar 1. Forward Chaining
diharapkan dapat mendeteksi gejala kanker mulut rahim yang
dimulai dari gejala-gejala yang dialami oleh setiap pasien 2.3. Faktor Kepastian (Certainty factors)
sehingga menghasilkan stadium penyakit kanker mulut rahim Dalam menghadapi suatu permasalahan sering
beserta solusi untuk penanganan penyakit tersebut. ditemukan jawaban yang tidak memiliki kepastian
penuh. Ketidakpastian ini dapat berupa probabilitas atau
keboleh jadian yang tergantung dari hasil suatu kejadian.
153 Jurnal Sistem Informasi Bisnis 03 (2012) On-line : http://ejournal.undip.ac.id/index.php/jsinbis

Hasil yang tidak pasti disebabkan oleh dua faktor, yaitu aturan smear atau Papanicolaou smear yang diambil dari nama
yang tidak pasti dan jawaban pengguna yang tidak pasti atas dokter Yunani yang menemukan metode ini yaitu George
suatu pertanyaan yang diajukan oleh sistem. Hal ini sangat N. Namun, ada juga berbagai metode lainnya untuk
mudah dilihat pada sistem diagnosis penyakit. deteksi dini terhadap infeksi HPV dan kanker serviks
Pakar tidak dapat mendefinisikan hubungan antara gejala seperti berikut (http://www.ngeramal.com) (Novel,
dengan penyebabnya secara pasti, dan pasien tidak dapat 2010):
merasakan suatu gejala dengan pasti pula. Pada akhirnya akan 1. IVA ( Inspeksi Visual dengan Asam Asetat)
ditemukan banyak kemungkinan diagnosis. Pada pemeriksaan ini dengan cara melihat serviks
Aplikasi sistem pakar yang menggunakan metode Certainty yang telah diberi asam asetat 3-5%. Waktu yang
factor (CF) untuk menangani ketidakpastian adalah MYCIN dibutuhkan untuk melihat perubahan-perubahan epitel
yaitu sistem pakar yang digunakan untuk mendiagnosa infeksi berkisar antara 1-2 menit. Jika pada pulasan Asam
bakteri pada darah (Kusrini, 2008). Asetat 3–5% terjadi perubahan warna “aceto white
epithelial” pada serviks, dapat ditegakkan diagnosis
Kombinasi aturan dilakukan dengan metode MYCIN untuk adanya lesi prakanker. Dari temuan pemeriksaan
menggabungkan evidence pada antecedent sebuah aturan yang IVA, dapat dikategorikan:
ditunjukkan pada tabel 1 : 1. Normal
2. (Servisitis)
Tabel 1. Tabel Aturan Kombinasi MYCIN 3. IVA (+) mengindikasikan Lesi pra kanker serviks
Evidence , E Antecedent Ketidakpastian 4. Kanker.
E1 DAN E2 min[CF(H,E1), CF(H,E2)]
E1 OR E2 max[CF(H,E1), CF(H,E2)]
NOT E -CF(H,E)

Bentuk dasar rumus certainty factor sebuah aturan JIKA E


MAKA H adalah sebagai berikut :

CF(H,e) = CF(E,e) * CF(H,E) (1)

Keterangan :
CF(E,e) : Certainty factor evidence E yang dipengaruhi oleh
evidence e
CF(H,E) : Certainty Factor hipotesis dengan asumsi
evidence diketahui dengan pasti, yaitu ketika
CF(E,e) = 1
CF(H,e) : Certainty factor hipotesis yang dipengaruhi oleh Gambar 2. Hasil Test IVA
evidence e Sumber : http://obgynmag.blogspot.com

