Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
1.1 KASUS
Kejuaraan Wimbledon
gizi makanan.
1
1.2.7 Nyeri : Sensasi yang tidak menyenangkan disertai kerusakan/
kematian sel.
2
2. Trauma yang tidak berhubungan dengan olah raga, misalnya benturan
keras pada sendi saat kecelakaan motor biasanya menyebabkan dislokasi.
3. Terjatuh, misalnya dari tangga atau terjatuh saat berdansa diatas lantai
yang licin
4. Patologis : terjadinya ‘tear’ ligament dan kapsul articuler.
1.4.4. Karena itu merupakan salah satu mekanisme untuk mengisolasi dan
menghindari kuman yang masuk.
1.4.5 Penatalaksanaan awal Pertolongan pertama
1. REST, artinya pasien harus mengistirahatkan dan melindungi wilayah
otot yang cedera.
1.4.7 Komponen penyusun sendi antara lain : Ligamen, kapsul sendi, cairan
1.4.8 Secara strukur, sendi terbagi 3, yaitu : Sendi Fibrosa, Sendi Cartilagoginea
3
1.5 STEP 4 : Spider Web
Strain
Dislokasi Sprain
Cedera Penyembuhan
DEFINISI ROM
SENDI
Fibrosa
DIARTRHOSIS
Kartilaginosa
SYNARTRHOSIS
Synovial
AMPHIARTRHOSIS
LIGAMENTUM TONUS OTOT
PERMUKAAN
SENDI
4
1.6 STEP 5 : Define learning objectives
5
BAB 2
PEMBAHASAN
1. Ligamen berfungsi untuk pengikat bagian luar ujung tulang pembentuk sendi
pencegahan dislokasi.
2. Kapsul sendi berfungsi sebagai pelapis sendi.Penghubung dua tulang
pembentuk persendian.
3. Cairan sinovisial adalah cairan pelumas pada ujung-ujung tulang kapsul
4. Tulang rawan hialin berfungsi untuk penutup ujung tulang pembentuk sendi
dan menjaga dari benturan yang keras. [1]
Persendian atau yang disebut dengan Artikulasio adalah hubungan antar tulang
yang satu dengan tulang yang lain.
1. Sinartrosis
Sinartrosis adalah hubungan antara kedua ujung tulang yang direkatkan oleh
suatu jaringan ikat yang kemudian mengalami penulangan sehingga tidak bisa
digerakkan.
6
Sinartrosis ada tiga jenis, yaitu :
2. Amfiartrosis
Amfiartrosis adalah hubungan antara kedua ujung tulang yang direkatkan oleh
jaringan kartilago (tulangrawan) dan mengalami sedikit gerakan.
7
Sendi Pelana/ articulatio Sellaris : dapat digerakkan dua arah.
Contoh : Pergelangan tangan dengan ibu jarI.
2. Persendian kartilago
8
3. Persendian synovial
Tidak memiliki rongga sendi dan diperkokoh dengan kapsul dan ligament
articular yang membungkusnya,
9
Klasifikasi latihan ROM
10
persendian dengan menggerakkan otot orang lain secara pasif misalnya perawat
mengangkat dan menggerakkan kaki pasien. Sendi yang digerakkan pada ROM
pasif adalah seluruh persendian tubuh atau hanya pada ekstremitas yang
terganggu dan klien tidak mampu melaksanakannya secara mandiri. [3]
11
Jenis ROM
1. Sprain
12
sprain terjadi pada keadaan seperti saat orang terjatuh dengan bertumpu pada
tangan, mendarat dengan bagian luar dari kaki, atau mendatar keras di tanah
sehingga menyebabkan lutut terpelintir. Sprain terjadi ketika sendi dipaksa
melebihi lingkup gerak sendi yang normal, seperti melingkar atau memutar
pergelangan kaki. [4]
90% ROM tanpa nyeri sebagian dapat membaik dalam waktu lama. [4]
2. Strain
Strain adalah bentuk cedera
berupa penguluran atau kerobekan
pada struktur muskulo-tendinous (otot
dan tendon) dimana sendi sudah tidak
bertaut lagi. Strain akut pada struktur
muskulo-tendinous terjadi pada
persambungan antara otot dan tendo.
Strain terjadi ketika otot terulur dan berkontraksi secara mendadak, seperti
pada pelari atau pelompat. Gejala pada strain otot yang akut bisa berupa nyeri,
Penatalaksanaan
13
Perawatan lanjutan pada strain :
1. Pembedahan
Mungkin diperlukan agar sendi dapat berfungsi sepenuhnya.
Pengurangan-pengurangan perbaikan terbuka terhadap jaringan yang
terkoyak.
2. Kemotherapi
Dengananlgetik aspirin (100-300 gr setiap 4 jam) untuk meredakan nyeri
dan peradangan. Kadang diperlukan narkotik (codeine 30-6- gr peroral
setiap 4 jam) untuk nyeri hebat.
3. Elektromekanis
Penerapan dingin degan kantong es 240 c,
Pembalutan/ wrapping eksternal. Dengan pembalutan, cast atau
pengendongan (sung),
Posisi ditinggikan, jika yang sakit bagian ekstrimitas.
Latihan ROM. Tidak dilakukan latihan pada saat terjadi nyeri hebat
dan perdarahan. Latihan pelan-pelan dimulai setelah 7-10 hari
tergantung jaringan yang sakit,
Penyanggga beban. Menghentikan penyangga beban dengan
penggunaan kruk selama 7 hari atau lebih tergantung jaringan yang
sakit. [4] [5]
Ad Vitam Ad sanationam
14
3. Dislokasi
dislokasi.
3. Terjatuh
Terjatuh dari tangga atau terjatuh saat berdansa diatas lantai yang licin
15
3. Dislokasi traumatic : kedaruratan ortopedi (pasokan darah, susunan saraf
rusak dan mengalami stress berat, kematian jaringan akibat anoksia)
akibat oedema (karena mengalami pengerasan). Terjadi karena trauma
yang kuat sehingga dapat mengeluarkan tulang dari jaringan
disekeilingnya dan mungkin juga merusak struktur sendi, ligamen,
syaraf, dan system vaskular. Kebanyakan terjadi pada orang dewasa. [5]
1. Dislokasi Akut, umumnya terjadi pada shoulder, elbow, dan hip. Disertai
nyeri akut dan pembengkakan di sekitar sendi.
2. Dislokasi Kronik
3. Dislokasi Berulang. Jika suatu trauma Dislokasi pada sendi diikuti oleh
frekuensi dislokasi yang berlanjut dengan trauma yang minimal, maka
disebut dislokasi berulang. Umumnya terjadi pada shoulder joint dan
patello femoral joint. [5]
Tanda dan gejala dari Sprain dan dislokasi hampir sama, diantaranya :
1. nyeri
2. spasme otot
3. kehilangan kekuatan
16
Semua tanda-tanda di atas akan mempengaruhi pada daerah yang cedera. terkilir atau
keseleo paling sering terjadi pada bagian ankle/ pergelangan kaki, pergelangan
tangan, dan ruas-ruas jari. [4] [5]
2. ICES ( Es )
3. COMPRESS
17
ini harus rapi, pastikan bahwa perban ini tidak terlalu ketat karena dapat
menimbulkan mati rasa, geli atau bahkan menambah rasa sakit. [4] [5]
4. ELEVATION ( Posisi )
18
BAB 3
KESIMPULAN
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil pembahasan kasus ini, kita mengetahui bahwa Andi Murray
mengalami dislokasi pada sendi bahunya, sehingga mengakibatkan adanya
pembengkakan serta mengakibatkan kemampuan sendi dalam melakukan pergerakan
menjadi terbatas. Hal ini dikarenakan keluarnya bongkol sendi dari mangkok sendi,
yaitu keadaan dimana tulang-tulang yang membentuk sendi tidak lagi berhubungan
secara anatomis (tulang lepas dari sendi).
Diantara penyebab dislokasi yaitu cedera pada saat olah raga, trauma yang
tidak berhubungan dengan olah raga, terjatuh maupun terobeknya ligament dan
kapsul articuler yang merupakan kompenen vital penghubung tulang.
19
DAFTAR PUSTAKA
1. Sloane, Ethel. 2006. Anatomi dan Fisiologi Untuk Pemula. Jakarta : EGC
2. Snell, S. 2011. Anatomi Klinis. Jakarta : EGC
3. Graham, A dan Louis. 1999. Orthopedi dan Fraktur Sistem Apley. Jakarta :
EGC
4. Noerdin, M dan Frankel. 1999. Basic Biomechanic Of The Muskuloskeletal
System. London : Lea dan Febriger
5. Santriono, Hartati. Medical electronic book
20