You are on page 1of 17

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Gen yang menentukan sifat suatu makhluk hidup dibawa oleh


struktur pembawa gen yang mirip benang dan terdapat di dalam inti sel
(nukleus). Kromosom hanya dapat diamati dengan mikroskop pada saat sel
sedang membelah secara mitosis atau meiosis.
Di dalam inti terdapat benang-benang halus yang dapat menyerap
warna yang disebutkromatin (chroma = berwarna, tin = benang). Pada
tahap profase (fase awal ketika sel akan membelah diri), benang-benang
kromatin memendek, menebal, dan disebut kromosom (chroma =
berwarna, soma = badan). Pada keadaan demikian, kromosom lebih mudah
menyerap zat warna, misalnya sudan III, hematoksilin, methylen blue, dan
kalium iodida. Kromosom adalah pembawa gen yang terdapat di dalam
inti sel (nukleus). Kromosom berasal dari bahasa Yunani yaitu dari kata
chrome yang berarti warna dan soma berarti badan. Kromosom dapat
diartikan sebagai badan yang mampu menyerap warna. Kromosom
merupakan benda-benda yang halus berbentuk lurus seperti batang atau
bengkok yang berada di dalam nukleus.
Flemming (1879) melihat untuk pertama kali membelahnya benda-
benda yang ada di dalam inti. Flemming menggunakan
istilah mitosis untuk menguraikan pembalahan benang-benang
(kromosom) dalam inti menjadi separohnya dan pemisahannya ke inti sel
anak. Lalu, sekitar tahun 1880 terlihat adanya mekanisme reduksi
kromosom yang diuraikan oleh ahli lain dengan istilah meiosis yang
diketemukan oleh Farmer dan More. Kemudian Roux (1883) merupakan
ahli yang mula-mula mempunyai dugaan bahwa benda-benda tersebut
terlibat dalam mekanisme keturunan. Benden dan Boveri (1887)
melaporkan bahwa jumlah benda tersebut (kromosom) berbeda antara

1
makhluk hidup yang satu dengan yang lainnya dan jumlahnya stabil dari
generasi ke generasi.
Istilah kromosom pertama kali di kemukakan oleh Weldeyer (1888)
dan kromosom berasal dari bahasa latin (krom= warna, soma= tubuh,
badan). Pada tahun 1865 Mendel menetapkan teori dasar pewarisan sifat
berdasarkan pemulihannya sebelum perkembangan sitologi diketahui.
Setelah De Vries, Correns dan Von Tschemak secara terpisah menguatkan
hasil Mendel. Tiga ahli amerika Serikat, yaitu Cannon, Wilson, dan Sutton
melihat adanya kesejajaran antara unit sifat dari Mendel dan kromosom.
Pada tahun 1902 Sutton dan Boveri menyatakan bahwa faktor keturunan
yang ditemukan oleh Mendel itu terletak pada kromosom.
Pada tahun 1933 Morgan menemukan fungsi kromosom dalam
pemindahan sifat-sifat genetik. Beberapa ahli lainnya antara lain Heitz
(1935), Kuwanda (1939), Gritter (1940), dan Kaufman (1948) kemudian
menyusul memberikan keterangan banyak tentang morfologi kromosom.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan pemaparan latar belakang di atas, maka dapat kami rumuskan
permasalahan sebagai berikut.
1.2.1 Apa definisi tentang kromosom ?
1.2.2 Bagaimana struktur dari kromosom ?
1.2.3 Apa macam – macam kromosom ?
1.2.4 Bagaimana jumlah kromosom pada makhlukh hidup ?
1.2.5 Bagaimana kelainan pada kromosom ?

