Professional Documents
Culture Documents
Disusun oleh:
072011101053
Dokter Pembimbing:
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS JEMBER
2013
Otitis media supuratif kronik (OMSK) adalah radang kronik yang mengenai mukosa dan
strukur tulang didalam cavum timpani dan tulang mastoid.3
Bentuk-bentuk perforasi:
Perforasi central: Lokasi pada pars tensa, bisa antero-inferior, postero-inferior
dan postero-superior, kadang-kadang sub total. 1
Perforasi atik: Terjadi pada pars flasida, berhubungan dengan primary
acquired cholesteatom. Primary acquired cholesteatoma adalah kolesteatom
yang terbentuk tanpa didahului oleh perforasi membran timpani. Kolesteatom
timbul akibat proses invaginasi dari membran timpani pars flaksida akibat
adanya tekanan negatif pada telinga tengah karena adanya gangguan tuba
(teori invaginasi). Kolesteatom yang terjadi pada daerah atik atau pars
flaksida.1
Klasifikasi Otitis Media Supuratif Kronik
1. Tipe Tubotimpani=tipe jinak
Penyakit tubotimpani ditandai oleh adanya perforasi sentral atau pars tensa dan
terbatas pada mukosa saja, biasanya tidak terkena tulang.2
Tipe aktif
Pada jenis ini terdapat sekret pada telinga dan tuli. Biasanya didahului oleh
perluasan infeksi saluran nafas atas melalui tuba eutachius, atau setelah
berenang dimana kuman masuk melalui liang telinga luar. Sekret bervariasi
dari mukoid sampai mukopurulen. 2
Tipe tidak aktif atau tenang
Pada pemeriksaan telinga dijumpai perforasi total yang kering dengan mukosa
telinga tengah yang pucat. Gejala yang dijumpai berupa tuli konduktif ringan.
Gejala lain yang dijumpai seperti vertigo, tinitus,atau suatu rasa penuh dalam
telinga.2
2. Tipe Atikoantral=tipe ganas=tipe tulang
Pada tipe ini ditemukan adanya kolesteatom dan berbahaya. Penyakit atikoantral lebih
sering mengenai pars flasida dan khasnya dengan terbentuknya kantong retraksi yang
mana bertumpuknya keratin sampai menghasilkan kolesteatom. Pada umumnya koles
teatom terdapat pada otitis media kronik dengan perforasi marginal. 1,2
Etiologi 3
Kuman aerob: S. pyogenes, S. albus Gram Positif
Proteus spp., Pseudomonas spp., E.coli Gram Negatif
Kuman anaerob: Bacteroides spp
Faktor eksogen: infeksi dari luar melalui perforasi membran timpani
Faktor rinogen: infeksi di rongga hidung dan sekitarnya
Faktor endogen: alergi, diabetes melitus, TBC paru
Gejala Klinis
1. OMSK Tipe Tubotimpani
Gejalanya berupa sekret mukoid yang tidak terlalu berbau busuk , ketika pertama kali
ditemukan bau busuk mungkin ada tetapi dengan pembersihan dan penggunaan
antibiotik lokal biasanya cepat menghilang, sekret mukoid dapat konstan atau
intermitten. Gangguan pendengaran konduktif selalu didapat dengan derajat ketulian
tergantung beratnya kerusakan tulang pendengaran dan koklea selama infeksi.1
2. OMSK Tipe Atikoantral dengan Kolestoma
Sekret pada infeksi dengan kolesteatom beraroma khas, sekret yang sangat bau dan
berwarna kuning abu-abu, kotor purulen dapat juga terlihat kepingan-kepingan kecil,
berwarna putih mengkilat. Gangguan pendengaran tipe konduktif timbul akibat
terbentuknya kolesteatom bersamaan juga karena hilangnya alat penghantar udara
pada otitis media nekrotikans akut. Selain tipe konduktif dapat pula tipe campuran
karena kerusakan pada koklea. 1
Komplikasi OMSK
Komplikasi OMSK dibagi atas 2 macam yaitu komplikasi intratemporal dan intrakranial. 2
1. Komplikasi intratemporal
a. Mastoid (abses subperiosteal, abses Benzold, laten mastoiditis)
b. Petrositis
c. Labirinitis
d. Paralise fasialis
2. Komplikasi intrakranial
a. Granulasi atau abses ekstradural
b. Tromboflebilitis sinus sigmoid
c. Abses otak
d. Otitis hidrosefalus
e. Meningiis
f. Abses subdural
DAFTAR PUSTAKA
1. Bhargava K.B, Bhargava S.K and Shah T.M Otitis Media Supuratif Chronic in: A
Short Textbook of E.N.T Disease Sixth Edition. 2002. Mumbai: Usha Publication
3. Pedoman Diagnostik daan Terapi 2005. Ilmu penyakit Telinga Hidung dan Tenggorok
Edisi III. Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga