You are on page 1of 2

Diet Pada Gastritis

Diet pada penderita gastritis adalah diet lambung. Prinsip diet pada penyakit lambung bersifat
ad libitum, yang artinya adalah bahwa diet lambung dilaksanakan berdasarkan kehendak
pasien. Prinsip diet diantaranya pasien dianjurkan untuk makan secara teratur, tidak terlalu
kenyang dan tidak boleh berpuasa. Makanan yang dikonsumsi harus mengandung cukup
kalori dan protein (TKTP) namun kandungan lemak/minyak, khususnya yang jenuh harus
dikurangi. Makanan pada diet lambung harus mudah dicernakan dan mengandung serat
makanan yang halus (soluble dietary fiber). Makanan tidak boleh mengandung bahan yang
merangsang, menimbulkan gas, bersifat asam, mengandung minyak/ lemak secara berlebihan,
dan yang bersifat melekat. Selain itu, makanan tidak boleh terlalu panas atau dingin.

Tujuan diet ini adalah untuk menghilangkan gejala penyakit, menetralisir asam lambung,
mengurangi gerakan paristaltik lambung serta memperbaiki kebiasaan makan penderita.
Dengan cara itu diharapkan luka di dinding lambung perlahan-lahan akan sembuh. Syarat diet
penyakit gastritis Makanan yang disajikan harus mudah dicerna, tidak merangsang tetapi
dapat memenuhi kebutuhan energi dan gizi, jumlah energipun harus disesuaikan dengan
kebutuhan penderita. Sebaliknya, asupan protein harus cukup tinggi (sekitar 20-25% dari
total jumlah energi yang biasa diberikan), sedangkan lemak perlu dibatasi. Protein berperan
dalam menetralisir asam lambung. Bila terpaksa menggunakan lemak, pilih jenis lemak yang
mengandung jenis asam lemak tak jenuh. Pemberian lemak atau minyak perlu
dipertimbangka dengan teliti. Lemak yang berlebihan dapat menimbulkan rasa mual, rasa
tidak enak di ulu hati dan muntah karena tekanan dari dalam lambung meningkat.

Mengkonsumsi jenis makanan yang mengandung asam lemak tak jenuh secukupnya
merupakan pilihan tepat, sebab lemak jenis ini lebih mudah di cerna. Porsi makanan yang
diberikan dalam porsi kecil tapi sering. Kebutuhan zat gizi Jenis energi yang dikonsumsi
harus disesuaikan dengan berat badan dan umur penderita. Jenis dan bentuk makanan

Sebaiknya penderita gastritis menghindari makanan yang bersifat merangsang, diantaranya


makanan berserat dan penghasil gas maupun mengandung banyak bumbu-bumbu rendah.
Selain itu perlu memperhatikan tehnik memasaknya, direbus, dikukus, atau dipanggang
adalah tehnik masak yang dianjurkan. Sebaliknya, menggoreng bahan makanan tidak
dianjurkan. Menurut Persagi (1999) dikenal jenis diet untuk penderita penyakit gastritis. Diet
ini disesuaikan dengan berat ringannya penyakit. Diit Lambung I Di berikan pada penderita
gastritis berat yang disertai pendarahan. Jenis makanan yang diberikan, meliputi susu dan
bubur susu yang diberikan setiap 3 jam sekali. Diit Lambung II Untuk penderita gastritis akut
yang sudah dalam perawatan. Makanan yang diberikan merupakan makanan saring atau
cincang pemberiannya sama 3 jam sekali. Diit Lambung III Untuk penderita gastritis yang
tidak begitu berat atau ringan. Bentuk makanan harus lunak dan diberikan enam kali sehari.
Diit Lambung IV Orst ini diberikan pada penderita gastritis ringan, makanan dapat berbentuk
lunak atau biasa. Jenis makanan yang boleh diberikan pada penyakit gastritis

Sumber hidrat arang (nasi atau penggantinya) Beras, dibubur atau ditim, kentang direbus atau
dipures, makaroni, mi bihun direbus, roti, biskuit, marie, dan tepung-tepungan dibuat bubur
atau puding. Sumber protein hewani (daging atau penggantinya) Ikan, hati, daging sapi
empuk, ayam digiling atau dicincang dan direbus, disemur, ditim, atau dipanggang, telur
ayam direbus, didadar, diceplok air, atau dicampurkan dalam makanan, susu. Sumber protein
nabati Tahu, tempe, direbus, ditim atau ditumis, kacang hijau direbus dan dihaluskan. Lemak
Margarin, minyak (tidak untuk menggoreng) dan santan encer. Sayuran Sayuran yang tidak
banyak serat dan tidak menimbulkan gas, misalnya : bayam, labu siam, wortel, tomat direbus
atau ditumis. Buah-buahan Pepaya, pisang rebus, sawo, jeruk garut, sari buah (sebaiknya
dimakan bersama nasi).

Bumbu-bumbu Gula, garam, vetsin, kunyit, kunci, sereh, salam, lengkuas, sedikit jahe, dan
bawang. Jenis-jenis makanan yang tidak boleh diberikan pada penyakit gastritis Sumber
hidrat arang Beras ketan atau wajik, bulgur, jagung, ubi singkong, kentang goreng, cake,
dodol, dan kue yang terlalu manis. Sumber protein hewani Daging, ikan, ayam yang
dikalengkan, digoreng, dikeringkan (dendeng), telur ceplok atau goreng. Sumber protein
nabati Tahu, tempe digoreng, kacang merah, kacang tanah digoreng Lemak Lemak hewan,
santan kental Sayuran Sayuran yang banyak serat dan menimbulkan gas, sayuran mentah.
Buah-buahan Buah yang banyak serat dan menimbulkan gas, misalnya jambu biji, nanas,
kedondong, durian, nangka, dan buah yang dikeringkan (sale pisang, manisan pala, dan
sebagainya). Bumbu-bumbu Lombok atau cabai, merica, cuka dan bumbu-bumbuan yang
merangsan.

You might also like