1.3 Tujuan
Adapun tujuan penulisan makalah ini berdasarkan rumusan masalah diatas
adalah sebagai berikut.
1.3.1 Untuk mengetahui definisi tentang kromosom
1.3.2 Untuk mengetahui struktur dari kromosom
1.3.3 Untuk mengetahui macam – macam kromosom
1.3.4 Untuk mengetahui jumlah kromosom pada makhlukh hidup
1.3.5 Untuk mengetahui kelainan pada kromosom

2
BAB 2

PEMBAHASAN

2.1 Definisi Kromosom

Kromosom (bahasa Yunani: chroma, warna; dan soma, badan)


merupakan struktur di dalam inti sel berupa deret panjang molekul yang
terdiri dari satu molekul DNA dan berbagai protein terkait yang
merupakan informasi genetik suatu organisme, seperti molekul kelima
jenis histon dan faktor transkripsi yang terdapat pada beberapa deret, dan
termasuk gen unsur regulator dan sekuens nukleotida.Suatu kromosom
terdiri dari beberapa bagian yaitu kromatid, kromomer, sentromer atau
kinetokor, satelit, dan telomer. Kromosom adalah benang-benang halus
yang kromotin yang sudah memanjang, memendek dan menebal,dan
berfungsi mewariskan sifat menurun dari induk pada keturunannya.

Kromosom akan lebih mudah dapat dilihat apabila digunakan


teknik pewarnaan yang khusus selama nukleus membelah. Ini disebabkan
karena pada saat itu kromosom mengadakan kontraksi sehingga menjadi
lebih tebal,dan dapat menghisap zat warna lebih baik daripada kromosom
yang tedapat di dalam inti sel istirahat.
Ukuran sel bervariasi dari suatu spesies ke spesies lainnya. Panjang
kromosom berkisar antara 0,2-50 , diameternya antara 0,2-20 , kromosom
manusia mempunyai panjang sampai 6. Dan pada umumnya makhluk
dengan jumlah kromosom sedikit memiliki kromosom memiliki
kromosom dengan ukuran lebih besar daripada kepunyaan makhluk
dengan jumlah kromosom lebih banyak. Kromosom yang terdapat didalam
sebuah sel tidak pernah sama ukurannya. Pada umumnya tumbuh-
tumbuhan mempunyai kromosom lebih besar daripada hewan.

Setiap gen dalam molekul DNA membawa instruksi untuk


membuat satu jenis protein. Protein adalah molekul yang sangat penting

3
yang melakukan banyak fungsi penting dalam organisme hidup. Misalnya,
mereka melayani sebagai hormon, membawa pesan dari satu bagian tubuh
ke bagian lain, mereka bertindak sebagai enzim, sehingga reaksi kimia
mungkin yang menjaga sel hidup, dan mereka berfungsi sebagai bahan
struktural dari mana sel-sel dapat dibuat. Setiap sel memiliki fungsi
spesifik tertentu untuk melakukan. Tujuan dari sel tulang, misalnya,
adalah untuk membuat tulang lebih. Tujuan dari sel pankreas, di sisi lain,
mungkin untuk membuat senyawa insulin, yang mem- bantu dalam
pembuatan glukosa (gula darah). Tugas gen dalam molekul DNA, oleh
karena itu, adalah untuk mem-beritahu sel bagaimana memproduksi
semua senyawa kimia yang berbeda (protein) yang mereka butuhkan
untuk membuat agar berfungsi dengan baik. DNA merupakan molekul
panjang yang menyimpan informasi genetik. Total informasi genetis yang
di dalam DNA suatu sel disebut genom.Genom DNA tersusun atas gen-
gen.Tiap gen mengandung satu unit informasi mengenai suatu karakter
yang dapat diamati. Gen terdapat di dalam kromosom, dengan kata lain
gen adalah fragmen DNA di dalam kromosom.

2.2 Struktur Kromosom

Kromosom terdiri dari DNA, RNA (asam ribo nukleat) dan protein.
Kromosom homolog (2n) adalah kromosom yang terdapat berpasangan
dan memiliki struktur dan komposisi yang sama. sel yang memiliki 2n
kromosom (kromosom homolog) disebut sel diploid. Bila tidak
berpasangan kromosom diberi simbol n kromosom. Sel dengan n
kromosom adalah sel haploid, misalnya sel kelamin jantan saja atau sel
kelamin betina saja.