2.4. Kanker Mulut Rahim 2. Pap Smear


Kanker serviks atau kanker leher rahim merupakan salah Pap smear adalah tes yang aman dan murah untuk
satu kanker yang paling sering menyerang wanita. Kanker mendeteksi kelainan yang terjadi pada sel epitel
serviks adalah kanker yang tejadi pada organ reproduksi wanita. serviks. Pemeriksaan mudah dan cepat dengan caa
Penyebab dari penyakit ini adalah tumbuhnya sel-sel tidak mengambil cairan yang mengandung sel-sel dinding
normal pada leher rahim (http://www.wayantulus.com). leher rahim
Di Indonesia, jumlah wanita penderita kanker serviks
mencapai angka 32.500 jiwa atau 0.05% dari 65.000.000. hampir
99,7% angka kejadian kanker serviks disebabkan oleh infeksi
HPV terutama HPV-16 dan HPV-18. Para wanita yang
melakukan pemeriksaan diperoleh beberapa variasi genotype
HPV dari kategori hr-HPV maupun Ir-HPV. Di Indonesia
genotype yang dominan adalah HPV-18 disusul oleh genotype
HPV-16 dan HPV-CP6108. Penelitian membuktikan lebih dari
90% dari kanker serviks berasal dari sel epitel yang melapisi
serviks dan 10% sisanya berasal dari sel kelenjar penghasil
lender pada saluran servikal yang menuju uterus (Novel, 2010).
Gambar. 3. Cara pengambilan cairan dalam pap smear
Gejala seseorang terinfeksi kanker mulut rahim memang
Sumber : www.firstvisitivy.org
tidak terlihat dan tidak mudah diamati. Cara paling mudah untuk
mengetahuinya dengan melakukan pemeriksaan sitologis leher/ 3. Metodologi
mulut rahim. Pemeriksaan ini saat ini populer dengan nama Pap
154 Jurnal Sistem Informasi Bisnis 03 (2012) On-line : http://ejournal.undip.ac.id/index.php/jsinbis

