You are on page 1of 5

DIMAS HANIF ARRAHMAN

32215307
KE-3D

1. Metode Dredges
a. Siphon Dredges
Di pengerukan siphon, ujung atas selang dan pipa adalah nosel pengeruk itu sendiri.
Berat air di dalam pipa menyulut material dengan itu.
Tidak seperti pompa, air di pipa pengantar utama memiliki kecepatan air yang sama
dengan arus, secara teori. Kehilangan gesekan mengurangi hal ini di bawah kecepatan arus
rata-rata di atas jarak sistem. Jarak yang sama dan ketinggian elevasi yang sama. Jadi pipa
pengantar utama tidak meningkatkan kecepatan air seperti pengeruk standar.
Di pengerukan siphon, bahan apapun yang terseret ke dalam pipa akan bergerak lebih
lambat dari pada kecepatan arus (gosip loss gendang).

.b. Hydraulic Suction Dredges


Hydraulic suction dredges adalah metode/cara pembersihan waduk dengan cara
menggunakan sebuah alat bisanya kapal yang mempunyai sistem hydrolik yang bisa
digunakan untuk membersihkan endapan dalam waduk dengan cara alat hydrolik ini
mendorong pembersih endapan masuk ke dalam air samapai mencapai endapan kemudian
membersihkannya.
c. Mechanical Dredges
Mechanical Dredges adalah metode pemersihan endapan di waduk dengan cara
mekanik / menggunakan mesin alat berat biasanya menggunakan excavator
2. Metode Flushing
Pengeluaran Sedimen Dengan Metode Flushing
Definisi Flushing Prinsip dari metode penggelontoran sedimen dengan energi
potensial air waduk ( flushing) adalah mengeluarkan sedimen dengan mengambil manfaat
energi hidrolik akibat beda tinggi antara muka air di depan dan belakang bendungan, untuk
mensuplai energi pada sediment flushing system.
Klasifikasi Flushing
Menurut Fan ( 1985 ) secara umum flushing dapat diklasifikasikan kedalam 2 kategori
yaitu Empty or Free-flow Flushing dan Flushing With Partial Drawdown.
a.Empty or free-flow flushing :
Yaitu flushing dilaksanakan dengan cara mengosongkan air waduk, sedangkan
aliran air sungai tetap dipertahankan masuk kedalam waduk, untuk selanjutnya
digunakan sebagai penggelontor sedimen keluar waduk melalui bottom outlet.
Waktu pelaksanaannya ada 2 cara, yaitu :
1. Empty Flushing During Flood Season
Flushing dilaksanakan pada saat musim hujan atau musim basah. -
2. Empty Flushing During Non Flood Season
Flushing dilaksanakan pada saat musim kemarau atau musim kering.
b. Flushing With Partial Drawdown
Yaitu penggelontoran sedimen dengan cara elevasi air waduk dipertahankan
dalam keadaan tinggi, endapan sedimen diarahkan keluar waduk melalui bottom
outlet. Dalam pelaksanaannya ada 2 macam cara , yaitu :
1. Pressure Flushing
Pada saat flushing dilaksanakan, elevasi air waduk diturunkan ke elevasi paling rendah yang
diijinkan ( Minimum Operation Level)
2. Flushing With High-Level Outlet
Flushing dilaksanakan dengan membuat Underwater Dike di waduk untuk menaikkan
endapan sedimen ke High Level Bypass Channel yang elevasinya lebih tinggi dari elevasi
intake.

Faktor Yang Mempengaruhi Flushing


Efektif tidaknya hasil penggelontoran sedimen ( flushing ) dipengaruhi oleh
beberapa faktor sebagai berikut :
a. Dimensi dari flushing outlet
b. Posisi dari flushing outlet
c. Penampang waduk dan kecuraman dasar waduk
d. Panjang Lurus, pendek, lebar dan tidaknya waduk
e. tidaknya waduk kearah outlet
f. Distribusi dan kepadatan sedimen
g. Ketersediaan air waduk untuk penggelontoran sedimen
h. Frekuensi penggelontoran sedimen
i. Kondisi cathment area dari waduk.

3. Jet Pump
Cara dengan jetpump ini prinsip kerjanya adalah menyedot endapan yang ada di bawah
waduk guna membersihkan endapan – endapan yang ada di bawah waduk.
Metode mechanical dredges adalah proses normalisasi sedimentasi waduk pada PLTA
menggunakan alat berupa pompa, pompa tersebut digunakan untuk mengeruk sedimentasi
pada waduk agar waduk kembali normal.
Alat alat penting yang harus digunakan antara lain :
- Pompa
- Cutter dan pipa hisap
- Ladder (teanaga pemompa)
- Pipa pipa
- Pompa Pasir
4. Cable Suspended Dredge Pump

5. Sediment Removal By Explosive

You might also like