4
Pada gambar di atas adalah struktur kromosom. (1) Kromatid.
Salah satu dari dua bagian identik kromosom yang terbentuk setelah fase S
pada pembelahan sel. (2) Sentromer. Tempat persambungan kedua
kromatid, dan tempat melekatnya mikrotubulus. (3) Lengan pendek (4)
Lengan panjang.

Karakter-karakter kromosom paling mudah dipelajari pada fase


prometafase dari mitosis, karena pada saat tersebut kromosom-kromosom
tampak tersebar tidak saling tumpang tindih dan masing-masing
kromosom berbentuk silindroid dengan empat lengan karena mempunyai 2
kromatid serupa (sister chromatid).

Setiap kromatid pada kromosom tersusun atas molekul-molekul


DNA.Molekul-molekul DNA ini bersatu dengan protein histon
membentuk nukleosom. Nukleosom-nukleosom ini dengan protein non
histon akan membelit dan memutar membentuk spiral (coil) dan ulir-ulir
ini akan meutar dan membelit lagi membentuk super spiral (super coil).
Dengan demikian kromosom akan tampak memendek (terkondensasi)
setelah akhir fase interfase dari siklus sel.

Kromosom yang terdiri dari dua kromatid serupa mempunyai


lenganpendek (p) dan lengan panjang (q). Kedua lengan kromosom ini
dipisahkan oleh suatu bagian yang disebut sentromer atau lekukan pertama
(centromere) dan pada masing-masing kromatid terdapat bagian yang
disebut kinetokor yang berfungsi untuk berpegangannya kromosom

5
dengan benang-benang spidel .Pada beberapa kromosom kadang-kadang
masih dapat dilihat adanya lekukan kearah dalam lainnya sehingga
memisahkan bagian kecil dari lengan kromosom dan lekukan ini
dinamakan lekukan sekunder (secondary constriction).

Kromosom tersusun atas DNA yang berkondensasi bersama protein


histon di dalam inti sel, membentuk struktur bernama nukleosom. DNA
(deoxyribonucleic acid) atau asam deoksiriboneukleat merupakan
substansi
pembawa pembentuk nukleosom. Nukleosom-nukleosom berkelompok
dan membentuk benang yang lebih kompak, yang dinamakan benang
kromatin. Kromatin akan terlihat sebagai benang yang mengandung
struktur manik-manik (beads on a string), yakni nukleosom.

Benang kromatin ini ditemukan di dalam inti sel. Ketika sel akan
membelah, benang kromatin membentuk pilinan yang semakin padat
sehingga dapat terlihat menggunakan mikroskop. Struktur yang dihasilkan
oleh pengompakan benang kromatin tersebut dikenal sebagai kromosom.
Sebelum sel membelah, molekul DNA dari setiap kromosom berduplikasi
sehingga terbentuk lengan kromosom ganda yang disebut kromatid.

6
Pada kromosom terdapat suatu daerah terang yang tidak
mengandung gen, dinamakan sentromer . Bagian ini memiliki peranan
sangat penting pada proses pembelahan sel.

Di bagian inilah benang gelendong menempel untuk


bagian kromosom pada masing-masing kutub pembelahan yang
berlawanan. Suatu kromosom terdiri dari beberapa bagian, yaitu kromatid,
kromomer, sentromer atau kinetokor, satelit, dan telomer.