Pada tahap ini mengidentifikasi data dan proses yang


Sekuensial Linier mengusulkan sebuah pendekatan kepada dibutuhkan untuk sistem baru, serta menentukan
perkembangan perangkat lunak yang sistematik dan sekuensial kebutuhan fungsional yaitu analisis terhadap data yang
yang dimulai pada tingkat dan kemajuan sistem pada seluruh meliputi data dan informasi tentang jenis penyakit,
analisis, desain,kode, pengujian, dan pemeliharaan. Sekuensial gejala-gejala serta tindakan apa yang harus dilakukan
linier untuk rekayasa perangkat lunak yang sering disebut juga sehingga sistem dapat memberikan informasi kepada
dengan siklus kehidupan klasik atau model air terjun model user. Pada tahap ini menggunakan mesin inferensi yaitu
(waterfall). Model sekuensial linier melingkupi aktivitas- metode Forward chaining (Runut Maju).
aktivitas seperti pada gambar 3.1 (Pressman, 2002).
3.2.1. SRS (Software Requirement Specification)
Rekayasa sistem Pada proses pembuatan sebuah sistem untuk
dan Analisis Mendeteksi Kanker Mulut Rahim diperlukan berbagai
informasi yang berkenaan dengan rumusan masalah, ide
Analisis kebutuhan
perangkat lunak
pokok pemecahan masalah dan model sistem untuk
mendeteksi kanker mulut rahim. Oleh karena itu sistem
Perancangan mendeteksi kanker mulut rahim yang dibuat diharapkan
(Design) memiliki kemampuan:
1. Sistem mampu melakukan penyimpanan dan
Pembuatan penambahan data dokumen teks.
Coding
2. Sistem mampu melakukan pencarian dokumen yang
Pengujian disimpan dalam database.
(Testing) 3. Sistem mampu mendeteksi penyakit yang terdapat
dalam halaman yang dicari dengan memasukkan
Perawatan gejala-gejala yang dimiliki user.
(Maintenance)
4. Sistem mampu menampilkan hasil pencarian yang
dilakukannya dan user dapat melakukan validasi
Gambar.4. Model Pengembangan Sistem Informasi Model dengan hasil lab yang dimiliki user
Waterfall (Pressman, 2002) 5. Sistem mampu menampilkan penyakit atau stadium
berdasarkan gejala yang diinputkan oleh user
3.1. Rekayasa Sistem dan Analisis
Rekayasa dan analisis sistem menyangkut pengumpulan 3.2.2. Perancangan Mesin Inferensi
kebutuhan pada tingkat sistem dengan sejumlah kecil analisis Mesin inferensi yang digunakan dalam proses ini
serta desain tingkat puncak. Tahapan ini terdiri dari : adalah Forward chaining (runut maju). Runut maju
a. Basis Pengetahuan, yang terdiri dari Aturan Nama Penyakit/ digunakan untuk menentukan calon penyakit yang
Stadium Ca Cervix dan Aturan Gejala Penyakit Ca Cervix diderita oleh pasien berdasarkan gejala yang dimasukkan
b. Tabel Keputusan, suatu tabel yang berisi hubungan antara oleh user. Dalam mesin inferensi juga terdapat memori
gejala dan penyakit/stadium kerja yang berfungsi menyimpan fakta-fakta yang terjadi
c. Teknik Penelusuran Depth First Search, teknik penelusuran selama proses konsultasi yang dilakukan oleh pasien.
data pada node-node secara vertical dan sudah Setelah semua gejala dimasukkan oleh user akan
terdefinisikan. Proses pencarian akan dilakukan pada semua diketahui daftar penyakit yang menjadi calon konklusi.
anaknya sebelum dilakukan pencarian ke node-node yang Proses penalaran mesin inferensi berdasarkan jawaban
selevel. Pencarian dimulai dari node akar ke level yang lebih user atas pertanyaan-pertanyaan, sebagai contoh :
tinggi Apakah anda keputihan berbau? Dengan pilihan jawaban
d. Kaidah, suatu aturan yang digunakan sistem untuk Ya atau Tidak. Jika jawaban Ya, user diminta memilih
menemukan suatu konklusi. Gejala yang dimasukkan user keyakinan seperti pada tabel 2.
merupakan kondisi (IF) dan penyakit adalah merupakan
konklusi (THEN). Sebagai contoh Kaidah 1 Tabel 2 . Tabel Nilai Keyakinan
Keyakinan Nilai Keyakinan
IF Keputihan berbau
Sedikit Yakin 0.4
AND keputihan berwarna kuning
AND keputihan berwarna hijau Cukup Yakin 0.6
AND perdarahan dari jalan lahir Yakin 0.8
AND perdarahan setelah berhubungan Sangat Yakin 1
AND histopatologi karsinoma insitu (karsinoma intraepitel)
THEN nama penyakit Ca Cervix stadium 0 3.2.3. Analisa Sistem
Proses-proses yang ada dalam sistem pakar dianalisa
dengan menggunakan Diagram Alir Data (Data Flow
3.2. Analisis Kebutuhan Perangkat Lunak Diagram). Proses yang dikembangkan dalam sistem
155 Jurnal Sistem Informasi Bisnis 03 (2012) On-line : http://ejournal.undip.ac.id/index.php/jsinbis

pakar ini adalah proses pembentukan kaidah, proses


penelusuran. Kd-pasien IDp

Nama Nama_penyakit
CFU
data_penyakit 0 Tgl_lahir M 1 CFP
Pasien konsultasi Penyakit
Alamat Keterangan

data_kaidah SISTEM CFK N Solusi


PAKAR/ PENDETEKSI
PASIEN Id_cek
ADMIN login KANKER hasil_diagnosa id
RAHIM Kd_pasien 1
Diagnosa Kaidah
data_gejala IDpenyakit
registrasi IDpenyakit
Idgejala

Umur M
login_valid
gejala Tgl_periksa

ID
data_konsultasi
CF
Gejala
Gejala
Gambar 5. Diagram Konteks (Level 0)
Sistem Pendeteksi Kanker Serviks