7
 Kromatid
Kromatid adalah salah satu dari dua lengan hasil reolikasi
(perbanyakan) kromosom.Kromatid melekat satu sama lain di
bagaian sentromer.Istilah lain untuk kromatid adalah kromonema
(jamak; kromonemata) yang merupakan filamen yang sangat tipis
yang terlihat selama tahap profase (dan kadang-kadang pada tahap
interfase).
 Kromomer
Kromomer merupakan struktur berbentuk manik-manik yang
merupakan akumulasi dari materi kromatin yang terkadang terlihat
saat interfase.Kromomer sangat jelas terlihat pada kromosom
politen (kromosom dengan DNA yang telah direplikasi berulang
kali tanpa adanya pemisahan dan terletak berdampingan sehingga
bentuk kromosom seperti kawat).
 Sentromer

Sentromer adalah daerah konstriksi


(pelekukan) di sekitar pertengahan
kromosom.pada sentromer terdapat
kinetokor.Kinetokor adalah bagian kromosom
yang merupakan tempat pelekatan benang-benang
spindel selama pembelahan inti dan merupakan
tempat melekatnya lengan kromosom.

 Satelit

Satelit adalah bagian kromosom yang berbentuk bulatan dan


terletak di ujung lengan kromatid.Satelit terbentuk karena adanya
konstriksi sekunder di daerah tersebut.

8
 Telomer

Telomer merupakan istilah yang menunjukkan daerah terujung


pada kromosom.Telomer berfungsi untuk menjaga stabilitas bagian
ujung kromosom agar DNA di daerah tersebut tidak terurai.

Benang gelendong melekat pada bagian sentromer, yakni


kinetokor. Berdasarkan letak sentromer, kromosom dapat
dibedakan menjadi beberapa bentuk. Ada kromosom yang memiliki
satu lengan dan ada pula yang memiliki dua lengan. Ada yang
memiliki lengan sama panjang dan ada pula yang tidak. Bentuk-
bentuk kromosom tersebut adalah:

1. telosentrik, yakni kromosom yang letak sentromernya berada di


ujung kromosom;
2. akrosentrik, yakni kromosom yang letak sentromernya
mendekati salah satu ujung kromosom;
3. submetasentrik, yakni kromosom yang letak sentromernya
mendekati bagian tengah kromosom;
4. metasentrik, yakni kromosom yang letak sentromernya berada di
tengah-tengah sehingga bentuk kromosom tampak seperti huruf
V.

9
2.3 Macam – macam Kromosom

Kromosom ada dua macam, yaitu kromosom prokariota dan


kromosom eukariota. Studi tentang kromosom prokariota ini diambil dari
Escerichia coli. Kromosom eukariota sangat berbeda dengan kromosom
prokariota, organisasi DNA dalam kromosom eukariota jauh lebih
kompleks.

 Kromosom Prokariota

Prokariota - bakteri dan archaea - biasanya memiliki kromosom


sirkuler tunggal, tetapi banyak variasi memang ada. Kebanyakan bakteri
memiliki kromosom sirkuler tunggal yang dapat berbagai ukuran dari
hanya 160.000 pasangan basa dalam bakteriendosymbiotic ''Candidatus
Carsonella ruddii'', untuk 12.200.000 pasangan basa di “bakteri yang
tinggal di tanah” Cellulosum sorangium. Spirochaetes dari genus Borrelia
adalah pengecualian untuk pengaturan ini, dengan bakteri seperti Borrelia
burgdorferi', penyebab penyakit Lyme, yang mengandung kromosom
linier tunggal. Prokariota tidak memiliki histon atau nukleus. Dalam
keadaan santainya, DNA dapat diakses untuk transkripsi, regulasi, dan
replikasi.

 Kromosom Eukariota

Eukariota (sel-sel dengan inti seperti yang ditemukan pada


tumbuhan, ragi, dan hewan) memiliki kromosom linier berganda yang
besar yang terkandung dalam inti sel. Setiap kromosom memiliki
sentromer satu, dengan satu atau dua lengan memproyeksikan dari
sentromer, meskipun, dalam sebagian besar keadaan, senjata ini tidak
terlihat seperti itu. Selain itu, kebanyakan eukariota memiliki genom
mitokondria bundar kecil, dan beberapa mungkin memiliki tambahan
eukariota kromosom kecil sitoplasma melingkar atau linier.

10
Dalam kromosom nuklir eukariota, DNA uncondensed ada dalam
struktur semi-memerintahkan, di mana ia melilit histon (protein struktural),
membentuk material komposit yang disebut kromatin.

2.4 Jumlah Kromosom Makhluk Hidup

Berikut ini adalah jumlah kromosom 2n dari manusia serta


sebagian binatang dan tanaman di mana n adalah sebuah genom / jenis
kromosom dan setiap genom memiliki dua kromosom :

No Jenis Jumlah No Jenis Jumlah


Makhluk Kromosom Makhluk Kromosom
Hidup Hidup
1. Manusia 46 20. Katak 26
2. Anjing 78 21. Kentang 48
3. Ayam 78 22. Keledai 62
4. Bawang 16 23. Kera 48
5. Beras 24 24. Ketimun 14
6. Bintang Laut 94 25. Kubis 18
7. Buncis 22 26. Kucing 38
8. Cacing 36 27. Kuda 64
9. Cemara 24 28. Lalat rumah 12
10. Gamdum Bir 14 29. Lobak 12
11. Gandum Roti 42 30. Merpati 80
12. Hidra 32 31. Nyamuk 6
13. Ikan Mas 94 32. Ragi 34
14. Jagung 14 33. Sapi 60
15. Jamur 4 34. Simpanse 48
16. Kacang 14 35. Tembakau 48
Polong
17. Kalkun 82 36. Tikus rumah 40
18. Kapah 2 37. Tikus sawah 42
Penicillium
19. Kapas 52 38. Tomat 24

Pada manuisa, setiap sel somatik (semua sel selain sperma dan
ovum) berjumlah 46 kromosom. Kromosom-kromosom tersebut dapat
disusun berpasang-pasangan dimulai dengan kromosom yang
terpanjang.Kromosom yang membentuk pasangan memiliki panjang,

11
posisi sentromer, dan pola pewarnaan yang sama dinamakan kromosom
homolog.Kedua kromosom dari setiap pasangan membawa gen (unit
instruksi yang mempengaruhi sifat herediter tertentu) yang mengendalikan
karakter warisan yang sama.Terjadinya pasangan kromosom homolog
dalam kariotipe adalah konsekuensi dari asal-usul seksual.Setiap individu
mewarisi sebuah kromosom dari setiap pasangan kromosom dari masing-
masing induknya.Dengan demikian, pada manusia ke-46 kromosom dalam
sel somatik sebenarnya adalah dua set maternal (dari ibu) dan satu set
paternal (dari ayah).

Ada satu pengecualian penting terhadap aturan kromosom homolog


ini untuk sel somatik, yaitu adanya dua kromosom unik, disebut sebagai X
dan Y.Betina memilki sepasang kromosom homolog X (XX), jantan
memiliki sebuah kromosom X dan sebuah kromosom Y (XY).Karena
keduanya menentukan jenis kelamin suatu individu, kromosom X dan Y
dinamakan gonosom atau kromosom seks.

Kromosom lainnya selain gonosom dinamakan autosom atau


kromosom tubuh.Untuk itu perhitungan jumlah kromosom pada manusia
adalah 22 pasang autosom dan sepasang gonosom.Meskipun mammalia
betina, termasuk manusia mewarisi du kromosom X, salah satu kromosom
X pada setiap sel hampir tidak aktif sama sekali pada waktu perkembangan
embriotik.Kromosom X yang tidakaktif pada setiap sel mammalia betina
mengalami pemadatan menjadi benda padat, disebut Barr body.barr body
letaknya memanjang, terlihat berada di dalam sel somatik betina pada
tahap interfase.Sebagian besar gen pada kromosom X yang membentuk
Barr Body tidak diekspresikan, meskipun beberapa gen tetap aktif.Sperma
dan ovum berbeda dari sel somatik dalam jumlah kromosomnya.Masing-
masing sel kelamin atau gamet ini memiliki suatu set tunggal 22 autosom
(22A) ditambah satu set kromosom seks yaitu X dan Y.Sebuah sel dengan
satu set kromosom tunggal dinamakan sel haploid.Untuk manusia, jumlah
haploid adalah 23 (n = 23).Berikut daftar jumlah kromosom dari beberapa
jenis hewan dan manusia.