Keterangan alir data pada gambar 4 : Gambar 7. Entity Relationship Diagram sistem
Data_gejala : ID, gejala pendeteksi kanker serviks
Data_penyakit : Idp,nama_penyakit,
CFP,Keterangan, 3.3. Perancangan (Design)
Solusi 3.3.1. Desain data ( data design )
Data_kaidah : Id,Idpenyakit,Idgejala Dalam tahap ini menentukan spesifikasi detil dari
Login : Usernama,password komponen-komponen sistem informasi :
Registrasi : Nama,tanggal lahir, a) User adalah Pakar/ admin, Pengguna (Pasien atau
alamat bukan Pasien)
CFK : Faktor Kepastian b) Hardware, Perangkat keras yang digunakan untuk
Kesimpulan mengolah data sebagai berikut : Processor Dual
CFU : Faktor Kepastian Core, Memory RAM 1 GB, Monitor.
User c) Software, yang digunakan untuk DMBS adalah
MySQL, web server menggunakan XAMPP dan
untuk bahasa pemrograman menggunakan PHP
us er
d) Data, yang digunakan adalah data gejala, data
us ername,
penyakit, data kaidah, data pasien dan data
data_penyak it
login_valid pas s word
gejala diagnosa.
data_gejala 1

PAKAR / us ername, pem bentukan penyak it


gejala
3.3.2. Desain Arsitektur ( Architecture Design )
ADMIN pas s word kaidah
login_valid kaidah Dalam tahap ini sasaran utamanya adalah
data_kaidah mengembangkan struktur program dan struktur data
kaidah penyak it
algoritma yang terdapat pada gambar 7.

CFU
diagnos a
diagnos a 3.3.3. Desain Antar Muka ( Interface Design )
regis tras i diagnos a
penyak it
Dengan menggunakan bahasa pemrograman PHP yang
2

gejala pros es
penyak it
gejala
akan menampilkan pilihan kebutuhan untuk user. Pada
penelus uran
pas ien desain antar muka, akan dibuat menu untuk pakar/ admin
CFK
pas ien
diagnos a 3
gejala
dan menu untuk pasien. Untuk pakar/ admin perlu
pas ien laporan
PASIEN
has il_diagnos a
pas ien data
kons ultas i
dilakukan login dan pasien perlu melakukan registrasi
terlebih dahulu sebelum pasien berkonsultasi.
data_kons ultas i

Gambar 6. Diagram Level 1 3.3.4. Pembuatan Coding


Sistem Pendeteksi Kanker Serviks Implementasi dengan pemrograman PHP dan
pembuatan database dengan MySQL.
3.2.4. Entity Relationship Diagram (ER-Diagram)
ERD merupakan sebuah data model yang memanfaatkan 3.3.5. Pengujian (Testing)
beberapa notasi untuk menggambarkan data dalam entity dan Dalam tahap ini dilakukan pengujian dengan kasus
relasi yang dijelaskan oleh data. Dari entity relationship diagram nyata.
akan diperoleh 5 tabel yaitu tabel pasien, tabel penyakit, tabel
diagnosa, tabel gejala dan tabel kaidah.
156 Jurnal Sistem Informasi Bisnis 03 (2012) On-line : http://ejournal.undip.ac.id/index.php/jsinbis

berfungsi untuk mengelola basis pengetahuan, pakar


Start
memilih menu masuk pakar lalu harus melakukan login
terlebih dahulu dengan memasukkan username dan
Register Pasien
password. Sedangkan menu antar muka untuk pasien
adalah Register Pasien dan Konsultasi. Sebelum pasien
melakukan konsultasi, maka pasien harus memilih menu
Register Pasien. Setelah pasien melakukan registrasi
Konsultasi
Entry kode Pasien
maka pasien dapat melakukan proses konsultasi dan akan
F
mendapatkan hasil berupa tampilan hasil proses
pelacakan yang dilakukan sistem, dapat dilihat pada
gambar 9.
Cek member pasien

Entry Gejala
dan faktor
keyakinan user

Gejala = list gejala yang diisi


Keyakinan = list keyakinan yang
diisi
Count gejala = count(gejala)