12
2.5 Kelainan Kromosom

Penyimpangan kromosom gangguan dalam isi kromosom sel


normal, dan merupakan penyebab utama kondisi genetik pada manusia,
seperti sindrom Down. Beberapa kelainan kromosom tidak menyebabkan
penyakit pada operator, seperti translokasi, inversi kromosom atau,
meskipun mereka dapat menyebabkan kesempatan yang lebih tinggi
melahirkan anak dengan kelainan kromosom. Jumlah abnormal kromosom
atau set kromosom, aneuploidi, bisa mematikan atau menimbulkan
gangguan genetik. Konseling genetik ditawarkan untuk keluarga yang
mungkin membawa penataan ulang kromosom.

Keuntungan atau kerugian DNA dari kromosom dapat


menyebabkan berbagai gangguan genetik. Contoh manusia termasuk:

 Cri du chat, yang disebabkan oleh penghapusan bagian dari lengan


pendek kromosom 5. "Cri du chat" berarti "teriakan kucing" dalam
bahasa Prancis, dan kondisi itu dinamakan demikian karena membuat
bayi yang terkena menangis bernada tinggi yang terdengar seperti
kucing. Individu yang terkena memiliki lebar set mata, kepala kecil
dan rahang, dan moderat sangat terbelakang mental dan sangat
pendek.
 Wolf-Hirschhorn syndrome, yang disebabkan oleh penghapusan
parsial dari lengan pendek kromosom 4. Hal ini ditandai dengan
retardasi pertumbuhan berat dan berat untuk keterbelakangan mental
yang mendalam.
 Sindrom Down, biasanya disebabkan oleh tambahan salinan
kromosom 21 (trisomi 21). Karakteristik meliputi tonus otot menurun,
gempal membangun, tengkorak asimetris, mata miring dan ringan
sampai sedang keterbelakangan mental.
 Sindrom Edwards, yang merupakan kedua paling umum trisomi,
sindrom Down adalah yang paling umum. Ini adalah trisomi
kromosom 18. Gejala termasuk keterbelakangan mental dan motorik

13
dan anomali kongenital menyebabkan berbagai masalah kesehatan
yang serius. Sembilan puluh persen mati pada masa bayi, namun,
mereka yang hidup melewati ulang tahun pertama mereka biasanya
cukup sehat setelahnya. Mereka memiliki karakteristik tangan
mengepal dan jari tumpang tindih.
 Sindrom Patau, juga disebut D-Sindrom atau trisomi-13. Gejala yang
agak mirip dengan trisomi-18, tetapi mereka tidak memiliki bentuk
tangan yang khas.
 Idic15, singkatan untuk Isodicentric 15 pada kromosom 15, juga
disebut nama berikut karena berbagai riset, tetapi mereka semua
berarti sama; IDIC (15), dupliction Inverted 15, Marker ekstra, GKG
Inv 15, parsial tetrasomy 15
 Jacobsen sindrom, juga disebut gangguan penghapusan terminal 11q.
Ini adalah gangguan yang sangat langka. Mereka yang terkena
dampak memiliki kecerdasan normal atau retardasi mental ringan,
dengan miskin keterampilan bahasa ekspresif. Kebanyakan memiliki
kelainan perdarahan yang disebut sindrom Trousseau Paris.
 Sindrom Klinefelter (XXY). Pria dengan sindrom Klinefelter biasanya
steril, dan cenderung memiliki lengan yang lebih panjang dan kaki
dan lebih tinggi dari rekan-rekan mereka. Anak laki-laki dengan
sindrom sering pemalu dan pendiam, dan memiliki insiden yang lebih
tinggi keterlambatan bicara dan disleksia. Selama pubertas, tanpa
pengobatan testosteron, beberapa dari mereka dapat berkembang
gynecomastia.
 Sindrom Turner (X bukan XX atau XY). Dalam sindrom Turner,
karakteristik seksual perempuan hadir tapi terbelakang. Orang dengan
sindrom Turner sering memiliki perawakan pendek, garis rambut
rendah, fitur mata normal dan perkembangan tulang dan "menyerah-
dalam" penampilan untuk dada.
 XYY sindrom. XYY anak laki-laki biasanya lebih tinggi dari saudara
mereka. Seperti anak laki-laki XXY dan perempuan XXX, mereka
agak lebih cenderung memiliki kesulitan belajar.

14
 Triple-sindrom X (XXX). Gadis XXX cenderung tinggi dan kurus.
Mereka memiliki insiden yang lebih tinggi disleksia.
 Kecil penanda kromosom supernumerary. Ini berarti ada kromosom,
ekstra yang abnormal. Fitur tergantung pada asal bahan genetik
tambahan. Cat-eye syndrome dan sindrom kromosom 15 isodicentric
(atau Idic15) keduanya disebabkan oleh kromosom penanda
supernumerary, seperti Pallister-Killian sindrom.

Mutasi kromosom menghasilkan perubahan di seluruh kromosom (lebih


dari satu gen) atau dalam jumlah kromosom ini.

 Penghapusan - hilangnya bagian kromosom


 Duplikasi - salinan tambahan dari bagian dari suatu kromosom
 Pembalikan - membalikkan arah bagian dari kromosom
 Translokasi - bagian dari kromosom terlepas dan menempel pada
kromosom lain

Sebagian besar mutasi netral - memiliki sedikit efek atau tidak.


Penyimpangan kromosom adalah perubahan dalam struktur kromosom. Ia
memiliki peran besar dalam evolusi.

15
BAB 3
PENUTUP

3.1 Simpulan
Dari pembahasan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa:
Kromosom merupakan pembawa bahan genetik yang terdapat di dalam
inti sel setiap makhluk hidup. Kromosom berbentuk batang panjang atau
pendek dan lurus atau bengkok. Kromosom tersusun atas molekul DNA
yang membawa keterangan genetik, oleh karena itu kromosom
mempunyai arti penting dalam genetika. Suatu kromosom terdiri dari
beberapa bagian yaitu kromatid, kromomer, sentromer atau kinetokor,
satelit, dan telomer. Berdasarkan letak sentromer, kromosom dibedakan
menjadi 4 yaitu telosentrik, akrosentrik, submetasentrik, dan metasentrik.
Kromosom ada dua macam, yaitu kromosom prokariota dan kromosom
eukariota. Pada manuisa, setiap sel somatik (semua sel selain sperma dan
ovum) berjumlah 46 kromosom. Penyimpangan kromosom gangguan
dalam isi kromosom sel normal, dan merupakan penyebab utama kondisi
genetik pada manusia, seperti sindrom Down.

3.2 Saran

Berdasarkan simpulan diatas, saran yang dapat disampaikan yaitu dengan


mempelajari kromosom, diharapkan nantinya makalah ini dapat digunakan
atau dimanfaatkan sebagai sumber informasi dalam sebuah penulisan yang
nantinya dapat disalurkan atau diinformasikan kepada masyarakat.

16
DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2010. Kromosom. Diakses dari http:// id.wikipedia.org tanggal 3 Juni


2014

Anonim . 2010. Susunan dan Bagian-bagian Kromosom. Diakses dari


http://substansigenetika.net tanggal 3 Juni 2014

Anonim. 2011. Pengertian Kromosom dan Jumlah Kromosom. Diakses dari


http://organisasi.org tanggal 3 Juni 2014

http://desybio.wordpress.com/2010/04/01/susunan-dan-bagian-bagian-kromosom-
2/

17

You might also like