Kaidah = list semua gejala setiap


penyakut
Count kaidah = count(kaidah)
Cek = [count(gejala)=count(kaidah)]

Tidak
Cek >= 1 F terdeteksi
penyakit
Gambar 9. Menu utama sistem pendeteksi gejala kanker
mulut rahim
T
4.1. Menu pakar
Penyakit
CFP = CFP(Penyakit)
Menu pakar merupakan menu yang digunakan untuk
CFU = min(keyakinan) data gejala, data penyakit, data kaidah dan data
CFK =(CFU+CFP) - (CFU*CFP)
konsultasi. Menu pakar ini berfungsi untuk memasukkan,
mengedit, menambah dan menghapus data gejala, data
Tampilkan data
penyakit dan data kaidah. Sebelum pakar melakukan
pasien, penyakit,nilai pemilihan menu, pakar diwajibkan melakukan login
CF, gejala,
keterangan dan solusi terlebih dahulu seperti pada gambar 10 dan gambar 11.

End

Gambar 8. Flowchart untuk mendeteksi gejala kanker mulut


rahim

4. Hasil dan Pembahasan

Pada sistem pakar untuk mendeteksi gejala kanker mulut


rahim menu utama antar muka dibagi menjadi dua bagian yaitu
antar muka untuk pakar/ admin dan antar muka untuk pasien.
menu utama antar muka terdiri dari home, menu pasien dan
menu masuk pakar. Sebelum masuk ke menu pakar ini yang
Gambar 10. Login Admin/ pakar
157 Jurnal Sistem Informasi Bisnis 03 (2012) On-line : http://ejournal.undip.ac.id/index.php/jsinbis

Gambar 11.Menu Pakar

4.2. Input Data Gejala


Data yang dimasukkan adalah Gejala yang berhubungan
dengan penyakit tertentu yang mungkin terjadi seperti yang Gambar 13. Input Data Penyakit
terlihat pada gambar 12.
4.3.1. Input Data Kaidah
Data yang dimasukkan pada menu ini adalah
Nama_Penyakit dan gejala yang berhubungan dengan
penyakit tertentu, seperti yang terlihat pada gambar 14.

Gambar 12. Menu tambah gejala


Gambar 14. Menu Input Kaidah
4.3. Input Data Penyakit
Data yang dimasukkan pada menu ini adalah ID_Penyakit, 4.3.2. Laporan Data Konsultasi
Nama_Penyakit, Faktor Keyakinan Pakar (CFP), Keterangan dan Data yang masuk ke proses ini adalah berasal dari
Solusi, seperti pada gambar 13. data penyimpanan gejala, pasien, penyakit dan diagnosa,
seperti yang dapat dilihat pada gambar 15.
158 Jurnal Sistem Informasi Bisnis 03 (2012) On-line : http://ejournal.undip.ac.id/index.php/jsinbis

Gambar 15. Data Konsultasi Gambar 17. Menu pemilihan gejala

Setelah pasien memilih semua gejala yang dirasakan


4.3.3. Proses Konsultasi maka akan muncul hasil konsultasi seperti yang terlihat
Sebelum pasien melakukan proses konsultasi, pasien diminta pada gambar 18.
memasukkan Kode Pasien sesuai dengan kode yang didapat saat
registrasi. Data masukan untuk proses konsultasi adalah gejala,
CFU (Faktor Kepastian User) dengan memilih jawaban YA
(sedikit yakin, cukup yakin, yakin dan sangat yakin ) dan
TIDAK untuk setiap gejala sampai gejala yang terakhir atau jika
dari gejala yang sudah diinputkan akan menghasilkan konklusi
maka pasien akan memperoleh hasil diagnosa yang berisi
penyakit/stadium kanker dan solusi serta memperoleh CFK
(Faktor Kepastian Kesimpulan). Sebelum pasien melakukan
konsultasi, pasien diharapkan memasukkan kode pasien terlebih
dahulu, seperti pada gambar 16. Gambar 18. Hasil pengujian dengan kasus nyata

Gambar 16. Menu Konsultasi


Dari hasil pengujian berdasarkan 7 kasus nyata,
Pasien memasukkan kode pasien, langkah selanjutnya pasien adapun hasilnya dapat dilihat pada Tabel 3 .
diminta memilih gejala yang dirasakan dan memilih keyakinan
sesuai dengan gejala yang dirasakan oleh pasien. Pasien dapat
memilih tingkat keyakinan sesuai yang dirasakan, seperti yang
terlihat pada gambar 17.
159 Jurnal Sistem Informasi Bisnis 03 (2012) On-line : http://ejournal.undip.ac.id/index.php/jsinbis

Tabel 3. Hasil pengujian sistem Anonymous., 2008, Management Of Cervical Cancer, a National
Clinical Guideline, Scottish Intercollegiate Guidelines Network
(SIGN), First Publish on January 2008, ISBN 978 1905813 24 7.
Website : www.sign.ac.uk diakses pada tanggal 15 juli 2011
Budiarso, Z., 2010. Sistem Pakar Untuk Pembelajaran Praktikum
Troubleshooting Televisi. Tesis. Universitas Gajah Mada,
Yogyakarta.
Daniel., Virginia, G., 2010. Implementasi Sistem Pakar Untuk
Mendiagnosis Penyakit Dengan Gejala Demam Menggunakan
Metode Certainty Factor, Jurnal Informatika Volume 6 Nomor 1,
April 2010, Universitas Kristen Duta Wacana, Yogyakarta.
Giarrattano, J., Riley, G., 2005. Expert Systems P rinciples and
programming, fourth edition, PWS Publishing Company, Boston.
Hartati, S., Iswanti, S., 2008. Sistem Pakar dan Pengembangannya.
Graha Ilmu, Yogyakarta.
Berdasarkan tabel 3, dapat dilihat jika pengujian sistem yang Kele, A., Expert Sistem Based on Neuro Fuzzy Rules for Diagnosis
tidak berhasil sebanyak 1 (negatif) dari 7 kasus nyata. Adapun Breast Cancer, Expert System With Applications 38 (2011), 5719-
5726.
perhitungan perbandingan antara pengujian standar dengan Kusuma., R., 2009. Derajat Differensiasi Histopatologik pada Kejadian
pengujian sistem sebagai berikut : Rekurensi Kanker Serviks. Universitas Diponegoro, Semarang.
1/7 x 100% = 0.143 atau 14.29% Kusrini., 2008. Aplikasi Sistem Pakar Menentukan Faktor Kepastian
Dari perhitungan diatas, dapat dinilai bahwa kegagalan sistem Pengguna dengan Metode Kuantifikasi Pertanyaan. Penerbit Andi,
Yogyakarta.
hanya 14.29% (1,428) berarti keberhasilan sistem sebesar
Kusumadewi, S., 2003. Teknik dan Aplikasi Kecerdasan Buatan. Graha
85.71% (8,571). Ilmu, Yogyakarta.
Marle, J, L., 2004. A Situational Analysis Of Cervical Cancer in Latin
5. Kesimpulan American & The Carribean, 29 P. Washington DC, America.
Muhammad, A., 2005. Konsep Dasar Sistem Pakar. Andi Offset,
Yogyakarta.
Berdasarkan dari hasil penelitian yang sudah dilakukan, Munoz, N., 2003. Epidemiologic Classification Of Human
kesimpulan yang dapat diambil adalah hasil dari implementasi Papillomavirus Types Associated with Cervical Cancer, Original
sistem pendeteksi kanker mulut rahim melakukan penarikan Article. Website : www.nejm.org diakses tanggal 19 mei 2011.
Novel, S.S., Nuswantara, S., Safitri, R., 2010. Kanker Seviks dan Infeksi
kesimpulan berdasarkan pada fakta yang ada dengan metode Human Pappilomavirus (HPV). Javamedia Network, Jakarta.
certainty factor dan mesin inferensi forward chaining maka Nuranna, L., 2008. Kanker Rahim Penyebab Kematian Utama Wanita,
penelusuran dimulai dari data berupa gejala yang kemudian akan 2008. Website : http://artikel02.fip.um.ac.id/2012/01 diakses pada
diperoleh informasi mengenai keterangan penyakit dan stadium tanggal 12 Februari 2012.
Petignat, P., Roy, M., 2007. Diagnosis and Management of
serta solusi penanganan penyakit.
Cervical Cancer. BMJ 2007, 335:765-768.
Pressman, R.S., 2002. Rekayasa Perangkat Lunak Pendekatan Praktisi.
Ucapan Terima Kasih Andi Offset, Yogyakarta.
Rakhman, F., 2010. Ciri-ciri Gejala Kanker Serviks Pada Wanita,
2010. Website: http://www.ngeramal.com/2010/05/ciri-ciri-gejala-
Terima kasih saya ucapkan kepada bapak Dr. Rahmat
kanker-serviks-pada.html, diakses pada tanggal 14 Januari 2012.
Gernowo, M.Si dan ibu Beta Noranita, S.Si., M.Kom selaku Rohman, F., Fauzijah, A., 2008. Rancang Bangun Aplikasi System
dosen pembimbing, Dr. H. Cynthia Sukotjo, SpOG selaku pakar, Pakar Untuk Menentukan Jenis Gangguan Perkembangan Anak.
Rektor dan seluruh dosen karyawan Universitas Stikubank Jurnal Media informatika, vol.6, No.1, Juni 2008.
Saputra, A., 2011. Membangun Aplikasi SMS dengan PHP dan MySQL,
(UNISBANK) Semarang. Elex Media Komputindo, Jakarta.
Taufik, B., 2011. Ciri-ciri Kanker Serviks, 2011. Website:
Daftar Pustaka http://www.blogbintang.com/ciri-ciri-kanker-serviks, diakses pada
tanggal 14 Januari 2012.
Anonim., 2011. Kanker rahim, tanda, gejala, dan penyebabnya, 2011. Website : Tulus, W., 2012. Gejala, Penyebab dan Pencegahan Kanker
http://penyakitkanker.blogdetik.com/kanker-serviks/ diakses pada tanggal 15 Serviks (Kanker Leher Rahim), Website:
Juni 2011. http://www.wayantulus.com/tag/ciri-ciri-kanker-serviks,
Anonim., 2010. Cara Mencegah kanker Serviks, 2010. Website : diakses pada tanggal 5 Februari 2012.
http://serbgratis.blogspot.com/2010/03/cegah-kanker-serviks-sekarang- Turban, E., 2002. Decision Support System and Intelligent System,
juga.html diakses pada tanggal 15 juni 2011. Prentice Hall, New Jersey.
Anonim., 2010. Mengenali gejala-gejala kanker Serviks, 2010. Website : Wijayanti, E., 2010. Penerapan Certainty Factor Untuk Mendiagnosa
http://obgynmag.blogspot.com/2011/01/pemeriksaan-iva-test-inspeksi- Infeksi HPV Cara Penangannya Berbasis Web. Skripsi. UNIKOM
visual.html diakses pada tanggal 15 juni 2011. (Indonesia Computer University), Bandung.
Anonymous., 2009. Cervical Cytology Screening, Acog Practice Bulletin Yugianus, P., 2010. Pengembangan Aplikasi Sistem Pakar Untuk
Number 109, Desember 2009. The American College Of Obstetricians And Mendiagnosa Penyakit Stroke dan Pengobatannya menggunakan
Gynecologists, Amerika. Metode Certainty Factor. Skripsi. Universitas Pendidikan
Anonymous., 2010, Cervical Cancer Website : www.firstvisitivy.org diakses Indonesia, Bandung.
pada tanggal 15 juli 2011.

You might also like